Anda di halaman 1dari 17

PANCASILA SEBAGAI DASAR

NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DISUSUN OLEH:
( KELOMPOK 2)

• Akhdan Mukarrom (3333200086)


• Aryu Mulia Putri Wisastera (3333200034)
• Benaya Vikyantara Manurung (3333200056)
• Boby Riansyah (3333200024)
• Cokro Ayu Ranuraisa (3333200062)
• Denissa Maharani (3333200046)
• Hari Purnomo (3333200096)
• Restinia Aulia Resta (3333200010)
• Rizky Maulana (3333200028)
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

“Pancasila sebagai dasar negara” sering disebut dasar falsafah negara (dasar filsafat
negara/philosophisce grondslag) dari negara. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan
sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Dengan kata lain, Pancasila digunakan
sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.
Sumber semangat bagi UUD 1945, penyelenggara negara, pelaksanaan pemerintahan.
MPR dengan ketetapan NO. XVIIV MPR/1998 telah mengembalikan kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara RI.
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari Alinea keempat pembukaan
UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 yang
menandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimumikan
dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik
Indonesia.
RUMUSAN PANCASILA BEBERAPA TOKOH
Dalam sejarah lahirnya, Pancasila dirumuskan oleh tiga tokoh penting, yaitu
Mohammad Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

• Mohammad Yamin
Dalam membuat rumusan Pancasila, Mohammad Yamin memberikan lima hal
untuk bisa dijadikan dasar negara, yang berisi: Peri kebangsaan, Peri kemanusiaan,
Peri ketuhanan, Peri kerakyatan dan Kesejahteraan rakyat. Kemudian hal tersebut
berubah saat Mohammad Yamin menyampaikan rumusan dasar negara yang diajukan
secara tertulis, yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan Persatuan Indonesia,
Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
• Soepomo
Soepomo adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang juga dikenal sebagai
arsitek Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Mohammad Yamin dan Soekarno.
Butir-butir Pengamalan Pancasila Usulan untuk rumusan Pancasila diungkapkan
Soepomo dalam pidatonya di sidang BPUPKI yang digelar pada 31 Mei 1945.
Soepomo memberikan lima rumusan untuk dijadikan dasar negara, yaitu: Persatuan,
Kekeluargaan, Keseimbangan Lahir dan Batin, Musyawarah dan Keadilan Rakyat.
• Soekarno
Soekarno Presiden pertama Indonesia, Soekarno juga turut serta merumuskan
Pancasila. Dalam pidatonya di sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Soekarno
menyampaikan pidato yang berisi gagasan mengenai dasar negara yang terdiri dari lima
butir gagasan. Gagasan tersebut adalah: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan
Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial dan Ketuhanan yang
Maha Esa.
PERKEMBANGAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Semenjak ditetapkan sebagai dasar negara (oleh PPKI 18 Agustus 1945),


Pancasila telah mengalami perkembangan sesuai dengan pasang naiknya sejarah
bangsa Indonesia (Koento Wibisono, 2001) memberikan tahapan perkembangan
Pancasila, sebagai dasar negara dalam tiga tahap yaitu :

1. Tahap 1945-1968 Tahap Politis


Semangat persatuan dikobarkan demi keselamatan NKRI terutama untuk
menanggulangi ancaman dalam negeri dan luar negeri. Di dalam tahap dengan
atmosfer politis dominan, perlu upaya memugar Pancasila sebagai dasar negara
secara ilmiah filsafati. 
2. Tahap 1969-1994 Tahap Pembangunan Ekonomi
Sebagai upaya mengisi kemerdekaan melalui Pembangunan Jangka Panjang
Pertama (PJP I).Orientasinya diarahkan pada ekonomi, tetapi cenderung ekonomi
menjadi “ideologi”
3. Tahap 1995-2020 Tahap Repositioning Pancasila.
Tahap 1995-2020 sebagai tahap repositioning Pancasila. Penahapan
ini memang tampak berbeda, lazimnya para pakar hukum
ketatanegaraan melakukan penahapan perkembangan Pancasila Dasar
Negara yaitu : (1) 1945-1949 masa Undang-Undang Dasar 1945 yang
pertama ; (2) 1949-1950 masa konstitusi RIS ; (3) 1950-1959 masa
UUDS 1950 ;
1. 1959-1965 masa orde lama ;
2. 1966-1998 masa orde baru dan
3. 1998-sekarang masa reformasi
KELEBIHAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

• Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi


nasional. Ia adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa
Indonesia untuk mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan
makmur.

• Pancasila adalah ideologi kebangsaan, karena ia digali dan dirumuskan


untuk kepentingan membangun negara bangsa Indonesia. Pancasila
yang memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya persatuan dan
kesatuan, di kalangan warga bangsa dan membangun pertalian batin,
antara warga negara dengan tanah airnya.
NIlai-Nilai Pancasila sebagai Dasar
Negara
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
​ Nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama ini adalah
dimana kita, sebagai manusia yang diciptakan wajib menjalankan
perintah Tuhan dan menjauhi laranganNya. Masyarakat Indonesia
berhak untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing
dan wajib menjalankan dan menjauhi apa yang diperintahkan dalam
agama masing-masing.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
​ Sila kedua ini menjelaskan, bahwa kita sesama manusia
mempunyai derajat yang sama dihadapan hukum. Meyakini bahwa
manusia tidak bisa berdiri sendiri, terkucil dari keberadaan yang lain.
Manusia tidak bisa tidak harus bersama mengembangkan rasa
kemanusiaan yang adil dan beradab. Mengakui persamaan derajat
persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
Saling mencintai sesama manusia dan mengembangkan sikap
tenggang rasa.
3. Persatuan Indonesia
​ Makna persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat
tidak terpecah. Meyakini bahwa dalam kebersamaan dan
persatuan, manusia sebagai makhluk sosial memerlukan ruang
hidup yang konkret. Dengan inilah, manusia mengembangkan
rasa kebangsaan dan cinta akan tanah air.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan/Perwakilan
​ Dalam sila ini menjelaskan tentang demokrasi, adanya
kebersamaan dalam mengambil keputusan dan penanganannya,
kejujuran bersama, meyakini bahwa setiap manusia dapat
mengembangkan hidup bersama, serta cara mengambil
keputusan yang menyangkut masalah bersama ditempuh
dengan semangat saling menghormati.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

​ Makna dalam sila ini adalah adanya kemakmuran yang merata


bagi seluruh rakyat, seluruh kekayaan dan sebagainya
dipergunakan untuk kebahagiaan bersama, melindungi yang
lemah, meyakini bahwa keberadaan manusia yang memiliki
jasmani memerlukan berbagai kebutuhan material, serta
perwujudan khusus kemanusiaan sesama manusia dengan adil,
yakni dengan bersikap adil dalam aktivitas apapun yang kita
lakukan dan dengan siapapun kita berhubungan.
KESIMPULAN

Pancasila merupakan ideologi Bangsa Indonesia yang digali


dari nilai-nilai luhur bangsa yang berasal daripada kepribadian
bangsa tersebut. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi landasan
utama dan pedoman bagi segala kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia yang
sesuai dengan harapan dan cita-cita bersama. Pancasila sebagai
dasar negara menjadi tonggak awal berdirinya Negara Indonesia
dengan penuh perjuangan, keringat, air mata, darah, dan fikiran.

Anda mungkin juga menyukai