Anda di halaman 1dari 25

Nasionalisme

Pengertian Nasionalisme
 Berbicara ttg nasionalisme di Indo tdk terlepas dg keberadaan
kolonialisme/penjajahan yg melakukan penindasan-penindasan trhdp
bgs Indo. Hal ini sesuai dg bbrp pngrtian nasionalisme yg mrpkn
dampak lansung maupun tdk langsung dari kolonialisme. Sebab dari
penindasan-penindasan inilah kmdn muncul kesadaran utk
melepaskan diri dari lingkungan kolonialisme, krn bentuk kesadaran ini
mengarah pd suatu bentuk ikatan sentimen dan solidaritas sosial
berupa nasionalisme (Umi Salamah, dkk., 2017: 19- 20). Hal ini sbg
bukti yg dialami oleh bgs Indo yg tertindas oleh kolonialisme Belanda
melahirkan semangat utk mandiri dan bebas menentukan masa
depannya sendiri.
 Dlm perjuangan merebut kmrdkaan tentu diperlukan suatu konsep yg
menjdi dsr pembenaran rasional dari tuntutan trhdp penentuan nasib
sendiri yg dpt mengikat keikutsertaan semua org atas nama
sebuah bgs. Dasar pembenaran spt itu kmdn mengkristal dlm konsep
ideologi kbgsaan yg dsbt dg nasionalisme.
 Pngrtn nasionalisme akan lebih mudah dimengerti dg baik apabila
dipahami terlebih dulu apa yg dmksd dg bgs (nation). Mnrt Kaelan
dan Zubaidi (2010: 43), bgs pd hakikatnya adlh sekolompok besar mns
yg mempunyai persamaan nasib dlm proses sejarahnya, shg mempunyai
persamaan watak atau karakter yg kuat utk bersatu dan hidup bersama
serta mendiami suatu wilyh ttt sbg suatu kesatuan nasional
 Hal ini sbgmn dikatakan Otto Bauer (1881- 1934), dlm Edy Pramono,
dkk (2004: 6) yg mengatakan, bhw bgs adlh persatuan karakter atau
perangai yg timbul krn persatuan nasib.
 Bgs adlh sekelpk mns yg memliki kehendak satu shg merasa dirinya
satu (Ernest Renan 1823- 1892).
 Bgs adlh kesatuan tekad rakyat utk hidup bersama mencapai cita-cita
dan tuj bersama, terlepas dari perbedaan etnik, ras, agama, atau gol
asalnya. Kesadaran kbngsaan adlh sbg perekat yg mengikat batin
seluruh rakyat (Edy Pramono, dkk., 2004: 6).
 Brdsrkn pngrtn di atas maka “bgs” bukanlah berdsrkn
pd persamaan asal, persamaan bhs, dan persamaan
agama. Hal ini sbgmn dikatakan Hatta, yg dirujuk Sri
Edi Swasono dan Fauzie Ridjal, dlm Marsono (2013:
6- 7), bhw bgs ditentukan oleh sebuah keinsyafan sbg
suatu persekutuan yg tersusun jadi satu, yaitu
keinsyafan yg terbit krn percaya atas persamaan nasib
dan tuj. Keinsyafan bertambah besar krn sama
seperuntungan, malang sama diderita, mujur sama
didapat, krn jasa bersama, kesengsaraan bersama,
pendeknya krn peringatan kpd riwayat bersama yg
tertanam dlm hati dan otak.
Sdg nasionalisme berasal dari kata “nasional” berarti kbngsaan, dan “isme”
berarti paham atau ajaran. Jadi nasionalisme adlh paham atau ajaran
kbngsaannya suatu bgs. Scr sederhana nasionalisme yaitu suatu paham atau
ajaran yg mengharuskan suatu bgs berpijak pada bgsnya sendiri. Hidup mnrt
jati diri, atau kepribadian bgs sendiri. Jadi nasionalisme berarti semacam
etnosentrisme, yaitu pandangan yg berpusat pada bangsanya sndr. Gejalanya
spt semangat nasional, patriotisme dan sebagainya.
Semangat mndsr dari munculnya paham nasionalisme adlh adanya kehendak
utk dpt menjalani khdupan kbngsaannya scr bebas dan berdaulat, terbebas dari
sgl eksploitasi atau penindasan. Hidup dlm keaslian bgsnya senditri.
Munculnya paham nasionalisme sngt efektif digunakan sbg sarana dalam
perjuangan bersama utk merebut kmrdekaan. Semangat nasionalisme
digunakan scr efektif oleh para penganutnya dan dipakai sbg media perlawanan,
dan sbg alat utk mengetahui siapa lawan dan kawan. Hal ini sbgmn dikatakan
Larry Diamond dan Marc F. Plattner, para penganut nasionalisme di dunia
ketiga scr khas menggunakan retorika anti kolonialisme dan anti imperialisme
(Trianto dan Titik, 2007: 103).
 Perkemb selanjutnya, para penganut nasionalisme berkeyakinan
persamaan cita-cita yg mrk miliki dpt diwujudkan dlm sebuah identitas
politik atau kepentingan bersama dlm bentuk sebuah wadah yg dsbt dg
bgs (nation).

 Dan oleh krn itu maka dptlah dikatakan bhw bgs adlh mrpkn sebuah
badan (wadah) yg di dlmnya terhimpun org-org yg memiliki persamaan-
persamaan, spt persamaan keyakinan, persamaan tujuan, persamaan
cita-cita dan persamaan lainnya spt ras, etnis, agama, bahasa, dan
budaya.

 Persamaan-persamaan tsbt dpt dijadikan sbg identitas politik bersama


utk tujuan bersama. Tuj bersama tsbt dpt jg direalisasikan dlm sebuah
entitas organisasi politik yg dibangun brdsrkn geopolitik yg terdiri dari
populasi, geografis, dan pmrnthan yg permanen yg dsbt dg neg (state).
 Nasionalisme Indonesia
 a. Latar Belakang Nasionalisme Indo
Sbgmn telah disinggung didepan munculnya nasionalisme di
Indo tdk dpt terlepas dari situasi dan kondisi politik pd awal
abad XX. Dimana pd saat itu smngat menentang kolonial
Belanda sangat kuat di kalangan pribumi. Cita-cita bersama
utk mencapai tujuan kmrdkaan mnjdi smngat umum dari
para tokoh pergerakan utk memformulasikan bentuk
nasionalisme yg sesuai dg kondisi masy Indo.
Nmn perdebatan panjang para tokoh tsbt ttg paham
kbngsaan (nasionalisme) berakhir dg saling curiga, dan sulit
dipertemukan. Mrk sepakat ttg perlunya konsep nasionalisme,
tapi mrk berbeda dlm nilai dan watak nasionalisme Indo.
Scr garis besar ada tiga bentuk pemikiran yg
berkembang berkaitan dg watak nasionalisme Indo pd
masa sebelum kemerdekaan, yaitu paham ke-Islaman,
Marxisme, dan Nasionalisme Indo. Sejalan dg naiknya
Soekarno sbg Presiden pertama RI, kecurigaan di
antara para tokoh pergerakan yg tlh tumbuh saat
sebelum Indo merdeka berkembang mnjd ketegangan
politik yg lebih permanen dlm neg. Melalui figur
nasionalis Soekarno di satu pihak, dan tokoh yg
mewakili pemikiran Islam dan Marxisme di pihak lain.
 Mnrt pengamat nasionalisme, Islam memegang peranan
penting pd trbntknya nasionalisme Indo. Hal ini dikatakan
George Mc. Turnan Kahin (Sejarawan Amerika), bhw Islam
bukan saja sbg mata rantai pengikat tali persatuan, ttp jg
mrpkn simbol persamaan nasib (in group) dlm mnntang
penjajahan asing dan penindas yg berasal dari agama lain.
 Dmkn jg Fred R. Von der Mehden, mngtakn bhw Islam
mrpkn sarana yg paling jelas, baik utk membangun rasa
persatuan nasl maupun utk membedakan masy Indo dg
kaum penjajah Belanda.
 Bahkan selanjutnya Mehden mngtkn, bhw satu-satunya
ikatan universal yg tersedia di luar kekuasaan kolonial adlh
Islam.
 Adapun Ikatan universal Islam pd masa perjuangan yg
pertama kali di Indo berupa aksi kolektif dipelopori oleh
Syarikat Islam (SI), awalnya bernama Syarikat Dagang
Islam (SDI) dipimpin oleh H. Samanhoedi di Solo (1911).
 Sklpun di bawah simbol Islam, Syarikat Islam di bawah
HOS Tjokroaminoto, H. Agus Salim, dan Abdoel Moeis, tlh
mnjd orgnssi politik pemula yg menjalankan program
politik nasl dg mndpt dukungan dari semua lapisan masy.
Hal ini disebabkan krn Syarikat Islam mampu
membangkitkan smngt nasl dlm mwjdkan kmrdkaan bgs.
 b. Karakteristik Nasionalisme Indonesia
 Gerakan nasl Syarikat Islam (SI) yg tak mengenal perbedaan kelas,
profesi dan tmpt tinggal itu tdk bertahan lama. Krn ada sbgn aktivis
Syarikat Islam yg tergoda utk membelokkan kebijakan politik publik
ke arah ideologi Islam. Maka pd penghujung 1920-an popularitas
Syarikat Islam mengalami pasang surut.
 Sklpun tdk scr formal menyatakan Islam sbg ideologi politiknya,
namun keinginan ekslusif sejumlah tokoh Syarikat Islam turut mnjd
penyebab kemerosotan Syarikat Islam.
 Faktor lain yg menyebabkan berkurangnya reputasi Syarikat Islam
adlh masuknya paham Marxisrme ke dlm Syarikat Islam melalui
penyusupan aktivis politik partai beraliran kiri yaitu Asosiasi
Demokrasi Sosial Hindia Belanda (Indische Sociaal Democratische
Vereeniging, ISDV).
 Penyusupan tsbt trjdi krn pertimbangan politik dukungan massa yg
bgtu besar pd saat itu hanya dimiliki Syarikat Islam.
 Perkemb selanjutnya adlh Soekarno yg mendirikan orgnsi
politik baru dg paham ideologi yg berbeda dg ideologi
pergerakan sebelumnya. Orgnsi politik tsbt didirikan pd th
1927 yg diberi nama Partai Nasional Indo (PNI) dg tuj spt
orgnsi-orgnsi sejenis lainnya yakni menyempurnakan
kmrdkaan Indo, baik di bdg ekonomi maupun politik, dg
pmrnthan yg dipilih oleh dan bertanggung jawab kpd
seluruh rkyt Indo sendiri, yg didasari oleh smngt persatuan
utk merebut kmrdkaan,
 Jadi PNI di bawah Soekarno membangun smngt nasionalis
dg paham ideologi kbgsaan.
 Soekarno sekalipun muslim, ttp ia tdk mendasari perjuangan partainya
pd ideologi Islam. Mnrtnya, kebijakan ini mrpkn pilihan terbaik bagi
kmrdkaan maupun bagi masa depan rkyt Indo yg Kristen maupun yg
Islam.
 Gagasan dan smngt nasionalisme PNI yg didirikan Soekarno mndptkn
respon dan dukungan luas dari kalangan intelektual muda, spt Syahrir
dan Mohammad Hatta.
 Namun menjelang kmrdkaan, gerakan nasionalis yg dipelopori
Soekarno berhadapan dg kekuatan politik Islam, dlm konteks hub
agama dan negara dlm neg.
 Mnrt Bahtiar, kadar konfrontasi antara klmpok Nasionalis dan aktivis
Islam jauh lebih besar dibanding konfrontasi yg terjadi dlm tubuh
Syarikat Islam (antara lslam_dg Marxisme).
 Pada fase-fase berikutnya, dua gol inilah (klmpok nasionalis dan aktivis
Islam) yg mendominasi perdebatan panjang baik menjelang maupun
sesudah kemerdekaan, berkaitan dg watak nasionalisme Indo.
 Konsep nasionalisme Soekarno dikritik Mohammad Natsir, yg
mengkhawatirkan faham nasionalisme tsbt dpt mnjd sikap
fanatisme buta ('ashabiyah) kpd tanah air. Bagi umat Islam akan
berakibat pada terputusnya tali persaudaraan internasional umat
Islam (ukhuwwah Islamiah) dg saudara seimannya di neg-neg
lain.
 Utk menghindari kekhawatiran ini, mnrt Natsir nasionalisme
hrs didasarkan kpd niat yg suci yg bersifat ilahiah yg melampaui
hal-hal yg bersifat material. Brdsrkn pandangan ini mnrt Natsir
nasionalisme Indo hrs bercorak Islami.
 Lebih dari alasan sosiologis, Natsir berargumentasi historis, bhw
Islamlah yang menjadi pembuka jalan medan politik kmrdkaan
dan mrpkn penanam awal bibit persatuan Indo yg menyingkirkan
sifat-sifat kepulauan dan keprovinsian, sbgmn dikatakan oleh
banyak pengamat nasionalisme Indo.
 Mnghdpi kritik tsbt, Soekarno membantah tuduhan
kalangan Islam berkaitan dg gagasan nasionalismenya.
Mnrt Soekarno nasionalismenya tdklah berwatak
sempit, tiruan dari barat dan berwatak chauvinisme.
Ttp lebih bersifat toleran, bercorak ketimuran, dan tdk
agresif sbgmn nasionalisme yg dikembangkan di Eropa.
 Selain mengungkapkan watak nasionalisme yg penuh
nilai-nilai kemanusiaan, ia juga meyakinkan pihak-
pihak yg berbeda pandangan bhw klmpok nasional dpt
bekerja sama dg klmpok mana pun baik gol Islam
maupun Marxis.
Derivasi Konsep Nasionalisme Indonesia

 Konsep nasionalisme yg dirumuskan oleh the founding


fathers berkelindan dg konsep-konsep berikutnya, spt
konsep neg bgs yg berbentuk republik.
 Nasionalisme Indo pd dasarnya berwatak inklusif dan
berwawasan kemanusian (humanisme). Pada perkemb
berikutnya, watak nasionalisme Indo yg dirumuskan oleh
para tokoh pergerakan kemerdekaan berpengaruh pd
konsep pokok-p0kok kenegaraan Indo selanjutnya, yaitu ttg
neg bgs, wrg neg dan dsr neg (ideologi Pancasila).
 a. Negara-Bangsa
 Mnrt Psl (1) UUD 1945 dijelaskan, Neg Indo adl Neg
Kesatuan yg berbentuk Rep. Rep mrpkn bentuk
pmrnthan Neg Kesatuan Indo, yaitu bentuk pmrnthan
yg bersifat antitesis monarki dg kepala pmrnthan bukan
seorg raja dan dg sistem pemilihan umum utk
menduduki jabatan politiknya.
 Selain bentuk dan kedaulatan neg, konstitusi (UUD 1945)
jg memuat ketentuan-ketentuan ttg kelengkapan neg
lainnya spt lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif,
pmrnthan daerah dan lain-lain.
 b. Warga Negara
 UUD 1945 mnntkan, yg mnjd wrg neg Indo adlh org bgs
Indo asli dan org-org bgs lain yg disahkan dg undang-
undang sbg wrg neg (lihat psl 26 ayat (1) UUD 1945).
 Ada perbedaan konsepsi antara wrg neg dan penduduk,
yaitu bhw penduduk adlh wrg neg Indo dan org asing
yg brtmpt tinggal di Indo. (lihat psl 26 (2) UUD 1945).
 Dalam kaitannya dg pembelaan neg, wrg neg memiliki
kewajiban, begitu pula dg haknya dlm mnntukan nasib
serta partisipasi politik, seperti pemberian suara, dan
hak dipilih dan memilih dlm pemilihan umum.
 c. Dasar Neg Pancasila
 Sehari stlh kmrdkaan, trjd perdebatan serius ttg dasar neg.
Perdebatan panjang di BPUPKI sblm kmrdkaan berkaitan dg dsr
neg antara klmpok Islam yg menghendaki Islam sbg dsr neg dan gol
nasionalis, berakhir dg kompromi, yakni BPUPKI "bersepakat"
menghasilkan sebuah mukadimah (pembukaan), yg berbunyi:
“.......maka disusunlah kmrdkaan kbgsaan Indo itu dlm suatu
Undang-Undang Dasar Neg Indo. Yg terbentuk dlm suatu susunan
Neg Rep Indo yg berkedaulatan rakyat, dg brdsrkan kpd Ketuhanan
dg kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya,... ".
 Selain itu, juga "menerima Islam” sbg agama neg, Presiden Rep Indo
hrs beragama Islam. Kmdn, pd tgl 22 Juni 1945 kesepakatan tsbt
ditandatangani bertepatan dg hari jadi kota Jakarta, shg dokumen
itu dsbt Piagam Jakarta (Jakarta Charter).
 Kmdn berdasarkan keinginan masy wilyh timur, sehari stlh kmrdkaan
memaksa para perumus dsr neg kembali melakukan tugas berat utk
merumuskan kembali dsr neg dan konstitusi Neg. Akhirnya klmpok
Islam sepakat utk menghapus unsur-unsur Islam yg tlh disepakati dlm
Piagam Jakarta. Sbg gantinya, unsur ketauhidan dimasukan dlm sila
pertama Pancasila, yg kmdn berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa".
 Hilangnya 7 kata yg mrpkn klausul Islam dlm Pembukaan dan Batang
Tubuh UUD 1945 dinilai oleh sbgn besar umat Islam sbg sebuah
pengorbanan besar umat Islam demi terwujudnya persatuan dan
kesatuan bgs dan neg Indo.
 Sejak peristiwa ini, maka dsr neg RI adl Pancasila, yakni: Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, dan Kerakyatan yg Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dlm Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indo (Trianto dan Titik, 2007: 104- 112).
 Integritas Nasional
 Istilah integrasi masih sering disamakan dg istilah pembauran atau
asimilasi, padahal kedua istilah tsb memiliki perbedaan. Integrasi
diartikan dg integrasi kebudayaan, integrasi sosial, dan pluralisme
sosial. Sementara pembauran dpt berarti asimilasi (pemaduan,
penyamaan) dan amalgamasi (percampuran).
 Integrasi kebudayaan, berarti penyesuaian antara dua atau lebih
kebudayaan mengenai bbrp unsur kebudayaan (cultural traits) yg
berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu
sistem kebudayaan yg selaras (harmonis).
 Caranya adlh melalui difusi (penyebaran), di mana unsur
kebudayaan baru diserap ke dlm suatu kebudayaan yg berada dlm
keadaan konflik dg unsur kebudayaan tradisional ttt.
 Cara penanggulangan masalah konflik adlh melalui modifikasi dari
unsur-unsur kebudayaan baru dan lama. Ini dsbt sbg integrasi
sosial.
 Integrasi sosial, adalah penyatu- paduan dari klmpok-
klmpok masy yg asalnya berbeda, menjadi suatu
klmpok besar dg cara melenyapkan perbedaan dan
jatidiri masing-masing. Dlm arti ini, integrasi sosial
dpt disama dg asimilasi atau pembauran.
 Perbedaan dg pembauran adlh bhw klmpok-klmpok
sosial yg tlh bersatu itu, tetap mempunyai kebudayaan
yg berbeda satu sama lain, krn adanya loyalitas thdp
klmpok-klmpok asalnya yg mempunyai kebudayaan yg
berbeda. Sdgkn pada klmpok-klmpok masy yg tlh
membaur itu, perbedaan tsbt sudah tdk ada lagi.
Pluralisme kebudayaan, adlh pndekatan heterogenis
atau kebhinekaan kebudayaan, dg kebudayaan suku-
suku bgs dan klmpok-klmpok minoritas diperkenankan
mempertahankan jatidiri mrk masing-masing dlm
suatu masy.
Sdngkn pembauran, adlh pembauran tuntas antara
klmpok-klmpok atau individu-individu yg masing-
masing asalnya mempunyai kebudayaan dan jatidiri
berbeda, mnjd suatu klmpok baru dg kebudayaan dan
jati diri bersama.
 Kata pembauran sendiri dlm hal ini mempunyai
konteks yg lebih luas daripada asimilasi, krn membaur
tdk mengandung konotasi "menghilangkan ciri-ciri
etnis". Membaur bisa berarti mengasosiasi dirinya
dengan masy luas dan "mengawinkan" dirinya dg masy
luas.
Sementara Integrasi Nasl, adlh penyatuan bagian-bagian yg berbeda dari suatu
masy mjd suatu keseluruhan yg lebih utuh atau memadukan masy-masy kecil
yg banyak jumlahnyamenjadi suatu bgs.

Selain itu dpt pula diartikan bhw integrasi bgs merupakan kemampuan
pemerintah yg semakin meningkat utk menerapkan kekuasaannya di seluruh
wilayah. Masalah integrasi nasl di Indo sangat kompleks dan
multidimensional.

Utk mewujudkannya diperlukan keadilan dlm kebijakan yg diterapkan oleh


pmrntah dg tdk membedakan ras, suku, agama, bhs dan sebagainya.

Sebenarnya, upaya membangun keadilan, kesatuan dan persatuan bgs adlh


mrpkn bagian dari upaya membangun dan membina stabilitas politik
disamping upaya lain seperti banyaknya keterlibatan pmrntah dlm
menentukan posisi dan mekanisme parlemen.
 Dg dmkn upaya integrasi nasl dg strategi yg mantap perlu trs
dilakukan agar terwujud integrasi bgs Indo yg diinginkan. Upaya
pembangunan dan pembinaan integrasi nasl ini perlu, krn pada
hakikatnya integrasi nasl tdk lain menunjukkan tingkat kuatnya
kesatuan dan persatuan bgs yg diinginkan. Pada akhirnya dg
persatuan dan kesatuan bgs ini dpt lebih menjamin terwujudnya
neg yg makmur, aman dan tentram.

 Jika melihat dari bbrp konflik yg terjadi spt di Aceh, Ambon,


Kalimantan Barat, Sampit, Poso dan Papua, ini mrpkn cerminan
dari blm terwujudnya integrasi nasl yg diharapkan selama ini.

Anda mungkin juga menyukai