PEMBAHASAN
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1. SIMPULAN
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest
der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah
manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai
komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa
kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan
yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham
kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh
dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan
kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul
beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan
komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan
yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang
disebutnya sebagai masyarakat utopia.
Pancasila dianggap sebagai sebuah ideologi karena Pancasila
memiliki nilai-nilai filsafat mendasar juga rasional. Pancasila telah
teruji kokoh dan kuat sebagai sebuah landasan dalam mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu juga, Pancasila
merupakan wujud dari konsensus nasional, itu semua karena
negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah sketsa negara moderen
yang telah disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia
kemudian nilai-nilai dari kandungan Pancasila itu sendiri
dilestarikan dari generasi ke generasi.
Ideologi pancasila sendiri adalah suatu pemikiran yang beracuan
Pancasila. Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan, Pancasila
memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional.
3.2. SARAN
Praktek komunisme harus disesuaikan dengan keadaan di Indonesia, jangan
dibiasakan menjiplak begitu saja pengaruh dari luar. Tan Malaka misalnya tidak
setuju dengan faham atheis, doktrin “agama adalah candu” tidak masuk akal baginya.
Kaum petani menderita akibat penjajahan Belanda dalam banyak segi, yang
pertama dan paling berat adalah mereka menderita akibat diterapkannya bentuk
perpajakan. Ironisnya, beban pajak menjadi lebih berat pada zaman diterapkannya
kebijakan “etis” (liberal), yang diadopsi oleh administrasi kolonial pada pergantian
abad ke-20, ketika dibangun infrastruktur yang dibiayi pajak.
Negara ada untuk membantu manusia mewujudkan tujuan dan cita-citanya.
Penyelenggaraan negara harus membawa manfaat bagi manusia. Tugas manusia
adalah bertanggungjawab rasa kepentingan bersama warganya. Negara harus
melindungi hak-hak warganya dan menetapkan kewajiban-kewajibannya sebagai
warga negara. Ia juga harus menciptakan kehidupan bersama yang dilandasi oleh
semangat cinta kasih, keadilan, dan perdamaian. Warga negara mempunyai hak dan
kewajiban, antara hak dan kewajiban harus berjalan seimbang. Misalnya, kewajiban
membela negara dari segala ancaman dan gangguan baik dari dalam maupun luar
negeri.
DAFTA PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Komunisme
2. http://oktafitrifauzi.blogspot.com/2009/09/perbedaan-ideologi-
pancasila-komunis.html
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
4. http://ideologipancasila.wordpress.com/