Anda di halaman 1dari 14

MAHASISWA DAN KELEMBAGAAN

ESSAI

Oleh :

MEGA ANUGAH DARUSMAN

KELOMPOK 4 (KARANG LUNAK)

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021

1
MAHASISWA DAN KELEMBAGAAN

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bergantung dari orang lain, tidak
mungkin ada satu orang didunia ini yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Setiap
orang saling berinteraksi dengan satu sama lain untuk mencapai tujuan, maka pasti
akan terbentuk kelompok-kelompok baik itu besar ataupun kecil dengan memiliki satu
tujuan yang akan dicapai. Lembaga merupakan salah satu wadah dimana sekelompok
orang saling berinteraksi demi terwujudnya kepentingan atau tujuan yang sama.
Menurut Sondang P. Siagian (2003: 157), manusia juga merupakan makhluk politik
yang dalam berbagai literatur tentang kepentingan dan kebutuhan manusia disebutkan
bahwa pada umumnya manusia ingin memiliki kekuasaan dan pengaruh. Bila
dikatakan bahwa manusia adalah makhluk politik, hal itu harus semata-mata dikaitkan
dengan pengertian umum tentang politik seperti diartikulasikan, disosialisasikan, dan
diperjuangkan oleh organisasi-organisasi politik. Hal itupun memang termasuk dan
bahkan merupakan manifestasi paling nyata dari kepentingan manusia sebagai
makhluk politik, yang mana kepentingan itu tercermin dari keinginannya untuk turut
serta dalam menentukan nasibnya. Dalam kehidupannya, individu-individu sebagai
makhluk sosial dan makhluk politik itu, pada umumnya lebih menyukai untuk tidak
bersusah-payah memikirkan dan mencari terobosan baru yang lebih sesuai dengan
perkembangan zamannya untuk dapat hidup sejahtera lahir-batin. Tipe individu yang
seperti ini lebih suka dipimpin daripada memimpin. Pada masyarakat yang terdiri dari
orang-orang yang memiliki mentalitas demikian tidak akan mampu mengupayakan dan
mengembangkan struktur institusional serta proses di bidang sosial bagi
masyarakatnya. Demikian juga halnya dengan pengembangan teknologi untuk
memproduksi berbagai peralatan yang dibutuhkan bagi pengembangan kualitas pada
setiap aspek kehidupan masyarakatnya; seperti di bidang pendidikan, bisnis,
kesehatan, transportasi, industry, pertahanan-keamanan, dan sebagainya. Pada
masyarakat yang demikian, perkembangannya cenderung statis dan pola hidupnya
konsumtif.
Namun, ada juga individu-individu yang menyukai tantangan, kerja keras, dan
berpikir untuk menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik, apakah itu dalam
kehidupannya di suatu organisasi ataupun dalam masyarakatnya. Tipe orang-orang
seperti inilah yang cocok dan akan menjadi pemimpin. Pada masyarakat dengan

2
sejumlah besar orang dengan tipe pemimpin ini akan menjadi masyarakat yang
dinamis, produktif, dan bermental pemimpin.
Mahasiswa merupakan seseoranng yang menempuh pendidikan di suatu
perguruan tinggi dan mengikuti semester berjalan. Sebagai mahasiswa dimana pada
masa itu memiliki kekuatan,pikiran, dan waktu yang lebih banyak dan dapat
dimanfaatkan untuk mencari pengalaman sebnanyak-banyaknya, karena bukan tidak
mungkin salah satu dari kenalan mereka yang akan membuka peluang pekerjaan
nantinya. Selain itu ada banyak manfaat yang diperoleh dengan berjejaring seperti
pengalaman, relasi, pola pikir yang jauh lebih baik, publik speaking, keberanian , sikap
peduli, memanajemen waktu dan masih banyak lagi.
Mahasiswa merupakan kaum intelektual muda yang bergerak sesuai dengan hati
nuraninya, berjuang demi terciptanya peradaban yang penuh dengan keadilan.
Mahasiswa adalah manusia bebas yang tak ingin dirinya terikat oleh hal - hal yang
nantinya dapat menghambat dirinya berkreatifitas dan mewujudkan suatu perubahan.
Mahasiswaa memiliki semangat dan optimisme dalam meraih mimpi – mimpinya,
selalu berusaha selama kesempatan masih ada. Mahasiswa ada makhluk yang kuat
dan akan lebih kuat apalagi disatukan dan tempatnya yaitu lembaga kemahasiswaan.
Menurut Tonny Trimasanto (1993), mahasiswa itu digolongkan ke dalam dua
kelompok, yaitu mahasiswa yang apatis dan mahasiswa aktif terhadap organisasi
kampus. Mahasiswa yang apatis terhadap organisasi kampus merupakan mahasiswa
yang aktif terhadap perkuliahan saja, segala sesuatu diukur dari pencapaian kredit
semester dan indeks prestasi kumulatif yang tinggi dan dapat meraih gelar sarjana
secepatnya. Sedangkan mahasiswa aktif adalah mahasiswa yang aktif dalam berbagai
organisasi kemahasiswaan di kampus, yang sering disebut dengan “aktivis kampus”.
Kedua jenis mahasiswa ini memiliki perbedaan yang kontras saat memasuki dunia
kerja, mahasiswa aktivis cenderung lebih mudah bersosialisasi dibanding mahasiswa
apatis terhadap organisasi mahasiswa. Dalam berorganisasi mahasiswa dilatih untuk
bisa bersosialisasi dengan orang lain, selain itu dengan bergabung di organisasi
kemahasiswaan kita dilatih juga untuk menyusun strategi dan bisa memanage waktu,
diri sendiri dan orang lain. Jadi organisasi mahasiswa penting sekali karena dapat
karakter diri seseorang untuk menjadi mahasiswa yang produktif.
Kegiatan berorganisasi dan berlembaga dapat mengembangkan sifat-sifat yang
positif, seperti kepedulian terhadap lingkungan sosial maupun alamnya, berakhlak
mulia, jujur, kritis, kreatif, bertanggung jawab, dan loyal, sehingga mampu berperan

3
serta dalam menyelesaikan sedikit demi sedikit permasalahan di masyarakat dan
tentunya akan meningkatkan kualitas kepemimpinan bangsa. Melalui kegiatan
berorganisasi, mahasiswa dilatih untuk mampu merencanakan (planning), mengatur
(organizing), melaksanakan (actuating), dan mengendalikan (controlling) apa yang
mereka kerjakan. Pembinaan karakter mahasiswa selama berorganisasi akan
membuat mereka lebih mudah memasuki dunia kerja nantinya. Tidak jarang pada
waktu penerimaan pegawai, riwayat hidup seorang pelamar dilihat apakah ia memiliki
pengalaman berorganisasi. Karena dengan berorganisasi seseorang diasumsikan
sudah terbiasa mengatur waktu, diri sendiri, orang lain, dan sebuah organisasi.
Di kampus sendiri organisasi mahasiswa ini berperan sangat penting. Organisasi
merupakan sarana untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa pada petinggi-petinggi
kampus seperti rektor, dekan, dosen dan sebagainya. Tidak selamanya keputusan
yang dibuat oleh petinggi kampus dapat diterima begitu saja oleh mahasiswa. Jadi
sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi tersebut melalui organisasi inilah
disampaikan. Tanpa ada organisasi intra kampus mungkin kebijakan apapun yang
dikeluarkan pihak atasan mahasiswa akan pasrah saja menerimanya, karena mereka
tidak ada sarana untuk menyampaikan pendapat mereka. Sangat banyak contoh
perubahan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bergabung di organisasi mahasiswa.
Misalnya dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai media bagi mahasiswa
untuk menyampaikan keluhan tentang mahalnya biaya kuliah, minimnya fasilitas
kampus yang tidak seimbang dengan kenaikan biaya kuliah dan lain sebagainya.
Dalam forum yang formal nanti perwakilan dari BEM ini akan menyampaikan keluhan
mahasiswa ini kepada pihak rektorat contohnya. Dari sana pihak rektorat dapat
mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang membebani mahasiswa. Maka dari itu pihak
rektorat akan melakukan fungsi controlling-nya. Tidak hanya BEM, organisasi
kemahasiswaan lainnya baik organisasi internal maupun organisasi eksternal kampus,
juga bisa langsung menyampaikan aspirasinya, seperti contohnya melakukan aksi
damai menuntut kenaikan biaya kuliah. Memang tidak jarang aksi yang awalnya damai
berujung dengan kericuhan karena pihak kampus mungkin tidak merespon mereka.
Namun itu hanyalah sebagian kecil dari contoh peran penting organisasi mahasiswa di
kampus. Dewan Mahasiswa dan Majelis Mahasiswa adalah Lembaga intra
Kemahasiswaan tingkat Universitas.
Kelembagaan berasal dari kata lembaga, yang berarti aturan dalam organisasi
atau kelompok masyarakat untuk membantu anggotanya agar dapat berinteraksi satu

4
dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Ruttan dan Hayami: 1984
dalam repository UMY)
Mahasiswa dan kelembagaan adalah suatu kesatuan yang utuh untuk suatu hal
yang sulit untuk dipisahkan, suatu rantai keterikatan yang saling membutuhkan.
Mahasiswa mengalami kesulitan dan hambatan untuk bergerak tanpa adanya lembaga
kemahasiswaan dan berdirinya suatu lembaga maka pasti membutuhkan mahasiswa.
Dengan adanya lembaga kemahasiswaan seseorang dapat berproses pematangan
emosi dan proses pendewasaan. Dalam suatu organisasi atau lembaga
kemahasiswaan akan terkumpul mahasiswa – mahasiswa yang mempunyai misi
dengan keanekaragaman visi. Satu tujuan yang bersama – sama untuk
mewujudkannya. Karena memiliki keinginan yang kuat sehingga seuatu lembaga
dapat berkembang.
Organisasi kemahasiswaan yang aktif dan baik adalah yang sering memberikan
pelatihan para anggotanya baik dalam hal akademis maupun kepemimpinan. Dalam
hal akademis contohnya memberikan bimbingan keilmuan dan teknis mengikuti
perkuliahan kepada juniornya, pelatihan membuat karya tulis, membuat penelitian
yang bekerja sama dengan dosen atau pihak kampus, dan lain sebagainya. Dalam hal
kepemimpinan misalnya mengadakan latihan kepemimpinan bagi anggota dan para
calon anggota, membuat kegiatan atau sebuah acara yang otomatis membutuhkan
sebuah kepanitiaan, dengan adanya kepanitiaan tersebut maka di sana dilatih jiwa
kepemimpinan anggota organisasi, dan masih banyak lagi yang lain.
Dukungan dari mahasiwa yang penuh semangat dan kemauan yang kuat dalam
mewujudkan mimpi – mimpi tersebut diharapkan dapat benar-benar mengadakan
suatu perubahan yang lebi baik.
Dapat dikatakan organisasi mahasiswa ini adalah sebuah sistem dimana
mahasiwa menjadi brainware dalam menjalankan sistem tersebut. Mahasiswa
membuat suatu sistem karena mahasiswa bisa bergerak dengan adanya sistem
tersebut yaitu organisasi kemahaswaan.
Kelembagaan mahasiswa adalah organisasi yang bisa dikatakan dari mahsiswa
oleh mahasiswa dan untuk semuanya. Kelembagaan ini berfungsi sebagao wadah
segala apresiasi mahasiswa, menjadi tempat mahasiswa mngaplikasikan segala
potensinya, tempat mahasiswa lain berkumpul dalam satu misi, dan akan berjuang
sebagai penggerak wadah tersebut untuk menwujudkan suatu misi bersama .

5
Setiap universitas pasti menyiapkan suatu lembaga baik itu tingkat universitas,
fakultas hingga prodi. Hal ini bertujuan agar para mahasiswanya dapat melatih skill
mereka sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Bahkan ada beberapa
universitas yang menjadikan lembaga sebagai nilai plus saat menerima ijazah nanti.
Walaupun tugas sebagai mahasiswa sangat banyak tetapi mereka tetap harus
menyiapkan waktu untuk berlembaga karena memang sangat penting. Jika kita
menuntut ilmu untuk memperkaya ilmu pengetahuan maka dengan berlemabaga maka
skill dan sikap benar-benar terbentuk.
Sikap sosial sangat dibutuhkan disini dan bagaimana jika termasuk orang yang
introvert ?Jalan satu-satunya yaitu harus belajar untuk membuka diri terhadapa orang
lain. Bisa dengan mencoba membuka suatu topik pembicara dan lebih merespon
ketika sedeang berbicara dengan orang lain. Walaupun itu sangat mudah bagi seorang
ekstrovert namun bagi introvert membuka topik pembicaraan merupaka suatu
kebanggan tersendiri. Sikap introvert tidak membuat seseorang menjadi tidak pantas
untuk berlembaga karena pada kenyataannya ketika sedang mengalami suatu
masalah dalam suatu lembaga maka peran introvert yang tenang dalam berbagai
situasi membuat partner kerjanya merasa tetap ikut tenang juga.
Saat berlembaga memang cukup berat apalagi dengan tugas yang banyak dan
kesibukan lainnya namun ini sangat penting untuk dilakukan. Bahkan beberapa orang
mengatakan bahwa mahasiswa kupu-kupu adalah mahasiswa yang tak pandai.
Sebab mereka tidak mengembangkan diri mereka, mereka tidak berbaur dengan
orang lain sehingga pemikiran mereka hanya sebatas yang sudah mereka pelajari,
padahal ada beberapa hal didunia ini yang merupakan hal penting namun tidak bisa
didapatkan dalam kelas ataupun buku yaitu salah satunya dengan memanejemen
waktu. Membaca buku ataupun artikel untuk memanajemen waktu merupakan hal
yang bagus namun tetap harus diperktikan agar lebih paham dan tahu harus berbuat
apa untuk menghindari deadline.
Kelembagaan, organisasi dan kepemimpinan adalah hal yang saling terkait satu
sama lain. Keberhasilan suatu lembaga tidak lepas dari peran besar ketua. Dalam
kegiatan organisasi mau tidak mau kita dituntut untuk menjadi pemimpin.
Kepemimpinan dapat dimulai dari diri sendiri seperti memanajemen waktu dan disiplin.
Tepat waktu merupakan hal yang penting karena jika terlamabat maka akan
membutuhkan ekstra tenaga karena harus melakukan semuanya dengan waktu yang
sudah mepet.

6
Lembaga menjadi tempat para mahasiswa untukberkumpul dan bertukar pikiran
serta bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. dengan berlembaga dapat
melatih diri untuk mengeluarkan pendapat dan yang paling penting yang bisa
didapatkan yaitu bagaimana bersikap untuk peduli terhadap orang lain, ini merupakan
satu hal kecil yang terkadang sulit untuk dilakukan dengan orang lain.
Organisasi mahasiswa dapat digolongkan sebagai pendidikan yang nonformal
sekaligus juga informal, karena dalam penyelenggaraan organisasi mahasiswa ada
perencanaan kegiatan yang diadakan satu tahun sekali, yang disebut dengan rapat
kerja tahunan, dan juga bersifat pendidikan informal karena dalam menjalani kegiatan
dalam suatu organisasi mahasiswa, banyak pendidikan yang dapat diterima
berdasarkan pengalaman di lapangan. Menurut Udai Pareek (1996: 8), suatu
organisasi mempunyai titik singgung dengan lingkungan sosialnya, yaitu keadaan
politis, ekonomis, dan kebudayaan yang terdapat pada suatu waktu tertentu dalam
masyarakat itu. Proses utama dalam dimensi ini ialah pengaruh – siapa yang lebih
mempengaruhi, organisasi mempengaruhi lingkungan, atau lingkungan yang
mempengaruhi organisasi. Ini merupakan proses penting untuk pembangunan
lembaga. Proses pengaruh juga menyangkut otonomi organisasi; sejauh mana
organisasi mampu membentengi diri terhadap pengaruh yang tak semestinya dari luar,
di samping membuka terhadap pengaruh yang sehat. Lingkungan sosial merupakan
kancah utama tempat semua organisasi bekerja. Oleh karena itu Udai Pareek (1996:
9-10) menjelaskan bahwa perhatian organisasi terhadap proses-proses sosial
sangatlah penting. Proses-proses sosial yang paling relevan bagi organisasi
kemahasiswaan adalah nilai-nilai dan kekuasaan. Demikian pula, penting artinya
nilainilai apa yang berlaku dalam masyarakat. Nilai-nilai hendaknya dimengerti tidak
hanya dalam arti apa yang dianggap lebih penting dalam masyarakat, tetapi juga
berkenaan dengan model orang yang bagaimana yang dianggap penting dalam
masyarakat. (M.A Hadijaya, Dr. Yusuf. 2015. Organisasi Kemahasiswaan dan
Kompetensi Manejerial Mahasiswa.)
Berlembaga dapat melatih mental seseorang karena bertemu dengan banyak
orang dengan pola pikira-pikiran yang berbeda. Maka tak jarang ada yang saling
bertentangan. Disni sangat diperlukan pikiran kritis dan tidak mendahulukan ego
masing – masing karena ini bertujuan untuk kepentingan bersama. Maka ada baiknya
dilakukan musyawarah bersama anggoata lainnya untuk mencari solusi yang terbaik.

7
Sikap sosial membuat para anggota merasa nyaman ketika bekerjasama, mereka
jadi lebih bersemangat dan siap ketika dimintai pertolongan. Mereka juga akan merasa
tenang sehingga memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif sehingga lembaga dapat
bertahan dan berkembang dengan baik. Lingkungan kerja yang baik dan sehat
membuat semuanya merasa nyaman dan inilah yang harus diterapkan ketika sedang
berada dalam lembaga ataupun kelompok kecil. Karena tak jarang ada suatu lembaga
yang anggotanya tidak memilki jiwa sosial dan lebih mementingkan egonya sehingga
membuat patner kerjanya merasa tak nyaman dan akan berimbas ke lembaga yang
tidak lagi terurus dengan baik.
Setiap lemabaga pasti tersusun atas struktur kepemgurusan yang dimana memiliki
tugas masing-masing dalam menjalankan lembaga. Ketika tidak menjalankan tugas
dengan baik maka itu sudah bukan hal yang baik karena tidak menjalankan amanat
yang telah diberikan dan tidak bertanggung jawab. Hal ini dapat membuat pengurus
yang lain menjadi kerepotan dan kinerjanya jadi menurun. Maka disini diperlukan sikap
tanggung jawab dan mau tidak mau orang-orang yang memengang amanah tesebut
harus bertanggung jawab. Ketika tidak mampu untuk menjalankan tugas maka mintalah
bantuan karena teman- teman yang lain pasti akan berusaha untuk membantu
kesulitan yang dialami, dan ketika yang dimintai pertolongan juga harus memberikan
yang terbaik untuk membantunya. Jangan pernah berpikir untuk tidak menolong teman
ataupun setengah – setengah.
Soft skill merupakan sesuatu yang bisa didapatkan dengan terjun langsung untuk
mempelajari dan mempraktekannya. Ini tidak cukup dengan membaca buku karena ini
berkaitan dengan keahlian dan respon terhadapa sesuatu. Dan salah satu wadah untuk
mengasah soft skill yaitu menjadi pengurus dari suatu lembaga. Kenapa? Karena
dalam hal ini sering dihadapkan dengan situasi – situasi yang menantang dan
terkadang tak tertuga sehingga perlu memutar otak dan berpikir secara kritis dengan
mempertimbangkan banyak hal untuk menjaga lembaga ini.
Berpikir kritis merupakan salah satu dari soft skill. Jadi berpikir kritis adalah
bagaimana seseorang menerima dan mengolah suatu permasalahan dengann
menganalisa, mengevaluasi dan merapkannya. Ide – ide cemerlang pun harus
dipikirkan secara kritis dengan mempertimbangkan apakah ada sisi negatifnya, atauka
ide seperti ini kurang cocok jika haru dilakukan sekarang.

8
Manfaat dari berpikir kritis juga sangat baik yaitu mampu berpikir jernih dan
rasiomal, meningkatkan kemampuan adaptasi, meningkatkan keterampilan bahasa,
meningkatkan kreativitas, dan mengembangka diri.
Team-work juga salah satu dari soft skill yaitu ketika mempu untuk bekerjasama
dengan ornag lain dan orang itu juga mersa nyaman bekerjasama, karena ada
beberapa orang yang tidak suka dan tidak mampu bekerja sama. Orang – orang seperti
ini dikuasai oleh egonya masing – masing. Mereka tak peduli dengan perkataan orang
lain dan ingin menggapai tujuannya sendiri. Tipe orang yang seperti ini sangat dihindari
ketika berlembaga karena mampu membuat para partner lainnya merasa tak nyama
ketika bekerrja sama dan mungkin saja terjadi perkelahian internal dan terjadilah
perpecahan. Tentu hal seperti ini sangat tidak diharapkan sebab dapat membuat
semua rencana menjadi berantakan.
Menambah relasi merupakan salah satu manfaat dalam berlembanga karena pasti
akan bertemu dengan banyak orang dengan berbagia kalangan. Relasi sangat
dibutuhkan sebeb kita suatu saat membutuhkan bantuan yang dimana orang tertemtu
saja yang dapat menolomg maka sudah tidak perlu lagi bersusah payah untuk meminta
pertolongan. Keuntungan laiinya ketika memiliki relasi yang luas kita mampu untuk
berpikir lebih terbuka lagi dan mengetahui lebiih banyak hal karena sering bertukar
pikiran tentang sesuatu permasalahan makanya pola pikir ikut berubah dan lebih bagus
lagi.
Bukan tidak mungkin juga timbul rasa peduli antar kelompok karena memang
ditujukan untuk itu, mereka saling membantu dan tolong – menolong sehingga hubunga
yang terjadi telah seerat itu dan akan merasakan susah seneng bersama.
Berlembaga juga membuat seseorang dapat menemukan bakatnya juga
berprestasi dibidangnya, hal ini karena keaktifan untuk mengikuti setiap ajang lomba
membuat para partisipan berlatih secara intensif untuk menjadikan lembaga atau
organisasinya sebagai pemenang. Ini tentu akan membaut namanya menjadi naik dan
akan disegani oleh lembaga lainnya.
Lembaga tercipta karena adanya tujuan yang ingin dicapai dan itu berlangsung
dalam jangka waktu yang lama. Setiap lembaga memerlukan kepengurusan yang stiap
periode digantikan oleh angkatan yang ada dibawahnya. Peran serta organisasi di
kampus adalah sebagai sarana bagi pihak kampus untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang suatu saat dibutuhkan oleh kampus. Koordinasi yang baik dengan
organisasi kampus akan lebih memudahkan pihak rektorat dan seluruh jajarannya

9
hingga level yang terendah, ketika mereka hendak merekrut mahasiswa yang
dibutuhkan dalam berbagai program, projek, atau kegiatan yang berkaitan dengan tri
dharma perguruan tinggi (pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat), karena
sebenarnya organisasi kampus merupakan wadah sosial yang paling dekat dengan
kehidupan keseharian para mahasiswa di suatu kampus, sehingga organisasi
kemahasiswaan ini sesungguhnya dapat diberdayakan dengan memberikan
kepercayaan kepada para aktivis kampus untuk membantu rektor dan jajaran
birokrasinya dalam menyeleksi sumber daya manusia yang tepat bagi suatu program,
projek, atau kegiatan kampus, fakultas, jurusan, hingga program studi, dibanding ketika
otoritas kampus harus secara langsung menyeleksi sendiri satu persatu mahasiswa
yang kadang-kadang tidak mereka kenal dengan baik.
Di Universitas Hasanuddin ada berbagai macam lembaga ada yang setingkat
dengan universitas hingga prodi. Untuk tingkat universitas ada Badan Eksekutif
Mahassiwa Universitas ( BEM), Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas ( BPM ), dan
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Untuk tingkat fakultas sendiri ada Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas (BEM), Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas ( BPM fakultas),
dan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas ( UKM fakultas).
UNHAS nmembentuk lembaga tersebut guna mengembangkan keilmuwan dan
keprofesian sejenis, meningkatkan jejaring dan kerjasama, serta menumbuhkan rasa
persatuan dan kesatuan, organisasi kemahasiswaan dapat menggabungkan diri dalam
organisasi mahasiswa yang sejenis antar perguruan tinggi, baik bersifat nasional
maupun Internasioanl. Pembentukan ini juga melalui prosedur tertentu dan diatur
dengan kepuusan Rektorat.
Lembaga mahasiswa bertujuan sebagai wadah untuk pengembangan potensi dan
kreativitas mahasiswa dalam bidang penalaran dan keilmuan, bakat, minat,
keterampilan, kewirausahaan, kesejahteraan, dan kepedulian sosial sebgai insan
akademik, calon ilmuwan dan intelektual yang berguna bagi bangsa. Kemudian
pelakasanaan kegiatn mahasiswa berguna untuk menyalurkan dan menampung
aspirasi mahasiswa, serta wadah komunikasi antar mahasiswa. Meningkatkan
kekuatan dan sikap peduli dan tidak apatis terhadap seseornag, lingkungan atau suatu
permasalahan.
Lembaga bisanya menerima dana dari pihak kampus ataupun menacari
keuntungan sendiri dengan menjual atau mengadakan bazar untuk memperoleh
keuntungan yang dapat digunakan untuk melakukan suatu kegiatan penting dilembaga.

10
Prinspnya yaitu dari oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan
keluluasaan kepada mahasiswa dalam penyelenggaraan kegitan kemahasiswaan yang
merupakan bagian dari masyarakat akademik secara bertanggungjawab, untuk
mewujudkan visi, mis dan tujuan unhas. Organisasi kemahasiswaan tidak berafiluasi
dengan organisasi ekstra kampus, partai politik dan tidak bertentangn dengan
peraturan perundang – undangan. Kegiatan organsasi mahasiswa dilaksankan secara
transparan, tidak diskriminatif, mandiri dan kekeluargaan.
Ketika melakukan kegiatan tidak semata – mata langusng turun melainkan wajib
untuk meminta izin kepada rektorat untuk tingkat universitas dan dekan untuk tingkat
fakultas, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengendalian dan pendampingan
terhadapa perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan.
Kegiatan organisasi kemahasiswaan meliputi kegiatan penalaran dan keilmuwan,
bakat, minat, keterampilan, keorganisasian, kewirausahaan, kesejahteraan dan
kepedulian sosial dan ini tidak bertentangan dengan peraturan perundang – undangan
dan peraturan internal universitas.
Jika suatu lembaga melanggar peraturan maka rektorat atau dekan memiliki
wewenang untuk memberikan sanksi, sanksi tersebut berupa teguran tertulis,
penghentian sementara kegiatan kemahasiswaan, penghentian sementara, dan
pembubaran atau pemberhentian.
Organisasi menjadi hal yang sangat penting demi kebaikan mahasiswa jika dilihat
dari berbagai manfaat yang bisa diperoleh ketika seseorang memutuskan untuk
berorganisasi. Namun sebagian besar mahasiswa masih kurang memiliki kesadaran
dan minat untuk mengikuti sebuah organisasi entah dianggap sebagai penghambat
kuliah atau memang terlalu nyaman menjadi mahasiswa yang hanya berprinsip untuk
kuliah dan pulang kerumah atau biasa disebut sebagai mahasiswa kupu-kupu. Tanpa
mereka sadari organisasi juga sangat berhubungan dengan perkuliahan dimana dalam
perkuliahan kita bisa menimba ilmu melalui teori-teori dan dalam organisasi mahasiswa
bisa mengimplementasikan secara nyata ilmu yang telah didapat di perkuliahannya.
Mengikuti organisasi juga harus melihat dari berbagai aspek termasuk memilih
organisasi berdasarkan minat dan bakat agar sesuai dengan kemampuan dan bisa
mengembangkan diri. Selain itu melihat visi misi, dan juga kegiatan apa yang dilakukan
dalam organisasi juga perlu agar merasa nyaman dan bisa mengikuti semua kegiatan
dengan baik karena merasa suka menjalankannya. Jika memang sudah masuk dalam
organisasi maka tekuni dan lakukan semua hak dan kewajiban yang telah ditentukan

11
agar bisa merasakan manfaatnya dan bisa berkontribusi dengan baik. Manfaat yang
diperoleh akan banyak sekali entah itu manfaat dalam jangka pendek maupun jangka
panjang ketika masuk di dalam dunia pekerjaan nantinya.

12
KESIMPULAN
Mahasiswa memiliki kekuatan, pemikiran, waktu, dan tenaga yang cukup untuk
mengembangkan suatu lembaga. Sangat diajurkan Mahasiswa untuk berlembaga
karena begitu banyak manfaat yang akan diterima olehnya dan ini merupakan
pengalaman yang sangat berharga untuk kedepannya.
Lembaga mahasiswa bertujuan sebagai wadah untuk pengembangan potensi dan
kreativitas mahasiswa dalam bidang penalaran dan keilmuan, bakat, minat,
keterampilan, kewirausahaan, kesejahteraan, dan kepedulian sosial sebgai insan
akademik, calon ilmuwan dan intelektual yang berguna bagi bangsa.
Mengikuti organisasi harus melihat dari berbagai aspek termasuk memilih
organisasi berdasarkan minat dan bakat agar sesuai dengan kemampuan dan bisa
mengembangkan diri.

13
Nama – Nama Ketua KEMA JIK FIKP UNHAS:

Kak Auliansiyah (2011-2012)

Kak Akzhar Nur Iman (2013-2014)

Kak Afrizal (2014 – 2015)

Kak Abdila (2015 – 2016)

Kak Bw Adnan Muhammad (2016 – 2017)

Kak Farid Indrastata (2017 – 2018)

Kak Khairal Zaman Dongaran (2018 – 2019)

Kak Muhammad Shidiq (2019 -2021)

Kak Dwi Andika (2020 – 2021)

14

Anda mungkin juga menyukai