Anda di halaman 1dari 11

FILTRASI AIR MENGGUNAKAN

KARBON AKTIF

KELOMPOK 4
 NURUL RIDA’ AINUN K11116345
 AYUNITA CHAERUNNISA K11116352
 DARWINDA KHAIRUNNISA K11116344
 APSELA BUNDA GLADYS K11116343
 ANDI SYAHRIADI AKBAR K11116322
 ALFIAN KAHAR K11116329
Karbon aktif atau activated carbon, adalah material yang berbentuk
butiran atau bubuk yang berasal dari material yang mengandung
karbon seperti arang. Dengan pengolahan tertentu yaitu proses
aktivasi seperti perlakuan dengan tekanan dan suhu tinggi, dapat
diperoleh karbon aktif yang memiliki permukaan dalam yang
luas.
Dalam satu gram karbon aktif, pada
umumnya memiliki luas permukaan
seluas 500-1500 m2, sehingga
sangat efektif dalam menangkap
Arang merupakan suatu padatan partikel-partikel yang sangat halus
berpori yang mengandung 85-95% berukuran 0.01-0.0000001 mm.
karbon, dihasilkan dari bahan-bahan Karbon aktif bersifat sangat aktif dan
yang mengandung karbon dengan akan menyerap apa saja yang kontak
pemanasan pada suhu tinggi. Ketika dengan karbon tersebut.
pemanasan berlangsung, diusahakan
agar tidak terjadi kebocoran udara
didalam ruangan pemanasan sehingga
bahan yang mengandung karbon
tersebut hanya terkarbonisasi dan tidak
teroksidasi. Arang selain digunakan
sebagai bahan bakar, juga dapat
digunakan sebagai adsorben
(penyerap).
BAHAN BAKU

• MATERIAL DARI HEWAN


• MATERIAL DARI TUMBUHAN
– BATOK KELAPA
– KULIT KEMIRI
– BATOK KELAPA SAWIT
• BATU BARA
PROSES PEMBUATAN
KARBON AKTIF
.
1. Dehidrasi : proses penghilangan air
dimana bahan baku dipanaskan sampai
temperatur 170 °C.

2. Karbonisasi : pemecahan bahan-


bahan organik menjadi karbon. Suhu
diatas 170°C akan menghasilkan CO,
CO2 dan asam asetat. Pada suhu
275°C, metanol dan hasil samping
Lainnya. Pembentukan karbon terjadi
pada temperatur 400 – 600 0C

3. Aktifasi : dekomposisi tar dan


perluasan pori-pori. Dapat dilakukan
dengan uap atau CO2 sebagai aktifator
Aktifasi Fisika.
Aktifasi ini merupakan proses Aktifasi Kimia.
pemutusan rantai karbon dari
senyawa organik dengan bantuan Aktifasi ini merupakan proses
panas, uap dan CO2. Umumnya pemutusan rantai karbon dari
arang dipanaskan didalam tanur senyawa organik dengan pemakian
pada temperatur 800-900°C. bahan-bahan kimia. Aktifator yang
Oksidasi dengan udara pada digunakan adalah bahan-bahan
temperatur rendah merupakan kimia seperti: hidroksida logam alkali
reaksi eksoterm sehingga sulit untuk garam-garam karbonat, klorida,
mengontrolnya. Sedangkan sulfat, fosfat dari logam alkali tanah
pemanasan dengan uap atau CO2 dan khususnya ZnCl2, asam-asam
pada temperatur tinggi merupakan anorganik seperti H2SO4 dan
reaksi endoterm, sehingga lebih H3PO4.
mudah dikontrol dan paling umum
digunakan.
PROSES PENYARINGAN SEDERHANA

INPUT

PASIR

ARANG

BATU KECIL

BATU BESAR

OUTPUT
KEGUNAAN FILTER KARBON
MENYERAP BAU

MENJERNIHKAN AIR

MENYERAP BAHAN ORGANIK DAN ANORGANIK

SEBAGAI KATALIS UNTUK BERBAGAI REAKSI


Efektivitas Penambahan Karbon Aktif
Cangkang Kelapa Sawit (Elaeis
Guineensis) dalam Proses Filtrasi Air Sumur
KEKERUHAN pH BAU & RASA
Dari hasil penelitian ini pada proses filtrasi tanpa Hasil penilaian
sampel air yang digunakan penambahan arang aktif menunjukkan bahwa pada
adalah air yang sangat keruh terjadi penurunan nilai pH proses filtrasi dengan
dengan tingkat 100,04 NTU. dengan dugaan proses filtrasi menambahkan arang aktif
Setelah dilakukan dengan saringan pasir lambat cangkang kelapa sawit
penyaringan dengan dapat menurunkan nilai pH (Elaeis guineensis)
Penambahkan arang aktif air, sedangkan pada proses menghasilkan air yang
filtrasi dengan penambahan
cangkang kelapa sawit tidak berasa ini disebabkan
arang aktif terjadi
(Elaeis guineensis) 10 Cm bau lumpur yang ada pada
penambahan nilai pH yang
terjadi penurunan tingkat cukup tinggi .Dapat dikatakan
kontrol telah disaring dan
kekeruhan dengan rata-rata proses filtrasi dengan diserap dengan arang aktif
40,04 NTU. Jika melihat menambahkan arang aktif sehingga menghilangkan
selisih tingkat cangkang kelapa sawit rasa dari air tersebut dan
kekeruhan dari 100,04 NTU (Elaeis guineensis) cukup memenuhi standar air
Menjadi 40,04 NTU adalah baik untuk memperbaiki bersih.
60 NTU yang merupakan kualitas air yang bersifat
selisih yang besar. asam.
PENGARUH LAMA KONTAK KARBON AKTIF SEBAGAI
MEDIA FILTER TERHADAP PERSENTASE PENURUNAN
KESADAHAN CaCO3 AIR SUMUR ARTETIS

Persentase penurunan kesadahan


berkisar antara 45%-91%, dimana
semakin lama waktu kontak air dengan
karbon aktif, penurunan kesadahan
semakin besar. Dari penelitian ini pada
lama kontak terpendek (10 menit)
sudah dapat menurunkan kesadahan di
bawah standar, meskipun demikian
lama kontak mpaling efektif adalah 40
menit yang dapat menurunkan
kesadahan 91%. Perbedaan waktu
kontak memberikan pengaruh pada
penurunan kesadahan, ini dikarenakan
adanya proses adsorbsi. Adsorbsi
adalah proses dimana substansi
molekul meninggalkan larutan dan
bergabung pada permukaan zat padat
oleh ikatan fisika dan kimia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai