Anda di halaman 1dari 117

KATA PENGANTAR

Ketidaktahuan para pelaku bisnis UMKM tentang strategi,


mekanisme, & prosedur ekspor, membuat aktivitas ekspor produk - produk
Indonesia menjadi suatu aktivitas bisnis yang terkesan rumit dan high cost. Hal
tersebut sebenarnya bisa dicegah jika para pelakunya memahami strategi dan
tata cara ekspor secara benar, apalagi di jaman serba digital seperti saat ini,
berbagai aktivitas bisnis semakin terbantu dengan berbagai digital tools yg
banyak tersedia.
Yang terjadi selama ini khususnya pada pengusaha UMKM
Indonesia, pemahaman dalam bidang ekspor masih banyak yang sepotong -
sepotong (parsial). Oleh sebab itu diperlukan “sesuatu” yang bisa memberikan
pencerahan kepada para pengusaha UMKM Indonesia yang berorientasi ekspor,
agar dalam operasionalnya bisa berjalan efektif, efisien, dan profitable.
Salah satu usaha yang telah dilakukan oleh para pelaku UMKM yang
berorientasi ekspor selama ini dalam meningkatkan kinerjanya adalah dengan
membaca buku literatur, namun sayangnya buku yang membahas panduan tata
cara ekspor secara praktis dan komprehensif bagi UMKM masih belum banyak.
Buku ini dibuat berdasarkan materi - materi pelatihan dan workshop
ekspor untuk UMKM yang diselenggarakan oleh Optima Learning
(www.optimalearning.co.id). Di dalamnya dibahas tentang strategi dan
mekanisme ekspor secara praktis dan komprehensif dengan bahasa yang
sederhana, praktis, dan aplikatif sehingga ilmu yang didapatkan mudah
dipahami dan bisa diaplikasikan dalam praktek di lapangan.
Pembaca juga akan mendapatkan ilmu dan informasi secara utuh
mengenai prosedur ekspor, khususnya berkaitan dengan peraturan yang berlaku
di Indonesia. Apalagi terdapat bonus berupa direktori instansi - instansi baik
swasta maupun pemerintah yang sangat dibutuhkan oleh para praktisi di bidang
ekspor dalam menjalankan aktivitasnya, yang berkaitan dengan perijinan,
pengurusan dokumen ekspor, serta dalam operasional pengiriman barang
(shipment). Bonus lainnya adalah berupa daftar istilah ekspor yang sangat
membantu para pelaku bisnis dalam memahami berbagai istilah asing sehinga
informasi yang dibutuhkan semakin lengkap.
Buku ini sangat cocok dijadikan panduan bagi para profesional dan
praktisi di bidang ekspor (terutama UMKM), mahasiswa jurusan bisnis, maupun
calon pengusaha yang akan terjun di bidang bisnis ekspor (perdagangan
internasional). Dengan menerapkan ilmu yang ada dalam buku ini, diharapkan
proses bisnis ekspor yang dilakukan terutama oleh UMKM bisa berjalan secara
efektif dan efisien.

Bandung, September 2022


I. IT’S EXPORT TIME

Melihat kondisi saat ini khususnya di negara kita, banyak yang


berpendapat bahwa sekaranglah saatnya untuk memulai bisnis ekspor,
terutama bagi anda pengusaha UMKM yang tertarik atau berencana
memperluas pasar ke berbagai negara (ekspor). Karena saat ini banyak
faktor yang sangat mendukung untuk mendukung perkembangan dan
percepatan bisnis yang berorientasi ekspor, dan hal itu sudah terbukti
saat ini.
Saat buku ini ditulis (tahun 2019), data ekspor negara kita
menunjukkan kondisi yang cukup memprihatinkan, dimana peringkat
nilai ekspor kita sudah dibawah negara Vietnam. Dan fakta lain di
lapangan ternyata jumlah eksportir kita masih sedikit jika
dibandingkan jumlah penduduk, serta masih lebih sedikit jika
dibandingkan dengan jumlah importir. Hal tersebut berarti bahwa
ekspor kita baru dilakukan oleh segelintir orang saja. Untuk
selanjutnya akan kita bahas satu persatu faktor yang mendukung bisnis
ekspor saat ini.

A. Negara Kita Kaya Raya

Sungguh beruntung kita bisa tinggal di Indonesia, negeri yang sangat


kaya akan sumber daya alam, berbagai macam hewan dan tumbuhan
ada di Indonesia karena Indonesia memiliki tanah yang subur. Selain
itu berbagai macam bahan tambang dan wilayah perairan yang sangat
luas, mencapai 7,9 juta km2 juga merupakan kekayaan alam Indonesia
yang luar biasa.

Semua kekayaan alam Indonesia mempunyai nilai ekonomi yang tinggi


dan sangat dibutuhkan oleh negara lain, karena di negara mereka
belum tentu mempunyai kekayaan alam seperti Indonesia. Masih ingat
kan pelajaran sejarah waktu SD, bahwa bangsa asing berlomba-lomba
ingin menjajah Indonesia untuk apa ? ya … pada awalnya mereka ingin
mendapatkan rempah-rempah (hasil alam) karena di negara mereka
memang tidak tersedia atau sangat sedikit.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 1


Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki
kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis
akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Tetapi, pada
kenyataannya hal tersebut justru sangat kontradiktif karena negara-
negara di dunia yang kaya akan sumber daya alam justru seringkali
merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini
dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch disease. Hal tersebut
disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan
besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih
rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor industri dan
jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga
cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam
mengolahnya.Korupsi, perang saudara, lemahnya pemerintahan, dan
demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan
perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut,
diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi
dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan
transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya
alam. Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan
menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara
adalah Norwegia dan Botswana.

Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan


manusia.Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi
berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.

B. Sumber Daya Alam Hayati

Fakta menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan


tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Hal
tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam
hayati yang dimiliki Indonesia, berdasarkan Protokol Nagoya kondisi
tersebut akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang
berkelanjutan (green economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan
tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan
merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya
alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme
pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. Tingginya tingkat
biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 2


berbunga yang ada di dunia dapat ditemukan di Indonesia, selain itu
juga 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18%
jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Selain itu di bidang
pertanian Indonesia juga terkenal akan kekayaan tanaman
perkebunan, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan kayu
yang di dunia termasuk mempunyai tingkat produksi yang tinggi.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang sumber daya alam hayati di


Indonesia dan pemanfaatannya, akan kita bahas satu persatu :

1. Tumbuhan

Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat melimpah dan


beragam jenisnya di Indonesia. Organisme ini memiliki kemampuan
untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis,
sebagian besar oksigen di dunia dihasilkan oleh tumbuhan yang ada di
Indonesia. Selain itu tumbuhan merupakan produsen atau penyusun
dasar rantai makanan Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan akan berdampak
pada rusaknya rantai makanan, karena secara teori kerusakan yang
terjadi karena punahnya salah satu faktor rantai makanan, akan
berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Berikut beberapa
jenis hasil olahan dari tumbuhan di Indonesia yang dibutuhkan dan bisa
diambil manfaatnya oleh penduduk dunia :

a. Bahan makanan : padi, jagung, gandum, tebu


b. Bahan bangunan : kayu jati, kayu mahoni, dll
c. Bahan bakar (biosolar & bioethanol) : kelapa sawit, jarak,
singkong.
d. Obat : jahe, kina, mahkota dewa, dll
e. Pupuk kompos.

2. Pertanian dan Perkebunan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar


penduduk Indonesia mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian
atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan
bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 3


lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya
dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan
berbagai macam tumbuhan yang merupakan komoditi ekspor, antara
lain :

a. Padi
b. Jagung
c. Kedelai
d. Sayur-sayuran
e. Cabai
f. Ubi dan singkong.
g. Bawang

Selain itu, Indonesia juga dikenal akan hasil perkebunannya, antara


lain :

a. Karet (bahan baku ban),


b. Kelapa sawit (bahan baku minyak goreng),
c. Tembakau (bahan baku obat dan rokok)
d. Kapas (bahan baku tekstil)
e. Kopi (bahan minuman)
f. Tebu (bahan baku gula pasir).

Trend saat ini yang tumbuh menjadi permintaan di dunia adalah


hasil pertanian dan perkebunan yang diproses dengan sistem
pertanian dan perkebunan organik, yaitu teknik budidaya pertanian
dan perkebunan yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa
menggunakan bahan-bahan kimia sintetis.

3. Hewan, Peternakan, dan Perikanan

Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang
sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu
pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber
bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga
keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in
situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah
pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex
situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 4


habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia
membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih
memberdayakan sumber daya hewan.

C. Sumber Daya Alam Non Hayati

Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayati


saja tetapi juga bermacam-macam sumber daya alam non hayati, antara
lain :

1. Air

Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup, dan seperti
kita ketahui di bumi kita ini didominasi oleh wilayah perairan. Dari total
wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut,
samudera, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah
sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia,
kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan konsumsi pribadi dan
energi terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan
dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang
energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai
pengganti minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain
terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi
dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca. Kita patut bersyukur
karena di Indonesia air sangat mudah didapatkan, banyak negara yang
kekurangan air dan harus membeli dari negara lain karena persediaan
di dalam negerinya kurang. Contoh terdekat adalah Singapura, yang
harus mengimpor air dari Malaysia untuk memenuhi kebutuhan dalam
negerinya.

2. Angin

Pada era sekarang ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan
berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan
penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu
menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya
diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran
tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang
dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang umumnya dihasilkan

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 5


oleh bahan bakar lain. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan
turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan
Inggris.

3. Tanah

Tanah termasuk salah satu sumber daya alam non hayati yang penting
untuk menunjang kelangsungan hidup manusia dan sebagai sumber
makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman
pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa
komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik.
Pengelolaan sumber daya non hayati ini menjadi sangat penting
mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi
pencemaran lingkungan sekarang ini.

4. Hasil Tambang

Sumber daya alam hasil pertambangan banyak tersebar di berbagai


wilayah Indonesia. Hasil tambang memiliki beragam fungsi dan manfaat
bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan
bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis
bahan hasil galian ini memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini
memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara
seperti Indonesia dan negara-negara arab, memiliki pendapatan yang
sangat besar dari sektor ini. Di dunia jumlah bahan hasil tambang
sangat terbatas, oleh karena konsumsinya harus diatur lebih cermat
agar efisein. Berikut beberapa contoh bahan tambang yang ada di
Indonesia dan pemanfaatannya :

a. Minyak Bumi
Daerah penghasil minyak bumi di Indonesia antara lain : Babo
(Papua), Cepu (Jawa Tengah), Delta Sungai Berantas (Jawa
Timur), Dumai (Riau), Kembatin (Kalimantan Tengah),
Kepulauan Natuna (Riau), Klamano (Papua), Lhokseumawe (DI
Aceh), Majalengka (JawaBarat), Peureuk (Jawa Barat), Plaju
(Sumatra Selatan), Pulau Bunyu (KalimantanTimur), Pulau
Seram (Maluku), Pulau Tarakan (Kalimantan Timur), Pulau
Tenggara (Maluku), Surolangun (Jambi), Sorong (Papua), Sungai

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 6


Gerong (Sumatra Selatan), Sungai Mahakam (Kalimantan
Timur), Sungai Paking (Riau),Tanjungpura (Sumatera Utara)
Produk turunan minyak bumi sendiri banyak digunakan sebagai
bahan bakar, antara lain :
- Avtur untuk bahan bakar pesawat
terbang.
- Bensin untuk bahan bakar
kendaraan bermotor.
- Minyak tanah untuk bahan bakar
kompor minyak dan industri.
- Solar untuk bahan bakar kendaraan
bermesin diesel.
- Oli untuk pelumas mesin.
- Vaselin, yang merupakan salep
untuk bahan obat.
- Parafin untuk bahan pembuat lilin.

b. Batubara
Batubara digunakan sebagai bahan bakar, baik untuk industri
maupun rumah tangga. Daerah penghasil batubara antara lain :
Aceh, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Papua.

c. Gas Alam
Di Indonesia banyak tempat yang memiliki kandungan gas alam,
antara lain : Nanggroe Aceh Darussalam dan Sulawesi Tengah.
Gas alam digunakan untuk bahan bakar kompor gas, otomotif, dll

d. Emas
Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita lihat fakta berikut :
1. Cadangan emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan
emas dunia.
2. Indonesia menduduki peringkat ke-7 yang memiliki
potensi emas terbesar didunia.
3. Indonesia menduduki peringkat ke-6 dalam produksi emas
di dunia sekitar 6,7%.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 7


Daerah penghasil emas di Indonesia antara lain : Timika (Papua),
Bengkalis (Sumatera), Bolaang Mangondow (Sulawesi Utara),
Cikotok (Jawa Barat), Meuleboh (NAD), Rejang Lebong
(Bengkulu).
Emas pada umumnya digunakan untuk perhiasan, tetapi banyak
juga orang yang memiliki emas untuk tujuan investasi karena
harganya terus naik.

e. Perak
Seperti emas, perak juga digunakan sebagai perhiasan. Daerah
penghasil perak di Indonesia antara lain Daerah Istimewa
Yogyakarta.

f. Bijih Besi
Bijih besi merupakan bahan baku untuk peralatan rumah tangga,
industri dll. Bijih besi banyak terdapat di pantai selatan pulau
jawa khususnya di daerah Cilacap, Tasikmalaya, dan Garut.

g. Timah
Timah banyak terdapat di Pulau Bangka dan daerah Sumatera
lainnya. Timah digunakan sebagai bahan baku logam pelapis,
solder, cendera mata, dan lain-lain.

h. Tembaga
Daerah penghasil tembaga di Indonesia antara lain : Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jambi, Papua, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi
Tengah. Tembaga merupakan bahan yang bagus untuk
penghantar listrik, sehingga banyak digunakan sebagai bahan
baku kabel listrik.

i. Bauksit
Bauksit digunakan sebagai bahan baku pembuatan alumunium.
Daerah penghasil bauksit antara lain di Riau, Kalimantan
Tengah, dan Kalimantan Barat.

j. Nikel
Nikel digunakan sebagai bahan pelapis besi agar tidak mudah
berkarat. Daerah penghasil nikel di Indonesia antara lain :

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 8


Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara.

k. Marmer
Marmer digunakan sebagai bahan bangunan rumah atau gedung.
Marmer banyak dihasilkan di daerah Jawa Timur, DIY, Lampung,
Sumatera Barat, dan Papua.

l. Belerang
Belerang digunakan sebagai bahan obat penyakit kulit dan
korek api. Tambang belerang terdapat di Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Jambi, Sulawesi.

m. Yodium
Yodium digunakan sebagai bahan baku obat dan bahan
campuran garam dapur beryodium. Tambang yodium terdapat
di Semarang (Jawa Tengah) dan Jombang (Jawa Timur).

n. Mangaan
Mangaan merupakan bahan untuk pembuatan besi baja.
Tambang mangaan terdapat di DIY, Jawa Barat, Lampung, NTB,
dan Sulawesi Utara.

o. Grafit
Banyak terdapat di Payakumbuh dan Singkarak (Sumatera
Barat). Grafit digunakan untuk bahan baku pembuatan pensil.

Kekayaan alam yang melimpah di Indonesia terbentuk oleh beberapa


faktor, antara lain:

a. Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis


yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis
tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
b. Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan
lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang
kaya akan mineral.
c. Daerah perairan di Indonesia kaya akan sumber makanan bagi
berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung
berbagai jenis sumber mineral.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 9


Dari pernyataan tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa peluang
untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam kita masih
terbuka lebar.

D. Perkembangan Teknologi Informasi (Internet)


Internet telah menjadikan dunia tidak berjarak. Suatu informasi yang
dulu biasanya hanya bisa kita dapatkan dalam waktu yang relatif lama,
bisa berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan, kini dengan adanya
internet bisa didapat hanya dalam hitungan menit atau bahkan detik.
Dengan internet banyak hal bisa dilakukan secara lebih efektif dan
efisien, salah satu yang akan kita bahas adalah manfaat internet untuk
memasarkan komoditi ekspor. Sebagai contoh, internet bisa kita
gunakan sebagai media untuk mendisplay komoditi yang akan kita jual
melalui sebuah website. Selain itu internet bisa kita gunakan untuk
melakukan komunikasi dengan buyer kita di belahan dunia manapun
asalkan masih terdapat koneksi internet.
Saat ini untuk mendapatkan layanan koneksi internet yang mumpuni
sangat mudah dan murah.
Banyak aplikasi di internet yang bisa membantu kita untuk
mendukung perdagangan internasional (ekspor), baik aplikasi yang
gratis maupun berbayar, antara lain :

1. Search Engine
Search engine atau mesin pencari adalah suatu aplikasi yang dirancang
untuk melakukan pencarian data-data yang terdapat pada jaringan
internet. Hasil pencarian umumnya ditampilkan dalam bentuk daftar
yang seringkali diurutkan menurut tingkat akurasi ataupun rasio
pengunjung atas suatu berkas yang disebut sebagai hits. Informasi yang
menjadi target pencarian bisa terdapat dalam berbagai macam jenis
berkas seperti halaman situs web, gambar, video, dokumen, atau jenis
file lainnya. Sebagian besar mesin pencari dijalankan oleh perusahaan
swasta yang menggunakan algoritma kepemilikan dan basis data
tertutup. Beberapa search engine yang terkenal dan banyak digunakan
adalah Google (www.google.com) dan Bing (www.bing.com).

2. E-Mail
E-Mail atau surat elektronik merupakan aplikasi di internet yang
berfungsi mengirim informasi dari suatu alamat email ke alamat email

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 10


yang lain. Untuk bisa menggunakan email kita harus mempunyai
aplikasi email client, baik yang gratis maupun berbayar, tetapi untuk
bisnis profesional sebaiknya menggunakan email yang berbayar.

3. Instant Messenger
Aplikasi ini biasa disebut dengan chatting yaitu suatu aplikasi yang
memungkinkan para pengguna dalam jaringan internet untuk
mengirimkan pesan-pesan singkat secara langsung pada saat yang
bersamaan (real time) kepada pengguna lainnya yang sedang
terhubung pada jaringan yang sama. Saat ini aplikasi untuk chatting
tidak hanya sekedar mengirim teks, tetapi informasi dalam format lain
seperti gambar, suara, dokumen, link, dan video. Aplikasi chatting yang
populer saat ini antara lain Whatsapp messenger, Wechat, Michat,
Facebook Messenger, Instagram, dan lain sebagainya.

4. Website
Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman
yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak,
data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang
bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian
bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan
dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi
informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah
hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi
website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah
berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh dari sebuah
website yg dinamis seperti berikut ini : www.eksporimpor.com

5. Social Media
Social media merupakan jenis aplikasi di media online, di mana
pengguna dapat membuat konten dan aplikasi serta memungkinkan
user tersebut untuk berinteraksi dan bertukar wawasan dengan
pengguna lain. Yang termasuk jenis Social Media antara lain :
a. Online Forums (Contoh : www.kaskus.co.id)
b. Social Networking (Contoh : www.facebook.com)
c. Social Bookmarking (Contoh : www.lintasberita.com)
d. Video Sharing (Contoh : www.youtube.com)
e. Photo Sharing (Contoh : www.flickr.com)

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 11


f. Streaming Sites (Contoh : www.ustream.com)
g. Crowd Sourcing (Contoh : www.wikipedia.org)

6. Online Market Place


Marketplace jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah
tempat berjualan atau berdagang, seperti halnya pasar tradisional atau
pasar modern, istilah populernya mall dan plaza.
Begitu juga Marketplace di Internet, merupakan suatu tempat yang
mempertemukan penjual dan pembeli dimana keduanya bisa
berinteraksi untuk melakukan transaksi. Marketplace yang populer,
khususnya untuk perdagangan internasional (ekspor) adalah Alibaba
(www.alibaba.com)

E. Free Trade Area


Perdagangan bebas atau Free Trade bisa diartikan sebagai tidak
adanya hambatan (barrier) buatan (hambatan yang diterapkan
pemerintah) dalam perdagangan antar individu atau perusahaan yang
berada di negara yang berbeda.
Perdagangan internasional sering dibatasi oleh berbagai pajak negara,
biaya tambahan yang diterapkan pada barang ekspor impor, dan juga
regulasi non tarif pada barang impor.
Ada beberapa lingkup / blok perdagangan bebas yang diikuti oleh
Indonesia, antara lain AFTA (Asean Free Trade Area), yaitu skema
perdagangan bebas di antara negara-negara angggota Asean dan
ACFTA (Asean China Free Trade Area) yaitu perdagangan bebas antara
Cina dengan negara-negara Asean.
Sejak 1 Januari 2010, telah diberlakukan ACFTA yang menyebabkan
tidak ada lagi sekat perdagangan antar negara di Asean dan Cina, hal
tersebut berarti perdagangan antar negara di Asean dan China lebih
mudah, dalam artian hambatan-hambatan seperti diatas bisa
dikurangi atau dihilangkan, terutama pada tarif bea masuk. Sebagian
kita mengeluh, akibat ACFTA negeri kita dibanjiri produk dari Cina,
padahal kita memiliki kesempatan yang sama untuk menyerbu pasar
Cina dan negara Asean lainnya dengan produk Indonesia. Tengoklah
ke sekeliling kita, ribuan jenis komoditi menanti uluran tangan kita
untuk dipasarkan di ke negara lain yang membutuhkannya. Mulailah
dari yang ada di sekitar kita, sekaranglah saat yang tepat memulai
bisnis ekspor, sebelum peluang yang ada di ambil orang lain.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 12


F. Membantu Perekonomian Nasional
Pengusaha eksportir telah membuktikan diri dapat survive pada krisis
yang mendera di tahun-tahun 1998 dan 2008 yang lalu. Data juga
menunjukkan, negara yang memiliki surplus dalam neraca
perdagangan ekspor-impor nya, dapat berkelit dari berbagai deraan
krisis dan justru terus dapat bertumbuh. Kita dapat menyaksikan
bagaimana pada awalnya ekonomi Jepang dibangun setelah hancur
akibat perang. Langkah yang sama diikuti oleh Hongkong, Taiwan,
Korea, dilanjutkan Thailand, Malaysia, dan sekarang Cina, yang
mengandalkan perdagangan ekspor sebagai pendorong pertumbuhan
dan kesejahteraan rakyatnya.
Pengusaha eksportir adalah pionir dan ujung tombak dalam
membantu para produsen, pengrajin, petani, industri olahan dan
industri kreatif, dalam melakukan perluasan pasar. Bisnis ekspor
memerlukan modal yang relatif tidak besar, namun menghasilkan
devisa yang diperlukan negara. Bisnis ekspor membuka wawasan
pelakunya menjadi berwawasan global, membawa info selera
konsumen di negeri lain ke para produsen di dalam negeri.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 13


II. KETENTUAN UMUM BIDANG EKSPOR

Sebelum kita memulai bisnis ekspor, ada baiknya kita memahami peraturan –
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, baik pemerintah Indonesia maupun
pemerintah negara tujuan ekspor kita. Namun yang lebih penting dan pertama kali
perlu kita pahami adalah peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.
Selain peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah, kita perlu memahami
ketentuan yang ditetapkan oleh badan - badan internasional seperti World Customs
Organization (WCO), International Chamber of Commerce (ICC), dan lain
sebagainya. Berikut kami rangkumkan beberapa ketentuan yang bersifat praktis
dari berbagai instansi tersebut.

A. Barang Apa saja yang bisa diekspor ?


Apa saja dapat diekspor, mulai dari produk primer (hasil pertanian dan hasil
tambang), produk olahan (bahan baku atau bahan penolong industri), produk
pangan, produk manufaktur, handycraft (hasil kerajinan) dan sebagainya. Yang
perlu diperhatikan adalah bahwa produk yang diekspor sebaiknya yang unik dan
khas Indonesia , atau Indonesia memiliki keunggulan dalam produk tersebut.
Yang paling menonjol saat ini adalah produk kreatif khas Indonesia serta produk
kerajinan lainnya. Diikuti dengan produk-produk olahan industri (termasuk
industri kecil dan industri rumah tangga). Kemudian diikuti produk primer hasil
alam dari pertanian dan pertambangan. Penting pula diperhatikan, produk yang
diekspor harus dapat dideskripsikan spesifikasinya, serta dapat disuplai secara
kontinyu dengan mutu yang terjaga dari waktu ke waktu.
Saat ini berbagai produk telah diekspor dari Indonesia . Berbagai produk kreatif dan
kerajinan rakyat diekspor dari Bali dan Yogyakarta setiap hari. Pakaian jadi dari
Pasar Tanah Abang Jakarta dan Pasar Baru Bandung setiap hari juga diekspor ke
berbagai negara. Kain, baju dan kerudung bordiran dari Tasikmalaya atau
Bukittinggi, dapat kita temui di pasar tekstil di Bangkok , Hochiminh City dan di
Kuala Lumpur . Radio dengan “casing” kayu dari Jawa Tengah, menembus pasar
negara maju sampai kewalahan melayani permintaan. Bahkan gagang sapu pun
telah menembus pasar ekspor sejak dekade yang lalu. ATK buatan Indonesia
digunakan di kantor-kantor di Pakistan , Bangladesh dan Timur Tengah. Kalau
untuk hasil pertanian dan olahannya, Indonesia adalah pemain sejak lama. Tentu
kita ingat, para penjajah Eropa datang ke bumi Indonesia karena kekayaan alamnya.
Ekspor rempah-rempah dan minyak atsiri Indonesia nomor satu di dunia hingga

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 14


kini. Dan kini Indonesia telah menyalip Malaysia sebagai eksportir Minyak Sawit
terbesar di dunia.
Sebelum mulai menawarkan “barang dagangan” kita, ada satu hal yang sangat
penting yang harus kita lakukan yaitu mengecek apakah komoditi kita tersebut oleh
pemerintah Indonesia diijinkan untuk diekspor atau tidak, karena pemerintah
Indonesia membagi jenis barang ekspor menjadi beberapa kategori :

1. Barang Yang Bebas Diekspor.


Yaitu barang atau produk yang bebas untuk dijual ke luar negeri baik oleh eksportir
perorangan maupun perusahaan. Dalam melakukan ekspor barang kategori ini
cukup sederhana, tidak perlu perizinan yang banyak, cukup dengan legalitas usaha
yg kita miliki seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) sudah bisa melakukan
pengiriman barang ekspor kategori ini.

2. Barang Yang Dibatasi Ekspornya.


Untuk barang atau produk yang masuk kategori ini ada syarat - syarat khusus yang
harus dipenuhi jika kita akan melakukan ekspor. Seperti namanya, untuk
mengekspor produk kategori ini ada pembatasan tertentu, misal yang boleh
mengekspor hanya eksportir perusahaan (perorangan tidak bisa), selain itu harus
memiliki ijin ekspor tertentu sesuai dengan jenis barangnya (export permit).

3. Barang Yang Dilarang Untuk Diekspor.


Untuk produk atau barang yang masuk kategori ini sesuai namanya yaitu barang
yang tidak boleh diekspor ke luar negeri.

Untuk mengetahui apakah suatu barang tersebut masuk kategori yang mana, kita
bisa melihatnya secara online di portal Indonesia National Single Window (INSW)
yang beralamat di www.insw.go.id, berikut langkah – langkahnya :

a. Masuk ke portal INSW


Ketikkan www.insw.go.id ke browser anda
b. Pilih e-service
Klik menu “e-service INSW” di sisi sebelah kiri
c. Memasukkan jenis atau uraian barang yang
akan kita ekspor.
Setelah kita klik “e-service INSW, maka kita akan dibawa ke jendela atau tab
baru. Setelah itu kita klik menu HS Information.
Misal barang yang akan kita ekspor adalah kopi, maka kita pilih menu uraian
barang dan kita ketikkan “kopi” di form sebelahnya

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 15


Setelah itu kita klik “search”, maka akan muncul berbagai uraian barang
yang mengandung kata kopi. Misal yang kita jual adalah Kopi Instant, maka
kita klik No. HS dari kopi instant (teks yang berwarna merah).
Akan muncul uraian lebih lanjut tentang barang yang memuat jenis barang,
apakah termasuk barang ekspor biasa, barang yang dibatasi, atau barang
yang dilarang untuk diekspor, termasuk perijinan (export permitt) yang
harus dimiliki beserta peraturan pemerintah yang mendasarinya.

Selain di Indonesia, kita harus mengecek juga apakah peraturan di negara


tujuan membolehkan komoditi kita untuk masuk kesana, karena sayang
sekali jika kita sudah mengirim barang ternyata pemerintah negara
tersebut melarang barang kita untuk masuk ke negaranya. Beberapa negara
mempunyai portal yang sejenis dengan INSW, jadi kita bisa melakukan
pengecekan lewat portal tersebut. Cara lain adalah dengan menanyakan
langsung kepada pembeli kita, atau ke jasa pengurusan transportasi yang
kita pakai (Freight Forwarder). Jika ternyata pembeli atau Freight
Forwarder tidak mengetahuinya, kita bisa menanyakan ke kedutaan besar
negara tersebut, baik lewat e-mail, telephone, maupun datang langsung.

B. Persyaratan Untuk Menjadi Eksportir


Pada prinsipnya siapa saja bisa melakukan ekspor, baik perusahaan maupun
perorangan dengan syarat memiliki NPWP dan NIB. Untuk pengurusan kedua
dokumen tersebut saat ini cukup mudah dan cepat, sebagian proses bisa dilakukan
secara online. Misal untuk mengurus NIB saat ini dilakukan secara online melalui
portal Online Single Submission (OSS) yang beralamat di www.oss.go.id. Khusus
untuk beberapa komoditi tertentu disyaratkan memiliki export permitt yang
dikeluarkan oleh instansi terkait dan harus dilakukan oleh eksportir yang berbadan
usaha (perusahaan). Pada faktanya sebagian besar eksportir di Indonesia adalah
UMKM, justru sedikit sekali perusahaan besar yang mengandalkan pemasarannya
pada pasar ekspor, karena umumnya perusahaan besar di Indonesia justru menjadi
besar dengan hanya menjadi jago kandang.
Eksportir tidak harus sebagai produsen, selain memproduksi sendiri kita juga bisa
mendapatkan barang dari orang lain. Eksportir jenis ini sering disebut eksportir non
produsen atau bahasa lainnya trading company. Dari pernyataan diatas bisa kita
simpulkan bahwa eksportir bisa dibagi menjadi eksportir produsen dan non
produsen. Jika kita belum mampu untuk memproduksi suatu produk sendiri,
menjadi eksportir non produsen adalah salah satu pilihan.

C. Pihak – Pihak Yang Berkaitan Dalam Ekspor Impor

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 16


Di dalam kegiatan perdagangan ekspor di lapangan kita akan berhubungan dengan
beberapa instansi / pihak yang membantu dan saling berkaitan, baik instansi
pemerintah maupun swasta. Berikut pihak - pihak yang terkait sesuai fungsi dan
aktivitasnya :

1.Eksportir
Eksportir merupakan penjual dalam suatu transaksi ekspor impor.

2.Importir
Importir adalah pembeli dalam suatu transaksi ekspor impor.

3.Mediator
Yang dimaksud mediator disini adalah perantara yang menghubungkan eksportir
dan importir dalam melakukan transaksi. Biasanya mediator mendapatkan fee dari
eksportir yang besarnya sesuai kesepakatan.

4.Customs (Bea Cukai)


Bea Cukai atau Customs merupakan instansi pemerintah yang bertugas mengawasi
dan mengatur lalu lintas keluar – masuk barang dalam suatu negara.Proses yang kita
lakukan di bea cukai ini biasa dikenal dengan nama customs clearance.

5.Bank
Merupakan pihak yang memberikan pelayanan kepada eksportir dalam bidang
pembiayaan dan lalu lintas uang.

6.Carrier (Pengangkut)
Pihak yang mengangkut atau mengirim komoditi yang dijual eksportir kepada
importir.

7.Cargo Surveyor
Perusahaan yang melakukan inspeksi terhadap barang yang akan diekspor, atau hal
lain yang berkaitan. Inspeksi yang dilakukan biasanya berkaitan dengan kualitas
dan kuantitas barang.

8.Asuransi
Perusahaan yang menjadi tempat pengalihan risiko-risiko yang bisa terjadi dalam
suatu perdagangan ekspor impor. Asuransi yang dipakai dalam ekspor biasanya
adalah asuransi pengapalan dan asuransi terhadap risiko pembayaran.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 17


9.Kementerian / Dinas Perdagangan
Merupakan instansi pemerintah yang menjadi regulator sekaligus mempunyai
fungsi kontrol terhadap perdagangan ekspor impor.

10. Kadin
Kadin (Kamar Dagang dan Industri) merupakan suatu lembaga yang menjadi wadah
komunikasi dan konsultasi antar pengusaha Indonesia atau antara pengusaha
Indonesia dan Pemerintah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah
perdagangan, perindustrian, dan jasa.

11. Departemen Lain Yang Berkaitan


Instansi-instansi pemerintah lain yang biasanya merupakan regulator terhadap
suatu komoditi yang berkaitan. Misal Departemen pertanian yang mengatur ekspor
produk-produk pertanian.

D. Komoditi Utama Indonesia dan Komoditi Alternatif

Pada saat buku ini pertama ditulis (tahun 2019) telah terjadi pergeseran komoditi
ekspor Indonesia, baik negara tujuan ekspor maupun jenis komoditi ekspor. Jika
dulu yang mendominasi ekspor adalah barang minyak dan gas (migas), saat ini
beralih ke barang non migas. Sekitar 80 % ekspor Indonesia adalah barang-barang
non migas. Untuk negara tujuan ekspor juga berubah, jika pada awal tahun 2000 an
sekitar 60% negara tujuan ekspor Indonesia didominasi negara maju seperti
Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, kini sekitar 70% berpindah ke negara
berkembang, termasuk kawasan Asia yang sekarang menjadi pusat pertumbuhan
ekonomi dunia. Berikut negara tujuan ekspor Indonesia diurutkan berdasarkan
nilai ekspornya :

a. Jepang
b. China
c. Thailand
d. Singapura
e. Filipina
f. Malaysia
g. Negara kawasan Asia Barat
h. Negara kawasan Afrika
i. Australia & Oseania
j. Amerika Serikat
k. Amerika Tengah & Selatan

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 18


l. Negara kawasan Eropa Barat
m. Negara Eropa Timur

Untuk komoditi yang potensial, kementerian perdagangan menyebutkan, ada lima


belas komoditas yang memiliki prospek ekspor tinggi. Lima belas komoditi tersebut
adalah :

1. Batu Bara
2. Minyak kelapa sawit
3. Besi/baja
4. Pakaian jadi (konveksi) dari tekstil
5. Peralatan listrik
6. Logam dasar mulia
7. Kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian
8. Kendaraan bermotor roda 4 atau lebih
9. Karet remah (crumb rubber)
10. Lignit
11. Bubur kertas/pup
12. Sepatu olahraga
13. Kertas lainnya
14. Barang perhiasan dan barang berharga
15. Suku cadang kendaraan bermotor roda 4 atau lebih

Selain lima belas komoditi tersebut, juga terdapat produk alternatif untuk diekspor.
Yang dimaksud produk alternatif adalah produk - produk yang unik dan kreatif,
berbeda dari produk konvensional yang biasa diekspor sebelumnya.

Yang termasuk produk alternatif untuk diekspor antara lain :

1. Kerajinan Tangan (Handycraft)


2. Tenun & Bordir
3. Rumput Laut
4. Batik
5. Batu Alam
6. Lukisan Kreatif
7. Kopi Luwak
8. Porang
9. Tepung Ikan
10. Dll

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 19


Untuk memasuki pasar ekspor produk-produk tersebut diperlukan usaha yang
lebih, karena perlu lebih mengenalkan produknya kepada buyer yang biasa membeli
produk-produk konvensional. Tetapi untuk ekspor produk alternatif ini mempunyai
keuntungan tersendiri yaitu tingkat persaingan yang belum tinggi karena pasarnya
masih constant. Untuk mengetahui produk atau komoditi apa saja yang potensial
kita ekspor, akan dibahas pada bab strategi pemasaran ekspor (cara mendapatkan
pembeli dari luar negeri).

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 20


III. CARA MENDAPATKAN PEMBELI DARI LUAR NEGERI

Pada dasarnya semua bisnis memerlukan fungsi pemasaran


(marketing), baik bisnis skala besar maupun yang belum besar, karena
marketing merupakan cara untuk mengenalkan dan mempublikasikan
produk / bisnis kita ke customer. Begitu juga dalam bisnis ekspor
impor, agar bisnis kita berkembang dan dikenal luas oleh masyarakat,
perlu adanya strategi marketing yang komprehensif dan
berkesinambungan, karena keberhasilan dalam bisnis memerlukan
suatu proses. Walaupun kualitas produk kita luar biasa bagus, tetapi
jika tidak dikenal oleh masyarakat luas maka tidak akan pernah ada
yang membeli.
Dalam bisnis ekspor, lingkup pemasaran kita adalah global yaitu ke
seluruh dunia terutama negara-negara yang sangat membutuhkan
produk kita. Kita sangat beruntung tinggal di Indonesia karena negara
kita sangat kaya akan sumber daya yang tidak dimiliki negara lain, jadi
kita tidak perlu khawatir soal produk dan pembeli dari produk kita.
Dalam pemasaran komoditi ekspor, ada dua bentuk strategi yang akan
kita bahas yaitu pemasaran secara offline (konvensional) dan
pemasaran secara online (menggunakan media internet). Kedua bentuk
pemasaran, offline maupun online tersebut merupakan metode yang
saling melengkapi dan tidak terpisahkan dalam pemasaran produk
ekspor sehingga kita perlu mengaplikasikannya secara bersamaan.

1. Target Market
Sebelum memulai memasarkan, sebaiknya kita fokus menentukan dulu
produk yang akan kita jual dan negara mana yang akan kita bidik. Jika
kita sudah memiliki produk, berarti kita tinggal menentukan negara
target. Jika belum memiliki produk, kita bisa melakukan riset sederhana

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 21


lewat internet yang nanti akan kita bahas lebih detil untuk menentukan
produk apa yang kiranya banyak dibutuhkan oleh pembeli dari negara
lain. Ada satu hal yang perlu kita cermati, ketika buku ini pertama ditulis
(tahun 2019) sedang terjadi beberapa momen yang mempengaruhi
perekonomian dunia, antara lain perang dagang antara Amerika dan
China, harga minyak yang anjlok, dan perlambatan ekonomi di berbagai
negara di dunia. Menurut pengalaman beberapa eksportir pada kondisi
tersebut ada beberapa buyer gagal melakukan pembayaran karena
buruknya perekonomian di negaranya. Jadi sebaiknya kita hati-hati
dalam memilih buyer dengan memperhatikan kondisi ekonomi mikro
maupun makro.

2. Pemasaran Offline
Strategi pemasaran secara offline atau konvensional merupakan cara
pemasaran yang telah dilakukan oleh para pelaku bisnis sejak jaman
dahulu, media yang digunakan antara lain : kartu nama, brosur, katalog,
iklan surat kabar, banner, pameran, kunjungan dagang, dll. Cara
tersebut biasanya memerlukan waktu yang relatif lebih lama dan biaya
lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemasaran online (digital
marketing). Pada bagian selanjutnya kita akan membahas kedua
strategi tersebut, baik secara offline maupun online. Yang pertama kita
akan membahas strategi pemasaran ekspor secara offline dan hal – hal
penting yang sebaiknya dilakukan untuk efisiensi dan efektifitasnya

a) Brosur yang efektif untuk produk kita


Salah satu tools yang kita persiapkan dalam memasarkan produk
ekspor secara offline adalah brosur atau katalog cetak. Ketika
membaca suatu brosur, seringkali banyak kekurangan yang kita
temukan dalam brosur tersebut, hal ini banyak terjadi terutama
dilakukan oleh para eksportir pemula yang kurang memperhatikan

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 22


keefektifan suatu brosur. Suatu brosur idealnya mempunyai desain
(bentuk dan warna) sesuai dengan tema produk dan memuat
informasi yang lengkap, informasi yang perlu dicantumkan antara
lain :
a. Deskripsi tentang produk
b. Manfaat dari produk kita
c. Proses produksi
d. Komposisi dan kandungan zat dalam produk kita (khususnya
untuk produk pangan)
e. No register perijinan dan sertifikasi dari lembaga yang
kompeten
f. Testimoni dari orang yang telah merasakan manfaat produk,
khusus untuk testimoni lebih bagus jika berasal dari orang
terkenal / public figure
g. Alamat lengkap kontak kita beserta foto, yaitu alamat kantor
pemasaran atau tempat produksi, no telephone, website, instant
messenger, dan e-mail. Khusus untuk website dan email
sebaiknya jangan menggunakan yang gratisan, karena akan
menurunkan tingkat kepercayaan customer terhadap
kredibilitas kita.
Hal-hal tersebut diatas bisa diaplikasikan juga untuk media yang
lain seperti kartu nama, katalog, spanduk, dll.

b) Mengikuti Pameran Dagang


Salah satu strategi pemasaran ekspor offline yang cukup efektif
adalah dengan mengikuti pameran dagang bertaraf internasional,
baik yang diselenggarakan di Indonesia maupun diluar negeri.
Pameran yang akan kita ikuti bisa berupa pameran general product
maupun yang lebih spesifik pada suatu produk tertentu yang sesuai
dengan produk kita.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 23


Partisipasi di pameran dagang (Trade Expo) merupakan salah satu
cara yang direkomendasikan untuk memperoleh tambahan jumlah
pembeli. Stand di pameran dagang merupakan kantor atau show
room sementara kita dan merupakan tempat untuk melakukan
komunikasi dagang, baik dengan pelanggan lama ataupun dengan
pembeli baru. Kelebihan melakukan pemasaran atau promosi di
pameran dagang adalah para calon pembeli kemungkinan besar
akan datang ke stand kita dan mereka mempunyai kesempatan
untuk menggunakan ke-5 indera mereka, yaitu : mendengar, melihat,
menyentuh, mencium, mencicipi dan kemudian data yang diperoleh
akan dikoordinasikan dan disimpulkan oleh otak, sehingga
keputusan untuk membeli produk yang kita tawarkan dapat
dilakukan dengan lebih cepat. (sumber :
www.pamerandagang.com). Salah satu pameran dagang bertaraf
internasional yang cukup besar dan diselenggarakan di Indonesia
adalah Trade Expo Indonesia. Event tersebut diselenggarakan oleh
pemerintah (Kementerian Perdagangan) dan biasanya berlangsung
setiap tahun sekitar bulan Oktober.

Salah Satu Bentuk Pameran Dagang Internasional


Sumber : wwww.kemenlu.go.id

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 24


c) Perwakilan / Agen di Negara Tujuan Ekspor
Menempatkan perwakilan di negara target merupakan strategi yang
banyak dilakukan oleh para eksportir yang telah sukses, karena
mempunyai beberapa kelebihan antara lain :
a. Produk yang kita jual bisa
menyesuaikan dengan selera pasar lokal
b. Meminimalisir terjadinya gagal bayar
oleh pembeli
c. Meningkatkan profit
d. Dll

d) Kunjungan atau Mengikuti Misi Dagang Pemerintah


Strategi ini dilakukan oleh eksportir dengan cara “nebeng” ke acara-
acara pemerintah, semisal kunjungan menteri dalam misi
perdagangan ke suatu negara. Para eksportir memanfaatkan
hubungan bilateral yang dijalin oleh pemerintah Indonesia dan
negara lain.

e) Melalui Bantuan Instansi Pemerintah dan Lembaga Lain


Strategi ini sangat cocok bagi eksportir pemula, dimana pemerintah
dan lembaga lain tersebut berperan sebagai fasilitator atau
perantara untuk membuka akses ke target market yang kita tuju.
Berikut beberapa Instansi dan lembaga yang bisa membantu
pemasaran ekspor :
a. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN)
Kemendag.
Direktorat Jenderal ini berada di bawah kementerian
perdagangan, yang mempunyai tugas membantu pengembangan
ekspor Indonesia. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 25


tentang DJPEN bisa mengunjungi website resminya
www.djpen.kemendag.go.id
b. Indonesia Trade Promotion Center (ITPC)
Masih bagian dari kementerian perdagangan, ITPC berkedudukan
di beberapa negara yang ditentukan oleh pemerintah Indonesia.
Biasanya menjadi satu bagian dengan atase perdagangan dari
kedutaan besar Republik Indonesia. ITPC mempunyai tugas
membantu mengembangkan ekspor Indonesia dengan cara
mempromosikan produk-produk Indonesia di negara tersebut.
Kita bisa menghubungi perwakilan dari ITPC di berbagai negara
tersebut dan meminta bantuan mereka untuk memasarkan
produk yang kita punya. Biasanya perwakilan ITPC tersebut akan
meminta brosur atau katalog digital dari produk kita, atau jika
memungkinkan kita juga bisa mengirimkan sample produk.
Berikut alamat dan kontak ITPC di beberapa negara :
1. ITPC Barcelona
Kepala ITPC : Deden Muhammad
Fajar Shiddiq
E-mail:
deden.muhammad@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Rizky Pratama
E-mail:
rizky.pratama@kemendag.go.id
Alamat : Calle Aribau 1st Floor, 250
BJ 08006 Barcelona, Spain
Telp. : (34)934 144 662
Faks. : (34)934 164 188
2. ITPC Los Angeles
Kepala ITPC : Antonius Annurrullah
Budiman

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 26


E-mail :antonius.ab@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Martina Purba
E-mail:
martina.purba@kemendag.go.id
Alamat : 3457 Wilshire Blvd., Suite
101 Los Angeles, CA 90010, United
States of America
Telp. : (213) 3877041
Faks. : (213) 3877047
3. ITPC Busan
Kepala ITPC : Ni Made Kusuma Dewi
E-mail:
kusuma.dewi@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Widy Haryono
E-mail :
widy.haryono@kemendag.go.id
Alamat : 103, Korea Express Building
1211-1, Choryang-dong, Dong-gu
Busan,601-010
Telp. : +8251 441 1708
Faks. : +8251 441 1629
4. ITPC Lyon
Wakil Kepala ITPC: Amesta Yisca
Putri
E-mail : amesta_pipit@yahoo.co.id
Alamat : 19 Boulevard Eugene
Deruelle, 69003 Lyon, France
Telp. : +33 4 78606278
Faks. : +33 4 78606314
5. ITPC Budapest

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 27


Kepala ITPC : Addy Perdana
Soemantry
E-mail :
addy.perdana@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Indah Fajarwati
Bachter
E-mail : -
Alamat : Bajcsy-Zsilinszky ut.12, 1st
Floor, 101 Budapest 1051, Hungary
Telp. : (36-1)3176382
Faks. : (36-1)2660572
6. ITPC Mexico City
Wakil Kepala ITPC: Ika Yulistyawati
E-mail : info@itpcmexicocity.mx
Alamat : Cenit Plaza Arquimedes, Office:105 Arquimedes
No.130 Polanco, Del. Miguel Hidalgo-C.P 11570 Mexico, D.F
Telp. : (+52 55) 5083 6055
Faks. : (+52-55) 5083 6056
7. ITPC Chennai
Kepala ITPC : Walfred Tagor Manihuruk
E-mail :
walfred.manihuruk@kemendag.go.id
Alamat : 3rd Floor Ispahani Center, 123/124 Nungambakkam
High Road Chennai 600034, India
Telp. : (91) 44-42089196
Faks. : (91) 44-42089197
8. ITPC Milan
Kepala ITPC : Narita Nurindah
Hatibie
E-mail :

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 28


narita.nurindah@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Anggraini
Kusumaningtyas
E-mail :
anggraini.k@kemendag.go.id
Alamat : Via Viitor Pisani No. 8, 6th
Floor Milan 20124, Italy
Telp. : +3936598182
Faks. : +3936598191
9. ITPC Osaka
Kepala ITPC : Ichwan Joesoef
E-mail :
ichwan.joesoef@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Septika Tri
Ardiyanti
E-mail :
septika.ardiyanti@kemendag.go.id
Alamat : Matsushita IMP Bld 2F, 1-3
7 Shiromi, Chou-ku, Osaka 5406302
Telp. : +81 06 6957 3555
10. ITPC Chicago
Kepala ITPC : Billy Anugrah
E-mail :
billy.anugrah@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Andri Satria
Permana
E-mail :
andri.satria@kemendag.go.id
Alamat : 670 N Clark St, 1st Floor,
Chicago IL 60654

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 29


Telp. : +3126402463
Faks. : +3126402648
11. ITPC Santiago
Kepala ITPC : Prihadi Andi Rizal
Sugiono
E-mail :
andi.sugiono@kemendag.go.id
Alamat : Nueva Tajamar 481, Torre
Sur, Oficina 706, Las COndes, Chile
Telp. : (+562) 441 0494
Faks. : (+562) 441 0495
12. ITPC Dubai
Kepala ITPC : Heny Rusmiyati
E-mail :
heny.rusmiyati@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Prabhata
Ganendra
E-mail : pganendra@kemendag.go.id
Al Masraf Tower 4th Fl, Office 403,
Baniyas Road, Deira, United Arab
Emirates
Telp. : +97142278544
Faks. : +97142278545
13. ITPC Sao Paulo
Kepala ITPC : Gilang Adi Nugroho
E-mail :
gilang.adinugroho@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Hendro Jonathan Sahat P.M.
E-mail :
hendro.manurung@kemendag.go.id

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 30


Alamat : Edicio Park Lane, Alameda Santos No. 1787 - Conj.111-
11� Andar Cerqueira Cesar - CEP:01419-002, Brazil
Telp. : +55 11 3263 0472
Faks. : +55 11 3253 8126
Website: www.itpcsaopaulo.org
14. ITPC Hamburg
Kepala ITPC : Risnawaty
E-mail : risnawaty@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Alkafia Aswandi
E-mail :
alkafia.aswandi@kemendag.go.id
Alamat : Neuer Wall 2-6, 20354,
Hamburg, Germany
Telp. : +49 (40) 1898 226 13
Faks. : +49 (40) 1898 226 05
15. ITPC Sydney
Kepala ITPC : Agung Haris Setiawan
E-mail :
agung.haris@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Siti Aisyah
E-mail : -
Alamat : 2/60 Pitt Street, Sydney,
New South Wales 2000 Australia
Telp. : +61292528783
Faks. : +61292528784
16. ITPC Jeddah
Kepala ITPC : Gunawan
E-mail : gunawan@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Muchamad Syahran Bhakti
E-mail :

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 31


syahran.bhakti@kemendag.go.id
Alamat : Consulate General Of Republic Of Indonesia Jeddah, Al-
Mualifin Street, Al-Rehab District/5, PO.Box 10, Jeddah 21411
Telp. : +96626711271
Faks. : +96626730205
17. ITPC Vancouver
Kepala ITPC : Rafika Arfani
E-mail :
rafika.arfani@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Irfan Harso Prabowo
E-mail :
prabowo.irfan@kemendag.go.id
Alamat : Georgia Business Center, 1400-1500 West Geogia St.
Vancouver BC, V6G 2Z6, Canada
Telp. : +1 604 696 6322
Faks. : +1 604 685 1520
18. ITPC Johannesburg
Kepala ITPC : Pontas Parsaoran
Tobing
E-mail :
pontas.parsaoran@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Andri Gilang
Nugraha Ansari
E-mail :
andri.gilang@kemendag.go.id
Alamat : 7th Floor The Forum, 2
Maude Street, Sandown, Sandton
Republic of South Africa 2146
Telp. : (27) 118 846 240
Faks. : (27) 118 846 242

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 32


19. ITPC Lagos
Kepala ITPC : Bagus Wicaksena
E-mail :
bagus.wicaksena@kemendag.go.id
Wakil Kepala ITPC: Simon
Tumanggor
E-mail :
stumanggor@kemendag.go.id
Alamat : 5th, Anifowoshe Street,
Victoria Island, Nigeria
Telp. : +(234-1) 461 98 65/64/62
Faks. : +(234-1) 461 98 65/64/62

c. Kementerian Luar Negeri


Dari kementerian luar negeri kita bisa mendapatkan informasi
tentang kondisi suatu negara dan peluang pasar ekspor negara
tersebut beserta hal-hal yang berhubungan. Kementerian luar
negeri juga menerbitkan majalah “AKSES” yang sangat membantu
eksportir untuk memperoleh informasi mengenai pasar ekspor
dan pengetahuan lainnya yang sangat bermanfaat. Untuk
mendapatkan majalah ini secara gratis, kita bisa langsung
menghubungi redaksinya dengan info contact yang ada di website
: www.akses.kemlu.go.id

d. Kadin
Ada berbagai program yang ditawarkan oleh Kadin (Kamar
Dagang dan Industri) dalam rangka membantu pemasaran
produk ekspor dari para pengusaha Indonesia, antara lain adalah
pelatihan tentang standar produk ekspor dan informasi tentang
buyer atau pasar ekspor.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 33


3. Pemasaran Online
Strategi pemasaran yang kedua adalah pemasaran secara online, yaitu
kita menggunakan media internet dalam mempublikasikan produk.
Pemasaran melalui internet mempunyai beberapa karakteristik :

1. Biaya jauh lebih murah daripada pemasaran offline


(konvensional).
Dalam pemasaran online ada banyak biaya yang bisa kita hilangkan
antara lain tenaga kerja (kalaupun ada hanya beberapa orang saja),
karena fungsi dari orang, sebagian sudah digantikan oleh tools yang
ada di internet. Selain tenaga kerja, biaya yang bisa dipotong secara
signifikan adalah biaya cetak atau print dokumen karena beberapa
bentuk dokumen bisa kita konversi dalam bentuk paperless seperti
berformat pdf atau ms word.

2. Mempunyai lingkup global.


Dengan internet kita bisa menjangkau seluruh dunia tanpa harus
meninggalkan tempat.

3. Tidak terbatas ruang dan waktu (bisa dilakukan secara


mobile).
Saat ini internet tidak hanya diakses dari fix computer saja, berbagai
perangkat lain bisa mengakses internet seperti laptop, smartphone,
dan computer tablet. Sehingga kita bisa bekerja dimana saja (mobile)
selama masih terdapat koneksi internet.

4. Siap sedia 24 jam non stop


Dalam internet banyak tools yang bisa bekerja 24 jam sehingga
publikasi bisa tetap berjalan secara non stop.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 34


5. Bisa dilakukan otomatisasi (dilakukan oleh sistem di
komputer, tanpa melibatkan orang).
Selain waktu kerja yang panjang, tools di internet juga bisa bekerja
secara otomatis, kita hanya melakukan perintah tertentu di awal dan
selanjutnya biarlah alat tersebut yang bekerja.

4. Digital Marketing for Export


Dalam bagian ini saya akan membagikan tehnik - tehnik dalam
pemasaran online (digital marketing) untuk target ekspor. Sebenarnya
ada banyak sekali media, aplikasi atau tools yang bisa kita gunakan,
namun saya tidak akan menuliskan semua, hanya tools tertentu yang
saya anggap termudah dan termurah dan mempunyai impact yang
besar. Jadi yang akan saya paparkan disini adalah tehnik yang sudah
saya praktekkan bersama tim.

1. Riset Pasar Ekspor


Tahun 2019 pengguna internet di Indonesia telah mencapai 143,26
juta, sedangkan pengguna internet di seluruh dunia mencapai 4,4
milyar lebih. Dari fenomena tersebut kita bisa menarik kesimpulan
bahwa itulah target market kita untuk memasarkan produk ekspor
dengan cara menyampaikan informasi tentang produk kita kepada
para pengguna internet di seluruh dunia. Tetapi agar lebih efektif,
efisien, dan terarah, kita perlu melakukan riset terlebih dahulu
sebelum langkah selanjutnya. Riset yang dilakukan di internet tidak
sesulit dan semahal riset di dunia nyata karena sudah ada tools yang
disediakan dengan biaya murah, bahkan gratis. Saya sendiri
memilih tools yang disediakan oleh google, tepatnya pada salah satu
layanannya yaitu Google ads atau sebelumnya dikenal dengan nama
google adwords. Aplikasi atau layanan ini bisa diakses pada alamat
berikut : www.ads.google.com.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 35


Jadi makna dalam riset ini adalah kita ingin mengetahui seberapa
banyak pencari suatu produk yang cara mencarinya dengan
mengetikkan kata kunci (keyword) yang berhubungan dengan
produk tersebut di search engine google.

Setelah itu kita bisa sign in menggunakan akun google yang kita
punya. Jika kita baru pertama kali menggunakan google ads maka
ada sedikit data tambahan yang perlu kita isi, karena memang
layanan ini sebenarnya diperuntukkan bagi kita yang akan
memasang iklan di google.

Ketika sudah masuk ke dashboard google ads kita pilih menu tools
& setting di bagian kanan atas dan kemudian kita pilih keyword
planner.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 36


Di menu keyword planner tersebut kita masukkan produk yang
akan kita jual dan target negara yang akan kita tuju. Jika memilih
untuk menjual ke berbagai negara kita bisa memilih “all location”.
Selain memilih lokasi, kita juga akan memilih bahasa. Jika target kita
internasional tentunya kita harus memilih bahasa inggris yang
umum dipakai di berbagai negara. Namun sebenarnya kita juga bisa
mensetting ke bahasa lainnya (optional). Dalam contoh diatas kita
mencoba untuk meriset produk tas kulit (leather bag).

4 3

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 37


Dari hasil tersebut bisa kita artikan :
▪ Keyword : Keyword yang kita bidik (produk kita)
▪ Keyword Ideas : Google juga memberikan keyword lain yang
masih berhubungan dengan keyword awal yang kita bidik, hal
tersebut berguna jika keyword awal yang kita bidik “tidak visible”
maka kita bisa menggunakan keyword lain yang ditawarkan
Google.
▪ Competition : Menunjukkan seberapa banyak kompetitor kita
yang menggunakan keyword tersebut.
▪ Average Monthly Searches : Jumlah pencari suatu keyword
tersebut dari seluruh dunia setiap bulannya melalui search
engine google.
Lalu kemudian dari hasil riset sederhana tersebut bisa kita
download dan kita analisis. Jika jumlah pencarinya banyak (tidak
ada angka patokan pasti, tapi saya biasanya mematok angka diatas
500 pencari per bulan) berarti produk kita visible untuk dipasarkan
melalui internet, khususnya melalui search engine google. Lho
kenapa kok harus melalui google ? kan masih ada search engine
yang lain ? Kalau saya pribadi berpatokan pada informasi yang saya
dapat beberapa waktu lalu dari sebuah training, bahwa 60 - 70
persen pencarian (seluruh dunia) produk di search engine
menggunakan google.
Setelah angka - angka tersebut kita analisis dan visible, langkah
selanjutnya adalah membuat konten digital yang bisa muncul di
google pada posisi halaman depan atas, karena peluang pencari
produk (calon buyer) menemukan produk kita akan lebih besar jika
posisi konten tersebut berada di halaman depan atas. Konten digital
yang akan kita buat bisa bermacam - macam, bisa berupa website,
video sharing, image, pdf, PPT, dan lain sebagainya. Saya sendiri
belum masif dalam membuat konten digital tersebut. Saat ini saya

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 38


baru menggunakan website, video sharing (youtube), dan sedikit
social media.

2. Membangun Website Sebagai “Rumah Utama”


Menurut banyak sumber, yang dimaksud website atau homepage
adalah kumpulan halaman yang memuat berbagai konten (teks,
gambar, audio, video) dan terangkum dalam sebuah nama domain.
Artinya untuk mengakses suatu website diperlukan suatu nama
domain seperti www.optimalearning.co.id , www.detik.com, dll.
Kaitannya dengan pemasaran ekspor secara online, website bisa kita
gunakan sebagai gerai atau rumah utama dari perusahaan kita,
karena banyak hal seperti di dunia nyata bisa kita lakukan juga di
website seperti mendisplay produk yang kita jual, komunikasi dua
arah dengan customer, sekaligus melakukan transaksi.
Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah berapa rupiah yang
harus kita keluarkan untuk membangun suatu website ? Tidak
seperti membangun kantor atau gerai offline, suatu website bisa
dibuat dengan biaya yang jauh lebih murah tetapi dengan hasil yang
tidak murahan. Jika untuk membangun suatu kantor kita
membutuhkan puluhan bahkan ratusan juta, untuk website biaya
yang dikeluarkan cukup beberapa juta saja, bahkan jika anda bisa
mendesain sendiri, biaya yang dikeluarkan cukup beberapa ratus
ribu saja. Mari kita coba praktekkan bersama - sama.

a) Menyewa Hosting dan Domain Profesional


Ok tahap selanjutnya adalah menyewa web hosting dan domain.
Fungsi domain adalah sebagai “alamat” untuk menuju website
kita, sedangkan hosting untuk menyimpan file – file / konten yang
terdapat dalam website kita, misal kita akan mengisi website
dengan konten gambar dan video, maka file gambar dan video

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 39


tersebut akan kita simpan di dalam web hosting. Untuk domain
dan hosting sendiri statusnya adalah sewa dalam periode waktu
tertentu, misal satu tahun.
Untuk layanan hosting dengan jangkauan internasional salah satu
yang populer dan banyak dipakai adalah Hawk Host
(www.hawkhost.com) dan saya pun memakai layanan itu. Harga
sewa hosting sendiri berkisar ratusan ribu rupiah hingga jutaan
rupiah per tahun tergantung pada kemampuannya (Bandwidth
dan Space yang disediakan). Untuk pembayarannya saat ini bisa
menggunakan kartu kredit, PayPal, atau kartu debit online. Saya
sendiri menggunakan kartu debit online bank Jago untuk
pembayarannya.

b) Memilih Nama Domain


Dalam memilih nama domain, sebaiknya sama dengan keyword
yang kita bidik atau paling tidak mengandung keyword yang kita
bidik, misal keyword kita adalah Coconut Charcoal, maka jika
memungkinkan kita sewa domain dengan nama
www.coconutcharcoal.com . Hal tersebut akan berpengaruh pada
index website kita di search engine. Perlu diketahui juga bahwa
suatu nama domain hanya ada satu di dunia, jadi tidak ada nama
domain yang kembar ☺

c) Mendaftar Domain
Ada banyak penyedia layanan hosting dan domain, tetapi untuk
target market internasional kita membutuhkan layanan yang
berkualitas, salah satunya adalah www.namecheap.com.
Langsung saja kita praktek ☺.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 40


Ketikkan www.namecheap.com pada browser kita, kemudian kita
ketikkan nama domain yang kita inginkan pada kolom domain
search

Pada gambar diatas kita ketahui bahwa


www.coconutcharcoal.com sudah ada yang memiliki, tapi
namecheap juga menawarkan alternatif nama yang sama tetapi
dengan extension yang berbeda, misal
www.coconutcharcoal.net atau www.coconutcharcoal.co. Secara
performance sebenarnya sama saja, hanya secara psikologis saja
yang membedakan karena kita sudah biasa menyebut suatu
alamat domain dengan extension dot (.)com.
Setelah kita memilih nama domain yang kita anggap sesuai,
tinggal kita lakukan pembayaran. Untuk penyedia domain dan
hosting internasional, pembayaran biasanya menggunakan
kartu kredit atau PayPal. Untuk harga sewanya sendiri
bervariasi mulai dari puluhan ribu rupiah per tahun.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 41


d) Mengintegrasikan domain dan hosting
Jika kita menyewa domain dan hosting pada satu tempat yang
sama, biasanya tidak perlub melakukan setting lagi untuk
mengintegrasikan hosting dan domain tersebut, tetapi jika kita
menyewanya pada tempat yang berbeda kita perlu melakukan
sedikit setting, berikut langkah – langkahnya :
- Masuk ke control panel domain kita dengan username dan
password yang biasanya telah dikirim ke email kita oleh
penyedia layanan.
- Masukkan name server dari hosting, biasanya juga dikirim ke
email kita oleh penyedia layanan hosting.
- Setelah itu kita save, dan proses integrasi domain dan hosting
telah berhasil.

e) Menggunakan “Engine” Wordpress


Dalam membangun / mendesain sebuah website ada beberapa
cara, salah satu cara yang cepat dan populer adalah menggunakan
Content Management System (CMS) Wordpress. Banyak yang
berpendapat dan membuktikan bahwa CMS Wordpress lebih
“user friendly” dan “search engine friendly” .di banding dengan
CMS yang lain. Selain itu Wordpress juga gratis dan tersedia
banyak plugin untuk pengembangan website kita.
- Instalasi Wordpress
Untuk menginstall Wordpress kita tidak perlu pusing karena
sudah terintregasi dengan aplikasi softaculous disetiap paket
hosting yang kita beli. Setiap hosting saat ini sudah
menyertakan wordpress sebagai CMS yang bisa langsung di
install melalui menu softaculous hanya dalam hitungan menit

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 42


tanpa harus dipusingkan dengan membuat database melalui
MySQL. Berikut langkah - langkahnya :
a) Login ke CPanel
Pertama tama kita harus login ke cpanel, alamatnya di
(domainanda.com/cpanel). Misal nama domain kita
www.coconutcharcoal.co , maka login kita ke
www.coconutcharcoal.co/cpanel
b) Masukkan username dan password yang telah diberikan
oleh penyedia hosting. Agar tertib, selalu lakukan
pencatatan setiap username dan password kita di tempat
khusus dan jangan mengingat password pada browser
(untuk menghindari pencurian password), apalagi jika kita
menggunakan koneksi terbuka seperti hostspot/wifi)
c) Jika telah berhasil login maka tampilan akan seperti berikut
:

d) Klik icon wordpress seperti pada gambar diatas yang


bertanda panah untuk menginstall wordpress.
e) Pada windows berikutnya pilih tab “install” lalu setting
seperti gambar berikut :

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 43


f) Pilih versi wordpress dan nama domain yang akan kita
install. Saya biasanya memilih versi wordpress terbaru.

*Keterangan :
Install on Domain : Domain yang akan di install
Admin username: Username
untuk login ke :
www.domainanda.com/wp-
admin (Dashboard)
Admin Password : Password
untuk login ke
www.domainanda.com/wp
admin (Dashboard)
Admin email : isi dengan email
anda
Site Name : Isi dengan nama
website, misalnya : Web Ekspor
Description : Isi dengan
deskripsi website, misal : Web
ekspor coconut charcoal

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 44


Setelah installasi selesai, seperti inilah tampilan depan
website kita pertama kali :

1. Memilih dan Menginstall Theme


Selanjutnya kita akan mempercantik tampilan website dan
menambah fungsi di dalamnya dengan cara mengganti
template (disebut juga dengan Theme) standardnya. Langkah
pertama kita masuk dulu ke sistem admin Wordpress, dimana
dalam halaman admin terdapat menu – menu untuk mengatur
berbagai hal yang berhubungan dengan website kita seperti :
Dashboard, theme, plugin, option, dll.
Untuk masuk ke sistem admin wordpress, kita ketikkan alamat
berikut di browser : http://namadomain/wp-admin . contoh
: http://coconutcharcoal.com/wp-admin maka akan muncul
form login seperti gambar dibawah dan masukan username dan
password yang sudah dibuat saat installasi Wordpress.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 45


Setelah masuk dashboard, seperti inilah tampilan wordpress
saat ini :

Untuk mengganti tampilan atau theme standard, silahkan pilih


menu appearance -→ themes. Kemudian untuk mengganti
theme bisa kita gunakan theme dari direktori defaultnya atau
kita bisa menggunakan theme premium yang kita beli dari
pihak ketiga. Untuk menginstall theme dari pihak ketiga bisa
kita pilih tombol “add new”. Kabar baiknya saya akan
memberikan beberapa theme premium bernilai puluhan dolar
kepada anda pembaca buku ini. File untuk mendownloadnya
akan saya infokan melalui email atau media lainnya.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 46


Berikut contoh tampilan depan website kami yang sudah
berganti tampilan menggunakan template premium :

2. Menambahkan Plugin
Plugin merupakan sebuah tools yang bisa mendukung fungsi -
fungsi sebuah website yang menggunakan wordpress. Apapun
kebutuhan website kita, saat ini hampir semua plugin bisa
mensupportnya. Misal jika akan memasukkan video ke dalam
website, maka sudah tersedia plugin yang mensupport proses
tersebut.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 47


Plugin ada yang gratis dan juga berbayar, untuk menginstall
plugin gratis kita bisa langsung mencari di panel Plugin --> Add
New dan cari di form search. Untuk mengaktifkan plugin cukup
klik Activate. Jika anda menambah plugin baru cukup klik
Install --> Activate.

saya sendiri hanya menginstall beberapa plugin untuk website


produk ekspor. Seperti terlihat pada gambar diatas ada beberapa
plugin yang saya install :
a) All In One SEO Pack : Membantu website kita agar SEO
Friendly.
b) Chaty : Menampilkan tombol chat whatsapp yang akan
terhubung dengan no whatsapp kita. Jadi calon buyer yang
berkunjung ke website bisa langsung menghubungi kita via
whatsapp untuk berinteraksi. Contohnya seperti berikut :

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 48


c) Google Analytics Dashboard : Plugin tersebut berfungsi
menghubungkan website kita dengan tools google
analytics. Dengan google analytics kita bisa mengetahui
statistik dari website kita seperti : berapa banyak
pengunjung website kita per hari, per bulan, atau per tahun,
dari negara mana saja pengunjung website kita, dan data -
data penting lainnya. Supaya website bisa terhubung
dengan google analytics, kita harus mendaftarkan website
terlebih dahulu ke Google Analytics. Silahkan ke link
berikut dan login dengan akun google kita supaya bisa
mengakses menu di dalam google analytics :
https://analytics.google.com/analytics/web

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 49


Untuk menggunakan menu – menu lain dalam wordpress,
silahkan mencoba dan mengutak atik sendiri karena interface
dalam wordpress sangat user friendly.

3. Mempublikasikan Website
Setelah selesai membuat website kita lanjut ke tugas selanjutnya
yaitu mempublikasikan website agar calon buyer banyak yang
mengunjungi website kita. Berikut saya paparkan beberapa tehnik
untuk mempublikasikan website.

a. SEO (Search Engine Optimization) Organik


SEO atau Search Engine Optimization adalah suatu metode yang
dilakukan agar website kita memiliki peringkat atas di search
engine. Mengapa harus terindex di search engine ? Menurut survey
sekitar 80 % pengguna internet mencari informasi yang mereka
butuhkan melalui search engine (terutama google) dengan
mengetikkan suatu kata kunci (keyword) tertentu. Setidaknya ada
empat search engine utama di dunia yaitu Google
(www.google.com), Yahoo (www.yahoo.com), Bing
(www.bing.com), dan Yandex (www.yandex.com). Untuk itu dalam
membangun sebuah website sebaiknya kita buat yang search engine
friendly karena masih menurut riset, pengguna search engine
sebagian besar hanya mencari sampai halaman 5, jadi semakin
tinggi peringkat website kita di search engine maka semakin besar
peluang website kita diakses oleh lebih banyak customer.
Agar website kita terindex di search engine, harus kita daftarkan
terlebih dahulu alamat website kita ke search engine tersebut.
Berikut alamat tempat mendaftarkan website kita di search engine
:
Google : https://search.google.com/search-console/about

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 50


Yahoo dan Bing :
https://ssl.bing.com/webmaster/SubmitSitePage.aspx
Yandex : https://webmaster.yandex.com/
Other Search Engine : http://www.freewebsubmission.com/

b. Iklan Pay Per Click


PPC berasal dari Bahasa Inggris "Pay Per Click", yang berarti bayar
per klik. Dengan memasang iklan PPC, berarti biaya dari
penayangan iklan Anda dihitung dari jumlah klik yang terjadi pada
iklan Anda. Dengan menggunakan sistem PPC, perhitungan biaya
periklanan akan menjadi lebih fair baik bagi pemasang iklan,
maupun penerbit iklan. Dari sisi pemasang iklan, biaya tidak akan
menjadi sia-sia bila situs penerbit mendadak down karena
kerusakan jaringan, server, ataupun penyebab lainnya. Bila situs
penerbit sedang down, iklan tidak diklik sama sekali, artinya tidak
ada biaya iklan. Sementara bila situs penerbit sedang sepi, misalnya
karena sedang musim liburan, biaya periklanan secara otomatis
menurun karena lebih sedikit klik yang terjadi pada iklan.
Sebenarnya banyak provider yang menyediakan layanan seperti ini,
namun yang paling populer saat ini mungkin boleh kita sebut adalah
Google Ads. (www.ads.google.com).

c. B2B Marketplace
Jika kita akan melakukan hard selling, tampaknya situs iklan atau
marketplace menjadi pilihan terbaik. Selain bisa menampilkan
konten untuk mempromosikan produk kita secara langsung, ada
beberapa marketplace yang membolehkan kita untuk menampilkan
alamat website. Ada banyak sekali situs marketplace untuk
beriklan, tapi kita akan pilih yang trafik pengunjungnya tinggi,
antara lain :

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 51


1. alibaba.com
2. skyscrapercity.com
3. ecplaza.net
4. ec21.com
5. ecrater.com
6. tradekey.com
7. wholesaledeals.co.uk
8. exportersindia.com
9. wholesalecentral.com
10. esources.co.uk
11. tradeb2b.net
12. tradeholding.com
13. hisupplier.com
14. tradett.com
15. taiwantrade.com.tw
16. worldoftrade.com
17. bizeurope.com
18. bloombiz.com
19. importers.com
20. tradeeasy.com
21. 21food.com
22. exportbureau.com
23. exporters.sg
24. b2bfreezone.com
25. foreign-trade.com
26. importers-trade-leads.com
27. aaaoe.com
28. importershub.com
29. tradezone.com
30. alternativesglobalmarketplace.com

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 52


31. globalbuyersonline.com
32. 1stworldtradeportal.com
33. rusbiz.com
34. trade-seafood.com
35. bytrade.com
36. exportid.com
37. eximdata.com
38. exportfocus.com
39. trader-china.com
40. marginup.com
41. djpen.kemendag.go.id/membership/
42. bocat.com
43. global-trade-center.com
44. sellatonce.com
45. turkfreezone.com
46. go4usabusiness.com
47. organicfooddirectory.com.au
48. sourcingindonesia.com
49. tradeworld.com
50. trade-romania.ro
51. indonesia-product.com
52. easttimorseek.com
53. greentrade.net
54. tradevv.com
55. wholesalepages.co.uk
56. go4worldbusiness.com
57. exporthub.com
58. tridge.com
59. http://pellets-wood.com
60. jey.today/en

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 53


61. aspenku.com
62. jidku.com
63. indonesia-product.com
64. sourcingindonesia.com
65. djpen.kemendag.go.id/membership/
66. kemi.or.id
67. inaexport.id
68. Dll (Silahkan di explore)
Selain itu masih banyak lagi marketplace yang bisa kita gunakan
untuk mempublikasikan produk kita. Iklan yang akan kita pasang
bisa berbayar atau gratis, biasanya iklan yang berbayar
mendapatkan fasilitas lebih, seperti posisi di depan, bisa
menampilkan lebih banyak gambar, video, dll.
Jika kita baru pemula tidak ada salahnya mencoba yang gratisan
dulu, jika dirasa sudah perlu memasang iklan berbayar bisa
menghubungi pengelola marketplace tersebut atau biasanya secara
otomatis mereka menawarkan iklan berbayar kepada kita.

d. Social Media Optimization (SMO)


Dalam hal ini social media akan kita gunakan sebagai sarana untuk
menjalin silaturahim dengan customer sekaligus “menggiring”
customer untuk mengunjungi “gerai utama” yaitu website kita. Atau
dengan kata lain social media kita gunakan untuk melakukan soft
selling. Berkaitan dengan pemasaran, tidak perlu diragukan lagi
kemampuan social media dalam mempengaruhi pelanggan, hampir
semua jenis produk bisa kita pasarkan melalui media ini. Beberapa
social media yang bisa kita gunakan untuk pemasaran ekspor antara
lain :
a. LinkedIn: www.linkedin.com
b. Facebook: www.facebook.com

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 54


c. Twitter: www.Twitter.com
d. Instagram: www.instagram.com
e. Pinterest : www.pinterest.com
f. Youtube : www.youtube.com

Di social media biasanya menawarkan keanggotaan gratis dan


berbayar. Maksudnya berbayar disini adalah kita bisa memasang
iklan produk kita yang ditujukan ke audience pengguna social media
tersebut. Khusus berkaitan dengan pemasaran produk ekspor kita
bisa memilih dan melakukan setting audience sesuai dengan negara
dan/ atau produk yang kita jual. Terus terang saya sendiri belum
optimal menggunakan social media untuk memasarkan produk
ekspor, mungkin jika sudah lebih expert dalam melakukan SMO
tersebut akan saya buatkan tutorial tersendiri.

e. Blogwalking
Blogwalking merupakan kegiatan mengunjungi serangkaian blog /
website, yang biasanya tercatat di dalam Blogroll ataupun dari
daftar komentar suatu postingan, atau dari pesan di Shoutbox, atau
bisa dari mana saja.
Blogwalking atau dalam bahasa sederhana berkunjung ke blog
orang lain ternyata memberikan banyak manfaat. Selain bisa
digunakan untuk sarana silaturahim, blogwaking juga
meningkatkan backlink ke blog kita.
Sebagai sarana silaturahim tentunya ini jelas akan kita rasakan
biasanya web yang sering kita kunjungi apalagi kita sering
komentar disana, maka biasanya akan penasaran siapa sih yang
sering komentar. Dari rasa penasaran maka pemilik web biasanya
akan mengunjungi balik website kita, dengan begitu bisa
meningkatkan trafik kunjungan ke website kita.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 55


Manfaat kedua adalah backlink. Backlink adalah link yang masuk ke
sebuah website / blog. Backlink ini akan meningkatkan nilai Domain
Authority (DA) dan Page Authority (PA) di mata search engine. DA
dan PA website kita juga akan lebih meningkat terutama jika
backlink berasal dari web yang memiliki DA & PA tinggi.

f. Forum
Forum internet merupakan fasilitas yang tersedia di internet, dan
penggunanya dapat berdiskusi. Forum berbasis internet ini sudah
dikenal sejak tahun 1995, dan fungsinya mirip bahkan lebih baik
dari papan buletin dan milis internet yang sudah ada sejak tahun
1980-an. Perasaan komunitas virtual sering muncul pada fourm-
forum yang memiliki anggota tetap. Teknologi, permainan
komputer, dan politik merupakan tema paling populer yang
menjadi pokok bahasan forum internet, tetapi masih banyak lagi
topik-topik lainnya.
Dari fungsinya, forum internet hampir mirip dengan mailing list,
yang berbeda adalah interfacenya (tampilan), untuk melakukan
diskusi di forum kita harus mengakses ke forum tersebut, jika
maillist cukup menggunakan email.
Forum anonim menawarkan anonimitas secara penuh atau
anonimitas semu, memperbolehkan pengiriman secara anonim.
CAPTCHA, otentikasi email, dan tripcode merupakan cara-cara yang
diterapkan untuk mencegah serangan spam pada forum-forum
anonim.
Anggota yang terdaftar di forum memiliki hak yang lebih baik,
misalnya kemampuan untuk menyunting kirimannya sendiri,
memulai topik, mengontrol pengaturan dan akses ke profil
pengguna lain. Anggota di identifikasikan dengan nama pengguna
(username) yang unik. Profil umumnya memiliki gambar berupa

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 56


avatar dan blok tanda tangan yang ditambahkan pada akhir setiap
kiriman. Anggota juga memiliki hak untuk mengirim pesan pribadi
ke pengguna lainnya. Terkadang anggota terdaftar juga memiliki
hak untuk menghapus kiriman sebelumnya dan menutup topik yang
dibuatnya. Di forum - forum tersebut kita juga bisa menyisipkan link
yang menuju ke website kita.

g. Direct Messages
Melakukan publikasi dengan direct messages atau mengirimkan
pesan langsung sebenarnya sah - sah saja, sepanjang penerima
pesan tidak merasa terganggu atau pesan kita dianggap spam. Agar
pesan kita tidak termasuk spam, ada baiknya kita menggunakan
content yang lebih personal, misal menyebutkan nama orang yang
dituju.
Contoh kalimat dalam direct messages :
“Dear Mr.Smith”, dan bukan “Dear Partner” . Jangan lupa untuk
mencantumkan alamat website kita di akhir e-mail beserta kontak
kita yang lain. Saat ini media yang bisa kita gunakan untuk
mengirimkan pesan langsung dengan konten promosi sudah cukup
banyak, antara lain bisa menggunakan e-mail, instant messenger
(Whatsapp, dll), Social Media, dll.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 57


Contoh Penawaran Menggunakan Direct Messages :

Dear Mr / Mrs……,

We are glad to introduce ourselves as one of leading Coconut Shell


Charcoal Cubes Manufacturer for Shisha in Indonesia, we regularly
export our Shisha Charcoal for many famous brands to US –
Europe – Middle East. Following the specifications :

Commodity : Coconut Charcoal Briquettes


Burning time : 90 - 120 minutes
Conditions : Odorless, smokeless, sparkles, 100%
coconut shell charcoal
Shape : Cubes
Dimensions : 2.5 x 2.5 x 2.5 cm, 2.5 x 2.5 x 1.7 cm, 2.2 x
2.2 x 2.2 cm
Material : Coconut Shell Charcoal Pure 100%
Production Capacity : 150 tons/month
Minimum Order : 18 tons ( 1 x 20 foot Full Container Load)
without palettes
Price per ton : FOB US$ 1,200 exclude packaging (For
the cost of packaging is depend on your design and color)

I would recommend you to visit our factory so that you can see and
check our production facility. Please do not hesitate to contact us
for further information.

Best regards,

(Your Name & Position)

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 58


Call & WhatsApp : (Your phone number)
Web : (Your website) → Isikan dengan alamat website kita

Kedua tehnik pemasaran tersebut (offline dan online) harus kita


lakukan (praktekkan) secara terus menerus selama bisnis kita
masih ada, dan jangan lupa untuk terus mengexplore tehnik –
tehnik baru, karena dengan teknologi digital sekarang perubahan
sangat cepat terjadi.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 59


IV. CARA MENERIMA PEMBAYARAN EKSPOR YANG AMAN

Dalam perdagangan ekspor, term of payment atau cara pembayaran


merupakan sesuatu yang sangat penting dan wajib diperhatikan oleh pihak-
pihak yang terlibat karena itu merupakan goal akhir yang diinginkan
eksportir. Ada istilah di lapangan yang mengatakan “Buat apa omset besar
tapi pembayaran kurang lancar”. Hal itu artinya kita sebagai eksportir harus
memilih cara pembayaran yang menguntungkan bagi kita tentunya dengan
tetap memperhatikan hak - hak pembeli barang kita (importir). Pada
perdagangan internasional antara penjual dan pembeli menempati negara
yang berbeda, dimana jarak tempat tinggal mereka relatif berjauhan, dan
bahkan banyak diantara para pelaku yang belum pernah bertatap muka.
Dalam keadaan seperti ini masing-masing pihak memiliki risiko masing -
masing sebagai berikut :

Eksportir memiliki risiko barang tidak dibayarkan oleh importir jika barang
dikirimkan terlebih dahulu, namun sebaliknya importir juga memiliki rasa
“waswas” yang sama jika dia membayar terlebih dahulu memiliki risiko
barang tidak dikirimkan oleh eksportir. Namun risiko - risiko tersebut tidak
selalu terjadi, khususnya untuk beberapa kondisi perdagangan sebagai
berikut :

- Perdagangan dalam jumlah kecil dan melalui pihak ketiga (biasanya


melalui marketplace).
- Perdagangan antar perusahaan yang masih dalam satu group (holding
atau afiliasi).
- Perdagangan yang tingkat kepercayaannya sudah tinggi antara
eksportir dan importir

Lalu sistem pembayaran seperti apa yang sebaiknya kita pilih sebagai
eksportir jika kita akan melakukan suatu eksportasi barang ? Berikut
beberapa cara pembayaran yang kami rekomendasikan berdasarkan
tingkat risiko.

A. Advance Payment (Pembayaran di awal oleh importir)

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 60


Jika menggunakan sistem pembayaran ini maka importir harus melakukan
pembayaran terlebih dahulu sebelum barangnya dikirimkan oleh eksportir.
Cara pembayaran di awal ini biasanya visible untuk dilakukan jika :
1. Quantity barang dan nilainya relatif kecil.
2. Importir sangat membutuhkan barang yang akan diimpor.
3. Importir sudah tahu betul kredibilitas dari eksportir.
4. Importir memiliki dan menguasai devisa (uang) yang berlebih.
5. Importir yakin bahwa negara eksportir tidak melarang barang yang
dibelinya.
6. Importir yakin bahwa negaranya tidak melarang masuknya barang
yang dibelinya.
7. Importir bisa langsung datang ke tempat eksportir (bertatap muka)

Praktek pembayaran advance payment ini biasa dilakukan dengan sarana:


1. Telegraphic Transfer (T/T) antar bank.
2. Money transfer agent. Contoh : Western Union, Money Gram.
3. Online payment gateway. Contoh : PayPal, Payonner, dll
4. Uang tunai (cash).

Gambaran flow Pembayaran Advance Payment :

1. Eksportir dan importir membuat sales contract (perjanjian jual


beli)
2. Importir membayar 100 % barang yang dipesan melalui bank
(atau media lain).

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 61


3. Bank (atau media lain) di negara importir meneruskan
pembayaran ke rekening eksportir di Bank yang telah ditunjuk
eksportir di negaranya.
4. Bank di negara eksportir meneruskan pembayaran ke rekening
eksportir.
5. Eksportir mengirimkan barang yang dipesan oleh importir
sesuai term & condition yang telah disepakati dalam sales
contract beserta dokumen - dokumen yang diperlukan pada
saat pengapalannya.

B. Down Payment (Uang Muka)


Cara pembayaran yang menjadi pilihan kedua yang kami rekomendasikan
adalah metode pembayaran dengan uang muka (down payment) yaitu
importir membayar sebagian uang terlebih dahulu sebagai uang muka pada
awal kontrak jual beli (sebelum barang dikirim oleh eksportir), dan
kemudian sisanya akan dilunasi setelah barang diterima. Besarnya uang
muka bervariasi, bisa 30%, 50%, atau jumlah lain sesuai kesepakatan antara
eksportir dan importir.

Gambaran flow Pembayaran Down Payment :

1. Eksportir dan importir membuat perjanjian (sales contract).


2. Importir melakukan pembayaran uang muka yang telah disepakati
melalui bank di negara importir.
3. Bank di negara importir meneruskan pembayaran ke rekening
eksportir di Bank yang telah ditunjuk eksportir di negaranya.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 62


4. Bank meneruskan pembayaran ke rekening eksportir.
5. Eksportir mengirimkan barang yang dipesan oleh importir sesuai
sales contract beserta dokumen pengapalannya.
6. Setelah barang diterima oleh importir, kemudian importir
melakukan pembayaran pelunasan sesuai dengan jumlah yang
disepakati.
7. Bank di negara importir meneruskan pembayaran pelunasan ke
rekening eksportir di Bank yang telah ditunjuk oleh eksportir di
negaranya.
8. Bank meneruskan pembayaran ke rekening eksportir.

Pada metode pembayaran menggunakan DP tersebut terdapat risiko bagi


eksportir dan importir. Bagi eksportir terdapat risiko tidak mendapatkan
pembayaran ke dua setelah barang dikirimkan dan bagi importir terdapat
risiko barang tidak dikirim oleh eksportir setelah melakukan pembayaran
uang muka.

Lalu bagi kita sebagai eksportir bagaimana cara mengamankan pembayaran


dalam transaksi tersebut ?

Tehnik yang bisa kita gunakan adalah segera meminta pelunasan setelah
barang kita kirimkan dan kita sudah menerima dokumen pengapalan
berupa Bill of Lading (pengiriman via angkutan laut) atau Air Way Bill
(pengiriman via angkutan udara). Jadi secara teknis, setelah barang kita
berangkat menuju negara tujuan maka perusahaan ekspedisi yang
mengangkut barang kita akan menerbitkan dokumen pengapalan tersebut
dan menyerahkannya kepada kita sebagai eksportir / shipper (pengirim
barang). Setelah dokumen tersebut kita terima, bisa kita scan atau photo
lalu kita kirimkan kepada pembeli. Hal tersebut sekaligus membuktikan
bahwa barang pembeli sudah kita kirimkan, dan pembeli juga sudah bisa
melakukan tracking perjalanan barang secara online yang biasanya
disediakan oleh pengangkut. Lalu bagaimana jika pembeli tidak segera
melakukan pelunasan ? Jangan khawatir, dalam kondisi tersebut kita
mempunyai daya tawar, karena pembeli nantinya akan memerlukan
dokumen fisik (hard file) pengapalan tersebut untuk mengambil barangnya
di pelabuhan. Jadi jika pelunasan belum dilakukan kita bisa menahan
dokumen tersebut sampai pelunasan dilakukan.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 63


C. Letter Of Credit (L/C)
Dalam praktek di lapangan ada kalanya kita harus menggunakan sistem
pembayaran Letter of Credit (LC) yang merupakan produk layanan dari
perbankan. Metode pembayaran ini menurut kami menjadi pilihan ketiga.
Berikut alasannya :

1. Proses pembayaran dengan Letter of Credit relatif lama jika dibanding


dengan kedua metode sebelumnya. Untuk perusahaan UMKM tentu
akan berpengaruh terhadap cashflow (perputaran uang) dan
operasional perusahaan.
2. Jenis biaya administrasi yang dibayarkan kepada bank relatif lebih
banyak dan besar nilainya. Berikut contoh biaya administrasi yang
harus kita bayarkan jika menggunakan LC :
- LC Advice
- Courier Document
- Provisi
- Dll
Besarnya biaya - biaya administrasi tersebut bervariasi, tergantung
bank tempat kita menggunakan layanan LC tersebut.
3. Persyaratan yang diminta dalam LC biasanya lebih banyak, terutama
tentang kondisi eksportasi dan dokumen – dokumen yang
menyertainya. Bagi perusahaan UMKM tentu tidak semua sudah
memahami tersebut. Pengalaman kami selama ini di lapangan banyak
perusahaan UMKM yang belum memahami cara pembayaran dengan LC
dan cenderung banyak melakukan kesalahan dalam pemenuhan
kewajiban di LC. Akibat kesalahan tersebut eksportir akan terkena
pinalti berupa denda atau sering disebut dengan LC Descrepancy.
Lalu bagaimana jika dalam prakteknya kita harus menggunakan LC
dalam menerima pembayaran ekspor ? Hal – hal apa saja yang harus
kita cermati dan lakukan untuk “mengamankan” pembayaran kita
tersebut ?

Sebelum membahas lebih detil tentang LC, ada baiknya kita memahami
dulu alur pembayaran menggunakan LC. Berikut adalah flow atau alur
dari sistem pembayaran LC :

Gambaran flow pembayaran dengan Letter Of Credit (LC) :

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 64


Keterangan :

1. Eksportir dan importir membuat perjanjian perdagangan


(Sales Contract)
2. Importir mengajukan aplikasi pembukaan L/C ke Bank
penerbit L/C (Issuing Bank) di negara importir dengan
mencantumkan ketentuan-ketentuan (di aplikasikan dalam
dokumen) yang harus dipenuhi oleh eksportir.
3. Setelah disetujui, issuing bank meneruskan L/C kepada Bank
koresponden (nominated bank) di negara eksportir.
4. Bank koresponden meneruskan L/C kepada eksportir / seller.
5. Setelah membaca L/C kemudian eksportir mengirimkan
barang sesuai ketentuan dalam L/C, dan pada saat bersamaan
eksportir juga harus melakukan proses kepabeanan (Customs
Clearance) ke Bea Cukai.
6. Eksportir menerima dokumen pengapalan dari carrier /
transporter (shipping lines / airlines) dan kemudian
menyerahkannya ke bank, disertai dokumen ekspor lainnya
(sesuai yang diminta dalam L/C).
7. Bank Eksportir melakukan pembayaran kepada eksportir.
8. Bank eksportir mengirimkan dokumen-dokumen ekspor ke
Bank Importir (Issuing Bank).
9. Issuing Bank meminta importir untuk menebus dokumen
impor dengan cara pembayaran yang disyaratkan, kemudian
importir meminta opening bank mendebit rekeningnya untuk
menebus dokumen-dokumen tersebut.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 65


10. Issuing Bank menyerahkan dokumen-dokumen ekspor
(pengapalan, dll) kepada importir.
11. Opening Bank melakukan pembayaran kepada Nominating /
Correspondence Bank.

Importir setelah menerima dokumen-dokumen dari Bank, kemudian


mengurus pengeluaran barang dari kawasan pabean / port (Custom
Clearance) dan membawa barang yang diimpor tersebut ke tempat
importir.

Dalam praktek transaksi menggunakan LC para pelaku ekspor impor


berpedoman pada aturan internasional yang disebut dengan UCPDC
(Uniform Customs and Practice for Documentary Credit) atau biasa disebut
dengan UCP. Peraturan ini diterbitkan oleh International Chamber of
Commerce (ICC) dan pada saat buku ini ditulis versi UCP yang berlaku
adalah UCP 600. Kami akan memberikan soft file dari UCP 600 via email atau
media lain.

Cara pembayaran dengan LC ini biasanya dilakukan apabila :


1. Tingkat kepercayaan antara eksportir dan importir rendah.
2. Eksportir atau importir memerlukan
pembiayaan (hutang) dari Bank dalam
transaksi ekspor impor tersebut.
3. Pemerintah salah satu pihak atau kedua
belah pihak mewajibkan transaksi tersebut harus menggunakan LC.

Pihak - Pihak Yang Terlibat Dalam Transaksi Letter of Credit :

Pihak yang terlibat secara langsung :

1. Pembeli
- Disebut juga applicant / account party / accountee / importer /
buyer / consignee
- Pihak yang mengajukan pembukaan LC ke bank
- Kredibilitas harus baik dalam pertimbangan - pertimbangan bank
2. Penjual
- Disebut juga beneficiary / party to be paid / eksportir / seller /
shipper / supplier
- Pihak penerima LC dan wajib melaksanakan ketentuan –
ketentuan yang dipersyaratkan dalam LC

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 66


- Pihak yang wajib memenuhi dokumen - dokumen yang
dipersyaratkan dalam LC secara benar dan lengkap dan kemudian
menyerahkannya kepada bank pembayar.
3. Bank pembuka atau penerbit LC
- Disebut juga opening bank / issuing bank / importer bank.
- Bank pembeli yang membuka atau menerbitkan LC yang
ditujukan kepada beneficiary, dan biasanya melalui perantaraan
bank di negara beneficiary.
- Bank yang memeriksa dokumen - dokumen untuk memastikan
kecocokannya dengan syarat-syarat LC
- Pihak yang mengatur pembayaran transaksi - transaksi bilamana
diminta
- Pihak menyerahkan dokumen - dokumen LC kepada importir dan
meminta pembayaran dari importir.
4. Bank penerus LC
- Biasa disebut juga dengan nama advising bank / seller’s bank /
foreign correspondent bank.
- Bank yang memberitahukan atau mengadvicekan / meneruskan
LC dan
menegaskan kebenarannya atau otentifikasi dari LC tersebut
kepada eksportir
tanpa disertai kewajiban lain.
- Bank ini dapat juga dimungkinkan sebagai paying bank atau
confirming bank, bahkan sebagai issuing bank dalam hal back to
back LC.
5. Bank yang menegaskan atau menjamin atas LC
- Disebut juga confirming bank / foreign correspondent bank
- Bank kedua biasanya advising bank, bank yang bertindak sebagai
confirming bank yang menegaskan kepada beneficiary atau
eksportir bahwa LC tersebut otentik dan bilamana importir atau
opening bank tidak melakukan pembayaran, maka bank kedua ini
akan melakukan pembayaran, jadi confirming bank ini
menambahkan kewajibannya terhadap opening bank, yaitu turut
menjamin pembayaran atas LC yang diterbitkan oleh issuing bank
setelah persyaratan L/C terpenuhi.
6. Bank pembayar
- Disebut juga paying bank

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 67


- Bank yang namanya disebutkan dalam LC sebagai pihak yang
melakukan pembayaran kepada eksportir dengan syarat-syarat
sesuai dengan LC
7. Bank yang menegosiasi
- Disebut juga dengan nama negotiating bank dan biasanya
namanya tidak disebutkan dalam LC yang menyetujui untuk
membeli wesel (draft) dan beneficiary atau eksportir dapat
menegosiasikan weselnya pada bank tersebut.
- Yang membayar beneficiary atau eksportir dengan segera dan
biasanya dengan recouse. Bilamana ada masalah atas
pembayaran kepada beneficiary atau eksportir maka negotiating
bank selanjutnya dapat meminta pembayaran dari opening bank.
8. Bank yang diminta mengganti pembayaran (me-reimburse)
- Disebut juga reimbursing bank
- Bilamana antara bank eksportir dan bank importir tidak ada
hubungan rekening maka untuk penyelesaian pembayaran
biasanya ditunjuk bank ketiga ini yang disebut rembursing bank.

Berikut ini adalah contoh dokumen LC dan syarat - syarat yang biasanya
harus dipenuhi oleh eksportir untuk menerima pembayaran ekspornya :

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 68


PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 69
PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 70
Dari contoh dokumen LC tersebut bisa kita simpulkan bahwa eksportir harus
memenuhi beberapa hal, antara lain :

- Spesifikasi barang yang dijual / dikirimkan harus sesuai dengan yang


tercantum di dalam LC.
- Ketentuan - ketentuan dalam pengapalan barang, seperti Incoterms,
moda yang digunakan dalam pengapalan, tanggal pengapalan, dan
lain sebagainya.
- HS Code dari barang yang dikirimkan
- Dokumen - dokumen yang dibutuhkan / diminta oleh pembeli dalam
transaksi tersebut.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 71


V. Cara Pengiriman Barang Ekspor

A. Incoterms
Sebelum kita mengulas tentang teknis pengapalan barang ekspor, ada
baiknya kita pahami terlebih dahulu tentang guidance dalam pengapalan
barang ekspor - impor yang disebut dengan Incoterms atau International
Commercial Terms. Yang dimaksud incoterms adalah kumpulan istilah
yang dibuat untuk menyamakan pengertian antara penjual dan pembeli
dalam perdagangan internasional dan lebih khusus lagi pada saat aktivitas
pengapalan barang (shipment). Dalam incoterms
hak dan kewajiban pembeli (importir) serta penjual (eksportir) mengenai
pengiriman barang dijelaskan melalui istilah - istilah. Hal-hal yang
dijelaskan meliputi lingkup tanggung jawab pada proses pengiriman
barang, penanggung jawab proses pengiriman barang, penanggung biaya
yang timbul, dan penanggung risiko bila terjadi perubahan kondisi barang
yang terjadi akibat proses pengiriman.
Incoterms dikeluarkan oleh Kamar Dagang Internasional atau International
Chamber of Commerce (ICC), versi terakhir adalah yang dibuat pada tahun
2020 dan disebut sebagai Incoterms 2020. Incoterms 2020 tersebut
dikeluarkan dalam bahasa Inggris sebagai bahasa resmi dan 31 bahasa lain
sebagai terjemahan resmi. Berikut penjelasan praktis tiap – tiap term pada
Incoterms 2020 :

Incoterms 2020 Untuk Aneka Moda Transportasi :


Dalam incoterms 2020 ada sebelas istilah, dan dari sebelas tersebut dibagi
lagi menjadi dua kelompok yaitu :

1. Incoterms 2020 Untuk Multimoda Transport :


Incoterms ini berlaku untuk pengiriman barang ekspor impor yang
menggunakan multimoda transport, namun untuk di Indonesia biasanya
incoterm kelompok pertama ini digunakan untuk pengiriman barang
ekspor impor yang menggunakan moda transportasi pesawat udara.
Berikut jenis - jenis incoterm tersebut :

a. EXW (nama tempat): Ex Works, Jika kita menggunakan term ini maka
kewajiban eksportir sangat minim sekali dalam pengiriman barang, atau
dengan kata lain eksportir tidak bertanggung jawab sama sekali dalam
pengiriman barangnya kepada importir. Jadi dalam term ini eksportir

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 72


cukup mempersiapkan dan mengemas barangnya, setelah itu
importirlah yang berkewajiban menanggung semua biaya dan risiko
transportasi barang mulai dari tempat origin (tempat eksportir) sampai
ke tujuan akhir (tempat importir).

b. FCA (nama tempat): Free Carrier, pihak penjual hanya bertanggung


jawab untuk mengurus izin ekspor dan menyerahkan barang ke pihak
pengangkut di tempat yang telah ditentukan (biasanya di kantor atau
gudang milik pengangkut atau freight forwarder di negara eksportir).

c. CPT (nama tempat tujuan): Carriage Paid To, pihak penjual


menanggung biaya pengangkutan sampai barang tiba di port negara
tujuan (negara importir) dan belum dibongkar dari pesawat (belum
diurus customs clearance di negara importir).

d. CIP (nama tempat tujuan): Carriage and Insurance Paid to, sama
seperti CPT namun jika memakai term ini pihak penjual wajib membayar
premi asuransi pengangkutan terhadap barang yang dikirim.

e. DPU : Delivered at Place Unloaded, Term ini merupakan versi pengganti


dari term DAT (Delivered At Terminal) pada incoterms sebelumnya
(2010). Jika memakai term ini maka tanggung jawab penjual sampai di
tempat penimbunan barang, pada saat barang tiba di port negara tujuan
(negara importir). Jika dalam term DAT disebutkan secara spesifik titik
perpindahan tanggung jawabnya, yaitu di Terminal (Gudang, container
yard, CFS, terminal kereta api, terminal pesawat udara, atau tempat yang
sejenis), pada term DPU ini tidak disebutkan secara spesifik titik
perpindahan tanggung jawabnya. Yang menjadi patokan adalah titik
perpindahan tanggung jawab tersebut berada pada saat barang di
unloading dari moda transportasi dan lokasi masih berada di port area,

f. DAP : Deliver At Place, Term ini hampir sama dengan DAT yaitu
tanggung jawab penjual sampai di port negara tujuan (negara importir),
namun pada term ini peralihan tanggung jawab tidak dibatasi hanya
pada terminal (gudang, dll) tapi boleh selain terminal, misal di kantor,
dll.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 73


g. DDP (nama tempat tujuan): Delivered Duty Paid, Term ini merupakan
kebalikan dari Ex-Work dimana pihak penjual bertanggung jawab
mengirimkan barang sampai di tempat tujuan akhir (tempat importir),
termasuk biaya asuransi, bea masuk, pajak impor, cukai dan semua biaya
lain yang mungkin muncul sebagai biaya impor.

2. Incoterms 2020 Untuk Angkutan Laut dan Sungai :

a. FAS (nama pelabuhan keberangkatan): Free Alongside Ship, Pada


term ini pihak penjual bertanggung jawab mengirimkan barang
sampai barang berada di samping kapal di pelabuhan keberangkatan
(pelabuhan muat) dan kondisi barang siap untuk dimuat ke atas kapal.

b. FOB (nama pelabuhan keberangkatan): Free On Board, Jika


memakai term ini maka pihak penjual bertanggung jawab
mengirimkan barang sampai barang dimuat ke atas kapal di pelabuhan
muat, termasuk mengurus formalitas ekspornya seperti izin ekspor,
customs clearance, dan formalitas ekspor lainnya. Dalam kondisi
seperti ini biasanya sering disebut barang sudah dalam kondisi “clean
for export” (siap berangkat).

c. CFR (nama pelabuhan tujuan): Cost and Freight, Dalam term ini
pihak penjual wajib mengirimkan barang dan menanggung biaya
pengapalan sampai kapal yang memuat barang tiba di pelabuhan
tujuan (dalam kondisi belum dibongkar).

d. CIF (nama pelabuhan tujuan): Cost, Insurance and Freight, Term ini
sama seperti CFR yaitu penjual wajib mengirimkan barang sampai di
pelabuhan tujuan (dalam kondisi belum dibongkar dari kapal) namun
ada tambahan kewajiban bagi penjual yaitu wajib membayar premi
asuransi pengangkutan terhadap barang yang dikapalkan tersebut.

Pada kenyataannya tidak selalu semua Incoterms tersebut digunakan dalam


perdagangan internasional, berikut Incoterms yang umum dan sering
digunakan dalam kegiatan ekspor impor :

a. Free On Board (FOB)

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 74


Dalam persyaratan penyerahan barang dengan menggunakan term
FOB, Eksportir mempunyai kewajiban untuk memikul semua biaya
dan risiko terhadap pengiriman barang mulai dari tempat eksportir
hingga ke atas kapal (On Board) di pelabuhan muat (Port of Loading),
setelah itu (kapal berangkat) biaya dan risiko pengiriman barang
sampai di tempat Importir beralih menjadi tanggung jawab importir.

b.Cost and Freight (CFR)


Dalam persyaratan penyerahan barang dengan menggunakan term
CFR, Eksportir mempunyai kewajiban untuk memikul semua biaya
terhadap pengiriman barang mulai dari tempat eksportir hingga kapal
sampai di pelabuhan tujuan (Port Of Destination), tetapi eksportir tidak
wajib mengcover asuransi atas pengapalan barang tersebut, setelah itu
biaya dan risiko pengiriman barang dari POD (Port of Destination)
sampai di tempat Importir menjadi tanggung jawab importir.

c. Cost Insurance and Freight (CIF)


Dalam persyaratan penyerahan barang dengan menggunakan term
CIF, Eksportir mempunyai kewajiban untuk memikul semua biaya
terhadap pengiriman barang mulai dari tempat eksportir hingga ke
pelabuhan tujuan (Port Of Destination), dan eksportir wajib mengcover
asuransi atas pengapalan barang tersebut, setelah itu biaya dan risiko
pengiriman barang dari POD (Port of Destination) sampai di tempat
Importir menjadi tanggung jawab importir.

B. Air Freight
Pengangkutan cargo dengan Air Freight adalah cara pengangkutan muatan
atau cargo ekspor atau impor dengan menggunakan moda pesawat udara,
baik pesawat yang khusus untuk mengangkut cargo maupun pesawat
penumpang.
Jika kita mengirimkan barang dengan air freight bisa melalui jasa freight
forwarder (agent dari airlines) maupun langsung ke perusahaan airlines.
Jika kita langsung ke airlines biasanya ada minimal quantity barang yang
dikirimkan (tergantung kebijakan masing-masing airlines) & barang harus
kita antar sendiri ke airport, namun jika kita menggunakan jasa freight
forwarder maka barang biasanya akan di pick up oleh freight forwarder
sekaligus akan diuruskan juga customs clearance nya (door to door service).

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 75


Setelah barang on board dan pesawat take off maka pihak airlines akan
menerbitkan dokumen pengangkutan cargo udara yang disebut dengan Air
Way Bill atau biasa disingkat dengan AWB. Fungsi airway bill yang utama
adalah sebagai dokumen kontrak pengangkutan antara shipper dan airlines,
serta sebagai tanda kepemilikan barang, dll. Dokumen AWB tersebut
nantinya perlu dikirim oleh eksportir kepada pembeli di luar negeri karena
pembeli memerlukannya untuk mengambil barang di airport saat proses
administrasi customs clearance, port clearance, dan proses lain yang
berkaitan dan memerlukan dokumen tersebut.

Contoh Dokumen Air Way Bill

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 76


Air Freight Operational Flow

Keterangan :

a. Shipper (pengirim barang atau biasanya eksportir) berkoordinasi


dengan freight forwarder untuk menentukan schedule pengiriman
barang, kemudian freight forwarder mengecek ketersediaan space dan
schedule penerbangan ke airlines. Setelah di dapat schedule
penerbangan yang cocok maka eksportir mengirim dokumen shipping
instruction (SI) ke freight forwarder dan kemudian freight forwarder
melakukan booking space pesawat ke airlines.

b. Freight forwarder melakukan pick up barang yang akan dikirimkan ke


tempat eksportir menggunakan moda small truck kemudian membawa
barang tersebut ke gudang di bandara (airport).

c. Setelah barang sampai di gudang airport, petugas gudang atau


perwakilan airlines melakukan pencatatan, penimbangan, pengukuran,
repacking, dan pemberian label pada barang atau cargo yang akan
dikirimkan.

d. Eksportir atau freight forwarder (atau PPJK) atas kuasa dari eksportir
melakukan proses customs clearance baik melalui media elektronik

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 77


(online) maupun secara manual (pada saat e-book ini ditulis belum
semua kota di Indonesia bisa melakukan customs clearance secara
online).

e. Petugas gudang atau ground handling bandara memuat cargo ke dalam


pesawat.

f. Setelah semua cargo selesai dimuat (on board) maka pesawat akan
berangkat (take off) menuju ke port of destination.

g. Setelah cargo berangkat, maka pihak airlines akan menerbitkan


shipping document untuk angkutan udara yaitu Air Way Bill (AWB).
Dokumen AWB tersebut biasanya akan diserahkan ke Eksportir atau
diwakilkan melalui freight forwarder untuk kemudian dikirimkan ke
importir atau agent freight forwarder di negara tujuan. Dokumen AWB
ini sangat penting karena akan digunakan oleh importir untuk proses
customs clearance di negaranya dan pengambilan barang di airport.

h. Setelah pesawat tiba dan barang telah sampai di port of destination


maka barang akan di unloading dari pesawat oleh petugas ground
handling atau petugas gudang bandara. Setelah itu importir atau
dikuasakan oleh freight forwarder melakukan proses customs clearance
dan merelease cargo dari airport, dan kemudian barang dibawa
menggunakan truck dan dibawa ke tempat importir.

1. Jenis Barang (kargo) Yang Bisa Diangkut Menggunakan Pesawat


Udara

a. General cargo
Yang dimaksud general cargo disini adalah barang-barang yang tidak
memerlukan penanganan secara khusus baik dari segi handling barang
maupun dokumen - dokumen yang menyertainya (general goods).
Contoh : pakaian, alat tulis, buku, dll.
b. Special cargo
Yang dimaksud special cargo disini yaitu barang-barang yang
memerlukan penanganan khusus baik dari cara handling barangnya
maupun dokumen – dokumen yang menyertainya. Contoh barang -
barang yang memerlukan packaging khusus yang disesuaikan dengan

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 78


karakteristik barang tersebut. Contoh barang – barang yang termasuk
special cargo adalah sbb :
- Live animal (Binatang Hidup)
- Human remain (jenazah)
- Barang yang mudah rusak (perishable goods)
- Barang berharga (valuable goods)
- Strongly smelling goods (Barang yg berbau menyengat)
- Wet cargo (Barang - barang cair)
- Live plants (Tanaman hidup)
- Dangerous goods (Barang – barang berbahaya)

2. Kontainer Air Cargo


Dalam pengangkutan cargo menggunakan pesawat udara, bisa
menggunakan container maupun tanpa container. Jika menggunakan
container pada saat pengangkutannya berikut contoh atau jenis - jenis
container yang bisa digunakan :

C. Sea Freight
Sea cargo atau sering disebut juga dengan sea freight merupakan cara
pengangkutan muatan atau cargo ekspor - impor dengan menggunakan
moda angkutan kapal laut. Pada praktek di lapangan pengangkutan via
kapal laut bisa menggunakan peti kemas (container) atau tanpa peti kemas.
Container tersebut ada yang disediakan (dipinjamkan) oleh perusahaan
shipping lines maupun menggunakan container milik shipper sendiri.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 79


Sedangkan cargo atau muatan yang tanpa menggunakan container biasanya
disebut dengan muatan curah atau break bulk. Seperti pada pengangkutan
cargo udara, dokumen pengangkutan cargo kapal laut juga akan
dikeluarkan oleh carrier setelah kapal berangkat meninggalkan pelabuhan
muat (port of loading) dan shipping document untuk sea freight dinamakan
Bill of Lading (BL). Sebagaimana Airway Bill pada pengangkutan kargo via
udara, fungsi dari BL juga sebagai dokumen kontrak pengangkutan antara
shipper dan carrier (freight forwarder atau shipping lines) serta sebagai
tanda kepemilikan barang.
Contoh Dokumen Bill of Lading

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 80


1. Scheduling and Booking Space
Sama seperti shipment air freight, pada shipment sea freight kita juga harus
melakukan scheduling sebelum melakukan shipment. Makna dari
scheduling sendiri adalah penyesuaian antara kesiapan barang yang akan
dikapalkan dengan jadwal keberangkatan kapal. Untuk melakukan hal
tersebut kita bisa meminta informasi jadwal dan rute kapal melalui freight
forwarder atau shipping lines (carrier) baik secara manual (via telephone
atau email) maupun langsung secara online di website resmi milik carrier.
Setelah kita mendapatkan jadwal yang sesuai maka kita bisa melakukan
booking space di kapal dengan menggunakan dokumen Shipping
Instruction (SI). JIka dulu untuk membuat shipping instruction masih secara
manual menggunakan fax atau email, saat ini untuk membuat shipping
instruction dan melakukan booking space kapal sudah bisa secara online
dengan cara mengisi form di website yang disediakan oleh freight
forwarder atau shipping lines.

Contoh Vessel Schedule. Sumber : inttra.com

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 81


Contoh Form Pengisian Shipping Instruction Secara Online. Sumber : CMA - CGM

2. Operasional Shipping Menggunakan Container (Containerize)


Dalam pengapalan barang menggunakan container kita mengenal dua pola
dalam operasionalnya yaitu :

a. Full Container Load (FCL)


Pola pengapalan FCL yaitu jika pengapalan barang yang kita lakukan
menggunakan satu container (full), dimana dalam container tersebut
hanya berisi barang milik kita saja (tidak dicampur dengan barang milik
orang lain atau perusahaan lain).

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 82


b. Less Than Container Load (LCL)
Pola pengapalan LCL yaitu jika kondisi dalam suatu pengapalan yang
menggunakan container barang kita dicampur dengan barang – barang
milik orang lain atau perusahaan lain. Jadi dalam pola pengapalan LCL di
dalam satu container berisi barang – barang dari beberapa perusahaan
yang berbeda. Hal tersebut dilakukan supaya ongkos pengapalan lebih
ekonomis karena quantity barang yang akan dikapalkan oleh masing -
masing pihak relatif sedikit.

Untuk pengapalan dengan pola FCL kita bisa menggunakan jasa freight
forwarder atau bisa juga langsung ke perusahaan shipping lines, namun
jika menggunakan pola pengapalan LCL, kita hanya bisa menggunakan
jasa freight forwarder karena shipping lines tidak melayani jasa
pengapalan LCL. Untuk aktivitas penggabungan muatan dalam pola LCL
biasa disebut juga dengan consolidation (konsolidasi muatan) sehingga
perusahaan freight forwarder yang melakukan aktivitas tersebut biasa
disebut dengan consolidator (Note : Tidak semua perusahaan freight
forwarder bisa melakukan atau melayani jasa konsolidasi muatan LCL).

3. FCL Shipment Operational Flow :

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 83


a. Shipper (biasanya eksportir) berkoordinasi dengan carrier (freight
forwarder atau shipping lines) untuk menentukan schedule kapal,
booking space, dan tanggal stuffing (pemuatan barang ke dalam
container).

b. Setelah eksportir melakukan booking atau mengirimkan shipping


instruction maka shipping lines akan mengeluarkan dokumen Delivery
Order (DO) yang berfungsi untuk mengambil container kosong ke depo
container yang ditentukan oleh shipping lines. Bersamaan dengan
penyerahan DO, shipping lines juga akan memberikan seal (segel)
container yang akan digunakan untuk menyegel container setelah
barang selesai dimuat semua ke dalam container. Penyegelan ini
biasanya dilakukan oleh eksportir sendiri.

c. Eksportir atau freight forwarder yang telah diberi kuasa oleh


eksportir mengambil container kosong menggunakan truck trailer ke
depo tempat penyimpanan container kosong (empty container yard).

d. Container kosong tersebut kemudian dibawa ke tempat eksportir


(biasanya di gudang atau pabrik) untuk dilakukan proses stuffing.
Setelah stuffing selesai kemudian eksportir menyegel container
tersebut menggunakan seal yang telah diberikan oleh shipping lines
sebelumnya.

e. Biasanya bersamaan dengan proses stuffing, eksportir atau freight


forwarder yang diberi kuasa melakukan proses customs clearance ke
customs (bea cukai) dengan cara membuat dokumen pelaporan
(pemberitahuan) ekspor (di Indonesia disebut dengan PEB atau
Pemberitahuan Ekspor Barang).

f. Setelah stuffing selesai dan pihak customs sudah memberikan ijin


untuk pengapalan barang tersebut maka kemudian container tersebut
dibawa oleh eksportir atau freight forwarder menuju ke sea port atau
tempat kapal bersandar yang telah di booking sebelumnya.

g. Pihak operator pelabuhan menurunkan container dari truck untuk


kemudian disimpan sementara di container yard area yang biasanya

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 84


berada di samping kapal, sambil menunggu giliran untuk di muat ke
atas kapal.

h. Setelah container di muat ke atas kapal dan kemudian kapal berangkat


menuju pelabuhan tujuan (destination port), maka pihak carrier
selanjutnya akan mengeluarkan dokumen pengapalan yang disebut
dengan Bill of Lading (BL).

i. Dokumen BL tersebut kemudian biasanya diserahkan oleh carrier


kepada shipper atau eksportir, dan kemudian dikirimkan ke importir
melalui jasa courier.
j. Setelah kapal sampai di port negara tujuan maka kantor perwakilan
(agent) freight forwarder atau shipping lines akan memberitahukan
kedatangan kapal atau container tersebut kepada importir
(consignee).

k. Setelah itu consignee atau freight forwarder yang diberi kuasa


melakukan proses customs clearance ke otoritas customs setempat
dan menyerahkan dokumen Bill of Lading ke kantor perwakilan
shipping lines. BL disini berfungsi sebagai tanda kepemilikan barang
yang dikapalkan tersebut. Kemudian perwakilan shipping lines akan
menukar BL tersebut dengan dokumen Delivery Order (DO) yang
berfungsi untuk mengambil barang di port.

l. Setelah mendapatkan ijin dari otoritas customs setempat untuk


mengeluarkan barang dari port dan ijin dari shipping lines (dengan
dokumen DO) maka consignee akan mengeluarkan atau menarik
container yang berisi barang import tersebut menggunakan truck
trailer dan kemudian dibawa ke tempat importir (biasanya ke gudang
atau pabrik).

4. LCL Shipment Operational Flow :

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 85


a. Shipper (biasanya eksportir) berkoordinasi dengan freight forwarder
untuk menentukan schedule kapal, booking space, tanggal pick up
barang, dan tanggal stuffing (pemuatan barang ke dalam container di
tempat yang disediakan freight forwarder).

b. Setelah eksportir melakukan booking atau mengirimkan shipping


instruction maka freight forwarder akan melakukan pick up barang ke
tempat yang ditentukan oleh eksportir menggunakan mobil mini truck
atau mobil box (biasanya di gudang atau pabrik). Kemudian barang
tersebut akan dibawa oleh freight forwarder ke tempta yang
digunakan untuk melakukan konsolidasi barang atau penggabungan
barang ke dalam container dengan barang milik orang atau
perusahaan lain. Tempat tersebut biasanya di warehouse (gudang)
yang berada di port area dan gudang tersebut biasanya dinamakan
dengan CFS (Cargo Freight Station).

c. Freight forwarder yang bertugas melakukan konsolodasi barang


tersebut mulai melakukan pemuatan (stuffing) barang – barang
tersebut ke dalam container. Kemudian container yang telah terisi
tersebut akan disegel menggunakan seal dari perusahaan shipping
lines (pemilik container).

d. Setelah selesai melakukan pemuatan (atau bisa juga bersamaan


dengan saat pemuatan) freight forwarder akan melakukan proses

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 86


customs clearance ke customs (bea cukai) dengan cara membuat
dokumen pelaporan (pemberitahuan) ekspor (di Indonesia disebut
dengan PEB atau Pemberitahuan Ekspor Barang).

e. Setelah stuffing selesai dan pihak customs sudah memberikan ijin


untuk pengapalan barang tersebut maka freight forwarder akan
membawa container dari CFS menuju ke container yard area yang
biasanya berlokasi di samping kapal menggunakan truck trailler.

f. Pihak operator pelabuhan menurunkan container dari truck trailer


untuk kemudian disimpan sementara di container yard, sambil
menunggu giliran untuk di muat ke atas kapal.

g. Setelah container di muat ke atas kapal dan kemudian kapal berangkat


menuju pelabuhan tujuan (destination port), maka pihak shipping
lines selanjutnya akan mengeluarkan dokumen pengapalan yang
disebut dengan Bill of Lading (BL).

h. Dokumen BL tersebut kemudian biasanya diserahkan oleh shipping


lines kepada freight forwarder dan selanjutnya akan diserahkan
kepada eksportir. Setelah itu kemudian BL dikirimkan ke importir
melalui jasa courier.
i. Setelah kapal sampai di port negara tujuan maka kantor perwakilan
(agent) freight forwarder akan memberitahukan kedatangan kapal
atau barang - barang tersebut kepada masing - masing importir
(consignee).

j. Jika shipment kita menggunakan pola LCL setelah container tiba di


port tujuan maka akan langsung dibawa oleh perwakilan (agent) dari
freight forwarder ke warehouse atau CFS yang biasanya masih berada
di dalam port area.

k. Setelah container tiba di CFS maka petugas gudang disana (dengan


pengawasan dari petugas freight forwarder) langsung melakukan
pembongkaran barang dari dalam container tersebut untuk
dimasukkan ke dalam warehouse. Proses pembongkaran ini biasanya
disebut dengan stripping.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 87


l. Biasanya barang disimpan di dalam CFS untuk sementara waktu
sambal menunggu proses customs clearance yang dilakukan oleh
freight forwarder atau consignee.

m. Setelah mendapatkan ijin dari otoritas customs setempat untuk


mengeluarkan barang dari warehouse atau CFS maka consignee atau
freight forwarder akan mengeluarkan barang LCL tersebut
menggunakan small truck atau mobil box dan membawanya ke tempat
consignee atau importir (biasanya ke gudang atau pabrik importir).

5. Jenis - Jenis Container


Dalam pengapalan barang ekspor menggunakan container kita bisa
memilih berbagai tipe container yang biasanya disesuaikan dengan jenis
barang yang kita kirimkan. Berikut beberapa jenis container yang
biasanya digunakan dalam pengapalan barang ekspor :

a. General Container (Dry Container)


Container ini digunakan jika barang yang kita kapalkan tidak
memerlukan handling atau perlakuan khusus, biasanya untuk barang -
barang “general goods” seperti pakaian, spare parts mesin, dll.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 88


b. Special Purpose Container :
Yang dimaksud special purpose container disini adalah container –
container yang di desain khusus dan digunakan untuk barang –
barang yang memerlukan perlakuan atau handling secara khusus
dan biasanya barang – barang tersebut tidak bisa dimuat
menggunakan dry container, misalnya memerlukan pengaturan
suhu khusus, dll. Berikut beberapa jenis container yang termasuk
special purpose tersebut :

- Open Top Container


Container open top biasanya digunakan untuk barang – barang
yang pada saat stuffing tidak bisa dimuat lewat pintu utama
container. Contoh : pohon hidup.

- Collapsible Flat Rack Container


Flat rack container seperti pada gambar biasanya digunakan
untuk mengangkut barang – barang yang over dimension (over
length atau over height) agar lebih mudah pada saat bongkar
muat. Contoh : Mesin-mesin produksi, alat berat, dll.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 89


- Tank Container
Container jenis ini biasanya digunakan untuk mengangkut
komoditi berbahan dasar gas atau cairan. Contoh : Bahan – bahan
kimia cair.

- Reefer Container
Container jenis ini biasanya digunakan untuk mengangkut barang
- barang atau komoditi yang memerlukan pengaturan suhu secara
khusus pada saat pengapalannya. Contoh : Daging, ikan, etc.
Karena container ini menggunakan refrigerator maka sepanjang
perjalanan memerlukan sumber listrik, untuk itu biasanya
dilengkapi dengan genset khusus sebagai sumber listrik (seperti
pada gambar).

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 90


- Bulk Container
Container jenis ini biasanya digunakan untuk mengangkut barang
– barang curah (tanpa pengemas). Contoh : Tepung, batubara, etc.

- Hanging Container
Container jenis ini biasanya digunakan untuk mengangkut barang
- barang yang memerlukan penggantung pada saat
pengapalannya. Contoh : Pakaian yang digantung, etc.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 91


- Open Side Container
Container jenis ini biasanya digunakan bagi kita yang
memerlukan kecepatan dan kepraktisan pada saat bongkar muat
karena pada saat bongkar muat tidak hanya menggunakan satu
pintu tapi bisa menggunakan pintu pada sisi kanan dan kiri
container.

Selain jenis – jenis container tersebut kita juga dimungkinkan untuk


memesan container yang dimodifikasi sesuai dengan karakteristik
barang dan kepentingan pada saat shipment. Contoh : Dry Container
yang dimodifikasi dengan menambahkan fentilasi supaya udara bisa
masuk lebih banyak karena karakteristik barang yang memerlukan
sirkulasi udara lebih banyak.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 92


Berikut rangkuman pengelompokan jenis – jenis container berdasarkan
barang atau komoditi yang dimuatnya :

6.Container Seal & Container Number


Seperti kita bahas sebelumnya, pada setiap shipment lazimnya container
disertai segel atau seal yang diletakkan pada pengunci pintu container
dan berfungsi sebagai pengaman fisik pintu container dan pengaman
identitas shipment karena pada setiap seal akan tertera nomor seal dan
nomor tersebut juga tercantum dalam dokumen pengapalan (Bill of
Lading). Seal pada container tersebut ada yang berbentuk peluru
(seperti pada gambar) dan ada juga yang berbentuk kabel. Seal tersebut
bersifat sekali pakai dan setelah terkunci hanya bisa dibuka dengan cara
dipotong (dirusak). Selain nomor seal, di dalam Bill of Lading juga tertera
nomor container sesuai dengan nomor yang tertera di pintu container,
dan setiap kodenya memiliki arti tersendiri sehingga relatif susah untuk
dipalsukan.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 93


7. Ukuran dan Spesifikasi Container
Selain terdiri dari berbagai macam jenis, container juga memiliki
berbagai ukuran. Penentuan size container yang akan dipakai biasanya
tergantung quantity barang yang akan kita kapalkan. Berikut spek teknis
dari container – container yang biasa digunakan dalam pengapalan
barang ekspor impor.

20’ Standard

40’ Standard

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 94


40’ High Cube

45’ High Cube

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 95


Spek container tersebut adalah spek diatas kertas (teori) yang sering
tidak sama dengan praktek di lapangan. Yang perlu diperhatikan disini
adalah pada aktualnya kapasitas container tidak sama seperti yang
tertulis diatas karena spek diatas hanya berlaku jika container diisi
dengan udara atau air (sifat udara atau air bisa merata mengisi seluruh
ruangan container), namun jika kita akan memuat jenis barang yang lain
sebaiknya kita melakukan pengukuran kembali terhadap kapasitas
container secara real sehingga bisa benar - benar akurat pada saat
stuffing hingga pengapalan barang. Pengukuran tersebut bisa kita
lakukan dengan datang ke depo container sebelum stuffing, dan tentunya
dengan meminta ijin terlebih dahulu ke shipping lines sebagai pemilik
container.

D. Proses dan Prosedur Kepabeanan Ekspor (Customs Clearance)


Pengertian secara umum kepabeanan adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan pengawasan lalu lintas barang yang masuk atau
keluar wilayah suatu negara beserta hal – hal yang berkaitan dengan
pemungutan bea masuk dan bea keluar barang – barang tersebut. Barang
yang keluar dari suatu negara dapat juga diartikan sebagai barang ekspor
dan sebaliknya barang yang masuk ke suatu negara diartikan sebagai
barang impor. Sedangkan petugas atau instansi yang mengawasi lalu lintas
barang ekspor impor tersebut adalah customs atau di Indonesia disebut
dengan instansi Bea Cukai yang berada di bawah kementerian keuangan
dan mempunyai nama resmi Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC). Hal - hal
yang berkaitan dengan kepabeanan diatur dalam Undang – Undang No.17
tahun 2006 tentang Kepabeanan
Di Indonesia selain mengawasi lalu lintas barang ekspor impor instansi bea
cukai juga bertanggung jawab terhadap pemungutan bea masuk dan pajak
impor serta bea keluar untuk ekspor.
Dalam bagian ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai kewajiban –
kewajiban yang harus dilakukan oleh eksportir dan importir dalam bidang
kepabeanan. Sedikit mengulang penjelasan di awal, untuk memenuhi
kewajiban – kewajiban dalam bidang kepabeanan biasanya para eksportir
maupun importir pada umumnya dibantu oleh jasa vendor pihak ketiga
yang di Indonesia disebut dengan perusahaan PPJK (Perusahaan
Pengurusan Jasa Kepabeanan) atau dalam bahasa internasional biasa
disebut dengan customs broker. Perusahaan PPJK tersebut bisa juga
menjadi satu dengan perusahaan freight forwarder, jadi ada freight

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 96


forwarder yang mempunyai kemampuan dan ijin untuk mengurus customs
clearance (kewajiban pabean dari eksportir dan importir) dan sebaliknya
ada juga freight forwarder yang tidak memiliki ijin tersebut (hanya
mengurus pengangkutan barang).

1. Pemberitahuan Pabean
Pemerintah Indonesia telah mengatur dalam undang – undang
kepabeanan bahwa setiap eksportir melakukan eksportasi dan setiap
importir melakukan importasi wajib melaporkan atau melakukan
pemberitahuan ke instansi bea cukai atau sering disebut dengan
aktivitas pemberitahuan pabean. Bagi eksportir, cara melakukan
pemberitahuan tersebut menggunakan dokumen pemberitahuan
pabean yang dinamakan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Cara pembuatan dokumen pemberitahuan tersebut bisa dilakukan
secara elektronik (online) maupun secara manual, karena saat tulisan ini
dibuat belum semua kantor pelayanan bea cukai mempunyai sistem
pemberitahuan pabean secara online.

2. Pemberitahuan Pabean Ekspor


Bagi eksportir pada setiap akan melakukan ekspor atau shipment
diwajibkan membuat dokumen PEB yang ditujukan kepada bea cukai.
Jika pemberitahuan tersebut dilakukan secara online maka eksportir
harus memiliki modul atau software PEB yang bisa didapatkan secara
gratis melalui kantor bea cukai. Software tersebut kemudian kita install
di komputer dan setiap ekspor kita tinggal mengisinya.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 97


Contoh Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Yang Sudah
Dicetak :

Setelah kita melakukan pemberitahuan ekspor ke bea cukai, maka akan


ada beberapa kemungkinan respon (atau sering disebut penjaluran)
yang akan diberikan oleh petugas bea cukai, yaitu :

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 98


a. Respon Jalur Hijau
Jika kita mendapatkan respon jalur hijau berarti bea cukai telah
mengijinkan barang ekspor kita untuk dikirimkan atau dimuat ke atas
kapal. Sehingga kita sudah bisa memberangkatkan barang ekspor
menuju ke port untuk selanjutnya dimuat ke kapal laut atau pesawat
udara. Dokumen yang menyertai respon ini dinamakan dengan
Persetujuan Ekspor (PE).

b.Respon Jalur Merah


Jika kita mendapatkan respon jalur merah maka artinya bea cukai
belum mengijinkan barang ekspor kita untuk diberangkatkan atau
dimuat ke atas kapal dan selanjutnya harus dilakukan pemeriksaan
fisik barang tersebut oleh petugas bea cukai. Dokumen yang
menyertai respon ini disebut dengan Pemberitahuan Pemeriksaan
Barang (PPB). Di dalam PPB tersebut juga akan diberikan keterangan
mengapa barang tersebut terkena jalur merah. Untuk tempat
pemeriksaan barang yang terkena jalur merah biasanya masih di
dalam port area. Pada pemeriksaan barang tersebut bisa dilakukan
pada keseluruhan barang atau sebagian saja. Jika dirasa barang sudah
cocok dan sesuai dengan yang dilaporkan dalam PEB maka petugas
bea cukai akan mengeluarkan surat Persetujuan Ekspor dan barang
kita sudah bisa mulai dikapalkan. Pada praktek ekspor sangat jarang
terjadi shipment yang dikenakan jalur merah, karena sesuai dengan
kebijakan pemerintah yang ingin lebih mempermudah ekspor.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 99


Contoh Dokumen Persetujuan Ekspor (PE) Yang Sudah Dicetak :

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 100


Kamus Istilah Ekspor Impor

1. AcFTA atauAsean-China Free Trade Area, atau Tarif Bea Masuk ASEAN-
China FTA adalah tarif bea masuk yang dikenakan atas barang impor yang
masuk ke Indonesia dari China dan/atau negara ASEAN lainnya yang
dilengkapi dengan Formulir-E (Certificate of Origin). Dalam rangka kerjasama
perdagangan ASEAN-China disepakati untuk menurunkan tarif bea masuk
secara bertahap dalam tiga kategori, yaitu Early Harvest Package, Normal
Track dan Sensitive Track.
2. Advance payment yaitu metode pembayaran dimana pembeli terlebih
dahulu melakukan pembayaran baik sebagian atau seluruhnya, sebelum
barang yang dipesan dikapalkan oleh penjual.
3. Advising Bank yaitu bank di negara eksportir yang meneruskan atau
memberitahukan dan juga menegaskan kebenaran pembukaan L/C
kepada beneficiary. Selain proses advisi, bank ini dapat juga bertindak
sebagai paying bank, sepanjang mendapat penunjukan dari issuing bank.
4. Air Freight ( A/F ) adalah biaya pengiriman barang dengan menggunakan
pesawat.
5. Air Way Bill pengertiannya hampir sama dengan Bill of Lading, tetapi Surat
ini dikeluarkan oleh Perusahaan Air Cargo (Mas Kapai Penerbangan) ini juga,
ada MWAB (Master Air Way Bill) dan HAWB (House Air Wayy Bill).
6. API (Angka Pengenal Importir) yaitu sebagai tanda pengenal importir yang
merupakan salah satu dokumen sebagai persyaratan suatu perusahaan untuk
dapat melakukan Impor. surat ini yg mengeluarkan Departemen
Perdagangan. API terbagi 2: Angka Pengenal Importir Umum dan Angka
Pengenal Importir Produsen.
7. Applicant yaitu pihak yang membuka kontrak L/C kepada bank penerbit.
Dalam kontrak perdagangan applicant bertindak sebagai pembeli atau
importir.
8. Arriving = Kedatangan.
9. Arrival Date = Tanggal Kedatangan.
10. BAF (Bunker Adjustment Factor) = Penyesuaian Harga Bahan Bakar.

11. Barge = Tongkang, perahu.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 101


12. Beneficiary yaitu pihak yang akan menerima keuntungan atau pembayaran
atas pembukaan kontrak L/C. Kedudukan beneficiary dalam sales
contract adalah sebagai penjual atau eksportir.
13. Bill of exchange = Wesel (dalam kaitannya L/C).
14. Bill of lading yaitu surat yang dikeluarkan maskapai pelayaran yang
menerangkan bahwa ia telah menerima barang dari pengirim untuk diangkut
sampai ke pelabuhan tujuan dan diserahkan kepada penerima atau dalam
bahasa Indonesia biasa disebut Konosemen; surat muatan ini mempunyai tiga
fungsi yaitu sebagai perjanjian pengangkutan, sebagai tanda bukti
penerimaan barang, dan tanda bukti pemilikan barang, Bill of lading ini juga
ada macamnya : Master Bill of lading biasa disebut Master B L dan House Bill
of Lading biasa disebut House B L.
15. Bonded zone = Kawasan berikat.
16. Booking =Pemesanan tempat.
17. Breakbulk = Muatan tanpa peti kemas.
18. BTKI = Buku Tarif Kepabeanan Indonesia.
19. Buoyage = Ongkos tambat kapal.
20. Buyer = Pembeli Cargo.
21. Carrier as ship owner adalah perusahaan pengangkutan yang
mengoperasikan kapal miliknya sendiri.
22. Carrier as charterer of ship adalah perusahaan pengangkutan yang
menyewa kapal dan mengoperasikan kapal sewaan.
23. Carriage Paid To (CPT) adalah istilah penyerahan perdagangan khusus
untuk pengangkutan multimoda. Penjual berkewajiban menanggung seluruh
biaya pengangkutan dan menentukan sendiri pengangkut yang akan
membawabarang-barang hingga sampai di suatu tempat tujuan di negara
importir.
24. Carriage Insurance Paid To (CIP) yaitu istilah penyerahan perdagangan ini,
kewajiban penjual pada dasarnya sama dengan istilah CPT, hanya saja
ditambah dengan kewajiban menutup asuransi pengangkutan.
25. CEPT for AFTA atau Common Effective Preferential Tarif adalah
harmonisasi tarif bea masuk yang dikenakan atas barang impor yang masuk
ke Indonesia dari negara-negara anggota ASEAN yang dilengkapi dengan

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 102


Formulir-D (Certificate of Origin) berdasarkan kesepakatan antar negara
ASEAN.
26. Certificate of Origin adalah sertifikat asal barang. Diterbitkan oleh instansi
tertentu yang telah mendapat otoritas dari pemerintah dan diberikan kepada
exporter, kemudian diteruskan kepada importer. Kegunaannya adalah sebagai
bukti keaslian barang dari negara asal yang tertera pada Bill Of Lading.
27. CFR atau Cost and Freght yaitu istilah penyerahan perdagangan dimana
penjual menyerahkan barang setelah barang melewati batas pagar kapal
dipelabuhan pengapalan dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor, tetapi
biaya pengangkutan sampai ke pelabuhan tujuan tetap menjadi
kewajiban penjual.
28. CFS atau Container Freight Station yaitu mode pengiriman dari Gudang LCL
Negara asal sampai ke Gudang LCL Negara tujuan. CFS-
CFS menandakan bahwa mode pengiriman barang tersebut dengan cara LCL.
29. Charter party adalah perjanjian sewa-menyewa antara pemilik kapal dengan
pihak yang mencarternya.
30. CIF atau Cost insurance and freight yaitu istilah penyerahan perdagangan
dimana penjual menyerahkan barang setelah barang melewati batas pagar
kapal dipelabuhan pengapalan dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor,
biaya pengangkutan dan asuransi pengangkutan sampai ke pelabuhan tujuan
tetap menjadi kewajiban penjual.
31. Closing time atau COT (Cut Off Time) adalah batas waktu dimanacontainer
ekspor tidak diperbolehkan lagi masuk CY.
32. COC (Carrier Own Container) = Kapal yang memiliki peti kemas.
33. Collection adalah metode pembayaran dengan cara menitipkan dokumen
komersial (commercial documents) atau dokumen keuangan (financial
documents) kepada pihak bank yang selanjutnya akan melakukan penagihan
kepada importir di luar negeri.
34. Collect = Dibayar kemudian/belakangan
35. Commercial Invoice adalah merupakan dokumen nota/ faktur penjualan
barang eskspor/impor. Diterbitkan oleh penjual/ eksportir/ pengirim
barang. Di dalam commercial invoice ini wajib mencantumkan : nomer dan
tanggal dokumen commercial invoice, nama pembeli/importir/
penerima barang/consignee/applicant, nama barang, harga per unit (dijual

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 103


berdasarkan, pcs/ kgm/ cbm/ dozen/ lainnya), harga total seluruh barang,
cara penyerahan barang (FOB, CNF, CIF / lainnya) Hal-hal diatas perlu ditulis
didalam commercial invoice.Adapun informasi lain dapat disertakan seperti:
nama kapal/ pesawat, no container, tempat muat dan bongkar dan
sebagainya. Commercial invoice ini juga digunakan sebagai dasar
untuk menghitung pajak / pungutan negara.
36. Common Carrier adalah Jasa pengangkutan publik.
37. Container Free Station = Lapangan/tempat penumpukan bukan/ bebas
container.
38. Consignee adalah penerima barang yang tertulis di dalam dokumen
perjalanan, biasanya di Bill of Lading, Air way bill, maupun dokumen
transportasi lainnya. Consignee bisa dikatakan sebagai pembeli
/buyer/importir. Sedang dalam L/C lazim disebut sebagai Applicant (pihak
yang mengajukan permohonan L/C kepada bank penerbit).
39. Consignment adalah metode pembayaran secara konsinyasi atau transaksi
yang dibayarkan setelah barang terjual.
40. Container = Kontainer / Peti kemas.
41. Container Freight = Biaya / ongkos kapal / perjalanan.
42. Container Yard (C/Y) = Tempat penumpukan container di dermaga.
43. Customs Clearance adalah proses administrasi pengiriman dan atau
pengeluaran barang ke / dari pelabuhan muat / bongkar yang berhubungan
dengan kepabeanan dan administrasi pemerintahan.
44. CY - CY atau Container Yard to Container Yard yaitu mode pengiriman dari
tempat penumpukan peti kemas negaraasal sampai ke tempat penumpukan
peti kemas negara tujuan. CY-CY menandakan mode pengiriman barang
tersebut secara FCL.
45. Delivered Duty Paid (DDP) yaitu penyerahan perdagangan dimana penjual
harus menyerahkan barang kepada pembeli di suatu tempat yang ditunjuk
pembeli dan berada di wilayah kewenangan pembeli dengan kondisi seluruh
formalitas kepabeanan telah diselesaikan (door to door service).
46. Description of Goods adalah perincian barang. Description of Goods ini
terdapat didalam Packing List (Lengkap) dan Bill Of Lading. Hanya saja
penulisan data Description of Goods pada Bill Of Lading lebih sederhana
atau hanya garis besarnya saja. Misalnya, didalam Packing List tertulis 2

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 104


Mesin Injection, 2 Mesin Bubut, 2 Mesin Grinda. Maka padaBill Of Lading
cukup ditulis 6 Packages (total kemasan) of Mesin Injection, mesin bubut and
mesin gerinda.
47. Delivery Order / DO adalah Surat yang diterbitkan pihak shipping atau
forwarder kepada shipper sebagai tanda bukti pengambilan container kosong
dan atau tanda bukti pengiriman barang dari gudang shipper ke UTPK atau
Warehouse.
48. Vessel Demurrage adalah biaya yang harus ditanggung oleh penyewa
kapal/pemilik cargo yang disebabkan adanya kelebihan waktu yang
diperlukan kapal dalam melakukan aktifitas bongkar-muat di pelabuhan, dari
waktu yang telah disepakati (laytime) dan keterlambatan tersebut
disebabkan bukan karena kesalahan pengangkut.
49. Depo Container adalah tempat penumpukan container kosong.
50. Dry Container adalah container kering / standar yang digunakan untuk
mengirim barang-barang biasa yang tidak berbahaya dan bukan merupakan
barang gas atau cair. Contohnya mebel, handicraft, garment dan lain-lain.
51. Early stack yaitu container ekspor yang minta diijinkan masuk CYsebelum
open stack.
52. EDI (Electronic Data Interchange) System adalah media untuk pertukaran
data/dokumen bisnis antar mitra usaha secara elektronis. Berbasis pada
standar internasional yang dikoordinasi oleh PBB (UN/EDIFACT - Electronic
Data Interchange for Administration, Commerce and Transport). Jaringan EDI
berada di Indonesia dengan pengelolaan penuh oleh PT. EDI Indonesia
sehingga keamanan pengiriman data/document lebih terjamin.
53. Ekspor adalah proses menjual (mengeluarkan) suatu barang atau
komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, dimana dalam proses
tersebut terdapat aktivitas transportasi / pemindahan barang dari negara
penjual (seller) ke negara pembeli (buyer).
54. ETA atau Estimated Time of Arrival adalah perkiraan waktu kedatangan
Kapal.
55. ETD atau Estimated Time of Departure adalah perkiraan waktu
keberangkatan Kapal.
56. ETPIK yaitu Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan, ijin ini di
keluarkan oleh BRIK.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 105


57. Exporter = Pihak yang melakukan ekspor.
58. Exwork yaitu terms penyerahan perdagangan yang dilaksanakan di suatu
tempat milik eksportir atau di negara asal barang (pabrik, gudang, dan lain-
lain).
59. FCL atau Full Container Load yaitu jenis pengiriman barang dengan
menggunakan container.
Walaupun quantity barang tersebut lebih pantas dengan mode LCL, tetapi jik
a shipper mengirimkan barangnya dengan menggunakan container maka
jenis pengiriman ini disebut dengan FCL.
Pengiriman barang dengan mode FCL maka kita harus mendatangkan
container ke gudang kita untuk process stuffing (proses pemuatan barang).
Setelah stuffing selesai, container itu kita segel dan kita kirimkan ke tempat
penumpukan peti kemas dipelabuhan.
60. Feeder Vessel yaitu kapal pengangkut container dengan kapasitas kecil yang
mengangkutcontainer dari pelabuhan muat menuju pelabuhan transit untuk
di pindah ke Mother Vessel.Contoh : dari Tanjung Priok menuju ke Singapore
atau Hongkong dan sebagainya.
61. Feet/ Foot = Ukuran [Kaki] yang digunakan sebagai ukuran.
62. FEU (Forty Footer Equivalent Unit) = Ukuran peti kemas 40 ft.
63. Final Destination = Tujuan akhir pengiriman barang.
64. Flat Rack Container adalah container yang bagian samping kanan dan
kirinya terbuka. Kontainer ini digunakan untuk memuat barang yang
lebarnya melebihi standar lebar container dry.
65. Free alongside Ship (FAS) yaitu penyerahan perdagangan dimana penjual
wajib menanggung biaya dan resiko sampai dengan penyerahan barang
disamping kapal di pelabuhan pengapalan, dalam keadaan sudah mendapat
ijin ekspor.
66. Free Carrier (FCA) yaitu term penyerahan perdagangan dimana penjual
menyerahkan barang kepada pengangkut dalam keadaan sudah mendapat
ijin ekspor, ditempat yang ditunjuk oleh pembeli.
67. Free on Board (FOB) yaitu term penyerahan perdagangan dimana penjual
wajib menanggung biaya dan resiko sampai dengan barang melewati batas
pagar kapal di pelabuhan pengapalan, dalam keadaan sudah mendapat ijin
ekspor.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 106


68. Freight adalah biaya yang dikenakan oleh maskapai pengangkutan atas jasa
pengangkutan barang dari negara eksportir hingga sampai dengan selamat
dinegara tujuan importir.
69. Freight Collect yaitu biaya transportasi atau biaya kapal menjadi beban atau
akan dibayar oleh penerima barang di tempat tujuan. Artinya pengirim hanya
mengirim barang tanpa membayar biaya kapal, namun penerima barang
sewaktu akan mengambil barang dari kapal harus membayar biaya kapal
terlebih dahulu. Besarnya biaya kapal seperti tertera pada dokumen B/L,
namun jika B/L tidak memberikan informasi ini, besarnya biaya dapat
ditanyakan kepada pengirim barang maupun perusahaan transportasi
bersangkutan, tentunya sesuai harga yang telah disepakati antara
pengirim dengan perusahaan pengangkut atau antara penerima barang
dengan perusahaan pengangkut.
70. Freight prepaid biasanya disebut seperti ini dalam dokumen perjalanan
Bill of lading /airwaybill. Hal ini menunjukkan pembayaran ongkos muatan /
kapal / pesawat / transportasi telah dibayar oleh pengirim / shipper / penjual
/ eksportir. Artinya penerima barang tidak perlu lagi membayar ongkos
transportasi / biaya kapal.
71. Fumigasi adalah teknik pengendalian hama dengan cara menyemprotkan
/ mengasapi dengan gas beracun (fumigan) pada ruang kedap udara dengan
dosis, temperatur & waktu tertentu.
72. G.W. adalah singkatan dari Gross Weight,yaitu berat kotor dari berat
kemasan danberat barang itu sendiri. Contoh berat barang itu 2 Kgs dan berat
kemasannya 0.5 Kgs maka G.W. : 2.5 Kgs.
73. HS = Harmonized System.
74. Impor adalah proses membeli (memasukkan) suatu barang
atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, dimana dalam
proses tersebut juga terdapat aktivitas transportasi / pemindahan barang
dari negara penjual (seller) ke negara pembeli (buyer).
75. Incoterms 2010 adalah International Commercial Terms versi Tahun 2010,
suatu instrumen pengaturan dalam hal syarat-syarat penyerahan
perdagangan.
76. Invoice atau biasa disebut juga dengan Faktur Penjualan yaitu suatu
dokumen yang berisi tentang pernyataan Tagihan kepada customer.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 107


77. Issuing Bank adalah bank di negara importir yang menerbitkan L/C
ataspermohonan applicant.
78. Late stack atau stack after closing adalah container ekspor yangmasuk
kedalam CY setelah closing time atau COT.
79. L/C (Letter of Credit) adalah cara pembayaran dengan melibatkan pihak
perbankan dengan mengacu kepada sales contract (kontrak jual beli).
80. LCL atau
Less than Container Load yaitu jenis pengiriman barang tanpa menggunaka
n
container dengan kata lain parsial. Jika kita menggunakan jenis pengiriman
LCL, maka barang yang kita kirim itu ditujukan ke gudang penumpukan dari
shipping agent. Lalu dari pihak gudang tersebut akan mengumpulkan barang-
barang kiriman LCL lain hingga memenuhi quota untuk di loading / di muat
ke dalam container.
81. Liner adalah pola pengangkutan dengan trayek tertentu dan telah ditentukan
waktunya secara reguler.
82. Lo/Lo (Lift on/Lift off) yaitu kegiatan menaikkan atau menurunkancontainer
dari/ke trailer.
83. Measurement / Cubication / CBM adalah ukuran kubikasi suatu barang
export baik itu. Perhitungan kubikasi ini sangat penting dikuasai oleh para
eksportir untuk menentukan jenis pengirimannya. Apakah menggunakan
container 20ft, 40ft,40HQ atau 45ft. Atau apabila menggunakan truck apakah
akan dikirimkan dengan menggunakan truck tronton, truck angkel, truck box
/ diesel atau truck built up.
84. MSDS atau Material Safety Data Sheet yaitu details barang; komposisi kimia
barang dan sebagainya.
85. Mother Vessel yaitu kapal pengangkut dengan kapasitas besar yang
mengangkut containerdari pelabuhan transit menuju pelabuhan tujuan.
86. Negotiable= dapat dinegosiasikan/diperdagangkan.
87. Net Weight / N.W. adalah berat bersih barang tanpa kemasan.
88. Negotiating bank yaitu bank yang menyetujui untuk membeli wesel (draft)
dari beneficiary dengan segera.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 108


89. Non documentary L/C yaitu istilah lainnya adalah Clean
L/C atau Standby L/C. Pada dasarnya merupakan instrumen penjaminan,
yaitu jaminan pembayaran (guaranty of payment) yang dikeluarkan oleh
bank penerbit kepada beneficiary atas suatu kejadian wanprestasi dalam
kontrak dasar yang terpisah dari kontrak standby L/C.
90. Non Negotiable= tidak dapat dinegosiasikan/diperdagangkan.
91. Notify Party adalah pihak kedua setelah consignee yang berhak untuk
diberitahu tentang adanya suatu pengiriman dan penerimaan barang export
/ import. Dalamp rakteknya, Nama dan Alamat Notify Party ini sama dengan
nama dan Alamat consignee. Tetapi ini semua tergantung dari perjanjian awal
antara pihak Shipper dan Importir. Nama dan alamat lengkap Notify Party
harus tertulis jelas didalam dokumen-dokumen seperti : Bill Of Lading,
Packing List, Commercial Invoice, COO. Atau jika Notify Part sama
dengan Consignee maka cukup ditulis SAME AS CONSIGNEE.
92. N.W. adalah singkatan dari Net Weight / berat bersih yaitu berat barang
sebelum dikemas.
93. Ocean Freigh ( O/F ) adalah biaya pengiriman barang dengan menggunakan
kapal laut.
94. Open Account adalah transaksi pembayaran yang dilakukan di mukaatau
metode pembayaran dimana penjual mengapalkan terlebih dahulu barang
yang dipesan oleh pembeli sebelum pembayaran (baik sebagian atau
keseluruhan) diterima oleh penjual.
95. Open Stack adalah saat/waktu dimana container ekspor mulaidiperbolehkan
masuk kedalam CY.
96. Open Top Container adalah container yang bagian atasnya bisa dibuka /
terbuka. Kontainer ini dgunakan untuk pengiriman barang yang tingginya
melebihi standar ketinggian container DRY.
97. Part Of Shipment adalah pengiriman barang menggunakan 1 kontainer
dimana didalam container tersebut terdiri dari berapa nama shipper namun
dengan tujuan satu Consignee.
98. Prepaid = dibayar dimuka.
99. Packing List – Weight List adalah merupakan dokumen packing / kemasan
yang menunjukkan jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor/impor. Juga

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 109


merupakan penjelasan dari uraian barang yang disebut didalam commercial
invoice.
100. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah dokumen pabean yang
digunakan untuk memberitahukan pelaksanaan ekspor barang. PEB dibuat
oleh eksportir atau kuasanya dengan menggunakan software PEB secara
online. Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan ke Kantor Bea dan
Cukai dengan menggunakan PEB ini. PEB diajukan untuk memperoleh respon
Nota Persetujuan Ekspor (NPE). Barulah kemudian NPE digunakan sebagai
surat jalan untuk memasukkan barang ekspor ke kawasan pabean/kawasan
dalam pengawasan bea cukai yang dipersiapkan untuk ekspor.
101. PE = Persetujuan Eksport. Setelah melakukan Pemberitahuan Ekspor Barang
melalui EDI System maka respon dari Beacukai berupa Persetujuan Ekspor
(PE) atau Pemberitahuan Pemeriksaan Barang (PPB) jika terkena jalur
merah.
102. PEB = Pemberitahuan Ekspor Barang, yang diberitahukan oleh Eksportir
kepada Beacukai pada saat akan melakukan Ekpor barang.
103. Place of Delivery yaitu tujuan akhir pengiriman barang.

104. Place of Receipt yaitu tempat penerimaan barang.

105. Plan = Rencana muatan cargo.

106. PNBP = Penerimaan Negara Bukan Pajak.

107. P.O.L atau Port Of Loading = Pelabuhan Muat.

108. Port of delivery= Pelabuhan [tujuan] pengiriman.

109. Port of discharge (POD)/ unloading = Pelabuhan bongkar.

110. PPB = Pemberitahuan Pemeriksaan Barang. Respon dari Beacukai setelah


melakukan Transfer data melalui EDI system, bahwa barang harus diperiksa
terlebih dahulu. Setelah pemeriksaan dan tidak ada masalah maka akan
dikeluarkan Persetujuan Ekspor.
111. PPJK = Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan.

112. Proforma invoice adalah Invoice yang sifatnya adalah sementara, yang
digunakan untuk mendapatkan kesepakatan terakhir dari pihak pembeli.
113. Reefer Container adalah container yang memiliki pengatur suhu. Biasa
digunakan untuk pengiriman produk makanan seperti ikan hidup, udang
hidup, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain-lain.

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 110


114. Sales of contract adalah kontrak perjanjian jual-beli antara pembeli dan
penjual antar negara.
115. Container Seal = Segel kontainer / peti kemas.

116. Seller = Penjual.

117. Shipper adalah Eksportir atau si Pengirim barang. Nama dan alamat lengkap
Shipper harus tertulis jelas di dalam dokumen-dokumen ekspor
seperti : Bill Of Lading, Packing List, Commercial Invoice, COO, PEB
(Pemberitahuan Ekspor Barang),
118. Shipping Lines = Perusahaan pelayaran.

119. Shipping instruction adalah merupakan dokumen perintah kerja kepada


pihak pengangkut untuk mengangkut barang ekspor milik eksportir hingga
sampai di tempat tujuan importir.
120. Shipping Marks & Number adalah jumlah carton dan tanda pengirim yang
tercantum di kemasan barang. Data Shipping Marks & Number initercantum
didalam Packing List dan Bill Of Lading.
121. Shipping Schedule adalah jadual keberangkatan kapal / pesawat.

122. SNI =Standar Nasional Indonesia.

123. Space adalah tempat yang tersedia didalam kapal.

124. SRP atau Surat Registrasi Pabean, yaitu salah satu persyaratan suatu
Perusahaan untuk impor dengan cara registrasi ke Bea Cukai biasanya
melalui Internet, dan nantinya dari Beacukai akan ada Survey ke Lokasi yang
selanjutnya menentukan disetujui atau tidak suatu perusahaan ini untuk
Impor.
125. Storage charge (Biaya penumpukan) adalah biaya sewapenumpukan di
lapangan yang dibebankan kepadashipper/consignee.
126. Stowage plan adalah merupakan suatu diagram yang menggambarkan
penempatan cargo atau kontainer di ruang muatan (palka-palka kapal) agar
di pelabuhan tujuan kegiatan bongkar muat barang dapat berjalan dengan
baik.
127. Stuffing adalah pemuatan barang untuk ekspor ke dalam peti kemas/
lainnya.
128. Surat Keterangan Asal (SKA) atau biasa disebut Certificate of Origin (COO)
adalah merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 111


tersebut bahwa barang / komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah
/ negara pengekspor. Mendasari hal ini adalah kesepakatan bilateral,
regional, multilateral, unilateral atau karena ketentuan sepihak dari suatu
negara pengimpor/ tujuan, yang mewajibkan SKA/COO inidisertakan pada
barang ekspor Indonesia. COO / SKA ini yang membuktikan bahwa
barangtersebut berasal, dihasilkan dan atau diolah di Indonesia.
129. Space = Ruang muatan untuk cargo / barang / container.

130. Terms of trade = syarat penyerahan perdagangan.

131. Terms of payment = syarat pembayaran.

132. TEU (Twenty Footer Equivalent Unit)= Ukuran peti kemas 20 ft.

133. THC (Terminal Handling Charge)= Biaya penanganan di terminal.

134. TPK = Terminal Peti Kemas.

135. Tramper adalah pola pengangkutan laut yang tidak memiliki trayek dan
jadwal waktu yang tetap (independence services).
136. Trucking adalah Perusahaan pengangkut truk/ armada.

137. T/S (Transhipment) = Pengalihan ke kapal lain dalam suatu siklus atau pola
pengiriman barang.
138. UnStuffing / Unloading adalah proses pembongkaran dari dalam container
atau truck angkutan.
139. UTPK adalah Unit Terminal Penumpukan Peti Kemas.

140. Vessel = Kapal.

141. Voyage yaitu Nomor Keberangkatan Kapal yang biasa disingkat dengan V
atau Voy. Nomor keberangkatan harus selalu ada dibelakang nama Kapal.
Contoh : YM Glory V. 23 artinyaNama Kapal YM Glory dengan nomor
keberangkatan kapal (Voyage) 23.
142. Warehouse adalah gudang tempat penumpukan barang yang dikirim.

143. Weekly schedule adalah schedule kedatangan dan keberangkatan kapal yang
diumumkan oleh perusahaan pelayaran atau agen-agennya di media masa,
Web, atau, brosur.

***

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA 112


Who is He ?

Boniek Syahputra lahir di Semarang tanggal 20 Oktober 1982, merupakan anak ke -


2 dari 3 bersaudara. Kenal dengan dunia ekspor impor mulai tahun 2001 saat
menempuh pendidikan formal jurusan Logistik
Bisnis di Politeknik Pos Indonesia, Bandung. Dan
mulai terjun menjadi praktisi ekspor impor sejak
tahun 2005 setelah menyelesaikan pendidikan
formal.

Mendapatkan sertifikasi sebagai Ahli


Kepabeanan dari Kementerian Keuangan
Republik Indonesia (Bea Cukai) atau sering
disebut sebagai ahli PPJK sejak tahun 2004.
Setelah lulus kuliah dan sebagai Ahli
Kepabeanan (PPJK) menjalani karir di beberapa
perusahaan ekspedisi ekspor impor (freight
forwarder) dan pernah menduduki berbagai
posisi, antara lain bagian import clearance, cargo marketing, dan operasional. Pada
tahun 2006 mulai dipercaya untuk menjadi instruktur di beberapa kelas pelatihan
ekspor impor yang diikuti oleh para profesional.

Pada tahun 2009 akhir mulai membangun bisnis pelatihan dan konsultan bidang
ekspor impor serta mulai mengembangkan “hobi” barunya sebagai digital marketer.
Berbekal keahlian dan pengalaman tersebut sampai saat ini dipercaya untuk
memberikan pelatihan ekspor impor baik untuk perusahaan skala UMKM maupun
korporasi.

Bagi yang ingin berkorespondensi bisa melalui email : bonnie@optimalearning.co.id

Linkedin : linkedin.com/in/bonniesyahputra

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA i


FROM THE TEAM

Kami sangat menyadari bahwa buku atau e-book ini masih banyak
kekurangan baik dalam penyampaian konten maupun proses
penyusunannya, untuk itu kami mohon maaf kepada para pembaca yang
kami hormati.

Kami sangat terbuka bagi rekan - rekan yang akan menyampaikan kritik,
saran, atau masukan yang membangun. Semoga sedikit sharing ilmu dari
kami ini bisa membantu dan bermanfaat bagi rekan - rekan sekalian
khususnya yang menggeluti bidang ekspor.

Tim Penyusun

OPTIMA LEARNING
Learning & Skill Development

Contact : admin@optimalearning.co.id
Website : www.optimalearning.co.id

PANDUAN EKSPOR UMKM INDONESIA ii

Anda mungkin juga menyukai