Anda di halaman 1dari 22

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitan terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam

memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan.

Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan

penelitian yang dilakukan penulis.

2.1.1. Theo K. Sendow (2014)

Theo K. Sendow. “Analisis Tingkat Pelayanan Dermaga Pelabuhan

Sorong”. Tujuan penelitian ini adalah untuk analisis aktivitas bongkar muat

barang, peti kemas, kunjungan kapal dan naik turun penumpang di pelabuhan

Sorong pada tahun 2006 dan tahun 2011. Hasil dari penelitian ini adalah:

1. Sistem pelayanan dermaga pelabuhan sorong sudah memperlihatkan bahwa

pemanfaatkan dermaga dan pelayanan mencapai 125% tingkat

kegunaannya, ini mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan beban

bongkar muat barang, naik-turun penumpang, kunjungan kapal dan kapal

peti kemas yang berdampak pada kinerja fasilitas pelabuhan dalam

pelayanannya untuk 10 tahun kedepan.

2. Peramalan dilakukan sampai pada tahun 2016-2021 diperoleh hasil sebagai

berikut:

a. Jumlah penumpang yang naik sebesar 10.8095 dan 97.309

orang/tahun

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
6

b. Jumlah pennumpang yang turun sebesar 62.623 dan 45.082

orang/tahun

c. Jumlah kunjungan kapal sebesar 1400 Call dan1437 Call

d. Jumlah barang yang dibongkar 447.900 ton dan 495.181 ton/tahun

e. Jumlah barang yang dimuat 73.694 ton dan 73.109 ton/tahun

f. Jumlah bongkar muat peti kemas sebesar 15.099 TEUs dan 59.342

TEUs.

3. Melihat hasil perhitungan yang ada dengan fasilitas yang sudah tersedia

sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Untuk sistem pelayanan tahun 2012 pada pelabuhan Sorong sudah

baik dengan panjang deramga 280 meter sedangkan untuk tahun 2016

panjang dermaga menjadi 345 meter, dan pada tahun 2021 panjang

dermaga ditambah menjadi 450, meter maka dengan itu system

pelayanan harus lebih baik pada tahun 2016 dan 2021.

b. Untuk sistem pelayanan terminal penumpang pada tahun 2012 sudah

baik dari pada tahun–tahun lalu, sedangkan untuk tahun 2016

penambahan 1.272 m2 dan tahun 2021 penambahan 1.220 m2, maka

dengan itu sistem pelayanan harus lebih baik untuk tahun–tahun yang

akan datang.

c. Untuk sistem pelayanan pada lapangan penumpukan peti kemas pada

tahun 2012 sudah baik dengan luas 2000m2, sedangkan untuk tahun

2016 penambahan 15.099 m2 dan tahun 2021 perlu penambahan

59.345 m2 dengan demikian untuk sistem pelayanan harus sangat baik

untuk tahun–tahun yang akan datang.

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
7

d. Untuk pelayanan pada gudang pada tahun 2012 belum baik karena

gudang lama sebesar 1,950 m2 sedangkan untuk tahun 2016

penambahan 4000 m2 dan tahun 2021 penambahan 7200 m.

2.1.2. Mercy Elisabeth Sraun (2018)

Mercy Elisabeth Sraun, meneliti tentang “Analisis Tingkat Pelayanan

Pelabuhan Sorong Papua Barat”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui

kebutuhan Dermaga Pelabuhan Sorong di masa yang akan datang. Berdasarkan

hasil analisis yang dikemukankan pada bab-bab sebelumnya maka hasil penelitian

ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perhitungan tingkat pemanfaatan pelabuhan yaitu sebesar 98,08% dan nilai

BOR (Berth Occupancy Ratio ) di pelabuhan sorong pada tahun 2022

sebesar 2,85% nilai BOR berada jauh dengan nilai yang di tetapkan oleh

UNCTAD.

2. Peramalan tingkat pelayanan penumpang ,kapal, dan barang untuk 5 tahun

kedepan (2018-2022) yaitu hasilnya antara lain:

a. Hasil prediksi jumlah penumpang naik 496.158,2 orang

b. Hasi prediksi jumlah penumpang turun 448.134,9 orang

c. Hasil prediksi jumlah kunjungan kapal 2.065 kapal

d. Hasil prediksi jumlah barang yang di bongakar 2748,81 ton

e. Hasil prediksi jumlah barang yang di muat 885,96 ton

f. Hasil Prediksi jumlah peti kemas 1552,42 TEUs

3. Dengam melihat analisis sistem pelayanan dermaga pelabuhan Sorong

untuk 5 tahun kedepan yang semakin meningkat, maka sarana dan prasarana

akan mengalami perbaikan sebagai berikut :

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
8

a. Untuk panjang dermaga 432 meter dari panjang dermaga sebelumnya

340 meter, agat dapt meningkatkan sistem pelayanan di pelabuhan

Sorong.

b. Untuk gedung terminal penumpang dimana sistem pelayanan sudah

membaik, tetapi menginggat lonjakan penumpang pada masa yang

akan datang gedung terminal penumpang harus di perluas menjadi

8296 m2 dari luas ssebelumnya 2000 m2.

c. Untuk sistem pada lapangan penumpukan harus di perluas dari 24.759

m2 menjadi 57.091 m2. Agar di tahun yang akan datang tingkat

pelayanan Pelabuhan Sorong sudah membaik.

2.1.3. Muhammad Irfan Sigani (2021)

Muhammad Irfan Sigani meneliti tentang “Tinjauan Kinerja Dermaga

Peti Kemas Pelabuhan Kota Sorong”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui tingkat kinerja dermaga peti kemas dan juga mengetahui jumlah arus

kapal dan arus peti kemas dengan proyeksi 15 tahun akan datang. Hasil dari

Penelitian ini adalah proyeksi arus kapal dan arus peti kemas menggunakan

analisa regresi, didapatkan nilai BOR pada tahun 2021 hingga tahun 2030 lebih

kecil dari 55% untuk pelabuhan yang memiliki 3 tambatan seperti yang

disarankan UNCTAD (United Nation Conference On Trade And Development),

yang berarti Dermaga Peti Kemas Sorong mampu melayani arus kapal dan arus

peti kemas dengan baik. Pada 15 tahun mendatang menunjukan nilai daya lalu

lintas atau Berth Troughput (BTP) lebih kecil daripada Kapasitas Dermaga (KD).

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
9

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pelabuhan

A. Definisi Pelabuhan

Pelabuhan (port) merupakan daerah perairan yang terlindung

terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi

dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-

kran untuk bongkar muat barang, gudang laut (transito) dan tempat-tempat

penyimpanan dimana kapal membongkar muatannya dan gudang-gudang

tempat penyimpanan barang yang disimpan dalam waktu yang lebih lama

untuk menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan. Terminal ini

dilengkapi dengan jalan kereta api, jalan raya atau saluran pelayaran darat.

(Triatmodjo, 1996)

B. Macam Pelabuhan

1. Ditinjau dari Segi Penyelenggaraannya

Pelabuhan jika ditinjau dari penyelenggaraannya dibagi menjadi

2, yaitu:

a. Pelabuhan umum

Triatmodjo (2009), Pelabuhan umum diselenggarakan untuk

kepentingan pelayanan masyarakat umum. Penyelenggaran pelabuhan

umum dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya dapat

dilimpahkan kepada badan usaha milik negara yang didirikan untuk

maksud tersebut. Di Indonesia dibentuk empat badan usaha milik

negara yang diberi wewenang mengelola pelabuhan umum

diusahakan. Ke-empat badan usaha tersebut adalah PT (Persero)

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
10

Pelabuhan Indonesia I berkedudukan di Medan, Pelabuhan Indonesia

II berkedudukan di Jakarta, Pelabuhan Indonesia III berkedudukan di

Surabaya dan Pelabuhan Indonesia IV berkedudukan di Ujung

Pandang.

b. Pelabuhan khusus

Triatmodjo (2009), Pelabuhan khusus diselenggarakan untuk

kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu. Pelabuhan ini

tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum, kecuali dalam

keadaan tertentu dengan ijin pemerintah. Pelabuhan khusus dibangun

oleh suatu perusahaan baik pemerintah maupun swasta, yang

berfungsi untuk prasarana pengiriman hasil produksi perusahaan

tersebut. Sebagai contoh adalah Pelabuhan LNG Arun di Aceh yang

digunakan untuk mengirimkan hasil produksi gas alam cair ke daerah

atau negara lain. Pelabuhan Pabrik Aluminium Asahan di Kuala

Tanjung Sumatra Utara digunakan untuk melayani impor bahan baku

bouksit dan ekspor aluminium ke daerah/negara lain.

2. Ditinjau dari Fungsinya dalam Perdagangan Nasional dan Internasional

Jika dilihat dari fungsi dalam perdagangan nasional dan

internasional, pelabuhan ada 2 macam yaitu:

a. Pelabuhan laut

Triatmodjo (2009), Pelabuhan laut adalah pelabuhan yang

bebas dimasuki oleh kapal-kapal berbendera asing. Pelabuhan ini

biasanya pelabuhan besar dan ramai dikunjungi oleh kapal-kapal

samudera.

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
11

b. Pelabuhan pantai

Triatmodjo (2009), Pelabuhan pantai ialah pelabuhan yang

disediakan untuk perdagangan dalam negeri karena itu tidak bebas

disinggahi oleh kapal berbendera asing. Kapal asing dapat masuk ke

pelabuhan ini dengan meminta ijin terlebih dulu.

3. Ditinjau dari Segi Penggunaannya

Jika dilihat dari segi penggunaannya, pelabuhan dapat dibagi

menjadi 6 yaitu:

a. Pelabuhan ikan

Triatmodjo (2009), Umumnya pelabuhan ini tidak

memerlukan kedalaman air yang besar, karena kapal-kapal motor

yang digunakan untuk menangkap ikan tidak besar. Di Indonesia jenis

kapal yang digunakan untuk menangkap ikan masih tergolong

tradisional dan sederhana, seperti jukung hingga kapal motor. Jukung

adalah perahu yang dibuat dari kayu dengan lebar sekitar 1m dan

panjang 6 - 7 m, perahu ini dapat menggunakan layar atau motor

tempel dan bisa langsung mendarat di pantai. Kapal yang lebih besar

terbuat dari papan atau fiberglass dengan lebar 2,0 - 2,5 m dan

panjang 8 - 12 m, kapal Ex-Trawl mempunyai lebar 4,0 - 5,5 m dan

panjang 16 - 19 m yang juga digerakan dengan motor.

Pelabuhan ini harus dilengkapi dengan pasar lelang, pabrik/

gudang es, persediaan bahan bakar dan juga tempat untuk perawatan

alat-alat penangkap ikan. Pemecah gelombang dibuat dari tumpukan

batu dengan lapis pelindung dari tetrapod. Pemecah gelombang

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
12

berfungsi untuk melindungi mulut pelabuhan (bukan perariran

pelabuhan).

b. Pelabuhan minyak

Triatmodjo (2009), Demi keamanan, pelabuhan minyak harus

diletakan agak jauh dari keperluan umum. Pelabuhan minyak biasanya

tidak memerlukan dermaga atau pangkalan yang harus dapat menahan

muatan vertikal yang besar, melainkan cukup membuat jembatan

perancah atau tambatan yang dibuat menjorok ke laut untuk

mendapatkan kedalaman air yang cukup besar. Bongkar muat

dilakukan dengan pipa-pipa dan pompa-pompa.

Pipa-pipa penyalur diletakkan di bawah jembatan agar lalu

lintas di atas jembatan tidak terganggu. Tetapi pada tempat-tempat di

dekat kapal yang merapat, pipa-pipa dinaikan ke atas jembatan

berguna memudahkan penyambungan pipa-pipa. Biasanya di

jembatan tersebut juga ditempatkan pipa uap untuk membersihkan

tangki kapal dan pipa air untuk suplai air tawar. Karena jembatan

tidak panjang maka ujung kapal harus diadakan penambatan dengan

bolder atau pelampung pengikat agar kapal tidak bergerak.

Perkembangan ukuran kapal tangker yang cukup pesat

mempunyai konsekuensi draft kapal melampaui kedalaman air

pelabuhan sehingga kapal tidak bisa berlabuh. sehingga kapal tangker

membuat sauh di laut dalam dan mengeluarkan minyak dengan

menggunakan pipa bawah laut atau memindahkan minyak ke kapal

yang lebih kecil dan mengangkutnya ke pelabuhan.

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
13

c. Pelabuhan barang

Triatmodjo (2009), Pelabuhan ini mempunyai dermaga yang

dilengkapi dengan fasilitas untuk bongkar muat barang. Kondisi

perairan pada pelabuhan bongkar muat harus cukup tenang agar

memudahkan bongkar muat barang. Pelabuhan barang ini bisa dibuat

oleh pemerintah sebagai pelabuhan niaga atau perusahaan swasta

untuk keperluan transportasi hasil produksi seperti baja, aluminium,

pupuk, batu bara, minyak. (Triatmodjo, 2003)

Pada dasarnya pelabuhan barang harus mempunyai

perlengkapan-perlengkapan berikut ini: (1) dermaga harus panjang

dan harus dapat menampung seluruh panjang kapal, ±80% dari

panjang kapal. Hal ini disebabkan karena muatan dibongkar muat

melalui bagian muka, belakang dan di tengah kapal; (2) mempunyai

halaman dermaga yang cukup lebar untuk keperluan bongkar muat

barang. Barang yang akan dimuat disiapkan di atas dermaga dan

kemudian diangkat dengan kran masuk kapal. Demikian pula

pembongkarannya dilakukan dengan kran dan barang diletakkan di

atas dermaga yang kemudian diangkat ke gudang; (3) mempunyai

gudang transito/penyimpanan di belakang halaman dermaga; (4)

tersedia jalan dan halaman untuk pengambilan/pemasukan barang dari

ke gudang serta mempunyai fasilitas untuk reparasi.

Sebelum barang dimuat dalam kapal atau setelah diturunkan

dari kapal maka barang muatan tersebut ditempatkan pada halaman

dermaga. Bentuk halaman dermaga tergantung pada jenis muatan

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
14

yang bisa berupa: (1) barang-barang potongan (general cargo) yaitu

barang-barang yang dikirim dalam bentuk satuan; (2) buatan

curah/lepas (bulk cargo) yang dimuat tanpa pembungkus seperti batu

bara, biji-bijian, minyak dan sebagainya; (3) peti kemas (container),

yaitu suatu peti yang ukurannya telah distandarisasi sebagai

pembungkus barang-barang yang dikirim. Karena ukurannya teratur

dan sama maka penempatannya akan lebih dapat diatur dan

pengangkutannya pun dapat dilakukan dengan alat tersendiri yang

lebih efisien. Ukuran peti kemas dibedakan dalam 6 macam yaitu:

8x8x5 ft3 berat maks 5 ton; 8x8x7 ft3 berat maks 7 ton; 8x8x10 ft3 10

ton; 8x8x20 ft3 20 ton; 8x8x25 ft3 berat maks 25 ton; 8x8x40 ft3 berat

maks 40 ton.

d. Pelabuhan penumpang

Triatmodjo (2009), Pelabuhan penumpang tidak berbeda jauh

dengan pelabuhan barang. Pelabuhan barang pada belakang dermaga

terdapat gudang-gudang, sedangkan untuk pelabuhan penumpang

dibangun stasiun penumpang yang melayani segala kegiatan yang

berhubungan dengan kebutuhan orang yang berpergian, seperti kantor

migrasi, kemanan, direksi pelabuhan serta maskapai pelayaran.

Barang-barang yang perlu dibongkar muat tidak begitu banyak,

sehingga gudang barang tidak perlu besar. Sebaiknya jalan

masuk/keluarnya penumpang dan barang harus dipisahkan.

Penumpang melalui lantai atas dengan menggunakan jembatan

langsung ke kapal, sedangkan barang-barang melalui dermaga.

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
15

e. Pelabuhan campuran

Triatmodjo (2009), Pada umumnya pencampuran pemakaian

ini terbatas untuk penumpang dan barang, sedang untuk keperluan

minyak dan ikan biasanya tetap terpisah. Tetapi bagi pelabuhan kecil

atau masih dalam taraf perkembangan, keperluan untuk bongkar muat

minyak juga menggunakan dermaga atau jembatan. Pada dermaga dan

jembatan juga diletakkan pipa-pipa untuk mengalirkan minyak.

f. Pelabuhan militer

Triatmodjo (2009), Pelabuhan ini mempunyai daerah perairan

yang cukup luas untuk memungkinkan gerakan cepat kapal-kapal

perang dan agar letak bangunan cukup terpisah. Konstruksi tambatan

dan dermaga hampir sama dengan pelabuhan barang, hanya saja

situasi dan perlengkapannya yang berbeda. Pada pelabuhan militer

bangunan-bangunan pelabuhan harus dipisah-pisah yang letaknya

agak berjauhan.

4. Ditinjau Menurut Letak Geografis

Menurut letak geografisnya, pelabuhan dapat dibedakan menjadi

beberapa macam, yaitu (1) pelabuhan alam; (2) semi alam; (3) atau

buatan. Berikut penjelasan macam pelabuhan menurut letak

geografisnya:

a. Pelabuhan alam

Triatmodjo (2009), Merupakan daerah perairan yang

terlindungi dari badai dan gelombang secara alam, misalnya oleh

suatu pulau, jazirah atau terletak di teluk, estuari dan muara sungai.

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
16

Pelabuhan Cilacap yang terletak antara selat daratan Cilacap dan

Pulau Nusakambangan merupakan contoh pelabuhan alam yang

daerah perairannya terlindung dari pengaruh gelombang yaitu oleh

Pulau Nusakambangan. Contoh pelabuhan alam lainnya adalah

Pelabuhan Palembang, Belawan, Pontianak, New York, San Fransisco

serta London yang terletak di muara sungai (estuari).

Estuari merupakan bagian dari sungai yang dipengaruhi oleh

pasang surut air laut. Pada waktu pasang air laut masuk ke hulu

sungai. Saat pasang tersebut air sungai dari hulu terhalang dan tidak

bisa langsung dibuang ke laut. Dengan demikian di estuari terjadi

penampungan air dalam jumlah sangat besar. Pada waktu surut, air

tersebut akan keluar ke laut. Karena volume air yang dikeluarkan

sangat besar maka kecepatan aliran cukup besar yang dapat mengerosi

endapan di dasar sungai. Lama periode air pasang dan surut

tergantung pada tipe pasang surut. Untuk pasang surut tipe diurne

periode air pasang dan surut adalah sekitar 12 jam. Sedangkan tipe

semi diuerne periode adalah 6 jam. Karena adanya pasang surut

tersebut maka kedalaman air di estuari cukup besar, pada waktu

pasang maupun surut, sehingga memungkinkan kapal-kapal untuk

masuk ke daerah perairan tersebut. Di estuari ini tidak dipengaruhi

oleh gelombang, tetapi pengaruh arus dan sedimentasi cukup besar.

b. Pelabuhan buatan

Triatmodjo (2009), Pelabuhan buatan merupakan suatu

daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh gelombang dengan

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
17

membuat bangunan pemecah gelombang (breakwater). Pemecah

gelombang ini membuat daerah perairan tertutup dari laut dan hanya

dihubungkan oleh suatu celah (mulut pelabuhan) untuk keluar

masuknya kapal. Di dalam daerah tersebut dilengkapi dengan alat

penambat. Bangunan ini dibuat mulai dari pantai dan menjorok ke laut

sehingga gelombang yang menjalar ke pantai terhalang oleh bangunan

tersebut.

c. Pelabuhan semi alam

Triatmodjo (2009), Merupakan campuran dari kedua tipe di

atas. Misalnya suatu pelabuhan yang terlindungi oleh lidah pantai dan

perlindungan buatan hanya pada alur masuk. Misalnya pada

Pelabuhan Bengkulu, pada pelabuhan ini memanfaatkan teluk yang

terlindung oleh lidah pasir untuk kolam pelabuhan. Pengerukan

dilakukan pada lidah pasir untuk membentuk saluran sebagai jalan

keluar/masuk kapal. Contoh lainnya adalah muara sungai yang kedua

sisinya dilindungi oleh jetty. Jetty berfungsi untuk menahan masuknya

transpor pasir sepanjang pantai ke muara sungai, yang dapat

menyebabkan terjadinya pendangkalan.

2.2.2. Dermaga

Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk

merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan

menaik turunkan penumpang. Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan

ukuran kapal yang merapat dan bertambat pada dermaga tersebut. Dermaga dapat

dibagi menjadi dua tipe yaitu wharf atau quai dan jetty atau pier atau jembatan.

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
18

Wharf adalah dermaga yang paralel dengan pantai dan biasanya berimpit dengan

garis pantai. Sedangkan jetty adalah dermaga yang menjorok kelaut. Dermaga

dibangun untuk kebutuhan tertentu. Pemilihan tip dermaga sangat dipengaruhi

oleh kebutuhan yang akan dilayani, ukuran kapal, arah gelombang dan angin,

kondisi topografi dan tanah dasar laut, dan yang paling penting adalah tinjauan

ekonomi untuk mendapatkan bangunan yang aling ekonomis. Amiron dalam

Musriadi (2016).

A. Pemilihan Tipe Dermaga

Pelabuhan (port) merupakan daerah perairan yang teAmiron dalam

Musriadi (2016), diperairan yang dangkal kedalaman yang agak cukup jauh

dari darat pelabuhan jetty akan lebih ekonomis karena tidak diperlukan

pengerukan yang besar. Sedang dilokasi dimana kemiringan dasar cukup

curam, pembuatan pier dengan melakukan pemancangan tiang perairan yang

dalam menjadi tidak praktis dan sangat mahal. Dalam hal ini pembuatan wharf

adalah lebih tepat.

1. Quay/Wharf

Demaga jenis ini merupakan dermaga yang letaknya digaris pantai

serta sejajar dengan pantai.

Gambar 1. Bentuk Dermaga Quay/Wharf


Sumber: Triatmodjo, 2009

2. Jetty/pier (jembatan)

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
19

Dermaga jenis ini merupakan dermaga yang menjorok (tegak luruk)

dengan garis pantai.

Gambar 2. Bentuk Dermaga Jetty/Pier


Sumber: Triatmodjo, 2009

3. Dolphin / Trestle

Dermaga dolphin/trestle merupakan tempat sandar kapal berupa

dolphin diatas tiang pancang. Biasanya dilokasi dengan pantai yang landai,

diperlukan jembatan trestle sampai dengan kedalaman yang dibutuhkan.

Gambar 3. Bentuk Dermaga Dolphin/Trestle


Sumber: Triatmodjo, 2009

B. Ukuran Dermaga

Gambar 4 di bawah ini menunjukan dimensi wharf yang dapat

digunakan untuk bersandar 3 kapal.

Gambar 4. Dimensi Wharf


Sumber: Triatmodjo, 2009

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
20

Panjang Dermaga:

Lp .......................................... (1)

dengan:

Lp : panjang dermaga

N : Jumlah kapal yang ditambat

Loa : Panjang kapal yang ditambat

10 % : Ketetapan (jarak dari kedua ujung dermaga ke buritan

dan haluan kapal)

2.2.3. Pelayanan Pelabuhan

A. Indikator Kinerja Pelabuhan

Kinerja pelabuhan ditunjukkan oleh Berth Occupancy Ratio (BOR)

atau tingkat pemakaian dermaga, yaitu perbandingan antara jumlah waktu

pemakaian tiap dermaga yang tersedia dengan jumlah waktu yang tersedia

selama satu periode (bulan/tahun) yang dinyatakan dalam persentase.

Indikator kinerja pelabuhan digunakan untuk mengukur sejauh mana fasilitas

dermaga dan sarana penunjang dimanfaatkan secara intensif. BOR dihitung

untuk masing-masing dermaga dan nilainya tergantung pada beberapa

parameter berikut ini.

1.Jenis barang yang ditangani di dermaga

Pelabuhan melayani berbagai jenis muatan/barang yang

diangkut melalui laut, yang berupa muatan barang potongan (general

cargo), muatan peti kemas, muatan curah dan muatan cair. Pada

pelabuhan besar seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Mas,

Makasar, Belawan dan Panjang; pelanyanan berbagai jenis muatan

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
21

tersebut dilakukan secara terpisah. Muatan peti kemas dilayani di

terminal peti kemas, muatan barang umum dilayani di terminal barang

umum, dsb. Sedang pada pelabuhan lainnya, yang tidak sebesar pelabuhan

di atas seperti Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Gorontalo, Ternate dan

pelabuhan lainnya, berbagai jenis muatan dilayani dalam satu

terminal/dermaga. Tingkat pemakaian dermaga (BOR) tergantung pada

jenis muatan. Dermaga yang melayani satu jenis muatan mempunyai

tingkat pelayanan yang lebih baik karena fasilitas peralatan bongkar muat

dan tenaga kerja memang khusus menangani jenis muatan tersebut.

2.Ukuran kapal

Ukuran kapal (kapasitas angkut dan panjang kapal Loa) sangat

berpengaruh terhadap nilai BOR suatu dermaga. Suatu dermaga dengan

panjang tertentu dapat digunakan bertambat satu kapal besar atau lebih

dari satu kapal dengan ukuran yang lebih kecil.

3.Produktivitas kerja untuk bongkar/muat

Produktivitas kerja untuk bongkar/muat tergantung pada sistem

penanganan barang yang dilakukan terhadap masing-masing jenis

muatan. Produktivitas kerja di suatu pelabuhan berbeda dengan pelabuhan

lainnya, yang tergantung pada peralatan bongkar muat dan keterampilan

tenaga kerja.

4.Jumlah gang yang bekerja

Kegiatan bongkar muat barang dilakukan oleh tenaga kerja

dalam suatu kelompok yang disebut dengan gang. Jumlah gang yang

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
22

melakukan kegiatan bongkar muat tergantung pada ukuran kapal (volume

barang) yang dilayani.

5.Jam kerja dan jumlah shift kerja

Jam kerja dan jumlah shift kerja untuk penanganan barang juga

berpengaruh terhadap kinerja pelabuhan. Pada pelabuhan besar yang

sangat padat, jam kerja bisa selama 24 jam sehari dengan 3 shift pekerja;

sementara untuk pelabuhan kecil bisa hanya 8 jam kerja per hari.

Pada terminal muatan curah cair dan curah kering dapat

dioperasikan selama 24 jam per hari tergantung pada kebutuhan, karena

pemuatan dilakukan oleh mesin otomatis.

6.Panjang tambatan

Panjang dermaga berpengaruh terhadap kinerja pelabuhan (nilai

BOR). Dermaga yang cukup panjang dapat digunakan merapat lebih dari

satu buah kapal sehingga antrian kapal bisa berkurang. Berbeda dengan

tambatan tunggal yang hanya bisa digunakan secara bergantian.

7.Hari kerja efektif per tahun

Hari bekerja efektif per tahun juga berpengaruh terhadap kinerja

pelabuhan. Nilai BOR dihitung berdasar hari kerja efektif, dengan

mempertimbangkan waktu untuk pemeliharaan.

8.Cadangan waktu untuk tidak bekerja selama kapal bersandar

Setelah kapal bertambat di dermaga, kegiatan bongkar muat

barang tidak langsung dilakukan. Demikian juga selesai melakukan

bongkar muat barang, kapal tidak langsung meninggalkan dermaga.

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
23

Waktu dimana tidak dilakukan kegiatan ini disebut dengan Not Operaing

Time, yang digunakan untuk kegiatan survei, inspeksi, pengurusan

dokumen, persiapan muatan, menunggu pandu untuk lepas sandar dll.

B. Berth Occupancy Ratio (BOR)

Berth Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat pemakaian dermaga

menunjukkan kinerja pelabuhan yang merupakan perbandingan antara jumlah

waktu pemakaian tiap dermaga yang tersedia dengan jumlah waktu yang

tersedia selama satu periode yang dinyatakan dalam persentase. Indikator

kinerja pelabuhan digunakan untuk mengukur sejauh mana fasilitas dermaga

dan sarana penunjang dimanfaatkan secara intensif. Secara umum nilai BOR

dapat dihitung dengan Persamaan (2):

BOR ................. (2)

dengan:

BOR : berth occupancy ratio (%)

Loa : Length Overall kapal (meter)

Waktu Efektif : jumlah hari dalam satu tahun

Jagaan : jarak aman antar kapal di tambatan, 10 m untuk kapal

kecil dan 20 m untuk kapal besar

Panjang Tambatan: panjang permukaan dermaga yang bisa digunakan

kapal untuk bersandar dalam satuan meter.

UNCTAD (United Nation Conference On Trade And Development)

merekomendasikan agar tingkat pemakaian dermaga tidak melebihi nilai

yang diberikan pada Tabel 1. Nilai BOR maksimum untuk dermaga yang

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
24

disarankan UNCTAD adalah 50%. Jika nilai BOR lebih dari 50% maka

produktivitas sudah cukup padat dan diperlukan perbaikan serta peningkatan

produktivitas pelayanan di dermaga.

Tabel 1. Nilai BOR yang disarankan.


Jumlah
BOR yang
tambatan dalam
disarankan (%)
satu dermaga
1 40
2 50
3 55
4 60
5 65
6-10 70
Sumber: UNCTAD (United Nations
Confrence on Trade and Development)

2.2.4. Peramalan (Forecasting)

Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan

keputusan. Sebelum melakukan peramalaan harus diketahui terlebih dahulu apa

sebenarnya persoalan di dalam pengambilan keputusan tersebut. Peramalan (Gito

sudarmo, 1998) adalah suatu usaha yang dilakukan perusahaan untuk dapat

meramalkan, memprediksi keadaan masa datangnya dengan menggunakan data

historis (data masa lalu) yang telah dimiliki untuk diproyeksikan kedalam sebuah

model dan menggunakan model ini untuk memperkirakan keadaan di masa

mendatang.

A. Analisis Metode Regresi Linear

Pengertian regresi secara umum adalah sebuah alat statistik yang

memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel

atau lebih. Dalam analisis regresi dikenal 2 jenis variabel yaitu:

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
25

1. Variabel Respon disebut juga variabel dependen yaitu variabel yang

keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lainnya dan dinotasikan

dengan variable Y.

2. Variabel Prediktor disebut juga dengan variabel independen yaitu

variabel yang bebas (tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya) dan

dinotasikan dengan X.

Analisis regresi sederhana merupakan hubungan antara dua

variabel yaitu variabel bebas (variable independen) dan variabel tak bebas

(variabel dependen). Sedangkan analisis regresi berganda merupakan

hubungan antara 3 variabel atau lebih, yaitu sekurang-kurangnya dua

variabel bebas dengan satu variabel tak bebas.

Tujuan utama regresi adalah untuk membuat perkiraan nilai suatu

variabel (variabel dependen) jika nilai variabel yang lain yang berhubungan

dengannya (variabel lainnya) sudah ditentukan.

B. Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk mendapatkan hubungan

matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal

dengan variabel bebas tunggal. Regresi liniear sederhana hanya memiliki

satu peubah X yang dihubungkan dengan satu peubah tidak bebas Y. Bentuk

umum dari persamaan regresi liniear untuk populasi adalah :

...................................................................................... (3)

dengan:

Y = Variabel Response/Akibat (Dependen)

X = Variabel Prediktor/Penyebab (Independen)

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
26

a = konstanta

b = koefisien regresi (kemiringan); besaran response yang

ditimbulkan prediktor.

Menentukan koefisien persamaan a dan b dapat dengan

menggunakan metode kuadrat terkecil, yaitu cara yang dipakai untuk

menentukan koefisien persamaan dan dari jumlah pangkat dua (kuadrat)

antara titik-titik dengan garis regresi yang dicari yang terkecil. Dengan

demikian, dapat ditentukan:

................................................................ (4)

..................................................................... (5)

............................................................... (6)

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Anda mungkin juga menyukai