Dikutip dari:
PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : 09 /LPJK
TAHUN 2005, Tanggal 29 Desember 2005, TENTANG PENETAPAN DAN
PEMBERLAKUAN BAKUAN KOMPETENSI TENAGA AHLI JASA KONSTRUKSI
(Lampiran V)
I. Persyaratan Sertifikasi
Seseorang Calon Ahli Teknik Sipil dapat disertifikasi menjadi Ahli Teknik Sipil
setelah menunjukkan bahwa ia :
o Mempunyai Dasar Pengetahuan (Knowledge Base) pendidikan Teknik Sipil
o Mempunyai Pengalaman Profesi dalam bidang Teknik Sipil
o Memenuhi syarat Bakuan kompetansi (Competency Standard) Profesi Ahli
Teknik Sipil
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Matematika/kalkulus
Fisika
Kimia
Struktur bangunan
Analisis struktur
Statika & Mekanika Bangunan
Mekanika tanah
Teknik Pondasi
9. Retaining Wall
10. Shope Stability
11. Turap
12. Ilmu Ukur Tanah
13. Geologi teknik
14. Mekanika Fluida & Hidrolika
15. Irigasi dan bangunan air
16. Perencanaan Geometri Jalan
17. Perencanaan Perkerasan Jalan
18. Teknik transportasi
19. Jalan Kereta Api
20. Lapangan Terbang
21. Pelabuhan
22. Teknik Lingkungan
23. Statistik & Protabilitas
24. Analisis Numerik
25. Finite Elemen
26. Hukum perburuhan & bangunan
27. Komputer dan teknologi informasi
28. Hidrologi
29. Beton
30. Konstruksi Baja
31. Konstruksi Kayu
32. Quantity Surveyor & Cost Estimate
33. Manajemen Konstruksi
34. Pemindahan tanah mekanis
35. Drainase
36. Pengembangan Sumber daya air
37. AMDAL
38. Teknik Gempa
Kode Etik Ahli Teknik Sipil Dan Etika Profesi Ahli Teknik Sipil
Ketrampilan Pekerjaan Ahli Teknik Sipil
Perencanaan Dan Perancangan Dalam Bidang Teknik Sipil
Pengelolaan Pekerjaan Teknik Sipil dan Kemampuan Komunikasi
Konsultasi Rekayasa Dan/Atau Konstruksi/Instalasi
W.1. Kode Etik Ahli Teknik Sipil dan Etika Profesi Ahli Teknik Sipil
W.1.1. Mengembangkan dan mewujudkan tanggungjawab kecendekiaan dan
kepedulian profesi Ahli Teknik Sipil kepada Bangsa, negara dann Komunitas
Internasional.
W.1.2. Menghayati serta mematuhi Kode Etik Ahli Teknik Sipil dan tatalaku
Profesi Ahli Teknik Sipil
W.1.3. Memahami, menerapkan serta mengembangkan wawasan dan
kaidah-kaidah kelestarian lingkungan.
W.1.4. Mengemban tanggungjawab profesional atas tindakan dan karyanya.
Teknik Sipil.
W.4.3. Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah kepemimpinan dalam
pekerjaan Teknik Sipil.
W.4.4. Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara baik dan benar serta
berkomunikasi secara efektif dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) bahasa
internasional yang dipergunakan pada dunia keteknikan.
W.4.5. Manyiapkan, mendalami, melaporkan, memaparkan serta
mempertahankan karsa dan karya dalam bidang Teknik Sipil.
W.1. Kode Etik Ahli Teknik Sipil Indonesia dan Etika Profesi Ahli Teknik Sipil
Kemampuan dalan unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi ini Seyogyanya
dapat diperoleh dengan melaksanakan pekerjaan bidang Teknik Sipil yang
W.1.2. Menghayati serta mematuhi Kode Etik Ahli Teknik Sipil dan tatalaku
Profesi Ahli Teknik Sipil.
W.1.2.1. Menempatkan tanggung jawab pada kesehjateraan, kesehatan dan
keselamatan masyarakat dia atas tenggungjawabnya kepada profesi, kepada
kepentingan golongan, atau kepada rekan sesama Ahli Teknik Sipil.
W.1.2.2. Bertindak dengan menjunjung tinggi kehormatan, martabat dan nilai
luhur profesi.
W.1.2.3. Melakukan pekerjaan hanya dalam lingkup kemampuannya.
W.1.2.4. Mengembangkan nama baik berdasarkan prestasi dan tidak
W.4.4. Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara baik dan benar serta
berkomunikasi secara efektif dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) bahasa
internasional yang dipergunakan pada dunia bidang pekerjaannya.
W.4.4.1. Berkomunikasi dengan lancar untuk menyampaikan pendapat
secara lisan maupun tertulis.
W.4.4.2. Menyiapkan, menafsirkan dan memaprkan informasi.
W.4.4.3. Berhubungan dengan rekan dan pakar di dalam dan di luar
kalangannya.
W.4.4.4. Mengartikan dengan benar instruksi teknis yang diterima.
W.4.4.5. Memberikan instruksi yang jelas, cermat dan tepat kepada
bawahan.
W.4.4.6. Memilih sarana dan cara komunikasi yang tepat guna.
W.4.5. Menyiapkan, mendalami, melaporkan, memamaparkan serta
mempertahankan karsa dan karya bidang Teknik Sipil.
W.4.5.1. Menyiapkan dan menyajikan ceramah (lectures) pada suatu tingkat
profesional.
W.4.5.2. Menyiapkan tulisan untuk diterbitkan dalam majalah profesi Ahli
Teknik Sipil.
W.4.5.3. manyampaikan informasi menganai Teknik Sipil secara efektif
kepada kalangan Ahli Teknik Sipil dan kalangan lainnya.
W.4.5.4. Meneruskan informasi menganai Teknik Sipil secara efektif kepada
atasan (tenaga tekniks maupun bukan).
W.4.5.5. Melakukan perundingan, penyelesaian sengketa, pembinaan,
pertukar-pikiran, serta menyatakan keyakinan dan sikap.
W.4.5.6. Menyiapkan laporan kegiatan Profesi Ahli Teknik Sipil secara
profesional.
W.4.5.7. Menyiapkan dokumen seperti spesifikasi, bakuan, dan paparan
grafis.
W.4.5.8. Menyiapkan dokumen yang lebih kompleks seperti analisi dampak
lingkungan.
W.4.5.9. Menafsirkan dengan benar gambar teknik serta grafik, spesifikasi,
bakuan, peraturan, pedoman praktek dan analisis dampak lingkungan.
W.5. KONSULTANSI REKAYASA DAN/ATAU KONTRUKSI/INSTALASI
Kemampuan dalam Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi ini seyogyanya
dapat diperoleh dengan melaksanakan pekerjaan dalam bidang Teknik Sipil
yang umum dan baku, dengan pengarahan atau di bawah pengawasan
terbatas Ahli Teknik Sipil Senior pada waktu melaksanakan pekerjaan bidang
Teknik Sipil yang lebih canggih.
Pada umumnya setiap pekerjaan bidang Teknik Sipil akan memberikan
kesempatan bagi calon Ahli Teknik Sipil untuk menunjukkan kemampuannya
dalam Unit Kompetensi ini.
Unit ini adalah Unit Kompetensi spesialis dan kemampuannya dalam suatu
penampang yang lebar biasanya dapat dibuktikan hanya kalau Ahli Teknik
Sipil yang bersangkutan berpengalaman yang memadai dalam suatu
lingkungan konsultansi, konstruksi, pemasangan atau commissioning yang
jenisnya dapat sangat beraneka ragam, mulai dari kecil sampai yang besar.
Pekerjaan Ahli Teknik Sipil biasanya dilakukan sebagai bagian dari suatu tim
dalam sebuah proyek ukuran sedang sedang sampai besar, tetapi bisa saja
Ahli Teknik Sipil memimpin suatu tim pada sebuah proyek kecil. Ahli Teknik
Sipil dapat pula terlibat di dalam tim pihak pemilik proyek atau pihak
kontraktor, dalam hal mana pemenuhan untuk Elemen 5.2 dan %.3 tidak
diharuskan.
pemeliharaan.
P.9.5.5. Mengawasi tugas pemeliharaan.
P.9.5.6. Menentukan kebutuhan persediaan suku cadang.
P.9.5.7. Melaksanakan pemeriksaan atas kegagalan.
P.9.5.8. melaksanakan analisis terhadap modus kegagalan dan akibatnya.
P.9.6. Malaksanakan tugas pengendalian dan optimasi asset.
P.9.6.1.
P.9.6.2.
P.9.6.3.
P.9.6.4.
P.9.6.5.
P.9.6.6.