Anda di halaman 1dari 26

Bakuan Kompetensi LPJK:

Bidang Sipil, Sub Bidang Teknik Sipil

Dikutip dari:
PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR : 09 /LPJK
TAHUN 2005, Tanggal 29 Desember 2005, TENTANG PENETAPAN DAN
PEMBERLAKUAN BAKUAN KOMPETENSI TENAGA AHLI JASA KONSTRUKSI
(Lampiran V)

I. Persyaratan Sertifikasi
Seseorang Calon Ahli Teknik Sipil dapat disertifikasi menjadi Ahli Teknik Sipil
setelah menunjukkan bahwa ia :
o Mempunyai Dasar Pengetahuan (Knowledge Base) pendidikan Teknik Sipil
o Mempunyai Pengalaman Profesi dalam bidang Teknik Sipil
o Memenuhi syarat Bakuan kompetansi (Competency Standard) Profesi Ahli
Teknik Sipil

I.1. Persyaratan Dasar Pengetahuan


Pada dasarnya, secara universal, dasar pengetahuan (knowledge base)
profesi Ahli Teknik adalah apa yang diperoleh seseorang ketika mengikuti
dan menanamatkan pendidikan kesarjanaan ilmu teknik sipil.
Kurikulum pendidikan tinggi teknik sipil harus dapat mencakup semua dasar
pengetahuan yang diperlukan seorang untuk memungkinkannya mulai
berprofesi di bidang Teknik Sipil. Kurikulum tersebut harus mencakup mata
kuliah sebagai berikut :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Matematika/kalkulus
Fisika
Kimia
Struktur bangunan
Analisis struktur
Statika & Mekanika Bangunan
Mekanika tanah
Teknik Pondasi

9. Retaining Wall
10. Shope Stability
11. Turap
12. Ilmu Ukur Tanah
13. Geologi teknik
14. Mekanika Fluida & Hidrolika
15. Irigasi dan bangunan air
16. Perencanaan Geometri Jalan
17. Perencanaan Perkerasan Jalan
18. Teknik transportasi
19. Jalan Kereta Api
20. Lapangan Terbang
21. Pelabuhan
22. Teknik Lingkungan
23. Statistik & Protabilitas
24. Analisis Numerik
25. Finite Elemen
26. Hukum perburuhan & bangunan
27. Komputer dan teknologi informasi
28. Hidrologi
29. Beton
30. Konstruksi Baja
31. Konstruksi Kayu
32. Quantity Surveyor & Cost Estimate
33. Manajemen Konstruksi
34. Pemindahan tanah mekanis
35. Drainase
36. Pengembangan Sumber daya air
37. AMDAL
38. Teknik Gempa

I.2. Persyaratan Pengalaman Profesi:


Tak seorangpun sarjana yang baru lulus akan langsung dapat mempunyai
kompetensi untuk melaksanakan tugas-tugas profesional.
Kompetensi profesi adalah sesuatu yang diperoleh seseorang dengan
menarik pelajaran dari pengalamannya melaksanaka tugas-tugas keahlian
dibidangnya selama kurun waktu tertentu. Sebagai ahli Teknik Sipil, maka
disyaratkan untuk memiliki pengalaman dengan keterlibatan sebagai :
Perencana, dan atau Pelaksana Atau Pengawas untuk pekerjaan struktur dan
atau pekerjaan geoteknik, dan atau pekerjaan sumber daya air dan atau
pekerjaan transportasi, dan atau manajemen konstruksi pada pekerjaan

konstruksi teknik sipil dalam suatu kurun waktu tertentu. Pekerjaan


konstruksi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan Bangunan rumah tinggal permanen, gedung, bangunan


industri, bangunan fasilitas umum lainnya (Building)
2. Jalan (Roads), Jembatan (bridges)
3. Menara transmisi, Platform/Deck stations
4. Lapangan terbang (Airports)
5. Pelabuhan/dermaga (harbours)
6. Jalan kereta api (Railways)
7. Terowongan (Tunnels)
8. Bangunan air dan jaringan supply air
9. Sewage systems
10. Penyiapan lahan

Dalam mengumpulkan pengalaman profesionalnya, seseorang harus


melaksanakannya dengan teratur :

1.2.1 Harus Tercatat :


Agar dapat menarik pelajaran yang optimum dari pengalamannya,
seseorang harus melakukan dokumentasi yang baik atas pengalamannya
melaksanakan tugas-tugas keahliannya. Untuk itu harus dipunyai Buku
Catatan Pengalaman Keahlian (logbook), di mana pengalaman pekerjaan
keahlian didukumentasikan dengan sistematis.

1.2.2. Harus Terstruktur

Agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang diperlukan, pengalaman


seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas keahlian haruslah terstruktur
dengan semestinya (appropriately structured) :
1.2.2.1. Dari tingkat kerumitan yang rendah ke yang tinggi
1.2.2.2. Berpindah-pindah bagian sehingga melengkapi lingkup pengalaman
untuk suatu tugas tertentu
1.2.2.3. Berganti ganti tugas sehinga melengkapai jenis-jenis pengalaman
yang nantinya dipersyaratkan dalam bakuan kompetensi.

1.2.3. Waktu Pengalaman :


1.2.3.1. Waktu yang diperlukan seseorang untuk dapat mengumpulkan
pengalaman praktek Keahlian Teknik Sipil yang cukup bagi memenuhi
persyaratan Bakuan Kompetensi adalah :
o Untuk lulusan S1, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
o Untuk lulusan Diploma D3, sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun

I.3. Persyaratan Bakuan Kompetensi


Bakuan kompetensi ini adalah pokok-poko acuan yang dapat dipergunakan
sebagai tolak ukur untuk menilai tata keseimbangan yang menyeluruh dari
kecendekian, pengetahuan, ketrampilan, kearifan, pengalaman dan tatalaku
yang perlu dipunyai seorang Ahli Teknik Sipil.

I.3.1. Bakuan Kompetensi Ahli Teknik Sipil :


Suatu tolok ukur kompetensi keahlian haruslah mencakup faktor-faktor
berikut :
o Menunjukkan kompetensi per bidang kerja
o Menunjukkan kompetensi umum pekerja profesi
o Mempunyai rincian per disiplin/Kejuruan Teknik sipil
o Dapat dituangkan ke dalama assesment tools
o Dapat dinilai secara kuantitatif
o Berlaku secara nasional
o Setara internasional:
ooo Intitution of Engineers, Australia (IE Aust.)
ooo Asean Engineers Register
ooo APEC Engineers Register

I.3.2. Rincian Bakuan Kompetensi


Bakuan kompetensi dirinci atas unit-unit kompetensi, di mana tiap unit
Kompetensi ini dirinci terlebih jauh atas Elemen-Elemen tiap unit kompetensi
, sedangkan tiap elemen kompetensi dirinci lagi atas Uraian kegiatan.
I.3.2.1. Unit kompetensi :
Bakuan kompetensi dirinci atas Unit-Unit Kompetensi, yang menunjukkan
bidang-bidang kegiatan profesional secara garis besar.
I.3.2.2. Elemen Kompetensi :
Tiap unit kompetensi dirinci terlebih lanjut atas elemen-elemen kompetensi,
yang menjelaskan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan dalam unit
Kompetensi yang bersangkutan.

I.3.2.3. Uraian Kegiatan


Selanjutnya setiap elemen Kegiatan dirinci atas berbagai Uraian Kegiatan,
yang menjelaskan unjuk kerja yang dapat dinilai secara obyektif dalam
Elemen kompetensi yang bersangkutan, untuk dapat menilai kompetensi
seorang calon Insinyur Profesional.

I.3.3. Penguasaan Bakuan Kompetensi


I.3.3.1. Penguasaan Unit Kompetensi :
Untuk dapat disertifikasi menjadi Ahli Teknik Sipil seorang calon harus
menjunjukkan penguasaannya atas baku kompetensi, yaitu dengan
menunjukkan penguasaannya atas unit-unit Kompetensi.
Telah ditetapkan adanya 9 (Sembilan) Unit Kompetensi.
5 (Lima) Unit Kompetensi yang pertama, yang untuk selanjutnya disebut Unit
Kompetensi Wajib, harus dikuasai semuanya.
Dari antara 4 (Empat) unit kompetensi berikutnya, yang selanjutnya disebut
Unit Kompetensi Pilihan, harus dikuasai sekurang-kurangnya 2 (Dua) Unit
kompetensi yang dipilih sendiri oleh si Calon.
Kewajiban menguasai lebih dari satu Unit Kompetensi Pilihan ini
menunjukkan bahwa Keahlian teknik sipil adalah suatu profesi yang
berdasarkan kecendikiaan, bukan hafalan atau drill.
I.3.3.2. Penguasaan Elemen Kompetensi
Untuk dapat menunjukkan penguasaannya atas suatu Unit Kompetensi,
seorang calon Insinyur Profesional harus menunjukkan bahwa ia menguasai
sekurang-kurangnyan separuh (dibulatkan keatas) dari semua elemenelemen Kompetensi yang ada dalam Unit Kompetensi yang bersangkutan.
Kecuali untuk Unit Kompetensi yang pertama, yaitu Kode Etik dan Etika
Profesi dimana semua elemen Kompetensi pada unit itu harus dikuasai.
I.3.3.3. Penguasaan Uraian Kegiatan :
Untuk dapat menunjukkan penguasaannya atas suatu Elemen Kompetensi,
seorang calon Ahli Teknik Sipil harus menunjukkan bahwa ia telah pernah
melaksanakan dengan baik sekurang-kurangnya 1 (satu) dari antara
kegiatan-kegiatan yang tercantum sebagai Uraian Kegiatan dalam Elemen
Kompetensi yang bersangkutan.
II. UNIT KOMPETENSI
Bakuan kompetensi Ahli Teknik Sipil adalah pokok-pokok acuan yang dapat
dipergunakan untuk menilai tata keseimbangan yang menyeluruh dari
kecendekiaan, pengetahuan, keterampilan, kearifan, pengalaman dan
tatalaku yang perlu dipunyai seorang Ahli Teknik Sipil yang profesional.
Bakuan kompetensi dirinci atas Unit-Unit Kompetensi, yang terkelompok

dalam Unit Kompetensi Wajib dan Unit Kompetensi Pilihan.


Berikut ini adalah Unit-Unit Kompetensi tersebut :

II.1. Unit Kompetensi Wajib


Lima Unit Kompetensi Wajib dibawah ini harus dikuasai semuanya.
W.1.
W.2.
W.3.
W.4.
W.5.

Kode Etik Ahli Teknik Sipil Dan Etika Profesi Ahli Teknik Sipil
Ketrampilan Pekerjaan Ahli Teknik Sipil
Perencanaan Dan Perancangan Dalam Bidang Teknik Sipil
Pengelolaan Pekerjaan Teknik Sipil dan Kemampuan Komunikasi
Konsultasi Rekayasa Dan/Atau Konstruksi/Instalasi

Semua Elemen Kompetensi dalam unit Kompetensi W.1 harus dikuasai.


Dalam setiap Unit Kompetensi Wajib berikutnya harus dikuasai sekurtangkurangnya 50% dari jumlah elemen kompetensi yang terdapat pada Unit
yang bersangkutan.

II.2. Unit Kompetensi Pilihan


Sekurang-kurangnya harus dikuasai 2 (dua) Unit Kompetensi Pilihan.
P.6. Pendidikan dan Pelatihan
P.7. Bahan Material dan Komponen Peralatan
P.8. Manajemen Usaha dan Pemasaran Teknik
P.9. Manajemen Pembangunan dan Pemeliharaan Aset.
Dalam setiap Unit Kompetensi yang dipilih harus dikuasai sekurangkurangnya 50% dari jumlah Elemen Kompetensi yang terdapat pada unit
yang bersangkutan.

III. ELEMEN KOMPETENSI


Berikut ini adalah Elemen-Elemen Kompetensi dari Unit Kompetensi yang
harus dikuasai oleh Ahli Teknik Sipil. Untuk membuktikan penguasaan atas
suatu elemen kompetensi, harus ditunjukkan penguasaan atas sekurangkurangnya 1 (Satu) dari antara Uraian Kegiatan Kompetensi yang ada dalam
Elemen Kompetensi yang bersangkutan.

III.1. Elemen-Elemen Kompetensi Dalam Unit Kompetensi Wajib.

W.1. Kode Etik Ahli Teknik Sipil dan Etika Profesi Ahli Teknik Sipil
W.1.1. Mengembangkan dan mewujudkan tanggungjawab kecendekiaan dan
kepedulian profesi Ahli Teknik Sipil kepada Bangsa, negara dann Komunitas
Internasional.
W.1.2. Menghayati serta mematuhi Kode Etik Ahli Teknik Sipil dan tatalaku
Profesi Ahli Teknik Sipil
W.1.3. Memahami, menerapkan serta mengembangkan wawasan dan
kaidah-kaidah kelestarian lingkungan.
W.1.4. Mengemban tanggungjawab profesional atas tindakan dan karyanya.

W.2. Ketrampilan Pekerjaan Ahli Teknik Sipil


W.2.1. Melaksanakan pekerjaan olah-karsa (intellectual) yang beragam.
W.2.2. Menguasai, memelihara, mengembangkan dan memutakhirkan
keahlian dalam bidang Teknik Sipil.
W.2.3. Memahami dan menerapkan metode-metode Teknik Sipil
W.2.3. Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah penjaminan mutu.
W.2.5. Memilih dan menerapkan penggunaan perangkat perekayasaan dan
teknologi yang tepat guna.
W.2.6. Melaksanakan uji-coba, pengukuran dan kaji-nilai.

W.3. Perencanaan Dan Perancangan Bidang Teknik Sipil.


W.3.1. Menjelaskan dan merumuskan kebutuhan perencanaan dan/atau
nerancangan
W.3.2. membuat usulan untuk memenuhi kebutuhan perencanaan dan/atau
perancangan.
W.3.3. Melaksanakan pekerjaan perencanaan dan/atau perancangan sesuai
usulan yang terpilih.
W.3.4. Melaksanakan kaji-nilai atas hasil rancangan.
W.3.5. Menyiapkan dokumen penunjang.
W.3.6. Menjaga keutuhan tata identifikasi rancangan sepanjang proses
pemutakhiran.

W.4. Pengelolaan Pekerjaan Teknik Sipil dan Kamampuan Berkomunikasi.


W.4.1. Menerapkan kaidah-kaidah manajemen atas diri sendiri.
W.4.2. Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah pengelolaan pekerjaan

Teknik Sipil.
W.4.3. Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah kepemimpinan dalam
pekerjaan Teknik Sipil.
W.4.4. Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara baik dan benar serta
berkomunikasi secara efektif dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) bahasa
internasional yang dipergunakan pada dunia keteknikan.
W.4.5. Manyiapkan, mendalami, melaporkan, memaparkan serta
mempertahankan karsa dan karya dalam bidang Teknik Sipil.

W.5. Konsultasi Rekayasa dan/Atau Kontruksi/Instalasi


W.5.1. Melaksanakan tugas konsultasi rekayasa Teknik Sipil
W.5.2. Menyiapkan, melaksanakan dan memantau pelelangan dan kontrak
pekerjaan Teknik Sipil.
W.5.3. Melaksanakan pekerjaan kontruksi/instalasi.
W.5.4. Melaksanakan tugas dan kegiatan pengelolaan kerja lapangan.
W.5.5. melaksanakan uji Kinerja.

III.2. ElemenElemen Kompetensi Dalam Unit Kompetensi Pilihan

P.6. Pendidikan dan Pelatihan


P.6.1. Mengembangkan program pendidikan dan/atau pelatihan dalam
bidang Teknik Sipil
P.6.2. Melaksanakan program pendidikan dan/atau pelatihan dalam bidang
Teknik Sipil.

P.7. Bahan Material dan Komponen Peralatan Konstruksi


P.7.1. Merumuskan kebutuhan dan penggunaan bahan metarial atau
peralatan konstruksi.
P.7.2. Menetapkan sumber bahan baku untuk pengadaan bahan material
serta penggunaan peralatan konstruksi.
P.7.3. Mengawasi penyiapan atau pengadaan bahan material dan peralatan
konstruksi.
P.7.4. Menilai sifat bahan material dan peralatan konstruksi
P.7.5. Memilih cara pemeliharaan mutu bahan material dan peralatan
konstruksi.

P.8. Manajemen Usaha dan Pemasaran Teknik


P.8.1. Merencanakan, mengarahkan dan melaksanakan pengelolaan sumber
daya profesi Ahli Teknik Sipil.
P.8.2. Melaksanakan pengelolaan kewira-usahaan, keuangan
hukum/kontraktual dan promosi pekerjaan Ahli Teknik Sipil.
P.8.3. Menguasai, memelihara, mengembangkan dan memutakhirkan
pengetahuan akan barang/jasa Keahlian Teknik Sipil sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
P.8.4. Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah pemasaran jasa Ahli Teknik
Sipil.
P.8.5. Memahami8 dan menerapkan kaidah-kaidah pelayanan purna jual.

P.9. Manajemen Pembangunan dan Pemeliharaan Aset


P.9.1. Menyiapkan dan mengembangkan kebijakan teknis untuk mendorong
perkembangan sektor pembangunan.
P.9.2. Menyiapkan dan mengembangkan kebijakan investasi teknis.
P.9.3. Merumuskan kebijaksanaan dan melaksanakan tugas pengaturan
teknis untuk keselamatan dan kesehjateraan masyarakat.
P.9.4. Melaksanakan tugas pengadaan aset.
P.9.5. Melaksanakan atau mengawasi tugas pemeliharaan aset.
P.9.6. Melaksanakan tugas pengendalian dan optimasi aset.
P.9.7. Merencanakan dan melaksanakan penghapusan aset.

IV. URAIAN KEGIATAN KOMPETENSI


Berikut ini adalah uraian kegiatan Kompetensi yang harus dikuasai seorang
Ahli Teknik Sipil.
Untuk menunjukkan penguasaan atas Uraian Kegiatan Kompetensi, harus
ditunjukkan aktivitas dalam bidang Teknik Sipil yang pernah dilaksanakan
yang dapat membuktikan penguasaan atas Uraian Kegiatan Kompetensi
yang bersangkutan.

W.1. Kode Etik Ahli Teknik Sipil Indonesia dan Etika Profesi Ahli Teknik Sipil
Kemampuan dalan unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi ini Seyogyanya
dapat diperoleh dengan melaksanakan pekerjaan bidang Teknik Sipil yang

umum dan baku, dengan pengarahan atau dibawah pengawasan terbatas


Ahli Teknik Sipil senior pada waktu melaksanakan pekerjaan bidang Teknik
Sipil yang lebih canggih.
Pada umumnya setiap pekerjaan bidang Teknik Sipil akan memberikan
kesempatan bagi calon Ahli Teknik Sipil untuk menunjukkan kemampuannya
dalam Unit Kompetensi ini.

W.1.1. Mengembangkan Dan mewujudkan Tanggung jawab Kecendekiaan


dan Kepedulian Profesi Ahli Teknik Sipil Kepada Bangsa, Negara dan
Komunitas Internasional.

W.1.1.1. Menyadari tanggungjawab kecendekiaan Ahli Teknik Sipil


untuk memahami dan menjunjung falsafah dan nilai pancasila sebagai
falsafah dan nilai pancasila sebagai dasar masyarakat bangsa
indonesia

W.1.1.2 Mengahayati dan senantiasa berusaha mengamalkan nilai dan


jiwa Pancasila dalam menjalankan profesi.

W.1.1.3. Berpedoman kepada UUD 1945 serta perundang-undangan


yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam
menjalankan pofesi.

W.1.1.4. Menjunjung rasa kesetiawanan nasional dan rasa kepedulian


sosial dan berusaha mendorong perekonomian dan kesehjateraan
masyarakat menuju cita-cita Bangsa dan Negara.

W.1.1.5. Mengembangkan wawasan kebangsaan yang kuat dan dengan


sadar menumbuhkan kepercayaan diri membangun kemandirian
nasional dalam profesinya dan dalam mengembangkan kerjasama di
komunitas internasional.

W.1.2. Menghayati serta mematuhi Kode Etik Ahli Teknik Sipil dan tatalaku
Profesi Ahli Teknik Sipil.
W.1.2.1. Menempatkan tanggung jawab pada kesehjateraan, kesehatan dan
keselamatan masyarakat dia atas tenggungjawabnya kepada profesi, kepada
kepentingan golongan, atau kepada rekan sesama Ahli Teknik Sipil.
W.1.2.2. Bertindak dengan menjunjung tinggi kehormatan, martabat dan nilai
luhur profesi.
W.1.2.3. Melakukan pekerjaan hanya dalam lingkup kemampuannya.
W.1.2.4. Mengembangkan nama baik berdasarkan prestasi dan tidak

bersaing secara curang.


W.1.2.5. Menerapkan ketrampilan profesi untuk kepentingan perusahaan
tempatnya bekerja atau pemberi tugas untuk siapa ia bertindak, dalam
semua hal secara profesional, sebagai pihak yang diberi kepercayaan.
W.1.2.6. Memberikan keterangan, pendapat atau pernyataan berdasarkan
obyektivitas, kebenaran dan pengetahuan yang memadai.
W.1.2.7. Melakukan pengembangan kemampuan profesional secara
berkelanjutan.
W.1.2.8. Secara aktif membantu dan mendorong bawahan untuk memajukan
pengetahuan dan pengalaman mereka.

W.1.3. Memahami, menerapkan, serta mengembangkan wawasan dan


kaidah-kaidah kelestarian lingkungan.
W.1.3.1. Menyadari bahwa saling ketergantungan dan keaneka ragaman
ekosistem adalah dasar bagi kelangsungan hidup manusia.
W.1.3.2. Menyadari keterbatasan daya dukung lingkungan hidup untuk
menyerap perubahan yang dibuat manusia.
W.1.3.3. Mengembankan tindakan profesional yang diperlukan untuk
memperbaiki, mempertahankan dan memulihkan lingkungan hidup.
W.1.3.4. Mempromosikan penggunaan yang bijaksana atas Sumber daya
yang tak terbarui dengan memperkecil atau mendaur ulang limbah dan
mengembangkan alternatif lain sejauh mungkin.
W.1.3.5. Berusaha mencapai tujuan pekerjaan Teknik Sipil yang bermanfaat
dengan penggunaan bahan baku dan energi yang hemat dan dengan
menerapkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
W.1.3.6. Memperhatikan keseluruhan dampak dari siklus hidup produk dan
proyek terhadap lingkungan hidup.
W.1.3.7. Memperhitungkan pengaruh yang mungkin muncul dari tindakan
berdasarkan keahliannya terhadap faktor budaya atau warisan sejarah.

W.1.4. Mengemban tanggungjawab profesional atas tindakan dan karyanya.


W.1.4.1. Memperhitungkan resiko dan tanggungan perdata (liabilites)
profesional, dan sanggup bertanggung jawab untuk itu.
W.1.4.2. Menerapkan dengan tepat persyaratan kesehatan dan keselamatan
kerja (K-3).
W.1.4.3. Menyelidiki kebutuhan keselamatan masyarakat dan bertindak
untuk memecahkan masalah keselamatan yang mungkin timbul.
W.1.4.4. Mengambil tindakan pencegahan yang tepat dalam menangani
pekerjaan yang berbahaya.

W.1.4.5. Memperhatikan kaiah-kaidah pencegahan, penanganan dan


pemulihan bencana alaam.
W.2. KETRAMPILAN PEKERJAAN TEKNIK SIPIL.
Kemampuan dalam Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi ini seyogyanya
dapat diperoleh dengan melaksanakan pekerjaan bidang Teknik Sipil yang
umum dan baku, den gan pengarahan atau di bawah pengawasan terbatas
Ahli Teknik Sipil senior pada waktu melaksanakan pekerjaan bidang Teknik
Sipil yang lebih canggih.
Pada umumnya setiap pekerjaan bidang Teknik Sipil akan memberikan
kesempatan bagi calon Ahli Teknik Sipil untuk menunjukkan kemampuannya
dalam unit kompetensi ini.

W.2.1. Melaksanakan pekerjaan oleh karsa yang beragam.


W.2.1.1. Menggunakan kajian sendiri mensintesakan pemecahan yang
memuaskan atas masalah Teknik Sipil.
W.2.1.2. Menggunakan kaeraifan yang profesional dalam membuat
keputusan dalam pekerjaan Teknik Sipil.
W.2.1.3. Melakukan pekerjaan dengan kreatif dan Inovatif.
W.2.1.4. Mengenali dan menyelesaikan masalah Teknik Sipil.
W.2.1.5. Memperluas pengetahuan dalam bidang teknik sipil atau bidang
keahlian yang terkait dan memupuk kerjasama antar kejuruan pada waktu
bekerja dalam lingkungan antar kejuruan.
W.2.1.6. Menyelidiki kebutuhan dan memanfaatkan peluang dalam suatu
bidang pekerjaan atau bidang kejuruan, yang terkait dengan bidang Teknik
Sipil.
W.2.2. Menguasai, memelihara, mengembangkan dan memutakhirkan
keahlian dalam bidang pekerjaan Teknik Sipil.
W.2.2.1. Menyadari keterbatasan kemampuan dan pengetahuan probadi dan
menggunakan seluruh keterampilam untuk menambah pengetahuan dan
mengenali serta meminta nasehatdari pakar yang tepat.
W.2.2.2. Menggunakan keterampilan untuk memperoleh informasi agar dapat
mengikuti perkembangan teknologi atau kemajuan lainnya.
W.2.2.3. Memperluas wawasan pengetahuan dasar Teknik Sipil dengan
membaca majalah profesional, mengikuti seminar profesional dan menjalin
kerjasama antar profesional.
W.2.2.4. Memperdalam mpengetahuan dasar Teknik Sipil secara sistematik
dengan melakukan penelitian dan percobaan untuk menyelesaikan masalah
Teknik Sipil yang khas.
W.2.2.5. Mengusahakan peluang untuk mengembangkan keprofesionalan
melalui pengalamannya.

W.2.2.6. Melakukan pencatatan mengenai kegiatan pengembangan


keprofesionalan.
W.2.3. Memahami dan menerapkan metode-metode perekayasaan.
W.2.3.1. Menemu-kenali berbagai penerapan kerekayasaan tepat-guna.
W.2.3.2. Mengusulkan konsep untuk melaksanakan penerapan kerekayasaan
tepat guna yang telah terpilih.
W.2.3.3. Merinci penerapan kerekayasaan tepat-guna yang dipilih.
W.2.3.4. Mengendalikan kemutakhiran dokumentasikan hasil-hasil
penerapannya.
W.2.3.5. Mengkaji persyaratan untuk persetujuan pemberi tugas dan
kebutuhan di masa depan.
W.2.4. Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah penjaminan mutu.
W.2.4.1. Menerapkan sistem mutu.
W.2.4.2. Mendorong diterimanya kaidah-kaidah penjaminan mutu oleh rekan
sekerja dan anak-buah.
W.2.4.3. Melaksanakan setiap pekerjaan sesuai dengan bakuan mutu yang
tepat.
W.2.4.4. Menerapkan teknik kendali mutu dan penjaminan mutu.
W.2.5. Memilih dan menerapkan penggunaan penggunaan perangkat
perekayasaan dan teknologi yang tepat guna.
W.2.5.1. Memilih dan menggunakan analisis matematik, ilmu dasar Teknik
Sipil, Simulasi komputer atau teknik pemodelan lainnya.
W.2.5.2. memilih dan memanfaatkan penerapan sistem komputer.
W.2.5.3. Mengarahkan dan melaksanakan tugas-tugas pemrograman dan
penggunaan perangkat lunak.
W.2.5.4. Memilih dan menggunakan alat bantu teknologi dan memantau
kinerjanya.
W.2.6. Melaksanakan uji-coba, pengukuran dan kaji-nilai.
W.2.6.1.
W.2.6.2.
W.2.6.3.
W.2.6.4.
W.2.6.5.
W.2.6.6.

Merumuskan tujuan uji-coba.


menyusu tatacara dan jadwal uji-coba.
Mengembangkan tatacara dan alat-alat pengukuran.
Melaksanakan uji-coba dan pengukuran kinerja yang kritis.
Mengawasi uji-coba dan pengukuran yang tidak kritis.
Mengkaji-nilai hasil uji-coba dan pengukuran.

W.3. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL

Kemampuan dalam Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi ini seyogyanya


dapat diperoleh dengan melaksanakan pekerjaan dalam bidang Teknik Sipil
yang umum dan baku, dengan pengarahan atau di bawah pengawasan
terbatas Ahli Teknik Sipil Senior pada waktu melaksanakan pekerjaan bidang
Teknik Sipil yang lebih canggih.
Pada umumnya setiap pekerjaan bidang Teknik Sipil akan memberikan
kesempatan bagi calon Ahli Teknik Sipil untuk menunjukkan kemampuan
dalam unit kompetensi ini.
Ahli Teknik Sipil mungkin merancang suatu bagian yang kecil, berperan serta
dalam perancangan suatu produk besar, atau menerapkan tatacara
perencanaan dalam melakukan pekerjaan keahlian Teknik Sipil di bidang lain
yang biasanya tidak berhubungan dengan perencanaan. Oleh karena itu
mungkin saja ada keragaman dalam penekanan antara masing-masing
Elemen Kompetensi.

W.3.1. Menjelaskan dan merumuskan kebutuhan perencanaan dan/atau


perancangan.
W.3.1.1. Merundingkan spesifikasi awal atau pedoman rancangan (design
brief) ditinjau dari sudut pandang pemberi tugas dan kenyataan
kerekayasaan.
W.3.1.2. Melakukan analisis atas kebutuhan rancangan seperti kinerja,
keandalan, kekokohan, kemudahan pemeliharaan, keamanan dan
kenyamanan.
W.3.1.4. Menentukan dampak atas rancangan yang diakibatkan oleh faktorfaktor produksi, konstruksi, pemasangan, uji-pakai, implikasi siklus hidup,
dukungan logistrik dan pelatihan pengguna.
W.3.1.5. Menentukan keendala yang mungkin ada, seperti tanggungjawab
perdata atas produk/jasa/sistem, pengaruh lingkungan fisik atas bagian yang
dirancang, atau pengaruh bagian tersebut terhadap lingkungan, dan
kemudian mengambil langkah tindak lanjut yang tepat.
W.3.1.6. Menggunakan bakuan dan spesifikasi perancangan dalam bidang
Teknik Sipil dan menyusun spesifikasi fungsional untuk rancangannnya.
W.3.2. Membuat usulan untuk memenuhi kebutuhan perencanaan dan/atau
perancangan
W.3.2.1. Menggunakan kreativitas dan inisiatif dalam menyelidiki,
menganalisa dan menyusun konsep-konsep bagi memenuhi tujuan
rancangan.
W.3.2.2. Menganalisis konsep-konsep yang baik untuk rancangan terinci
(detailed design), untuk mengkaji dampak faktor-faktor seperti kinerja,
keandalan dan kemudahan pemeliharaan.
W.3.2.3. Menemu-kenali masalah yang mungkin timbul dan merundingkan

kemungkinan modifikasi atau penyesuaianterhadap pedoman rancanagan.


W.3.2.4. Melakukan analisis biaya-manfaat dan resiko, studi kelayakan, dan
pembiayaan siklus hidup untuk menghasilkan suatu rancangan yang dapat
dilaksanakan.
W.3.2.5. Menyiapkan dan merekomendasikan pelaksanaan suatu usulan yang
disusun untuk memenuhi persyaratan pemberi tugas atau pelaksana
konstruksi.
W.3.3. Melaksanakan pekerjaan dan/atau perancangan sesuai usulan yang
terpilh.
W.3.3.1. Melaksanakan atau mengatur pelaksanaan tugas perancangan yang
penting.
W.3.3.2. Melaksanakan atau mengatur pelaksanaan analisis untuk memilih
komponen peralatan dan bahan material.
W.3.3.3. menyiapkan dan memeriksa spesifikasi hasil rancangan
W.3.4. Melaksanakan kaji-nilai atas hasil rancangan
W.3.4.1. Memaparkan rancangan secara langsung atau dengan model
komputer.
W.3.4.2. Menyiapkan jadwal pengujian rancangan untuk uji kinerja dan
lingkup fisik.
W.3.4.3. Mengawasi pengujian rancangan, analisis hasil pengujuain dan
mengajukan saran perbaikan.
W.3.4.4. Mengkaji dampak rancangan pada kondisi sekeliling.
W.3.4.5. Memaparkan hasil pengkajian dampak rancangan pada pihak-pihak
terkait.
W.3.5. Menyiapkan dokumen penunjang
W.3.5.1. Menyiapkan dokumen penjunjang untuk produksi atau konstruksi,
pemasangan, operasi, pemeliharaan dan pelatihan.
W.3.5.2. Menyunting dan memeriksa dokumen pendukung.
W.3.6. Menjaga keutuhan tata identifikasi rancangan sepanjang proses
pemutakhiran.
W.3.6.1. Menerapkan tata identifikasi pada bagian yang dirancang dengan
dokumentasi dan pencatatan yang tepat.
W.3.6.2. Merekomendasikan usulan perubahan untuk disetujui
pelaksnaannya dengan cara yang terkendali.
W.3.6.3. Mengatur agar seluruh tata identifikasi rancangan terjaga sebagai
uraian yang benar dari bagian yang dirancang.

W.4. PENGELOLAAN PEKERJAAN BIDANG TEKNIK SIPIL DAN KEMAMPUAN


KOMUNIKASI
Kemampuan dalam Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi ini seyogyanya
dapat diperoleh dengan melaksanakan pekerjaan dalam bidang Teknik Sipil
yang umum dan baku, dengan pengarahan atau di bawah pengawasan
terbatas ahli Teknik Sipil senior pada waktu melaksanakan pekerjaan bidang
Teknik Sipil yang lebih canggih.
Pada umumnya setiap pekerjaan bidang Teknik Sipil akan memberikan
kesempatan bagi Calon Ahli Teknik Sipil untuk menunjukkan kemampuannya
dalam Unit Kompetensi ini.

W.4.1. Menerapkan kaidah-kaidah manajemen atas diri sendiri.


W.4.1.1. Melakukan pengembangan profesiaonal dalam kompetensi bidang
manajemen.
W.4.1.2. Menentukan sasaran bagi diri sendiri dalam mencapi tujuan kerja.
W.4.1.3. Menerapkan pengelolaan waktu yang efektif.
W.4.1.4. Melakukan pengembangan profesional dalam kepemimpinann dan
kerjasama kelompok.
W.4.1.5. Melakukan pengembangan profesional dalam cara berfikir yang
berwawasan luas, analisi dan kreatif.
W.4.2. Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah pengelolaan pekerjaan
bidang Teknik Sipil
W.4.2.1. Melakukan tugas pemantauan dan perencanaan proyek.
W.4.2.2. Mengembangkan uraian rincian pekerjaan yang terstruktur.
W.4.2.3. Menyiapkan jadwal pekerjaan dan jalur kritisnya.
W.4.2.4. Memantau kemajuan, menyelidiki penyimpangan dari jadwal dan
memulai tindakan perbaikan.
W.4.3. Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah kepemimpinan dalam
pekerjaan bidang Teknik Sipil.
W.4.3.1. Melakukan penilaian kinerja bawahan.
W.4.3.2. Mematuhi ketentuan persamaan kesempatan bekerja bagi semua.
W.4.3.3. Mematuhi prinsip keadilan dan kebersamaan.
W.4.3.4. Membentuk dan memelihara lingkungan kerja yang efektif.
W.3.4.5. Mengorganisir tim-tim kecil
W.3.4.6. Melatih kepemimpinan Ahli Sipil Muda/Yunior, teknisi atau tenaga
lainnya.
W.3.4.7. Memantau tugas-tugas untuk menjamin bahwa kegiatan
dilaksanakan sesuai rencana dan mengambil tindakan perbaikan yang perlu.

W.4.4. Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara baik dan benar serta
berkomunikasi secara efektif dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) bahasa
internasional yang dipergunakan pada dunia bidang pekerjaannya.
W.4.4.1. Berkomunikasi dengan lancar untuk menyampaikan pendapat
secara lisan maupun tertulis.
W.4.4.2. Menyiapkan, menafsirkan dan memaprkan informasi.
W.4.4.3. Berhubungan dengan rekan dan pakar di dalam dan di luar
kalangannya.
W.4.4.4. Mengartikan dengan benar instruksi teknis yang diterima.
W.4.4.5. Memberikan instruksi yang jelas, cermat dan tepat kepada
bawahan.
W.4.4.6. Memilih sarana dan cara komunikasi yang tepat guna.
W.4.5. Menyiapkan, mendalami, melaporkan, memamaparkan serta
mempertahankan karsa dan karya bidang Teknik Sipil.
W.4.5.1. Menyiapkan dan menyajikan ceramah (lectures) pada suatu tingkat
profesional.
W.4.5.2. Menyiapkan tulisan untuk diterbitkan dalam majalah profesi Ahli
Teknik Sipil.
W.4.5.3. manyampaikan informasi menganai Teknik Sipil secara efektif
kepada kalangan Ahli Teknik Sipil dan kalangan lainnya.
W.4.5.4. Meneruskan informasi menganai Teknik Sipil secara efektif kepada
atasan (tenaga tekniks maupun bukan).
W.4.5.5. Melakukan perundingan, penyelesaian sengketa, pembinaan,
pertukar-pikiran, serta menyatakan keyakinan dan sikap.
W.4.5.6. Menyiapkan laporan kegiatan Profesi Ahli Teknik Sipil secara
profesional.
W.4.5.7. Menyiapkan dokumen seperti spesifikasi, bakuan, dan paparan
grafis.
W.4.5.8. Menyiapkan dokumen yang lebih kompleks seperti analisi dampak
lingkungan.
W.4.5.9. Menafsirkan dengan benar gambar teknik serta grafik, spesifikasi,
bakuan, peraturan, pedoman praktek dan analisis dampak lingkungan.
W.5. KONSULTANSI REKAYASA DAN/ATAU KONTRUKSI/INSTALASI
Kemampuan dalam Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi ini seyogyanya
dapat diperoleh dengan melaksanakan pekerjaan dalam bidang Teknik Sipil
yang umum dan baku, dengan pengarahan atau di bawah pengawasan
terbatas Ahli Teknik Sipil Senior pada waktu melaksanakan pekerjaan bidang
Teknik Sipil yang lebih canggih.
Pada umumnya setiap pekerjaan bidang Teknik Sipil akan memberikan
kesempatan bagi calon Ahli Teknik Sipil untuk menunjukkan kemampuannya
dalam Unit Kompetensi ini.
Unit ini adalah Unit Kompetensi spesialis dan kemampuannya dalam suatu

penampang yang lebar biasanya dapat dibuktikan hanya kalau Ahli Teknik
Sipil yang bersangkutan berpengalaman yang memadai dalam suatu
lingkungan konsultansi, konstruksi, pemasangan atau commissioning yang
jenisnya dapat sangat beraneka ragam, mulai dari kecil sampai yang besar.
Pekerjaan Ahli Teknik Sipil biasanya dilakukan sebagai bagian dari suatu tim
dalam sebuah proyek ukuran sedang sedang sampai besar, tetapi bisa saja
Ahli Teknik Sipil memimpin suatu tim pada sebuah proyek kecil. Ahli Teknik
Sipil dapat pula terlibat di dalam tim pihak pemilik proyek atau pihak
kontraktor, dalam hal mana pemenuhan untuk Elemen 5.2 dan %.3 tidak
diharuskan.

W.5.1. Melaksanakan tugas konsultansi rekayasa bidang Teknik Sipil.


W.5.1.1. memberikan nasihat/Konsulatansi kepada pemimpin proyek.
W.5.1.2. menyusun studi kelayakan dan rencana dasar (master plan)
W.5.1.3. Menyiapkan pedoman perancangan (design guidelines)
perekayasaan berdasarkan uraian kebutuhan pemberi tugas.
W.5.1.4. menyiapkan rancangan pendahuluan, pengembangannya dan
rancangan terinci (detailed design) perekayasaan, agar pemilik proyek
dapat melakukan pelelangan.
W.5.1.5. Melakukan tugas pemantauan kemajuan proyek, menyelidiki
penyimpangan dari jadwal dan memulai tindakan perbaikan yang dianggap
perlu.
W.5.1.6. Mengembangkan uraian rincian pekerjaan yang terstruktur serta
menyiapkan jalur kritis pada jadwal pelaksanaan proyek.
W.5.2. menyiapkan, melaksanakan dan memantau pelelangan dan kontrak
pekerjaan bidang Teknik Sipil.
W.5.2.1. Menyiapkan jadwal pelelangan
W.5.2.2. Mengkaji-nilai jadwal Pelelangan
W.5.2.3. Menyiapkan pelelangan
W.5.2.4. Mengkaji-nilai penawaran.
W.5.2.5. Menyiapkan Kontrak
W.5.2.6. Mengusahakan pemenuhan terhadap persyaratan kontrak
W.5.2.7. Memantau kemajuan pekerjaan dan menyelidiki penyimpangan
terhadap persyaratan kontrak.
W.5.2.8. Memantau kinerja kontraktor dan menyelidiki penyimpangan
terhadap terhadap persyaratan kontrak.
W.5.2.9. Menyelidiki kinerja kontraktor untuk merekomendasikan beritaacara pembayaran untuk disetujui.
W.5.2.1.10. Menyaipakan laporan kemajuan pekerjaan untuk pemberi tugas.
W.5.3. Melaksanakan pekerjaan konstruksi/Instalasi Teknik Sipil

W.5.3.1. Menyiapkan spesifikasi dan jadwal konstruksi atau pemasangan


W.5.3.2. manyusun pertahapan Konstruksi atau pemasangan.
W.5.3.3. menyusun spesifikasi sarana dan jasa-jasa yang dibutuhkan untuk
konstruksi atau pemasangan.
W.5.3.4. Mengawasi pekerjaan konstruksi atau pemasangan.
W.5.3.5. Memastikan bahwa pekerjaan konstruksi atau pemasangan telah
selesai dengan memuaskan untuk di-berita-acara-kan.
W.5.4. Melaksanakan tugas dan kegiatan pengelolaan kerja lapangan
W.5.4.1. Melaksanakan tugas pengelolaan kerja lapangan untuk pekerjaan
konstruksi atau pemasaran.
W.5.4.2. Melakukan tugas pemesanan bahan material.
W.5.4.3. Mengembangkan tatalaksana kerja.
W.5.5. Melaksanakan uji kinerja atas hasil pekerjaan bidang Teknik Sipil.
W.5.5.1. Melaksanakan tugas pengembangan program penerimaan hasil
pekerjaan.
W.5.5.2. Melaksanakan program uji-kinerja dan tugas pengawasan
W.5.5.3. Memastikan bahwa pekerjaan uji-kinerja telah selesai dengan
memuaskan untuk di-berita-acara-kan.
P.6. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Kemampuan dalam Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi ini seyogyanya
dapat diperoleh dengan melaksanakan pekerjaan dalam bidang Teknik Sipil
yang umum dan baku, dengan pengarahan atau di bawah pengawasan
terbatas Ahli Teknik Sipil Senior pada waktu melaksanakan pekerjaan bidang
Teknik Sipil yang lebih canggih.
Pada umumnya setiap pekerjaan bidang Teknik Sipil akan memberikan
kesempatan bagi calon Ahli Teknik Sipil untuk menunjukkan kemampuannya
dalam Unit Kompetensi ini.
Unit ini adalah Unit Kompetensi spesialis dan kemampuan dalam suatu
penampang yang lebar biasanya dapat dibuktikan hanya kalau tenaga Ahli
Teknik Sipil yang bersangkutan telah mempunyai kemampuan dalam
pengajaran dan atau pelatihan. Tenaga Ahli Teknik Sipil tersebut biasanya
terlibat dalam pengajaran atau pelatihan tenaga ahli Teknik Sipil, atau
pengajaran/pelatihan jenis lain yang berkaitan dengan profesi Ahli Teknik
Sipil.

P.6.1. Mengembangkan program pendidikan dan/atau pelatihan bagi Ahli


Teknik Sipil.

P.6.1.1. Menetapkan kebutuhan pengajaran atau pelatihan.


P.6.1.2. Merencanakan pengajaran untuk pendidikan lanjutan atau rencana
pelatihan bidang Teknik Sipil untuk suatu lembaga pelatihan.
P.6.1.3. mengembangkan program pelatihan kerja praktek.
P.6.1.4. Mengembangkan kurikulum, silabus atau latihan bidang Teknik Sipil.
P.6.2. Melaksanakan program pendidikan dan/atau pelatihan bagi Ahli Teknik
Sipil.
P.6.2.1. Mengembangkan proses belajar-mengajar untuk pendidikan dan
pelatihan Ahlio Teknik Sipil.
P.6.2.2. Mengembangkan rencana pengembangan pengalaman.
P.6.2.3. Mengelola program diman siswa atau peserta latihan memperoleh
teori bidang Teknik Sipildan pengalaman praktis.
P.6.2.4. Melaksanakan secara efektif kegiatan pengajaran, pengembangan,
dan belajar dalam bentuk yang paling tepat untuk sesuatu keadaan.
P.6.2.5. Menggunakan secara efektif teknologi pendidikan dan pelatihan
untuk mendukung pengajaran, pengembangan dan proses belajar dalam
program pendidikan atau pelatihan Teknik Sipil.
P.6.2.6. Mengembangkan kandungan khas dari pendidikan pelatihan bidang
Teknik Sipil melalui penelitian, pengkajian, percobaan, dsbnya.
P.6.2.7. Menguji peserta pendidikan dan latihan bidang Teknik Sipil secara
formatif dan sumatif.
P.6.2.8. Menilai kedaya-gunaan program pendidikan atau pelatihan bidang
Teknik Sipil.
P.6.2.9. Mengkaji-ulang program atau pelatihan bidang Teknik Sipil.
P.7. BAHAN MATERIAL DAN KOMPONEN PERALATAN KONSTRUKSI.
Kemampuan dalam Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi ini seyogyanya
dapat diperoleh dengan melaksanakan pekerjaan dalam bidang Teknik Sipil
yang umum dan baku, dengan pengarahan atau di bawah pengawasan
terbatas Ahli Teknik Sipil Senior pada waktu melaksanakan pekerjaan bidang
Teknik Sipil yang lebih canggih.
Pada umumnya setiap pekerjaan bidang Teknik Sipil akan memberikan
kesempatan bagi calon Ahli Teknik Sipil untuk menunjukkan kemampuannya
dalam Unit Kompetensi ini.
Unit ini adalah Unit Kompetensi spesialis dan kemampuan dalam suatu
penampang yang lebar biasanya dapat dibuktikan hanya kalau tenaga Ahli
Teknik Sipil yang bersangkutan telah bekerja dalam bidang spesialis bahan
atau komponen peralatan Konstruksi Teknik Sipil.
Namun keaneka-ragaman yang lebar dalam penekanan Elemen Kompetensi
ini dapat terjadi bergantung pada tugas keahlian yang diberikan. Sebagai
contoh, Kompetensu dalam berbagai Elemen dapat dibuktikan dalam
melakukan pekerjaan Ahli Teknik Sipil yang luas.

P.7.1. Merumuskan kebutuhan dan penggunaan bahan material atau


komponen peralatan konstruksi yang khusus.
P.7.1.1. Menemu-kenali ciri-ciri utama suatu kelompok bahan meterial atau
kompoinen peralatan untuk penggunaan tertentu, dan kemungkinan bahan
penggantinya.
P.7.1.2. Mengkaji penggunaan yang tepat bagi bahan material atau
komponen peralatan untuk penggunaan tertentu.
P.7.1.3. Membentuk hubungan dengan kejuruan lainuntuk dapat memperoleh
bantuan kapakaran.
P.7.1.4. Mempelajari peluang untuk daur ulang.
P.7.1.5. Mempelajari bahaya terhadap lingkungan atau bahaya lainnya dalam
penggunaan atau pembuangan bahan material atau komponen peralatan
sisa/berlebih.
P.7.2. Menetapkan sumber bahan baku pengadaan bahan material atau
komponen peralatan konstruksi.
P.7.2.1. Mencari lokasi sumber bahan baku yang sesuai.
P.7.2.2. Memilih bahan atau komponen peralatan yang biaya pengadaannya
terjangkau.
P.7.3. mengawasi penyiapan atau pangadaan bahan material atau komponen
peralatan konstruksi.
P.7.3.1. Menetapkan tatacara penyiapan bahan material konstruksi.
P.7.3.2. Menentukan interaksi antara berbagai bahan material atau
komponen peralatan konstruksi.
P.7.3.3. Melakukan kegiatan pengendalian proses.
P.7.4. Menilai sifat bahan material atau komponen peralatan konstruksi.
P.7.4.1. Menemu-kenali kondisi lingkungan operasi.
P.7.4.2. Menemu-kenali persyaratan pengujian bahan material atau
komponen peralatan konstruksi.
P.7.4.3. Melakukan atau mengawasi, dan mangkaji-nilai hasil pengujian di
lapangan dan di laboratorium.
P.7.4.4. Memberikan pengarahan dalam pemeliharaan dan kalibrasi sarana
pengujian.
P.7.4.5. Menyiapkan, menyetujui, dan mensyahkan laporan pengujian.
P.7.4.6. merekomendasikan bahan material atau komponen peralatan untuk
pemakaian-pemakaian yang khas.
P.7.5. Memilih cara pemeliharaan mutu bahan material atau komponen
peralatan konstruksi.

P.7.5.1. Mengenali penyebab penurunan mutu seperti aus, korosi, korosi,


kelelahan dan radiasi ultraviolet.
P.7.5.2. Menggunakan teknik-teknik untuk memperkecil penurunan mutu dan
mencegah kegagalan dini.
P.7.5.3. Menggunakan teknik-teknik untuk melihat gejala adanya
kemungkinan kegagalan.
P.7.5.4. Memilih cara perlakuan (treatment) bahan material yang tepat,
sehingga penggunaannya dapat optimal.
P.8. MANAJEMEN USAHA DAN PEMASARAN JASA TEKNIK SIPIL
Kemampuan dalam Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi ini seyogyanya
dapat diperoleh dengan melaksanakan pekerjaan dalam bidang Teknik Sipil
yang umum dan baku, dengan pengarahan atau di bawah pengawasan
terbatas Ahli Teknik Sipil Senior pada waktu melaksanakan pekerjaan bidang
Teknik Sipil yang lebih canggih.
Pada umumnya setiap pekerjaan bidang Teknik Sipil akan memberikan
kesempatan bagi calon Ahli Teknik Sipil untuk menunjukkan kemampuannya
dalam Unit Kompetensi ini.
Unit ini adalah Unit Kompetensi spesialis dan kemampuan dalam suatu
penampang yang lebar biasanya dapat dibuktikan hanya kalau tenaga Ahli
Teknik Sipil yang bersangkutan telah bekerja pada bidang spesialis
manajemen usaha dan pemasaran jasa bidang Teknik Sipil, namun
keanekaragaman yang lebar dalam penekanan Elemen Kompetensi ini dapat
terjadi bergantung pada tugas dan keahlian yang diberikan. Sebagai contoh,
Kompetensi dalam berbagai Elemen dapat dibuktikan dalam melakukan
pekerjaan Ahli Teknik Sipil yang luas.

P.8.1. Merencanakan, mengarahkan dan melaksanakan pengelolaan sumber


daya bidang Teknik Sipil.
P.8.1.1. Menetapkan dan melaksanakan tujuan dan prioritas kerja.
P.8.1.2. Merumuskan metode pendekatan.
P.8.1.3. menganalisis pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk menyediakan
dasar bagi perhitungan kebutuhan sumber daya.
P.8.1.4. Membuat perkiraan waktu, sumber daya dan biaya.
P.8.1.5. Mematuhi ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja.
P.8.1.6. Menemu-kenali dan menentukan kebutuhan pelatihan.
P.8.1.7. Mengembangkan rencana pelatihan untuk bawahan.
P.8.1.8. Melaksanakan program pengembangan pengalaman untuk bawahan,
termasuk pelatihan ulang tenaga kerja, penyesuaian kepada teknologi baru
dan pengembangan keterampilan.
P.8.1.9. Mengkaji efektivitas program pelatihan di tempat kerja.
P.8.1.10. Merumuskan kebutuhan pelatihan tenaga non-teknis.

P.8.2. Melaksanakan pengelolaan kewira-usahaan, keuangan, dan


hukum/kontraktual.
P.8.2.1. Melakukan tugas kaji-nilai ekonomis ats pekerjaan yang dilaksankan.
P.8.2.2. Memahami dampak hukum dari tiap pekerjaan yang dilaksanakan.
P.8.2.3. Memahami, menafsirkan dan menerapkan peraturan yang tepat.
P.8.2.4. Menilai kebutuhan pemasaran dan memberikan saran untuk strategi
pemasaran.
P.8.2.5. Mengerjakan tugas pengelolaan resiko.
P.8.2.6. Memahami kebutuhan kewira-usahaan suatu perusahaan dan
bertindak sesuai kebutuhan tersebut dalam hal biaya, waktu dan faktorfaktor lainnya.
P.8.2.7. Mengkaji dan menyiapkan rencana usaha.
P.8.3. Menguasai, memelihara, mengembangkan dan memutakhirkan
pengetahuan akan barang/jasa bidang Teknik Sipil sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
P.8.3.1. Menyiapkan dokumen, brosur, uraian teknis dan spesifikasi mengenai
produk barang atau jasa Teknik Sipil untuk keperluan pemasaran.
P.8.3.2. Menyiapkan dokumen, pedoman, buku panduan untuk pemakaian
operasi, pemeliharaan, penyetelan dan perbaikan atas produk barang/jasa
konsumen.
P.8.3.3. malakukan pengamatan kebutuhan pasar/pelanggan masa-depan
terhadap perbaikan dan menemu-kenali perubahan/pemabaharuan yang
perlu atas produk barang/jasa.
P.8.3.4. Memantau dan mengikuti kinerja dan keandalan barang/peralatan
dan jasa yang dipakai pelanggan dan melakukan perbaikan dan
penyempurnaan untuk kepuasan pelanggan.
P.8.4. Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah pemasaran barang/jasa
Teknik Sipil
P.8.4.1. Menyiapkan dan melakukan kajian kebutuhan pasar akan barang/jasa
Teknik Sipil yang hendak dipasarkan.
P.8.4.2. Menyiapkan strategi dan program pertahapan pemasaran untuk
menarik minat pasar/pelanggan.
P.8.4.3. Melakukan promosi dan paparan pengenalan produk barang/jasa
Teknik Sipil untuk meyakinkan pelanggan dan pasar.
P.8.4.4. Menyiapkan usulan penawaran barang/jasa Teknik Sipil secara
mandiri atau bersama tim proposal meliputi pproposal Teknis, komersial, dan
kontraktuil.
P.8.4.5. Melaksanakan klasifikasi, negosiasi, dan memberikan saran
solusi/aplikasi teknis, penjelasan batasan tanggungjawab masing-masing
untuk mayakinkan pelanggan sampai terlaksananya transaksi/kontrak
penjualan barang/jasa.

P.8.4.5. Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah pelayanan purna jual.


P.8.5.Memahami dan menerapkan kaidah-kaidah pelayanan purna-jual.
P.8.5.1. merumuskan dan menjelaskan batas syarat tanggungjawab jaminan
kinerja dan perbaikan kerusakan purna-jual (warranty dan guarantee fee)
P.8.5.2. Melaksanakan pelayanan teknis purna-jual dan mengatasi masalah
teknis, sesuai tanggungjawab kontraktuil.
P.8.5.3. Melaksanakan pelatihan pengembangan keahlian tenaga pemakai
(operator) dan pemeliharaan produk.
P.8.5.5. Melakukan kunjungan pemantauan ke pelanggan untuk
meningkatkan keandalan pemakai produk dan kepuasaan pelanggan.
P.9. MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN ASSET
Kemampuan dalam Unit Kompetensi dan Elemen Kompetensi ini seyogyanya
dapat diperoleh dengan melaksanakan pekerjaan dalam bidang Teknik Sipil
yang umum dan baku, dengan pengarahan atau di bawah pengawasan
terbatas Ahli Teknik Sipil Senior pada waktu melaksanakan pekerjaan bidang
Teknik Sipil yang lebih canggih.
Pada umumnya setiap pekerjaan bidang Teknik Sipil akan memberikan
kesempatan bagi calon Ahli Teknik Sipil untuk menunjukkan kemampuannya
dalam Unit Kompetensi ini.
Unit ini adalah Unit Kompetensi spesialis dan kemampuan dalam suatu
penampang yang lebar biasanya dapat dibuktikan hanya kalau tenaga Ahli
Teknik Sipil yang bersangkutan berpengalaman dalam suatu lingkungan
manajemen dan pemeliharaan asset. Ahli Teknik Sipil biasanya memberikan
kontribusi dalam manajemen pembangunan dan pemeliharaan asset sebagai
anggota suatu tim besar, umumnya dalam prasarana seperto penyediaan
air, pembangkitan dan penyediaan tenaga listrik, telekomunikasi atau dalam
industri konstruksi, namun keanakeragaman yang lebar dalam penekanan
Elemen Kompetensi ini dapat terjadi bergantung pada tugas keahlian yang
diberikan. Sebagai contoh, Kompetensi dalam beberapa Elemen dapat
dibuktikan dalam melakukan pekerjaan Ahli Teknik Sipil yang luas.

P.9.1. Menyiapkan dan mengembangkan kebijakan umum Teknik Sipil untuk


mendorong sektor pembangunan.
P.9.1.1. Manyiapkan dan mengembangkan kebijakan umum melalui
pendekatan pengembangan wilayah.
P.9.1.2. Menyiapkan dan mengembangkan kebijakan umum dengan mengacu
pada kelestarian lingkungan.
P.9.1.3. Menyiapkan dan mengembangkan kebijakan umum melalui
peningkatan kamampuan rancang bangun dan perekayasaan produk-produk

strategis untuk memacu ekspor.


P.9.1.4. Menyusun suatu rancangan teknologi yang mendorong peningkatan
keterpaduanantar sektor pembangunan.
P.9.1.5. Menyusun perencanaan maupun program antara lain Master Plan,
Perencanaan Jangka Panjang dan Pendek, untuk mendukung pengembangan
daerah termasuk perkotaan.
P.9.2. Menyiapkan dan mengembangkan kebijakan investasi teknis.
P.9.2.1. Menyiapkan kebijakan tekniks yang mendorong peran serta swasta
dan masyarakat dalam pembangunan sektor-sektor publik.
P.9.2.2. Mengembangkan sistem manajemen teknis yang efektif dan efisien
sehingga diperoleh produk perencanaan yang matang, pelaksanaan yang
tepat dan pengawasan yang ketat.
P.9.2.3. Menyiapkan upaya-upaya penajaman prioritas pelaksanaan
pembangunan guna memanfaatkan sumber-sumber daya yang terbatas.
P.9.3. Merumuskan kebijaksanaan dan melaksanakan tugas pengaturan
teknis untuk keselamatan dan kesehjateraan masyarakat.
P.9.3.1. Membuat peraturan maupun pedoman pembangunan dan
penggunaan prasarana dan sarana umum bagi peningkatan jaminan
keselamatan dan kesehjateraan masyarakat.
P.9.3.2. Mengembangkan rancangan teknologi tepat-guna yang
mempertimbangkan kemudahan dan kelangsungan operasi dan
pemeliharaan.
P.9.3.3. Mengembangkan rancangan teknologi sederhana yang sesuai untuk
daerah pedesaandan dalam mendukung upaya pengentasan kemiskinan
serta menciptakan lapangan kerja baru.
P.9.3.4. Mengembangkan rancangan teknis untuk membuka dan
meningkatkan pertumbuhan daerah terpencil, terkucil dan perbatasan.
P.9.4. Melaksanakan tugas pengadaan asset.
P.9.4.1.
P.9.4.2.
baru.
P.9.4.3.
P.9.4.4.

Menyelidiki kebutuhan akan aset baru.


Menyiapkan spesifikasi atau uraian untuk usulan pengadaan aset
Melaksanakan kegiatan pengadaan asset.
Melaksanakan pengujian untuk penerimaan pada saat penyerahan.

P.9.5. Melaksanakan atau mengawasi tugas pemeliharaan asset.


P.9.5.1.
P.9.5.2.
P.9.5.3.
P.9.5.4.

Mengembangkan falsafah pemeliharaan dan parameter kinerja asset.


Menyiapkan jadwal pemeliharaan pencegahan.
Menyiapkan petunjuk/panduan untuk pemeliharaan perbaikan.
Menetapkan, dan kalu perlu merancangkan, alat bantu

pemeliharaan.
P.9.5.5. Mengawasi tugas pemeliharaan.
P.9.5.6. Menentukan kebutuhan persediaan suku cadang.
P.9.5.7. Melaksanakan pemeriksaan atas kegagalan.
P.9.5.8. melaksanakan analisis terhadap modus kegagalan dan akibatnya.
P.9.6. Malaksanakan tugas pengendalian dan optimasi asset.
P.9.6.1.
P.9.6.2.
P.9.6.3.
P.9.6.4.
P.9.6.5.
P.9.6.6.

Mendefinisikan paramater kinerja aset.


Menyiapkan petunjuk operasi dan melatih operator.
Merencanakan dan melakukan tugas pemantauan kondisi aset.
Mengawasi pengoperasian sistem-sistem aset.
Mengatur pengoperasian aset untuk menjamin pelayanan.
Mempelajari kemingkinan memperpanjang umur aset.

P.9.7. Merencanakan dan melaksanakan penghapusan aset.


P.9.7.1.
P.9.7.2.
P.9.7.3.
P.9.7.4.

Mempelajari penentuan umur ekonomis aset.


Menyelidiki penghapusan aset secara ekonomis
Merekomendasikan langkah penghapusan aset.
Melakukan pemulihan lahan bekas lokasi aset.

Anda mungkin juga menyukai