Anda di halaman 1dari 39

PT.

Biomasa Jaya Abadi


Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

PELINGKUPAN BAB
II
2.1. DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN YANG AKAN DIKAJI
2.1.1 Status Studi Amdal Rencana Kegiatan
Status studi Amdal dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kedalaman
studi ini dapat dilakukan. Status studi Amdal rencana kegiatan pembangunan
Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa oleh PT. Biomasa Jaya Abadi ini
dilaksanakan bersamaan dengan dilakukannya studi kelayakan (feasibility
study) teknis. Sedangkan tahap kegiatan pembangunannya itu sendiri berada
dalam tahap prakonstruksi.

2.1.2 Lokasi Rencana Kegiatan


Secara geografis lokasi studi yang merupakan lokasi rencana pembangunan
terminal khusus hasil tanaman biomasa oleh PT. Biomasa Jaya Abadi berada
pada koordinat antara 0°28'18,10" - 0°29'21,43" Lintang Utara dan
121°28'21,60" - 121°28'59,30" Bujur Timur dengan luas area kegiatan sisi
darat sebesar ± 14,09 ha. Secara administratif lokasi rencana kegiatan
pembangunan terminal khusus hasil tanaman biomasa oleh PT..BJA berada
di wilayah Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi
Gorontalo. Kecamatan Popayato merupakan salah satu dari 13 Kecamatan
dalam lingkup wilayah administratif Kabupaten Pohuwato. Adapun wilayah
administratif kecamatan Popayato memiliki luas wilayah 62,95 km2 dengan
batas-batas wilayah, sebagai berikut :
• Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Provinsi Sulawesi Tengah
• Sebelah Selatan berbatasan dengan perairan Teluk Tomini
• Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Popayato Timur
• Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Popayato Barat
Adapun batas-batas wilayah lokasi rencana pembangunan Terus PT. BJA tesebut
adalah sebagai berikut,
• Sebelah Utara : Berbatasan dengan areal pemukiman, persawahan,
kebun campuran
• Sebelah Barat : Berbatasan dengan areal wisata Lalape, dan area
tambak
• Sebelah Selatan : Berbatasan dengan perairan Teluk Tomini
• Sebelah Timur : Berbatasan dengan areal pemukiman nelayan, area
tambak, dan kebun kelapa
Sebagian besar wilayah Kecamatan Popayato daerah pesisir pantai karena
berbatasan dengan laut. Kecamatan Popayato juga memiliki wilayah desa
yang berupa Pulau Kecil yaitu Desa Torosiaje. Dilihat dari luas wilayahnya,
desa yang memiliki luas terbesar adalah Desa Dambalo dan wilayah yang
luasnya terkecil adalah Desa Telaga Biru. Untuk lokasi studi berada di Desa

PELINGKUPAN II-1
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Trikora yang memiliki luasan 5,31 km2. Peta administrasi Kabupaten


Pohuwato disajikan pada Gambar 2.1, sedangkan peta lokasi rencana
kegiatan pembagunan terminal khusus hasil tanaman biomasa oleh PT.
Biomasa Jaya Abadi disajikan pada Gambar 2.2.

2.1.3 Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan terhadap Ketentuan Tata


Ruang
Lokasi rencana kegiatan pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman
Biomasa oleh PT. Biomasa Jaya Abadi terletak di Desa Trikora, Kecamatan
Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Merujuk pada Peraturan
Daerah Kabupaten Pohuwato Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Pohuwato Tahun 2012-2032, lokasi rencana
kegiatan pembangunan terminal khusus hasil tanaman biomasa termasuk
dalam kawasan budidaya dengan peruntukan kawasan sempadan pantai.
Peta kesesuaian lokasi rencana kegiatan terhadap RTRW Kabupaten
Pohuwato disajikan pada Gambar 2.3.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah
(TKPRD) Kabupaten Pohuwato Nomor : 650/DPU.PR/REKOM-TKPRD/08/III/
2020 tentang Rekomendasi Izin Pemanfaatan Ruang Tentang Rencana
Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Khusus, bahwa lokasi rencana
kegiatan pembangunan terminal khusus oleh telah sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pohuwato.
Merujuk pada Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : SK.851/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/2/2020 tentang Penetapan
Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPPIB) Hutan Alam Primer
dan Lahan Gambut, bahwa lokasi rencana kegiatan pembangunan terminal
khusus hasil tanaman biomasa oleh PT. Biomasa Jaya Abadi berada diluar
area Hutan Alam Primer pada Hutan Produksi dan Area Penggunaan Lain,
Hutan Konservasi dan Hutan Lindung serta Lahan Gambut (Gambar 2.4).

2.1.4 Status dan Aloaksi Penggunaan Lahan


Lahan untuk rencana pembangunan Tersus PT. BJA tersebut telah dikuasai
yaitu mencapai seluas 16,1009 ha (161.009 m2) berdasarkan bukti
penguasaan tanah. Luasan tanah tersebut sebagai dasar alas hak saat
permohonan Hak Guna Bangunan (HGB) dan setelah dilakukan proses
Kadastral oleh pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kantor Pertanahan
Kabupaten Pohuwato diperoleh luasan 140.874 m2. Tanah sebelumnya
adalah milik PT. Inti Global Laksana dan telah dijual kepada PT. BJA
berdasarkan akta jual beli tertanggal 26 Desember 2019, dengan rincian
sebagai berikut :

Tabel 2.1. Rincian Status Lahan


No HGB Luas (m2) Satuan
No Keterangan Tangal
1 Akta No 182 26-12-2019 HGB No.01/Trikora 79.947 m2
2 Akta No 183 26-12-2019 HGB No.02/Trikora 15.080 m2
3 Akta No 184 26-12-2019 HGB No.03/Trikora 1.719 m2
4 Akta No 185 26-12-2019 HGB No.04/Trikora 19.517 m2

PELINGKUPAN II-2
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

No HGB Luas (m2) Satuan


No Keterangan Tangal
5 Akta No 186 26-12-2019 HGB No.05/Trikora 5.151 m2
6 Akta No 187 26-12-2019 HGB No.06/Trikora 12.802 m2
7 Akta No 188 26-12-2019 HGB No.07/Trikora 2.023 m2
8 Akta No 189 26-12-2019 HGB No.08/Trikora 4.635 m2
Total 140.087 m2
Sumber : PT. Biomasa Jaya Abadi, 2020

PELINGKUPAN II-3
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Lokasi Kegiatan

Gambar 2.1. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Pohuwato

PELINGKUPAN II-4
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.2. Peta Lokasi Rencana Kegiatan

PELINGKUPAN II-5
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.3. Peta RTRW Kabupaten Puhowato

PELINGKUPAN II-6
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.4. Peta Penguasaan Lahan untuk Rencana Terminal Khusus PT. Biomasa Jaya Abadi

PELINGKUPAN II-7
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.5. Draft Siteplan Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa PT. Biomasa Jaya Abadi

PELINGKUPAN II-8
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

2.1.5 Deskripsi Rencana Kegiatan


Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
oleh PT. Biomasa Jaya Abadi dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap
prakonstruksi, tahap konstruksi dan tahap operasi. Masing-masing
kegiatan dalam setiap tahapan sebagai berikut :
A. Tahap Prakonstruksi
1. Perencanaan dan Perizinan
2. Sosialisasi
B. Tahap Konstruksi
1. Rekruitmen Tenaga Kerja Konstruksi
2. Mobilisasi Peralatan dan Material
3. Pembangunan Dermaga (Jetty) dan Causeway
4. Pengadaan dan/atau Pemasangan Perlengkapan Dermaga
5. Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang
6. Pengelolaan Limbah Tahap Konstruksi
C. Tahap Operasi
1. Rekrutmen Tenaga Kerja Operasi
2. Kegiatan Pemuatan (Loading) Hasil Tanaman Biomasa
3. Pemeliharaan Fasilitas
4. Pengelolaan Limbah Tahap Operasi
5. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

A. Tahap Prakonstruksi
1. Perencanaan dan Perizinan
Pada tahap prakonstruksi kegiatan awal yang dilakukan adalah
perencanan dan perizinan. Kegiatan perencanaan meliputi
penyusunan masterplan dan siteplan, penyusunan desain
bangunan (layout/tata letak/denah/struktur/ dan lain-lain),
rencanaan kebutuhan alat dan material, rencana anggaran biaya,
dan lain sebagainya. Selain perencanaan dilakukan juga
pengurusan izin-izin terkait rencana kegiatan. Pengurusan izin
dilakukan dengan berkoordinasi bersama instansi atau dinas tekait
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

2. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan dalam rangka untuk memberikan informasi
kepada masyarakat sekitar mengenai rencana kegiatan
pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa oleh PT.
Biomasa Jaya Abadi. Sosialisasi akan dilakukan pada setiap tahapan
kegiatan, baik secara formal maupun informal. Sosialisasi rencana
kegiatan diprioritaskan pada lingkungan atau masyarakat yang
akan terkena dampak secara langsung. Metode yang akan
digunakan dalam proses sosialisasi tersebut adalah menggunakan
pemasangan pengumuman dan diskusi interaktif. Sehingga dalam
proses tersebut dapat terjadi transformasi informasi kepada
msayarakat sekitar. Diharapkan dengan adanya sosialisasi
diperoleh saran, pendapat dan tanggapan dari masyarakat

PELINGKUPAN II-9
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

terhadap rencana kegiatan. Selain itu dengan adanya sosialisasi


diharapkan dapat terjalin hubungan komunikasi dan kerjasama
yang baik antara pelaksana kegiatan dan masyarakat sekitar.

B. Tahap Konstruksi
1. Rekruitmen Tenaga Kerja Konstruksi
Pada tahap kosntruksi diperkirakan kebutuhan tenaga kerja
sebanyak 112 orang. Perekrutan tenaga kerja diprioritaskan dari
masyarakat setempat sesuai dengan kualifikasi dan keahlian yang
dibutuhkan. Perekrutan tenaga kerja merupakan kewenangan dari
pihak kontraktor. Tenaga kerja ini bekerja secara progresif, lama
masa kerja tergantung dari volume dan jenis pekerjaan. Apabila
jenis pekerjaan telah selesai, maka masa kerja berakhir dengan
sendirinya. Pada saat pelaksanaan perekrutan tenaga kerja PT.
Biomasa Jaya Abadi akan mengarahkan pihak kontraktor agar
berkoordinasi dengan pemerintah setempat, khususnya
kecamatan dan desa.
Sistem kerja untuk tenaga kerja konstruksi akan diatur sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan
perencanaan kerja proyek. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi
direncanakan pada jam 08.00-17.00 WIB selama masa konstruksi.
Estimasi kebutuhan tenaga kerja pada tahap konstruksi disajikan
pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Perkiraan kebutuhan tenaga kerja tahap konstruksi


No Posisi/Jabatan Jumlah Kualifikasi
1 Civil engineering 4 S1/S2
2 Mechanical engineering 4 S1/S2
3 Electrical engineering 4 S1/S2
4 Instrument engineering 4 S1/S2
5 Procurement management 4 S1/S2
6 Quality control management 3 S1/S2
7 Construction management 19 S1/S2
8 Field worker 70 SLTA/SMK/S1
Total 112
Sumber : PT. Biomasa Jaya Abadi, 2020

2. Mobilisasi Peralatan dan Material


Pengadaan peralatan dan bahan material yang digunakan untuk
kegiatan pembangunan terminal khusus akan diserahkan langsung
kepada pihak kontraktor pelaksana. Peralatan yang akan
digunakan terdiri atas barge, excavator, compactor, dump truck,
motor grader, tendem roller, compressor, mobile crane, bar cutter,
bulldozer, loader, generator, theodolite, water pass dan lain
sebagainya. Sedangkan material yang akan digunakan untuk
pembangunan dermaga dan trestle adalah batu andesit dengan
berbagai ukuran yang didatangkan dari area PT. Biomasa Jaya
Abadi.

PELINGKUPAN II-10
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

3. Pembangunan Jetty dan Causeway


Rencana pembangunan Terminal Khusus PT. Biomasa Jaya Abadi
terbagi kedalam 2 (dua) tahapan, yaitu Tahap 1 (jangka pendek)
dengan sistem transshipment dari temporary platform dengan
menggunakan tongkang (barge) dan ditarik oleh tug boat menuju
main vessel di area lepas pantai (offshore), Tahap 2 (jangka
panjang) dengan sistem full conveyor dari darat (onshore) menuju
main vessel yang sandar di jetty di area offshore.

Gambar 2.6. General Layout Tahap 1 (Kotak Merah) dan Tahap


2 (Kotak Biru)

PELINGKUPAN II-11
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

a. Tahap 1 (Jangka Pendek)


Pada tahap 1 wood pellet dikemas menggunakan jumbo bag
dengan berat sekitar 800 kg/bag yang kemudian diangkut menuju
tongkang di temporary platform menggunakan dump truck (max.
8 bag). Proses bongkar-muat akan dibantu oleh excavator PC200
longarm. Untuk mencapai temporary platform, wood pellet terlebih
dahulu diangkut melewati temporary causeway. Kemudian
tongkang dengan dibantu kapal tugboat mentransfer wood pellet
tersebut ke main vessel.

Gambar 2.7. Simulasi Tahap 1 (Jangka Pendek)

Gambar 2.8. Layout Tahap 1 (Jangka Pendek)

PELINGKUPAN II-12
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Adapun konseptual desain dari tahap 1 sebagai berikut :


1) Causeway
Merupakan suatu struktur timbunan yang berfungsi sebagai
jalan akses dari area darat (onshore) menuju area dekat
pantai (nearshore) dengan kedalaman sekitar -2 m dari titik
surut terendah LWS (low water spring). Panjang causeway
direncanakan mencapai
±400 m atau hingga kedalaman -2,00 mLWS. Lebar causeway
direncanakan sebesar 14,5 m dengan ketentuan 7,5 m untuk
road way, 2 meter untuk conveyor, 2 m untuk drainase dan
penerangan, serta 1,5 meter dikedua sisi untuk struktur
pelindung causeway atau revetment. Elevasi rencana berada
pada +2,50 mLWS.

Gambar 2.9. Contoh Potongan Causeway

2) Temporary Platform
Merupakan struktur dermaga berjenis deck on pile yang
direncanakan menggunakan strutktur Beton, diperuntukkan
untuk kapal tongkang berkapasitas 300 DWT dengan
spesifikasi kapal sebagai berikut:
a. Panjang kapal, LOA = 22,94 m
b. Lebar kapal, B = 9,78 m
c. Draft kapal, D = 1,76 m
d. Freeboard, f = 0,37 m

Gambar 2.10. Acuan Dimensi Tongkang

PELINGKUPAN II-13
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Temporary platform memiliki dimensi (Panjang x Lebar) 30 m


x 12 m, dengan elevasi deck berada pada +2,50 mLWS
(sejajar dengan causeway). Item yang dimiliki oleh temporary
platform terdiri dari bollard sebanyak 5 buah dengan kapasitas
masing- masing 10 T, fender yang dengan tipe V-fender 200
H panjang 3000 mm, serta tiang pancang baja atau beton.

Gambar 2.11. Tampak Atas Temporary Platform

b. Tahap 2 (Jangka Panjang)


Pada tahap 2 wood pellet akan di-transfer dari gudang menuju
main vessel di jetty menggunakan sistem curah dengan bantuan
conveyor. Conveyor tersebut membentang panjang dari gudang,
melalui causeway, trestle, hingga tiba di main jetty.

Gambar 2.12. Simulasi Tahap 2 (Jangka Panjang)

PELINGKUPAN II-14
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.13. Layout Tahap 2 (Jangka Panjang)

Adapun konseptual desain dari tahap 2 sebagai berikut:


1) Trestle
Merupakan struktur antara causeway dan main jetty. Struktur
ini direncanakan memiliki panjang ±400 m dengan kedalaman
-3 m hingga -12 m. Lebar trestle direncanakan sebesar 4,5 m
dengan ketentuan 2,5 m untuk kebutuhan inspection dan 2 m
untuk jalur conveyor. (sejajar dengan causeway). Struktur
trestle ditopang 2 tiang pancang dengan jarak as 2 m untuk
setiap span.

Gambar 2.14. Contoh Potongan Trestle

PELINGKUPAN II-15
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

2) Main Jetty
Merupakan struktur dermaga berjenis deck on pile yang
direncanakan menggunakan strutktur beton, diperuntukkan
untuk kapal sebagai berikut:
a. Cargo M/V Midori 16.000 DWT
• Panjang kapal, LOA = 134.53 m
• Lebar kapal, B = 22.6 m
• Depth = 14.35 m
• Draft, D = 8.88 m
b. Cargo M/V Monica 17.500 DWT
• Panjang kapal, LOA = 130.94 m
• Lebar kapal, B = 23 m
• Depth = 16 m
• Draft, D = 9.9 m
c. Cargo M/V Inuyama 20.000 DWT
• Panjang kapal, LOA = 149.53 m
• Lebar kapal, B = 24 m
• Depth = 14.2 m
• Draft, D = 9.63 m

Gambar 2.15. Acuan Dimensi Kapal

Struktur main jetty terdiri atas struktur jetty head (20 m x 20 m),
mooring dolphin (4 m x 4 m), breasting dolphin (6 m x 6 m) dan akses
jalan (walkway/catwalk).

PELINGKUPAN II-16
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.16. Layout Main Jetty

PELINGKUPAN II-17
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.17. General Layout

PELINGKUPAN II-18
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.18. Plan & Section Trestle

PELINGKUPAN II-19
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.19. Plan & Long Section Trestle

PELINGKUPAN II-20
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.20. Plan & View Platform

PELINGKUPAN II-21
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.21. Plan & View Mooring Platform

PELINGKUPAN II-22
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.22. Plan & View Breasting Platform

PELINGKUPAN II-23
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.23. Causeway

PELINGKUPAN II-24
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.24. Causeway & Trestle

PELINGKUPAN II-25
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.25. Causeway, Trestle & Jetty

PELINGKUPAN II-26
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

4. Pengadaan dan/atau Pemasangan Perlengkapan Dermaga


a. Pemasangan Fender
Kapal bertambat secara paralel terhadap dermaga, dengan
demikian diperlukan fender karet yang dipasang pada dinding
dermaga. Fender karet berguna sebagai peredam terhadap
tumbukan kapal saat bersandar ke dermaga. Kekuatan
pasangan konstruksi fender dipengaruhi oleh gaya tumbukan
kapal yang dipengaruhi oleh akibat gaya angin, akibat arus,
dan akibat gaya gempa.

b. Pemasangan Bollard
Bollard dipasang sebagai koneksi tali tambat kapal. Fasilitas ini
hanya dipasang pada sisi dermaga yang menghadap laut.
Kekuatan pasangan konstruksi bollard dipengaruhi oleh gaya
tarik kapal, akibat gaya angin, akibat arus, dan akibat gaya
gempa.

c. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP)


Rencana Sarana Bantu Navigasi Pelayaran untuk mendukung
keselamatan pelayaran pada Terminal Khusus (Tersus) PT.
Biomasa Jaya Abadi (PT. BJA). Dalam perencanaan
pembangunan SBNP tersebut mempertimbangkan kondisi
sebaran SBNP yang ada di sekitar areal kawasan Tersus PT.
BJA saat ini.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan menunjukkan
bahwa terdapat fasilitas SBNP eksisting yang ada saat ini.
Adapun jenis SBNP eksisting tersebut berupa Menara Suar
yang dibangun oleh pihak Distrik Navigasi Klas I Bitung,
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut – Kementerian
Perhubungan pada tahun 2011 yang lalu. Kondisi fasilitas SBNP
yang ada di sekitar kawasan Tersus PT. BJA saat ini
sebagaimana dilihat pada Gambar 2.26.
Oleh karena itu, maka hal ini menjadi salah satu pertimbangan
dalam pemilihan lokasi Tersus yang akan direncanakan oleh PT.
BJA. Dengan demikian sehingga pihak PT. BJA hanya akan
merencanakan Rambu/Pandu Suar dan Pelampung Suar
karena untuk Menara Suar secara eksisting telah ada yang
berfungsi memberikan tanda adanya lokasi Tersus PT. BJA
tersebut dari jarak jauh sehingga diharapkan dapat menjamin
keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang akan melewati
perairan maupun yang akan berlabuh menuju
pelabuhan/dermaga di Kawasan Tersus PT. BJA.
Untuk memenuhi kebutuhan SBNP yang masih dibutuhkan
dalam rangka rencana pembangunan Tersus PT. BJA tersebut,
maka pihak PT. BJA akan melengkapi SBNP berupa
Rambu/Pandu Suar dan Pelampung Suar. Rencana fasilitas
SBNP pada Tersus PT. BJA sebagaimana disajikan pada Tabel
2.3.

PELINGKUPAN II-27
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Gambar 2.26. Kondisi eksisting SBNP (menara suar) di sekitar lokasi


rencana pembangunan terminal khusus PT. BJA

Tabel 2.3. Rencana SBNP Pada Tersus PT. BJA dan


Penempatannya
NO FASILITAS KETERANGAN PENEMPATAN
Secara eksisting telah ada di sekitar
1 Menara suar
kawasan Tersus PT. BJA
Rambu/Pandu Akan ditempatkan pada bagian daratan
2
Suar Tersus PT. BJA
Pelampung Akan ditempatkan pada bagian kiri dan
3
Suar kanan dermaga/pelabuhan Tersus PT. BJA
Sumber: PT. Biomasa Jaya Abadi, 2020

5. Pembangunan Sarana Prasarana Sisi Darat


a. Jalan Akses
Pada rencana pembangunan terminal khusus ini telah terdapat
jaringan jalan akses yang terkoneksi langsung antara lokasi
kebun/pabrik dengan area terminal khusus. Jalan akses ini
memiliki panjang ± 26,7 m dengan lebar ± 12 m. Saan ini jalan
akses yang dimaksud sudah dibangun oleh pemiliki lahan
sebelumnya (PT. IGL).

PELINGKUPAN II-28
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

b. Kantor
Pada tahap konstruksi kegiatan pembangunan terminal khusus
hasil tanaman biomassa oleh PT. Biomasa Jaya Abadi, akan
dibangun satu unit kantor. Pembangunan kantor ini dilakukan
pada area penunjang operasional sisi darat. Pada areal
penunjang operasional sisi darat juga akan dibangun sarana
berupa mess karyawan. Sarana tersebut digunakan sebagai
tempat tinggal para karyawan atau operator terminal khusus
Hasil Tanaman Biomasa PT. Biomasa Jaya Abadi.

c. Gudang
Pada area lokasi kegiatan pembangunan terminal khusus hasil
tanaman biomassa oleh PT. Biomasa Jaya Abadi, akan
dibangun 3 unit gudang curah dan 3 unit gudang jumbo bag.
Pembangunan ini dilakukan pada area penunjang operasional
pada sisi darat dengan kapasitas masing-masing 10.000 ton.

d. Unloading pit
Merupakan area untuk melakukan kegiatan pembongkaran
(unloading) bahan curah dari truk pengangkut hasil biomassa
untuk kemudian disimpan dalam gudang.

e. Conveyor
Pada kegiatan pembangunan terminal khusus Hasil Tanaman
Biomasa akan disediakan 7 unit conveyor, yaitu 3 unit dengan
kapasitas @120 ton/jam (inlet gudang) dan 4 unit dengan
kapasitas @500 ton/jam yang merupakan fasilitas dermaga
(outlet gudang). Lahan yang akan digunakan untuk penyediaan
conveyor dialokasikan pada areal penunjang operasional sisi
darat. Coveryor outlet ini gudang akan dibangun diatas
konstruksi sampai titik standar mother vessel dengan kapasitas
17.000-20.000 DWT, dengan estimasi panjang konstruksi ±
800 m dari bibir pantai.

f. Jembatan dan Rumah Timbang


Konstruksi jembatan timbang dibagi kedalam 2 unit konstruksi
bangunan, yaitu rumah operator dan jembatan timbang.
Rumah operator yang berfungsi sebagai tempat untuk
mengoperasikan fungsi elektrikal seperti seperangkat alat
eksternal display, indicator, komputer, dan printer. Sedangkan
jembatan timbang yang berfungsi sebagai tempat untuk
mengoperasikan fungsi mekanikal dibangun dari konstruksi
rangka baja dengan load cell.

g. Ruang Genset
Kebutuhan listrik untuk operasional terminal khusus akan
dipenuhi dari genset. Genset akan disediakan sebanyak 4 unit
genset dengan kapasitas 800 Kva sebanyak dua unit, 1200 Kva

PELINGKUPAN II-29
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

sebanyak satu unit, dan 65 Kva sebanyak satu unit. Genset


tersebut akan ditempatkan pada rumah genset.

h. Tangki BBM
BBM yang ditampung sebagian besar digunakan untuk
menjalankan genset dan alat-alat penunjang kegiatan lainnya.
Pada pembangunan terminal khusus ini direncanakan akan
disedikan tangki penampungan BBM dengan kapasitas 500.000
liter.

i. Menara Air
Menara air disediakan dengan tujuan untuk menyimpan air
bersih guna menunjang operasional terminal khusus. Air bersih
tersebut digunakan untuk keperluan MCK pada karyawan atau
operator. Menara air bersih yang akan disediakan berupa
konstruksi beton dengan kapasitas 50.000 liter yang dilengkapi
dengan instalasi pengolahan air bersih/WTP.

j. Unit Pengelolaan Limbah


- Limbah Padat (Sampah)
Potensi timbulan sampah akan terjadi pada saat kegiatan
terminal khusus beroperasi. Guna menanggulangi
permasalahan sampah yang ditimbulkan akan disediakan
tempat penampungan sampah (TPS) sementara. Kemudian
sampah yang terkumpul akan dikelola dengan cara sanitary
landfill.

- Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan dari operasional terminal dapat
dikategorikan sebagai limbah domestik. Penanganan
terhadap limbah cair dari kegiatan tersebut akan dilakukan
dengan cara mengalirkannya menuju bioseptic tank. Air
kotor yang dihasilkan dari WC/toilet seluruhnya dialirkan
menuju bioseptic tank. Proses yang akan diterapkan dalam
pengolahan limbah cair adalah kimia dan biologi. Effluent
dari bioseptic tank ini seluruhnya akan dialirkan saluran
drainase internal yang bermuara ke laut.

Gambar 2.27. Konsep Desain Bioseptic Tank

PELINGKUPAN II-30
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

- Limbah B3
Akibat dari penggunaan mesin untuk mendukung
operasional terminal maka diprakirakan akan timbul limbah
B3. Limbah tersebut yaitu dapat berupa oli, grease, aki, dan
lain-lain. Oleh karena terdapat potensi timbulan limbah B3
maka akan dibangun TPS limbah B3. Sementara itu untuk
pengelolaan dan pengangkutan limbah akan bekerja sama
dengan pihak ke tiga yang telah memiliki izin pengangkutan
dan pengelolaan limbah B3 dari Kemeterian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan.

Gambar 2.28. Ilustrasi tata cara dan tata letak


penyimpanan limbah B3 di TPS LB3

Gambar 2.29. Ilustrasi Desain TPS LB3

PELINGKUPAN II-31
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

6. Pengeloaan Limbah Tahap Konstruksi


Pada saat kegiatan konstruksi berlangsung akan dihasilkan limbah,
baik berupa limbah padat (sampah) maupun limbah cair. Sampah
yang dihasilkan umumnya berasal dari sisa-sisa pembungkus
makanan dan minuman dari pekerja konstruksi dan ceceran-
ceceran material konstruksi (potongan besi, kayu, serbuk gergaji,
kawat, kabel, dan lain sebagainya). Limbah padat yang dihasilkan
selama konstruksi dikelola dengan cara dikumpulkan pada TPS.
Pengelolan sampah selanjutnya dikerjasamakan dengan pihak
ketiga atau diserahkan ke kontraktor untuk dikelola lebih lanjut.
Untuk limbah cair yang berasal dari aktivitas domestik pekerja
berupa kegiatan MCK akan dialirkan ke septik tank yang dilengkapi
dengan bidang resapan.

C. Tahap Operasi
1. Rekruitmen Tenaga Kerja Operasi
Jumlah tenaga kerja operasi Terminal Khusus Hasil Tanaman
Biomasa PT. Biomasa Jaya Abadi saat ini direncanakan ± 24 orang.
Dalam hal ini kebutuhan tenaga kerja tersebut akan
memprioritaskan ketersediaan dari masyarakat setempat sesuai
kualifikasi dan keahlian yang dibutuhkan. Adapun rencana
penambahan jumlah tenaga kerja pada tahap operasi disajikan
pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Estimasi Kebutuhan Tenaga Kerja Operasi Terminal


Khusus Hasil Tanaman Biomasa PT. Biomasa Jaya
Abadi
No Kualifikasi Jumlah Kualifikasi
1 Terminal Manager 1 S2/S1
2 Health, Safety, Environmental (HSE) 3 S1
3 Quality Control 2 S1
4 Teknisi 5 S1/D3
5 Operator 10 D3/SMA
6 Security 3 SMA
Jumlah 24
Sumber: PT. Biomasa Jaya Abadi, 2020

2. Kegiatan Pemuatan (Loading) Hasil Tanaman Biomasa


Sebagaimana telah dijelaskan bahwa pada rencana pembangunan
terminal khusus hasil tanaman biomasa ini terdapat 2 (dua) tahap
pembangunan yang dibedakan berdasarkan jangka pendek (Tahap
1) dan jangka panjang (Tahap 2).
Pada tahap 1, wood pellet dikemas menggunakan jumbo bag
dengan berat sekitar 800 kg/bag yang kemudian diangkut menuju
tongkang di temporary platform menggunakan dump truck (max.
8 bag). Proses bongkar-muat akan dibantu oleh excavator PC200
longarm. Untuk mencapai temporary platform, wood pellet terlebih
dahulu diangkut melewati temporary causeway. Kemudian

PELINGKUPAN II-32
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

tongkang dengan dibantu kapal tugboat mentransfer wood pellet


tersebut ke main vessel.
Pada tahap 2, wood pellet akan di-transfer dari gudang menuju
main vessel di jetty menggunakan sistem curah dengan bantuan
conveyor. Conveyor tersebut membentang panjang dari gudang,
melalui causeway, trestle, hingga tiba di main jetty

3. Pemeliharaan Terminal Khusus dan Fasilitasnya


Pemeliharaan terminal khusus dan fasilitasnya dilakukan untuk
mengoptimalkan fungsi dermaga agar dapat menjamin kelancaran
dalam pengoperasian terminal khusus. Pemeliharaan yang
dilakukan mulai dari pemeliharaan struktur jetty dan fasilitas jetty.
Pemeliharaan struktur jetty dilakukan terhadap seluruh elemen
struktur. Sedangkan fasilitas utama jetty yang perlu dilakukan
pemeliharaan yaitu fender dan bollard.
Operasional jetty akan mengalami beban dinamis (berulang) baik
beban dari gelombang, arus, angin maupun sifat korosif air laut.
Beban-beban tersebut diperkirakan dapat menyebabkan
penurunan kekuatan maupun kerusakan struktur. Untuk
memperpanjang umur (masa layanan) suatu struktur maka
diperlukan pemeliharaan secara periodik.
Fender selalu mengalami kontak dengan air laut yang korosif. Oleh
karena itu, perawatan yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga
fender supaya tetap awet.

4. Pengelolaan Limbah Tahap Operasi


Penanganan limbah operasional yang dilakukan meliputi
penanganan limbah Domestik dan B3, baik padat maupun cair.
Guna menanggulangi permasalahan sampah yang ditimbulkan
akan disediakan tempat penampungan sampah (TPS) sementara.
Kemudian sampah yang terkumpul akan dikelola dengan cara
sanitary landfill. Penanganan terhadap limbah cair dari kegiatan
tersebut akan dilakukan dengan cara mengalirkannya menuju
bioseptic tank. Air kotor yang dihasilkan dari WC/toilet seluruhnya
dialirkan menuju bioseptic tank. Proses yang akan diterapkan
dalam pengolahan limbah cair adalah kimia dan biologi. Effluent
dari bioseptic tank ini seluruhnya akan dialirkan saluran drainase
internal yang bermuara ke laut.
Akibat dari penggunaan mesin untuk mendukung operasional
terminal maka diprakirakan akan timbul limbah B3. Limbah
tersebut yaitu dapat berupa oli, grease, aki, dan lain-lain. Oleh
karena terdapat potensi timbulan limbah B3 maka akan dibangun
TPS limbah B3. TPS tersebut berfungsi untuk menampung
sementara limbah B3. Sementara itu untuk pengelolaan dan
pengangkutan limbah akan bekerja sama dengan pihak ke tiga
yang telah memiliki izin pengangkutan dan pengelolaan limbah B3
dari Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

PELINGKUPAN II-33
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

5. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


PT. Biomasa Jaya Abadi megimplementasikan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas untuk menjamin penanganan yang cepat apabila
terjadi kecelakaan dan keadaan darurat. Fasilitas tersebut
termasuk unit kesehatan yang ditangani oleh tenaga paramedis
dan dokter selama 24 jam dan dilengkapi dengan mobil ambulans.
Program atau kegiatan K3 yang akan dilakukan diantaranya adalah
- Identifikasi aspek dan dampak K3
- Inspeksi dan audit area kerja
- Meeting bulanan K3
- Mengadakan pelatihan-pelatihan K3 seperti penggunaan APAR,
sistem hydrant dan simulasi keadaan darurat
- Pembuatan standar rambu lalu lintas, K3 Lingkungan
- Pembuatan prosedur dan intruksi kerja baru terkait K3LH
- Pelaporan kecelakaan kerja
- Pengecekan Perlengkapan Keadaan Darurat
- Safety induction
Unit kerja bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai
tanggung jawab :
- Mengumpulkan data dan mencatat rincian dari setiap
kecelakaan atau kejadian yang berbahaya, kejadian sebelum
terjadinya kecelakaan, penyebab kecelakaan, menganalisis
kecelakaan, dan pencegahan kecelakaan;
- Memberikan penjelasan mengenai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja kepada semua pekerja melalui pertemuan, ceramah,
diskusi, pemutaran film, publikasi, dan lain-lain;
- Membentuk dan melatih Tim Tanggap Darurat Penyelamatan;
- Merumuskan kebijakan K3 yang tepat, terukur dan
berkesinambungan;
- Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program K3
secara berkala dan mempublikasikan hasil monitoring dan
evaluasi program K3 kepada setiap unit kerja di lingkungan
terminal khusus, mitra kerja, dan publik.
Upaya pelaksanaan program K3 antara lain melalui kegiatan-
kegiatan berikut :
- Penyediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja
(sarung tangan/glove, safety gloss, safety shoes, safety
helmet, safety masker, life jacket, safety belt, body harness,
face masker, jaket pelampung, pakaian khusus selam, pakaian
lapang, alat pemadam kebakaran dan perlengkapan P3K,
bendera merah untuk kendaraaan pengangkut personil, rambu
lalu lintas kecepatan truk, dan lain-lain) bagi karyawan di
lingkungan terminal khusus;
- Memberikan pembinaan secara terus menerus kepada
karyawan di lingkungan terminal khusus untuk menjaga
keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, serta
memperhatikan prosedur program K3;

PELINGKUPAN II-34
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

- Mengembangkan program pendidikan dan latihan yang


berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia.
Langkah-langkah sebagai berikut dilakukan dalam rangka
optimalisasi pencapaian program K3 :
- Pembuatan dan pemasangan rambu-rambu jalan di tempat-
tempat yang strategis;
- Pembuatan dan pemasangan papan peringatan dan himbauan
di tempat-tempat strategis dalam upaya mencegah kebakaran
lahan atau kecelakaan kerja;
- Melakukan patroli keamanan secara rutin dengan melibatkan
peran serta masyarakat serta berkoordinasi dengan aparat
keamanan setempat.
Implementasi K3 di Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa PT.
Biomasa Jaya Abadi didukung dengan penerapan beberapa SOP K3
yaitu di antaranya Prosedur Tanggap Darurat, Penanganan
Kecelakaan Kerja, Pemakaian APD dan Pengelolaan Bahaya
Kebakaran.

a. Prosedur Tanggap Darurat


Penanggulangan keadaan darurat dimulai dengan perencanaan
dan identifikasi kegiatan, daftar lokasi, kegiatan, peralatan dan
bahan berbahaya yang berpotensi menimbulkan bahaya dan
dampak lingkungan secara rutin setiap 1 tahun sekali. Untuk
penanganan keadaan darurat, PT. Biomasa Jaya Abadi juga
menetapkan sistem komunikasi tanggap darurat internal dan
eksternal. Bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan meliputi
menginformasikan sistem kerja dan komunikasi kepada semua
karyawan, pelaporan keadaan darurat dan pertistiwa abnormal
pada saat kejadian kepada pimpinan tertinggi setempat dan
kepada tim tanggap darurat agar segera dilakukan penanganan
keadaan darurat.
Keadaan darurat di PT. Biomasa Jaya Abadi meliputi kebocoran
bahan beracun dan berbahaya (B3) cair dan gas, kebakaran
dan ledakan, pencemaran dan tumpahan minyak di laut, serta
gempa bumi dan tsunami. Evakuasi pada saat keadaan darurat
adalah hal yang penting untuk mengamankan para pekerja dan
orang-orang yang berada di lokasi keadaan darurat. Evakuasi
dilakukan dengan berkumpul di tempat yang aman atau
(assembly point). Tempat terjadinya keadaan darurat diisolasi
untuk mencegah terjadinya penyebaran dampak yang terjadi.
Apabila terdapat korban, maka dilakukan pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K). Setelah kejadian darurat akan
dilakukan pengkajian dan penelitian penyebab kejadian darurat
untuk menentukan tindakan pencegahan yang akan dilakukan.
Pertemuan dengan Tim tanggap darurat dan kepala bagian
terkait akan dilakukan untuk mengevaluasi dan memastikan
keamanan kondisi lingkungan pasca keadaan darurat.
Setelah kejadian darurat, akan dilakukan tindakan perbaikan
dan pemulihan untuk mengurangi dampak lingkungan yang

PELINGKUPAN II-35
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

terjadi, mencegah penyebaran dampak dan mengurangi


dampak kerusakan yang terjadi. Secara berkala setiap satu
tahun sekali dilakukan inspeksi, pengawasan, sertifikasi dan
evaluasi terhadap peralatan yang berpotensi menimbulkan
bahaya keadaan keadaan darurat dan berdampak pada
lingkungan. Selain itu, dilakukan pendidikan, seleksi dan
sertifikasi terhadap operator peralatan yang berpotensi
menimbulkan keadaan darurat dan dampak terhadap
lingkungan. Hal tersebut dilakukan sebagai tindakan
pencegahan agar keadaan darurat tidak terulang kembali.
Keadaan darurat dilakukan uji coba dan latihan secara berkala
untuk menjaga kesiapsiagaan dan efektivitas peralatan dan
anggota tim tanggap darurat. Selain itu dilakukan perawatan
rutin terhadap alat-alat K3 seperti APAR dan hidrant dan
pengecekan ketersediaan peralatan untuk mencegah
pencemaran lingkungan.

b. Prosedur Penanganan Kecelakaan Kerja


Penanganan terhadap kecelakaan kerja di PT. Biomasa Jaya
Abadi dilakukan dari sebelum kejadian kecelakaan kerja
sebagai tindakan pencegahan yaitu identifikasi potensi
kecelakaan kerja, penanganan pada saat kejadian kecelakaan
kerja yaitu tindakan pertolongan pertama dan pertolongan
lanjutan di rumah sakit apabila diperlukan serta penanganan
setelah kejadian atau pasca yaitu tindakan pelaporan,
invetigasi, tindakan perbaikan dan pencegahan dan
pemantauan progres perbaikan. Secara lebih lengkap
penanganan kecelakaan kerja dapat dilihat pada Gambar 1.9.

Pra Saat Kejadian Pasca

Penanganan : Penanganan : Penanganan :


Identifikasi - Pertolongan - Pelaporan
potensi pertama pada - Investigasi
kecelakaan korban - Tindakan perbaikan
kerja dan pecegahan
- Penanganan
selanjutnya - Pemantauan
apabila perkembangan
diperlukan tindakan perbaikan
yang dilakukan

Gambar 2.30. Penanganan Kecelakaan Kerja

c. Alat Pelindung Diri (APD)


PT. Biomasa Jaya Abadi mewajibkan penggunaan alat
pelindung diri bagi karyawan yang bekerja pada kegiatan
ataupun lokasi yang menimbulkan potensi bahaya dan pihak-
pihak lain yang melakukan kegiatan-kegiatan di daerah wajib
APD di lingkungan PT. Biomasa Jaya Abadi. Kewajiban
penggunaan alat pelindung diri ini akan dikukuhkan dengan

PELINGKUPAN II-36
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

adanya Surat Keputusan Direksi PT. Biomasa Jaya Abadi


tentang Ketentuan Wajib Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
di lingkungan kerja PT. Wilmart Byatam Abadi. Alat-alat
pelindung diri yang terdapat di PT. Krakatau Bandar Samudera
antara lain :
- sarung tangan/glove - safety masker - face masker
- safety gloss - life jacket - Jaket pelampung
- safety shoes - safety belt - Pakaian khusus selam
- safety helmet - body harness - Pakaian lapang

d. Pengelolaan Bahaya Kebakaran


Kegiatan pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya
kebakaran dilakukan secara simultan dan sistematis. Standar
operasi dan fasilitas disediakan untuk menunjang kegiatan
tersebut. Pelatihan pencegahan dan pengendalian kebakaran
(fire warden) dilakukan secara regular 1 kali dalam setahun.
Kegiatan surveillance (pengecekan secara berkala) terhadap
kondisi kelayakan alat kebakaran dilakukan secara simultan.
Beberapa fasilitas penanggulangan kebakaran yang akan
disediakan antara lain :
 Mobil pemadam kebakaran
 Fire extinguisher
Sistem kebakaran yang digunakan secara pasif dan aktif. Untuk
mencegah kebakaran akan dipasang APAR, untuk mematikan
kebakaran dipasang hydrant yang penempatannya akan
mengikuti kajian yang didapat dari adanya kerjasama dengan
instansi terkait. APAR dipasang pada gedung dengan
menggunakan media pemadam api powder atau cairan khusus
untuk efektifitas pemadaman. Hydrant outdoor di tempatkan di
tiap gedung dengan posisi yang memungkinkan secara cepat
mobil pemadam kebakaran masuk ke dalam lokasi apabila
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sistem pemadam
kebakaran dirancang untuk dapat mengendalikan kebakaran
yang terjadi di dalam lokasi terminal khusus, diantaranya
sebagai berikut:
- Pelaksanaan pemadaman api sudah harus terlaksana begitu
terjadi kejadian
- Alat-alat pemadam kebakaran ditempatkan di lokasi yang
mudah dijangkau/diakses
- Beberapa alat pemadam kebakaran portabel ditempatkan di
lokasi-lokasi strategis

PELINGKUPAN II-37
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

GUDANG
CONVEYOR

RT RT RT
PARKIR

UNLOADING PIT UNLOADING PIT UNLOADING PIT


TO JETTY

JEMBATAN TIMBANG
MUSHOLA
KANTOR

Gambar 2.31. Fasilitas Bulking dan Hidrant

PELINGKUPAN II-38
PT. Biomasa Jaya Abadi
Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman Biomasa
Desa Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

2.1.6 Jadwal Rencana Kegiatan


Jangka waktu rencana kegiatan pembangunan Terminal Khusus Hasil
Tanaman Biomasa oleh PT. Biomasa Jaya Abadi direncanakan memerlukan
waktu sekitar 2 tahun hingga seluruh fasilitas selesai dibangun dan siap
beroperasi. Tahap konstruksi rencana pembangunan Terminal Khusus Hasil
Tanaman Biomasa direncanakan dimulai pada bulan Desember 2020 hingga
bulan Desember 2022. Selanjutnya kegiatan Terminal Khusus Hasil Tanaman
Biomasa direncanakan mulai beroperasi pada bulan Juni 2023.

PELINGKUPAN II-39

Anda mungkin juga menyukai