Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN AKHIR

PEKERJAAN PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG


KANTOR ATAU BANGUNAN LAINNYA
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan kekuatan dan
kesehatan sehingga dapat dibuatnya Laporan Pendahuluan Pekerjaan ”Perencanaan Teknis
Bangunan Gedung Kantor/Bangunan Lainnya” Tahun Anggaran 2022 sesuai dengan
KONTRAK No. 027/ - SPK/PER.TEK.BANGUNAN GEDUNG KANTOR/DINSOS/2022
Tanggal 9 November 2022. Laporan Pendahuluan ini dibuat sebagai pedoman untuk
Konsultan Pengawas PT. DUTAGRAHA CIPTA ENJINERING dalam melaksanakan
pekerjaan perencanaan tersebut.

Akhirnya dengan segenap harapan dari semua pihak, semoga laporan pendahuluan ini dapat
diterima dan bermanfaat. Dengan kerendahan hati, perbaikan dan masukan dari semua pihak
sangat kami harapkan guna penyempurnaan laporan ini.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan banyak terima kasih.

Indramayu, November 2022


Konsultan Perencana

PT. DUTAGRAHA CIPTA


ENJINERING

Achmad Kurniawan Fachreza, S.Tr.T

Direktur

i
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

DAFTAR ISI

SAMPUL BUKU
SAMPUL DALAM
KATA i
PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ii
ISI.........................................................................................................................
DAFTAR iv
GAMBAR.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................
1.1. LATAR BAB I-1
BELAKANG.................................................................................
1.2. MAKSUD DAN BAB I-2
TUJUAN .......................................................................
1.3. SASARAN BAB I-3
KEGIATAN.............................................................................
1.4. LINGKUP BAB I-3
PROYEK..................................................................................
1.5. RUANG LINGKUP JASA BAB I-3
KONSULTAN..................................................
1.6. LOKASI BAB I-5
PEKERJAAN................................................................................
1.7. SISTEMATIKA LAPORAN BAB I-5
PENDAHULUAN........................................
BAB II DESKRIPSI WILAYAH
PERENCANAAN.............................................................
2.1. UMUM................................................................................................ BAB II-1
....
2.2. LETAK BAB II-1
GEOGRAFIS.................................................................................
2.3. PEMERINTAHAN............................................................................. BAB II-4

ii
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

.......
2.4. KEPENDUDUKAN DAN BAB II-4
KETENAGAKERJAAN.....................................
2.5. SOSIAL............................................................................................... BAB II-5
......
2.6. PERTANIAN...................................................................................... BAB II-6
.......
2.7. INDUSTRI DAN BAB II-7
PERDAGANGAN..........................................................
BAB III METODOLOGI DAN PENDEKATAN
TEKNIS.....................................................
3.1. UMUM................................................................................................... BAB III-1
....
3.2. PENDEKATAN BAB III-1
TEKNIS...............................................................................
3.3. METODOLOGI BAB III-4
PEKERJAAN......................................................................
3.3.1. PERSIAPAN.......................................................................................... BAB III-4
.......
3.3.2. STUDI BAB III-5
LITERATUR.....................................................................................
3.3.3. SURVEY BAB III-6
LOKASI........................................................................................
3.3.4. KONSEP BAB III-7
PERANCANGAN..........................................................................
3.3.5. PRA BAB III-9
RENCANA...........................................................................................
3.3.6. PENGEMBANGAN BAB III-9
DESAIN.......................................................................
BAB IV
PENUTUP...............................................................................................................
4.1. UMUM................................................................................................... BAB IV-1

iii
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

....
4.2. TAHAPAN PELAKSANAAN BAB IV-1
PEKERJAAN...................................................
BAB V STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA
JASA.........................................................
5.1. STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA BAB V-1
JASA.............................................
5.2. STRUKTUR ORGANISASI PENGGUNA BAB V-1
JASA.........................................
5.3. TENAGA BAB V-1
KERJA..........................................................................................
5.4. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA BAB V-2
KERJA.............................
BAB VI KESIMPULAN DAN
SARAN..................................................................................
6.1. KESIMPULAN...................................................................................... BAB VI-1
.......
6.2. SARAN.................................................................................................. BAB VI-1
......
LAMPIRA
N

iv
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta Infrastruktur Kabupaten Indramayu................................................. BAB II-2


Gambar 2.2. Peta Topografi Kabupaten BAB II-3
Indramayu.......................................................

v
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pemerintah Kabupaten Indramayu telah membuat keputusan yang tepat untuk
membangun Rumah Singgah. Saat ini melalui salah satu program kegiatannya,
Perencanaan Teknis Bangunan Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya, Pemerintah
Kabupaten Indramayu telah mengarahkan suatu kebijakan yang terfokus pada
pengembangan prasarana dan sarana perkotaan yang diantaranya adalah
pengembangan bangunan gedung kantor atau bangunan lainnya yang dapat
meningkatkan aktifitas dan kenyamanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
termasuk pelayanan masyarakat.
Peran dan fungsi rumah singgah sendiri adalah tempat perlindungan bagi anak jalanan
dari berbagai bentuk kekerasan yang mungkin saja akan menimpa anak jalanan dari
berbagai kekerasan prilaku yang berupa penyimpangan seksual atau berupa kekerasan
fisik lainnya serta tempat rehabilitasi yang bertujuan mengembalikan dan
menanamkan funsi dari otak anak, sehingga anak akan lebih baik pada pola pikir dan
juga dalam bertingkah laku di sosial masyarakat.
Terlaksana suatu pembangunan pekerjaan umumnya dilakukan secara bertahap, dan
penataan tersebut diatur dalam suatu peraturan/pedoman perundang-undangan, yang
secara garus besarnya adalah dimulai dari tahapan perencanaan dan pelaksanaan
kontruksi serta pengawasannya.
Untuk menunjang maksud tersebut perlu ditunjuk konsultan perencana guna
mendesain kebutuhan ruang agar dapat tercapai apa yang tertera dalam dokumen
kontrak. Secara umum, pekerjaan perencanaan DED ditugaskan kepada pihak ketiga
yaitu Konsultan Perencana yang pada dasarnya adalah membantu Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dalam melaksanakan tugasnya. Konsultan Perencana akan
melakukan perencanaan menyangkut aspek Gambar DED, Perhitungan Rencana
Anggaran Biaya dan Rencana Kerja Syarat-Syarat.
Dalam melaksanakan tugasnya secara konstruktual Konsultan Perencana bertanggung
jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam kegiatan operasionalnya,
Konsultan Perencana akan mendapat bantuan dan bimbingan untuk menentukan arah

BAB I - 1
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

pekerjaan perencanaan dari pengelola proyek yang terdiri dari pengelola administrasi
dan keuangan serta pengelola teknik yang dibentuk sebagai pembantu dan
bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Sosial Kabupaten Indramayu telah menunjuk
atau mempercayakan perencanaannya kepada Konsultan Perencana dalam hal ini PT.
DUTAGRAHA CIPTA ENJINERING. Dalam pelaksanaan tugasnya PT.
DUTAGRAHA CIPTA ENJINERING melakukan pekerjaan Perencanaan Teknis
Bangunan Gedung Kantor/Bangunan Lainnya.

a) Data Kontrak Perencanaan


Perencanaan Teknis Bangunan Gedung Kantor/Bangunan Lainnya dengan data
kontrak sebagai berikut :

Nama Pekerjaan : Perencanaan Teknis Bangunan Gedung


Kantor/Bangunan Lainnya
Nomor Kontrak : 027/ -SPK.PER.TEK.BANGUNAN
GEDUNG KANTOR/DINSOS/2022
Tanggal Kontrak : 9 November 2022
Nama PPK : HJ. SRI WULANINGSIH, S.E.Ak
NIP : 19640701 199003 2 010
Nama Perusahaan : PT. DUTAGRAHA CIPTA ENJINERING
Alamat Perusahaan : Jalan Raden Singalodra No. 54 RT 016 RW 05
No. 54
Nama Direktur : Achmad Kurniawan Fachreza, S.Tr.T
Nilai Kontrak : Rp. 84.360.000,- (Delapan Puluh Empat Juta
Tiga Ratus Enam Puluh Rupiah).
Masa Pelaksanaan : 30 (Seratus Empat Puluh) Hari Kalender
Akhir Kontrak : 09 Desember 2022
Sumber Dana : APBD Kabupaten Indramayu TA 2022

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

BAB I - 2
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

Maksud yang hendak dicapai dari pekerjaan ini adalah tercapainya penyediaan
perumahan bagi masyarakat/korban yang terkena dampak bencana alam yang sehat
dan aman.
Tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah menghasilkan perancangan teknis atau Detail
Engineering Design (DED) untuk Perumahan Korban Akibat Bencana Alam di
Kabupaten Indramayu yang meliputi :
• Konsep Penataan Kawasan Permukiman Korban Akibat Bencana Alam;
• Gambar Kerja;
• Rancangan Anggaran Biaya Perumahan Korban Akibat Bencana Alam;
• Gambar-gambar perspektif sesuai keperluan.

1.3. SASARAN KEGIATAN


Sasaran yang ingin dicapai adalah Terwujudnya suatu perencanaan yang
komprehensif baik ditinjau dari aspek arsitektural dan struktural, maupun dari aspek
ekonomis serta tahapan-tahapan perencanaan teknik (DED) di Kabupaten Indramayu
dan bisa menerjemahkan secara fisik berdasarkan aturan teknis yang yang berlaku
serta pemenuhan keseluruhan data administrasi, teknis maupun kelengkapan lain yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tahapan rencana selanjutnya hingga pembangunan
Fisik.

1.4. LINGKUP PROYEK


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencanaan dengan
berpedoman kepada:
a) Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
b) Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
c) Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Provinsi
sebagai Daerah otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3952)
d) Intruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan
Kebudayaan dan Pariwisata

BAB I - 3
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

e) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 152 Tahun 2004 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Daerah
f) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
g) Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.1553-PBD/2013
h) Keputusan Bupati Indramayu Nomor 910/Kep-Adbang/2020 tentang Standar
Satuan Harga Pemerintah Kabupaten Indramayu Tahun Anggaran 2020.

1.5. LINGKUP PEKERJAAN KONSULTAN


A. Lingkup Pekerjaan DED
Lingkup pekerjaan perencanaan DED merupakan pendetailan dan penyesuaian dari
disain yang telah ada serta tindak lanjut dari perencanaan-perencanaan detail (DED)
yang telah dimiliki, meliputi :
a) Rancangan Pelaksanaan Detail Engineering Desain (DED) Bagi Rumah
Singgah.
b) Perencanaan arsitektur.
c) Pembuatan anggaran biaya termasuk perhitungan volume, harga satuan bahan
serta analisa pekerjaan.
d) Pembuatan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), yang meliputi persyaratan
umum administrasi dan persyaratan teknis.
e) Pekerjaan-pekerjaan lain yang dianggap perlu.
Lingkup pekerjaan diatas difokuskan dilakukan kepada pekerjaan Perencanaan
Arsitektural, (pengkondisian udara, pencahayaan dan plumbing).
B. Tahap Pekerjaan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencanaan adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis
Pembangunan Gedung Negara, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
45/PRT/M/2007, tanggal 27 Desember 2007, yang meliputi tugas-tugas perencanaan
lingkungan, Site/tapak bangunan dan perencanaan fisik bangunan gedung negara
yang terdiri dari :
a) Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan,
membuat interprestasi secara garis besar terhadap KAK.

BAB I - 4
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

b) Perencanaan kegiatan Penyusunan DED Pembangunan meliputi perkiraan biaya,


keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan.
c) Penyusunan pengembangan prarencana, antara lain membuat :
 Perencanaan Arsitektur, meliputi gambar siteplan, denah, tampak dan
potongan skala 1 :200
 Perencanaan Struktur, meliputi hasil konsepsi dan perhitungan struktur dan
dimensioning struktural.
 Perencanaan Mekanikal dan Elektrikal, meliputi konsepsi dan
perhitungannya
 Perkiraan Biaya.
d) Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
 Gambar-gambar detail Arsitektur, Struktur, Mekanikal dan Elektrikal yang
sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui pada prarencana.
 Gambar-gambar detail dan penataannya.
e) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
f) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi.
g) Laporan akhir perencanaan, berisikan Dokumen Perencanaangambar Arsitektur,
Struktur, Mekanikal dan Elektrikal. Rencana Anggaran Biaya (RAB), Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta Bill of Quantity (BQ).

C. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) bahwa, keseluruhan pelaksanaan
pekerjaan adalah selama 30 (Tiga Puluh) hari kalender. Dengan uraian Penyusunan
DED Pembangunan sebagaiman yang telah ditentukan.

1.6. LOKASI KEGIATAN


Lokasi pekerjaan Perencanaan Teknis Bangunan Gedung Kantor/Bangunan Lainnya
berada di wilayah Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu.

1.7. SISTEMATIKA LAPORAN PENDAHULUAN

BAB I - 5
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

Ruang lingkup penyusunan materi Laporan Pendahuluan Penyusunan (DED) Bagi


Rumah Korban Bencana Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota adalah :
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang kegiatan, maksud, tujuan, sasaran kegiatan, lingkup kegiatan dan
sistematika laporan pendahuluan.
BAB 2 DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN
Berisi letak geografis, topografis, klimatologi, administratif, kondisi klimatologi,
jumlah dan kepadatan penduduk, rencana pusat pelayanan, penggunaan lahan, isu
strategis.
BAB 3 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Berisi kerangka pemikiran, dan pendekatan umum pelaksanaan pekerjaan.
BAB 4 RENCANA KERJA
Berisi tahapan pelaksanaan pekerjaan “Penyusunan (DED) Bagi Rumah Korban
Bencana Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota”.
BAB 5 STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA, PENGGUNA JASA
DAN TENAGA AHLI
Berisi struktur organisasi penyedia jasa dan struktur organisasi pengguna jasa.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran.

BAB I - 6
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

BAB II

DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN

2.1. UMUM
Pada bab ini dibahas secara umum mengenai pengenalan wilayah atau daerah sasaran
perencanaan. Bahan bahasan baik melalui literatur, data sekunder, maupun hasil
pengamatan atau wawancara secara langsung di lapangan. Dalam studi literatur di
telaah hasil pendataan yang pernah dilakukan sebelumnya.
Dalam rangka pengembangan dan perencanaan suatu daerah, gambaran umum
wilayah studi atau karakteristik suatu daerah perencanaan harus menjadi perhatian
serius. Karakteristik lingkungan diperlukan untuk mengatur pembangunan dan pola
pertumbuhan, agar dapat dipakai untuk memperkirakan biaya pelaksanaan
pembangunan serta dampak-dampak lainnya yang mungkin timbul.

2.2. LETAK GEOGRAFIS


A. GEOGRAFIS
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang
terletak di Pantai Utara Pulau Jawa. Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten
Indramayu terletak pada posisi 107° 52´ - 108° 36´ BT dan 6° 15´ - 6° 40´ LS.
Batas-batas wilayah Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka
dan Kabupaten Cirebon
 Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa dan Kabupaten Cirebon
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Subang

Apabila melihat wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Indramayu saat ini


terdiri dari 31 Kecamatan, 309 desa dan 8 kelurahan, dengan luas wilayah 2.099,42
Km2 dengan panjang garis pantai 147 km yang membentang sepanjang pantai utara
antara Cirebon-Subang, dengan banyaknya desa pantai 36 desa dari 11 kecamatan.

Sedangkan letak kecamatan di Kabupaten Indramayu sebagian besar dapat dijangkau


oleh alat transportasi darat dengan kendaraan roda dua dan roda empat atau alat
transportasi lainnya, tetapi ada beberapa daerah yang untuk menjangkau ke

BAB II - 1
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

Pelayanan kesehatan (Puskesmas) harus menempuh 30 – 60 menit, seperti


Kecamatan Gantar, Haurgeulis, Cikedung, dan Terisi. Berikut Peta Infrastruktur
Kabupaten Indramayu disajikan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Peta Infrastruktur Kabupaten Indramayu

B. TOPOGRAFI
Bentuk permukaan Kabupaten Indramayu bervariatif dari permukaan yang datar
sampai sedikit bergelombang, akan tetapi sebagian besar merupakan daerah rendah
atau landai dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0 - 2 % dan ketinggian 0 - 100
meter diatas permukaan laut, dimana 89,70 % dari luas keseluruhan berada pada
ketinggian 0 – 3 meter diatas permukaan laut.
Selanjutnya klasifikasi ketinggian dan kemiringan lereng tersebut dapat dijadikan
salah satu parameter penilaian untuk kesesuaian lahan baik untuk pengembangan
budidaya pertanian maupun non pertanian.

BAB II - 2
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

BAB II - 3
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

Gambar 2.2. Peta Topografi Kabupaten Indamayu


C. IKLIM
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten di pesisir pantai utara Pulau
Jawa memiliki suhu udara cukup tinggi yang berkisar antara 22,9–30C.
Karakteristik iklim di Kabupaten Indramayu antara lain :
 Kelembaban udara berkisar antara 70 – 80 %
 Suhu udara harian berkisar antara 22,9 – 30 C
 Curah hujan rata-rata tahunan adalah 1.501 mm per tahun
 Curah hujan terendah kurang lebih sebesar 888 mm
Rata – rata hujan sepanjang tahun sebesar 1.590 mm dengan jumlah hari hujan 81
hari. Adapun curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Indramayu kurang lebih
sebesar 2.022 mm dengan jumlah curah hujan tercatat 102 hari, sedang curah hujan
terendah terjadi di Kecamatan gantar kurang lebih sebesar 1.090 mm dengan jumlah
hari hujan tercatat 88 hari.

D. HIDROLOGI

BAB II - 4
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

Secara hidrologi sumber air yang terdapat di Kabupaten Indramayu meliputi air
permukaan dan air tanah. Air permukaan berupa sungai dan air genangan yang
merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) sedangkan air tanah tertekan yang
dieksploitasi melalui sumur-sumur pompa. Kabupaten Indramayu merupakan daerah
hilir dari aliran sungai yang sangat potensial sebagai sumber air bagi kebutuhan
masyarakat baik untuk pertanian, industri maupun bahan baku air bersih. Daerah
Aliran Sungai tersebut yaitu Cipunegara, Cipancuh, Sewo, Mang Setan, Bugel,
Legok, Eretan, Cilet, Tuan, Cilalanang, Cipanas, Cipondoh, Cibelerang, Pangkalan,
Semak, Maja, Rambatan, Cimanuk, Kelolo, Prawiro, Darung, Gebang, Sawit,
Glayem, Kamal, Sigedang, Bobos, Oyoran, Pamengkang, Cimanis, dan
Kumpulkuista.
Berdasarkan uraian tugas yang terangkum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab konsultan, diperlukan metode pelaksanaan
pekerjaan yang tepat dan efektif, agar dapat dicapai suatu hasil analisis secara
optimal. Untuk itu diperlukan beberapa data/ laporan dan sarana penunjang
komputerisasi, agar dapat mendukung tujuan akhir studi yang akan dicapai.

2.3. PEMERINTAHAN
Dengan luas wilayah 2.099,42 Km2, Kabupaten Indramayu merupakan sebuah
wilayah administratif yang luas. Agar pembangunan dapat dirasakan secara merata
maka dperlukan aparat pemerintahan untuk perencanaan dan pelaksanakan
pembangunan. Selain aparat pemerintahan, peran aktif masyarakat adalah roda
penggerak pembangunan. Dengan kinerja aparat pemerinta yang baik diharapkan
pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Kabupaten Indramayu saat ini memiliki desa sebanyak 309 desa dan 8 kelurahan.
Desa/Kelurahan tersebut tersebar di 31 Kecamatan. Kabupaten Indramayu terdiri dari
2 Sekretariat, 8 Badan, 15 Dinas, 2 kantor Kelurahan dengan jumlah pegawai negeri
sebanyak 13.400 orang. Jika dilihat dari Golongan Ruang Pegawai Negeri yang
berada di kabupaten Indramayu terdiri dari 103 pegawai golongan I, 2.257 pegawai
golongan II, 5.460 pegawai golongan III dan 4.509 pegawai golongan IV.
Sedang bila dilihat dari jabatan struktural,eselon tercatat sebanyak 1.171 pegawai
menduduki jabatan struktural dari eselon IV B sampai eselon II A.

BAB II - 5
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

DPRD Kabupaten Indramayu masa bhakti 2014-2019 terdiri atas 6 fraksi dan 4
komisi dengan jumla anggota dewan keseluruhan sebanyak 49 orang.
2.4. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Permasalahan dibidang kependudukan merupakan salah satu isu penting dalam
perencanaan maupun evaluasi hasil pelaksanaan pembangunan. Berbagai indikator
kependudukan dapat digunakan untuk melihat kondisi suatu wilayah. Seperti adanya
laju pertumbuhan yang tinggi, kepadatan pendudukan yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi yang menunjukan penyebaran penduduk di suatu wilayah serta indikator-
indikator lainnya. Dari berbagai indikator tersebut maka masalah kependudukan di
dalam proses pembangunan dapat diidentifikasi.
A. JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pada akhir Tahun 2016 jumla penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak
1.700.815 jiwa. Sedangkan pada akhir Tahun 2017 angka tersebut telah berbah
menjadi 1.709.994 jiwa, keadaan ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar 9.179
jiwa, dengan demikian laju pertumbuhan pendudukan Kabupaten Indramayu Tahun
2016-2017 sebesar 0,54%.
B. KOMPOSIS PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
Adapun komposisi jumlah penduduk Indramayu Tahun 2017 ini terdiri dari Laki-Laki
880.619 jiwa dan penduduk perempuan 829.375 jiwa. Komposisi Penduduk
Kabupaten Indramayu menurut struktur umum dan jenis kelamin dapat digambarkan
dengan jelas oleh piramida penduduk. Dari piramida penduduk dapat dilihat bahwa
selama lima tahun terakhir telah terjadi penurunan fertilasi.
C. KEPADATAN PENDUDUK
Luas wilayah Kabupaten Indramayu kurang lebih 2.099,42 Km2. Dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.709.994 jiwa, kepadatan penduduk di Kabupaten Indramayu
kurang lebih sebesar 814 jiwa/Km2. Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertiggi
adalah kecamatan Karangampel yaitu sebesar 2.038 jiwa/Km2, sedangkan yang
terendah adalah Kecamatan Cantigi 227 jiwa/Km2.
2.5. SOSIAL
Kondisi sosial budaya suatu masyarakat merupakan salah satu indikator tingkat
keberhasilan pembangunan yang dapat dilihat secara kasat mata. Dari bebagai macam
kondisi sosial budaya akan dirangkum dalam beberapa indikator, seperti indikator
pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan, keluarga berencana dan agama.

BAB II - 6
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

A. PENDIDIKAN
Indikator lain dari keberhasilan pembangunan adalah kemajuan dibidang pendidikan.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu pada Tahun 2017
untuk tingkat Sekolah Dasar jumlah sekolah tercata sebanyak 891, murid sebanyak
160.149 orang dan guru sebnyak 9.108. kemudian di tingkat SLTP jumlah sekolah
tercatat sebanyak 203, murid sebanyak 65.706 orang dan guru sebanyak 4.295 orang.
Sedangkan di tingkat SLTA jumlah sekolah tercatat sebanyak 57, murid sebanyak
19.253 orang dan guru sebanyak 1.177 orang. Dan untuk Sekolah Menengah
Kejuruan tercatat memiliki sekolah sebanyak 134 sekolah, 42.948 murid dan 2.234
guru.
B. KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut pondasi adalah fasilitas kesehatan yang
murah, representatif serta mudah diakses diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
untuk hidup sehat. Jumlah Puskesmas termasuk puskesmas pembantu di Kabupaten
Indramayu tercatat sebnayak 116 unt. Kabupaten Indramayu pada tahun 2017 tercatat
sebanyak 1.239 orang. Banyaknya dokter yang melayani penduduk Indramayu
tercatat sebanyak 56 dokter (termasuk dokter gigi). Sedang jumla bidan yaitu 544
orang.
C. AGAMA
Kehidupan beragama diatur dalam UUD 1945 Pasal 29 dan Sila Pertama Pancasila.
Kehidupan dan diarahkan untuk peningkatan akhlak demi kepentingan bersama untuk
membangn masyarakat adil dan makmur.
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu Kabupaten dengan mayoritas
penduduknya memeluk Agama Islam. Jumlah tempat ibadah pada tahun 2017 terdiri
dari Masjid sebanyak 929, Langgar sebanyak 909, Mushola sebanyak 3.814 Gereja
Protestan sebanyak 17, Gereja Katolik sebanyak 4 Vihara sebanyak 2.
2.6. PERTANIAN
A. TANAMAN PANGAN
Tanaman pangan meliputi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Tanaman bahan makanan terdiri dari jenis padi-padian, jagung, umbi-umbian dan

BAB II - 7
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

kacang-kacangan. Data tanama bahan makanan dirinci menurut luas panen, hasil per
kektar dan produksi.
Pada tahun 2017 luas panen padi mengalami penuruan dari tahun sebelumnya yaitu
dari 246.833 Ha menjadi 235.316 a. Hal ini juga berpengaru pada tingkat
produktivitasnya yang mengalami penurunan, yaitu dari 1.800.443,53 ton di tahun
sebelumnya menjadi sebesar 1.394.771,34 ton di tahun ini.
Pada tanaman palawija hanya tanaman ubi kayu dan ubi jalar yang mengalami
peningkatan produksi, sedangkan kenaikan produksi adalah tanaman jambu biji,
pisang, pepaya, semangka, kacang, panjang dan terong.
B. PERETENAKAN
Salah satu tujuan di sub sektor ini adalah meningkatkan populasi dan produksi ternak
dalam usaha memperbaiki ternak dan mempernaiki gizi masyarakat. Hal yang pokok
adalah untuk menghasilkan pendapatan peternak terutama yang berada di wilayah
pedesaan. Jenis ternak yang diusahakan di wilayah Kabupaten Indramayu adalah
ternak besar dan kecil, produksi daging, susu dan telur. Tahun 2017 jumlah sapi
potong 11.895 ekor, kerbau 1.112 ekor, kuda 14 ekor, domba 296.413 ekor dan
kambing 73.942 ekor. Sementara itu untuk ternak unggas adalah ayam kampung
442.417 jantan dan 887.354 betina, ayam pedaging 22.015.125, 15.736 ayam petelur
dan itik 607.551 jantan dan 1.408.220 betina.
C. PERIKANAN
Sesuai dengan letaknya yang berada di pesisir pantai, Indramayu merupakan salah
satu Kabupaten penghasil ikan. Produksi ikan laut segar selama tahun 2017 mencapai
139.713,39 ton. Nilai produksinya mengalami peningkatan dari Rp. 2.413.781.346,31
pada tahun 206 menjadi Rp. 2.375.299.996,36 pada tahun 2017.
D. KEHUTANAN
Dari 7 jenis tanaman hutan yang sidemaikan, pada tahun 2017 hanya 2 jenis tanaman
yang direalisasikan untuk penanaman hutan di wilayah BKPH (Cikawung,
Plosokerep, aurgeulis dan Indramayu) yaitu Tanaman Jati pada lahan 189 Ha, Kayu
Puti pada lahan 207,65 Ha.

2.7. INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

BAB II - 8
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan jumla
koperasi di Kabupaten Indramayu pada Tahun 2017 sebanyak 1.034. koperasi dengan
jumlah angota sebanyak 135.528 anggota dan total asset sebesar Rp. 688.489.662.

BAB II - 9
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

BAB III

METODOLOGI DAN PENDEKATAN TEKNIS

3.1. UMUM
Penerima tugas mengusulkan pendekatan dan metodologi yang komprehensif.
Diharapkan hal ini akan menghasilkan desain teknis bangunan rumah bagi korban
bencana yang dapat digunakan sesuai kebutuhan masyarakat yang berada di
wilayah/daerah kabupaten baru yang sedang atau mulai berkembang yang memiliki
keterbatasan keadaan dalam pencapaian lahan, secara spesifik dapat dipertanggung
jawabkan dan diandalkan baik secara teknis, fungsional, estetika maupun ekonomis.
Perencanaan dan perancangan yang diusulkan oleh penerima tugas memiliki beberapa
pendekatan, yaitu berdasarkan kajian kebutuhan bangunan rumah, adat kebiasaan dan
pola kerja pengguna bangunan, kepentingan kenyamanan dan keamanan penggunaan
bangunan serta kajian kriteria dan standar teknis sehingga pengadaan material harus
menjadi perhatian utama. Hasil formulasi dari kajian komponen-komponen tersebut
disusun menjadi acuan dan arahan dalam proses perencanaan bangunan gedung.

3.2. PENDEKATAN TEKNIS


Terdapat beberapa kriteria, ketentuan, dan standar teknis yang akan menjadi acuan
sekaligus pendekatan bagi penerima tugas untuk mendesain, antara lain:
A. PERSYARATAN TATA BANGUNAN
a) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
 Menjamin bangunan gedung didirikan pada lokasi yang sesuai dengan
peruntukannya berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang
ditetapkan pada kawasan yang bersangkutan.
 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai KDB dan KLB
yang sesuai dengan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan
pada kawasan yang bersangkutan.
 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai GSB dan jarak
bebas bangunan yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan bagi
penghuni dan lingkungannya.
b) Persyaratan Arsitektur

BAB III - 1
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan


karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah
sehingga seimbang serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial dan
budaya).
 Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan
dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya
c) Persyaratan Dampak Lingkungan

Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak


menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

d) Persyaratan Teknis dan Desain Plumbing


 Persyaratan Teknis dan Desain Plambing untuk Air Minum
 Persyaratan Teknis dan Desain Plambing untuk Air Kotor
 Persyaratan Teknis dan Desain Plambing untuk Kebakaran

B. PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN


a) Persyaratan Keselamatan
 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat perilaku alam dan manusia, termasuk gempa, angin, dan petir.
 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mampu memproteksi secara
pasif dan aktif terhadap bahaya kebakaran, seperti :
 cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.
 cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api.
 dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
b) Persyaratan Kesehatan
 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai sirkulasi udara
yang mencukupi dan sehat bagi pemakai.
 Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup dan sehat, baik
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan gedung.

BAB III - 2
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

 Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang


terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan
fungsinya.
 Menjamin terwujudnya kebersihan kesehatan dan memberikan kenyamanan
bagi pemakai bangunan dan lingkungan.
 Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi dengan
baik.
c) Persyaratan Kemudahan/Aksesbilitas:
 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai aksesibilitas
horisontal dan vertikal yang efisien, nyaman, dan memadai yang dapat
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam gedung tersebut.
 Menjamin tersedianya akses evakuasi bagi pemakai gedung/ kantor yang
dalam keadaan darurat dapat menyelematkan diri apabila terjadi bencana
kebakaran, gempa, atau bencana lainnya.
 Menjamin tersedianya aksesibilitas bagi penyandang cacat, apabila dalam
gedung tersebut pemakai atau masyarakat yang dilayani penyandang cacat dan
lanjut usia.
 Menjamin tersedianya prasarana dan sarana bangunan gedung yang dapat
menunjang terselenggaranya fungsi Kantor, termasuk pertandaan di dalam
dan di luar bangunan.
d) Persyratan Kenyamanan :
 Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai ruang gerak dan
hubungan antar ruang yang efektif, efisien, nyaman, dan memadai yang dapat
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam Gedung perkantoran tersebut.
 Menjamin tersedianya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsi.
 Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
 Menjamin terwujudnya suasana kerja yang nyaman dari gangguan suara dan
getaran yang tidak diinginkan.

BAB III - 3
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

C. KRITERIA KHUSUS

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik


berkaitan dengan bangunan gedung kantor yang direncanakan, yang meliputi:

a) Bangunan rumah yang direncanakan merupakan bagian dari kesatuan lingkungan


yang ada di sekitarnya (fisik, alam dan sosial budaya) dalam rangka implementasi
penataan bangunan dan lingkungan;
b) Bangunan rumah yang direncanakan diharapkan mencerminkan identitas
setempat pada wujud arsitektur bangunan tersebut;
c) Bangunan rumah hendaknya fungsional dan efisien dalam pemanfaatan,
pengelolaan dan pemeliharaannya.
d) Rancangan bangunan dapat berupa bangunan tunggal ataupun bangunan dengan
massa banyak (lebih dari satu), lengkap dengan fasilitas pendukungnya.
e) Tipe Bangunan Bangunan Gedung dapat bervariasi sesuai usulan Perencana, yang
diharapkan dapat dikelompokkan sesuai kegiatan kerja atau jasa pelayanan. dan
zoning tingkat keramaian/ kebisingan jumlah masyrakat yang harus dilayani.

D. KETENTUAN-KETENTUAN LAINNYA
Selain kriteria diatas, berlaku pula beberapa ketentuan-ketentuan seperti, Standar,
Pedoman dan peraturan yang berlaku, antara lain :
a) Kajian terhadap Studi/ Desain yang terkait
b) Selain kriteria di atas, terdapat pula beberapa desain yang terkait yang telah ada
sebelumnya, antara lain misalnya kantor –kantor pemerintah yang telah terbangun
sebelumnya.
c) Dalam penyusunan pekerjaan, konsultan melakukan pendekatan dan metode
berdasarkan pola pikir kegiatan dengan mengacu kepada kebijakan dan peraturan
yang terkait.

3.3. METODOLOGI PEKERJAAN


Adapun tahap-tahap kegiatan Penyusunan Panduan untuk perencanaan, perancangan,
penaksiran, pelaksanaan pembangunan serta pengelolaan bangunan gedung meliputi :
3.3.1. PERSIAPAN

BAB III - 4
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

A. Koordinasi dan konsultansi internal/eksternal


Dalam tahap persiapan, konsultan menyusun program kerja kegiatan secara
keseluruhan, dengan melakukan konsolidasi dan koordinasi baik dalam
internal tim tenaga ahli maupun dengan instansi terkait seperti Pemerintah
Daerah setempat untuk mendapatkan pengarahan awal sebagai bahan langkah
kerja di dalam menangani pekerjaan ini.
Konsultan juga akan memaparkan dan memberikan interpetasi terhadap tugas
yang diberikan dan menentukan Sasaran atau Target Proyek Bangunan Rumah
Singgah

B. Pendataan Awal
Pada tahapan ini, konsultan akan menetapkan metode survey dan perangkat
yang akan digunakan, yaitu berupa pengumpulan data primer maupun
sekunder termasuk informasi yang dapat menunjang perancangan dengan
melakukan survey lapangan dan menentukan delineasi batas-batas.
Konsultan juga melakukan persiapan terhadap kegiatan lain seperti
administrasi proyek, penyiapan personil serta persiapan rencana kerja dalam
sebuah kerangka jadwal kerja, sehingga setelah persiapan matang dapat
dilakukan kegiatan studi lapangan dan literatur.
Adapun rincian kegiatan persiapan akan meliputi :
 Interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja
 Koordinasi dengan pihak terkait
 Konsolidasi Tim dan Review
 Menyusun Jadwal (program kerja perencanaan)
 Mengumpulkan data awal (penelitian, peraturan, dan lain-lain) dan
informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah sederhana)
 Penyusunan Metodologi
 Penetapan lokasi kunjungan lapangan dan dokumentasi elektronik
 konsep perencanaan
 sketsa gagasan
 dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan
daerah/ perizinan bangunan.

BAB III - 5
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

C. Pengadaan Lahan
Pengadaan lahan pada proyek ini ditentukan oleh Pemerintah Daerah setempat,
disesuaikan dengan kriteria kebutuhan warga atau target kelompok masyarakat
yang akan menggunakan bangunan ini.

3.3.2. STUDI LITERATUR


Kegiatan studi literatur sangatlah diperlukan untuk mendapatkan sumber data
atau bahan didalam melakukan evaluasi terhadap produk Penyusunan
Perencanaan konsep model-model bangunan gedung studi literatur/ studi
terkait meliputi :
 Studi tentang norma-norma, standar-standar, prosedur, peraturan dan lain-
lain
 Studi dari text book, dan teori-teorinya
 Studi-studi yang berkaitan dengan bangunan gedung rumah korban
bencana.
 Contoh-contoh dan studi banding dari berbagai bangunan gedung rumah
korban bencana di beberapa lokasi
Studi literatur yang dapat menjadi acuan untuk aspek teknis substansial
maupun kebijakan dan peraturan yang terkait dengan perencanaan,
perancangan, persyaratan teknis, pelaksanaan pembangunan, dan pengawasan
pembangunan diantaranya adalah sebagai berikut:
 Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (Kep. Men. PU No.
441/KPTS/1998)
 Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Gedung Umum dan
Lingkungan (KepMen PU No. 468/KPTS/1998)
 Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan (KepMeneg PU No. 1 0/KPTS/2000)
 Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
(KepMeneg PU No. 11 IKPTS/2000)
 KepMen Kimpraswil No. 332/KPTSIM/2002 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara dan yang lainnya.

BAB III - 6
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

Pada tahap ini konsultan akan menggabungkan hasil-hasil studi literatur.


Kemudian dari hasil studi tersebut di atas, konsultan melakukan
pengelompokan data berdasarkan aspek-aspek:

 Fungsional
 Struktural
 Arsitektural
 Utilitas, ME dan Sanitasi

3.3.3. SURVEY LOKASI


Melakukan survey dan kunjungan lapangan yang disertai oleh Pemerintah
Daerah setempat untuk melakukan pengukuran dan penelitian tentang lokasi
dan daya dukung tanah dengan tujuan untuk melihat lebih detail dan
mendokumentasikan secara elektronik lokasi rumah bagi korban bencana yang
akan dibangun. Kunjungan ini tak terlepas dari kontrol Pemerintah Daerah,
agar dalam pembuatan rencana tapak bangunan, perkiraan biaya dan
pengurusan perizinan, dan lain-lain tidak mengalami perbedaan data.
3.3.4. KONSEP PERANCANGAN
Konsep Perancangan yang didapatkan dari hasil analisis dan temuan berupa:
a) Pemahaman Umum
Melingkupi kepadatan lahan, peraturan-peraturan daerah yang berlaku, norma-
norma sosial yang ada, standar-standar dan time frame.
b) Tata Lingkungan
Melingkupi aspek-aspek perencanaan kawasan, yaitu :
 Penataan Horizontal (Site Plan)
Dari penjelasan Model penataan masa maka dengan mudah dapat
ditentukan suatu tatanan lengkap pada suatu tapak degan tetap
memperhatikan zonasi dari program ruang , orientasi orientasi terhadap
matahari, lingkungan sekitar tapak , rencana pentahapan.
Selain dari hal –hal diatas juga perlu diperhatikan jarak antara dua masa
bangunan , selain mengikuti peraturan daerah setempat maka jarak paling
dekat adalah 3 meter antara dua bidang massif, sedangkan untuk bidang

BAB III - 7
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

berjendela paling dekat 9 meter dengan pertimbangan kondisi


pencahayaan dan udara.
 Kemungkinan Pentahapan dan Penambahan
Kemungkinan pentahapan bangunan baik secara horizontal maupun
vertical dengan memakai suatu model pada bentukan masa dan sistem
yang dapat menyatukan satu masa dengan masa lainnya. Perlu
diperhatikan sistem penyatuan dua masa seperti sistem siar dilatasi.
c) Konsep Bangunan
Pada Pembahasan sebelumnya penerima tugas telah menguraikan bahwa
zonasi ruang pada tapak tergantung dari aksesibilitas pada tapak ,dan program
kegiatan.
Zona secara umum ditetapkan sebagai berikut:
 Zona untuk Daerah Publik,
 Zona untuk Daerah Privat,
 Zona untuk Daerah Servis,
 Zona Halaman Terbuka sebagai space pengikat atau pusat orientasi dan
sarana penunjang: parkir dan lain-lain
d) Struktur Bangunan
Telah ditetapkan struktur pada bangunan adalah beton bertulang dan baja .
Penggunaan struktur Beton Bertulang untuk bangunan 2(dua) lantai harus
memperhatikan hal-hal berikut ini:
 Minimal mempunyai kekuatan K250 .
 Untuk struktur seperti kolom, dimensi dan penempatannya harus
diperhatikan yaitu diusahakan rata dalam sehingga ruang sisal bisa clean .
 Balok balok terutama pada ruang tangga harus diperhatikan jangan terjadi
penebalan yang dapat mengakibatkan penumpukan debu.
 Pelat lantai dapat menggunakan sistem pelat balok anak biasa.
 Pembagian grid kolom diusahakan mengacu kepada sistem modul yang
sudah ditetapkan sehingga memudahkan dalam pembagian bukaan bukaan
Jendela dan memudahkan pengembangan layout ruang dalam
perencanaannya.

BAB III - 8
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

 Penggunaan baja merupakan alternatif pada pekerjaan atap untuk efisiensi


dan waktu pelaksanaan yang lebih cepat.
e) Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan standar buku biru yang
berlaku tetapi khusus pada bangunan gedung perlu diperhatikan hal –hal
sebagai berikut:
 Bahan penutup lantai yang umum dipakai adalah keramik, tetapi keramik
mempunyai kelemahan yaitu bila sistem pemasangannya tidak baik maka
ada kecenderungan melendut dan pecah
 Pada tangga yaitu pada injakan perlu adanya karet atau keramik anti slip
untuk keamanan pemakai gedung dan penyandang cacat.
 Bahan daun pintu lebih baik digunakan panil kayu .
 Penggunaan plin dirasa perlu demi menjaga kebersihan pada dinding
bagian bawah.
 Plafon menggunakan bahan yang mudah dalam perawatan
f) Utilitas Bangunan
Secara umum utilitas yang perlu diperhatikan adalah :
 Terpenuhinya kebutuhan air bersih di KM/ WC.
 ‘Water Tank’ diletakkan pada zona servis dan tertutup, daya tampung
tangki harus dperhitungkan untuk cadangan hydrant pemadam kebakaran.
 Saluran saluran talang harus ditempatkan pada lokasi yang baik dan tidak
terekspos dan tidak mudah untuk dijangkau .
g) Bentuk Arsitektur
Bentuk dari Bangunan Gedung dengan menerapkan model penataan masa
maka secara keseluruhan bentuk akan mengikuti kebutuhan akan ruang pada
tapak.
h) Sketsa Gagasan
Dalam mengolah Formulasi Konsep Perancangan, konsultan harus
memperhatikan atau melibatkan masukan/pendapat stakeholder dengan
memperhatikan asas-asas sebagai berikut:
 Bangunan untuk rumah korban bencana hendaknya fungsional, efisien,
menarik tetapi tidak berlebihan.

BAB III - 9
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

 Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan kepada kemewahan


material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi
teknik dan fungsi sosial bangunan.
 Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umumya, hendaknya biaya diusahakan
serendah mungkin.
 Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat
dilaksanakan dalain waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya.
 Bangunan gedung Pemerintah hendaknya mendukung peningkatkan
kualitas lingkungan di sekitarnya.
 Disamping fungsional, dalam keterbatasan luas ruang dalam, tata ruang
dalam hendaknya mempertimbangkan tata perletakan bukaan, dan tata
letak perabot yang efisien.

3.3.5. PRA RENCANA


Tahap Penyusunan Pra Rencana, berisi tentang pengejewantahan konsep
perancangan ke bentuk rencana tapak, rencana fungsi bangunan, rencana
arsitektur, rencana struktur, rencana utilitas.
3.3.6. PENGEMBANGAN DESAIN
Pada tahapan ini, setelah melakukan beberapa pembahasan desain, koordinasi
teknis dan non teknis serta konsolidasi dengan pihak pemberi tugas,
berdasarkan masukan-masukan dan opini forum maka konsultan akan
melakukan pengembangan pada desain yang tujuannya adalah penyempurnaan
terhadap rancangan , agar secara kebutuhan dan kelayakan tepat serta
diharapkan akan berimplikasi pada kesesuaian antara rancangan dengan
kebutuhan fungsi serta karakteristik lokal.

BAB III - 10
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

BAB IV

RENCANA KERJA

4.1. UMUM
Rencana Kerja Konsultan yang akan dijelaskan pada Bab ini, disesuaikan dengan
metodologi yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya, serta lingkup pekerjaan yang
diterangkan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), dengan tujuan akhir
teraplikasinya perencanaan yang dilaksanakan.
4.2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam pekerjaan perencanaan teknis bangunan gedung kantor/bangunan lainnya ini,
dari awal sampai akhir pekerjaan ini dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan
dan evaluasi dari pemberi tugas sehingga ketetapan waktu, mutu dan sasaran akan
selalu terkontrol. Pembagian Tahapan pekerjaan secara global dijelaskan sebagai
berikut :
A. Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan persiapan dari seluruh tahapan pekerjaan yang dimulai dari :
 Mobilisasi personil;
 Mobilisasi peralatan;
 Ruang kerja/kantor;
 Penyusunan rencana mutu kontrak;
 Pengumpulan data sekunder;
 Pengumpula data studi terdahulu
B. Tahap Survey
Tahap ini merupakan tahapan berikutnya setelah dilakukan diskusi laporan
pendahuluan. hasil diskusi laporan pendahuluan merupakan masukan-masukan dari
stake holder di Kabupaten Indramayu.
Sesuai dengan kerangka acuan kerja, sebelum pelaksanaan perencanaan teknis harus
dilaksanakan pekerjaan survey lapangan, untuk mendapatkan data-data pendukung
yang ada digunakan tahap perencanaan teknis. Adapun pada tahp ini yang harus
dilakukan adalah :
 Survey Pendahuluan

BAB IV - 1
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

Konsultan harus membentuk tim yang mempunyai pengalaman yang cukup.


 Survey Detail
Survey detail yang akan dilaksanakan meliputi : pengukuran situasi dan
penampang gedung serta perhitungan dan penggambarannya.
 Survey Bahan
Tim akan melaksanakan survey harga bahan dan peralatan dilakukan untuk
mendapatkan data lapangan pada lokasi dimana akan dibangun
C. Tahap Analisa Data
Setelah mendapatkan data sekunder dan primer, selanjutnya dilakukan prosesing data-
data tersebut.
D. Tahap Perencanaan dan Penggambaran
Setelah dilakukan tahapan analisa maka selanjutnya dilakukan tahapan perencanaan.
Tahapan ini antara lain :
1. Lay out wilayah perencanaan
2. Kriteria perencanaan teknis bangunan
Dalam melakukan perencanaan teknis harus berdasarkan kepada kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan agar keluaran yang dihasilkan dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Rekomendasi Pengelolaan dan Rencana Detail (DED)
4. Penggambaran Hasil Perencanaan Teknis
E. Pelaporan
Sesuai dengan Kerangka Acuan kerja laporan yang harus dibuat dan diserahkan oleh
Konsultan adalah :
1. Laporan Pendahuluan
Yang berisi tentang data-data yang didapatkan pada saat survey pendahuluan,
serta berisi rincian metodologi pelaksanaan, jadwal pelaksanaan, tim pelaksanaan
dan format-format yang akan digunakan dalam penyelesaian pekerjaan.
2. Laporan Akhir
laporan akhir terdiri dari : ringkasan uraian dari laporan pendahuluan, pengolahan
data, perhitungan-perhitungan perencanaan serta rumus-rumus yang digunakan.
Jadi laporan ini berisi ringkasan dan saran-saran dari semua pekerjaan yang telah
dilaksanakan setelah kontrak ditanda tangani.

BAB IV - 2
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

BAB IV - 3
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5.1. PROGRAM KEGIATAN


Perencanaan Teknis Bangunan Gedung Kantor/Bangunan Lainnya akan sangat
bermanfaat bagi abdi negara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
sehingga dapat memaksimalkan dan meningkatkan kinerja serta dapat meningkatkan
produktifitas kerja.

5.2. KEBUTUHAN RUANG DAN BESARAN RUANG


Pengelompokan kegiatan diatur berdasarkan kegiatan yang sejenis untuk
memudahkan aksesbilitas, kenyamanan bekerja, menciptakan keteraturan dengan
memilih zona-zona tertentu sesuai dengan karakteristik kegiatan. Sesuai dengan
rumus program kegiatan, maka kebutuhan ruang adalah mengakomodasi kegiatan
yang terjadi kedalam bentuk ruang-ruang. Pengelompokan ini harus direalisasikan
dengan besaran kebutuhan ruangan dan kapasitas ruangan itu sendiri.
Denah pembuatan rumah singgah tersebut berupa perancangan rumah singgah yang
terdiri dari beberapa fasilitas utama dan fasilitas penunjang, dalam setiap fasilitas
dibagi menjadi beberapa bangunan dan ruangan yang dipisat satu dengan yang
lainnya menurut kebutuhan dan fungsinya masing-masing, adapun bangunan dan
ruangan tersebut adalah :
1. Denah Rencana Lantai Dasar
a) Lobby
b) Ruang Konsultasi dan Arsip
c) Ruang Kesehatan
d) Kamar ODGJ sebanyak 2 kamar
e) Kamar Tidur
f) Ruang Baca
g)
h) Playgound/Taman
i) Ruang Makan dan Dapur
j) Ruang Rapat

BAB V - 1
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

k) Kantor Pengelola
l) Toilet
2. Denah Rencana Lantai Atas
a) Ruang Pengajar dan Arsip
b) Kamar Tidur sebanyak 12 Kamar
c) Gudang Logistik
d) Pantry
e) Ruang Pelatihan dan Hall
f) Toilet

5.3. KONSEP PERENCANAAN TAPAK


Pemilihan lokasi dan tapak terpilih di Jl. Raya Pabean Udik, Kelurahan
Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. Batas-batas tapak meliputi :
Utara :
Timur :
Selatan :
Barat :
Tapak terpilih memiliki luas m2.

5.4. KONSEP PERANCANGAN


5.4.1. KONSEP PERANCANGAN PROGRAMATIK
5.4.1.1. Konsep Fungsional
A. Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
Kebutuhan ruang dan besaran ruang pada Rumah Singgah adalah sebagai
berikut :

No Luas Total Luas


Ruang Jumlah
. (m2) (m2)
Lantai 1
Ruang Konsultasi dan
1 13,83 1 13,83
Arsip
2 Ruang Kesehatan 18,5 1 18,5
3 Kamar ODGJ 9,25 2 18,5
4 Kamar Tidur 7,215 1 7,215
5 Ruang Makan dan Dapur 65 1 65

BAB V - 2
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

6 Toilet Wanita 7,7625 1 7,7625


7 Toilet Pria 7,7625 1 7,7625
8 Ruang Rapat 19,044 1 19,044
9 Kantor Pengelola 20,94 1 20,94
10 Playground/Taman 37,1 1 37,1
Lantai 2
1 Ruang Pengajar dan Arsip 25 1 25
2 Kamar Tidur 9,25 6 55,5
3 Kamar Tidur 8,75 6 52,5
4 Gudang Logistik 9,75 1 9,75
5 Pantry 7,5 1 7,5
6 Toilet 7,875 1 7,875
7 Ruang Pelatihan dan Hall 31,25 1 31,25

B. Hubungan Ruang
Hubungan ruang yang terdapat dalam ruang-ruang kegiatan
menggambarkan pila ruang yang saling terhubung, antara lain :
a) Organisasi Pusat
Kegiatan pada kelompok ini membutuhkan hubungan ruang yang dapat
diakses dari luar bangunan dan dari dalam bangunan. Karena kelompok
kegiatan ini merupakan penghubung antara sosial dan pemerintah
dengan anak jalanan. Bagian kelompok ini juga menjadi pengurus utama
dalam seluruh kegiatan yang terdapat di dalam bangunan.
b) Pusat Pemeliharaan
Pada kelompok kegiatan ini, diharapkan pola hubungan ruang yang
mudah diakses oleh pengurus, pekerja serta anak jalanan. Sehingga
keterbukaan antar ruang diperlukan agar pelaku nyaman dalam
berkegiatan pada area kelompok kegiatan ini.
c) Ruang Konsultasi
Ruang konsultasi dan ruang pengobatan bisa diakses secara langsung,
juga sama dengan ruang penyimpanan namun hanya bisa diakses oleh
yang berkepentingan seperti pekerja sosial dan pengurus. Ruang lainnya
bisa diakses secara terbuka.
d) Ruang Istirahat
Area ini merupakan tempat dimana anak jalanan menghabiskan waktu
bersama, jauh dari kegiatan harian lainnya. Kegiatan beristirahat adalah

BAB V - 3
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

kegiatan utama dalam area ini, sehingga area ini harus mudah diakses
dari area kegiatan belajar dan bermain.

C. Organisasi Ruang
Dari hubungan ruang diatas, penataan sesuai kebutuhan pada hubungan
ruang akan didesain dengan pola organisasi ruang yang mampu membantu
terwujudnya pola kegiatan pada setiap kelompok ruang.
Entrance pada bangunan berada dekat atau langsung berhadapan dengan
area Organisasi Pusat agar pengelola dapat menjadi penghubung langsung
antara pelaku dalam bangunan dan luar bangunan.
Pusat pemeliharaan merupakan area yang cukup besar pengaruhnya dalam
mengedukasi dan re-sosialisasi anak jalanan dengan sosial karena disinilah
kegiatan dengan sosial bisa lebih dioptimalkan, sehingga hubungannya
dengan ruang lainnya saling terhubung. Area Istirahat diletakkan paling
belakang atau dilantai atas untuk menghindari keramaian dan privasi dari
masyarakat rumah singgah terhadap kegiatan lainnya.

5.4.1.2. Konsep Aklimatisasi Ruang


A. Penghawaan Ruang
Ruang-ruang pada bangunan perencanaan tersebut diciptakan untuk
memberikan kenyamanan bagi para penghuni dan pengguna yang ada.
Tingkat penyamanan ruangan dipengaruhi oleh faktor penghuni dan
pengguna ruang serta jenis kegiatan yang dilakukan. Untuk mewujudkan
kenyamanan ruang yang diharapkan, sistem penghawaan secara umum
dilakukan dengan 2 cara yaitu penghawaan secara alami dan penghawaan
secara buatan dan dengan 2 tujuan yaitu penghawaan untuk
mendingnkan/menyejukkan ruangan dan pengahwaan untuk
menghangatkan ruangan.
a) Penghawaan alami
Penghawaan alami merupakan proses pergantian udara di dalam
ruangan yang dibantu dengan elemen-elemen bangunan yang terbuka.
Tujuannya agar udara di dalam ruangan mengalami pergantian udara

BAB V - 4
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

yang baru dan udara panas dalam ruangan keluar, serta tercapaunya
kenyamanan tingkat thermal. Bukaan pada bangunan bisa dibantu
dengan adanya vegetasi yang mendukung untuk pengarahan arah angin
yang bergerak ke dalam bangunan. Juga peletakan bangunan dan
ruangan dikondisikan supaya bisa menangkap angin yang melewati
bangunan.
Pada hal ini juga perlu diperhatikan adalah cahaya matahari yang
datang, karena cahaya matahari ikut menaikkan suhu dalam ruangan.
Untuk itu perlua adanya pencegahan naiknya suhu ruangan agar
kenyamanan thermal tercapai.
b) Penghawaan buatan
Penghawaan buatan ini gidunakan jika sangat diperlukan agar tidak
terjadi pemborosan tenaga yang digunakan. Penghawaan buatan
diperlukan untuk menciptakan kondisi udara dan suhu ruangan serta
kelembapan udara yang baik dan nyaman terutama pada ruangan yang
memerlukan kondisi penghawaan di bawah temperatur rata-rata
setempat. Prinsip utama penghawaan buatan adalah menurunkan suhu
ruangan dan kelembapan ruanga, sehingga udara dalam ruangan
dikondisikan seperti yang diperlukan sesuai dengan fungsi ruangan
tersebut. Untuk menciptakan kenyamanan dengan penghawaan buatan
maka suhu temperatur dan kelembapan dikondisikan dibawah kondisi
normal, dan perlukan mesin seperti kipas angin, exhaust fan dan air
conditioner (AC).

B. Akustika Ruang
Pada dasarnya gangguan yang terjadi adalah noise atau disebut dengan
unwanted sound/ suara yang tidak diharapkan. Pada level rendah suara ini
bisa mengganggu dan pada leveel yang sangat tinggi suara ini bisa merusak
pendengaran. Beda aktivitas akan menghasilkan suara kebisingan yang
berbeda pula. Sehingga setiap kegiatan akan memiliki kebutuhan akan
ketenangan yang yang berbeda-beda pula.

BAB V - 5
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

Gambar Contoh Sumber Kebisingan


Sumber : UNESCO, 1997
Sumber kebisingan secara umum dibedakan menjadi 2 yaitu kebisingan
internal dan kebisingan eksternal. Internal berarti yang kebisingan yang
bersumber dari kegiatan di dalam bangunan yang bisa saja mengganggu
ketenangan do sekitar bangunan atau bahkan ruangan lainnya yang masih
dalam bangunan tersebut. Eksternal adalah kebisingan yang bersumber dari
luas bangunan. Pada umumnya kebisingan eksternal paling utama adalah
padatnya kendaraan di jalanan, bangunan dengan intensitas kegiatan mesin
tinggi.
a) Kebisingan internal
Pada penerapan solusi untuk kebisingan internal perlu diperhatikan
beberapa hal yang membantu mengurangi masalah kebisingan internal
seperti peredam suara pada ruangan-ruanagn yang menghasilkan suara
besar, double partisi material dinding yang mempu menahan
kebisingan keluar/masuk, background noise jika dibutuhkan.
b) Kebisingan eksternal
Kebisingan eksternal paling mudah biasanya diantisipasi dengan
peletakan ruang-ruang yang paling membutuhkan ketenangan seperti
ruang kelas dan ruang tidur diletakkan pada posisi paling jauh dari
sumber kebisingan inti.
Selain pada peletakan ruang, dalam mengantisipasi kebisingan
eksternal bisa dengan pengadaan barrier berupa kontur yang akan
mengahalangi suara kebisingan masuk ke dalam bangunan, meletakkan
bangunan di ketinggian kontur yang lebih rendah dari sumber

BAB V - 6
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

kebisingan juga membantu mengurangi kebisingan masuk ke dalam


ruangan.

C. Pencahayaan Ruang
Kondisi pencahayaan yang baik dalam kegiatan belajar, bermain dan
bekerja sangat dibutuhkan demi kenyamanan bersama. Kebutuhan cahaya
sangat penting dan kenyamanan sangat dianjurkan untuk menunjang
kegiatan yang berlangsung. Pencahayaan sama halnya dengan penghawaan
yaitu terbagi menjadi alami dan buatan. Secara alami pencahayaan hanya
bisa dibantu oleh sinar matahari, oleh sebab itu pencahayaan alami erat
kaitannya dengan kenyamanan penghawaan alami. Bukaan yang besar
mampu menerangi seluruh ruangan, namun disaat yang sama mampu
menaikkan suhu dalam ruangan. Maka diperlukan penentuan ukuran dan
penempatan bukaan yang sesuai sehingga tidak banyak terjadi kenaikkan
suhu dalam ruangan.

5.4.1.3. Konsep Struktur dan Konstruksi


A. Sub-Konstruksi (Pondasi)
Pondasi adalah bagian bangunan yang menghubungkan gedung dengan
tanah. Tanah harus menerima beban dari gedung (beban mati serta beban
berguna) dan pondasi membagi beban itu, sehingga tekanan tanah yang
diperbolehkan tidak dilewati. Pondasi harus diperhitungkan sedemikian
rupa sehingga dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri,
beban berguna dan gaya-gaya luar seperti angin, gempa bumi, dll. Pondasi
dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu pondasi dangkal, dan pondasi dalam.
Pondasi Dangkal, mentransfer beban langsung ke pondasi, dan telapan
pondasi langsung bertumpu pada tanah. Pondasi jenis ini cenderung lebih
murah, mensyaratkan kondisi/jenis tanah yang sesuai. Dimensi pondasi
ditentukan oleh kapasitas daya dukung tanah yang diijinkan. Beberapa
macam pada jenis pondasi ini adalah pondasi basement, pondasi
rakit/perahu, pondasi footplate danpondasi sumuran.
B. Super Struktur

BAB V - 7
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

Super struktur adalah struktur pada area badan bangunan diatas tanah dan
dibagi menjadi 2 sub-struktur yaitu sub-sistem vertikal dan sub-sistem
horizontal. Sub-sistem vertikal sendiri menjadi 3 pembagian struktur
berdasarkan kemampuan menahan dan meneruskan beban vertikal dan
horizontal ke pondasi yaitu wall, shaft, dan rigid frame.
C. Upper Struktur
Upper struktur merupakan struktur paling atas berupa atap dari bangunan.
Atap yang akan didesain pada Rumah Singgah mengambil dari arsitektur
lokal/tradisional dengan beberapa modifikasi dengan arsitektur modern.
5.4.1.4. Konsep Utilitas Bangunan
A. Sistem Jaringan Air Bersih
Sistem jaringan air bersih yang akan digunakan menggunakan sistem
distribusi yang bisa dilihat pada gambar berikut :

Gambar
B. Sistem Jaringan Air Kotor
Jenis limbah pada bangunan adalah berupa air kotor dan air bekas. Limbah
air kotor adalah limbah air kotor yang terdiri dari air buangan kakus dan
unrinoir. Sedangkan air bekas adalah limbah yang terdiri dari air buangan
dari kamar mandi, wastafel, washbasin dan sink. Limbah tersebut akan
diperoses dan disaring sebelum akhirnya disalurkan pada rola kota/parit.
C. Sistem Penanggulangan Kebakaran

D.
5.4.1.5.
5.4.2. KONSEP PERANCANGAN PENEKANAN STUDI
5.5. HUBUNGAN ANTAR KEGIATAN DAN RUANGAN

BAB V - 8
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

5.6. KONSEP PERENCANAAN


Dari hasil analisa yang telah dilakukan, mengacu pada lokasi perencanaan maka untuk
Perencanaan Teknis Bangunan Gedung Kantor/Bangunan Lainnya di desain dengan
dimensi 21 x 21,45 m2 dengan tepat berada disamping Kantor Dinas Sosial Kabupaten
Indramayu. Titik Koordinat lokasi perencanaan adalah
Berdasarkan kondisi lokasi, elevasi lantai berada pada ketinggian 60 cm. ka
5.7. DESAIN LAYOUT
5.8. STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA
Dalam pelaksanaan pekerjaan “Perencanaan Teknis Bangunan Gedung
Kantor/Bangunan Lainnya” yang dilaksanakan oleh PT. DUTAGRAHA CIPTA
ENJINERING tidak bisa lepas dari perananan sumber daya manusia, dalam hal ini
adalah para tenaga ahli yang sesuai dengan bidangnya masing-masing dan
mempunyai pengalaman yang cukup sesuai dengan yang diisyaratkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK). PT. DUTAGRAHA CIPTA ENJINERING
memberikan tenaga ahli terbaik yang dipunyai agar dalam pelaksanaan pekerjaan
dapat optimal dan sesuai dengan sasaran yang akan dicapai/yang telah ditentukan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

5.9. STRUKTUR ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna Jasa pekerjaan “Perencanaan Teknis Bangunan Gedung Kantor/Bangunan
Lainnya” adalah Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, dalam pelaksanaannya
Pengguna Jasa melakukan pengawasan dan koordinasi dengan Penyedia Jasa agar
didapat hasil pekerjaan yang optimal dan sesuai yang diharapkan oleh Pengguna Jasa.
Maka untuk supaya terwujudnya hasil tersebut maka Pengguna Jasa menyusun Tim
kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

5.10. TENAGA KERJA


Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK), Tenaga Ahli dan tenaga kerja yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Team Leader (Ahli Arsitek) : 1 Orang
2. Ahli Teknik Bangunan Gedung : 1 Orang
3. Ahli Teknik Tenaga Listrik : 1 Orang

BAB V - 9
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

4. Ahli Geoteknik : 1 Orang


5. Asisten Ahli Teknik Arsitektur : 1 Orang
6. Asisten Ahli Teknik Bangunan Gedung : 1 Orang
7. Cost Estimator : 1 Oramg
8. Surveyor : 3 Orang
9. Drafter : 1 Orang
10. Administrasi : 1 Orang

5.11. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA KERJA


Tugas dan tanggung jawab setiap Tenaga Ahli dalam pekerjaan Penyusunan (DED)
Bagi Rumah Korban Bencana Atau Relokasi Program Kabupaten/Kota, yaitu sebagai
berikut :
A. Tenaga Team Leader
Team Leader, sarjana/magister (Jurusan Teknis Arsitek) lulusan perguruan tinggi
negeri/swasta; dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun S1,
komptensi Ahli Muda (SKA Arsitek), memiliki sertifikat keahlian dan diutamakan
mempunyai pengalaman profesional terkait pekerjaan sejenis dalam perencanaan
gedung bangunan gedung pemerintahan dan atau gudang pemerintahan.
Tugas dan tanggung jawab meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal tersebut di
bawah ini :
 Melakukan koordinasi dengan Instansi terkait, mengkoordinasikan semua
tenaga/personel yang terlibat dalam pekerjaan ini, sehingga tercapai hasil yang
optimal dan dapat mempertanggungjawabkan.
 Bertanggung jawab terhadap keakuratan data, kelengkapan dan ketepatan
waktu, sesuai dengan ketentuan dalam KAK dan jadwal waktu yang telah
ditetapkan, termasuk hasil masukan datanya.
 Bekerjasama dengan Tenaga Ahli dan staf teknik lainnya yang membantu
melaksanakan pekerjaan perencanaan, sehingga hasil yang didapat sesuai
dengan yang diharapkan Pengguna Jasa.
 Mengasistensikan semua hasil pekerjaan secara bertahap dan teratur kepada
Pengguna Jasa.
 Membuat laporan-laporan sesuai KAK dan diserahkan tepat pada waktunya.

BAB V - 10
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

 Bertanggung jawab atas semua laporan yang disyaratkan dalam KAK.


B. Tenaga Ahli Bangunan Gedung
Tugas utama tenaga ahli Bangunan Gedung adalah sebagai perencana bangunan
gedung membantu Koordinator Ahli arsitektur dalam merancangan desain gedung.
Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data/survei investigasi
kondisi tanah dan menganalisis serta menyusun rencana mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan desain. Tenaga Ahli Arsitektur berpendidikan minimal sarjana
Teknik Arsitektur (S1) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta,
berpengalaman dalam perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-
kurangnya minimal 6 (enam) tahun dengan Sertifikat Keahlian (SKA) minimal Ahli
Muda yang masih berlaku, berpengalaman dalam perencanaan gedung bangunan non
perumahan/profesional terkait pekerjaan sejenis dalam perencanaan gedung bangunan
gedung pemerintahan dan atau gudang pemerintahan.
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal tersebut di
bawah ini :
 Melakukan Koordinasi dan bekerja sama dengan semua tenaga ahli dan staf
teknik lainnya yang terlibat dalam pekerjaan ini, sehingga tercapai hasil yang
optimal sesuai yang diharapkan pengguna jasa dan dapat
mempertanggungjawabkan.
 Bertanggung jawab terhadap keakuratan data, kelengkapan dan ketepatan
waktu, sesuai dengan ketentuan dalam KAK ini dan jadwal waktu yang telah
ditetapkan, termasuk hasil masukan datanya.
 Bersama tim mengasistensikan semua hasil pekerjaan secara bertahap dan
teratur kepada Pengguna Jasa melalui Project Officer agar hasil akhir pekerjaan
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja.
 Membuat laporan-laporan sesuai KAK dan diserahkan tepat pada waktunya.
 Dalam pelaksanaannya bertanggung jawab kepada Team Leader atas semua
laporan yang disyaratkan dalam KAK.
C. Tenaga Ahli Tenaga Listrik
Tugas utama Ahli Tenaga Listrik adalah membantu Team Leader dalam perhitungan-
perhitungan dan analisis dalam penyusunan Rencana Mekanikal dan Elektrikal yang
berhubungan dengan bangunan gedung. Ahli Tenaga Listrik seorang Sarjana Teknik

BAB V - 11
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

Mekanikal Elektrikal (S1) dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta
yang telah disamakan dan memiliki SKA dan memiliki pengalaman minimal selama 6
(enam) tahun bidang perencanaan bangunan gedung bertingkat non perumahan.
Tugas dan tanggung jawab meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal tersebut di
bawah ini :
 Melakukan Koordinasi dan bekerja sama dengan semua tenaga ahli dan staf
teknik lainnya yang terlibat dalam pekerjaan ini, sehingga tercapai hasil yang
optimal sesuai yang diharapkan pengguna jasa dan dapat
mempertanggungjawabkan.
 Bertanggung jawab terhadap keakuratan data, kelengkapan dan ketepatan
waktu, sesuai dengan ketentuan dalam KAK ini dan jadwal waktu yang telah
ditetapkan, termasuk hasil masukan datanya.
 Bersama tim mengasistensikan semua hasil pekerjaan secara bertahap dan
teratur kepada pengguna jasa melalui Project Officer agar hasil akhir pekerjaan
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja.
 Membuat laporan-laporan sesuai KAK dan diserahkan tepat pada waktunya.
Dalam pelaksanaannya bertanggung-jawab kepada Team Leader atas semua laporan
yang di syaratkan dalam KAK.
D. Tenaga Ahli Geoteknik
Tugas utama Ahli Tenaga Listrik adalah membantu Team Leader dalam perhitungan-
perhitungan dan analisis dalam penyusunan Rencana Mekanikal dan Elektrikal yang
berhubungan dengan bangunan gedung. Ahli Tenaga Listrik seorang Sarjana Teknik
Mekanikal Elektrikal (S1) dari suatu perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta
yang telah disamakan dan memiliki SKA dan memiliki pengalaman minimal selama 6
(enam) tahun bidang perencanaan bangunan gedung bertingkat non perumahan.
Tugas dan tanggung jawab meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal tersebut di
bawah ini :
 Melakukan Koordinasi dan bekerja sama dengan semua tenaga ahli dan staf
teknik lainnya yang terlibat dalam pekerjaan ini, sehingga tercapai hasil yang
optimal sesuai yang diharapkan pengguna jasa dan dapat
mempertanggungjawabkan.

BAB V - 12
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

 Bertanggung jawab terhadap keakuratan data, kelengkapan dan ketepatan


waktu, sesuai dengan ketentuan dalam KAK ini dan jadwal waktu yang telah
ditetapkan, termasuk hasil masukan datanya.
 Bersama tim mengasistensikan semua hasil pekerjaan secara bertahap dan
teratur kepada pengguna jasa melalui Project Officer agar hasil akhir
pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja.
 Membuat laporan-laporan sesuai KAK dan diserahkan tepat pada waktunya.
Dalam pelaksanaannya bertanggung-jawab kepada Team Leader atas semua laporan
yang di syaratkan dalam KAK.
E. Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Pendukung
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, maka para tenaga ahli dibantu oleh
beberapa tenaga pendukung sesuai dengan kebutuhan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini. Adapun kebutuhan tenaga pendukung tersebut antara lain :
m) Asisten Tenaga Ahli
Assisten Tenaga Ahli (sub-professional staff) dengan pendidikan D3/S1 yang
memiliki pengalaman minimal 4 (empat) tahun dengan tugas membantu tenaga
ahli dalam pekerjaan teknis pengumpulan data, analisis dan evaluasi data, serta
pelaporannya.
n) Cost Estimator
Cost Estimator dengan pendidikan D3/S1 yang memiliki pengalaman minimal 4
(empat) tahun dengan tugas membantu tenaga ahli dalam pekerjaan teknis
pengumpulan data, analisis dan evaluasi data, serta pelaporannya.
o) Surveyor
Pendidikan Min. SMK/SMA sederajat jurusan (Bangunan), berpengalaman dalam
bidang bidang survey/pendataan bangunan. Dapat bekerja dengan cepat dengan
tingkat ketelitian yang tinggi dan Pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
p) Drafter
Drafter dengan pendidikan minimal SMK/SMA sederajat dengan pengalaman
kerja minimal 3 (tiga) tahu dengan tugas dan tanggung jawab mengkreasikan dan
mengaplikasikan semua hasil olah data lapangan ke dalam komputer sampai hasil
akhir yang memuaskan sesuai pedoman pelaksanaan teknis pembangunan gedung
serta membantu membuat laporan-laporan.

BAB V - 13
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

q) Administrasi
Diperlukan dalam pelaksanaan manajemen seperti mengatur Tim dalam
kelancaran operasional pelaksanaan pekerjaan, mempunyai latar belakang
pendidikan minimal SMA/SKM Sederajat mempunyai keahlian dan menguasai
penggunaan komputer terutama dalam manajemen dan keuangan.
Untuk melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi Perencanaan Pembangunan
Gedung Creative Center Kabupaten Indramayu diperlukan struktur organisasi
pelaksaanaan pekerjaan. Berdasarkan hal tersebut pihak konsultan perencana
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja membuat struktur organisasi pelaksaanaan
pekerjaan yang akan menangani pekerjaan tersebut.

STRUKTUR ORGANISASI “PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN


GEDUNG KANTOR/BANGUNAN LAINNYA”

PENGGUNA ANGGARAN

Penanggung Jawab
Pelaksana Teknis
Konsultan PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Kegiatan
Direktur Utama

TEAM LEADER/ AHLI


ARSITEK

Ahli Teknik Bangunan BABAhli


V - Mekanikal
14 Ahli Mekanikal
Gedung
TENAGA PENDUKUNG

LAPORAN AKHIR Ass. Ahli Teknink


PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN
Ass. Ahli Teknink BangunanGEDUNG
gedung
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA Cost Estimator
Surveyor
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU
Drafter
Operator Komputer
Admininstrasi

BAB V - 15
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

BAB VI

BAB VI - 1
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN
Dalam pekerjaan Perencanaan Teknis Bangunan Gedung Kantor/Bangunan Lainnya
ini, dari awal sampai akhir pekerjaan ini dimaksudkan untuk memudahkan
pengawasan dan evaluasi dari pemberi tugas sehingga ketetapan waktu, mutu dan
sasaran akan selalu terkontrol. Pembagian Tahapan pekerjaan secara global dijelaskan
sebagai berikut :
• Tahap Persiapan
• Tahap Survey
• Tahap Analisa Data
• Tahap Perencanaan dan Penggambaran

6.2. SARAN
• Dalam Pengerjaan Perencanaan Teknis Bangunan Gedung Kantor/Bangunan
Lainnya ini baik tim konsultan maupun pihak dinas terkait perlu menjalin
komunikasi yang baik sehingga tidak adanya kesalah pahaman/miss
komunikasi yang dapat mengganggu laju perkembangan dalam perencanaan.
• Dalam konstruksi bangunan haruslah memperhatikan setiap komponen dan
faktor-faktor teknisnya. Baik itu dari segi keamanan, kenyamanan dan
keekonomisannya. Sehingga tidak hanya fokus pada kekuatannya saja.

BAB VI - 1
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

FOTO SURVEY

LAMPIRAN - 1
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

LAMPIRAN - 2
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

LAMPIRAN - 3
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

LAMPIRAN - 4
LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG KANTOR/BANGUNAN LAINNYA
DINAS SOSIAL KABUPATEN INDRAMAYU

LAMPIRAN - 5

Anda mungkin juga menyukai