Anda di halaman 1dari 13

BAB

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS PT. BIOMASA JAYA ABADI

7.1. Pengantar
Kajian aspek lingkungan merupakan aspek yang penting dalam perencanaan
pembangunan dan pengembangan pelabuhan laut karena merupakan isu
penting dalam keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam. Aspek
ini menelaah secara rinci rencana kegiatan desain pelabuhan dengan maksud
mengetahui isu potensial yang dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan. Penelaahan lingkungan dalam studi Rencana Induk Terminal
Khusus PT. BJA bersifat umum dan berfungsi sebagai kerangka yang perlu
ditindaklanjuti oleh kajian lingkungan yang lebih detail, dapat berupa kajian
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Pengelolaan
Lingkungan (UKL/UPL) maupun kajian Analisis Dampak Lingkungan
(AMDAL).

Setiap perencanaan infrastruktur, termasuk dalam perencanaan suatu


pelabuhan, perlu dan harus menerapkan konsep hijau (green), dimana dalam
kaitannya dengan perencanaan pengembangan pelabuhan berarti konsep
pengelolaan pelabuhan untuk mencapai keseimbangan antara nilai ataupun
biaya lingkungan dan manfaat ekonomi, sehingga tercapai keselarasan aspek
komersial dan lingkungan dalam menunjang pengelolaan yang berkelanjutan
mulai tahap perencanaan, pembangunan, dan pengoperasian.

Pendekatan yang dilakukan dalam suatu kajian lingkungan perencanaan


infrastruktur dilakukan secara tiga dimensi, yakni:
1. Dimensi waktu, meliputi tahap pra konstruksi, konstruksi, operasional, dan
pasca operasional;
2. Dimensi skala tinjau, meliputi skala tapak kegiatan dan skala regional;

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-1


kajian rona lingkungan awal

3. Dimensi komponen lingkungan yang sudah dan akan terpengaruh oleh


kegiatan, meliputi komponen fisik kimia, biologi, sosial ekonomi dan budaya
serta kesehatan masyarakat.

Dampak yang dapat terjadi dalam suatu kegiatan pengembangan dan


pembangunan infrastruktur, termasuk pelabuhan, antara lain:
1. Tahap Pra Konstruksi, meliputi perubahan tata ruang kawasan pelabuhan,
permukiman penduduk, dan fasilitas umum yang berada di sekitar kawasan
pelabuhan sehingga mengakibatkan ketidakserasian yang sudah ada
sebelumnya;
2. Tahap Konstruksi, meliputi:
a. Kegiatan mobilisasi alat dan bahan, yang akan berpengaruh terhadap
peluang kerja dan usaha serta peningkatan pendapatan masyarakat
sekitar kawasan pelabuhan, bangkitan lalu lintas darat dan perairan
sehingga dapat menimbulkan kerusakan prasarana jalan;
b. Kegiatan pematangan lahan, yang akan menyebabkan penurunan kualitas
udara ambient, peningkatan intensitas kebisingan, kerusakan vegetasi
/flora, habitat fauna, penurunan kualitas air permukaan, serta gangguan
kesehatan masyarakat dan biota air;
c. Kegiatan pembangunan konstruksi sipil dan mekanik listrik, yang dapat
menyebabkan penurunan kualitas udara, peningkatan intensitas
kebisingan, gangguan kesehatan masyarakat, peningkatan getaran,
gangguan pelayaran nelayan.
3. Tahap Operasi atau pasca konstruksi, meliputi:
a. Mobilisasi tenaga kerja, yang akan menimbulkan peluang kerja dan usaha
serta peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar kawasan
pelabuhan;
b. Operasional dermaga, yang dapat menimbulkan bangkitan lalu lintas air,
penurunan kualitas udara ambient, peningkatan intensitas kebisingan,
penurunan kualitas air permukaan, gangguan pada biota air, timbulan
sampah, serta gangguan aktivitas pelayaran bagi nelayan setempat;
c. Operasional sarana penunjang, yang dapat menimbulkan peluang kerja
dan usaha serta peningkatan pendapatan bagi penduduk dan atau
perekonomian lokal, bangkitan lalu lintas darat, peningkatan intensitas
kebisingan, penurunan kualitas udara ambient, serta timbulan sampah B3
dan non B3.

7.1. Rona Lingkungan Awal


Kajian rona lingkungan awal ini merupakan bagian dari kajian lingkungan yang
dilakukan dalam suatu perencanaan pengembangan infrastruktur pelabuhan,
dimana kajian ini bersifat umum dan membahas garis besar dari dampak yang

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-2


kajian rona lingkungan awal

mungkin terjadi akibat kegiatan pengembangan serta operasional pelabuhan.


Rona lingkungan awal memberikan identifikasi mengenai kondisi eksisting
lokasi terminal khusus yang meliputi kondisi kimia-fisik lingkungan, kondisi
biologi, kondisi ekonomi dan sosial budaya serta kesehatan masyarakat di
kawasan pelabuhan dan sekitarnya, dimana diharapkan hal tersebut dapat
menjadi panduan awal untuk ditelaah lebih tajam pada kajian lingkungan
selanjutnya.

7.1.1. Komponen Kimia Fisik Lingkungan


Komponen kimia fisik lingkungan merupakan komponen lingkungan yang
diperkirakan akan terkena dampak penting rencana pengembangan pelabuhan,
yang meliputi iklim, kualitas udara, dan kebisingan. Topografi lahan terminal
khusus PT. BJA yang berbukit akan sangat berubah seiring dengan
pengembangan pelabuhan kedepan dengan adanya penataan pelabuhan yang
menuntut akan adanya kegiatan pengurugan dan pengerukan serta
pembangunan infrastruktur serta bangunan-bangunan lainnya. Hal ini pun akan
sangat mempengaruhi kualitas udara dan kebisingan di wilayah pelabuhan dan
sekitarnya pada saat pelaksanaan konstruksi dan operasional pelabuhan yang
secara umum akan berpengaruh terhadap kondisi iklim di wilayah sekitar
pelabuhan. Situasi kondisi komponen kimia fisik lingkungan lokasi rencana
Terminal Khusus PT. BJA diberikan dalam Gambar 7.1.

Gambar 7.1 Kondisi Komponen Kimia Fisik


….

…..

7.1.2. Komponen Biologi


Komponen biologis yang terdapat di wilayah lokasi rencana Terminal Khusus
PT. BJA adalah perairan pelabuhan serta sempadan pantai di wilayah pelabuhan
dan sekitarnya, dimana hal ini pasti akan terpengaruh seiring adanya rencana
pelaksanaan konstruksi dan operasional pelabuhan yang mendatangkan kapal-
kapal tongkang dengan ukuran besar, sehingga perlu dilakukan kajian
lingkungan tersendiri dan mendetail dalam hal pengembangan pembangunan
terminal khusus dikarenakan dalam pemyusunan Rencana Induk Terminal
Khusus ini sendiri hanya diidentifikasi guna menentukan penempatan zonasi
perairan pelabuhan dan zonasi pengembangan daratan. Situasi kondisi
komponen biologi lokasi rencana Terminal Khusus PT. BJA diberikan dalam
Gambar 7.2.

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-3


kajian rona lingkungan awal

Gambar 7.2 Kondisi Komponen Biologi


….

…..

7.1.3. Komponen Sosial, Ekonomi, dan Budaya


Komponen sosial yang akan terpengaruh paling besar adalah sebagian
masyarakat yang berusaha di wilayah sekitar Terminal Khusus yang saat ini
memiliki mata pencaharian sebagai masyarakat petani, nelayan dan bekerja di
sektor perkebunan serta beberapa masyarakat yang memiliki usaha warung
kecil dan kantin untuk memenuhi keperluan warga sekitar. Situasi kondisi
komponen sosial, ekonomi, dan budaya lokasi rencana Terminal Khusus PT BJA
diberikan dalam Gambar 7.3.

Gambar 7.3 Kondisi Komponen Sosial, Ekonomi, Budaya


….

…..

7.1.4. Komponen Kesehatan Masyarakat


Kesehatan merupakan salah satu faktor yang menunjang kualitas SDM.
Kesehatan masyarakat terus ditingkatkan melalui peningkatan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal. Desa Trikora, Kecamatan Popayato Kabupaten
Pohuwato merupakan wilayah tempat Terminal Khusus berada memiliki fasilitas
kesehatan berupa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang berjarak
kurang lebih 3 km dari lokasi tersebut, sedangkan fasilitas kesehatan berupa
rumah sakit berada di pusat kota Kabupaten Pohuwato yang berjarak kurang
lebih 19 km dari lokasi tersebut, selain itu direncanakan dibangun fasilitas
poliklinik di wilayah Terminal Khusus untuk melayani seluruh individu yang
berkegiatan di wilayah ini.

7.2. Identifikasi dan Rencana Pengelolaan Dampak Lingkungan


Dampak lingkungan yang diidentifikasi dalam dokumen Kerangka Acuan
Andal Rencana Kegiatan Pembangunan Terminal Khusus Hasil Tanaman
Biomassa PT. BJA meliputi komponen kimia-fisik lingkungan, komponen
biologi, komponen ekonomi dan sosial budaya, serta komponen kesehatan
masyarakat.

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-4


kajian rona lingkungan awal

7.2.1. Dampak Komponen Kimia Fisik Lingkungan


Komponen kimia-fisik lingkungan yang akan terkena dampak akibat kegiatan
pengembangan, pembangunan, dan operasional Terminal Khusus PT. BJA di
masa yang akan datang antara lain.

1. Kualitas Udara dan Kebisingan


a. Dampak Lingkungan
Dampak yang dijabarkan dalam bab rona awal lingkungan pada studi
Kerangka Acuan Andal tersebut adalah berupa kemungkinan dampak
yang terjadi, karena hal dan aksi rinci mengenai dampak ini dilakukan
dalam kajian lingkungan tersendiri. Kemungkinan dampak yang terjadi
adalah berupa penurunan kualitas udara yang akan terlihat melalui hasil
laboratorium terhadap unsur-unsur udara antara lain SO2, N02, CO, H2S,
NH3, Pb (timbal), dan debu (TSP), serta terjadinya peningkatan kebisingan
akibat kegiatan di wilayah Terminal Khusus PT. BJA selama waktu
aktivitas pelabuhan yang meliputi kegiatan transportasi barang keluar
masuk pelabuhan.
b. Sumber Dampak
Sumber dampak yang mungkin terjadi seperti diuraikan di atas adalah
akibat aktivitas yang terjadi di wilayah tersebut berupa bongkar muat
barang dari darat ke vessel, pergerakan kendaraan angkutan barang keluar
masuk dari hinterland ke gudang penampungan, serta terutama pergerakan
kedatangan dan pergi kapal tongkang bermuatan komoditi wood pellet.
c. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terjadinya penurunan kualitas udara dan kebisingan
dinilai dengan membandingkan seberapa jauh kualitas udara dan
kebisingan tersebut melampui nilai baku mutu yang telah ditetapkan,
dimana nilai kualitas udara dan kebisingan di wilayah Terminal Khusus
perlu diukur dan hal ini dilakukan dalam kajian lingkungan tersendiri.

Nilai baku mutu udara ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah


Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara yang diberikan pada Tabel 7.1, sedangkan nilai baku mutu kebisingan
ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor Kep- 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan, dimana
baku mutu tingkat kebisingan adalah sebesar 50 dBA untuk kategori ruang
terbuka hijau (RTH).

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-5


kajian rona lingkungan awal

Tabel 7.1 Nilai Baku Mutu Udara

No Parameter Periode Satuan Baku mutu


1 SO2 (Sulfur Dioksida) 1 jam µg/m3 900
2 CO (Karbon Monoksida) 1 jam µg/m3 30.000
3 NO2 (Nitrogen Dioksida) 1 jam µg/m3 400
4 H2S (Hidrogen Sulfida) 1 jam µg/m3 0,02
5 NH3 ( Amoniak) 1 jam µg/m3 2
6 TSP (Debu) 1 jam µg/m3 230
7 Pb (Timah hitam) 1 jam µg/m3 2
Sumber: PP No. 41 tahun 1999, Keputusan Meneg LH No. Kep-50/MENLH/11/1996

d. Rencana Pengelolaan Dampak


Rencana meminimalisasi dampak yang mungkin terjadi di Terminal
Khusus PT. BJA dilakukan dengana beberapa cara sebagai berikut:
• Pembetonan dan pengaspalan bagian yang merupakan areal darat
terminal khusus;
• Pembuatan taman dengan pohon pelindung untuk menetralisir
kandungan bahan /gas pencemaran udara yang terjadi;
• Penggunaan peralatan bagi karyawan yang bekerja pada proses
pembongkaran dan pemuatan barang padat dan atau ke kapal terutama
yang berupa debu;
• Penutupan bak truk ruang genset oleh tutup kedap suara;
• Pemeliharaan secara rutin seluruh fasilitas di wilayah Terminal Khusus
PT. BJA.

2. Kualitas Air Laut


a. Dampak Lingkungan
Menurunnya kualitas kimia fisika perairan laut sekitar wilayah Terminal
Khusus PT. BJA.
b. Sumber Dampak
Sumber dampak menurunnya kualitas air laut adalah beberapa aktivitas
pelabuhan yang meliputi:
• Limbah cair dari kegiatan domestik, limbah yang berasal dari kegiatan
kapal sandar dan labuh;
• Kegiatan lain yang ada di pelabuhan yaitu bongkar muat barang.
c. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak penurunan kualitas air adalah dengan
membandingkan kandungan logam berat seperti ZA, Timbal (Pb),

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-6


kajian rona lingkungan awal

Tembaga (Cu), Alumunium (Al), Besi (Cr), dan Suspended solid, dalam air
laut sampel dengan baku mutu kualitas air sesuai dengan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku
Mutu Air Laut dan Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air serta seberapa
berat pengaruhnya terhadap kehidupan dan lingkungan, dimana hal ini
dilakukan dalam kajian khusus untuk dampak lingkungan sesuai
peraturan perundangan yang berlaku. Baku mutu kualitas air laut
diberikan pada Tabel 7.2.

Tabel 7.2 Nilai Baku Mutu Air Laut


No Parameter Baku mutu Satuan
I Fisika
1 Kecerahan (insitu) coral : > 5 meter
mangrove : -
lamun : > 3
2 Kebauan tidak berbau
3 Zat padat tersuspensi (TSS) coral : > 20 mg/L
mangrove : 80
lamun : 20
4 Suhu air - ᴼC
5 Lapisan minyak nihil -
6 Sampah (insitu) nihil -
II Kimia
1 pH (insitu) 6,5 - 8,5 -
2 Salinitas alami 0/00

3 Amonia total (NH3-N) 0,3 mg/L


4 Sulfida (H2S) 0,03 mg/L
5 Fenol 0,002 mg/L
6 Surfactan anion (MBAS) 1,0 mg/L
7 Minyak & lemak 5,0 mg/L
8 Air raksa 0,003 mg/L
9 Kadmium (Cd)* 0,01 mg/L
10 Tembaga (Cu)* 0,05 mg/L
11 Timbal (Pb)* 0,05 mg/L
12 Seng (Zn)* 0,1 mg/L
13 Hidrokarbon total (HC) 1 mg/L
III Mikrobiologi
1 Coliform (total) 1000
Sumber: PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
dan Kepmeneg LH No. 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-7


kajian rona lingkungan awal

d. Rencana Pengelolaan Dampak


Rencana meminimalisasi dampak yang mungkin terjadi dilakukan dengan
beberapa cara sebagai berikut:
• Mencegah tumpahnya bahan-bahan yang sifatnya berbahaya dan
beracun ke perairan laut;
• Menyediakan Reception Facilities sebagai fasilitas penampungan limbah
kapal, baik limbah B3 maupun non B3, minyak serta sampah dalam
kawasan Terminal Khusus berdasarkan Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM-215 /AU.506/PHB;
• Melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara berkala terhadap
gudang-gudang dan menyimpan bahan cair dan padat secara terpisah,
baik bahan yang dikategorikan bahan B3 maupun non B3.

7.2.2. Dampak Komponen Biologi


Komponen biologi lingkungan yang ditelaah meliputi meliputi komunitas flora,
fauna, baik terestrial maupun akuatik yang terdapat di wilayah Terminal
Khusus PT. BJA, yakni:
1. Dampak Lingkungan
Terjadinya perubahan terhadap suatu ekosistem flora maupun fauna yang
terdapat di wilayah Terminal Khusus, yakni sempadan pantai di sisi sebelah
dermaga.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak potensial yang menyebabkan dampak lingkungan biologi
adalah adanya emisi gas buang dan buangan sisa bahan bakar kapal.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap komponen biologi adalah besarnya perbedaan
jumlah jenis dan kelimpahan flora dan fauna darat yang ada pada kawasan
pelabuhan.
4. Rencana Pengelolaan Dampak
Rencana meminimalisasi dampak yang mungkin terjadi adalah dengan
mengelola hal-hal yang dapat merusak ekosistem yang berada di pesisir
pantai dan sisi dalam daratan dibelakang garis sempadan laut.

7.2.3. Dampak Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya


Komponen sosial, ekonomi dan budaya lingkungan yang ditelaah meliputi
ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta pendapatan dan mata
pencaharian penduduk di wilayah lokasi rencana Terminal Khusus PT BJA,
dimana masing-masing komponen tersebut dijabarkan dalam uraian berikut.
1. Ketenagakerjaan
a. Dampak Lingkungan

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-8


kajian rona lingkungan awal

Dampak yang mungkin terjadi dalam hal ketenagakerjaan akibat adanya


kegiatan pengembangan Terminal Khusus ini adalah dapat terserapnya
tenaga kerja, baik langsung akibat aktivitas pelabuhan maupun tidak
langsung yang berupa efek multiplikasi adanya aktivitas kepelabuhan,
dimana hal ini dikerjasamakan dengan pihak Pemerintah Desa Trikora,
Kecamatan Popayato, dan juga Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato,
yang merupakan wilayah terdekat dari Terminal Khusus ini.
b. Sumber Dampak
Sumber dampak yang dapat menyebabkan dampak lingkungan ini terjadi
antara lain adalah aktivitas pelabuhan yang meliputi kegiatan di dermaga,
utilitas, dan kegiatan bongkar muat barang.
c. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak komponen ketenagakerjaan adalah banyaknya orang
yang dapat terserap untuk menjadi tenaga kerja harian di dalam dan di
luar pelabuhan maupun karyawan pada jenis kegiatan informal yang
berkaitan dengan kepelabuhan seperti penyedia jasa angkutan barang
untuk pengapalan dan sebagainya.
d. Rencana Pengelolaan Dampak
Rencana pengelolaan dampak dilakukan dengan beberapa cara sebagai
berikut:
• Melaksanakan penataan daerah di sekitar kawasan Terminal Khusus
untuk disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan pembangunan ke
depan sehingga terjadi keterkaitan antara kegiatan di dalam dan di luar
kawasan pelabuhan;
• Memperluas lapangan kerja formal dan informal sejalan dengan
perkembangan aktivitas di pelabuhan;
• Prioritas rekruitmen tenaga kerja lokal sesuai dengan keterampilan dan
tingkat pendidikan yang dibutuhkan.
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat adanya kegiatan
pengembangan Terminal Khusus ini adalah terjadinya gangguan
kesehatan bagi karyawan dan masyarakat sekitar akibat penurunan
kualitas udara, meningkatnya kebisingan, dan menurunnya kualitas air
baik air laut maupun air tawar di kawasan sekitar pelabuhan serta potensi
terjadinya kecelakaan kerja.
b. Sumber Dampak
Sumber dampak potensial adalah akibat kegiatan bongkar muat kapal
serta pergerakan kendaraan yang keluar masuk pelabuhan yang
beroperasi di Terminal Khusus.

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-9


kajian rona lingkungan awal

c. Tolok Ukur Dampak


Tolok ukur dampak komponen kesehatan dan keselamatan kerja ini adalah
banyaknya kecelakaan yang terjadi pada saat kegiatan operasional
pelabuhan serta banyaknya tenaga kerja yang mengalami penyakit yang
sekiranya disebabkan kegiatannya di Terminal Khusus.
d. Rencana Pengelolaan Dampak
Rencana pengelolaan dampak dilakukan dengan beberapa cara sebagai
berikut:
• Melakukan pendekatan dan penyuluhan kepada penduduk yang berada
di sekitar Pelabuhan terminal khusus tentang pentingnya keselamatan
kerja dengan melakukan pencegahan, yakni melakukan semua sesuai
standar dan aturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang berlaku;
• Melengkapi seluruh pekerja yang bertugas di kawasan pelabuhan
dengan peralatan standar yang telah memenuhi standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3);
• Menyediakan fasilitas dan memberikan pelayanan kesehatan bagi
seluruh karyawan serta tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan di
Pelabuhan Terminal Khusus.
3. Pendapatan dan Mata Pencaharian Penduduk
a. Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan yang mungkin terjadi terhadap pendapatan dan mata
pencaharian penduduk, terutama yang berada di sekitar kawasan
pelabuhan, adalah terjadinya perubahan jenis mata pencaharian dan
biasanya meningkatnya pendapatan, dimana salah satu indikatornya
adalah pendapatan per kapita di wilayah Terminal Khusus menjadi
meningkat dan peluang usaha mulai bermunculan.
b. Sumber Dampak
Sumber dampak lingkungan tersebut adalah akibat seluruh aktivitas di
pelabuhan yang berakibat langsung dan tidak langsung berupa efek
multiplikasi.
c. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak komponen ini adalah perubahan terhadap tingkat
pendapatan penduduk sebelum dan sesudah pelabuhan dikembangkan
yang dapat terlihat dari tingkat pembelanjaan individu dan gaya hidup.
d. Rencana Pengelolaan Dampak
Rencana meminimalisasi dampak yang mungkin terjadi dilakukan dengan
beberapa cara sebagai berikut:
• Melaksanakan penataan daerah di sekitar kawasan pelabuhan sehingga
terjadi keterkaitan antara kegiatan di dalam dan di luar kawasan
Terminal Khusus;

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-10


kajian rona lingkungan awal

• Memperluas lapangan kerja formal dan informal sejalan dengan


perkembangan aktivitas di wilayah Terminal Khusus;
• Prioritas rekuitmen tenaga kerja lokal sesuai dengan keterampilan dan
tingkat pendidikan yang dibutuhkan.

7.3. Evaluasi Dampak dan Pengendalian Limbah


Evaluasi dampak bertujuan untuk mereduksi jumlah komponen lingkungan
yang diperkirakan akan terkena dampak, dimana digunakan lima kriteria dalam
mengevaluasi dampak, yaitu:
1. Kondisi kualitas (beban) terhadap sumber daya alam di sekitar rencana
kegiatan;
2. Nilai Komponen lingkungan yang akan terkena dampak baik secara sosial
ekonomi maupun ekologis;
3. Kekhawatiran masyarakat;
4. Peraturan perundangan;
5. Ketersediaan data dan informasi.

Pengendalian limbah, baik cair maupun padat, dilakukan dengan cara


membangun fasilitas penampungan dan pengelolaan limbah (Reception Facilities)
yang dilengkapi fasilitas yang dibutuhkan. Fasilitas ini diharapkan dapat
menampung dan mengelola limbah yang berasal dari kapal dan kegiatan
lainnya di wilayah Terminal Khusus, dimana dalam hal penyelenggaraan
fasilitas dapat dilakukan bersama antara KUPP Kelas III Tilamuta, yang berada
di wilayah Kabupaten Bualemo Provinsi Gorontalo.

Selain pembangunan fasilitas penampungan dan pengelolaan limbah, perlu


dilakukan pula pencegahan dan penanganan dampak yang ditimbulkan dari
kegiatan pembangunan dan pengembangan terminal khusus dengan menyusun
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL), dimana Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) adalah suatu rencana yang memuat upaya-upaya pencegahan,
pengendalian, dan penanggulangan dampak besar serta penting lingkungan
hidup yang bersifat negatif dengan cara meningkatkan dampak positif yang
timbul sebagai akibat dari suatu rencana usaha dan /atau kegiatan, sedangkan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) adalah upaya untuk memahami
fenomena- fenomena yang terjadi atau perilaku dampak yang timbul akibat
usaha dan /atau kegiatan. Pemantauan dapat dilakukan pada sumber dampak
atau terhadap komponen /parameter lingkungan hidup yang terkena dampak,
dimana diharapkan dengan memantau kedua hal tersebut sekaligus akan dapat
dinilai mengenai efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang
dijalankan.

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-11


kajian rona lingkungan awal

7.4. Rekomendasi
Studi Lingkungan yang harus dilakukan dalam pengembangan Terminal
Khusus PT. BJA adalah Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
mengingat luasan pengembangan Wilayah Terminal Khusus PT. BJA lebih dari 5
ha dan atau perpanjangan serta perkuatan total dermaga di atas 200 m.

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-12


kajian rona lingkungan awal

7.1. Pengantar ......................................................................................................... 1


7.1. Rona Lingkungan Awal ................................................................................. 2
7.1.1. Komponen Kimia Fisik Lingkungan ................................................................. 3
7.1.2. Komponen Biologi ............................................................................................... 3
7.1.3. Komponen Sosial, Ekonomi, dan Budaya ......................................................... 4
7.1.4. Komponen Kesehatan Masyarakat .................................................................... 4

7.2. Identifikasi dan Rencana Pengelolaan Dampak Lingkungan .................... 4


7.2.1. Dampak Komponen Kimia Fisik Lingkungan ................................................. 5
7.2.2. Dampak Komponen Biologi ............................................................................... 8
7.2.3. Dampak Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya .......................................... 8

7.3. Evaluasi Dampak dan Pengendalian Limbah ............................................ 11


7.4. Rekomendasi ................................................................................................. 12

Tabel 7.1 Nilai Baku Mutu Udara ............................................................................................... 6

Tabel 7.2 Nilai Baku Mutu Air Laut ........................................................................................... 7

Gambar 7.1 Kondisi Komponen Kimia Fisik ........................................................................... 3

Gambar 7.2 Kondisi Komponen Biologi ................................................................................... 4

Gambar 7.3 Kondisi Komponen Sosial, Ekonomi, Budaya .................................................... 4

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 7-13

Anda mungkin juga menyukai