Kata Kunci—Terminal Peti Kemas Bitung, Tahapan Gambar 1. 2 Rencana Dermaga dan Reklamasi Pelabuhan
Pekerjaan, Sequence, Geotextile.
Bitung
Adapun kendala yang dihadapi dalam Proyek ini adalah
I. PENDAHULUAN sebagai berikut:
jurnal ini, akan menjelaskan mengenai pekerjaan dermaga tinggi (high water level). Sistem ini berkembang didukung
dimana pembangunan dermaga dilakukan bersamaan dengan berbagai jenis alat-alat besar seperti alat
tahap reklamasi. penggalian tanah, alat pengambilan dan pengeruk tanah,
Pada tahap awal pekerjaan pembangunan konstruksi alat-alat transport, perlengkapan penebaran bahan-bahan
dermaga dilakukan perencanaan terlebih dahulu dengan tanah urug, dan alat perlengkapan pemadatan tanah. Pada
memperhatikan topografi di perairan lokasi, akses ke sistem urugan, sistem ini menggunakan dua macam cara
lokasi, daya dukung tanah dan lain-lain. Pembangunan kerja yaitu: Hydraulic Fill dimana dibuat tanggul terlebih
konstruksi dermaga terdapat beberapa jenis item pekerjaan dahulu baru kemudian dilakukan pengurugan. Blanket Fill:
yang dilakukan seperti: earth work (pekerjaan darat), Tanah di urug terlebih dahulu setelah itu kemudian baru
reclamation work (pekerjaan reklamasi), dredging work tanggul atau sistem perlindungan dibuat belakangan.
(pekerjaan pengerukan), dan port construction (konstruksi 2. Sistem Polder
dermaga). Sistem ini dilakukan dengan melingkupi suatu lahan
basah (genangan) dengan tanggul yang diusahakan kedap
2.2. Reklamasi air, lalu menurunkan tinggi muka air tanah di dalam area
Reklamasi adalah proses pembuatan daratan baru tersebut, mengendalikan tinggi muka air supaya selalu
dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan berada di bawah ambang batas yang dikehendaki, sehingga
yang ditinjau dari sudut lingkungan dan social ekonomi lahan cukup kering dan siap dimanfaatkan menjadi lahan
dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan industri untuk pertanian, perindustrian dan lain-lainnya.
khususnya dalam konteks pertumbuhan kota. Pembangunan tanggul kedap air mengelilingi daerah yang
Saat ini pemerintah negara Indonesia telah mengatur akan direklamasi. Adapun pelaksanaan sistem polder ini
Reklamasi dalam Peraturan Menteri Kelautan Dan dengan cara :
Perikanan Republik Indonesia Nomor 25/Permen- a. Air di daerah yang akan direklamasi dipompa keluar
Kp/2019 Tentang Izin Pelaksanaan Reklamasi. Di Wilayah sehingga kering.
Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil dan Peraturan Presiden b. Perbaikan tanah dasar agar dapat dipergunakan
Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2012 Tentang sesuai peruntukan.
Reklamasi Di Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil c. Pembuatan jaringan drainase termasuk pompanisasi
untuk menangani perizinan dalam hal pelaksanaan untuk menjamin bahwa lahan hasil reklamasi dapat
reklamasi supaya dapat menjaga ekosistem air laut. kering baik pada musim kemarau maupun
Seperti aktivitas pada umumnya, ada juga pro maupun penghujan. Pemompaan juga perlu dilakukan untuk
kontra dari pelaksanaan reklamasi. Kontra dari sudut memberi jalan bagi aliran dari hulu
pandang lingkungan misalnya bahaya terjadi longsor pada 3. Sistem kombinasi Polder dan Urugan
saat pelaksanaan reklamasi sehingga material reklamasi Reklamasi cara ini merupakan gabungan system polder
berlarian kemana–mana terkena arus air laut yang dapat dan system timbunan, yaitu setelah lahan diperoleh dengan
menyebabkan terjadi pencemaran air laut yang ada metode pemompaan, lalu lahan tersebut ditimbun sampai
disekitar area reklamasi. Sedangkan dari sudut pandang ketinggian tertentu sehingga perbedaan elevasi antara
hidrologi misalnya penurunan kualitas air tanah dangkal, lahan reklamasi dan muka air laut tidak besar
perubahan pola arus dan dari sudut pandang ekonomi 4. Sistem Drainase
misalnya tingginya harga lahan di sekitar pantai, Reklamasi sistem ini dipakai untuk wilayah pesisir
perubahan mata pencaharian. yang datar dan relatif rendah dari wilayah di sekitarnya
Selain itu reklamasi dapat didefinisikan sebagai tetapi elevasi muka tanahnya harus lebih tinggi dari elevasi
kegiatan yang dilakukan orang dalam rangka muka air laut
meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari
sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara 2.4 Peralatan yang digunakan
pengurugan, pengeringan lahan atau drainase. Rekalamsi 1. Excavator adalah alat berat yang dipergunakan untuk
terdapat dua bentuk yaitu: menggali dan mengangkut (loading and unloading)
a) Reklamasi Menempel pada Daratan Utama suatu material (tanah, batubara, pasir dan lain-lainnya.
Reklamasi ini merupakan reklamasi yang areanya 2. Wheel Loader berfungsi untuk mengangkat material
masih tersambung dengan daratan. Keuntungannya untuk dipindahkan ke tempat lain atau dimasukkan ke
adalah adanya kemudahan pembuatan prasarana dan dalam
akses ke lokasi pekerjaan. Tetapi terdapat kerugiannya 3. Dumptruck Alat pengangkut atau lebih sering disebut
yaitu hasil dari reklamasi akan berpotensi menghalangi dumptruck mempunyai fungsi untuk mengangkut
atau memperpanjang jaringan drainase yang ada, material seperti tanah, pasir, batuan untuk proyek
sehingga meningkatkan elevasi muka air di muara yang konstruksi.
berdampak meningkatkan potensi banjir di daerah 4. Motor Grader adalah alat berat dengan pisau panjang
hulu. yag digunakan untuk meratakan tanah permukaan
b) Reklamasi Terpisah dari Daratan Utama dalam proses perataan.
Reklamasi ini merupakan reklamasi yang lokasinya 5. Vibro Roller adalah Alat yang digunakan untuk
tidak tersambung dengan daratan utama. Reklamasi ini pemadatan timbunan.
biasanya membentuk pulau baru. 6. Water Tanker
7. Ponton Transport berfungsi untuk mengambil tiang
2.3 Sistem pelaksanaan reklamasi pancang dari stokyard menuju ponton pancang dengan
1. Sistem Urugan dibantu crane service
Reklamasi dilakukan dengan cara menimbun perairan
pantai sampai muka lahan berada di atas muka air laut
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (2021) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 3
IV. PEMBAHASAN
Lokasi
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] Suhendra, Andriyan, (2013), Aplikasi Produk
Geosintetik Untuk Pekerjaan Reklamasi Pantai,
Jakarta, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Bina
Nusantara