Anda di halaman 1dari 4

DAERAH IRIGASI CIHEA

CIHEA IRRIGATION AREA


Ratna Dewi Anggraini1, Restuning Henka2, Sunghay Y.G.3
Relasa 10.30 – Kelompok 12
1,2,3)
Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Raya Dramaga Kampus IPB
Email: ratna_anggraini@apps.ipb.ac.id

PENDAHULUAN
Kebutuhan lahan dan air untuk pertanian di Indonesia cukup tersedia, tetapi
dengan adanya pertumbuhan penduduk dan kebutuhan akan air dan lahan yang terus
meningkat, menjadikan potensi akan lahan dan kebutuhan air untuk pertanian
khususnya jadi terancam. Adanya pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan
karakateristik lahan akan menyebabkan kemunduran kemampuan lahan yang akan
mengakibatkan lahan menjadi kritis bahkan bisa menjadikan lahan rusak. Akibat
dari lahan kritis yang terjadi akan menyebabkan produktifitas menjadi rendah.
Pembangunan pertanian merupakan bagian terpenting yang tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan ekonomi dan pembangunan nasional. Mengingat
selama ini sebagian besar kawasan di negara ini dari segi struktur perekonomiannya
lebih didominasi oleh sektor pertanian dibandingkan sektor lainnya. Pembangunan
pertanian menggambarkan suatu usaha pertumbuhan sektor pertanian yang tinggi
sekaligus perubahan pada masyarakat tani dari yang kurang baik menjadi yang lebih
baik. Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk mencapai berbagai tujuan,
antara lain meningkatkan produksi pangan, memperbaiki tingkat hidup para petani,
menciptakan lapangan pekerjaan di perdesaan dan meningkatkan perekonomian
nasional (Dewi EP 2015).
Seperti yang diketahui, Kabupaten Cianjur sebagai penghasil beras memiliki
keunggulan komparatif yaitu adanya sumber daya alam air dan lahan serta besarnya
jumlah tenaga kerja yang berbasis pada pertanian (petani). Hal inilah yang menjadi
dasar bahwa basis industri memang tepat dalam pengembangan wilayah di
Kabupaten Cianjur dan akan memberikan added value berupa peningkatan nilai
hasil dari sektor pertanian dan penyerapan tenaga kerja sektor industri yang lebih
besar sehingga akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pengembangan
kawasan berbasis daerah diperlukan irigasi untuk menghasilkan nilai tambah bagi
sektor pertanian (Dewi EP 2015). Oleh karena itu, penting adanya mengetahui
irigasi Cihea lebih lanjut untuk mengembangkan daerah irigasi tersebut guna
meningkatkan pembangunan pada sektor pertanian.

METODOLOGI
PEMBAHASAN
Daerah Irigasi (DI) Cihea adalah irigasi teknis tertua di Indonesia yang dibangun
oleh pemerintah Belanda pada tahun 1879 sampai tahun 1904 dan mulai berfungsi
pada tahun 1914. Secara geografis dan administratif, DI Cihea merupakan daerah
pedataran yang terletak di dua kecamatan yaitu Kecamatan Bojongpicung dan
Kecamatan Ciranjang, Kab. Cianjur, Jawa Barat dengan luas areal sawah yang
terairi mencapai 5.484 ha. Daerah irigasi tersebut terdiri atas areal sawah seluas
3.292 ha yang terairi dari bending Cisuru/Cisokan dengan sumber air dari Sungai
Cisokan dan areal sawah seluas 2.192 ha yang terairi dari Bendung Cirajang dengan
sumber air dari Sungai Cirajang, dengan kapasitas pengambilan air secara
keseluruhan 7.000 ltr/dtk.
Berdasarkan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air,
dalam pasal 41 bahwa DI yang luasnya di atas 3000 ha menjadi kewenangan
pemerintah pusat, maka daerah DI yang luasnya 5.484 ha merupakan kewenangan
pemerintah pusat. Oleh karena itu, pemerintah secara terus-menerus melakukan
perbaikan dan renovasi jaringan irigasi di DI Cihea, Kabupaten Cianjur. Konstruksi
partisipatif yang melibatkan P3A Mitra Cai bagai wujud kerjasama antara
masyarakat dengan pemerintah telah dilaksanakan dalam bentuk Kerjasama
Pengelolaan Irigasi (KSPI).
Pada DI Cihea terdapat Bendung Cisokan yang merupakan bendungan
peninggalan zaman Belanda (telah ada sejak tahun 1880) mengalami beberapa kali
renovasi dan perbaikan-perbaikan sampai tahun 1890, sejak itu menjadi bendung
permanen, kemudian mendapat biaya rehabilitasi oleh PIJB pada tahun 1988
termasuk program tersierisasi ada tahun 1998/1999. Lokasi daerah studi di Daerah
Irigasi (DI) Cihea, Desa Cibarengkok Kecamatan Bojong Picung Kabupaten
Cianjur. Daerah Irigai (DI) Cihea terletak di tiga kecamatan,yaitu Kecamatan
Ciranjang, Kecamatan Bojong picung dan Kecamatan Haur Wangi.(Dapat dilihat
pada gambar 1). Pembagian Air D.I. Cihea dibagi dalam 3(tiga) Golongan dan
melayani 28 Desa dari 3 kecamatan, yaitu : Golongan I kecamatan Bojong Picung
seluas 1.863 ha, Golongan II kecamatan Haurwangi seluas 1.852 ha dan Golongan
III kecamatan Ciranjang seluas 1.769 ha.
Pada DI Cihea terdapat Bendung Cisokan yang merupakan bendungan
peninggalan jaman Belanda (telah ada sejak tahun 1880) mengalami beberapa kali
renovasi dan perbaikan-perbaikan sampai tahun 1890, sejak itu menjadi bending
permanen, kemudian mendapat biaya rehabilitasi oleh PIJB pada tahun 1988
termasuk program tersierisasi ada tahun 1998/1999. Lokasi daerah studi di Daerah
Irigasi (DI) Cihea, Desa Cibarengkok Kecamatan Bojong Picung Kabupaten
Cianjur. Daerah Irigai (DI) Cihea terletak di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan
Ciranjang, Kecamatan Bojong picung dan Kecamatan Haur Wangi.
Data teknis Daerah Irigasi berupa bangunan dan saluran dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 1 Data Infrastruktur Daerah Irigasi Cihea
Nama bangunan Jumlah
Bendung 2 buah
Bangunan bagi 3 buah
Bangunan bagi/sadap 10 buah
Bangunan sadap 10 buah
Bangunan Terjun 96 buah
Bangunan Ukur 11 buah
Bangunan Talang 9 buah
Bangunan suplesi 27 buah
Bangunan sypon 3 buah
Gorong-Gorong 23 buah
Got miring 5 buah
Jembatan 20 buah
Jumlah seluruh bangunan 405 buah
Jumlah petak tersier 146 buah

Penduduk disekitar Daerah Irigasi Cihea didominasi bekerja sebagai petani dengan
jumlah penduduk masing-masing desa adalah sebagai berikut :
Tabel 2 Penduduk DI Cihea
Nama Desa Petani(orang) Buruh tani
Sukarama 756 1160
Sukajaya 1441 1882
Cikondang 710 2845
Jatisari 2049 805
Kemang 1861 412
Cibarengkok 1512 2623
Jati 1155 1045
Bojongpicung 2831 1619
Sukaratu 57 478
Neglasari 2613 1306
Hegarmanah 167 1343
Cihea 802 1301
Sukatani 825 2688
Ramasari 147 4000
Haurwangi 1017 1005
Kertasari 1425 855
Kertamukti 2040 580
Cipeuyeum 1197 630
Mekarwangi 751 143

SIMPULAN

Daftar Pustaka
Dinas Pertanian.2006. Laporan Tahunan 2000-2010. Dinas Pertanian Kabupaten
Cianjur
Dewi EP 2015. Skenario pengembangan wilayah berbasis daerah irigasi (studi
kasus : di cihea kabupaten cianjur) [tesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai