Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN WEAP

UNTUK
PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR

Oleh
I PUTU SANTIKAYASA

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016

Pendahuluan

Pengelolaan sumber daya air merupakan suatu tantangan di beberapa wilayah


terutama pada wilayah yang memiliki keterbatasan sumber daya air.
Keterbatasan ini menjadi penyebab pentingnya pengalokasian sumberdaya air
kepada pengguna untuk memenuhi tujuan dalam efisiensi penggunaan air.
Salah satu pendekatan alokasi sumberdaya air adalah jumlah air yang tersedia
(supply approach). Namun pendekatan ini tidak selalu bisa diaplikasikan
terutama pada saat kebutuhan air menjadi isu kebutuhan air terus
meningkat mengikuti pola pengguna. Sebagai contoh jika sumberdaya air
berlimpah maka air dapat dialokasikan kepada semua pengguna secara merata
sesuai dengan kebutuhannya. Namun pada saat jumlah air tidak mencukupi
untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, maka diperlukan pendekatan
lain, seperti misalnya dengan menggunakan pendekatan kebutuhan (demand
approach).
Dalam perkembangannya, pengelolaan sumber daya air telah mengalami
perubahan dengan menggunakan pendekatan integrated water management.
Dalam pendekatan ini terjadi perubahan yang signifikan dari pengelolaan yang
terfokus pada supply ke pengelolaan yang terfokus pada demand termasuk
didalamnya komponen kualitas air yang masuk dalam komponen pengelolaan.
Water Evaluation and Planning (www.weap21.org) dari Stockholm Environment
Institute (SEI) yang kemudian disebut dengan WEAP merupakan aplikasi
model simulasi hidrologi yang memiliki fungsi untuk menggabungkan
komponen pengelolaan yang dimaksud pada bagian sebelumnya kedalam
aplikasi yang user friendly. WEAP memiliki kemampuan untuk
mengintegrasikan model hidrologi yang bersifat fisik dengan kebijakan yang
bersifat deskriptif. Pendekatan yang digunakan oleh WEAP adalah adanya
keseimbangan antara supply dan demand. Dalam aplikasi ini persamaanpersamaan yang digunakan untuk menghitung demand sumberdaya air seperti
pola penggunaan air, efissiensi sumberdaya, harga, kebutuhan energi untuk
hidropower dan pengalokasian sumber daya air diperhitungkan sejajar
dengan persamaan-persamaan dalam menghitung supply air seperti limpasan,
sumberdaya air bawah tanah dan lain sebagainya. Berdasarkan hal tersebut
bisa dikatakan bahwa WEAP mencoba untuk memodelkan kondisi riil di
lapangan tidak hanya kondisi fisik tetapi juga kondisi non fisik termasuk
didalamnya kondisi pengguna serta kebijakan dan scenario pembangunan
untuk menganalisis dan mengkaji strategi strategi pembangunan sumber daya
air.
WEAP adalah model komputer untuk pengelolaan sumberdaya air. Namun
2

demikian WEAP sendiri tidak digunakan sebagai pengganti perencana


pengelola sumberdaya air, namun lebih kepada sebagai komplemen untuk
membantu perencana dalam membuat perencanaan dan kebijakan. WEAP
memiliki kemampuan untuk forecasting. WEAP mampu mensimulasikan
komponen seperti kebutuhan air, penyedia sumberdaya air, poses hidrologi,
aliran permukaan termasuk didalamnya kualitas sumberdaya air.

Bekerja dengan WEAP

Membuat Model pada Lokasi Baru


Pada saat model WEAP dibuka, maka tampilan awal yang disebut dengan
Weaping River Basin akan muncul.
Untuk membuat area baru klik Area>Create Area.

Tampilan baru akan muncul. Ketik latih1 pada name, Initially Blank, No
Password, latihan ke-1 pada description. Klik OK

Setelah itu tampilan berikut akan muncul:

Klick OK. Pada langkah selanjutnya akan muncul tampilan berikut dan
pengguna diarahkan untuk menentukan lokasi geografis dari model yang akan
dibuat. Guunakan kursor untuk membatasi aea yang diinginkan.

Pengaturan pada General Parameters


Selanjutnya adalah mengenal fungsi dalam WEAP dengan menggunakan area
yang sudah didefinisikan sebelumnya. Area tersebut ada pada project
5

Tutorial
Klik Area>Open>Tutorial. Tampilan berikut akan muncul.

Lakukan pengesetan pada Year dan Time Steps sebagai berikut


Set Current Accounts Year dengan 2000 dan Last Year of Scenarios dengan 2005. Set
Time Steps per year dengan 12. Set Time Step Boundary dengan Based on calendar
month dan Water year start dengan January

Menyimpan area
Setelah dilakukan pengesetan, simpan area. Klik Area>Save version
Ketik general parameters set."

Memasukkan Elements kedalam Schematic


Suplai air : Sungai
Klik simbol River dari Element window, tahan dan geser ke dalam peta.
Lakukan digitasi mengikuti peta sungai sebagai latar belakang. Sungai harus
didigitasi dari hulu ke hilir. Gunakan klik ganda untuk mengakhiri.

Setelah selesai isikan infomasi berikut


Name "Main River."

Memasukkan data Sungai


Untuk memasukkan data ke elemen sungai, pilih Data pada View utama
bagian kiri. Pilih: Supply and Resources/ River /Main River pada Data tree
seperti tampilan berikut.

Kemudiann pilih "Headflow" . Klik pada tabel dengan judul kolom 2000.
Pilih Monthly Time-Series Wizard dari menu drop-down.

Gunakan data berikut sabai input elemen sungai:


Month

Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Klik Finish.

Flow (CMS)

12
7
11
17
80
136
45
32
38
18
9
7

Membuat Urban Demand Site dan memasukkan data


Kembali ke schematic view. Klik, Tahan, Geser elemen Demand Site.
Letakkan pada posisi yang diinginkan. Kemudian masukkan data berikut
Name: "Big City", set the demand priority = 1.

10

Untuk memasukkan data pada elemen demand site dapat dilakukan dengan
cara yang sama seperti memasukkan data pada elemen sungai. Cara lainnya
adalah dengan klik kanan pada elemen demand site pilih Edit data>Annual
Activity Level.

Pertama unit dari demand site harus dilakukan pengesetan. Klik N/A pada
Unit dalam Annual Activity level. Pilih "People, dan klik OK."

11

Masukkan jumlah penduduk sebesar 800,000.

Maukkan 300 pada "Annual Water Use Rate" sebagai rate penggunaan air per tahun.

12

Masukkan 15 pada "Consumption". Artinya hanya 15% dari air yang dialirkan
terkonsumsi, sisanya sebagai return flow.
Membuat Agriculture Demand Site
Lakukan hal yang sama seperti halnya membuat demand site untuk Big City.
Letakan di area yang berseberangan dengan Big City dan beri nama
Agriculture. Lakukan pengesetan pada priority =1.

Isi data berikut untuk komponen Annual Activity Level dan Annual Water
13

Use Rate. Annual Activity Level


m3/hectare

100,000 hectares Annual Water Use rate 3,500

Pilih Monthly Variation tab dan the Monthly Time Series Wizard untuk
memasukkan data berdasarkan variasi bulanan.

Monthly Variation:
5% in April
10% in May and June
20% in July
30% in August
25% in September
0% for the rest of the year

14

Masukkan 90 pada Consumption.


Menghubungkan Demand dengan Supply
Kembali ke schematic view. Klik Tranmision Link, Tahan, arahkan ke sungai,
lepaskan dan double klik pada demand site Big City. Lakukan hal yang sama
pada Agriculture namun sumber link sungai berada di wilayah hilir sumber
untuk big city. Pilih Supply Preference = 1

Membuat Link Return Flow


Return Flow perlu dibuat dengan asumsi bahwa air yang tidak dikonsumsi
15

oleh Big City maupun Agriculture akan mengalir kembali ke sungai utama
sebagai return flow. Lakukan proses yang sama seperti membuat Link
sebelumnya dengan arah yang berlawanan. Titik returm flow untuk
agriculture berada pada wilayah hilir dari titik return flow dari Big City.

Selanjutnya lakukan pengesetan pada Return Flow Routing untuk Big City
Return Flow. Lakukan pengesetan dengan nilai Return Flow Routing = 100%.
Lakukan hal yang sama untuk agriculture.

Cek Model
16

Jika semua langkah diatas dijalankan maka model akan tersehat seperti
gambar berikut

Menjalankan Model
Klik Results view untuk memulai proses komputasi. Klik Yes jika muncul
pertanyaan untuk recalculate. Model akan menghitung current account yaitu
pada tahun 2000 sebagai tahun yang diset sebagai tahun current account
sampai dengan tahun 2005 sebagai tahun akhir komputasi. Setelah proses
perhitungan selesai maka hasil akan muncul sebagai berikut.

Cek Hasil Model


Klik Table tab dan pilih Demand>Water Demand

17

Jika semua proses dilakukan sesuai dengan langkah-langkah seperti pada


tutorial ini, seharusnya nilai untuk annual demand adalah pada Reference
scenario:
Annual Demand for Agriculture
Annual Demand for Urban Area

350 M m3
240 M m3

Menampilkan hasil lainnya


Hail lainnya bisa ditampilkan dnegan memilih label yang sesuai dari menu
drop-dwon. Sebagai contoh bisa dipilih coverage dari demand seperti gambar
berikut.
18

Grafik dapat diformat dalam 3D dengan memilih opsi pada ikon disebelah
kanan.

Penjelasan Grafik:
Selama periode December dan February, dimana aliran air kecil pada bulan tersebut, Big
City mengalami kekurangan air sehingga demands tidak terpenuhi. Agriculture tidak
mengalam kekurangan air pada bulan-bulan tersebut karena kebutuhan air untuk
agriculture hanya pada bulan March-September, sehingga bulan December- February
tidak mengalami kekurangan air karena memang demand untuk agriculture =0
Agriculture mengalami kekurangan air pada bulan August dan September, ketika
tanaman memerlukan banyak air. Karena Agriculture dan Big City memiliki supply
preference 1, ketika terjadi kekurangan air maka model akan mengalokasikan air
untuk mencapa kondisi sama pada unmet demand.
19

Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Air Menggunakan WEAP


I Putu Santikayasa (psantika@gmail.com)
2016

20

Anda mungkin juga menyukai