sistim golongan
PERTEMUAN 7, 8
Pola tanam
• Pola tanam adalah pengaturan jenis tanaman dalam
jangka waktu satu tahun.
• Untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman,
penentuan pola tanam merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan.
• Berikut ini contoh pola tanam yang biasa dipakai :
Ketersediaan air irigasi pola tanam dalam satu tahun
1. Berlimpah/ banyak Padi – padi - palawija
2. cukup/sedang Padi – padi – Kosong
Padi – Palawija - Palawija
3. Kurang Padi – Palawija – Kosong
Padi - Kosong
Sistem golongan
• Sumber air tidak selalu dapat menyediakan air
irigasi yang dibutuhkan, sehingga harus dibuat
rencana pembagian air yang baik.
• Pada saat air tidak mampu memenuhi kebutuhan
air tanaman dengan pengaliran menerus, maka
pemberian air tanaman diberikan secara bergilir
(rotasi).
• Dalam sistem pemberian air secara bergilir,
permulaan tanam tidaklah serempak. Sawah
dibagi menurut golongan-golongan dan
permulaan pekerjaan sawah dijalankan secara
bergiliran menurut golongan masing-masing
• Pembagian golongan dan petak rotasi tersier
Keuntungan sistem Kekurangan
rotasi
1. Q puncak berkurang 1. Bisa menimbulkan komplikasi sosial
2. Kebutuhan 2. Kehilangan air akibat eksploitasi
pengambilan lebih tinggi
bertambah secara 3. Eksploitasi lebih rumit
berangsur-angsur pada 4. Jangka waktu penanaman lebih
periode penyiapan lama (khususnya utk tanaman padi
lahan karena membutuhkan pengolahan
lahan), dan mengakibatkan waktu
untuk tanaman kedua menjadi
berkurang
5. Daur hama sulit diberantas. Jadi
akan ada pemakaian pestisida
• Contoh perhitungan rotasi
• Petak tersier seluas 135,65 ha terdiri dari 3
petak sub tersier dengan masing-masing luas
− Sub tersier a luas 53,10 ha dengan
kebutuhan air 2,84 l/dt/ha
− Sub tersier b luas 47,55 ha dengan
kebutuhan air 2,95 l/dt/ha
− Sub tersier c luas 35,00 ha dengan
kebutuhan air 3,26 l/dt/ha
A. Perhitungan debit rencana
• Kondisi batas : Jika debit tersedia >65% Q keb.maks,
maka pemberian air dilakukan secara terus menerus
palawija - 3 bulan