Anda di halaman 1dari 10

BAB

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI

1.1. Latar Belakang


Dalam perkembangan suatu wilayah, permintaan atas energi, khususnya energi
listrik akan terus meningkat. Di masa yang akan datang, pertumbuhan aktivitas
ekonomi akan mempengaruhi permintaan terhadap energi yang lebih banyak.
Adanya pengembangan sarana pembangkit listrik yang baru akan
meningkatkan reliability dari sistem perlistrikan di Pohuwato dan sekitarnya
serta mengantisipasi kenaikan beban dan beban puncak. Oleh karenanya, untuk
dapat tetap memenuhi pasokan aliran energi listrik tersebut perlu dijaga juga
pasokan terhadap bahan bakar pembangkit listrik tersebut yaitu Wood
Pellet /Pelet Kayu, batubara dan lain sebagainya. Bahan bakar tersebut yang
dalam penerimaannya di wilayah Pohuwato dan sekitarnya membutuhkan
prasarana transportasi yaitu terminal khusus, maka perlu direncanakan
pembangunan dan pengembangannya dalam suatu dokumen Rencana Induk
Terminal Khusus (RITSUS).

Pembangunan atau pengembangan sarana transportasi juga dapat membawa


dampak positif terhadap suatu wilayah (Fisu, 2018). Menurut Humang (2016),
pembangunan sarana transportasi memiliki hubungan timbal balik dengan
perekonomian suatu daerah untuk menunjang perkembangan kawasan
perkotaan dan pedesaan. Transportasi sangat terkait dengan aksesibilitas,
dimana aksesibilitas merupakan faktor yang sangat menentukan organisasi
ruang di kawasan perkotaan. Peningkatan aksesibilitas dan penggunaan lahan
adalah proses yang saling terkait (Fisu, 2019). Pelabuhan merupakan fasilitas
penunjang transportasi laut yang sangat efektif untuk menghubungkan suatu
daerah dengan daerah lain di kawasan kepulauan seperti Indonesia (Oktaparizki

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 1-1


Pendahuluan

dkk, 2018). Berdasarkan PP Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan dan


Permen Perhubungan Nomor 51 Tahun 2011 tentang Terminal Khusus dan
Terminal Untuk Kepentingan sendiri, Terminal Khusus adalah terminal yang
terletak di luar Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan
Pelabuhan yang merupakan bagian dari pelabuhan terdekat untuk melayani
kepentingan sendiri sesuai dengan usaha pokoknya. Dalam pengembangan
pelabuhan terlebih dahulu mengupayakan optimalisasi kinerja operasional
pelabuhan (Arianto, 2017). Usaha pokok yang dapat dilakukan adalah usaha
dalam bidang pertambangan, energi, kehutanan, pertanian, perikanan, industri,
pariwisata, serta dok dan galangan kapal.

Fungsi pelabuhan tertuang di dalam Undang-undang RI nomor 17 tahun 2008


tentang Pelayaran dan Peraturan Pemerintah nomor 61 tahun 2009 tentang
Kepelabuhan serta perubahannya pada Peraturan Pemerintah nomor 64 tahun
2015, yakni sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi,
khususnya kelancaran perpindahan muatan angkutan laut dan darat, sehingga
dibutuhkan perencanaan pembangunan pelabuhan yang tepat dan memenuhi
persyaratan teknis kepelabuhanan, kelestarian lingkungan, tata ruang sosial,
keselamatan pelayaran, ekonomi, dan finansial.

Sehubungan fungsi pelabuhan serta amanat perundangan di atas, maka


mengharuskan setiap pelabuhan memiliki kerangka dasar rencana
pengembangan dan pembangunan pelabuhan yang tertuang dalam suatu
rencana pengembangan tata ruang untuk kemudian dijabarkan dalam suatu
tahapan pelaksanaan pembangunan jangka pendek 5 tahunan, menengah 10
tahunan, dan panjang 20 tahunan, agar dapat menjamin kepastian usaha dan
pelaksanaan pembangunan pelabuhan yang terencana, terpadu, tepat guna,
efisien, dan berkesinambungan, pun tak terkecuali Pelabuhan Terminal Khusus
di Desa Trikora Kecamatan Popayato – Kabupaten Pohuwato Provinsi
Gorontalo.

Kerangka dasar rencana pengembangan dan pembangunan Pelabuhan Terminal


Khusus tersebut diwujudkan dalam suatu rencana pengaturan ruang Pelabuhan
berupa peruntukan tanah (sisi darat) dan perairan (sisi laut) di Daerah
Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp)
Pelabuhan.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan Rencana Induk Terminal Khusus (RITSUS) PT. Biomasa
Jaya Abadi (BJA) di Desa Trikora Kabupaten Pohuwato ini adalah membuat

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 1-2


Pendahuluan

dokumen perencanaan terminal khusus yang dapat dijadikan pedoman


pembangunan terminal khusus selama 20 tahun yang akan datang.

Sedangkan tujuan dari penyusunan Rencana Induk Terminal Khusus (RITSUS)


ini adalah:
1. Mengidentifikasi karakteristik lokasi pelabuhan terminal khusus.
2. Mengidentifikasi dan menghitung kebutuhan pengembangan (fasilitas)
terminal khusus, baik sisi darat maupun sisi laut.
3. Mengkaji aspek ekonomi.
4. Mengkaji rona awal lingkungan pelabuhan terminal khusus.

1.3. Lokasi Studi


Lokasi penyusunan Rencana Induk Terminal Khusus ini terletak di Desa
Trikora, Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo,
sebagaimana ditampilkan pada gambar 1.1 Peta Orientasi Lokasi Studi. Dengan
pencapaian lokasi sebagai berikut Via Kota Gorontalo, yakni:
a. Jakarta - Gorontalo, menggunakan pesawat dengan waktu tempuh 3 jam;
b. Bandar Udara Jalaluddin Gorontalo – lokasi Pelabuhan terminal khusus Desa
Trikora, menggunakan mobil dengan waktu tempuh kurang lebih 5 jam.

Gambar 1.1 Orientasi Lokasi Studi

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 1-3


Pendahuluan

Gambar 1.2 Jarak dan Pencapaian Lokasi Studi

1.4. Hierarki Pelabuhan


Hierarki Pelabuhan Terminal Khusus menurut Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional adalah
Pelabuhan Pengumpul dengan peran sebagai lokasi pelabuhan laut yang
dipergunakan untuk angkutan laut dan pengembangannya disesuaikan peran
serta fungsinya, yakni:
1. Berada dekat dengan jalur pelayaran nasional kurang dari 50 mil laut;
2. Memiliki jarak dengan pelabuhan pengumpul lainnya minimal 50 mil;
3. Kedalaman kolam pelabuhan mulai -7 hingga -9 mLWS;
4. Memiliki dermaga dengan kapasitas minimal 3.000 DWT;
5. Panjang dermaga 120 - 350 m’;
6. Luas lahan pelabuhan minimal 10 ha;
7. Memiliki peralatan bongkar muat sesuai jenis angkutan barang.

1.5. Dasar Hukum


Peraturan perundangan terkait yang menjadi dasar hukum dalam penyusunan
Rencana Induk Terminal Khusus ini terletak di Desa Trikora, Kecamatan
Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo ini adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria, Lembaran Negara 1960 - 104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 2043;

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 1-4


Pendahuluan

2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 132;
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4849;
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan,
Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5025;
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833,
sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wlayah Nasional, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6042;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070 sebagaimana telah
diubah oleh Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 193, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5731;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5093;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108 sebagaimana telah
diubah oleh Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan
RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS
PT. BIOMASA JAYA ABADI 1-5


Pendahuluan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di


Perairan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan
Lingkungan Maritim, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian
Perhubungan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5884;
14. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun
2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Presiden
Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden
Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
15. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara;
16. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian
Perhubungan;
17. Keputusan Presiden Nomor 62 Tahun 2007 tentang Fasilitas Umum;
18. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 62 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
44 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 62 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 130 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 62 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan, Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1400 sebagaimana telah
diubah oleh Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2018
tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 62
Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1184;
RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS
PT. BIOMASA JAYA ABADI 1-6


Pendahuluan

19. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2011 tentang Sarana


Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP);
20. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 26 Tahun 2011 tentang
Telekomunikasi - Pelayaran;
21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52 Tahun 2011 tentang
Pengerukan dan Reklamasi sebagaimana telah diubah oleh Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 74 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52 Tahun 2011 tentang
Pengerukan dan Reklamasi, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1880, sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 136 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52 Tahun 2011 tentang
Pengerukan dan Reklamasi, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1309;
22. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 58 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan, Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 731;
23. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut, Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1523, sebagaimana telah diubah oleh
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 74 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 93 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut, Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 966;
24. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2014 tentang
Pencegahan Pencemaran Lingkungan Maritim, Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1115;
25. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 78 Tahun 2014 tentang Standar
Biaya di Lingkungan Kementerian Pehubungan, Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1968;
26. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2015 tentang Standar
Keselamatan Pelayaran, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 272;
27. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 37 Tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Penumpang Angkutan Laut, Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 276, sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 119 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 37 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan
Penumpang Angkutan Laut, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1231;

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 1-7


Pendahuluan

28. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang


Penyelenggaraan Pelabuhan Laut, Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 311, sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 146 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Pelabuhan Laut, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1867;
29. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2015 tentang
Pemanduan dan Penundaan Kapal, Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 390;
30. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844 sebagaimana telah diubah oleh
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012 sebagaimana telah diubah oleh
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 44 Tahun 2017 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan,
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 816 sebagaimana telah
diubah oleh Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 117 Tahun 2017
tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1891;
31. Peraturan Menteri Perhubungan PM 129 Tahun 2016 tentang Alur Pelayaran
di Laut dan Bangunan dan/atau Instalasi di Perairan, Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1573;
32. Peraturan Menteri Perhubungan PM 20 Tahun 2017 tentang Terminal
Khusus dan Terminal untuk Kepentingan Sendiri, Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1573;
33. Peraturan Menteri Perhubungan PM 112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan
Proses Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan, Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1710;
34. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional 5 Tahun 2012 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah, sebagaimana diubah
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional 6 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan
Pertanahan Nasional 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengadaan Tanah, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
648, sebagaimana diubah Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional 22 Tahun 2015 tentang
RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS
PT. BIOMASA JAYA ABADI 1-8


Pendahuluan

Perubahan Kedua Atas Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional 5


Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah, Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1872;
35. Keputusan Menteri Perhubungan KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana
Induk Pelabuhan Nasional;
36. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut UM.002/38/18/DJPL-11
tentang Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan;
37. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut PP.001/2/19/DJPL-14
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan;
38. Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo Tahun 2010 - 2030;
39. Peraturan Daerah Kabupaten Pohuwato Nomor 08 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pohuwato Utara Tahun 2012 -
2032.

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 1-9


Pendahuluan

1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1


1.2. Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 2
1.3. Lokasi Studi ..................................................................................................... 3
1.4. Hierarki Pelabuhan ......................................................................................... 4
1.5. Dasar Hukum .................................................................................................. 4

No table of figures entries found.


In your document, select the words to include in the table of contents, and
then on the Home tab, under Styles, click a heading style. Repeat for each
heading that you want to include, and then insert the table of contents in your
document. To manually create a table of contents, on the Document Elements
tab, under Table of Contents, point to a style and then click the down arrow
button. Click one of the styles under Manual Table of Contents, and then type
the entries manually.

Gambar 1.1 Orientasi Lokasi Studi ........................................................................................... 3

Gambar 1.2 Jarak dan Pencapaian Lokasi Studi ...................................................................... 4

RENCANA INDUK TERMINAL KHUSUS


PT. BIOMASA JAYA ABADI 1-10

Anda mungkin juga menyukai