Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DINAS PENANAMAN MODAL


DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Setia Budi No.15.Telp 0751-811341,811343 Fax.0751-811342 http://dpmptsp.sumbar.go.id
PADANG

KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT


NOMOR: 544 - q.y - 2017

TENTANG

IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI KHUSUS


PENGOlAHAN BATUAN KEPADAzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGF
PT. MULTI STRUCTURE
01 KABUPATEN PAOANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA SARAT,

Menimbang a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah, pemberian izin usaha pertambangan operasi produksi khusus pengolahan
dan/atau pemumian batuan merupakan kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi;
b. bahwa PI. Multi Structure yang berlokasi di Kabupaten Padang Pariaman telah
mendapatkan Persetujuan Izin Prinsip Pengolahan Batuan berdasarkan Keputusan
Gubernur Sumatera Barat Nomor 544 - 83 - 2017;
c. bahwa sesuai hasil kajian teknis Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Sumatera Barat, permohonan izin usaha pertambangan operasi produksi khusus
pengolahan batuan PI. Multi Structure telah memenuhi persyaratan untuk diproses
lebih lanjut;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf c, perlu
memberikan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Pengolahan Batuan
Kepada PT. Multi Structure di Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat
dan menetapkannya dengan Keputusan Gubernur Sumatera Barat;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat
Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I
Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1646) ;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok - Pokok Agraria
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2013);
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4959);
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang
- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Repub!ik
Indonesia Nomor 5679);
6 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5601);zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHG
7 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 29, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111),
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2010 Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6012);

8 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang izin Lingkungan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5285);
9 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 34 Tahun 2009 tentang
Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara untuk Kepentingan Dalam
Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 546);
10 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Tata Cara Penetapan Harga Patokan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 463);
11 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 07 Tahun 2012 tentang
Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian
Mineral (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 165), sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Oaya Mineral Nomor 20 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 993);
12 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat
Nomor 69);zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
13 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5285);
14 Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah
Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2017;
15 Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 544-83-2017 tanggal 20 Januari 2017
tentang Izin Prinsip Pengolahan Batuan Kepada PT. Multi Structure di Kabupaten
Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat;
16 Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nemer 570-54-2017 tentang Pendelegasian
Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan dan Penandatanganan Jenis Perizinan dan
Non Perizinan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Gubernur Nomor 570-
422-2017;
Mernperhatikan : 1. Surat Direktur PT. Multi Structure Nomor 0011WINRIP/MS-PDGNI2017 tanggal 22 Me
2017 perihal Permohonan Peningkatan dari Prinsip Menjadi IUP OP Khusus
Pengolahan Batuan;
2. Surat Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat Nomorzyxwvut
540/1034/MBIIESDM/2017 tanggal 19 Juni 2017 perihal Kajian Teknis Permohonan
Peningkatan Izin Prinsip Menjadi IUP OP Khusus Pengolahan Batuan;
3. Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Padang Pariaman Nomor 22JKEP/BPP/DLHPKPP/2017
tanggal 20 Februari 2017 tentang Pemberian Izin Lingkungan Pembangunan dan
Operasional Stone Crusher dan Asphalt Mixing Plant Kepada PT. Multi Structure;
4. Berita acara Peninjauan Lapangan Permohonan IUP Operasi Produksi Khusus
Pengolahan dan Pemurnian Batuan PT. Multi Structure tanggal 13 Juni 2017
MEMUTUSKAN :

Menetapkan
KESATU Memberikan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Pengolahan Batuan
kepada

Nama Perusahaan PT. MULTI STRUCTURE


NPWP 01.301.717.3-:Q62.000
Alamat JILetjend. S Parman Kav. 76, Kelurahan Slipi
Palmerah, Jakarta Barat
Nama Direktur UNTUNG SUKARY ANTO
NIK 1371020611660001
Komoditas Batuan ( Pasir, Batu dan Kerikil)
Rencana Lokasi PengolahanzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Korong Pasar Usang, Nagari Kayu Tanam,
Kecamatan 2 x 11 Kayu T anam, Kabupaten
Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat

Komoditas tambang yang akan diolah : IUP-OP An scr. H. Edison (sesuai Surat
Perjanjian kerja sama Suplay Batuan antara
Untung Sukaryanto (PT Multi Structure)
dengan H. Edison tanggal 15 September 2016

KEDUA Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU berhak :zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSR
a. Membeli dan mengangkut komoditas tambang yang akan diolah sesuai dengan
naskah perjanjian kerja sama yang telah mendapatkan rekomendasi, sebagai berikut :
Nama Perusahaan H. Edison
IUP Operasi Produksi Keputusan Gubernur Nomor 544-288-2016,
tanggal 14 Maret 2016
Lokasi Penambangan Jorong Kandang Ampek, Nagari guguk,
Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Kabupaten
Padang Pariaman
Komoditas Batuan (Pasir, Batu dan Kerikil)
Luas 2,1 (dua koma satu) Hektare
b. Mengangkut dan menjual hasil komoditas tam bang yang telah diolah;
c. Membuat perjanjian kerja sama yang baru dengan pembeli;
d. Membuat perjanjian kerja sam a dengan pihak lain dalam pemanfaatan sisa daniatau
produk sampingan hasil pengolahan untuk bahan baku industri dalam negeri;
e. Melakukan pencampuran produk komoditas tambang untuk memenuhi spesifikasi
pembeli;
f. Mendapatkan perizinan terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;dan
g. Memanfaatkan fasilitas prasarana pengangkutan dan dermaga atau pelabuhan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KETIGA Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU wajib :

a. Menyampaikan RKAB pada tahun berjalan kepada Gubernur dalam jangka waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah terbitnya IUP Operasi Produksi
khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;
b. Menyampaikan RKAB tahun berikutnya untuk mendapatkan persetujuan bersamaan
dengan laporan pelaksanaan RKAB dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat
puluh lima) hari kalender sebelum berakhirnya tiap tahun takwim kepada Gubernur;
c. Menyampaikan laporan kegiatan yang meliputi laporan bulanan, triwulan dan tahunan
kegiatan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;
d. Memenuhi harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;

e. Memenuhi batasan minimum pengolahan batuan dalam rangka penjuaian ke luar


negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. Melakukan pemenuhan kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan;

9 Melaksanakan praktek teknik pengolahan komoditas tambang secara baik dan benar
mengacu kepada RKAB yang telah disetujui;

h. Mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri;


i. Membangun fasilitas pengoiahan sesuai dengan standar teknis atau sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJ
J. Membantu pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pada daerah yang terkena
dampak kegiatan;
k. Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja, barang dan jasa lokal;
L Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutan
jalan apabila menggunakan fasilitas jalan umum antara lain menaati tingkat kapasitas
muatan disesuaikan dengan kalas jalan,kapadatan ja!an,dan resiko kecelakaan lalu
lintas;
m. Memaksima!kan penjualan produk ikutan atau produk samping (by product) sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
n Bertanggungjawab atas keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan yang
ditimbulkan oleh kegiatan usaha pengolahan batuan;
o. Menerima inspeksi petugas yang ditunjuk oleh Gubemur setiap saat; dan
p Menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh Gubemur setiap saat.
KEEMPAT Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU di!arang :
a. Melakukan pengolahan dari hasil penambangan yang bukan berasal dari pemegang
lUP Operasi Produksi, lzin Usaha Operasi Produksi Khusus Penjualan, lzin
Pertambangan Rakyat, izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan,
fUP Operasi Produksi untuk penjualan, !UP Operasi Produksi khusus untuk
pengangkutan dan penjualan, IUP Operasi produksi khusus untuk pengolahan lainnya
yang produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan yang telah
teregistrasi pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dan memiliki sertifikat clear
and clean.
b. Memindahtangankan IUP Operasi produksi khusus untuk pengolahan kepada pihak
lain.
KELIMA Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan diberikan
untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak ditetapkan Keputusan Gubernur ini,
termasuk jangka waktu untuk konstruksi selama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang
dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun untuk setiap kali perpanjangan.
KEENAM Dalam hal pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk
Pengolahan Batuan akan melakukan kegiatan pengo!ahan komoditas tambangnya yang
berasal selain dari perusahaan yang tercantum dalam Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi Khusus untuk pengolahan batuan atau meningkatkan jumlah kapasitas
pengo!ahan, wajib mengajukan permohonan penyesuaian IUP Operasi Produksi khusus
untuk pengolahan batuan kepada Gubernur dengan me!ampirkan persyaratan yang sudah
ditentukan.
KETUJUH lzin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan ini dapat
dihentikan sementara atau dicabut, apabila pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi khusus untuk pengolahan batuan ini tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KETIGA dan melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEEMPAT.
Keputusan ini mula! berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Padang

pad a tanggal

Tem busan. disam paikan kepada Yfh .


1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
2. Menteri Keuangan di Jakarta;
3. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Minera! dl Jakarta;
4. !nspelcturJenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
5. Direktur Jendera! Pajak, Kementerian Keuangan di Jakarta;
6. DirelcturJenderal Perbendaharaan, Kementerian keuangan di Jakarta;
7. Direktur Jenderal Pendapatan Daerah, Kementerian Dalam Negeri di Jakarta;
8. Bupati Padang Pariaman;
~ 9. Kepala Biro Hukum dan Humas/Kepala Biro Keuangan/Kepala Biro Perencanaan dan
Kerjasama Luar Negeri, Setjen Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
10. Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara di Jakarta;
11. Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara di Jakarta;
12. Direktur Pembinaan Program Mineral dan batubara di Jakarta;
13. Direktur Pembinaan Pengusahan Mineral dan Batubara di Jakarta;
14. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Provinsi Sumatera Barat di Padang;
15. Kepala DPM & PTSP Kabupaten Padang Pariaman;
16. Arsip

INt[r'zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
':£KAN I zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
.---- zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFE
I :.. ...... ~... .---.- 1
...... _-_ .-- ~.----

Anda mungkin juga menyukai