TENTANG
Menetapkan
KESATU : Memberikan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Pengolahan Batuan
kepada :
Nama Perusahaan : CV. INTAN MANDIRI ALAM SEJATI
NPWP : 02.382.062.4-202.000
Alamat : Padang Kadok, Nagari Kinali, Kecamatan
Kinali, Kabupaten Pasaman Barat
Nama Direktur : ERMAN, B
Komoditas : Batuan
Rencana Lokasi Pengolahan : Jorong VI Koto, Nagari Kinali, Kecamatan
Kinali, Kabupaten Pasaman Barat Provinsi
Sumatera Barat
Komoditas tambang yang akan diolah : - IUP-OP An. CV. Intan Mandiri Alam Sejati
Nomor 544-369-2017 tanggal 24 November
2017.
KEDUA : Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU berhak :
a. Membeli dan mengangkut komoditas tambang yang akan diolah sesuai dengan
naskah perjanjian kerja sama yang telah mendapatkan rekomendasi, sebagai berikut :
- Nama Perusahaan : CV. Intan Mandiri Alam Sejati
IUP Operasi Produksi : Nomor 544-369-2017 tanggal 24 November
2017
Lokasi Penambangan : Jorong Bandua Balai, Nagari Kinali, Kecamatan
Kinali, Kabupaten Pasaman Barat Provinsi
Sumatera Barat
Komoditas : Batuan
Luas : 2 (dua) Hektare
b. Mengangkut dan menjual hasil komoditas tambang yang telah diolah;
c. Membuat perjanjian kerja sama yang baru dengan pembeli;
d. Membuat perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam pemanfaatan sisa dan/atau
produk sampingan hasil pengolahan untuk bahan baku industri dalam negeri;
e. Melakukan pencampuran produk komoditas tambang untuk memenuhi spesifikasi
pembeli;
f. Mendapatkan perizinan terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;dan
g. Memanfaatkan fasilitas prasarana pengangkutan dan dermaga atau pelabuhan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KETIGA : Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU wajib :
a. Menyampaikan RKAB pada tahun berjalan kepada Gubernur dalam jangka waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah terbitnya IUP Operasi Produksi
khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;
b. Menyampaikan RKAB tahun berikutnya untuk mendapatkan persetujuan bersamaan
dengan laporan pelaksanaan RKAB dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat
puluh lima) hari kalender sebelum berakhirnya tiap tahun takwim kepada Gubernur;
c. Menyampaikan laporan kegiatan yang meliputi laporan bulanan, triwulan dan tahunan
kegiatan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;
d. Memenuhi harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. Memenuhi batasan minimum pengolahan batuan dalam rangka penjualan ke luar
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
f. Melakukan pemenuhan kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
g. Melaksanakan praktek teknik pengolahan komoditas tambang secara baik dan benar
mengacu kepada RKAB yang telah disetujui;
h. Mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri;
i. Membangun fasilitas pengolahan sesuai dengan standar teknis atau sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
j. Membantu pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pada daerah yang terkena
dampak kegiatan;
k. Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja, barang dan jasa lokal;
l. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutan
jalan apabila menggunakan fasilitas jalan umum antara lain menaati tingkat kapasitas
muatan disesuaikan dengan kelas jalan,kepadatan jalan,dan resiko kecelakaan lalu
lintas;
m. Memaksimalkan penjualan produk ikutan atau produk samping (by product) sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
n. Bertanggungjawab atas keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan yang
ditimbulkan oleh kegiatan usaha pengolahan batuan;
o. Menerima inspeksi petugas yang ditunjuk oleh Gubernur setiap saat; dan
p. Menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh Gubernur setiap saat.
KEEMPAT : Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dilarang :
a. Melakukan pengolahan dari hasil penambangan yang bukan berasal dari pemegang
IUP Operasi Produksi, Izin Usaha Operasi Produksi Khusus Penjualan, Izin
Pertambangan Rakyat, izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan,
IUP Operasi Produksi untuk penjualan, IUP Operasi Produksi khusus untuk
pengangkutan dan penjualan, IUP Operasi produksi khusus untuk pengolahan lainnya
yang produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan yang telah
teregistrasi pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dan memiliki sertifikat clear
and clean.
b. Memindahtangankan IUP Operasi produksi khusus untuk pengolahan kepada pihak
lain.
KELIMA : Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan diberikan
untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak ditetapkan Keputusan Gubernur ini,
termasuk jangka waktu untuk konstruksi selama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang
dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun untuk setiap kali perpanjangan.
KEENAM : Dalam hal pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk
Pengolahan Batuan akan melakukan kegiatan pengolahan komoditas tambangnya yang
berasal selain dari perusahaan yang tercantum dalam Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi Khusus untuk pengolahan batuan atau meningkatkan jumlah kapasitas
pengolahan, wajib mengajukan permohonan penyesuaian IUP Operasi Produksi khusus
untuk pengolahan batuan kepada Gubernur dengan melampirkan persyaratan yang sudah
ditentukan.
KETUJUH : Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan ini dapat
dihentikan sementara atau dicabut, apabila pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi khusus untuk pengolahan batuan ini tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KETIGA dan melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEEMPAT.
KEDELAPAN : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Padang
pada tanggal 28 Maret 2018