Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DINAS PENANAMAN MODAL


DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Jl.Setia Budi No.15.Telp.0751- 811343 Fax.0751-811342 http://dpmptsp.sumbarprov.go.id
PADANG

KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT


NOMOR : 544 - 70 - 2018

TENTANG

IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI KHUSUS


PENGOLAHAN BATUAN KEPADA CV. INTAN MANDIRI ALAM SEJATI
DI KABUPATEN PASAMAN BARAT PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah, pemberian izin usaha pertambangan operasi produksi khusus pengolahan
dan/atau pemurnian batuan merupakan kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi;
b. bahwa sesuai hasil pertimbangan teknis, permohonan izin usaha pertambangan operasi
produksi khusus pengolahan batuan CV. Intan Mandiri Alam Sejati telah memenuhi
persyaratan untuk diproses lebih lanjut;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
perlu memberikan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Pengolahan
Batuan Kepada CV. Intan Mandiri Alam Sejati di Kabupaten Pasaman Barat Provinsi
Sumatera Barat dan menetapkannya dengan Keputusan Gubernur Sumatera Barat;
Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang–Undang Darurat
Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah–Daerah Swatantra Tingkat I
Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang–Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1646) ;
2. Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2013);
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4959);
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang
- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5601);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111),
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2010 Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6012);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5285);
9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 34 Tahun 2009 tentang
Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara untuk Kepentingan Dalam
Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 546);
10. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Tata Cara Penetapan Harga Patokan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 463);
11. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian
Mineral (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 165), sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Nomor 20 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 993);
12. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2018 tentang
Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018);
13. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat
Nomor 69);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5285);
15. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah
Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2017;
16. Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 570-54-2017 tentang Pendelegasian
Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan dan Penandatanganan Jenis Perizinan dan
Non Perizinan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Gubernur Nomor 570-
422-2017;
Memperhatikan : 1. Surat Direktur CV. Intan Mandiri Alam Sejati Nomor 007/II/IMAS/2018 tanggal 28
Februari 2018 perihal Permohonan Izin Usaha Operasi Produksi Khusus Pengolahan
Batuan;
2. Surat Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat Nomor
540/510/MB/ESDM/2018 tanggal 19 Maret 2018 perihal Kajian Teknis Permohonan IUP
OP Khusus Pengolahan Batuan;
3. Keputusan Bupati Pasaman Barat Nomor 188.45/833/BUP-Pasbar/2016 tanggal 30
November 2018 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Stone Crusher dan Asphalt Mixing
Plant (SC-AMP) CV. Intan Mandiri Alam Sejati;
4. Berita acara Peninjauan Lapangan Permohonan IUP Operasi Produksi Khusus
Pengolahan dan Pemurnian Batuan CV. Intan Mandiri Alam Sejati tanggal 13 Maret
2018;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan
KESATU : Memberikan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Pengolahan Batuan
kepada :
Nama Perusahaan : CV. INTAN MANDIRI ALAM SEJATI
NPWP : 02.382.062.4-202.000
Alamat : Padang Kadok, Nagari Kinali, Kecamatan
Kinali, Kabupaten Pasaman Barat
Nama Direktur : ERMAN, B
Komoditas : Batuan
Rencana Lokasi Pengolahan : Jorong VI Koto, Nagari Kinali, Kecamatan
Kinali, Kabupaten Pasaman Barat Provinsi
Sumatera Barat
Komoditas tambang yang akan diolah : - IUP-OP An. CV. Intan Mandiri Alam Sejati
Nomor 544-369-2017 tanggal 24 November
2017.
KEDUA : Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU berhak :
a. Membeli dan mengangkut komoditas tambang yang akan diolah sesuai dengan
naskah perjanjian kerja sama yang telah mendapatkan rekomendasi, sebagai berikut :
- Nama Perusahaan : CV. Intan Mandiri Alam Sejati
IUP Operasi Produksi : Nomor 544-369-2017 tanggal 24 November
2017
Lokasi Penambangan : Jorong Bandua Balai, Nagari Kinali, Kecamatan
Kinali, Kabupaten Pasaman Barat Provinsi
Sumatera Barat
Komoditas : Batuan
Luas : 2 (dua) Hektare
b. Mengangkut dan menjual hasil komoditas tambang yang telah diolah;
c. Membuat perjanjian kerja sama yang baru dengan pembeli;
d. Membuat perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam pemanfaatan sisa dan/atau
produk sampingan hasil pengolahan untuk bahan baku industri dalam negeri;
e. Melakukan pencampuran produk komoditas tambang untuk memenuhi spesifikasi
pembeli;
f. Mendapatkan perizinan terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;dan
g. Memanfaatkan fasilitas prasarana pengangkutan dan dermaga atau pelabuhan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KETIGA : Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU wajib :
a. Menyampaikan RKAB pada tahun berjalan kepada Gubernur dalam jangka waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah terbitnya IUP Operasi Produksi
khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;
b. Menyampaikan RKAB tahun berikutnya untuk mendapatkan persetujuan bersamaan
dengan laporan pelaksanaan RKAB dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat
puluh lima) hari kalender sebelum berakhirnya tiap tahun takwim kepada Gubernur;
c. Menyampaikan laporan kegiatan yang meliputi laporan bulanan, triwulan dan tahunan
kegiatan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian;
d. Memenuhi harga patokan penjualan mineral dan batubara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. Memenuhi batasan minimum pengolahan batuan dalam rangka penjualan ke luar
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
f. Melakukan pemenuhan kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
g. Melaksanakan praktek teknik pengolahan komoditas tambang secara baik dan benar
mengacu kepada RKAB yang telah disetujui;
h. Mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri;
i. Membangun fasilitas pengolahan sesuai dengan standar teknis atau sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
j. Membantu pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pada daerah yang terkena
dampak kegiatan;
k. Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja, barang dan jasa lokal;
l. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutan
jalan apabila menggunakan fasilitas jalan umum antara lain menaati tingkat kapasitas
muatan disesuaikan dengan kelas jalan,kepadatan jalan,dan resiko kecelakaan lalu
lintas;
m. Memaksimalkan penjualan produk ikutan atau produk samping (by product) sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
n. Bertanggungjawab atas keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan yang
ditimbulkan oleh kegiatan usaha pengolahan batuan;
o. Menerima inspeksi petugas yang ditunjuk oleh Gubernur setiap saat; dan
p. Menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh Gubernur setiap saat.
KEEMPAT : Pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dilarang :
a. Melakukan pengolahan dari hasil penambangan yang bukan berasal dari pemegang
IUP Operasi Produksi, Izin Usaha Operasi Produksi Khusus Penjualan, Izin
Pertambangan Rakyat, izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan,
IUP Operasi Produksi untuk penjualan, IUP Operasi Produksi khusus untuk
pengangkutan dan penjualan, IUP Operasi produksi khusus untuk pengolahan lainnya
yang produknya belum memenuhi batasan minimum pengolahan yang telah
teregistrasi pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dan memiliki sertifikat clear
and clean.
b. Memindahtangankan IUP Operasi produksi khusus untuk pengolahan kepada pihak
lain.
KELIMA : Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan diberikan
untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak ditetapkan Keputusan Gubernur ini,
termasuk jangka waktu untuk konstruksi selama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang
dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun untuk setiap kali perpanjangan.
KEENAM : Dalam hal pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk
Pengolahan Batuan akan melakukan kegiatan pengolahan komoditas tambangnya yang
berasal selain dari perusahaan yang tercantum dalam Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi Khusus untuk pengolahan batuan atau meningkatkan jumlah kapasitas
pengolahan, wajib mengajukan permohonan penyesuaian IUP Operasi Produksi khusus
untuk pengolahan batuan kepada Gubernur dengan melampirkan persyaratan yang sudah
ditentukan.
KETUJUH : Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengolahan Batuan ini dapat
dihentikan sementara atau dicabut, apabila pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi khusus untuk pengolahan batuan ini tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KETIGA dan melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEEMPAT.
KEDELAPAN : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Padang
pada tanggal 28 Maret 2018

A.n. GUBERNUR SUMATERA BARAT


KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU,

MASWAR DEDI, AP. MSI


NIP. 19740618 199311 1.001
Tembusan, disampaikan kepada Yth :
1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
2. Menteri Keuangan di Jakarta;
3. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
4. Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
5. Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan di Jakarta;
6. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian keuangan di Jakarta;
7. Direktur Jenderal Pendapatan Daerah, Kementerian Dalam Negeri di Jakarta;
8. Bupati Pasaman Barat di Simpang Empat;
9. Kepala Biro Hukum dan Humas/Kepala Biro Keuangan/Kepala Biro Perencanaan dan
Kerjasama Luar Negeri, Setjen Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
10. Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara di Jakarta;
11. Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara di Jakarta;
12. Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara di Jakarta;
13. Direktur Pembinaan Pengusahan Mineral dan Batubara di Jakarta;
14. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Provinsi Sumatera Barat di Padang;
15. Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumatera Barat di Padang;
16. Kepala DPM & PTSP Kabupaten Pasaman Barat di Simpang Empat;
17. Arsip

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai