Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DINAS PENANAMAN MODAL


DAN PELAYAN TERPADU SATU PINTU
Jl.Setia Budi No.15.Telp.0751-811341 Fax.0751-811342 http://dpmptsp.sumbarprov.go.id
PADANG

KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT


NOMOR : 544 - 58 - 2018

TENTANG

PERSETUJUAN PENINGKATAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKSPLORASI MENJADI IZIN USAHA


PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI BATUAN KEPADA PT. THORIQ MULTI MANDIRI
DI KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah, pemberian persetujuan peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
Menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi ProduksiBatuan merupakan kewenangan
Pemerintah Daerah Provinsi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan teknis, permohonan Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi Batuan PT. Thoriq Multi Mandiri telah memenuhi persyaratan sesuai
dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara dan dapat diproses
lebih lanjut;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,
perlu memberikan Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi
menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Batuan Kepada PT. Thoriq Multi
Mandiri di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat dan menetapkannya dengan Keputusan
Gubernur Sumatera Barat;
Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang–Undang Darurat
Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah–Daerah Swatantra Tingkat I
Sumatera Barat, Jambi dan Riau Sebagai Undang–Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1646) ;
2. Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2013);
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4959);
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5601);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111), sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017
tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6012);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5285);
10. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2015 tentang Tata
Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 204);
11. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2018 tentang Tata
Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara;
12. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 69);
13. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 2 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah
Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2017;
14. Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 544-237-2017 tentang Persetujuan Izin
Usaha Pertambangan Eksplorasi Mineral Non Logam Kepada PT. Thoriq Multi Mandiri di
Kota Padang Provinsi Sumatera Barat;
15. Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 570-54-2017 tentang Pendelegasian
Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan dan Penandatanganan Jenis Perizinan dan Non
Perizinan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Gubernur Nomor 570-422-2017;
Memperhatikan : 1. Surat Direktur PT. Thoriq Multi Mandiri 01/TMM/I/2018 tanggal 30 Januari 2018 perihal
Permohonan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi;
2. Surat Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat Nomor
540/390/MB/DESDM/2018 tanggal 28 Februari 2018 perihal Kajian Teknis Peningkatan
IUP Eksplorasi Menjadi IUP OP PT. Thoriq Multi Mandiri;
3. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Padang
Nomor 43 Tahun 2015 tanggal 19 Mei 2015 tentang Izin Lingkungan Atas Kegiatan
Penambangan Bahan Galian Mineral Non Logam dan Batuan PT. Thoriq Multi Mandiri;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Memberikan Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin
Usaha Pertambangan Operasi Produksi Batuan kepada :
Nama Perusahaan : PT. THORIQ MULTI MANDIRI
NPWP : 03.233.060.7-201.000
Alamat : Komplek Polda Blok D No. 18, Kelurahan Gunung Sarik, Kota
Padang
Nama Direktur : SUSI SUSANTI
NIK : 1371095904760005
Komoditas : Mineral Non Logam (Clay)
Lokasi Penambangan : Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang
Provinsi : Sumatera Barat
Luas areal : 5 (lima) Hektare
Kode Wilayah : 2113134392017002
Pemegang saham perusahaan :

1. Nama : SUSI SUSANTI


No. NIK : 1371095904760005
Alamat : Perumahan Polda Balai Baru, RT 002 RW 009, Kelurahan
Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang
Nilai/persentasi saham : 100 lembar saham (Rp. 100.000.000,-)
2. Nama : NURAH FEBRIS
No. NIK : 1371092802700005
Alamat : Perumahan Polda Balai Baru, RT 002 RW 009, Kelurahan
Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang
Nilai/persentasi saham : 400 lembar saham (Rp. 400.000.000,-)
3. Nama : DONI
No. NIK : 1371090506800013
Alamat : Simpang Polda Balai Baru, RT 001 RW 005 Kelurahan
Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang
Nilai/persentasi saham :-
KEDUA : Pemegang IUP Operasi Produksi Batuan mempunyai hak untuk melakukan kegiatan
konstruksi, produksi, serta pengangkutan dan penjualan serta pengolahan dan pemurnian
dalam WIUP untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-
masing 5 (lima) tahun (sesuai dengan komoditas tambang, sesuai Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2009).
KETIGA : PT. Thoriq Multi Mandiri sebagai pemegang IUP Operasi Produksi Batuan sebelum
melakukan kegiatan operasi produksi wajib menyelesaikan hak atas tanah dengan
pemegang hak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
KEEMPAT : IUP Operasi Produksi ini dilarang dipindahtangankan kepada pihak lain tanpa persetujuan
Gubernur.
KELIMA : PT. Thoriq Multi Mandiri sebagai Pemegang IUP Operasi Produksi Batuan dalam
melaksanakan kegiatannya mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam
lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEENAM : Paling lambat 60 (enampuluh) hari kerja setelah ditetapkannya Keputusan ini, pemegang
IUP Operasi Produksi Batuan sudah harus menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran
Biaya (RKAB) kepada Gubernur c.q Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Sumatera Barat.
KETUJUH : Paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja sejak disetujuirencana kerja dan anggaran
biaya sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM, pemegang IUP Operasi Produksi
Batuan harus memulai aktifitas di lapangan.
KEDELAPAN : IUP Operasi Produksi Batuan ini dapat dihentikan sementara, atau dicabut atau dibatalkan
apabila pemegang IUP Operasi Produksi Batuan tidak memenuhi kewajiban sebagaimana
dimaksud pada Diktum KETIGA dan/atau Diktum KELIMA atau melanggar larangan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT.
KESEMBILAN : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Padang
pada tanggal 12 Maret 2018

Tembusan, disampaikan kepada Yth ;


1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
2. Menteri Keuangan di Jakarta;
3. Walikota Padang di Padang;
4. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
5. Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
6. Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan di Jakarta;
7. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian keuangan di Jakarta;
8. Direktur Jenderal Pendapatan Daerah, Departemen Dalam Negeri di Jakarta;
9. Kepala Biro Hukum dan Humas/Kepala Biro Keuangan/Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri,
Setjen Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
10. Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara di Jakarta;
11. Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara di Jakarta;
12. Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara di Jakarta;
13. Direktur Pembinaan Pengusahan Mineral dan Batubara di Jakarta;
14. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat di Padang;
15. Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumatera Barat di Padang;
16. Kepala DPM & PTSP Kota Padang di Padang;
17. A r s i p.
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
NOMOR : 544 - 58 - 2018
TANGGAL : 12 Maret 2018
TENTANG : PERSETUJUAN PENINGKATAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN
EKSPLORASI MENJADI IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI
PRODUKSI BATUAN KEPADA PT. THORIQ MULTI MANDIRI
DI KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
KOORDINAT IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI
Nama Perusahaan : PT. THORIQ MULTI MANDIRI
Kode Wilayah : 2113134392017002
Lokasi Kegiatan :
- Kelurahan : Gunung Sarik
- Kecamatan : Kuranji
- Kota : Padang
- Provinsi : Sumatera Barat
Bahan Galian : Clay
Luas areal : 5 (lima) hektare

No. Titik Bujur Timur Lintang


Koodinat ø ' " ø ' "
1 100 25 9.14 0 52 31.85 LS
2 100 25 12.87 0 52 31.85 LS
3 100 25 12.87 0 52 34.13 LS
4 100 25 11.64 0 52 34.13 LS
5 100 25 11.64 0 52 36.47 LS
6 100 25 13.45 0 52 36.47 LS
7 100 25 13.45 0 52 34.99 LS
8 100 25 13.92 0 52 34.99 LS
9 100 25 13.92 0 52 32.50 LS
10 100 25 14.86 0 52 32.50 LS
11 100 25 14.86 0 52 30.19 LS
12 100 25 16.29 0 52 30.19 LS
13 100 25 16.29 0 52 29.31 LS
14 100 25 17.29 0 52 29.31 LS
15 100 25 17.29 0 52 27.99 LS
16 100 25 13.43 0 52 27.99 LS
17 100 25 13.43 0 52 28.50 LS
18 100 25 12.34 0 52 28.50 LS
19 100 25 12.34 0 52 29.05 LS
20 100 25 11.00 0 52 29.05 LS
21 100 25 11.00 0 52 29.55 LS
22 100 25 10.18 0 52 29.55 LS
23 100 25 10.18 0 52 30.07 LS
24 100 25 7.78 0 52 30.07 LS
25 100 25 7.78 0 52 31.36 LS
26 100 25 6.17 0 52 31.36 LS
27 100 25 6.17 0 52 32.50 LS
28 100 25 4.35 0 52 32.50 LS
29 100 25 4.35 0 52 36.47 LS
30 100 25 9.14 0 52 36.47 LS
544 - 58 - 2018
12 Maret 2018
PERSETUJUAN PENINGKATAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN
IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKSPLORASI
EKSPLORASI BATUAN MENJADI
KEPADA IZIN USAHA
PT. THORIQ PERTAMBANGAN
MULTI SARANA
OPERASI PRODUKSI
DI KOTA PADANG PROVINSI KEPADA PT.
BATUANSUMATERA THORIQ MULTI MANDIRI
BARAT
DI KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PETA
PETA IUP OPERASI PRODUKSI
IUP EKSPLORASI BATUAN
LAMPIRAN III : KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

NOMOR : 544 - 58 - 2018


TANGGAL : 12 Maret 2018
TENTANG : PERSETUJUAN PENINGKATAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN
EKSPLORASI MENJADI IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI
PRODUKSI BATUAN KEPADA PT. THORIQ MULTI MANDIRI
DI KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG IUP OPERASI PRODUKSI BATUAN ;


A. HAK
1. Memasuki WIUP sesuai dengan peta dan daftar koordinat;
2. Melaksanakan kegiatan IUP Operasi Produksi Batuan (konstruksi, produksi, pengolahan dan
pemurnian serta pengangkutan dan penjualan) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
3. Membangun fasilitas penunjang kegiatan IUP Operasi Produksi (konstruksi, produksi, pengolahan dan
pemurnian serta pengangkutan dan penjualan) di dalam maupun di luar WIUP;
4. Dapat mengajukan permohonan untuk sewaktu-waktu menghentikan kegiatan IUP Operasi Produksi di
setiap bagian atau beberapa bagian WIUP dengan alasan bahwa kelanjutan dari kegiatan Operasi
Produksi Batuan tersebut tidak layak atau tidak praktis secara komersial maupun keadaan kahar,
keadaan yang menghalangi sehingga menimbulkan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha
pertambangan;
5. Mengajukan permohonan pengusahaan mineral lain yang bukan merupakan asosiasi mineral utama
yang ditemukan dalam WIUP;
6. Mengajukan pernyataan tidak berminat terhadap pengusahaan mineral lain yang bukan merupakan
asosiasi mineral utama yang ditemukan dalam WIUP;
7. Memanfaatkan sarana dan prasarana umum untuk keperluan kegiatan IUP Operasi Produksi Batuan
(konstruksi, produksi, pengolahan dan pemurnian serta pengangkutan dan penjualan) setelah
memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;
8. Dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dalam rangka penggunaan setiap fasilitas yang
dimiliki oleh perusahaan lain baik yang berafiliasi dengan perusahaan atau tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.;
9. Dapat membangun sarana dan prasarana pada WIUP lain setelah mendapat izin dari pemegang IUP
bersangkutan.

B. KEWAJIBAN
1. Memilih yurisdiksi pada Pengadilan Negeri tempat dimana lokasi WIUP berada;
2. Selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah ditetapkannya Keputusan ini, pemegang IUP Operasi
Produksi Batuan harus sudah melaksanakan dan menyampaikan laporan pematokan batas wilayah IUP
Operasi Produksi;
3. Hubungan antara pemegang IUP Operasi Produksi Batuan dengan pihak ketiga menjadi tanggung
jawab pemegang IUP sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Menyampaikan rencana reklamasi;
5. Menyampaikan rencana pasca tambang;
6. Menempatkan jaminan penutupan tambang (sesuai umur tambang);
7. Menyampaikan RKAB yang meliputi rencana tahun depan dan realisasi kegiatan setiap tahun berjalan
kepada Gubernur c.q. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Barat dengan
tembusan kepada:
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
- Walikota Padang;
8. Menyampaikan laporan triwulan yang harus diserahkan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
akhir bulan takwin secara berkala kepada Gubernur c.q Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Sumatera Barat dengan tembusan kepada:
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
- Walikota Padang;
9. Apabila ketentuan batas waktu penyampaian RKAB dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada angka
7 (tujuh) dan angka 8 (delapan) terlampaui, maka kepada pemegang IUP Operasi Produksi akan
diberikan peringatan tertulis;
10. Menyampaikan laporan produksi dan pemasaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
11. Menyampaikan Rencana Kerja Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat sekitar wilayah
pertambangan sebagai bagian dari RKAB kepada Gubernur c.q Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Sumatera Barat;
12. Menyampaikan RKTTL setiap tahun sebelum penyampaian RKAB;
13. Memenuhi ketentuan perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan;
14. Membayar Pajak Batuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
15. Menempatkan jaminan reklamasi sebelum melakukan kegiatan produksi dan rencana penutupan
tambang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
16. Menyampaikan Rencana Penutupan Tambang sebelum kegiatan produksi berakhir;
17. Mengangkat seorang Kepala Teknik Tambang yang bertanggung jawab atas kegiatan IUP Operasi
Produksi Batuan, keselamatan dan kesehatan pekerja tambang serta pengelolaan lingkungan;
18. Kegiatan produksi dimulai apabila kapasitas produksi terpasang sudah mencapai 70% yang
direncanakan;
19. Permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi Batuan harus diajukan paling lambat 6 (enam) bulan
sebelum berakhirnya masa berlaku izin ini dengan disertai pemenuhan persyaratan sesuai peraturan
perundang-undangan;
20. Kelalaian atas ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka19 mengakibatkan IUP Operasi Produksi
Batuan berakhir menurut hukum dan segala usaha pertambangan dihentikan.
21. Dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak berakhirnya Keputusan ini, pemegang IUP
Operasi Produksi Batuan harus mengangkat keluar segala sesuatu yang menjadi miliknya, kecuali
benda-benda/bangunan-bangunan yang dipergunakan untuk kepentingan umum;
22. Apabila pemegang IUP Operasi Produksi Batuan tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada angka 21, maka barang/asset pemegang IUP Operasi Produksi Batuan menjadi milik
Pemerintah;
23. Pemegang IUP Operasi Produksi Batuan harus menyediakan data dan keterangan sewaktu-waktu
apabila dikehendaki oleh Pemerintah;
24. Pemegang IUP Operasi Produksi Batuan membolehkan dan menerima apabila Pemerintah sewaktu-
waktu melakukan pemeriksaan;
25. Menerapkan kaidah pertambangan yang baik;
26. Mengelola keuangan sesuai dengan Sistem Akuntansi Indonesia;
27. Apabila nantinya terjadi permasalahan/sengketa lahan dengan masyarakat, maka menjadi tanggung
jawab pemegang IUP dan IUP Operasi Produksi akan ditinjau ulang;
28. Hasil peninjauan ulang IUP Operasi Produksi akan menjadi pertimbangan untuk dilakukan
pencabutan/revisi IUP Operasi Produksi;

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai