Oleh
1 Latar Belakang
Batasan Masalah
4
5 Diagram Alir
8
Lokasi PT. Karimun Granite
Granit
Granit
adalah
adalah jenis
jenis
batuan
batuanbeku
beku intrusif
intrusif yang
yangumum
umum dan
danbanyak
banyak
ditemukan.
ditemukan.
Batuan
Batuaniniiniterbentuk
terbentuksebagai
sebagaihasil
hasildari
darikristalisasi
kristalisasiyang
yangberlangsung
berlangsunglambat
lambat
dari
dari
magma
magma cair
cair
yang
yangberada
berada
jauh
jauhdi di
dalam
dalam kerak
kerakbumi.
bumi.
Secara megascopis dapat dilihat mineral yang terkandung dalam batu garnit adalah sebagai berikut
: kalsit 15%, plagioklas 20%, kuarsa
Secara megascopis 20%,
dapat feldspar
dilihat 35%
mineral danterkandung
yang horblende 10% ( adbel
dalam edard,2013
batu garnit adalah ).
sebagai berikut
Granit memiliki sifat 15%,
: kalsit keras plagioklas
dan kuat dan banyak
20%, kuarsadigunakan sebagai
20%, feldspar 35%bahan batuan untuk
dan horblende 10%kontruksi
( adbel edard,2013 ).
( katili, R.J, 1996)
Granit memiliki sifat keras dan kuat dan banyak digunakan sebagai bahan batuan untuk kontruksi
( katili, R.J, 1996)
Kegiatan Pemboran dan peledakan dilakukan berdasarkan geometri peledakan. Untuk melakukan
pemboran dan peledakan yang tepat, perlu dilakukan perhitungan geometri peledakan dan pola
pemboran, yang didasarkan pada hasil perhitungan kekerasan batuan dan juga struktur pada daerah yang
akan dibongkar.
Pembongkaran dan peledakan yang baik akan menghasilkan derajatf ragmentasi yang baik, studi
kelayakan ukuran pragmentasi di PT. karimun Granite adalah ukuran30 – 60 cm ( bongkah ). Apabila
ukuran fragmentasi lebih besar dari yang di inginkan, maka produktivitas akan berkurang, dikarenakan
memerlukan waktu dan usaha yang lebih untuk membuat ukuran fragmentasi tersebut lebih kecil
menggunakan crusher (Koesnaryo, 2001).
Maksud dan tujuan
Maksud
Untuk mengetahui rancangan geometri peledakan
dengan menggunakan metode Rl.AS dan
mendapatkan hasil fragmentasi peledakan dengan
menggunakan sofware split dektop 2.0
Tujuan
1. Mengkaji geometri peledakan dengan menggunakan
metode RL.AS
2. Menghitung produktivitas alat bor pada PT. Karimun
Granite
3. mengetahui fragmentasi hasil peledakan
Ruang lingkup kegiatan
1. Kegiatan peledakan
- pengukuran geometri peledakan
- Pola peledakan peledakan
- proses pengisian bahan handak
- rangkaian peledak
..
2. Kegiatan pemboran
- pola pemboran pada lubang ledak
- cycle time alat bor
Batasan masalah
Observasi lapangan
Studi Literatur
•Geometri peledakan
•Produktivitas alat bor
•Produksi hasil peledakan
•Fragmentasi 30 – 40 cm
Selesai
Gambar 1. Diagram alir metode penelitian.
Hasil dan Pembahasan Gambar pola pemboran v-cut
Geometri peledakan merupakan suatu rancangan yang diterapkan pada suatu peledakan
yang meliputi burden, Spacing, Stemming, Subdrilling, dan kedalaman lubang ledak.
Rancangan peledakan yang diterapkan di PT. Karimun Granite adalah metode non
elektrik (NONEL) sedangkan pola peledakan yang akan diterapkan adalah pola peledakan
V- cut, dengan menggunakan NONEL surface delay dan inhole delay. Untuk surface delay
bervariasi antara 17 ms, 25 ms, 42 ms dan 67 ms sedangkan inhole delay menggunakan 500
ms tiap lubang ledak.
Data aktual yang di diterapkan di PT.Karimun Granite pada saat ini adalah pola
peledakan v-cut dengan panjang burden 3,5 meter, spasi 3.8 meter kedalaman lubang
tembak 13,5 meter, kedalaman lubang isian 10.75 meter, stemming 2.75 meter dan
subdriling 1 meter.
Geometri Peledakan Aktual
2 17 Nov 2021 RL 35 ± RL 24 3.5 m 3.8 2.75 13,5 10.75 102 48.166 14.550 0.30
3 25 Nov 2021 RL 35 ± RL 24 3.5 m 3.8 2.75 13 10.25 115 52.293 15.642 0.29
Data pemboran
Pola pemboran
pola pemboran yang dipakai di PT. Karimun Granit adalah pola zig – zag ( staggered
pattern ), dengan panjang burden 3,5 meter dan spasi 3.8 meter.
Arah pemboran yang di gunakan di pt karimun granit adalah pola pemboran miring
dengan kemiringan 70.
Alat bor
alat bor yang digunakan di PT. Karimun Granit adalah furucawa HCR 1500
panjang batang bor 6 m dan diameter matar bor 4.5 inch.
Cycle Time Pemboran
- waktu pemboran
- waktu pindah
- waktu persiapan mata bor
- waktu angkat batang bor
Pemboran 1
Satuan detik
Σ Waktu Σ Waktu Σ Waktu Σ Waktu Angkat Σ Cycle Kedalaman
Jumlah Pemboran Pindah Persiapan Mata Mata Bor Time Lubang
Tanggal hole (pt) (bt) Bor (st) (ft) (ct) Bor
1 11-Nov-21 20 1127 80.95 17.95 131.6 1357.6 13.5
2 12-Nov-21 21 1218.89 80.52 33.42 109126.19 1458.23 13.5
3 13-Nov-21 20 1186.25 67.6 18.55 122.7 1395.1 13.5
4 15-Nov-21 21 1210.62 60.9 19.29 127.33 1418.14 13.5
5 16-Nov-21 20 1280.65 60.55 23.35 128.1 1492.55 13.5
Rata-rata 1204.682 70.104 22.512 21927.184 1424.324
Pemboran 2
Satuan detik
jumla Σ Waktu Σ Waktu Σ Waktu Persiapan Σ Waktu Angkat Mata Σ Cycle Kedalaman
No Tanggal h hole Pemboran (pt) Pindah (bt) Mata Bor (st) Bor (ft) Time (ct) Lubang Bor
19-Nov-
1 21 23 869.92 44.08 25.13 111.73 1041.48 13
20-Nov-
2 21 24 901.43 42.54 23.33 110.75 1078.06 13
22-Nov-
3 21 25 872.2 35.44 18.72 109.72 1036.08 13
23-Nov-
4 21 23 940 34.17 20.91 111.96 1107.65 13
24-Nov-
5 21 20 953.35 34.75 20.35 113.1 1121.55 13
Rata-rata 907.38 38.196 21.688 111.452 1076.964
Perhitungan cycle time
Ct = Pt + Bt + St + Ft
Dimana:
Ct = Cycle time
Pt = Waktu pemboran
Bt = waktu pindah
St = Waktu persiapan mata bor
Ft = Waktu angkat mata bor
Cycle time pemboran
Ct = Pt + Bt + St + Ft
Ct = 122.883 + 7152 + 2302 + 12972
Ct = 145.309 (2421,82 menit) dalam 102 lubang yang dibor
= 1.424,60 detik/lubang
= = 23,74 menit/lubang
Kemudian dari hasil waktu daur tersebut digunakan untuk menghitung kecepatan
pemboran (Vt) pada alat bor Furukawa HCR 1500 yang merupakan perbandingan
antara kedalaman lubang bor dengan waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah
lubang bor.
Vt = x 60
= x 60
= 34,12 meter/jam
Pembahasan
Data geometri peledakan menggunakan rumus RL.AS
B =
Af1 = ( )1/3
Af2 = ( )1/3
B =
Diketahui :
De = 4,5 inchi
D = 165 Ib/ft3
Dstd = 160 Ib/ft3
Kb = 30
SG = 1,3 gr/cc
SGstd = 1,2 gr/cc
Ve = VOD Emulsion Blend, rata-rata VOD emulsion metrik dan ANFO (3.800 m/s atau
12.467 fps )
Vestd= 12000 fps
Maka
Af1 =
= 0,98
Af2 =
=
= 1,05
Sehingga,
Kb = 30 x 0,98 x 1,05
= 30,87
Maka,
Burden ( B) = ( KB x De)/12
= ( 30,87 x 4,5)/12
= 11,57 ft
= 3,5 m
Spacing ( S ) = Ks x B
= 1,1 x 3,5 m
= 3,85 m
Harga nisbah spacing (Ks) berkisar antara 1,0 – 2,0
Sub Drilling ( J ) = Kj x B
= 0,3 x 3,5 m
= 1,05 m
Harga nisbah subdrilling ( Kj ) berkisar antara 0,2 – 0,4. Nilai yang digunakan adalah
nilai tengah 0,3. Dikarenakan bila di ambil subdrilling terlalu tipis menyebabkan lantai
bench berikutnya tidak rata sehingga sulit untuk kegiatan penambangan berikutnya,
sedangkan bila subdrilling terlalu tebal bila batuan merupakan bidang lemah dapat
menyebabkan flyrock.
Steaming ( T ) = Kt x B
= 0,8 x 3,5 m
= 2,8 m
Tinggi Jenjang ( L ) = 12,5 m
Tinggi jenjang di PT. Karimun Granite adalah 12,5 m
Kedalaman Lubang Tembak ( H )
Kedalaman lubang tembak merupakan jumlah total antara tinggi jenjang dengan
besarnya subdrilling.
H = Tinggi Jenjang + Subdrilling
= 12,5 m + 1,05 m
= 13,55 m
Panjang Kolom Isian ( PC )
PC = H- T
= 13,55m – 2,8 m
= 10,75 m
Jumlah Lubang
Tonase batuan yang akan di ledakkan perlubang :
Tb = B x S x H x DB
Tb = 3,5m x 3,85 m x 13,55 m x 2,63
Tb = 480,18 ton/lubang
Tonase batuan keseluruhan:
T = 480,18 ton/lubang x 102lubang
= 48.978,36 ton
Jumlah Bahan Peledak Yang Dibutuhkan
de = 3,14 t x SGHandak
= 3,14 x x 1 m x 1,3 gr/cc
= 3,14 x 3.249 x 1 m x 1,3 gr/cc
= 3,14 x 0,003249 x 1 m x 1,3 gr/cc
= 3,14 x 3.249 x 1,3 gr/cc
= 13.270 gr
= 13,27 kg
Dimana :
de = Loading density
Sge = Berat jenis bahan peledak ( gr/cc)
De = Diameter lubang ledak
Untuk menghitung pemakaian bahan peledak per lubang ( W ) digunakan rumus :
W = PC x Loading density
PC = 10,75 m
Maka W adalah
W = 10,75 m x 13,27 kg/m
W = 142,65 kg/lubang
Jumlah total pemakaian bahan peledak W t
Wt = n x W
Wt = 102 x 142,65 kg
Wt = 14.550 kg
Powder Factor
Pf =
= 0,30 kg/ton
Kesimpulan
Rata-rata geometri peledakan di peroleh Burden 3,5 meter Spasi 3,8 meter, Kedalaman 13,5 meter,
Stemming 2.75 meter dan rata-rata panjang kolom isian sebesar 10,75 meter. Metode ini sudah
diterapkan di PT. Karimun Granite.
Dari perhitungan diperoleh produktivitas alat bor tipe Furucawa HCR 1500 adalah 17,91
menit/lubang dengan kedalaman 13 meter, kecepatan pemboran sebesar 43,22 meter/jam.