TENTANG
MEMUTUSKAN :
Lokasi Penambangan
Desa : Korololaki
Kecamatan : Petasia
Kabupaten : Morowali Utara
Provinsi : Sulawesi Tengah
Luas : 97.34 Ha
Ditetapkan di : Palu
Pada Tanggal : 03 Februari 2020
Tembusan Yth :
1. Gubernur Sulawesi Tengah (sebagai laporan) di Palu;
2. Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM RI di Jakarta;
3. Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah di Palu;
4. Bupati Morowali Utara di Kolonodale;
5. Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah di Palu;
6. Kepala Dinas PM-PTSP Kabupaten Morowali Utara di Kolonodale;
7. Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah di Palu;
8. Direktur CV. SEROJA AGUNG.
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH
NOMOR : 540/085/IUP-E/DPMPTSP/2020
TENTANG
IZIN USAHA PERTAMBANGAN EKSPLORASI BATUAN
CV. SEROJA AGUNG
A. Hak
1. Memasuki WIUP sesuai dengan peta dan daftar koordinat pada batas
terdekat dengan daratan sesuai garis pantai
2. Melaksanakan kegiata IUP Eksplorasi (Penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan dan AMDAL) sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
3. Membangun fasilitas penunjang kegiatan IUP Eksplorasi (penyelidikan
umum, eksplorasi, studi kelayakan AMDAL) di dalam WIUP.
4. Dapat mengajukan permohonan untuk sewaktu-waktu menghentikan
kegiatan eksplorasi disetiap bagian atau beberapa WIUP dengan alasan
bahwa kelanjutan dari kegiatan eksplorasi tersebut tidak layak atau
praktis secara komersial maupun karena keadaan kahar, keadaan yang
menghalangi sehingga menimbulkan penghentian sebagian atau seluruh
kegiatan usaha pertambangan.
5. Memanfaatkan sarana dan prasarana umum untuk keperluan kegiatan
IUP Eksplorasi (Penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan dan
AMDAL) sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
6. Mengajukan permohonan tertulis untuk melanjutkan atau tidak
melanjutkan ke tahap kegiatan IUP Operasi Produksi yang sebagian atau
beberapa wilayah dalam WIUP.
B. Kewajiban
1. Memilih yurisdiksi pada pengadilan negeri tempat dimana lokasi WIUP
berada
2. Mendirikan kantor perwakilan di lokasi tempat dimana WIUP berada
3. Menyampaikan RKAB selambat-lambatnya pada bulan Maret yang
meliputi rencana tahun depan dan realisasi kegiatan setiap tahun
berjalan kepada Menteri dan Gubernur Sulawesi Tengah Cq. Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sulawesi Tengah dan tembusan kepada Kepala Dinas Energi dan Symber
Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tengah
4. Menyapaikan laporan kegiatan triwulan yang harus diserahkan dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah akhir dari triwulan takwim
secara berkala kepada Gubernur Sulawesi Tengah Cq. Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi
Tengah dan tembusan kepada Kepala Dinas Energi dan Symber Daya
Mineral Provinsi Sulawesi Tengah
5. Apabila ketentuan batas waktu penyampaian RKAB dan pelaporan
sebagaimana dimaksud pada angka 3 (tiga) dan 4 (empat) tersebut diatas
terlampaui, maka kepada pemegang IUP Eksplorasi akan diberikan
peringatan tertulis.
6. Menyampaikan rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
sekitar wilayah pertambangan sebagai bagian dari RKAB kepada
Gubernur Sulawesi Tengah Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tengah dan tembusan
kepada Kepala Dinas Energi dan Symber Daya Mineral Provinsi
Sulawesi Tengah
7. Memenuhi ketentuan perpajakan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan
8. Menyusun AMDAL atau UKL/UPL sesyau ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan dan merupakan bagian dari dokumen studi
kelayakan lingkungan
9. Menyusun dokumen reklamasi dan dokumen pascatambang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. Menyusun dokumen rencana pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat setempat
11. Menempatkan dana jaminan reklamasi dan pascatambang sesuai
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
12. Mengangkat seorang Kepala Teknik Tambang yang bertanggung jawab
atas kegiatan IUP Eksplorasi, keselamatan dan kesehatan kerja
pertambangan serta pengelolaan lingkungan pertambangan
13. Permohonan peningkatan IUP Eksplorasi untuk IUP Operasi Produksi
harus diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum Peraturan
Perundang-Undangan.
14. Kelalaian atas ketentuan tesebut pada butir 13, mengakibatkan IUP
Eksplorasi berakhir menurut hukum dan segala usaha pertambangan
digentikan. Dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak
berakhirnya keputusan ini pemegang IUP harus mengangkat keluar
segala sesuatu yang menjadi miliknya kecuali benda-benda /
bangunan-bangunan yang dipergunakan untuk kepentingan umum.
15. Menerapkan kaidah pertambangan yang baik
16. Mengelola keuangan sesuai dengan Sistem Akuntansi Indonesia
17. Melaporkan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat setempat secara berkala
18. Melaporkan dan menjadi kelestarian fungsi dan daya dukung sumber
daya air yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
19. Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat, barang dan jasa
dalam negeri sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
20. Mengikutsertakan seoptimal mungkin pengusaha lokal yang berada di
daerah setempat
21. Mengutamakan penggunaan perusahaan jasa pertambangan lokal
dan/atau nasional serta penunjang secara berkala atau sewaktu-waktu
apabila diperlukan
22. Dilarang melibatkan anak perusahaan dan/atau afiliasinya dalam
bidang usaha jasa pertambangan di WIUP yang diusahakan, kecuali
dengan izin menteri
23. Menyerahkan seluruh hasil data kegiatan IUP Eksplorasi kepada
Menteri dan Gubernur.
24. Memberikan ganti rugi kepada pemegang hak atas tanah dan tegakan
yang terganggu akibat kegiatan IUP Eksplorasi
25. Mengajukan permohonan penghentian kegiatan IUP Eksplorasi dan
pengembalian WIUP
26. Menyampaikan laporan akhir kegiatan IUP Eksplorasi yang berupa
laporan akhir kegiatan penyelidikan umum, laporan akhir kegiatan
Eksplorasi, laporan akhir studi kelayakan
27. Wajib melakukan penciutan wilayah sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan
LOKASI
DESA : KOROLOLAKI
KECAMATAN : PETASIA
KABUPATEN : MOROWALI UTARA
PROVINSI : SULAWESI TENGAH
LUAS : 97.34 Ha