Anda di halaman 1dari 5

Tugas Final

MANAJEMEN PARIWISATA

ARTIKEL TERKINI TENTANG


PARIWISATA DI KOTA PALU DI
MASA PANDEMI COVID19

OLEH
NAMA : SAFRIYALDI LASIPU
STAMBUK : 21530018

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


PANCA BHAKTI
PALU
2021
Danau Tambing Ramai Dikunjungi Wisatawan di Masa Pandemi dan Daya Tarik Pantai
Talise dan Kampung Nelayan di Palu Ramai Dikunjungi Warga Lokal

Danau Tambing, salah satu dari sejumlah obyek wisata menarik di Sulawesi Tengah
(Sulteng), kembali ramai dikunjungi para wisatawan di masa pandemi Covid-19.

Pengelola obyek wisata Danau Tambing, mengakui kunjungan wisatawan lokal ke salah
satu destinasi wisata yang berada dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL)
Sulawesi Tengah (Sulteng) terus mengalami peningkatan.

"Meski masa pandemi Covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru ini, wisatawan, khususnya
lokal yang berkunjung ke Danau Tambing terus meningkat secara signifikan," kata
Kepala Balai Besar TNLL pihaknya cukup kewalahan, sebab jumlah wisatawan yang
datang jauh melebihi kuota yang ditetapkan. "Kami diberi jatah hanya 20 persen dari
kapasitas pengunjung yang ada,"

Di satu sisi jumlah pengunjung yang datang pada akhir pekan dan hari libur berkisar
500 orang per harinya. Berdasarkan kuota, hanya diperbolehkan pengunjung yang
masuk per hari 200 orang saja. Sementara kapasitas pengujung di lokasi obyek wisata
Danau Tambing mencapai 1.000 orang.

Dia menuturkan, sekalipun wisatawan yang datang ke lokasi wisata itu semakin banyak,
namun pihaknya tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan secara ketat untuk
mencegah penularan Covid-19.

Dia mengaku, dengan adanya pembatasan kuota wisatawan yang masuk ke lokasi wisata
tersebut menyebabkan banyak pengunjung yang terpaksa pulang. Tapi ada juga
pengunjung yang bertahan, meski harus tidur atau berkemah di pinggiran kawasan
obyek wisata. "Mereka rela bermalam di luar kawasan untuk menunggu kesempatan
masuk, jika ada pengunjung yang keluar atau pulang,” ujarnya.
Danau Tambing terletak di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso,
berada pada ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut. Salah satu lokasi wisata
favorit di Sulteng itu terletak di jalan Palu-Napu dan dapat ditempuh selama tiga jam
perjalanan dari Kota Palu dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.

Berwisata alam adalah salah satu cara yang ampuh bagi kita untuk melepaskan
kepenatan dengan berbagai macam pekerjaan selama satu minggu. Alhamdulillah
Indonesia memiliki banyak tempat wisata alam seperti pegunungan, laut maupun pantai
yang tak jauh dari tempat tinggal maupun tempat bekerja. Berikut ini, KPKNL Palu
akan memberikan informasi mengenai salah satu destinasi wisata yang dapat dikunjungi
ketika berada di Kota Palu.

Pemandangan indah Kota Palu dapat kita telusuri, salah satunya dari Pantai Talise, lebih
tepatnya dari jembatan IV yang roboh. Kita dapat menikmati keindahan Pantai Talise
dari atas sepeda motor atau kendaraan roda empat. Kadang nampak beberapa ekor
buaya yang sedang berjemur atau buaya berkalung ban di sekitar jembatan. Tak jarang
juga dijumpai orang yang sedang memancing di sekitar jembatan IV sampai patung
kuda pada pagi hari. Pantai Talise merupakan ikon wisata bahari di Kota Palu

Selain itu, masih ada objek wisata yang tidak kalah indah dengan Pantai Talise.
Masyarakat Kota Palu menyebutnya dengan Pantai Kampung Nelayan yang masih satu
deretan dengan Pantai Talise. Mengapa dinamakan Pantai Kampung Nelayan karena di
lokasi pantai ini terdapat sebuah rumah makan dengan nama yang sama. Kawasan
sepanjang pantai ini dihuni oleh masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.

Pantai Talise dan kawasan Pantai Kampung Nelayan berada di Kelurahan Talise,
Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Lokasi ini memiliki jarak tempuh 6, 9 km atau
memakan waktu sekitar 20 menit dari Bandar Udara Mutiara SIS - Al Jufri Palu.
Sedangkan Pantai Kampung Nelayan berjarak sekitar 3 km dari pusat Kota Palu dengan
waktu tempuh antara 10-15 menit. Untuk menuju lokasi pantai ini, dapat melewati jalur
sebelah kiri pada simpang dua jalan Yos Sudarso, dari arah selatan Kota Palu. Jika
bergerak dari arah utara Kota Palu, dapat menempuh rute jalan Yos Sudarso kemudian
belok ke kanan di simpang tiga menuju Rumah Makan Kampung Nelayan.

Eksotisme Kota Palu sebagian terwakili oleh Pantai Kampung Nelayan. Dari pantai ini,
kita dapat melihat barisan pegunungan Gawalise yang berjejer rapi seolah memagari
Teluk Palu. Panorama keindahan alam tersebut semakin lengkap dengan lingkungan
pantai yang masih bersih. Di sepanjang garis Pantai Talise, kita dapat menemukan
pohon Talise (ketapang) yang merupakan cikal bakal penamaan Kelurahan Talise.
Suasana pantai Kampung Nelayan akan semakin indah pada pagi hari. Kita dapat
melihat matahari terbit di atas pegunungan. Fenomena sunrise ini semakin indah dengan
pantulan sinar matahari di permukaan air laut yang tampak bercahaya.

Meskipun di masa pandemi, terdapat warga Kota Palu dan sekitarnya yang
memanfaatkan momentum libur akhir pekan untuk mandi air laut atau sekadar mencari
jajanan khas Kampung Nelayan. Anak-anak hingga orang dewasa datang untuk sekadar
melepas kebosanan selama tinggal di rumah. Ada juga yang datang untuk terapi air laut.
Biasanya para lansia atau penderita penyakit stroke, dengan latihan menggerakan
sebagian tubuh ke dalam permukaan air laut. Pantai ini dapat menjadi tempat bagi yang
ingin berenang, refreshing, atau sekedar menikmati hembusan angin sambil
memanjakan mata dengan pesona hamparan laut dengan panorama pegunungan yang
berjejer rapi dengan indah. Air lautnya yang jernih membuat pengunjung dapat melihat
langsung ikan-ikan tanpa harus menggunakan peralatan khusus. Tetapi belakangan ini,
warga yang datang ke pantai itu semakin ramai. Ada juga wisatawan yang berasal dari
luar Kota Palu.

Mengingat tempat ini sudah mulai ramai lagi, apalagi saat pagi hari, banyak orang yang
datang untuk mandi. Infrastruktur seperti jalan dan tembok pembatas sebagai tanggul
Pantai Kampung Nelayan di Kota Palu itu sudah mulai dibenahi. Bebatuan yang besar-
besar yang tertata rapi ditambah dengan peninggian tanggul tebing sepanjang Pantai
Talise memperindah kawasan itu. Semua keindahan ini dapat kita nikmati tanpa
dipungut biaya alias gratis. Pengunjung hanya perlu membayar retribusi parkir
kendaraan. Pantai Kampung Nelayan menjadi tempat yang ideal untuk acara rekreasi
keluarga untuk mendapatkan liburan yang mudah dan murah. Selain itu pantai ini
biasanya juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai macam komunitas yang ada di
Kota Palu seperti komunitas motor, komunitas sepeda, dan masih banyak lagi. Pantai ini
tidak hanya ramai dikunjungi pada hari libur, di hari-hari lainnya pun pantai ini tetap
ramai dikunjungi oleh warga Kota Palu dan untuk keamanan Tim SAR selalu siap siaga.

Jika lupa atau tidak membawa bekal saat berkunjung ke pantai ini, maka kita tidak perlu
khawatir. Di sepanjang pantai ini banyak terdapat pedagang yang menjual aneka jajanan
tradisional seperti putu. Itu adalah panganan dari beras ketan berbentuk seperti lontong
yang ditaburi kelapa. Putu biasanya disantap bersama duo (sejenis ikan teri kecil). Ada
juga pisang goreng dengan sambal yang pasti menggugah selera anda. Soal harga, tidak
perlu khawatir karena harga jajanan yang ada sangat terjangkau. Bagi yang ingin
mencicipi sajian seafood atau kuliner khas Sulawesi Tengah, juga terdapat rumah
makan di kawasan pantai tersebut yang pastinya akan memanjakan lidah yaitu rumah
makan Kampung Nelayan dan rumah makan nuansa Bali.

Bagi yang ingin mengisi waktu liburan dengan berwisata namun tidak sempat atau tidak
punya waktu untuk berwisata keluar kota, pantai ini dapat menjadi pilihan yang tepat.
Namun saat mengunjunginya tetap memperhatikan protokol kesehatan dan menjaga
jarak sesama. Keindahan alami yang merupakan perpaduan antara suasana pantai
berbatu yang indah dengan barisan pegunungan sebagai latar belakangnya merupakan
view yang sangat indah dapat memanjakan mata. Berkunjung atau sekedar
menghilangkan kepenatan atau kecapean ke Pantai Talise dan Pantai kampung Nelayan
pastinya dapat menjadi destinasi liburan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai