Anda di halaman 1dari 4

Kampung halamanku jeneponto Kabupaten jeneponto merupakan salah satu daerah tingkat ii di provinsi sulawesi selatan.

kabupaten jeneponto, dikenal juga dengan nama julukan bumi turatea, yang mana kalimat julukan ini akan menyambut terpampang gagah di pintu gerbang saat hendak memasuki wilayah kabupaten jeneponto. di tengah ibu kota kabupaten jeneponto,bontosunggu, berdiri megah patung kuda sebagai symbol hewan khas kebanggaan masyarakat jeneponto, karena kuda memiliki populasi habitat yang cukup besar di wilayah ini. masyarakat jeneponto pada umumnya memang menjadikan hewan kuda sebagai ternak peliharaan, disamping digunakan sebagai salah satu sarana angkutan pedesaan, daging kuda juga menjadi salah satu sumber komsumsi pangan masyarakat di jeneponto. bahkan hampir dalam setiap acara pesta yang dilaksanakan, menu makanan berbahan baku daging kuda ini seolah menjadi kewajiban untuk dihidangkan. kabupaten jeneponto banyak memiliki potensi pantai tropis yang eksotik yang bisa dijadikan sebagai salah satu target tujuan wisata. keindahan pesisir pantainya tidak kalah dengan keindahan wisata pantai yang ada di Sulawesi selatan. lagipula, sebagian besar pesisir pantai jeneponto masih asri alami, belum terkontaminasi oleh moderenisasi industri saat ini. salah satunya adalah kawasan pantai ujung timur, selain alam pantainya sangat indah, juga kaya dengan tanaman kelapa yang tumbuh disepanjang pesisir pantai di jalan poros jeneponto bantaeng, sehingga bisa dijadikan sebagai areal wisata kelapa muda di jeneponto. saat melintasi ruas jalan poros takalar jenponto, di pesisir pantai di wilayah tambang garam jeneponto, maka sebatas pandangan mata kan terlihat banyak hamparan petak-petak menyerupai sawah, dengan kincir-kincir angin berdiri tegak menghiasi tepian pematang-nya dipinggiran parit-parit kecil, serta pondok-pondok beratap rumbia. selain itu kan nampak pemandangan khas tambang garam berupa gundukan kecil kerucut berwarna putih memenuhi pematang jalan setapak areal tambang garam. Mengunjungi Jeneponto tak lengkap rasanya bila tidak ke Air terjuang Jene Ariba. Jene Ariba berada di Desa Kapita kecamatan Bangkala. Air terjuang Jene Ariba ini memiliki keunikan tersendiri. Di mana saat memasuki kawasan ini, para pengunjungnya akan dijamu dengan keindahan pegunungan yang cukup memukau dan mempesona. Selanjutnya menuju ke arah obyek, pengunjung kembali diwajibkan untuk menelusuri perkebunan jagung, jambu menteh dan tambak ikan. Ini tentu saja menjadi keasyikan dan tantangan tersendiri bagi Anda yang suka berpetualang ke alam bebas. Sekilas, perjalanan akan sangat melelahkan saat menuju lokasi Jene

Ariba, tapi Anda tak perlu khawatir mengingat keindahan alam yang bertebaran di seputar jalan menuju area air terjun membuat kita tak merasakan hal ini. Malah sebaliknya decak kagum selalu datang menghampiri. Kesejukan air telaga di Jene Ariba sangat bening dan segar. Di kawasan ini sangat sering digunakan sebagai tempat rekreasi masyarakat umum yang bertanda bersama keluarga, khususnya pada hari Minggu yang juga bersamaan hari pasar di seputaran desa Kapita ini. Jarak tempuh wisata Jene Ariba sekitar 25 km dari kota Jeneponto. Obyek wisata Birta Ria, Dengan pesona pantai dan nuansa alamnya yang menyajikan kesejukan, menjadikannya sebagai alternatif tamasya warga Turatea dan sekitarnya. Kawasan ini dilengkapi dengan fasilitas kolam renang dan villa tempat untuk beristirahat nampaknya dirancang untuk dinikmati oleh semua kalangan. Lagipula tarif untuk memasuki kawasan in relatif murah. Tidak lupa Anda pun bisa mengunjungi wisata Bungung Salapang atau sembilan Sumur. Tempat wisata ini juga sangat menarik untuk dikunjungi, karena bisa disebut sebagi wisata Budaya. Di mana air yang ada di dalam Bungung Salapang ini tidak pernah habis meskipun banyak orang yang memakainya, dan hal itu sudah terjadi ratusan tahun yang lalu. Bungung Salapang, oleh sebagian masyarakat Jeneponto juga dipercayai selain dapat menghilangkan berbagai macam penyakit yang ada dalam tubuh, bisa awet mudah juga bisa ketemu jodoh. Dengan cara orang tersebut harus datang dengan niat baik dan tulus, untuk memohon (nasar), sambil mengikat tali yang menyerupai akar-akaran di seputaran pohon atau area Bungung Salapang, lalu membasuh air ke muka. Percaya tidak percaya tempat wisata ini banyak dikunjungi masyarakat dari dalam dan luar Jeneponto. Tapi hal ini kembali lagi ke kuasa Allah SWT.

Jeneponto

hometown

Jeneponto is one of the levels in the province of South Sulawesi ii. Jeneponto, also known by the nicknames Turatea earth, which will welcome this title phrase emblazoned proudly on the gate when entering areas Jeneponto. in the capital city Jeneponto, bontosunggu, stands majestic horse statue as a symbol of community pride Jeneponto typical animal, because the horse has a sizeable population of habitat in the region. Jeneponto society in general are making livestock horses as pets, as well as used as a means of rural transportation, horse meat is also a source of food consumption in Jeneponto society. almost every party held, the food menu is made from raw horse meat as an obligation to serve.

Jeneponto many potential exotic tropical beaches that can be used as one of the target destinations. coastal beauty not inferior to the beauty of the beach tourist area in southern Sulawesi. Besides, most of the coast is still beautiful Jeneponto naturally, has not been contaminated by industrial modernization today. one of which is the eastern end of the beach, in addition to beautiful natural beaches, it is also rich with coconut trees that grow along the coast road axis Jeneponto - Bantaeng, so it can be used as an area in Jeneponto type coconut. when crossing the road axis Takalar - jenponto, on the coast in the salt mines - Jeneponto, the extent of his eyes look a lot like expanse of rice terraces, with windmills adorn the edge of the embankment stood his little moats sidelines and thatched huts. other than that it seems a typical view of the salt mines in the form of a small mound of white conical ridge trail meets the salt mine area.

Visiting Jeneponto feels incomplete if not all terjuang Air Je'ne Ariba. Ariba Je'ne in the village district Capita Bangkala. Air terjuang Je'ne Ariba has its own uniqueness. Where upon entering this area, the visitors will be treated to the beauty of the mountains is quite mesmerizing and enchanting. Furthermore, the direction of the object, visitors are required to trace back the corn plantation, cashew menteh and fish ponds. This is certainly a fun and challenging for those who like adventure into the wild. At first glance, the trip will be very tiring Je'ne Ariba as to the location, but you do not have to worry about remembering the beauty of nature that are scattered around the road to the waterfall area make us feel this. In fact, the opposite is always admiration came over. Coolness in Je'ne Ariba lake water is very clear and crisp. In this area very often used as a public recreation area marked with the family, especially on Sunday which also coincided seputaran market day in the village of Capita's. Ariba Je'ne travel mileage about 25 km from the

city

Jeneponto.

Ria Birta sights, with the charm and feel of a natural beach serving cool, making it an alternative excursion Turatea and surrounding residents. This area is equipped with a swimming pool and a place to rest villa seems designed to be enjoyed by all people. Moreover fare to enter the area in relatively inexpensive.

Do not forget you can visit the tour Bungung Salapang or nine wells. This resort is also very interesting to visit, because it can be called a tour As with culture. Where water is in Bungung Salapang never run out even though a lot of people who wear them, and it has happened hundreds of years ago. Bungung Salapang, by most people also believed Jeneponto apart can eliminate a variety of diseases in the body, can also be durable easy to meet a mate. That way the person should come with good intentions and sincere, to request (vultures), while tying a rope that resembles roots in around a tree or Salapang Bungung area, and wash water to the face. Believe not believe this tourist spot visited by many people from within and outside Jeneponto. But this return to the power of God Almighty.

Anda mungkin juga menyukai