Anda di halaman 1dari 11

Pantai Batu Karas

Objek wisata yang satu ini merupakan perpaduan nuansa alam


antara objek wisata Pangandaran dan Batu Hiu dengan suasana alam yang tenang, gelombang laut yang bersahabat dengan pantainya yang landai membuat pengunjung kerasan tinggal di kawasan ini. Terletak di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang dengan jarak 34 km dari Pangandaran. Pantainya yang landai dengan air laut tenang nan biru menanti Anda untuk segera berenang menikmati airnya yang segar. Anda bisa nikmati suasana tenang dengan angin sepoi-sepoi menikmati hidangan di rumah makan yang tersedia. Pandangan lepas ke ujung cakrawala memberi Anda ketenangan dan kenangan berlibur yang menyenangkan. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan selain berenang antara lain: berperahu di bengawan, berkemah dan berselancar. Jika liburan Anda bersama keluarga, akomodasi telah tersedia untuk Anda, ada pondok wisata yang dilengkapi dengan arena bermain dan rumah ibadah. Pondok wisata ini dikelola langsung oleh Diparda Kabupaten Ciamis. Fasilitas lainnya yang tersedia antara lain: Hotel, Camping Ground, Kios Cinderamata, sewaan papan selancar dan ban renang.

Situ Lengkong - Panjalu


Situ Lengkong Panjalu merupakan perpaduan antara objek wisata alat dan objek wisata budaya. Di objek wisata ini kita bisa menyaksikan indahnya danau (situ) yang berhawa sejuk dengan sebuah pulau terdapat di tengahnya yang disebut Nusa Larang. Di nusa ini terdapat Makam Hariang Kencana, putra dari Hariang Borosngora, Raja Panjalu yang membuat Situ Lengkong pada masa beliau menjadi raja kerajaan Panjalu.

Untuk menghormati jasa para leluhur Panjalu, maka sampai saat ini warga keturunan Panjalu biasa melaksanakan semacam upacara adat yang disebut Nyangku. Acara ini dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Maulud dengan jalan membersihkan benda-benda pusaka yang disimpan di sebuah tempat khusus (semacam musium) yang disebut Bumi Alit. Kegiatan wisata yang bisa dilaksanakan di sini antara lain: berperahu mengelilingi nusa, memancing, camping, dan sebagainya. Objek wisata ini terletak di Desa/Kecamatan Panjalu dengan jarak kurang lebih 41 km dari kota Ciamis ke arat utara.

Pantai Indah Pangandaran

Pananjung Kecamatan Pangandaran dengan jarak 92 km arah selatan kota Ciamis, memiliki berbagai keistimewaan seperti: Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama

Objek wisata yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini terletak di Desa

* Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman * Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih * Tersedia tim penyelamat wisata pantai * Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona. Dengan adanya faktok-faktor penunjang tadi, maka wisatawan yang datang di Pangandaran dapat melakukan kegiatan yang beraneka ragam: berenang, berperahu pesiar, memancing, keliling dengan sepeda, para sailing, jet ski dan lain-lain. Adapun acara tradisional yang terdapat di sini adalah Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran.

Event pariwisata bertaraf internasional yang selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.
Fasilitas yang tersedia: 1. Lapang parkir yang cukup luas, 2. Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif bervariasi, 3. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer, 4. Gedung bioskop, diskotik 5. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata, 6. Bumi perkemahan, 7. Sepeda dan ban renang sewaan, 8. Parasailing dan jetski. Kembali ke Peta Wisata

Cukang Taneuh (Green Canyon)


Green Canyon nama aslinya adalah Cukang Taneuh, terletak di Desa
Kertayasa Kecamatan Cijulang, 31 km dari Pangandaran.

Objek wisata ini merupakan aliran sungai Cijulang yang menembus gua dengan stalaktif dan stalaknit yang mempesona serta diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang yang khas dan menantang. Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat tebing (rock climbing), berenang, bersampan sambil memancing. Untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu kayuh. Objek wisata ini berdekatan degan objek wisata Batukaras serta Lapangan Terbang Nusawiru.

Pantai Batu Hiu

Terletak di Desa Ciliang Kecamatan Parigi, 14 km dari Pangandaran ke arah Selatan. Memiliki panorama alam yang

sangat indah. Dari atas bukit kecil yang ditumbuhi pohon-pohon Pandan Wong, kita menyaksikan birunya Samudra Indonesia dengan deburan ombaknya yang menggulung putih. Sekitar 200 meter dari pinggir pantai terdapat seonggok batu karang yang menyerupai ikan hiu, karena itulah tempat ini dinamakan Batu Hiu. Hembusan angin pantai menemani kita saat melepaskan pandangan ke arah samudra atau hamparan pantai sebelah timur yang terbentang hingga Pangandaran. Anda dapat menikmati suasa alam pantai dengan berjalan-jalan di bukit yang teduh atau duduk santai bersama keluarga. Sungguhpun Anda tidak dapat berenang karena ombaknya yang cukup besar, Anda masih bisa berjalan-jalan di pantai menikmati simbahan busa butih yang datang bersama debur ombak Batuhiu. Jangan lupa untuk membawa cinderamata sebagai oleh-oleh bagi keluarga di rumah yang bisa Anda dapatkan di Batuhiu.

Cagar Alam Pananjung


Cagar alam seluar 530 hektar, yang diantaranya termasuk wisata seluas 37,70 hektar berada dalam pengelolaan SBKSDA Jawa Barat II. Memiliki berbagai flora dan fauna langka seperti Bunga Raflesia Padma, Banteng, Rusa dan berbagai jenis Kera. Selain itu, terdapat pula gua-gua alam dan gua buatan

Jalan Jalan
Jadikan Teman | Kirim Pesan

Rasyarafa

mencoba jalan-jalan keliling bumi

Green Canyon Indonesia


REP | 18 August 2011 | 22:58 320 2 Nihil Nama lokasi versi barat tapi letaknya di Indonesia itulah Cukang Taneuh atau terkenal dengan nama Green Canyon merupakan obyek wisata yang sangat menarik di Ciamis, berjarak sekitar 30 Km dari obyek wisata pantai Pangandaran.

Menawarkan pemandangan yang sangat eksotis dengan keunikan Stalagtit dan Stalagmit, tak heran kalau obyek wisata ini selalu ramai dikunjungi baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. waktu yang tepat untuk berkunjung yaitu pada saat musim kemarau, karena pada saat musim penghujan air sungai menjadi coklat.

Tidak dikenakan tarif masuk apabila kita hanya sekedar melihat-lihat pemandangan sekitar, tarif Rp. 75.000,oo baru diberlakukan apabila kita berminat untuk melaksanakan tour dengan memakai boat dengan kapasitas 5 personil satu boat, maksimal 6 personil. lama tour sekitar 45 menit, dengan rincian 15 menit menuju obyek , 15 menit di obyek bisa digunakan untuk renang atau sekedar melihat-lihat dan 15 menit perjalanan kembali. biaya tambahan dikenakan apabila anda berminat untuk renang menuju gua stalagmit dan stalagtit, besarnya berkisar Rp. 100.000Rp.150.000,00 satu jam atau sesuai kesepakatan.

sempatkan untuk berenang menyusuri sungai lebih masuk ke arah dalam berjarak 300 meter, jalur ini hanya bisa dilewati dengan berenang, pelampung pengaman wajib anda kenakan dan pakailah sandal gunung saat berenang untuk menghindari kaki lecet terkena batu yang tajam, untuk kamera dan HP disediakan tas anti air oleh Guide nya, salam jalan-jalan
Memiliki potensi ragam panorama alam yang begitu indah, objek wisata alam Green Canyon terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dengan menempuh melalui jalan darat dari Jakarta lebih kurang 7 8 jam perjalanan atau 45 menit dari objek wisata bahari Pantai Pangandaran.

Objek wisata ini mempunyai nama sebenarnya adalah Cukang Taneuh (Jembatan Tanah), sebuah tempat yang memiliki potensi ragam panorama alam dengan beraneka ragam pesona dan daya tarik wisata yang mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung ketempat ini. Jika ingin mencapai lokasi tujuan, kita diwajibkan untuk menyewa sebuah perahu dengan tarif Rp. 75.000/perahu dengan kapasitas 5 penumpang. Terasa lebih murah jika kita berkunjung dengan keluarga. Beruntung jika kita bisa langsung naik keperahu, biasanya pada hari libur tempat ini begitu ramai dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun asing. Oleh karena itu, kita harus antri menunggu panggilan nomor yang terdapat di balik karcis sewa perahu tersebut. Setelah nomor karcis dipanggil barulah kita turun ke dermaga untuk segera naik keatas perahu. Diatas perahu yang sudah menggunakan mesin ini terdapat sebuah pelampung, dimana jumlah pelampung tersebut sesuai dengan isinya. Maka, dimulailah perjalanan yang pastinya sangat menyenangkan. Selama dalam perjalanan kita disuguhi pemandangan sungai dengan kiri dan kanan pepohonan yang rimbun. Selain itu, suasana di sekitar sungai pun begitu sunyi. Suara angin yang meniup pepohonan dan sesekali terdengar kicauan burung melengkapi perjalanan yang cukup menantang ini. Mungkin kita tahu hewan yang satu ini, Biawak. Disungai Cijulang inilah binatang reptil tersebut berkembang biak. Jadi tidak aneh jika kita sering melihat binatang tersebut berada di pinggiran sungai dalam perjalanan. Hewan hewan lain seperti; Ular Kadut, Monyet dan Buaya pun terdapat disini. Setelah menghabiskan waktu perjalanan selama 20 menit, kita disuguhi oleh 2 bukit yang kokoh. Tikungan demi tikungan telah terlewati, tibalah kita disebuah gua Green Canyon yang memiliki stalaktit dan stalakmit unik. Sungguh pemandangan yang luar biasa, sang nahkoda pun mecoba untuk memarkirkan perahunya untuk kita bisa turun dengan mudah. Sungai yang berwarna Hijau Toska diapit dengan dua tebing yang menjulang tinggi serta semilirnya angin yang sejuk. Serasa tempat itu memberikan salam selamat datang di Green Canyon kepada para pengunjung. Memang tempat yang eksotis, air yang ada di dalam sini lumayan deras, berbeda saat kita kita memulai perjalanan ke dalam gua. Pelampung yang terikat erat serta plastik yang membungkus camera, petualangan pun dimulai. Tim E-I pun berenang di sungai yang mempunyai kedalaman hingga 2 meter dengan melawan arus air. Awal yang cukup mendebarkan juga menyenangkan. Tebing yang berwarna hijau terlihat sangat begitu kokoh serta batu batu besar, melengkapi kharisma keindahan saat berada kami berada di bagian dalamnya. Sungguh panorama yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata. Sejarah terciptanya nama Green Canyon Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Objek Wisata Alam ini mempunyai nama sesungguhnya adalah Cukang Taneuh yang artinya Jembatan Tanah. Karena di hulu aliran Sungai Cijulang, terdapat sebuah jembatan tanah mempunyai lebar 3 meter dengan panjang 40 meter. Jembatan tersebut menghubungkan dua tebing di atas aliran air sungai yang membentuk sebuah terowongan. Sedangkan nama Green Canyon berasal dari Turis Asing yang sedang berwisata ditempat ini beberapa tahun silam. Wisman ini menyusuri sungai cijulang dan menamakan objek wisata tersebut menjadi Green Canyon. Berarti kalau di Amerika ada Grand Canyon sedangkan di Indonesia ada Grand Canyon. Hingga saat ini, walaupun masih tetap ada nama Cukang Taneuh yang tertulis papan dekat pintu gerbang masuknya. Namun kebanyakan orang lebih sering menyebutnya Green Canyon. Jadi, apa nama Cukang Taneuh sulit disebut, kurang menjual atau dengan nama Green Canyon lebih mempunyai magnet tersendiri untuk menarik para wisatawan untuk berkunjung..? Tetapi apapun sebutannya, kita sebagai warga Negara Indonesia wajib bersyukur dan juga bangga akan keunikan-keunikan objek wisata baik itu alam, budaya, bahari dan lain sebagainya yang tidak kalah menariknya dari objek-objek wisata yang ada di dunia. Pada akhirnya, mari kita bersama-sama untuk terus melestarikan serta menjaga agar seluruh objek wisata yang ada di Indonesia tidak berubah dan masih seperti aslinya. (teks&foto: Yosef Ferdyana)

Pondok Putri Hotel This is a simple, clean mid-range hotel. It has air conditioned rooms, hot water showers, a swimming pool, jacuzzi, and the only bar in town. Rates start at Rp.260,000. The entire top floor is a family suite with a living room, study, two bedrooms, a kitchen, and two balconies that goes for Rp.1,000,000 a night. Phone:+62 81 323 106 115, +62 81 323 085 284

Anda mungkin juga menyukai