Anda di halaman 1dari 3

Desa Adat Dayak: 3 Hal Eksotis yang Akan Kamu Temui di Tapin Bini Untuk Liburan Tak

Terlupakan

Tidak dapat dipungkuri Kalimantan Tengah dengan hutan hujan tropis dan keanekaragaman
flora dan faunanya membuat siapa saja penasaran ingin menginjakan kaki di tanah Tjilik
Riwut. Penduduk asli provinsi yang terletak di seberang Laut Jawa ini adalah Masyarakat
Dayak. Adat istiadatnya yang masih kental menjadi daya tarik tersendiri untuk berlibur ke
Kalimantan Tengah.
Salah satu tempat liburan eksotis yang menjanjikan keindahan alam yang masih asli serta
berbaur dengan penduduk lokal Dayak adalah Tapin Bini. Desa yang terletak di kawasan
administratif Kabupaten Lamandau ini berjarak 166 km dari Pangkalan Bun, pintu masuk
terdekat menuju Lamandau.
Perjalanan ke Tapin Bini hanya dapat dilakukan melalui jalur darat menggunakan mobil
selama 4,5 jam dari pusat kota Pangkalan Bun. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan
disuguhi pemandangan kebun kelapa sawit yang menjadi komoditas utama di sebagian
besar wilayah Kalimantan Tengah. Sesekali diselingi dengan perbukitan hijau dengan
sungai mengalir di bawahnya, serta beberapa penduduk lokal penambang batu yang sedang
beraktifitas. Bak negeri dongeng!
Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan, kalian akan tiba di Desa tapin Bini yang
terletak di tengah perkebunan kelapa sawit. Berikut 3 hal yang akan kamu temui di Tapin
Bini, untuk liburan tak terlupakan.

1) Menari bersama warga lokal dalam upacara adat Garung Pantan dan Ikat Tongang

Sesampainya di Tapin Bini, puluhan penduduk lokal akan menyambut mu. Tua, muda,
hingga anak kecil berjejer menanti kedatangan mu. Beberapa di antara mereka
menggunakan pakaian tradisional, menanti di depan sebuah gapura yang terbuat dari kayu.
Garung berarti potong, pantan berarti kayu. Garung pantan adalah upacara penyambutan
tamu dengan memotong kayu berbentuk silinder yang melintang sebanyak 3 buah di depan
gapura.
Setiap batang kayu dijaga oleh 1 orang tetua adat. Salah satu tetua adat yang tidak menjaga
kayu akan menghampiri tamu dan menuntun mereka menuju gapura. Ia akan melantunkan
pantun berbahasa dayak yang kemudian dibalas oleh tetua adat yang menjaga kayu
pertama.
Tamu akan dipersilahkan memotong pantan atau kayu pertama yang melintang
menggunakan mandau (senjata tradisional khas suku Dayak). Begitu seterusnya hingga
kayu terakhir terpotong.
Upacara belum selesai, pengunjung akan melewati gapura dengan meminum tuak yang
disajikan di dalam tanduk kerbau yang menggantung di gapura. Kemudian pengunjung akan
dibawa menari bersama dengan beberapa penduduk lokal. Wah pasti seru kan?
Upacara dilanjutkan dengan ikat tongang yaitu mengikatkan gelang yang terbuat dari akar
dan daun sengkuba. Gelang ini dipercaya akan melindungi pengunjung dari mara bahaya.
Cicipi juga sajian kehormatan ala masyarakat dayak yaitu kinang, sajian penyegar mulut
yang terdiri dari daun sirih, kapur sirih, gambir dan biji pinang. Ini adalah rahasia gigi sehat
dan kuat dari masyarakat Dayak tanpa sikat gigi.
2) Pacu adrenalin dengan arung jeram di sungai Tapin Bini
Buat kalian yang suka dengan olah raga ekstrim, wajib mencicipi arung jeram di pedalaman
kalimantan. Sungai Tapin Bini yang lebar dan beraliran deras menjanjikan sensasi tersendiri
bagi para pecinta olah raga menguji adrenalin. Sungainya yang jauh lebih dalam daripada
sungai-sungai di pulau jawa akan menjadikan arung jeram di sini lebih menantang.
Datanglah pada musim kemarau untuk menikmati riam yang lebih besar.
Untuk perlengkapan, jangan khawatir, dinas pariwisata kabupaten Lamandau menyediakan
boat berkapasitas 7 orang dilengkapi dengan life jacket dan helm. Jika rombongan kamu
tidak sampai 7 orang, ajak saja anak-anak lokal untuk berarung jeram bersama kalian.
Mereka akan sangat senang bergabung.
Selain itu, sungai yang memisahkan Desa Tapin Bini dengan hutan hujan tropis di
seberangnya ini menyajikan keindahan tersendiri. Berenang di sungai sambil bercengkrama
dengan penduduk sekitar akan membuat liburan kalian tak terlupakan.
Sesekali tengoklah hutan di seberang, jika beruntung burung enggang akan menyeruak dari
balik pepohonan dengan suara khasnya. Sungguh pemandangan yang tak kan kalian
temukan di kota.

3) Intip negeri di atas awan ala Kalimantan di puncak bukit Bolau

Tidak dapat dipungkuri jika dataran Kalimantan adalah salah satu tempat hiking yang
menantang. Selain hutan hujan tropisnya yang belum terjamah tangan manusia, flora dan
fauna sepanjang perjalanan juga menjadi daya tarik tersendiri.
Di Tapin Bini, ada sebuah kawasan hutan adat yang dibuka untuk umum, sehingga
pengunjung dapat menikmati hiking menyusuri hutan belantara hingga ke puncak sebuah
bukit yang bernama bukit Bolau. Bukit ini terletak di seberang sungai Tapin Bini yang
digunakan sebagai jalur arung jeram.
Untuk memasuki kawasan tersebut, pengunjung terlebih dahulu menyebrang menggunakan
perahu kecil berkapasitas 3-5 orang. Meskipun perahu yang digunakan adalah perahu
mesin, menyebrangi sungai berarus deras ini cukup memacu adrenalin. Pastikan kalian
duduk dengan tenang di atas perahu agar tetap seimabang.
Sesampainya di seberang sungai pengunjung akan dibawa menyusuri jalan setapak
sepanjang kurang lebih 2 km di tengah hutan adat menuju sebuah “pehumaan” atau ladang
dalam bahasa lokal. Pehumaan tersebut milik salah satu tetua adat di Desa Tapin Bini. Di
sini kalian diwajibkan beristirahat dan bermalam karena hiking yang sebenarnya akan
dimulai esok hari. Terbayang kan serunya ​camping di ladang yang dikelilingi hutan hujan
tropis?
Keesokan harinya jika ingin melihat matahari terbit, hiking harus dimulai pada pukul 5 pagi.
Namun jika cuaca tidak mendukung, sebaiknya pergilah setelah matahari terbit.
Pemandangan setelah sunrise tidak kalah memukau.
Rute tersebut sebenarnya hanya berketinggian sekitar 600 meter saja, akan tetapi
kemiringannya yang mencapai 70 derajat membuat kamu harus lebih mempersiapkan fisik
sebelum berlibur. Ada beberapa trek yang memaksa pengunjung untuk memanjat
menggunakan tangan dan kaki.
Pastikan kalian menggunakan sepatu khusus mendaki. Kondisi rute yang berada di hutan
hujan tropis yang masih asli membuat trek menjadi licin. Jangan lupa membawa botol
minum dan beristirahat setiap kali merasa kelelahan. Selain itu pastikan hanya membawa
barang seperlunya agar lebih mudah bergerak saat mendaki. Sebaiknya, gunakan sarung
tangan agar terhindar dari tumbuhan jelatang yang jika disentuh akan mengakibatkan
sensasi panas dan gatal selama berhari-hari.
Namun, tidak ada hasil yang menghianati usaha. Sesampainya di puncak bukit, pengunjung
akan disuguhkan pemandangan awan bergelantungan di sekeliling bukit. Sementara di
bawah, hamparan hijau hutan hujan tropis lengkap dengan sungai yang membelahnya
membuat kamu lupa lelahnya menuju tempat tersebut.
Tengoklah ke seberang, bukit-bukit hijau nan indah yang belum terjamah tangan manusia
seakan memanggil mu untuk kau daki. Indahnya pedalaman Kalimantan dari puncak bukit
Bolau akan menjadi satu dari sekian banyak bukti keagungan Tuhan yang tak akan pernah
kamu lupakan.
Apakah kalian sudah tidak sabar untuk berkunjung ke tempat eksotis ini? Untuk berlibur ke
Desa Adat Dayak Tapin Bini, pengunjung harus memesan jasa tour yang banyak berada di
kota pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Harga paket bervariasi, mulai dari 2 juta rupiah
per pax. Jika ingin lebih murah, bergabunglah dengan jasa open trip. Selain perjalanan
murah nan eksotis, kalian juga akan mendapat bonus teman baru.
Untuk menuju Lamandau, ada dua pintu masuk utama yaitu Bandara Iskandar di Pangkalan
Bun dan Pelabuhan Laut panglima Utar di Kecamatan Kumai. Hal ini dikarenakan
Lamandau belum mempunyai lapangan udara sendiri.
Penginapan di Pangkalan Bun sangat bervariasi, mulai dari hotel backpacker yang bertarif
120 ribu Rupiah per malam hingga hotel mewah dengan tarif di atas 600 ribu Rupiah per
malam. Tentu saja kamu akan mencicipi menginap di rumah betang khas masyarakat Dayak
jika kamu memilih tour dengan paket lebih panjang.
Berkunjunglah saat musim kemarau atau sekitar bulan Juli-Agustus agar perjalanan tidak
terganggu cuaca.
Tunggu apalagi? Yuk, segera packing barang-barang mu, hutan belantara menunggu!

Anda mungkin juga menyukai