Anda di halaman 1dari 4

Dengan Hormat,

Berdasarkan Surat Perintah Tugas Kepala Badan Perencanaan


Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau Nomor :
090/SPT-Bid III/641/5 pada tanggal 24 s/d 26 Mei 2022 dalam rangka
Monitoring dan Evaluasi Prioritas Pariwisata di Kabupaten Indragiri Hulu, dapat
kami sampaikan. Ada beberapa potensi Pariwisata di Kabupaten Indragiri Hulu
yang banyak diminati namun belum digarap dengan baik. Kabupaten Indragiri
Hulu (Inhu), provinsi Riau yang memiliki potensi wisata yang bisa diminati
banyak wisatawan, antara lain:
1) Suku Proto Melayu Tua Talang Mamak
Kepala Bidang Pariwisata Kabupaten Indragiri Hulu, Nurizal
menyebutkan Desa Rantau Langsat memiliki keunikan tersendiri. Dihuni
oleh Suku Talang Mamak (suku asli) yang masih hidup secara tradisional.
Keberadaan suku ini tergolong proto melayu atau melayu tua. Berada di
hutan penyangga, kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).
Jaraknya hanya 80 kilometer dari pusat Kota Rengat, kata Kepala Bidang
Pariwisata Kabupaten Indragiri Hulu. Nurizal, untuk menuju Desa Rantau
Langsat wisatawan bisa melalui jalur darat yakni dari Kota Pekanbaru
maupun dari Kota Jambi. Bagi wisatawan menggunakan kendaraan roda
dua atau roda empat, aksesibilitas jalan menuju desa wisata ini sudah
memadai. Di Desa Rantau Langsat kendaraan bisa diparkir di area parkir
yang tak jauh dari pelabuhan sungai. Di sekitar lokasi ini telah disediakan
fasilitas camping ground.

2) Air Terjun di Desa Rantau Langsat


Keindahan alam nan asri menjadi suguhan yang eksotis bagi
pelancong yang berkunjung ke destinasi ini. Sedikitnya, ada 5 Tembulun
(air terjun dalam bahasa setempat) di desa ini. Ada Tembulun
Pampunawan di Dusun Lemang.
Air terjun Pampunawan memiliki empat tingkat air terjun. Di lokasi
ini hijaunya rimbunan pohon menjadikan kanopi tirai langit-langit yang
bisa memanjakan mata memandang.
Selain itu, ada juga Tembulun Membayang yang memiliki tujuh
tingkat air terjun. Kemudian, Tembulun Siamang di dusun Siamang.
Selanjutnya, air terjun atau Tembulun Bengayoan di Dusun
Bengayawan. Di objek wisata ini terdapat air terjun dua tingkat. Jika pagi
hari, hembusan kabut datang menyelimuti. Asapnya bertiup ke arah
permukaan air membuat lumut yang tumbuh di atas bebatuan basah.
Lalu, juga ada Air terjun Sultan Lembayang di Dusun Datai.
Penamaan Sultan Lembayang diambil dari cerita sejarah pada zaman
kerajaan dahulu yang menjadi salah satu sosok sultan kebanggaan
masyarakat Datai.

3) Menyusuri Sungai Batang Gangsal.


Selain objek wisata air terjun, wisatawan juga bisa menikmati
wisata susur Sungai Batang Gansal.
Pelancong diajak menyusuri sungai menuju hulu sungai
menggunakan perahu motor kapasitas tujuh orang penumpang. Biaya
sewanya mulai Rp500 ribu hingga Rp1 juta, tergantung jarak tempuhnya.
Di sepanjang aliran sungai, pengunjung disuguhi lanskap hijau asri.

4) batu legenda
Di tepiannya, terlihat sejumlah batu yang memiliki cerita legenda.
Pemandu wisata yang ikut mendampingi wisatawan akan membantu
menjelaskan cerita legenda batu-batu itu.
Adapun sejumlah batu yang menjadi cerita legenda di tempat itu
adalah, Batu Tobat (batu penghalang), Batu Hibatnasi, Batu Babi, Batu
Naga, Batu Lipat Kain, Lubuk Kodil, dan Halaman Bidadari.

5) Goa Harimau
Tidak hanya batu legenda, ketika menyusuri sungai, jika
pengunjung memiliki nyali besar, pemandu wisata akan menawarkan
wisatawan singgah naik ke darat untuk melihat Goa Harimau. Lokasinya
berada di sekitar Dusun Pengayoman.

6) Kelompok Suku Talang Mamak


Lokasi ini merupakan salah satu tempat yang dihuni oleh kelompok
suku Talang Mamak. Di sini wisatawan bisa melihat bagaimana kehidupan
asli suku Talang Mamak yang sangat bergantung dengan hutan alam.
Mulai dari mencari getah damar, berkebun karet dan jernang,
hingga aktifitas budidaya madu kelulut. Suku Talang mamak masih kental
melakukan tradisi adat yang diwarisi secara turun temurun.
Seperti tradisi kementan untuk pengobatan penyakit, tradisi gawai
untuk pesta pernikahan, tradisi tambat kubur untuk mengenang 100 hari
kematian dan khitanan untuk anak laki-laki. Tradisi budaya dan kehidupan
suku Talang Mamak yang hidup berkelompok ini akan menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan.
Ditambah lagi, keramahtamahan suku Talang Mamak ketika
menyambut wisatawan berkunjung yang tidak perlu diragukan lagi. Walau
Talang Mamak hidup berkelompok jauh dari modernisasi, namun mereka
terbuka menerima kunjungan wisatawan.
Jika wisatawan ingin melakukan perjalanan sampai ke hulu sungai,
Dusun Talang Mamak terakhir yang dijumpai adalah Dusun Datai. Untuk
bisa sampai kesana membutuhkan waktu 2 hari 1 malam.

7) Memancing Ikan Sema


Sungai Gansal juga menjadi surga bagi pehobi mancing. Ikan sema
adalah target yang paling dicari oleh warga setempat karena merupakan
ikan yang paling lezat untuk disantap.
Harga Ikan Sema dalam 1 kilogramnya bisa mencapai Rp100 ribu.
Namun, saat ini ikan tersebut mulai sedikit jumlahnya. Selain Ikan Sema,
ikan jenis baung juga berkembang biak sungai ini.

8) Durian Khas Batang Gansal


Bagi para pelancong yang memiliki hobi menyantap buah-buahan
ada buah durian saat menyusuri sungai Batang Gangsal ini. Namun, tidak
setiap waktu durian itu berbuah. Terdapat waktu-waktu yang perlu dicatat
bila hendak mengunjungi desa ini. Pasalnya, pada bulan Januari hingga
bulan Februari musim durian tiba jumlahnya mencapai ratusan buah
perharinya.
Buah durian asal Desa Rantau Langsat tumbuh di dalam hutan-
hutan penyangga sejak ratusan tahun lalu. Ukuran buahnya sama seperti
durian lokal lainya. Aromanya harum menyengat dan rasanya manis
bercampur pahit di lidah.
Bukan hanya memiliki cita rasa yang lezat, kelebihan utama durian
Rantau Langsat justru pada daging buahnya yang tebal juga beserat,
bertekstur warna kuning pekat dan ukuran bijinya kecil.
Harga durian disini bervariasi, cara penjualannya dengan cara per
onggok (tumpuk). Untuk buah durian ukuran kecil satu onggoknya berisi
30 buah durian, ukuran durian sedang satu onggoknya berisi 20 buah.
Kemudian, untuk durian berukuran besar satu onggoknya
berjumlah 10 buah, harga persatu onggok dari setiap ukuran tersebut
senilai 200 ribu rupiah.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata


Kabupaten Indragiri Hulu, Nurizal Murza Indra, S.Sos. M.Si mengatakan potensi
yang dimiliki Desa Rantau Langsat harus dikelola secara baik agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Beberapa hal perlu dilakukan di desa wisata Rantau Langsat adalah
kegiatan pembinaan agar bisa berdaya saing. Diantaranya, pembinaan
pengelolaan destinasi, pembinaan pemandu wisata, pembinaan partisipasi
masyarakat, pembinaan UMKM, serta penambahan perahu motor, toilet umum
dan amenitas pariwisata lainya. Saat ini, pemerintah melalui Kemenparekraf
atau Baparekraf menjadikan desa wisata sebagai terobosan pengembangan
ekonomi. Berbagai dukungan anggaran dan kolaborasi unsur pentahelix
(akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah, dan media) terus digenjot.
Nurizal berharap semoga sektor pariwisata di Desa wisata Rantau Langsat
bisa menjulang. Sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan
menciptakan tenaga kerja. Sehingga membantu menambah nilai ekonomi warga
setempat.
Demikian disampaikan, mohon arahan Bapak selanjutnya, terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai