Anda di halaman 1dari 7

PAKET WISATA LAMONGAN

WADUK GONDANG PEMANDIAN AIR PANAS BRUMBUNG PANTAI


KUTANG

1. PENDAHULUAN

Kabupaten Lamongan merupakan sebuah kabupaten yang berada diwilayah Provinsi


Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan perairan Laut Jawa dibagian Utara,
disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik, sedangkan sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Mojokerto dan juga wilayah Kabupaten Jombang serta wilayah Kabupaten
Bojonegoro dan Juga Kabupaten Tuban sebagai batas wilayah diarah barat.

Objek wisata di Lamongan cukup banyak, tidak hanya berlokasi dipusat kota, namun
juga banyak tersebar dipinggir-pinggir kota seperti diantaranya Waduk Gondang, Pemandian
Air Panas Brumbung, Pantai Kutang, dll.

A. Waduk Gondang

Waduk Gondang, terletak 19 km arah barat kota Lamongan, tepatnya di desa


Gondang Lor. Waduk atau Bendungan ini telah diresmikan pada tahun 1987 oleh Presiden
Soeharto. Waduk Gondang memiliki luas 6,60 hektar dengan kedalaman sekitar 29 meter.
Selain sebagai sarana penampungan air bagi ribuan hektar sawah di Lamongan, Waduk
Gondang, juga menjadi tempat favourit untuk wisata air bagi keluarga dan wisatawan yang
berkunjung. Di samping bisa menikmati luasnya pemandangan air, Waduk yang dipenuhi
pepohonan ini, juga dilengkapi dengan sarana bermain anak-anak, bumi perkemahan, kebun
binatang mini yang dihuni oleh Rusa, Orang Hutan, Kera, burung Garuda, Merak, Ular dan
satwa lainnya. Salah satu fasilitas dari waduk ini adalah perahu milik nelayan setempat yang
siap mengantarkan para pengunjung menikmati luasnya Waduk Gondang dengan biaya 20
ribu rupiah.

Tujuan awal pembangunan Waduk Gondang adalah untuk mencukupi kebutuhan


pengairan. Secara lokal, Waduk Gondang juga berfungsi sebagai pengendalian banjir. Dalam
perkembangannya Waduk Gondang juga dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Keberadaan
Waduk Gondang berbeda dengan waduk-waduk lainnya. Pada umumnya waduk dijadikan
sebagai pengairan, namun lain untuk waduk gondang. Waduk tersebut memiliki
keistimewaan yakni pemanfaatannya yang digunaakan sebagai pengairan yang juga sekaligus
dijadikan obyek wisata di daerah Kabupaten Lamongan, namun sekalipun sudah ditetapkan
sebagai obyek wisata tapi belum terlalu populer dikalangan masyarakat luas. Obyek wisata
Waduk Gondang belum sepenuhnya diketahui oleh kalangan masyarakat luas, hanya
beberapa atau sebagian yang mengetahui itupun kebanyakan masyarakat yang tinggal di
daerah sekitar waduk. Hal tersebut terbukti dengan penulis melakukan riset kepada
sekelompok orang. Berdasarkan hasil riset memberikan kesimpulan bahwa waduk gondang
belum banyak diketahui orang.
Rencana membangun Waduk Gondang ini sebenarnya sudah ada sejak tah
un 1902, dengan penyelidikan geologis oleh G. Godefroy, Penyelidikan ini dilanjutkan
pada tahun 1914 oleh Ir Begeman dan pada tahun 1939 oleh Dr. Ir. W. H. Hetzel. Pada
tahun 1940 Provencialen Waterstaat telah mempunyai gagasan untuk membagun Waduk
Gondang dengan ketinggian + 40 m SHVP, dengan isi waduk + 36.000.000 m3.

Pada tahun 193 dan 1966 konsultan PT. Indah Karya telah mengadakan penyalidikan
mengenai perhitungsn hidrologi, rencana exploitasi dan pengairan Waduk Gondang. Pada
tahun 1975, proyrk Bengawan Solo menugaskan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada
untuk mengadakan penyelidikan mekanika tanah Waduk Gondang. Kemudian pada tahun
1976 dilakukan feasibility study oleh bagian teknik sipil Fakultas Teknik UGM Yogyakarta
sebagai kelanjutan studi tahun 1975. Selanjutnya pada akhir tahun 1978 fakultas teknik UI
melakukan studi optimasi penggunaan air Waduk Gondang. Biaya pembangunan Waduk
Gondang mulai survei, pemindahan penduduk tahun 1974-1975 sampai pekerjaan penataan
medan tahun 1985-1986 telah menelan dana Rp 18.083.481.271,85. Jumlah tersebut termasuk
dana APBD tingkat I Jawa Timur tahun 1986-1987 sebesar Rp. 149.818.000,00. Waduk
Gondang yang di

Waduk Gondang yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 4 April 1987,
memiliki luas daerah genangan 6,6 Km2. Untuk keperluan pembangunan tersebut kawasan
yang dibebaskan seluas 712 Ha, terdiri dari 110 Ha milik perhutani dan selebihnya milik
penduduk. Jmlh penduduk yang dipidahkan sebanyak 800 KK. Genangan Waduk Gondang
meliputi desa Daliwangun, Desa Deket Agung, Desa Gondang Lor dan Desa Kalitengah
Kecamatan Sugio. Sedangkan di Kecamatan Sambeng meliputi sebagian desa Sekidang, Desa
Wonorejo dan Desa Wudi. sumber air Waduk Gondang adalah dari kali gondang dengan
anak-anaknya yang meliputi Kali Juruk yang bermata air di Gunung Wuluh, kali Ampo yang
bermata air di Gunung Krapyak, kali gebangan yang bermata air di Gunung Gede.

Melihat potensi pemandangan alam Waduk Gondang dengan latar belakang


pegunungan dibagian selatan yang sangat indah, maka Pemerintah Daerah Tingkat II
Lamongan juga memfungsikan Waduk Gondang sebagai objek wisata. Untuk kepentingan
pariwisata ini dilengkapi perahu-perahu untuk pesiar keliling waduk sambil memancing. Pada
tahun 1992-1993 telah dibangun sarana tempat bermain anak dan
pendopo Waduk gondang yang sekaligus dimanfaatkan sebagai tempat pertunjukan ke
senian dan musik dangdut pada hari Minggu atau hari-
hari tertentu. Pada tahun 1994/1995 dari restribusi pariwisata waduk gondang
menghasilkan Rp. 2.760.000,00 untuk PAD Lamongan.
(Pintu Masuk Waduk)

(Perahu yang digunakan untuk


berkeliling waduk)

B. Air Panas Brumbung

Wisata Pemandian Air Panas Brumbun Lamongan , adalah salah satu tempat wisata
pemandian , yang berada di desa kranji , kecamatan paciran , kabupaten lamongan , provinsi
jawa timur , negara indonesia . Wisata Pemandian Air Panas Brumbun Lamongan , adalah
Tempat wisata yang ramai wisatawan pada hari hari biasa maupun pada weekand atau hari
libur

Hangatnya air dari sumber dari perut bumi Brumbung terasa makin sempurna dengan
pemandangan alam yang sangat indah, bebatuan yang alami dari gunung tersebut. Bahkan air
hangat tersebut dipercaya bisa digunakan untuk media pengobatan. Mulai dari penyembuhan
penyakit kulit, pegal-pegal dan rasa penat. Hal itu makin menggiring banyak orang untuk
mengunjungi Wisata air hangat Brumbung. Brumbung juga baik untuk berteduh dan
menenangkan hati. Air pemandian hangat itu terus mengalir dan tidak habis atau kering
walau kemarau panjang.

Dalam sejarahnya, Kerajaan Majapahit adalah penguasa Wilayah Brumbung. Saat itu
Brumbung dipimpin oleh Adipati Brumbung. Pada masa Adipati Brumbung itu, Kerajaan
Majapahit mulai kehilangan kekuasaannya. Kerajaan terbesar dalam sejarah Nusantara
tersebut berada diambang kehancuran. Selain perebutan kekuasaan, pemberontakan dari
berbagai wilayah kekuasaannya, juga mulai berkembangnya ajaran agama islam.

Brumbung sendiri juga sangat dekat dengan perkembangan dan tumbuhnya agama
islam di Nusantara. Terutama di tanah jawa pada masa wali sembilan (Wali Songo). Dan
secara geografis, Brumbung juga menjadi wilayah persebaran ajaran islam oleh Raden Qosim
(Sunan Drajat). Jadi, dalam sejarahnya, sebelum Raden Qosim diangkat menjadi salah satu
anggota Wali Songo, diadakan sidang wali di Brumbung. Mereka berkumpul dan bersinggah
di sini untuk mensucikan hatinya dengan berpuasa, tirakat dan menjalankan ritual untuk
menata jiwanya.

Kondisi geologi di sendang ini, mengikuti kondisi geologi daerah Paciran.


Karakteristik fisik dasar Kecamatan Paciran ditandai dengan kelerengan yang datar, melandai
dan sedikit bergelombang dengan kelerengan antara 8-15% (55,48%). Jenis tanah yang paling
mendominasi adalah tanah mediteran merah (59,13%). Batuan geologi didominasi batuan
gamping (83,14%). Tingkat curah hujan rendah hingga sedang dengan rata-rata 1.000-1250
mm/tahun (62,32%). Kondisi drainase tanah masuk pada kategori baik (93,45%). Kontur
dasar laut di Kecamatan Paciran bervariasi dari 0 - 30 m. Pasang surut di perairan Kecamatan
Paciran memiliki tipe campuran condong ke harian tunggal dengan kecepatan arus sekitar
0,10-0,13 m/dtk.

(Kolam Pemandian Air Panas Sendang Brumbung)

(Gapura Kawasan Wisata Sendang Brumbung)

C. Pantai Kutang

Pantai Kutang adalah salah satu pantai di pesisir utara Jawa yang terletak di
Kabupaten Lamongan. Pantai ini terletak di dusun Dukuh Kentong, Desa Labuhan, Kec.
Brondong, Brengkok, Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 62263. Nama pantai ini
mulai dikenal luas seiring banyaknya pengunjung yang datang lantaran penasaran dengan
nama unik yang disandangnya. Pantai Kutang, sedikit sensual memang, tapi itulah nama yang
diberikan warga kepada pantai berpasir putih ini.

Menurut pengakuan dari warga setempat, pemberian nama yang unik ini bukan asal-
asalan saja atau hanya berdasarkan pemikiran warga yang ngeres. Ada sejarah yang melatar
belakanginya, diceritakan pada zaman dahulu banyak pasangan muda mudi yang berkunjung
ke pantai ini. Anehnya saat pulang mereka meninggalkan pakaian dalam mereka termasuk
bra atau kutang di sana. Dari situlah kemudian nama Kutang disematkan pada pantai ini.

Karena Pantai Kutang termasuk kedalam Kecamatan Berondong dan terletak disisi
utara Kabupaten Lamongan, maka morfologi daerah ini berupa Pantai. Secara fisiografis
wilayah Kabupaten Lamongan bagian utara dan selatan termasuk dalam Zone Rembang (van
Bemmelen, 1949) yang disusun oleh endapan paparan yang kaya akan unsur karbonatan.

(Jembatan Menuju Pantai Kutang)


(Pantai Kutang)

(Kapal Nelayan Dekat Pantai Kutang)

2. DETAIL TRIP

Perjalanan ini hanya memakan waktu perjalanan selama 1 hari saja. Perjalanan ini
ditempuh dari Surabaya menggunakan sepeda motor. Berikut adalah rincian
perjalanannya.

07:00 09:00 : Perjalanan dimulai dari Surabaya Menuju Waduk Gondang


09:00 10:30 : Wisata di Waduk Gondang
10:30 12:00 : Perjalanan Menuju Sendang Brumbung
12:00 13:00 : Wisata di Sendang Brumbung
13:00 14:00 : Ishoma di Sendang Brumbung
14:00 15:00 : Perjalanan Menuju Pantai Kutang
15:00 17:00 : Wisata di Pantai Kutang
17:00 20:00 : Perjalanan Pulang Menuju Surabaya
3. RINCIAN BIAYA PERJALANAN
a. BBM Kendaraan : Rp 60.000,-
b. Makan+minum : Rp 10.000,-/orang
c. Tiket Masuk : - Waduk Gondang : Rp 3.000,-/orang
- Sendang Brumbung : Free
- Pantai Kutang : Free
d. Parkir : - Waduk Gondang : Rp 5.000,-/motor
- Sendang Brumbung : Rp 3.000,-/motor
- Pantai Kutang : Rp 3.000,-/motor
e. Lain-lain : Rp 20.000,-

Total : Rp 104.000,-

4. Saran
a. Jika kesulitan menemukan lokasi, bisa menggunakan GPS
b. Membawa kelengkapan P3K
c. Membawa bekal untuk menghemat pengeluaran
d. Mempersiapkan kondisi kendaraan agar tetap fit
e. Membawa jas hujan
f. Memakai sun block/sun screen
g. Pamit dengan kedua orang tua dan jangan lupa berdoa sebelum berangkat

Anda mungkin juga menyukai