Anda di halaman 1dari 13

Makalah Tugas Ekologi Kunjungan Kawasan Wisata

Bendungan Karangkates Malang Kelompok 6


7:10 PM
Makalah Tugas Ekologi Kunjungan Kawasan
Wisata Bendungan Karangkates Malang
  

Kelompok 1:

APSARI CINTANTYA PRASASTA               155100907111003


BASHORI ISHAQ                                          155100901111017
NUR ADITYA PUSPITO                                 155100901111015
YOAN ANDIKA PUTRI SEMBIRING             155100901111037

Program Studi Teknik Lingkungan


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya
Malang
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Kawasan Wisata Bendungan
Karangkates.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Malang,  11 Juni 2016

A.   SEJARAH SINGKAT BENDUNGAN KARANGKATES


          Bendungan Karangkates atau yang sekarang biasa disebut dengan Bendungan
Sutami terletak di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang,
Jawa Timur. Bendungan yang airnya berasal dari Sungai Brantas ini mulai dibangun
oleh pemerintah antara tahun 1975-1977 dengan dana sekitar US$37,97 juta atau
Rp.10.093 milyar untuk dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Untuk
dapat mencapai Bendungan Karangkates relatif mudah (menggunakan kendaraan
umum), karena lokasinya berada di tepi jalan raya Malang-Blitar, sekitar 35 kilometer di
sebelah selatan Kota Malang atau 16 kilometer arah barat obyek wisata Gunung
Kawi(Jadfan,2015).
      Bendungan Sutami merupakan bendungan yang menciptakan suatu waduk karena
tertahannya aliran Sungai Brantas, waduk Karangkates terbentuk untuk menampung
aliran sungai Brantas. Bendungan ini dikelola oleh Perum Jasa Tirta I. Air Waduk Ir.
Sutami ini berasal dari mata air di Gunung Arjuno dan ditambah air curah
hujan(Halimah,2009).

Menurut Halimah,2009 Waduk Ir. Sutami mempunyai fungsi sebagai berikut:


1.   Pengendali banjir dengan kala ulang 50 tahun setara 1.650 m3/detik,
2.   Pembangkit listrik dengan daya 3 x 35.000 kWh (488 juta kWh/tahun),
3.   Penyediaan air irigasi 24 m³/dt pada musim kemarau (seluas 34.000 ha) melalui
pengaliran ke hilir,
4.   Pariwisata dan perikanan darat.
Pariwisata di waduk Ir Sutami saat ini dikelola oleh PJB (PT Pembangkitan Jawa-Bali)
setelah sebelumnya dikelola oleh Perum Jasa Tirta I. Perikanan disini dilakukan oleh
warga setempat dengan menggunakan jaring terampung yang biasa disebut kerramba
(warga menyebut kerambak). Pemeliharaan ikan dengan memanfaatkan perairan di
waduk Ir Sutami ini terjadi semenjak era reformasi, yang sebelumnya menangkap dan
memelihara ikan di perairan ini dilarang oleh pihak pemilik bendungan. Selain manfaat
sebagai sarana pariwisata dan perikanan, Bendungan Sutami yang juga biasa disebut
"dam" oleh masyarakat setempat ini juga memiliki manfaat lain, yaitu digunakan sebagai
akses oleh para pengentara motor untuk melintas pada siang hari dengan membayar
karcis. Mereka yang sering melintas mayoritas adalah warga yang tinggal di wilayah
selatan waduk, seperti warga Kalipare dan Donomulyo(Halimah,2009).

B.    AKTIFITAS PENDUDUK DI SEKITAR BENDUNGAN KARANGKATES


Masyarakat sekitar bendungan dapat merasakan manfaat manfaat yaitu:
a.    Disamping manfaat waduk sebagai pariwisata dan PLTA, air tawar pada waduk
karangkates ini juga berfungsi untuk irigasi. Dengan mengatur pemberian air irigasi di
hilir, maka akan diperoleh penambahan daerah penanaman padi seluas 1.100 Ha pada
musim kemarau. Dengan demikian akan menaikkan produksi padi dan palawija sebesar
9.800 ton setiap tahunnya.
b.    Masyarakat dapat menggunakan air tawar pada waduk ini sebagai usaha perikanan
darat.
Aktifitas penduduk di sekitar Bendungan Karangkates bisa dikatakan sangat aktif karena
warga sekitar memanfaatkan bendungan tersebut menjadi  sebagai sarana olahraga,
terutama bagi masyarakat yang berasal dari Malang dan Kediri. Di dalam areal
bendungan tersebut terdapat beberapa fasilitas olahraga seperti tempat pemancingan
ikan, lapangan tenis hingga lapangan golf. Perikanan disini dilakukan oleh warga
setempat dengan menggunakan jaring terampung yang biasa disebut kerramba (warga
menyebut kerambak). Pemeliharaan ikan dengan memanfaatkan perairan di waduk Ir
Sutami ini terjadi semenjak era reformasi, yang sebelumnya menangkap dan
memelihara ikan di perairan ini dilarang oleh pihak pemilik bendungan. Selain manfaat
sebagai sarana pariwisata dan perikanan, Bendungan Sutami yang juga biasa disebut
"dam" oleh masyarakat setempat ini juga memiliki manfaat lain, yaitu digunakan sebagai
akses oleh para pengentara motor untuk melintas pada siang hari dengan membayar
karcis. Mereka yang sering melintas mayoritas adalah warga yang tinggal di wilayah
selatan waduk, seperti warga Kalipare dan Donomulyo.

C.   FASILITAS DI BENDUNGAN KARANGKATES


Karena telah dijadikan sebagai sebuah obyek wisata, fasilitas penunjang di
Bendungan Karangkates tergolong lengkap. Misalnya, bagi pengunjung yang ingin
berolahraga, di dalam areal waduk dan bendungan Karangkates terdapat beberapa
fasilitas olahraga, seperti: tempat pemancingan ikan, lapangan tenis hingga lapangan
golf. Sementara, bagi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan selain
bendungan, dapat mengunjungi taman wisata yang letaknya di sebelah utara
Bendungan Karangkates dan di sebelah selatan Bendungan Lahor. Dan, apabila telah
lelah berkeliling, pengunjung juga dapat menikmati aneka makanan yang dijual di
warung-warung yang ada di sekitar bendungan.
Selain fasilitas tersebut, masih ada berbagai fasilitas penunjang lainnya yang
membuat kawasan wisata Bendungan Karangkates atau Sutami banyak dikunjungi
orang. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya adalah: lapangan parkir yang cukup luas,
camping ground, kebun binatang mini, taman bermain anak-anak, kios-kios penjual
souvenir khas daerah Malang dan sekitarnya, mushola, kamar mandi, WC, dan lain
sebagainya. Sebagai catatan, untuk dapat memasuki obyek wisata Bendungan
Karangkates pihak pengelola mematok harga tiket masuk bagi pengunjung hanya
sebesar Rp.2.000,00 per orang.
D.   KEADAAN EKOSISTEM DISEKITAR BENDUNGAN KARANGKATES
Bendungan karangkates selain digunakan untuk menghubungkan antara malang
dan blitar, juga dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata walau hanya sekedar untuk
beristirahat sejenak. Keadaan disekitar bendungan ini bisa dibilang masih asri, masih
penuh dengan pepohonan. Suasana seperti di hutan dapat dirasakan juga. Banyak
pepohonan rindang terdapat disini. Seakan tempat yang pas untuk beristirahat di bawah
pohon yang sejuk. Selain itu juga diberikan fasilitas seperti tempat duduk, jalan buatan
dan lainnya. Rumput-rumputan disana seakan dibiarkan tumbuh, jadi agak panjang dan
ada pula yang menghalangi jalanan. Namun pemandangan dan suasana seperti itu tidak
menghilangkan kesan sejuk saat beristirahat sejenak disini.
  Selain ekosistem tumbuhan, ada juga hewan-hewan yang hidup disekitar sini.
Kebanyakan jenis dari mereka adalah jenis serangga, burung dan reptil. Serangga yang
paling banyak terlihat adalah kupu-kupu. Kupu-kupu banyak beterbangan walaupun
tanaman bunga jarang ada disini. Adapun juga jenis burung yang ada ialah jenis burung
gereja. Sesekali burung itu ke tanah untuk mencari makan, dan ada juga yang hanya
hinggap di pepohonan. Ada juga jenis reptil. Reptil yang ditemukan hanyaa jenis kadal,
tidak ada ular. Kadal ini kadang-kadang bersembunyi didalam rumput yang tinggi, dan
bisa juga di pepohonan. Kebanyakan ukuran kadal disini kecil, sehingga susah
ditemukan. Jadi berhati-hati jika bertemu maupun terinjak, bisa berbahaya.
E.    KEADAAN AIR BANDUNGAN KARANGKATES
Bendungan dan waduk Karangkates yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I (PJT
I) yang berkedudukan di Kota Malang ini mempunyai luas keseluruhan sekitar 6 hektar.
Air waduknya hanya berasal dari Sungai Brantas yang semakin hari bertambah keruh
dan kotor karena polusi. Hal ini menyebabkan beberapa tahun yang lalu banyak ikan di
Waduk Karangkates mati karena kekurangan oksigen.

Menurut Ir Tjoek Walujo Subijanto (Direktur Pengelolaan Sungai Brantas),


oksigen yang menipis itu merupakan dampak dari polusi limbah cair berbahaya yang
berasal dari deterjen dan limbah industri yang merangsang berkembang biaknya
tumbuhan algae. Sungai Brantas merupakan salah satu sungai besar di pulau Jawa
yang memiliki potensi yang masih belum dimaksimalkan pasalnya sebagian besar air
dari sungai Brantas dipergunakan untuk kebutuhan irigasi, air baku, dan PLTA.
Dengan peningkatan kebutuhan energi listrik maka sungai Brantas harus lebih
dimaksimalkan lagi potensinya mengingat masih banyak potensi yang tersimpan.
Pemanfaatan bendungan saat ini bukan lagi hanya untuk irigasi dan air baku saja, tetapi
bisa dimanfaatkan untuk PLTA juga. Selain memiliki tinggi jatuh yang sangat besar
bendungan pula.
Namun lepas dari masalah itu, yang jelas Bendungan Karangkates memiliki
kapasitas terpasang 3x35 megawatt (MW) dan mampu memproduksi listrik sekitar 400
juta kwh per tahun. Selain itu, Bendungan Karangkates saat ini juga dijadikan sebagai
sarana rekreasi dan olahraga, terutama bagi masyarakat yang berasal dari Malang dan
Kediri. Konon, hijaunya pepohonan serta suasananya yang tenang, membuat banyak
orang tertarik untuk berkunjung ke sana, walau terkadang harus diselingi oleh bau tak
sedap dari sampah yang mengapung di waduk.

F.    PEMANFAATAN AIR BENDUNGAN KARANGKATES


1.   Pemanfaatan air Bendungan Sutami sebagai PLTA
Menurut Septian.2014 Salah satu fungsi dari bendungan karangkates adalah sebagai
penghasil energi listrik (PLTA) untuk memenuhi sebagian konsumsi listrik di pulau jawa
dan bali.
Energi yang dapat dihasilkan dari pembangkit ini adalah sebesar 105 MW. PLTA yang
paling konvensional mempunyai lima komponen utama yaitu :
1.   Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi  jatuh
air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan
energi.

2.   Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin
untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin
merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
3.   Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-
baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya
merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja
seperti halnya generator pembangkit listrik lainnya.
4.   Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak  banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah
travo step-up.
5.   Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah
dan pusat industri.Semua komponen diatas akan dibahas berdasarkan urutan dengan
ditambahkan beberapa hal yang terkait dengan konteks fisika.
          Keberadaan Bendungan Sutami sebagai salah satu pemasok listrik, sangat
membantu  pihak PLN. Hal itu diakui oleh Supervisor Operasi Distribusi PLN Malang,
Dwi Tjahjo. Bendungan Karangkates dan Bendungan Selorejo turut berperan dalam
memasok listrik, meskipun hanya terbilang kecil. Hal tersebut juga dibenarkan oleh staf
operasi distribusi, H. Mohamad Chairi. Karangkates hanya dijadikan sebagai penormal
saja namun bukan berarti Karangkates tidak penting(Septian.2014).
Tak hanya itu, pemanfaatan bendungan lebih dimaksimalkan ketika musim
penghujan karena di saat musim itu jumlah air sangat melimpah. Air merupakan
pemasok listrik yang  paling murah dibandingkan pemasok lainnya. Biasanya pihak PLN
membeli air kepada Jasa Tirta dengan harga Rp 200 per liter. Sedangkan jika
menggunakan BBM akan jauh lebih mahal sekitar Rp 6000 per liter. Harga yang sangat
murah itu membuat pihak PLN selalu memanfaatkan bendungan dengan optimal,
apalagi musim penghujan(Septian.2014).

2.    Manfaat Air Tawar Bendungan Sutami Bagi Masyarakat Sekitar


          Disamping manfaat waduk sebagai pariwisata dan PLTA, air tawar pada waduk
karangkates ini juga berfungsi untuk irigasi. Dengan mengatur pemberian air irigasi di
hilir, maka akan diperoleh penambahan daerah penanaman padi seluas 1.100 Ha pada
musim kemarau. Dengan demikian akan menaikkan produksi padi dan palawija sebesar
9.800 ton setiap tahunnya.  Masyarakat dapat menggunakan air tawar pada waduk ini
sebagai usaha perikanan darat(Septian.2014).
G.   KESIMPULAN
Bendungan Karangkates terletak di kecamatan Sumber Pucung, 40 Km arah
selatan Kota Malang. Di bendungan ini, para pengunjung bisa menikmati keindahan
danau buatan sembari berperahu ataupun memancing.
Bendungan Karangkates atau biasa disebut Bendungan Sutami terletak di desa
karangkates, kecamatan Sumberpucung. Air dari bendungan ini berasal dari sungai
Brantas dan telah dibangun sejak tahun 1975-1977 dan digunakan sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Air.
Selain digunakan sebagai PLTA, bendungan ini telah menjadi salah satu obyek
pariwisata di Malang dan telah dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti wahana olah
raga, tempat pemancingan ikan, lapangan tenis hingga lapangan golf.
Wisata Karangkates mempunyai dua lokasi taman wisata, yaitu taman wisata
Karangkates yang terletak di sebelah utara bendungan Sutami dan taman wisata
Bendungan Lahor yang terletak di sebelah selatan Bendungan Lahor
DAFTAR PUSTAKA

Jadfan. 2015. Studi Pendugaan Sisa Usia Guna Waduk Berdasarkan Pendekatan Erosi dan
Sedimentasi.Malang: Universitas Islam Negeri Malang.
Halimah.2009. Bendungan Karangkates(Malang,Jawa Timur). Malang. Pusat Jurnal Bebas.
Maulana, Septian. 2013. Studi Perencanaan PLTA Karangkates IV & V
pada Bendungan Karangkates Kabupaten Malang. Malang: Universitas Brawijaya.

Anda mungkin juga menyukai