Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RESMI EKOWISATA OBYEK WISATA

PEMANDIAN AIR PANAS CANGAR MALANG

Disusun Oleh :
Kevin Widiar Golpantara (201810320311074)
Sukmawati (2018103203110)
Rosahadian Hafizi Sukma Darmawan (201710320311057)
Bambang Herwanto (201710320311)
Mita Zaskia Utami (201710320311)
Mekar Nalis (201510320311090)

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Anggota Kelompok : Kevin Widiar Golpantara (201810320311074)


Sukmawati (2018103203110)
Rosahadian Hafiz S. (201710320311)
Bambang Herwanto (201710320311080)
Mita Zaskia Utami (201710320311)
Mekar Nalis (201510320311090)
Lokasi : Obyek Wisata Pemandian Air Panas Cangar
Malang
Praktikum : Ekowisata
Laboratorium : Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 13 November 2019


Menyetujui,

Instruktur Ekowisata Asisten Praktikum

Chyntia Eka Pratiwi, S.Hut Imam Ade Putra Bala

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

Pemandian air panas alami cangar merupakan pemandian air panas yang
terletak di kawasan kota batu yang masih merupakan bagian dair kabupaten
Malang.Jarak dari Kota Malang sendiri memang agak lumayan jauh, yaitu sekitar
satu jam dari jantung kota malam. Bagaimana tidak,letak kawasan wisatan
pemandian air panas ini yang berada di pegunungan membuat kita harus melewati
dan menyaksikan indahnya hamparan pegunungan yang pastinya sayang sekali
untuk tidak diabadikan oleh kamera ponsel atau kamera digital anda. Selain itu,
perjalanan yang memakan waktu sekitar satu jam dari Kota Malang ini tidak akan
terasa karena adanya hembusan angin pegunungan yang sangat menyegarkan dan
menyejukkan.
Obyek wisata Pemandian Air Panas Cangar secara administratif berada di
Dusun Cangar, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Dari pusat
kota Batu berjarak sekitar 20 kilometer. Bagi yang menempuh jalan lewat Kota
Malang dengan jalan menanjak dan menurun disertai pemandangan daerah puncak
Kota Batu yang indah dan yang pasti terdapat hamparan perkebunan apel yang
menjadi ikon Kota Batu. Untuk menuju ke Pemandian Cangar kita akan disuguhi
pemandangan hamparan sawah yang membentang luas. Di samping itu kita juga
akan melewati kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) R. Soeryo. Di kawasan
hutan tersebut terdapat banyak pohon pinus yang masih terjaga dengan baik. Jalan
untuk menuju Cangar sudah bisa dilalui kendaraan roda empat meskipun di
beberapa tempat agak rusak. Tetapi disarankan untuk menggunakan mobil yang
prima karena ada beberapa tanjakan yang curam.
Di perjalanan yang terletak di tepi hutan yang masih alami dengan pohon-
pohon besar menjulang. Jika beruntung pengunjung bisa menyaksikan kera-kera
yang bergelantungan di dahan pepohonan. Kemudian akan melewati area
perkebunan rakyat seperti kebun jeruk, kebun apel, kebun wortel, bawang, dan
sebagainya. Kebun-kebun yang terletak di sisi gunung itu tersusun bertingkat-
tingkat, dengan latar belakang perbukitan hijau dan pegunungan. Bagi yang
melewati Mojokerto dapat juga ditempuh dari Trawas tentunya dengan kendaraan
yang kuat untuk kondisi jalan tanjakan. Jalan menuju Pemandian Cangar ini
cukup berliku dan menantang dengan melewati jalanan sempit dan dikelilingi
hutan. Terkadang terdengar suara hewan hutan yang khas membuat perjalanan
terasa mengasyikkan.
Pintu masuk menuju pemandian Cangar ditandai dengan sebuah gapura
kecil dengan papan bertuliskan Selamat Datang di Air Panas Cangar. Terdapat
beberapa kedai kecil di pintu masuk Pemandian Cangar ini yang menjual berbagai
makanan dan minuman ringan. Dari jalan raya untuk menuju tempat wisata ini
berjarak sekitar 100 meter. Jalannya sudah tertata rapi berbahan dari semen.
Kondisi jalannya menurun cukup tajam, sehingga Anda harus tetap berhati-hati
untuk melaluinya. Setelah berjalan kurang dari sepuluh menit menuruni tangga,
Anda akan sampai di Pemandian Cangar.
Tiket masuk tempat wisata ini anda hanya dikenakan tiket sebesar Rp
11.500 per orang. Sedangkan parkir sepeda motor sebesar Rp 5.000 per motor. Di
Pemandian Cangar tersedia tiga jenis kolam pemandian, yang pertama seperti
kolam renang biasa dengan air yang tidak begitu panas terdiri dari dua buah kolam
sedalam dada orang dewasa. Kolam yang kedua kondisi airnya lebih panas dari
kolam yang pertama sekitar 50 derajat celcius dan hanya sedalam selutut orang
dewasa. Kolam yang ketiga adalah kolam yang khusus untuk wanita yang terpisah
dengan kolam di luar. Di kolam khusus ini pengunjung akan dikenakan lagi tarif
sebesar Rp 5.000 per orang. Kalau enggan mengeluarkan uang lagi, Anda bisa
mandi di kolam penampungan air yang tentunya dipadati banyak orang. Di
sekeliling pemandian terdapat bukit cukup tinggi yang masih asri dan sejuk sekali
udaranya. Pengunjung akan merasakan hawa dingin menusuk tulang setiap habis
berendam dan akan selalu ingin berendam kembali. Kolam air hangat ini cocok
bagi Anda yang ingin merasakan sensasi berenang di air hangat. Selain itu juga
tersedia beberapa kolam privasi untuk satu orang.
Pemandangan kolam di Cangar dikelilingi pohon tua dengan akar
menjuntai dari atas. Juga disediakan taman bermain untuk anak-anak berupa
ayunan dan jungkitan. Fasilitas di Pemandian Cangar ini cukup menunjang. Sudah
ada beberapa kedai makanan bagi yang tidak membawa perbekalan. Kamar mandi
pun juga sudah ada dan musholla.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Taman Hutan Raya (TAHURA) R. Soerjo Cangar adalah kawasan hutan


yang terletak di Kabupaten Malang pada ketinggian kurang lebih 1600 meter di
atas permukaan laut, merupakan kawasan konservasi yang perlu mendapatkan
perhatian intensif dari berbagai kalangan berkaitan dengan peningkatan kerusakan
kawasan tersebut. Kerusakan lingkungan hutan di bawah naungan Balai Taman
Hutan Raya milik Dinas KehutananProvinsi Jawa Timur terutama di wilayah Batu
yang masuk kawasan Cagar Alam Arjuno Lalijiwo ini merupakan dampak
berbagai aktivitas masyarakat yang dilakukan di sekitar kawasan tersebut yaitu
adalah pembukaan industri dan perluasan lahan pertanian. Hal tersebut dapat
mengakibatkan kerusakan komunitas hutan. Kondisi di sekeliling TAHURA R.
Soerjo sudah mulai berubah menjadi lahan hortikultura. Pembukaan areal hutan
yang terus menerus ini akan dapat mempercepat erosi air ke dalam tanah sehingga
akan memperlemah daya rekat akar ke tanah. Salah satu anggota ekosistem yang
(Harjadi,2000)

Hutan Cangar yang berperan penting untuk menjaga keseimbangan


ekosistem adalah tumbuhan penutup tanah. Tumbuh-tumbuhan ini yang tumbuh di
antara pepohonan yang utama akan memperkuat struktur tanah hutan tersebut.
Tumbuhan penutup tanah ini dapat berfungsi dalam peresapan dan membantu
menahan jatuhnya air secara langsung. Tumbuhan penutup tanah dapat berperan
dalam menghambat atau mencegah erosi yang berlangsung secara cepat.
Tumbuhan ini dapat menghalangi jatuhnya air hujan secara langsung, mengurangi
kecepatan aliran permukaan, mendorong perkembangan biota tanah yang dapat
memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah serta berperan dalam menambah bahan
organik tanah sehingga resistensi tanah terhadap erosi meningkat (Maisyaroh,
Wiwin, 2010).
Wisata Alam Air Panas Cangar. Hasil dan Pembahasan Obyek Wisata
Alam Air Panas Cangar secara administrasi pemerintahan terletak di Desa
Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Propinsi Jawa Timur (Monograi
Desa, 2010). OWA Air Panas Cangar merupakan bagian dari Tahura R. Soerjo
yang secara geograis terletak pada LS dan BT. Tahura R. Soerjo secara
keseluruhan memiliki konigurasi bervariasi antara datar, berbukit dan gunung-
gunung dengan ketinggian antara m dpl. Menurut klasiikasi iklim Schmid dan
Ferguson Tahura R. Soerjo termasuk tipe iklim C dan D dengan curah hujan rata-
rata mm per tahun. Suhu udara pada malam hari berkisar antara 50 C 100 C dan
pada musim kemarau mencapai 40 C. Kelembaban udara cukup tinggi yaitu
berkisar antara % terendah dan tertinggi dapat mencapai 90 97%, sedangkan
tekanan udara berkisar antara 5 mm Hg. Jenis tanah yang ada termasuk regosol
yang berasal dari abu vulkanis intermedia dengan warna coklat kekuningan dan
bersifat sangat peka terhadap erosi (Proil Tahura R. Soerjo, 2010).

BAB III
METODOLOGI KERJA
3.1. Waktu Pelaksanaan
Adapan waktu dan tempat pelaksanaan yaitu:
HARI /TANGGAL : Selasa / 5 November 2019
JAM : 09.00 – 12.00 WIB
TEMPAT : Pemandian Air Panas Cangar, Taman Hutan Raya
Soerdjo, Malang, Jawa Timur
3.2. Alat dan Bahan
Adapuan alat dan bahan yang digunakaan yaitu:
Alat : -Alat tilis -Proyektor
-Kamera
Bahan : Kuesioner

3.3. Cara Kerja


Adapun cara kerja yang di lakukan yaitu:
1. Membentuk kelompok kerja terdiri dari 6 personil
2. Membuat kuisioner untuk menggali informasih pontensi ekowisata sesuai base
line berikut:
A. Menetukan Gagasan Atau Ide, meliputi:
a. Mengidifikasikan perkembangan kunjungan wisatawan
b. Mengevaluasi dampak perkembanan terhadap eksistem objek
perekonomian lokal dan nasional
c. Mengidentifikasi atraksi yang tersedia dan dapat dikembangakan
d. Mengidentifikas keterlibatan berbegai pemangku kepentingan di dalam
pengelolaan ekowisata
e. Mengidentifikasi sengmen pasar pontensial daengan karakteristik
kebutuhanya
f. Mengidentifikas pengembangan investasiproyek ekowisata.
B. Studi Kelayakan
a. Mengevaluasi kondisi nyata suatu produk atau layanan
b. Mengevaluasi peluang pengembangan produk dan jasa
c. Mengidentifikasi penyandang dana yang pontensial bagi proyek
d. Studi kelayakan diarahkan untuk pertimbangan:
 Tujuan dan kepentingan
 Kelayakan
 Daya dukung
 Keuntungan
3. Kelompok prakte membagikan koisioner sekaligus melakukan wawacara
dilingkungan kampus (simulasi pontensi di dalam kampus).
4. Mengelola data hasil survery dengan SWOT.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Kawasan Ekowisata
5.2. Deskripsi Analisis SWOT Kawasan
4.1 Data pengamatan
A. Fakator Internal.
NO Kekuatan (Strenght)
1 Tersedia area parkir yang cukup memadai
2 Dapat menikmati flora dan fauna
3 Tiket masuk wisata dibandingkan dengan tempat lain
4 Pemandangan yang indah selama perjalanan
5 Kolam renang
6 Mushollah
7 Wahana flying fox
8 Ada penujuk arah disekitar jaln menuju pemandian air panas
9 Lokasi jalan menuju cangar memadai
No Kelemahan (Weakness)
1 Kekurangan kantin/warung di sekitar area cangar
2 Kurangnya WC di area cangar
3 Kurangnya tempat peristirahatan di wilayah wisata cangar
4 Disekitar area wisata kurang bersih

5 Tempat sampah kurang memadai


6 Kamarnmadi kuang memadai
B. Faktor Eksternal

NO Peluang (opportunity)
1 Informasi wisata sudah cukup lengkap mengenai wisata cangar (pemandian
air panas) diberbagai media, baik media cetak maupun media elektronik
2 Wisata cangar (pemandian air panas) dapat meningkatkan lapangan kerja
3 Kondisi perairan cangar (pemandian air panas) masih jernih
4 Denah wahana yang mudah dimengerti
5 Kebutuhan masyarakat terhadap wisata
6 Wisata keindahan alam selam perjalanan menuju cangar
7 Perlu ditambahkan atraksi lain yang lebih menarik pengujung
NO Acaman (thereat)
1 Kebiasaan pengunjung yang membuang sampah sembarangan
2 Banyaknya dari pengunjung yang masih sering merusak fasilitas yang ada di
wisata cangar (pemandian air panas)
3 Tanah longsor
4 Pohon tumbang
5 Ancaman sangat mungkin terjadi sewaktu waktu karena lokasi wisata
bertepat di lereng gunung
Adapaun hasil pengamatan yang didapatkan sesuai pengamatan yang dilakukan
saat partik dilapang, dikawasan Cangat (pemandian air panas)
Tabel IFAS (Internal Factor)

NO Kekuatan (S trenght) Bobot Rantng Total


1 Tersedia area parkir yang cukup memadai 0,05 2 0,1
2 Dapat menikmati flora dan fauna 0,02 2 0,04
3 Tiket masuk wisata dibandingkan dengan 0,01 4 0,04
tempat lain
4 Kondisi perairan cangar (pemandian air 0,01 4 0,4
panas) masih jernih
5 Kolam renang 0,01 3 0,4
6 Mushollah 0,05 2 0,3
7 Wahana flying fox 0,07 3 0,1
8 Ada penujuk arah disekitar jaln menuju 0,08 3 0,24
pemandian air panas
9 Lokasi jalan menuju cangar memadai 0,07 3 0,21
Total
2
NO Kelemahan (Weakness) Bobot Ranting Total
1 Kekurangan kantin/warung di sekitar area 0,08 1 0,08
cangar
2 Kurangnya WC di area cangar 0,08 1 0,08
3 Kurangnya tempat peristirahatan di wilayah 0,04 3 0,12
wisata cangar
4 Disekitar area wisata kurang bersih 0,05 3 0,15

5 Tempat sampah kurang memadai 0,08 1 0,08


6 Kamar madi kuang memadai 0,03 4 0,12
Total 1 0,63

IFAS =∑total Strenght-∑total Weakness=2-0,63=1,37


Tabael EFAS (External factor)
NO Peluang (opportunity) Bobot Ranting Total
1 Informasi wisata sudah 0,1 4 0,4
cukup lengkap mengenai
wisata cangar (pemandian
air panas) diberbagai
media, baik media cetak
maupun media elektronik
2 Wisata cangar (pemandian 0,2 4 0,8
air panas) dapat
meningkatkan lapangan
kerja
3 Kondisi perairan cangar 0,1 4 0,4
(pemandian air panas)
masih jernih
4 Denah wahana yang 0,08 3 0,24
mudah dimengerti
5 Kebutuhan masyarakat 0,08 3 0,24
terhadap wisata
6 Wisata keindahan alam 0,07 3 0,21
selam perjalanan menuju
cangar
7 Perlu ditambahkan atraksi 0,03 2 0,06
lain yang lebih menarik
pengujung
Total 1
2,35

NO Acaman (thereat) Bobot Ranting Total


1 Kebiasaan pengunjung 0,8 1 0,07
yang membuang sampah
sembarangan
2 Banyaknya dari 0,07 1 0,06
pengunjung yang masih
sering merusak fasilitas
yang ada di wisata cangar
(pemandian air panas)
3 Tanah longsor 0,07 1 0,06
4 Pohon tumbang 0,06 2 0,08
5 Ancaman sangat mungkin 0,06 2 0,08
terjadi sewaktu waktu
karena lokasi wisata
bertepat di lereng gunung
Total 1 30 1,79
EFAS= ∑total opportnity - ∑totao threat = 2,35-1,79= 0,56
Expansion yang terletak pada titik-titik koordinat (1,37,0,56) seperti yang terlihat
pada grafik di bawah ini :

3
2
1

Posisi ini menggambarkan kawasan cangar (pemandian air panas) pada kondisi
internal dan eksternal yang kuat. Kondisi cangar sangat berpeluang untuk
dikembangkan menjadi kawasan yang berbasis dengan lingkungan yang didukung
oleh berbagai elemen kekuatan dan peluang, serta meminimalkan dan ancaman.
4.2. Pembahasan
Kegiatan ekowisata dalam melakukan analisis SWOT pada kawasan hutan
cangar (pemandian air panas). Adapun data yang kami dapatkan merupakan hasil
dari wawancara langsung dengan pengunjung dengan cara memberi kuisioner
untuk mendapatkan jawaban sekaligus pendapat para pengunjung terhadap
keberadaan cangar (pemandian air panas) sebagai wisatawan. Adapun aspek yang
diperhatikan meliputi fasilitas dan pelayanan. Dalam mendapatkan total nilai
bobot 1, dan nilai ranting dari 1-4, 1 (sangat rendah), 4 (sangat tinggi) untuk
kekuatan dan peluang, ranting 1 (sangat tinggi), 4 (sangat rendah) untuk
kelemahan dan ancaman. Untuk mengetahui total yaitu dengan nilai bobot
dikalikan ranting.
Kegiatan pertama pembagian aspek yang diteliti yaitu aspek pelayanan
terhadap wisatawan dan internal factor strengh dapat diketahui bahwa kawasan
cangar (pemandian air panas) pada fasilitas yang tersedia pada objek wisata
cangar (pemandian air panas) yang tersedia area parkir yang cukup memadai
dengan nilai 0,1. Dapat menikmati flora dan fauna dengan nilai 0,04. Dapat
menikmati pemandangan alam yang indah dengan nilai 0,4. Dan juga terdapat
kolam renang dengan nilai 0,4. Mushola 0,3. Dan juga Terdapat wahana flying
fox dengan nilai 0,1. Penunjuk arah disekitar jalan menuju pemandian air panas
0,21. Lokasi jalan cangar memadai dengan nilai 0,24.
Kelemahan kekurangan kantin atau warung disekitar area cangar dengan
nilai 0,08. Kurangnya WC diarea cangar dengan nilai 0,08. Kurangnya tempat
peristirahatan diwilayah wisata cangar dengan nilai 0,12. Disekitar area wisata
kurang bersih dengan nilai 0,15. Tempat sampah kurang memadai dengan nilai
0,8. Kamar mandi kurang memadai dengan nilai 0,12. Didapatkan total 0,63 dari
kelemahan kawasan wisata cangar.
Kegiatan kedua yaitu eksternal factor (EFAS) Nilai opportunity dapat
diketahui di cangar mengenai informasi wisata sudah cukup lengkap mengenai
wisata pemandian air panas di berbagai media, baik media cetak maupun media
elektronik dengan nilai 0,4.wisata cangar(pemandian air panas) dapat meningkat
lapangan kerja dengan nilai 0,8.Kondisi penrairan cangar jernih dengan nilai 0,4.
Dengan denah wahana yang mudah dimengerti denga nilai o,24.Kebutuhan
masyrakat terhadap wisata dengan nilai o,24.wisata keindahan alam selama
perjalanan menuju cangar dengan nilai o,21. Perluh daitambahkan atraksi lain
yang lebih menarik pengujung dengan nilai 0,06. Sehimgga dari nilai yang
diperoleh tersebut didapatkan total 1,79. Nilai Acaman (thereat) dapat diketahui
kebiasaan pengujung yang sampah sembarang dengan nilai 0,07.Dan banyaknya
pengujung yang merusak fasilitas yang ada diwidata cangar (pemandian air panas)
dengan nilai 0,06. Karna daerahnya pengunungan taku longsor dengan nilai
0,06.Pohon tumbang dengan nilai 0,08.Acaman sanagat mungkin terjadi sewaktu
waktu karna losakih wisata bertepat di lereng gunung dengang nilai 0,08. Dapat
diketahui IFAS (Intternal Factor) dari analisis SWOT yanh dilakukan di cangar
dengan perhitungan :
IFAS = ∑ total Strengh - ∑ total Weakness = 2- 0,63= 1-37 Sedangkan dari
EFAS = ∑ total Strengh - ∑ total Weakness = 2,35-1,79= 0,56
Setelah dilakukan pembuatan tabel IFAS dan EFAS selankutnya membuat
kurva,pembuatan kurva harus diketahui terlrbih dahulu jumlah total IFAS dan
EFAS analisis SWOT,kalo sudah diketahiu maka data yang telah didapatkan di
input kedalam kurva.Dari data yang di dapatkan yaitu (internal 1,37 dan 0,56),
kurva menujukan bahawa kawasan wisata cangar terletak pada titik kwadran (1)
EXPANSION Strategi Ofensif dan optimalif yang berarti kawasan cangar
memiliki pontensi yang dapat dikembangkan menjadi kawasaan ekowisata yang
berbasis linkungan yang mampu menarik wisatawan dari luar,karena fasilitas
ataupun promosi tempat dari cangar yang cukup bagus serta memiliki daya tarik
tersendiri bagi wisatawan.
Pada tabel IFAS dalam kekuatan (strenght) memiliki 9 poin yang dimana
hanya memiliki 2 poin nilai ranting yanh paling tinggi 4 yaitu tiket masuk wista
mueah dibandingkan wisata lainya dan dan kondisi perairan cangar masih
jerni.Kelemahan (Weaknes) memiliki 6 poin tetapi hanya memiliki 1 poin
tertinggi 4 pada rantingnya yaitu kamar mandi atau WC kurang memadai.
Sedangakan pada tabel EFAS peluang (oppotuniy) memiliki 7 poin tetapi hanya 3
poin yang memiliki nilai ranting 4 yaitu informasi wisata yang sudah cukup
lengkap mengenai wisata cangat(pemandian air panas) diberbagai media,baik
media cetak maupun media elektronik ,dapat meningkatkan lapangan kerja dan
kondisi air masih jerni.Acaman (threat) memiliki 5 poin dan hanya memiliki 2
poin ranting yang paling tinggi yaitu pohon tumbang dan acaraman sangat
mungkin tejadi sewaktu-waktu karna lokasi wisata berada di lereng gunung.

Adapaun aspek penting yang di terapkan dala ekowisata yaitu 3A


(ATRAKSI, AMINITASI, DAN AKSESIBILITAS) atraksi adalah segalah
sesuatau yang memiliki keunikan, dan keindahan ean nilai yang perupa
keanekaragaman kekayaan alam,budanya dan hasil bautan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kujungan wisatawan sekaligus yang akan menarik perhatian
pemgujung. Aminitis (kenyamanan) kejenuhan: ingin melepas diri dari lingungan
yang dirasakan mejenuhkan,atau kejenuhan dari perkertjaan sehari-hari. Dengan
tujuan penyengaraan :keinginan untuk penyegaran yang juga berhubungan dengan
motifasi untuk ascape di atas. Kenembiraan :ingin menikmati kegembiraan
melalui berbagai pemainan,yang merupakan pemuculan kembali dari sifat kekana-
kanakan,dan melepaskan diri sejenah dari berbagai urusan yang
serius.Kekerabatan :ingin mempererat hubungan kekerabatan,khususnya dalam
konteks VFR (Visiting Friends and Relations). Prestise: untuk menujukan
gengsi,dengan mengujungi destinasi yang menujukan kelas dan gaya hidup,yang
juga merupakan dorongan untuk menaikkan status dan derajat sosial. Interaksi
sosial: untuk dapat melakukan interaksi sosial dengan teman sejawat taupun
dengan masyarakat lokal yang dikujungi.Romantika: Keinginan untuk bertrmu
dengan orang-orang yang bisa memberikan suasana romantis,untuk memenuhi
kebutuhan seksual,khususnya dalam peristiwa seks.Kebudayaan etnis lain.Hala ini
pendorong yang dominal dalm peristiwa. Pengakaman: keinginan untuk
menemukan diri sendiri,karena diri sendiri biasanay bisa ditemukan pada saat kita
menemukan daerah atau orang yang baru.Ipian : Keinginan untuk merealisasikan
mimpi-mimpi,lama dicita-citakansampai mengoerbankan diri dengan cara
berhemat,agar bisa melakukan perjalanan.Ssehingga semua faktor tersebut akan
muncul rasa nyaman dalam berwisata. Aksebilitas adalah cara untuk menyediakan
sarana transportasi publik bagi wisatawan yang berpengaruh pada biaya, waktu,
jarak tempuh, dan kenyamanan ketika berwisata. Aksebilitas terdiri dari berbagai
infrastruktur dan sarana transportasi publik antara lain tempat parkir.
Analisis Skala Likert
Didapati hasil dari gambar skala likert ada 4 kuadran yaitu kuadran 1 yang
berisi strategi progresive yaitu strategi yang harus terus dikembangkan agar data
suatu wilayah tersebut terpenuhi. Kuadran 2 yaitu berisi strategi deversifikasi
yaitu suatu wilayah yang memiliki keunggulan tetapi tidak dikembangkan secara
baik sehingga tiak mendapatkan hasil data yang maksimal. Kuadran 3 berisi
tentang strategi rasionalisasi yaitu mengubah suatu strategi karena strategi yang
digunakan tidak mendapatkan hasil yang maksimal, melainkan hasil yang
menurun. Kuadran 4yaitu kuadranyang berisi tentang strategi deffensive yaiti
strategi bertahan dengan tampa adanya pengubahan apapun melainkan tetap
menjalankan stragegi yang digunakan akan tetapi harus berhati hati karena jika
terjadi kesalahan akan menurunkan strateginya.
Data grafik cangat menujukan bahawa cangar memiliki posisi X : 0,56
DAN Y :1.37 dan didapati hasil pada kuadran 1 denga strategi progresive yaitu
strategi yang harus dikembangkan terus menerus agar mendapatkan populatas
pengujung yang lebih banyak. Cengae memiliki banyak kekuatan yang baik
untuk dikembangkan seperti pada tabel EFAS dicantumpan bahwa pemandangan
dan panorama dicangar bangus,jika dikembangkan lebih akan dapat membuat foto
selfie terlihat lebih indah dan akan dapat memajakan pengujung dekitar. Penduduk
di sekitar cangar juga baik dan ramah akan sebaiknya dapat dijadikan pemandu
dan diajari bahasa asing agar dapat mamadu pengujung asing yang ingin
berkeliling cangar. Flora dan fauna disana masih banyak yang dapat dilihat oleh
pengujung, pemberian wahana akan lebih memikan pariwisatawan utuntuk
berdatangan dan akan meningkatkan kualiatas ekowisata di cangar.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai