KUNJUNGAN LAPANGAN
MATA KULIAH PRAKTIK HIDROLOGI
OLEH:
Kelompok :4
Kelas : Meteorologi 3C
Anggota :
Halaman
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Kegiatan 2
I.2. Tujuan Kegiatan 2
I.3. Manfaat Kegiatan 2
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan
Kabupaten Purwakarta (Purwa = permulaan/perawalan, karta= ramai/hidup) berada
di Jawa Barat. Letaknya berada di antara ibu kota negara (DKI Jakarta) dan ibu kota
provinsi (Bandung). Purwakarta adalah lumbung beras dan teh. Salah satu objek wisata
yang paling terkenal di Purwakarta yaitu Waduk Jatiluhur .Waduk tersebut berjarak
kurang lebih 100 km dari arah Tenggara Jakarta, yang dapat dicapai melalui jalan tol
Jakarta Cikampek ataupun jalan tol Cipularang dan 60 km dari arah Barat Laut
Bandung, yang dapat dicapai melalui jalan tol Cipularang. Dari Kota Purwakarta sekitar
7 km arah barat. Berdasarkan koordinat geografis, posisi Tubuh Bendungan Jatiluhur
berada pada 6 derajat 31’ Lintang Selatan dan 107o23’ Bujur Timur.
Waduk atau reservoir adalah danau alam atau danau buatan, kolam penyimpan atau
pembendungan sungai yang bertujuan untuk menyimpan air. Waduk dapat dibangun di
lembah sungai pada saat pembangunan sebuah bendungan atau penggalian tanah atau
teknik konstruksi konvensional seperti pembuatan tembok atau menuang beton. Istilah
'reservoir' dapat juga digunakan untuk menjelaskan penyimpanan air di dalam tanah
seperti sumber air di bawah sumur minyak atau sumur air.
Dalam Kunjungan Belajar ini kami ingin mengetahui seluk beluk yang ada pada
Waduk Jatiluhur yang dimana menjadi bahan ajar kami di Mata Kuliah Hidrologi – DAS
dan Pemanfaatan nya serta pemenuhan tugas dalam mata kuliah Ini.
Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia, kawasan
Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi hotel dan bungalow,
bar dan restaurant, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang dengan water
slide, ruang pertemuan, sarana rekreasi dan olahraga air, playground dan fasilitas
lainnya. Sarana olahraga dan rekreasi air misalnya mendayung, selancar angin, kapal
pesiar, ski air, boating dan lainnya.
Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung,
yang menjadi daya tarik tersendiri. Dikawasan ini pula kita dapat melihat Stasiun Satelit
Bumi yang dikelola oleh PT. Indosat Tbk. (±7 km dari pusat Kota Purwakarta), sebagai
alat komunikasi internasional.
Waduk dengan panorama danau yang memiliki luas 8.300 ha ini memiliki fungsi yang
multiguna, ditinjau dari segi infrastruktur dan pariwisata. Apabila dilihat dari segi
infrastruktur, Waduk Jatiluhur difungsikan sebagai pembangkit tenaga listrik dengan
kapasitas terpasang 187,5 MW., dengan produksi tenaga listrik 1000 juta kwh per tahun.
Produksi listrik pertama dimulai pada tahun 1965. Aliran listrik pertama disalurkan ke
Bandung melalui saluran udara tegangan tinggi 150 kV milik PLN. Pada tahun 1966
dilakukan penyaluran ke Jakarta. Antara tahun 1979-1981 PLTA unit VI dipasang oleh
PT. PLN Pikitdro Jabar dengan kapasitas 32 MW.
Selain menjadi pusat PLTA, Waduk jatiluhur juga menjadi penyedia air irigasi untuk
242.000 ha sawah (non tadah hijan). Pusat pengendali banjir di daerah Kabupaten
Karawang dan Bekasi (utamanya Jalur Pantura di Jawa Barat). Pemasok air rumah
tangga, industri, dan penggelontoran kota. Juga menjadi pusat pasok air untuk budidaya
perikanan air payau sepanjang pantai utara Jawa Barat seluas 20.000 ha.
Pariwisata di Waduk Jatiluhur memiliki banyak fasilitas untuk rekreasi yang
memadai. Hotel dan bungalow dilengkapi dengan bar, lapangan tenis, bilyard, area
perkemahan, kolam renang dengan water slide, ruang pertemuan, playground, dan
fasilitas lainnya. Cocok untuk acara kumpul keluarga besar atau acara kantor.
Sarana rekreasi tersebut dilengkapi juga dengan fasilitas olahraga air, seperti
mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating, dan sebagainya. Di perairan
Danau Jatiluhur ini juga terdapat budi daya ikan keramba jaring apung, yang menjadi
daya tarik tersendiri. Sehingga apabila tambak ini dioptimalkan maka akan jadi salah
satu sumber penghasilan bagi warga sekitar.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Terpasang enam turbin dengan daya terpasang 187 megawatt dengan produksi
tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun. Tambak ikan diberhentikan,
karena Fenomena umbalan itu terjadi diduga terkait tingginya curah hujan yang tinggi
sehingga sinar matahari yang masuk ke dasar kolam berkurang.
2. Saran
Seharusnya Pengelola dibantu dengan pemerintah terkait dapat
mempromosikan potensi pariwisata yang ada di sekitar Waduk Jatiluhur untuk
mengundang investor agar dapat lebih mengembangkan potensi – potensi yang ada di
sekitar waduk.
a. Kelengkapan sarana dan prasarana pendukung dan penunjang dari daya tarik
wisata.
b. Perbaikan pengelolaan yang berkala dari daya tarik wisata di Bendungan Ir. H.
Juanda.
Pemerintah daerah dapat meningkatkan dan memanfaatkan data dan informasi ini
untuk perencanaan pembangunan daerah khususnya pembangunan kepariwisataan di
Kabupaten Purwakarta. Dan menjadi acuan untuk mengembangkan Ekowisata di
Waduk Jatiluhur.
2. Pengelola
a. Dibentuknya Satuan Tugas Bersama yang terdiri dari Perum Jasa Tirta dan Dinas
Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Purwakarta di Kawasan Wisata Bendungan
Jatiluhur.
d. Perlu kajian lebih lanjut mengenai kandungan logam berat serta polutan lainnya
dalam perairan pada musim kemarau dan musim hujan serta kandungan logam berat
dalam sedimen.