Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah : Pengambangan Sumber Daya Air C

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

OLEH :

KELOMPOK 3 :
Andikha Julianto Rurupadang ( D111 14 516 )
Mukarramah Latief ( D 111 16 018 )
Niels Pasorong ( D111 16 306 )
Ainun Fajria ( D111 16 505 )
Moh. Ageng Tirtayasa P ( D111 16 517 )
Eka Dewi Sekar Sari ( D111 16 522)
Muflih Abdul Azhim ( D111 16 537 )

Departemen Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Gowa
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT sebab atas segala rahmat, karunia, serta

taufik dan hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktu yang

telah ditentukan. Tak lupa, shalawat serta salam kami curahkan kepada junjungan

besar Nabi Muhammad SAW yang dinanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Terima kasih yang sebanyak-banyaknya kami haturkan kepada setiap

pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian

makalah ini hingga rampungnya makalah ini. Adapun tujuan pembuatan laporan

ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan Sumber Daya

Air sekaligus memberi informasi bagi setiap pembaca mengenai isi makalah ini .

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan

edukasi bagi setiap pembaca.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan laporan ini masih

terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari pembaca sebagai bahan evaluasi agar

kedepannya makalah ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi. Kami

berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang

membaca.

Gowa, Maret 2019


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................

Latar Belakang ................................................................................................................

Tujuan Kuliah Lapangan ...............................................................................................

Manfaat Kuliah Lapangan .............................................................................................

BAB II. PROFIL DAN DESKRIPSI BENDUNGAN ........................................................

Deskripsi Singkat ...........................................................................................................

Informasi Struktur ..........................................................................................................

BAB III. HASIL KUNJUNGAN KULIAH LAPANGAN .................................................

Gambaran Umum Pelaksanaan Kuliah Lapangan .........................................................

Pelaksanaan Kuliah Lapangan .......................................................................................

BAB IV. PENUTUP ..............................................................................................................

Kesimpulan .....................................................................................................................

LAMPIRAN DOKUMENTASI KULIAH LAPANGAN ..................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat

penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yakni

mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit, khususnya

yang berhubungan dengan air, dan berperan dalam meningkatkan standar atau

taraf/kualitas hidup masyarakat. Penyediaan air bersih untuk masyarakat

diindonesia masih dihadapkan pada beberpa permasalahan yang cukup kompleks

dan sampai saat ini belum dapat diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah yang

masih dihadapi sampai saat ini yakni masih rendahnya tingkat pelayanan air

bersih untuk masyarakat.

Salah satu upaya untuk melestarikan air ialah dengan melakukan

penampungan. Proses penampungannya pun ada berbagai cara seperti membuat

bendungan, embung, atau menampng di rumah sendiri. Tetapi untuk skala yang

lebih besar bendungan merupakan pilihan terbaik untuk menampung air dalam

skala yang sangat besar.

Bendungan adalah bangunan air yang berfungsi sebagai tempat penampung

dan penahan air dalam skala besar sehingga pembangunan bendungan harus

memperhatikan standar spesifikasi yang telah disahkan oleh dinas terkait dan

memberi perlakuan khusus dalam penanganannya mulai dari tahap persiapan

desain, pelaksanaan konstruksi dan tahap pengelolaannya. Bendungan urugan


berfungsi sebagai pengangkat permukaan air di dalam suatu waduk dan penahan

rembesan air kearah hilir serta penyangga tandon air.

Maka dari itu sangat pentingnya pengenalan bendugan bagi masyarakag

utamanya mahasiswa dari Teknik Sipil yang tentu saja merupakan bagian dari

pembelajarannya hal inilah maka kuliah lapangan di anggap perlu untuk

dilaksankan.

B. Tujuan Kuliah Lapangan

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan Kuliah Lapangan ke bendungan

Bili-bili gowa yaitu :

1. Memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa mengenai

Bendungan beserta bagian-bagiannya

2. Memberikan pengetahuan mengenai Bendungan beserta cara kerja dari

bendungan itu sendiri

3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat secara langsung

bendungan beserta bagian-bagiannya

4. Memperkaya wawasan yang berkaitan langsung tentang bendungan yang ada

di sekitar wilayah kampus

C. Manfaat Kuliah Lapangan

Adapun manfaat yang didapatkan saat menjalani kuliah lapangan yaitu :


1. Mahasiswa

a. Mengetahui secara langsung mengenai bendungan, sistem kerja

bendungan, dan masih banyak lagi

b. Mengetahui praktik langsung mengenai teori-teori yang di berikan pada

saat kuliah

2. Universitas

a. Memperoleh dan mendapatkan informasi mengenai bendungan

b. Menjalin hubungan kerja sama dengan pengelola bendungan baik dalam

bidang akedimis ataupun praktisi


BAB II

PROFIL DAN DESKRIPSI BENDUNGAN

A. Deskripsi Singkat

Sungai Jeneberang dengan panjang 75 km dan luas daerah pengalirannya 727

km2 bersumber dari Gunung Bawakaraeng pada elevasi + 2.833,00 MSL. Sungai

ini sering meluap pada saat musim hujan seperti yang terjadi pada bulan

Desember sampai dengan Januari 1976 hampir 2/3 Kota Ujung Pandang

tergenang. Timbulnya daerah genangan ini diakibatkan meluapnya air sungai

Jeneberang di daerah hilir Jembatan Sungguminasa dan sarana drainase yang tidak

memadai antara lain saluran Sinrijala, Jongala dan Panampu. Sedang pada musim

kemarau kebutuhan air untuk Kota Ujung Pandang yang berpenduduk 944.372

jiwa (menurut data tahun 1990) hanya memenuhi 35% dari kebutuhan.

Bendungan dibangun dengan tipe urugan batu, tinggi bendungan utama 73 m

dan panjang 750 m. Luas daerah tangkapan waduk sebesar 384,40 km2 dengan

kapasitas tampungan 375 juta m3 dan kapasitas tampungan efektif 346 juta m3.
B. Informasi Struktur

Adapun informasi dasar dari bendungan bendungan bili-bili yaitu :

1. Lokasi : Gowa, Sulawesi Selatan

2. Sektor : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

3. Tahun Mulai-Selesai : 1988-1995

4. Tipe : Urugan batu dengan inti tanah

5. Tinggi Diatas Dasar Sungai : 56 m

6. Tinggi Diatas Galian : 73 m

7. Panjang Puncak : 1808 m

8. Lebar Puncak : 10 m

9. Volume Tubuh Bendungan : 5290000 m

10. Biaya : Rp 780.000.000.000, -

11. Konsultan : CTI Engineering Co. Ltd, PT. Indah,Karya, PT. Exza

International

12. Kontraktor : Hazana, PT. Brantas Abipraya

13. Manfaat : Irigasi, PLTA


BAB III

HASIL KUNJUNGAN KULIAH LAPANGAN

A. Gambaran Umum Pelaksanaan Kuliah Lapangan

Adapun rincian pelaksanaan Kuliah lapangan kali ini yaitu

1. Hari/Tanggal : Kamis, 28 Februari 2019

2. Waktu : 13.00-17.00 WITA

3. Lokasi : Bendungan bili-bili Gowa Sulawesi Selatan

4. Peserta : Mahasiswa Mata kuliah Pengembangan Sumber

Daya Air kelas C

5. Penanggung Jawab : Dr.Eng Bambang Bakri, S.T, M.T

B. Pelaksanaan Kuliah lapangan

Pelaksanaan Kuliah lapangan di bendungan bili-bili di bagi menjadi tiga sesi

pelaksanaan

1. Penyambutan oleh petugas bendungan bili-bili

Pada sesi ini mahasiswa diberikan pengenalan secara umum mengenai

bendungan bili-bili ini sendiri mulai dari proses pengerjaan bendungan, biaya

pembangunan dan masih banyak lainnya. Selait itu `mahasiswa juga diberikan

informasi umum tentang bagaimana mekanisme kerja yang ada pada bendungan

bili-bili itu sendiri. Selain membahas bendungan bili-bili mahasiswa juga


diberikan penjelasan mengenai banjir yang menimpa di bulan januari 2019 di

berbagai lokasi di Sulawesi selatan.

Setelah pengenalan kami kemudian diberikan instruksi mengenai pengenalan

bangunan-bangunan bili-bili yaitu pembagian kelompok secara acak untuk

membagi arah pemberian materi di dua lokasi yang berbeda/

2. Pengenalan Bendungan Bili-Bili

Bendungan Bili-bili merupakan bendungan terbesar di Sulawesi

Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa, sekitar 30 kilometer ke arah

Timur Kota Makasar dan diresmikan pada tahun 1999. Bendungan memiki

luas waduk 40.428 ha ini dibangun dengan dana pinjmanan luar negeri

sebesar Rp. 700 miliar kerja sama dengan Japan International Cooperation

Agency ( JICA).Bendungan Bili -bili menjadi sumber air baku bagi

Perusahaan daerah Aliran Minum ( PDAM) Gowa dan Makassar dan

bermanfaat sebagai pengendali banjir Sungai Jeneberang dari debit 2.200

M3/detik menjadi 1.200 M3/ detik. Bendungan ini juga digunakan sebagai

PLTA dengan kapasitas 7 MW. Bila musim hujan, lumpur eks longsor di

kaki Gunung Bawakaraeng mengalir masuk ke waduk Bili-bili hingga

airnya menjadi keruh. Jika tingkat kekeruhan tidak mampu lagi

dijernihkan Instalasi Penjernihan Air (IPA) PDAM Gowa dan Makassar,

maka sebagian warga Makassar dan Sungguminasa Gowa tidak bisa

mendapatkan air bersih dari PDAM. Konstruksi Bili-bili didesain oleh

Sumitomo Corporation Jepang dengan bahan material beton bertulank


ST60 dengan komposisi titanium, karbon steel S45 dengan ketebalan 10

meter. Dibawahnya coran argon NDT dengan tulang carbida coating

TIALN HRC 60 (anti gempa, anti maling) Dengan ketahanan 70 tahun.

Namun, karena kekurangan anggaran, bili-bili tidak dicor beton,

hanya batu gunung, pasir, dan sirtu yang berpadu dengan bahan-bahan

diatas. Meskipun demikian bendungan ini berdiri dengan kokohnya.

Pembangunan bendungan ini menenggelamkan 4 (empat) kampung, yaitu

Kampung Bonto Parang, Lanna, Pattalikang, dan Manuju serta merendam

sekira 2.000 hektar sawah. Penduduk yang berada di keempat wilayah

tersebut terpaksa direlokasi ke daerah Mamuju. Namun ganti rugi tanah

masih bermasalah hingga kini.

3. Persyaratan Teknik Suatu Bendungan

Untuk memenuhi kriteria keamanan desain bendungan, maka

proses desain, konstruksi, dan modifikasi dari timbunan harus memenuhi

persyaratan teknis sebagai berikut :

a. Badan bendungan, fondasi, dan abutmen bendungan harus stabil terhadap

berbagai konfigurasi beban statis maupun dinamis

b. Gaya seepage yang terjadi di bawah pondasi, abutmen, dan timbunan

harus dikontrol untuk memastikan keamanan saat operasi bendungan.

Tujuan dari pengontrolan ini adalah untuk mencegah uplift force yang

berlebih, piping, dan erosi terhadap inti bendungan.


c. Freeboard yang tersedia harus mampu mencegah overtopping air melewati

bendungan termasuk settlement dari pondasi dan timbunan.

d. Spillway dan kapasitas outlet harus mampu mencegah overtopping air

yang mungkin terjadi melewati timbunan bendungan.

4. Konstruksi Bendungan Bili-Bili

Berdasarkan konstruksinya, bendungan Bili-Bili ini digolongkan

kedalam bendungan urugan, yaitu bendungan yang dibuat dengan urugan

batu, tanah, atau campuran yaitu bertipe: Bendungan urugan batu (Rock-

Fill Dams) dengan inti tanah. Bendungan tipe urugan/timbunan ini relatif

mudah dan murah untuk dikerjakan. Material timbunan mudah di dapat di

sekitar lokasi pembangunan bendungan. Bendungan yang tersusun dari

bongkahan-bongkahan batu yang saling mengunci dengan inti yang kedap

air. Inti dari bendungan ini dapat berupa tanah kedap air yang memiliki

koefisien rembesan (k) yang kecil.

Ada 3 bagian utama dari rock-fill dams ini, yaitu : urugan batu

utama, inti kedap air, dan bagian pendukung lainnya seperti instrumentasi

bendungan. Inti kedap air fungsinya untuk menahan laju rembesan yang

terjadi pada tubuh bendungan. Material isian untuk inti ini biasa terdiri

dari jenis tanah clay/silty clay/clayey silt yang memiliki koefisien

rembesan (k) yang relative kecil. Terdapat beberapa ketentuan material

yang harus dipenuhi dalam pembangunan sebuah bendungan, diantaranya

yaitu kepadatan inti (core) dari bendungan harus ≥ 90% (dry ≥ 90%).
5. Kondisi Tingkatan Operasi Status Bendungan Bili-bili

1) Elevasi Normal : +99,50 m

2) Elevasi Pemantauan : + 99,64 m

3) Elevasi Waspada : + 100,0 m

4) Elevasi Siaga : + 101,60 m

5) Elevasi Awas : + 103,0 m

6. Spillway Bendungan Bili-bili

 Untuk mengendalikan tinggi air saat terjadinya banjir, dimana

pengendalian spillway ini yakni dengan mengatur kedudukan

pintunya agar kedudukan air pada waduk dalam keadaan stabil.

 Selain itu Spillway juga berfungsi mengurangi banyak sedimen

yang masuk ke dalam waduk dengan cara yang sama yakni

mengatur buka dan tutupnya pintu air spillway.

 Spillway pada bendungan Bili-Biliini berjumlah 2 buah.

7. Trasboom Bendugan Bili-Bili

 Konstruksi yang berfungsi untuk pengambilan sampah di waduk

Bili-Bili dengan cara disaring dengan mengunakan trashboom dan

tresrek (jaring-jaring pada besi).

 Sampah-sampah yang masuk ke dalam waduk walaupun sudah

ditangani oleh cek dam namun masih terlihat kerena melalui hujan
angin dan lain sebagainya, maka melalui trasbom ini dapat disaring

dan dibersihkan kembali sampah-sampah yang ada di dalam waduk

 Trasboom juga digunakan untuk menahan sedimen melayang agar

tidak bisa masuk ke Intake maupun ke Pintu air spilway.


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Bendungan merupakan bangunan penahan buatan yang terbuat dari urugan

atau beton sehingga dapat menampung air baik secara alamiah maupun buatan.

Bendungan urugan terdiri dari bendungan urugan serba sama (homogenous),

bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di dalam tubuh bendungan

(claycore rockfill dam, zone dam) dan bendungan urugan batu dengan lapisan

kedap air di muka (concrete face rockfill dam) (Andrijanto dan Wulan

Pamungkas, 2011).

Air yang ditampung akibat dibangunnya bendungan biasanya digunakan

untuk irigasi, pasok air baku untuk air minum, industri dan perkotaan, perikanan

serta pembangkitan listrik. Manfaat lain bendungan adalah untuk pengendalian

banjir dan pariwisata. Disamping untuk menampung air, bendungan juga

dibangun untuk menampung material lain, seperti buangan/limbah pertambangan

dan lahar dingin. Bendungan untuk menahan lahar dingin disebut juga bendungan

sabo (sabo dam).


LAMPIRAN DOKUMENTASI

KULIAH LAPANGAN
DAFTAR PUSTAKA

https://blogs.uajy.ac.id/theochandra/2013/12/20/laporan-kuliah-lapangan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Bendungan

Anda mungkin juga menyukai