OLEH :
KELOMPOK 3 :
Andikha Julianto Rurupadang ( D111 14 516 )
Mukarramah Latief ( D 111 16 018 )
Niels Pasorong ( D111 16 306 )
Ainun Fajria ( D111 16 505 )
Moh. Ageng Tirtayasa P ( D111 16 517 )
Eka Dewi Sekar Sari ( D111 16 522)
Muflih Abdul Azhim ( D111 16 537 )
Puji syukur kehadirat Allah SWT sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktu yang
telah ditentukan. Tak lupa, shalawat serta salam kami curahkan kepada junjungan
pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian
makalah ini hingga rampungnya makalah ini. Adapun tujuan pembuatan laporan
ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan Sumber Daya
Air sekaligus memberi informasi bagi setiap pembaca mengenai isi makalah ini .
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan laporan ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sebagai bahan evaluasi agar
kedepannya makalah ini dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi. Kami
berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca.
Kesimpulan .....................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang berhubungan dengan air, dan berperan dalam meningkatkan standar atau
dan sampai saat ini belum dapat diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah yang
masih dihadapi sampai saat ini yakni masih rendahnya tingkat pelayanan air
bendungan, embung, atau menampng di rumah sendiri. Tetapi untuk skala yang
lebih besar bendungan merupakan pilihan terbaik untuk menampung air dalam
dan penahan air dalam skala besar sehingga pembangunan bendungan harus
memperhatikan standar spesifikasi yang telah disahkan oleh dinas terkait dan
utamanya mahasiswa dari Teknik Sipil yang tentu saja merupakan bagian dari
dilaksankan.
saat kuliah
2. Universitas
A. Deskripsi Singkat
km2 bersumber dari Gunung Bawakaraeng pada elevasi + 2.833,00 MSL. Sungai
ini sering meluap pada saat musim hujan seperti yang terjadi pada bulan
Desember sampai dengan Januari 1976 hampir 2/3 Kota Ujung Pandang
Jeneberang di daerah hilir Jembatan Sungguminasa dan sarana drainase yang tidak
memadai antara lain saluran Sinrijala, Jongala dan Panampu. Sedang pada musim
kemarau kebutuhan air untuk Kota Ujung Pandang yang berpenduduk 944.372
jiwa (menurut data tahun 1990) hanya memenuhi 35% dari kebutuhan.
dan panjang 750 m. Luas daerah tangkapan waduk sebesar 384,40 km2 dengan
kapasitas tampungan 375 juta m3 dan kapasitas tampungan efektif 346 juta m3.
B. Informasi Struktur
8. Lebar Puncak : 10 m
11. Konsultan : CTI Engineering Co. Ltd, PT. Indah,Karya, PT. Exza
International
pelaksanaan
bendungan bili-bili ini sendiri mulai dari proses pengerjaan bendungan, biaya
pembangunan dan masih banyak lainnya. Selait itu `mahasiswa juga diberikan
informasi umum tentang bagaimana mekanisme kerja yang ada pada bendungan
Timur Kota Makasar dan diresmikan pada tahun 1999. Bendungan memiki
luas waduk 40.428 ha ini dibangun dengan dana pinjmanan luar negeri
sebesar Rp. 700 miliar kerja sama dengan Japan International Cooperation
M3/detik menjadi 1.200 M3/ detik. Bendungan ini juga digunakan sebagai
PLTA dengan kapasitas 7 MW. Bila musim hujan, lumpur eks longsor di
hanya batu gunung, pasir, dan sirtu yang berpadu dengan bahan-bahan
Tujuan dari pengontrolan ini adalah untuk mencegah uplift force yang
batu, tanah, atau campuran yaitu bertipe: Bendungan urugan batu (Rock-
Fill Dams) dengan inti tanah. Bendungan tipe urugan/timbunan ini relatif
air. Inti dari bendungan ini dapat berupa tanah kedap air yang memiliki
Ada 3 bagian utama dari rock-fill dams ini, yaitu : urugan batu
utama, inti kedap air, dan bagian pendukung lainnya seperti instrumentasi
bendungan. Inti kedap air fungsinya untuk menahan laju rembesan yang
terjadi pada tubuh bendungan. Material isian untuk inti ini biasa terdiri
yaitu kepadatan inti (core) dari bendungan harus ≥ 90% (dry ≥ 90%).
5. Kondisi Tingkatan Operasi Status Bendungan Bili-bili
ditangani oleh cek dam namun masih terlihat kerena melalui hujan
angin dan lain sebagainya, maka melalui trasbom ini dapat disaring
PENUTUP
Kesimpulan
atau beton sehingga dapat menampung air baik secara alamiah maupun buatan.
bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di dalam tubuh bendungan
(claycore rockfill dam, zone dam) dan bendungan urugan batu dengan lapisan
kedap air di muka (concrete face rockfill dam) (Andrijanto dan Wulan
Pamungkas, 2011).
untuk irigasi, pasok air baku untuk air minum, industri dan perkotaan, perikanan
dan lahar dingin. Bendungan untuk menahan lahar dingin disebut juga bendungan
KULIAH LAPANGAN
DAFTAR PUSTAKA
https://blogs.uajy.ac.id/theochandra/2013/12/20/laporan-kuliah-lapangan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Bendungan