NAMA PENYUSUN :
KELAS X-1
Salah satu tujuan kami dalam menulis laporan penelitian ini adalah sebagai
dokumentasi dan juga bentuk evaluasi kegiatan penelitian yang kami lakukan.
Laporan yang kami buat ini berdasarkan data-data yang valid yang telah
dikumpulkan dalam berbagai metode dan sumber.
Dalam penyusunan laporan penelitian ini tentu tak lepas dari pengarahan
dan bimbingan berbagai pihak. Maka kami ucapkan rasa hormat dan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam proses
penulisan laporan penelitian ini.
Penyusun
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Penyusun,
Siswa Siswa
Siswa Siswa
Disetujui oleh
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
ABSTRAK.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A. LATAR BELAKANG..................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................
C. TUJUAN PENELITIAN..............................................................
D. MANFAAT PENELITIAN..........................................................
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................
BAB V PENUTUP.........................................................................................
A. KESIMPULAN..................................................................................
B. SARAN..............................................................................................
LAMPIRAN...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
iv
ABSTRAK
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi. Air telah menutupi hampir 71% permukaan
Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik air yang tersedia di Bumi. Air
sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub
dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan,
hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-
objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan,
hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air,
sungai, muara) menuju laut. Dalam kegunaannya sehari – hari, sumber daya
air ini digunakan dalam berbagai bidang. Mulai dari bidang pertanian, bidang
distribusi air bersih, rekreasi, PLTA dan lain sebagainya. Karena
pemakaiannya yang cukup banyak inilah perlu dilakukan pengelolaan sumber
daya air yang baik dan tersistematis. Di Kabupaten Ponorogo, khususnya di
Kecamatan Sawoo terdapat sebuah tampungan sumber daya air berupa yang
bernama Waduk Bendo.
Waduk ini di desain sebagai pemenuhan kebutuhan air untuk air bersih
dan irigasi di kawasan sekitar Waduk yang didapat dari laporan akhir
pembangunan Waduk Bendo, dikatakan bahwa kapasitas air di Waduk Bendo
ini cukup untuk pemenuhan kebutuhan air bersih sebesar 11.73 juta m3 per
tahun 370 lt/dtk sesuai dengan Laporan CDMP untuk proyeksi tahun 2025
sedangkan untuk irigasi dapat digunakan untuk 3299 Ha lahan pertanian. Pada
perencanaannya, tercantum salah satu fungsi Waduk Bendo yakni sebagai
penyedia air bersih untuk domestik maupun industri bagi masyarakat
setempat. Namun hingga kini belum ada fasilitas yang memenuhi fungsi
tersebut. Hal ini lah yang melatar belakangi kita dalam pengerjaan Tugas
Geografi ini.
6
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa Bendungan Bendo sangat dibutuhkan?
2. Bagaimana sistem kerja Bendungan Bendo?
3. Bagaimana dampak dan manfaat Bendungan Bendo bagi Masyarakat
sekitar?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Melaksanakan tugas Mata Pelajaran geografi
2. Mengidentifikasi objek studi penelitian
3. Menyajikan gambaran lengkap mengenai sistem Bendungan Bendo
4. Mengembangkan gagasan dasar mengenai permasalahan yang ada di
Bendungan Bendo
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Menambah wawasan siswa siswi tentang Bendungan Bendo
2. Meningkatkan pemahaman tentang konsep dasar ilmu geografi
3. Menerapkan konsep dasar ilmu geografi dalam kehidupan sehari-hari
4. Meningkatkan kemampuan teamwork setiap anggota
5. Meningkatan pengetahuan tentang Bendungan Bendo
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kondisi Wilayah
Proyek Pembangunan Waduk Bendo terletak ± 21 km dari kota
Ponorogo atau ± 200 km dari kota Surabaya di Jawa Timur. Waduk Bendo
terletak antara garis lintang selatan 7º 49' 33'' dan 7º 59' 36'' dan garis bujur
timur 111º 34' 57'' dan 111º 44'. Lokasi bendungan untuk waduk Bendo ± 20
km di hulu pertemuan dengan Kali Madiun, dengan daerah tangkapan air
seluas 120,63 km2 . Morfologi daerah rencana bendungan merupakan daerah
perbukitan dengan ketinggian antara EL. +150 m sebagai elevasi dasar sungai
sampai EL. +450 m di sisi kiri sungai dan EL. +250 m di sisi kanan sungai.
Serta memiliki kemiringan tanah yang bervariasi mulai dari kemiringan 0
derajat hingga >45 derajat.
8
Pendidikan penduduk Dusun Bendo termasuk dalam kategori pendidikan
rendah. Sebagian besar penduduk memiliki pendidikan Tamat SD (68,6%).
Tingkat pendidikan yang rendah ini menyebabkan penduduk Dusun Bendo
tidak memiliki ketrampilan khusus sehingga mereka hanya bekerja sebagai
petani (buruh tani).
Hubungan sosial masyarakat Dusun Bendo masih memiliki tingkat hubungan
sosial yang tinggi yang terjalin di masyarakat. Hubungan sosial yang tinggi
tersebut dapat dilihat dari keikutsertaan penduduk dalam gotong royong,
keikutsertaan penduduk dalam kelompok tani, keikutsertaan penduduk dalam
keagamaan, keikutsertaan penduduk dalam acara hajatan. Hal ini karena ikatan
kekeluargaan penduduk di Dusun Bendo yang masih sangat tinggi, mereka
sadar bahwa mereka tinggal di kawasan desa hutan milik lahan perhutani
sehingga untuk kegiatan sosial, tolong menolong masih erat hubungannya
karena mereka sadar bahwa mereka masih membutuhkan bantuan dari orang
lain.
Karakteristik ekonomi masyarakat yang ada di Dusun Bendo memiliki
pendapatan pokok Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 /bulan. Pendapatan pokok
ini jika dikaitkan dengan Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah
Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Ponorogo masih tergolong rendah karena
rata – rata pendapatan penduduk masih termasuk dalam kategori minim sesuai
dengan UMR/UMK Kabupaten Ponorogo pada tahun 2016 sebesar Rp.
1.283.000,00 sedangkan pada tahun 2017 sebesar Rp. 1.388.847,50.
Penghasilan yang masih tergolong rendah ini disebabkan karena pendapatan
didapatkan dari pekerjaan penduduk di Dusun Bendo yang mayoritas bekerja
di sektor pertanian yang tidak pasti dan tidak menentu tergantung musim.
9
Dalam proses pembangunan bendungan utama ini memiliki pekerjaan
yang kompleks maka dari itu perlu dilakukan identifikasi terkait metode
pelaksanaan jenis material yang dipakai cara mendapatkan material alat berat
penunjang pekerjaan dan faktor penghambat dalam pekerjaan pembangunan
bendungan utama. Bendungan utama (main dam) pada bendungan Bendo
Ponorogo memiliki type timbunan zona inti tegak. Dalam pengerjaan
bendungan utama terdiri dari beberapa tahapan utama pelaksanaan yaitu
pembersihan (clearing) galian dan urugan kembali perbaikan fondasi
(foundation treatment) tahapan ini meliputi (consolidation grouting blanket
grouting dan curtain grouting) timbunan material tahapan ini meliputi
(timbunan zona kedap inti kedap air (clay) timbunan zona filter (pasir dan
kerikil) timbunan zona transisi (batu) dan timbunan rip-rap dan instrumentasi
diantaranya Pore Pressure Meter Seepage Water Measuring Device Multi-
Layer Settlement Measuring Equipment Crest Settlement Survey Points
Surface Settlement Survey Points Observation Well Dan AWLR (Automatic
Water Level Recorder).
10
Madiun. "Rehab bendung ini dilaksanakan secara bertahap sejak 2019 dan
direncanakan hingga tahun 2023. Total anggaran yang dibutuhkan hingga
2023 diperkirakan sebesar Rp 135 miliar" tuturnya. Agus menyatakan, untuk
rehabilitasi jaringan irigasi, pelaksanaannya juga dilakukan melalui metode
Padat Karya Tunai P3TGAI dimana pekerjaan
perbaikan/rehabilitasi/peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif yang
melibatkan masyarakat, untuk mendukung kedaulatan pangan.
Dalam memenuhi kebutuhan air untuk tanaman yang diperoleh dari air
hujan, sistem irigasi atau dengan sumber air permukaan menjadi solusi.
Keberadaan irigasi juga menjadi faktor penting bagi petani untuk
meningkatkan produktivitasnya. Petani pekerja diberikan upah harian atau
mingguan, sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa
terutama di antara musim tanam dan panen. Ada tiga aspek dari keberadaan
irigasi pertanian ini yaitu produktivitas, peningkatan Indeks Pertanaman (IP)
pertanian dan meningkatnya kesejahteraan petani. "Mengapa demikian, oleh
karena irigasi memberikan pasokan air stabil kepada lahan sawah, sehingga
perkembangan budidaya padi petani berjalan dengan baik," tutur Ali. Irigasi
pertanian diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, tak hanya untuk
sektor tanaman pangan, tetapi juga untuk sektor hortikultura, perkebunan dan
peternakan.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat penelitian
Kami meneliti Bendungan Bendo yang terletak di Desa Ngindeng,
Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
B. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Ahad, 3 September 2023 mulai pukul
09.00 s/d 12.00.
C. Tahapan penelitian
a) Persiapan
Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai
pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap awal ini, disusun hal-hal
penting yang harus segera dilakukan dengan tujuan untuk mengefektifkan
waktu. Kami merencanakan jadwal observasi dan beberapa pertanyaan
wawancara untuk masyarakat sekitar mengenai dampak dan manfaat
dibangunnya Bendungan Bendo.
b) Survey Lapangan
Survey lapangan dan identifikasi lapangan ini digunakan sebagai
langkah awal dari pengerjaan dari penelitian ini. Survey lapangan ini
meliputi survey daerah lokasi khususnya Waduk Bendo dan Survey
daerah penduduk di sekitar Desa Ngindeng.
c) Studi Literatur
Studi literatur ini akan berguna sebagai tambahan informasi yang dapat
dipakai ketika penelitian akan dilaksanakan. Studi literatur yang dipakai
dalam kegiatan ini adalah literatur yang berhubungan dan relevan
dengan sistem pengelolaan distribusi air bersih, baik dari segi teknis
12
sarana prasarana ataupun pengelolaannya. Literatur dapat berupa
makalah, tesis, jurnal dan sebagainya.
13
BAB IV
PEMBAHASAN
"Ini kan leluhur kita, asal usul kita. Sudah seharusnya menghormati dan
menghargai, jadi dipindah makamnya daripada kualat nanti," tutur Agung kepada
wartawan, Senin (29/11/2021). Ada juga dampak positif bendungan bendo bagi
masyarakat terhadap produktivitas pertanian, ketahanan irigasi, dan juga
mendorong penurunan angka kemiskinan. Bendungan Bendo ini juga bermanfaat
bagi masyarakat Kabupaten Ponorogo khususnya. Manfaat yang paling utama
adalah untuk suplesi irigasi. Suplai air irigasi selama ini mungkin adalah irigasi
14
bendung atau tadah hujan. Dengan bendungan ini maka suplesi irigasi akan ada
sepanjang tahun, ini kehandalan Waduk Bendo. Sawah yang akan merasakan
manfaatnya adalah 7.800 hektare (3.680 hektare di Ponorogo dan sisanya di
Kabupaten Madiun).
Suplesi irigasi dari Bendungan Bendo ini tentu sangat berdampak pada
kegiatan pertanian. Masyarakat yang berprofesi sebagai petani tentu lebih
produktif karena pengairan sawah mereka lebih lancar dan menjanjikan. Dengan
hal ini, hasil panen akan maksimal serta keberlangsungan hidup petani dapag
bertahan dengan mata pencaharian tersebut. Sehingga dapat menampung lapangan
pekerjaan lebih luas dan mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat.
15
digunakan untuk relokasi. Bahkan lahan garapan yang sedianya untuk mereka
bercocok tanam, juga belum ada kesepakatan yang jelas. “Kami mohon
keadilannya kepada pemerintah, jangan sampai kami terusir dari rumah kami
sendiri,” ujar Kelvin, salah satu warga yang tergusur. Pemerintah menindaklanjuti
permasalahan sertifikat rumah dan lahan dengan melaksanakan semua tahapan
untuk relokasi dan ganti rugi melalui prosedur yang benar. Satpol PP untuk
membantu dalam proses menertibkan sertifikat.
16
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
17
LAMPIRAN
18
19
DAFTAR PUSTAKA
20
https://id.scribd.com/document/417836614/SEJARAH-DIBANGUNNYA-
WADUK-BENDO-PONOROGO-docx
21