KELOMPOK KE-3
Anggota kelompok :
DEPARTEMEN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Lapangan yang berjudul “Objek Wisata
Pemandian Aie Angek” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Geografi Sosial. Selain itu, laporan ini bertujuan agar penulis dan
pembaca memahami bagaimana cara geografi dilingkungan sosial khususnya di Objek Wisata
Pemandian Aie Angek.
Tak lupa ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Nofrion, M.Pd yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis
tekuni. Kemudian, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih dan selamat membaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu program studi yang dinilai dapat menengembangkan wawasan, keterampilan,
kecakapan dan kreativitas seorang mahasiswa untuk memasuki dunia kerja adalah dengan
melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan. Dimana setiap mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja
Lapangan dituntut harus mampu mengembangkan dirinya sendiri untuk bersosialisasi dan
mempraktekan secara langsung ilmu yang sudah didapatkan dari bangku kuliah ke dunia kerja
lapangan. Secara garis besar seperti yang kita lihat bahwa pendidikan yang dilakukan di perguruan
tinggi masih terbatas pada pemberian praktek dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas,
agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja lapangan,
maka mahasiswa tentunya perlu melakukan pelatihan kerja lapangan secara langsung terjun
kelapangan tersebut yang berkaitan dengan program studi yang ditempuh.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Universitas Negeri Padang dengan jurusan Geografi baik itu
Pendidikan maupun Non Kependidikan merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap
tahunnya bagi para mahasiwa semester yang sudah di tetapkan oleh dosen, dan tentunya setiap
mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan serta membuat laporan Kuliah Kerja Lapangan. Selain
pengalaman yang didapat sangat bermanfaat bagi para mahasiswa, Kuliah Kerja Lapangan itu
sendiri mejadi tolak ukur bagi bagi mahasiswa geografi UNP dalam melihat etos kerja yang
dimiliki oleh setiap mahasiswa. Sesuai dengan tujuan Universitas Negeri Padang, yang
mempersiapkan tenaga ahli dan terampil yang diharapkan dapat terjun langsung ke dunia
indusri/kerja. Telah diketahui bersama, bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan dilakukan di
daerah Jorong Padang Belimbing, Nagari Koto Sani, Kecamatan X Singkarak, Kabupaten Solok.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Wisata pemandian aia angek ini memiliki demografi yang unik berupa daratan,
perbukitan yang dialiri sungai air hangat dan dingin yang membentang sepanjang 2 km.
Masyarakat memanfaatkan sungai ini untuk mengaliri sawah, jadi ada sawah air dingin dan
hangat. Air hangat juga dimanfaatkan langsung oleh masyarakat desa wisata Koto Sani sebagai
Wisata Alam Air Hangat. Selain untuk mandi dan berenang banyak juga
masayarakat/wisatawan memanfaatkan air hangat ini untuk pengobatan, bahkan berdasarkan
cerita dari para orang tua kampung, dulunya banyak orang dari luar yang bermalam di Surau
dekat air hangat untuk berobat. Sekarang wisata alam Air Hangat, semakin berbenah diri
hingga bisa menyajikan wisata alam air hangat yang representatif. Sumber mata airnya juga
sangat istimewa, karena keluar dari dalam tanah di berbagai lokasi, diantaranya aia angek
karambia, sawah jariang dan beberapa lokasi lainnya. Wisatawan yang berkunjung ke
pemandian aia angek ini percaya aia angek ini dapat menyembuhkan penyakit, mulai dari
penyakit kulit, stroke dan lainnya sehingga pemandian ini tidak pernah sepi pengunjung.
3
Keterlibatan pemerintah dalam mendukung objek wisata pemandian Aie Angek sebenarnya
sudah ada seperti bantuan dana untuk pembangunan objek wisata tersebut. Pemerintah sangat
mendukung objek wisata tersebut karena merupakan ciri khas yang ada di Jorong Padang
Belimbing. Masyarakat disekitar Jorong Padang Belimbing membentuk suatu kelompok sadar
wisata yang tujuannya untuk mengurus dan mengembangkan objek wisata Pemandian Aie
Angek. Kelompok tersebut bernama PokWarDis (Kelompok Sadar Wisata). PokWarDis yang
turun tangan dalam masalah dan solusi yang ada di pemandian aie angek. Mereka yang
mengajukan proposal untuk pembangunan pemandian ke berbagai dinas pemerintahan yang
ada di Kota Padang. Mereka juga yang menjaga keamanan serta keasrian yang ada di objek
wisata pemandian aie angek tersebut. Berkat PokWarDis, objek wisata pemandian aie angek
tersebut telah memiliki tiga kolam dan 1 mushola. Selain itu tersedia juga tempat MCK yang
dipisah amtara laki-laki dan perempuan.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pemandian aia angek adalah pemandian yang terletak di Jorong Padang Belimbing, Nagari
Koto Sani, Kecamatan X Singkarak, Kabupaten Solok. Aia angek ini memiliki keunikan, karena
suhu panas pada air berasal dari panas bumi. Dulunya aia angek tantara jepang untuk penyakit
kulit. Lokasi Air hangat ini terbagi dua, ada yang dibagian bawah dan ada yang dibagian atas,
dibagian atas masyarakat menyebutnya sebagai “Aia Angek Japang”. Wisatawan yang berkunjung
ke pemandian aia angek ini percaya aia angek ini dapat menyembuhkan penyakit, mulai dari
penyakit kulit, stroke dan lainnya sehingga pemandian ini tidak pernah sepi pengunjung.
Masyarakat Jorong Padang Belimbing berharap objek wisata tersebut bisa dikenal hingga ke
seluruh Indonesia bahkan hingga ke negeri tetangga. Pemerintah sangat mendukung objek wisata
tersebut karena merupakan ciri khas yang ada di Jorong Padang Belimbing. Masyarakat disekitar
Jorong Padang Belimbing membentuk suatu kelompok sadar wisata yang tujuannya untuk
mengurus dan mengembangkan objek wisata Pemandian Aie Angek. Kelompok tersebut bernama
PokWarDis (Kelompok Sadar Wisata). Kendala dalam objek wisata pemandian Aie Angek adalah
sengekta tanah. Kendala lain yang dihadapi adalah masalah dana dalam pembangunan. Dana
sendiri biasanya diajukan oleh Kelompok Sadar Wisata (PokDarWis) ke beberapa dinas
pemerintahan yang ada di Kota Padang. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan yang ada
di objek wisata tersebut. Masyarakat berharap ada bantuan dari relawan atau pemerintah untuk
pengembangan objek wisata Pemandian Aie Angek tersebut. Masyarakat juga berharap partisipasi
dari mahasiswa UNP untuk memperkenalkan dan mengembangkan objek wisata Aie Angek ini
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih dan selamat membaca.
5
DAFTAR PUSTAKA
Delvita, Mayandri Rezi (2016). Penerapan Sapta Pesona Di Objek Wisata Pemandian Aie Angek
Bukik Gadang Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Dari Repository Universtias
PGRI SUMATERA BARAT. Diakses pada 24 Desember 2023 dari https://repo.stkip-
pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4152/
Nofrion,dkk (2023). Penerapan Metode Kasus Dalam Pelatihan Penguatan Kapasitas
Pokdarwis Sebagai Pengelola Objek Wisata Pemandian Aia Angek di Jorong Padang
Belimbing Nagari Koto Sani. Dari Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian
Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo. Diakses
pada 24 Desember 2023 dari https://www.researchgate.net/publication/373298626_1933-
4682-1-PB
Metro Padang (2023). UNP Kembangkan Objek Wisata Pemandian Aia Angek Padang
Belimbing Koto Sani, Kabupaten Solok. Diakses pada 25 Desember 2023 dari
https://metropadang.com/2023/08/unp-kembangkan-objek-wisata-pemandian-aia-angek-
padang-belimbing-koto-sani-kabupaten-solok/
6
LAMPIRAN
6.1 Dokumentasi
7
8
9