Anda di halaman 1dari 10

WISATA BUNUT NGENGKANG

KABUPATEN LOMBOK BARAT-NTB

DOSEN PENGAMPU :

DYAH INDRASWARI, S.Pd, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

RINISPU HIDAYAH E1E022047

ARSY SUSANTRI E1E022068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tugas kelompok ini dengan judul
“Observasi wisata Bunut ngengkang” tepat pada waktunya. Penulisan dari laporan kegiatan
observasi ini untuk memenuhi salahsatu tugas dalam mengikuti mata kuliah Ilmu pendidikan
sosial. Selain itu, laporan observasi ini bertujuan untuk membantu memberikan informasi tentang
salah satu destinasi wisata di Desa Sesaot Kabupaten Lombok barat bagi para pembaca dan juga
bagi penulis pada umumnya. Dengan selesainya penyusunan laporan tugas kelompok mengenai
kegiatan ObservasiBunut Ngengkang, kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dyah
Indraswari, S.Pd, M.Pd. Sebagai dosen yang telah memberikan tugas ini, serta kepada anggota
kelompok yang telah kooperatif atau bekerja sama dengan baik. Dalam penyusunan laporan
tugas kelompok ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan observasi ini masih jauh dari
sempurna karena adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu,
selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan serta
kesempurnaan laporan observasi tidak langsung mengenai Bunut ngengkan ini.

Mataram,11 April 2023

Penulis,

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................iv
1.3 Tujuan Makalah....................................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................v
2.1 Aspek- Aspek Yang Terdapat Pada Wisata Bunut Ngengkang.............................................v
2.2 Kekuatan, Kelemahan, Ancaman, dan Peluang dari Wisata Bunut Ngengkang..................vi
2.3 Mengidentifikasi Fakta, Konsep, Generalisasi dan Teori Wisata Bunut Ngengkang..........vii
2.4 Nilai sikap yang harus dimiliki untuk melestarikan Bunut ngengkang...............................vii
2.5 Keterampilan intelektual personal dan sosial apa yang dimiliki siswa ketika mempelajari
tema tersebut.............................................................................................................................viii
BAB III PENUTUP........................................................................................................................ix
3.1 kesimpulan............................................................................................................................ix
3.2 lampiran.................................................................................................................................x

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Observasi adalah suatu aktivitas pengamatan terhadap suatu objek tertentu secara cermat
dan langsung di lokasi penelitian tersebut berada. Observasi juga termasuk kegiatan
pencatatan secara sistematis mengenai gejala semua objek yang diteliti. Sedangkan
Observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan dengan mencatat ataupun
merekam kejadian dengan menggunakan peralatan, alat fotografi, atau peralatan
elektronik untuk kemudian dianalisis. Setelah observasi atau penelaahan dilakukan,
mahasiswa diwajibkan untuk menyusun karya tulis berupa laporan tugas kelompok dalam
bentuk Soft file. Laporan observasi ini adalah hasil dari tugas kelompok yang telah
selesai kami lakukan. Dalam penyusunan laporan observasi ini, mahasiswa diharapkan
dapat melaporkan segala informasi dan hasil pengamatan (penelaahan) atau observasi
tidak langsung yang diperoleh selama menjalankan tugas kelompok tersebut. Tema
laporan observasi ini membahas tentang salahsatu objek wisata yaitu Bunut ngengkang
yang terletak di kabupaten Lombok barat. Dan alasan kami memilih destinasi Bunut
Ngengkang karena wisata ini masi terjaga keasriannya serta memiliki potensi pariwisata
yang sangat bagus apabila dapat lebih ditingkatkan kualitas dari segi pengembangan dan
pengelolaannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana aspek-aspek pada wisata bunut ngengkang?
2. Apa saja kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang wisata Bunut Ngengkang?
3. Indentifikasilah fakta, konsep, generalisasi, dan teori wisata Bunut Ngengkang!
4. Apa saja nilai dan sikap untuk melestarikan pontensi wisata Bunut Ngengkang ini ?
5. Apa keterampilan intelektual personal dan social yang harus dimiliki siswa
berdasarkan wisata Bunut Ngengkang ini?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahiu aspek-aspek pada wisata bunut ngengkang?
2. untuk mengetahui apa saja kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang wisata Bunut
Ngengkang?
3. Untuk mengetahui indentifikasi fakta, konsep, generalisasi, dan teori wisata Bunut
Ngengkang!

4. Untuk mengetahui apa saja nilai dan sikap untuk melestarikan pontensi wisata Bunut
Ngengkang ini ?

5. Untuk mengetahui apa keterampilan intelektual personal dan social yang harus dimiliki
siswa berdasarkan wisata Bunut Ngengkang ini?

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aspek- Aspek Yang Terdapat Pada Wisata Bunut Ngengkang


1. Aspek sejarah
Bunut ngengkang merupakan tempat wisata yang berada di Desa Sesaot Kabupaten
Lombok barat. Bunut ngengkang ini wisata sungai yang berbentuk kolam dengan air
jernih berwarna kebiruan yang berasal langsung dari mata air. Asal usul nama Bunut
ngengkang ini diambil pada sebuah pohon beringin yang sangat besar dan tumbang
disekitaran wisata tersebut dalam posisi akarnya yang mengangkang seperti orang split,
kata “Bunut” yang berarti beringin dan kata “Ngengkang” yang berarti mengangkang
nama tersebut masi digunkan hingga saat ini. Bunut ngengkang ini sudah beroprasi 7
tahun lamanya yaitu pada tahun 2016 akan tetapi baru buming pada tahun 2020 hingga
mencapai pengunjung wisatawan asing. Awal mula berdirinya wisata ini hanya bermodal
batang pisang yang digunakan untuk menambah estetika wisata tersebut, akan tetapi
lambat laun seiring dengan pemasukan hasil dari wisata ini warga sekitar mulai
mebendung sungai tersebut hingga membentuk kolam dengan airnya alami dari alam,
tujuan dari pembendungan air supaya saat musim kemarau sungai tidak mengalami
kekeringan dan wisata tetap mendapatkan pemasukan. Pada tahun 2023 dimana
pemasukan dari wisata tersebut sudah dibilang stabil dan sangat memikat banyak
pengunjung kini sudah tidak lagi menggunakan pohon pisang , renovasi yang dilakukan
sedikit demi sedikit sehingga membuat wisata tersebut semakin bagus terutama dijadikan
spot foto anak kekinian.

2. Aspek politik
Wisata Bunut ngengkang belum dicampur tangan oleh pemerintah dimana dana
pembangunan dan pengelolaanya masi mengandalkan dana dari hasil wisatawan yang
berkunjung. Pada tahun 2021 sempat ada penawaran dana dari Kesatuan Pengelolaan
Hutan(KPH) sebesar 10%, akan tetapi dana tersebut tidak ada kabar hingga saat ini,
sehingga wisata Bunut ngengkang tidak dicampur tangan pemerintah.

3. Aspek geografi
Secara fisik Bunut ngengkang ini berada dikawasan pemukiman warga daerah
pegunungan tepatnya di desa Sesaot. Udara di desa tersebut masi sangat bersih dan asri
dimana alam masi terjaga dengan baik walaupun dijadikan tempat wisata. Perbandingan
suhu di desa Sesaot jika dibanding dengan kota Mataram ialah 83%, hal ini membuat
desa Sesaot terasa lebih sejuk. Menurut warga sekitar ada sedikit keanehan disekitaran
sungai Bunut ngengkang dimana saat musim kemarau sungai ini jarang mengalami
kekeringan, meskipun terjadi kekeringan akan tetapi tidak lama kembali seperti biasanya,

v
padahal pada sungai lainnya jika musim kemarau akan mengalami kekeringan yang
berkepanjangan.

4. Aspek sosial budaya


Warga desa Sesaot masi sangat kental akan budaya dan adab sopan santunnya,
dimana keberadaan wisata Bunut ngengkang ini semakin lama semakin terkenal dan
mengundang banyak wisatawan mulai dari wisatawan lokal hingga wisatawan asing
tentu saja ini menjadi perhatian warga skitar untuk tetap bisa menanamkan nilai budaya
dan sopan santun kepada wisatawan terutama wisatawan asing yang cara berpakaiannya
masi minim. Warga sekitar tidak sungkan untuk menegur setiap orang jika orang tersebut
berpakaian minim walaupun saat mandi, sehingga hal ini masi membuat desa tersebut
tetap jalan budaya dan adat istiadatnya. Terutama budaya gotong royong di desa Sesaot
masi sangat kental dimana Bunut ngengkang juga dibangun atas patisipasi dari warga
sekitar.

5. Aspek ekonomi
Menurut hasil wawancara dri salah satu penanggung jawab Bunut ngengkang yaitu Ama
Agus mengatakan bahwa pendapatan dari Bunut ngengkang yaitu 5-6 jt/hari saat hari
besar seperi hari raya,tahun baru, dll, dan 2-3 jt/ hari saat hari-hari biasanya. Dana ini
digunakan untuk pembangunan masjid, renovasi atau penambahan fasilitas dan sisanya
untuk penanggung jawab. Selain itu juga Bunut ngengkang menyediakan gerai untuk para
pedagang, hal ini tentu saja dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat
setempat. Gerai yang disediakan tersebut tidak menggukan sistem sewa akan tetapi
pedagang bisa memberi seikhlasnya untuk sumbangan ke pembangunan masjid. Biaya
masuk ke bunut ngengkang yaitu 3000/orang dengan parkir 5000 untuk gendaraan roda
dua dan 10.000 untuk kendaraan roda empat.

2.2 Kekuatan, Kelemahan, Ancaman, dan Peluang dari Wisata Bunut Ngengkang
A. Kekuatan

Kekuatan yang dimiliki wisata Bunut Ngengkang ini mulai dari tempatnya yang indah.
Kemudian Bunut Ngengkang ini memiliki tempat yang bersih dan tentunya nyaman.
Bunut Ngengkang ini juga memiliki fasilitas umum seperti tempat untuk duduk
(berugak), musola, kamar mandi, tempat berbelanja.

B. Kelemahan

Kelemahan dari wisata Bunut Ngengkang ini ialah masih kurangnya tempat pembuangan
sampah. Kemudian kurangnya tempat duduk(berugak) akibat banyaknya pengunjung.

C. Ancaman

vi
Ancaman wisata bunut ngengkang ini tentunya muncul dari kelemahannya. Apabila
membeludaknya pengunjung maka akan banyak sampah yang berserakan karena
kurangnya tempat pembuangan sampah. Akan tetapi warga sekitar atau penjaga wisata
Bunut Ngengkang ini selalu menghimbau pengunjung agar tidak membuang sampah
sembarangan. Pengunjung dihimbau agar mengumpulkan sampahnya menjadi satu agar
penjaga Bunut Ngengkang ini dapat membersihkannya dengan mudah.

D. Peluang

Peluang dari wisata Bunut Ngengkang ini tentu sangat banyak terutama dari segi
ekomomi. Perekonomian warga sekitar meningkat mulai dari pedagang, juru parkir,
hingga yang mempunyai lahan disekitar area wisata ini. Bahkan infrastruktur daerah
Bunut Ngengkang ini semakin membaik mulai dari masjidnya hingga jalan.

2.3 Mengidentifikasi Fakta, Konsep, Generalisasi dan Teori Wisata Bunut


Ngengkang
Adapun fakta dari wisata bunut ngengkang ini, Bunut ngengkang ini wisata sungai yang
berbentuk kolam dengan air jernih berwarna kebiruan yang berasal langsung dari mata air.
Secara fisik Bunut ngengkang ini berada dikawasan pemukiman warga daerah pegunungan
tepatnya di desa Sesaot. Wisata Bunut Ngengkang ini sangat menguntungkan bagi para warga
sekitar terutama dimasalah perekonomian dan juga infrastruktur.

Kemudian konsep yang diangkat adalah sungai/mata air. Mata air adalah sebuah keadaan alami
dimana air tanah mengalir keluar dari akuifer menuju permukaan tanah yang menjadi sumber air
bersih yang berguna untuk keperluan kehidupan manusia. Selain untuk keperluan kehidupan
manusia ternyata mata air ini dapat dijadikan sebagai tempat wisata, seperti wisata Bunut
Ngengkang ini.

Berdasarkan fakta, konsep, dan teori diatas munculah generalisasi bahwa wisata Bunut
Ngengkang ini berasal dari mata air, yang dimana mata air ini dibendung dan direnovasi oleh
warga sekitar sehingga menghasilkan tempat yang indah dan dijadikan spot foto anak kekinian.
Dampak dari hasil kreatifitas warga ini sangat banyak mulai dari perekonomian, dimana warga
sekitar mendapatkan penghasilan dari berdagang, juru parkir bahkan menyewakan pelampung.
Kemudian infrastruktur warga sekitar membaik seperti pembangunan masjid, jalan dan lain-lain.

2.4 Nilai sikap yang harus dimiliki untuk melestarikan Bunut ngengkang.
Sebagai seorang pengunjung dan warga sekitar tentu saja kita harus tetap menjaga
dan turut melestarikan wisata tersebut, sikap yang perlu kita teladani dalam melestarikan
wisata Bunut ngengkang ialah:
 Tidak Membuang Sampah Sembarangan

Usaha sederhana yang bisa digunakan untuk melestarikan alam sekitar adalah
biasakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Karena sampai saat ini masih banyak
vii
masyarakat yang membuang sampah di sungai. Jika hal ini terus dibiarkan, lama-
kelamaan akan terjadi pencemaran lingkungan.

 Mengurangi Penggunaan Plastik

Untuk permasalah sampah di tempat wisata masih menjadi topik penting di dalam
dunia pariwisata. Terlebih banyak ditemukan sampah plastik yang susah diurai.
Mengurangi penggunaan plastik masih perlu digalakkan, agar menekan jumlah sampah
plastik yang ada. Dengan berkurangnya sampah plastik merupakan salah satu langkah
yang bagus untuk kelestarian lingkungan.

 Menanam Pohon

Rutin menanam pohon dapat membantu untuk menjaga kelestarian lingkungan.


Walaupun langkah ini terbilang sederhana, namun jika dilakukan bersama-sama dengan
masyarakat maka akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk alam. Apalagi
kelangsung hidup manusia di masa yang akan datang juga bergantung pada apa yang kita
lakukan saat ini, termasuk menanam pohon.

 Tidak Melakukan Penebangan Liar

Penebangan liar merupakan salah satu faktor utama yang dapat merusak alam.
Oleh sebab itu tidak melakukan penebangan hutan secara liar merupakan cara yang
ditempuh. Jika memang diperlukan penebangan, maka bisa melakukan sistem tebang
pilih. Sistem ini tentu saja dapat menjadi solusi agar tidak terjadi penebangan hutan
secara berlebihan tanpa adanya upaya untuk melestarikannya kembali.

2.5 Keterampilan intelektual personal dan sosial apa yang dimiliki siswa ketika
mempelajari tema tersebut.
 Siswa dapat mengenal alam terbuka saat melakukan wisata alam

 Siswa dapat melihat contoh kecil dari ekosistem


 Siswa dapat mempelajari adat dan budaya setempat
 Siswa dapat mengampil pelajaran dari sistem gotong royong warga setempat
 Siswa dapat mempelajari betapa pentinnya menjaga lingkungan

viii
BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan
Jadi kesimpulan pada makalah observasi Bunut ngengkang ini yaitu wisata alam
yang sangat terjaga kealamiannya dan dibentuk tanpa merusak alam tersebut. Nilai yang
dapat kita ambil antara lain nilai sikap seperti gotong royong, menghormati adat dan
budaya, tidak gampang dipengauhi oleh budaya luar, selalu menjaga lingkungan agar
tetap bersih dan asri. Sedangkan keterampilan sosial dari masyarakat setempat yang bisa
saya ambil yaitu semngat gotong royong dalam membangun nilai estetika wisata Bunut
ngengkang, dimulai dari pembangunan kolamnya yang bahkan ada kolam buat anak dan
orang dewasa juga, tempat wisata yang tidak monoton dipinggir sungai terdapat banyak
bunga yang di tanam warga sekitar, akan lebih lengkapnya keterampilan warga dalam
membangun Bunut ngengkang bisa kita liat pada halaman lampiran.

ix
3.2 lampiran

Anda mungkin juga menyukai