Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

DESA PONGGOK KELATEN

Mata Kuliah : Sistem Pemerintahan Desa


Dosen Pengampu : Umi Fitriana Lestari, S.I.P., M.I.P
Disusun Oleh:

PRODI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUSI RAWAS

TAHUN AJARAN 2021-2022


Handry Sardi 04132000014
Wanda Adi Saputra 04132000027
Badri Nasutoin 04132000037
Yunita Anggraini 04132000048
Yefi Talia 04132000029
Novia Hartini 04132000020
Deka Ilham 04132000009
Mansyaia Fajri 04132000046

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
limpahan rahmat & taufik dan hidahyahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada nabi besar
Muhammad SAW. yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran didunia dan
akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pemerintahan
Desa tentang Desa yang telah maju seperti desa ponggok kelaten yang dibimbing
oleh ibu Umi Fitriana Lestari, S.I.P., M.I.P dimana makalah ini disusun sebagai ilmu
pengetahuan serta imformasi, pengajaran dan semoga bermanfaat. Makalah ini disususun
oleh kami semaksimal mungkin namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan itu. Maka
dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik dan saran dan pesan dari semua
yang membaca makalah ini terutama dosen mata kuliah kuliah yang kami harapkan
sebagai koreksi kami.

Wassaalamu’alaikum wr.wb

Lubuklinggau, 7 November 2022

Penyususun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................
1.3 Tujuan .....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Desa Ponggok

2.1 Profil kabupaten Klaten..............................................................................................


2.2 Sejarah Umbul Ponggok.........................................................................................
2.3 Visi dan Misi Objek Wisata Umbul Ponggok.......................................................
2.4 peran masyarakat dalam memanfaatkan sumber mata air.....................................
2.5 tempat wisata unggulan di desa Ponggok, Polanharjo, Klaten tahun 2019............
2.6 Peningkatan kegiatan perekonomian...............................................................
2.7 Meningkatkan hasil perikanan......................................................................
2.8 Peningkatan penjualan merchandise.........................................................................
2.9 Membuka lapangan pekerjaan serta kesempatan untuk berusaha...........................
B. Hubungan struktur antar lembaga desa..............................................................

C. Pembentukan BumDes di desa ponggok klaten.................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah Negara kepulauan yang kaya akan objek pariwisata yang

tersebar di Sabang sampai Merauke. Perkembangan pariwisata di Indonesia

mengalami kemajuan yang pesat sejak pemerintah memutuskan untuk mengandalkan

sektor pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar bagi Negara. Untuk memudahkan

pengembangan pariwisata nasional, maka pemerintah mengambil langkah strategis

dengan penyerahkan pembinaannya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota agar

memudahkan pengembangan dan koordinasi pembangunan daerah.

Perkembangan wisata pada akhir-akhir ini cukup menarik perhatian,

terutamanya di suatu tempat yang memiliki nilai-nilai sejarah. Salah satu tempat

wisata yang menjadi pembicaraan dan menyita perhatian masyarakat adalah wisata

air. Wisata yang menyajikan keindahan alam, dimana para wisatawan dapat

menikmati pemandangan bawah air yang masih sangat alami.

Undang-Undang No. 5 Tahun 1992 pasal 2 tentang Benda Cagar Budaya

yang berbunyi : “situs adalah lokasi yang mengandung atau diduga mengandung

benda cagar budaya termasuk lingkungannya yang diperlukan bagi pengamanannya”.

Undang-Undang tersebut mengatur tentang ketentuan pengelolaan dan pembangunan

pada situs-situs yang dikategorikan sebagai kawasan cagar budaya.

Sumber mata air di desa Ponggok dulunya digunakan sebagai tempat

pemandian umum dan sebagai sumber pengairan bagi kehidupan masyarakat sekitar.

Desa Ponggok sendiri tidak hanya memiliki satu sumber mata air, melainkan ada
beberapa sumber mata air yang diantaranya adalah : Umbul Sigedang, Umbul

Kapilaler, Umbul Mbesuki Dan Umbul Kajen. Adanya kegiatan pariwisata yang kian

berkembang membuat pemerintah dan masyarakat desa Ponggok memprogramkan

kawasan sumber mata air ini menjadi salah satu daerah pengembangan pariwisata.

Bentuk nyata yang telah telah dilakukan pemerintah dan masyarakat desa adalah

pelaksanaan pembangunan secara berkala di kawasan objek wisata umbul Ponggok

dan sekitarnya.

Suatu kegiatan kepariwisataan akan membuat kepadatan penduduk semakin

kian bertambah. Dapat dilihat dari kepadatan penduduk di desa Ponggok yaitu 2154

jiwa dengan 671 kepala keluarga. Keadaan demikian akan semakin meningkat

seiring dengan adanya kegiatan kepariwisataan di kawasan ini. Dalam hal ini

pemerintah setempat merencanakan dan melakukan konsep pembangunan yang

berkelanjutan. Konsep pembangunan yang berkelanjutan ini sangat penting

mengingat bahwa lingkungan merupakan penyangga bagi keberlangsungan dari

suatu kehidupan.

Pembanguan selalu memberikan dampak bagi lingkungan yang ada disekitar

pembangunan itu sendiri. Adapun hal tersebut ialah dampak negatif maupun dampak

positif, yang mana hal ini sangat perlu untuk diperhatikan dalam pembangunan

fasilitas yang mendukung dari kegiatan kepariwisataan tersebut. Peran masyarakat

sangat diperlukan dalam suatu pembangunan, pengembangan wisata tentu tidak

dapat terlepas dari peran masyarakat disekitar objek wisata itu sendiri. Peran

masyarakat diperlukan pada setiap pelaksanaan kegiatan kepariwisataan karena


masyarakat sekitar merupakan salah satu unsur penting dalam pengembangan wisata

itu sendiri. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Peran Masyarakat Dalam Memanfaatkan Sumber Mata Air Sebagai

Tempat Wisata Unggulan Di Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten, Tahun 2019.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan bagian penting dan harus ada dalam

penulisan karya ilmiah. Setiap peneliti sebelum melakukan penelitian harus

mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Berdasarkan latar belakang

masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah kawasan Umbul Ponggok memiliki potensi untuk dapat dikembangkan

menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Kabupaten Klaten?

2. Bagaimana peran masyarakat dalam memanfaatkan sumber mata air sebagai

tempat wisata unggulan di desa Ponggok, Polanharjo, Klaten tahun 2019?

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan penelitian

merupakan upaya pokok yang akan dikerjakan di dalam pemecahan masalah. Adapun

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan potensi kawasan Umbul Ponggok terhadap

pengembangan wisata unggulan di Kabupaten Klaten.

2. Untuk mendeskripsikan peran masyarakat dalam memanfaatkan sumber mata air

sebagai tempat wisata unggulan di desa Ponggok, Polanharjo, Klaten tahun 2019.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Desa ponggok

2.1 Profil Kabupaten Klaten

Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dibentuk berdasarkan

Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah

Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah, dan

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai

Berlakunya Undang-undang Nomor 12, 13, 14, dan 15 Tahun 1950

Tentang Pembentukan Daerah Kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah,

Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Klaten

memiliki visi untuk menciptakan Klaten yang Toto Titi Tentrem Kerto

Raharjo. Sedangkan misi yang hendak diwujudkan adalah: 1.

Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat; 2.

Mengupayakan rasa aman lahir dan batin serta tercukupinya kebutuhan

materiil dan spirituil dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa; 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat serta

pelibatan masyarakat dalam mengaktualisasi diri dalam pembangunan; 4.

Menumbuhkan perekonomian rakyat yang dinamis, berbasis sumber daya

lokal dan berpikiran global untuk mengurangi angka kemiskinan serta

menjaga kelestarian lingkungan hidup; 5. Penerapan pengarusutamaan

gender dalam berbagai fungsi pemerintahan; 6. Mengembangkan

kerjasama dengan berbagai pelaku pembangunan; 7. Mewujudkan tata

pemerintahan yang baik yang didukung sumber daya yang memadai; 8.


Mendorong pelaksanaan otonomi desa dengan menjadikan desa sebagai

pusatpusat pertumbuhan kawasan. Kabupaten Klaten memiliki wilayah

seluas 665,56km2 dan secara administratif terbagi dalam 26 kecamatan

dan 401 desa/kelurahan.

2.2 Sejarah Umbul Ponggok

Keberadaan Desa Ponggok sudah dikenal lebih dari 100 tahun yang lalu.

Hal ini dapat ditinjau dari jejak peninggalan masa lampau. Tahun 1920-an Desa

Ponggok adalah kawasan industri karena terdapat Pabrik Gula Ponggok

(Suikerfabriek Ponggok). Letak Pabrik Gula Ponggok tepatnya di seberang jalan

raya, timur Umbul Ponggok sekarang. Pabrik-pabrik gula yang berdekatan dengan

Ponggok antara lain Suikerfabriek TjokroToeloeng, Suikerfabriek Karanganom dan

Suikerfabriek Delanggoe.

Pada masa itu wilayah Ponggok secara administratif merupakan wilayah

kawedanan Ponggok. Keluarga-keluarga Belanda banyak yang tinggal di Ponggok

karena sebagian besar karyawan Pabrik Gula Ponggok adalah warga Belanda

seperti administratur, manajer, juru buku, dll. Keluarga-keluarga tersebut tinggal di

“Loji-loji” yang dulu rumahnya di sebelah utara Umbul Ponggok. Sekitar tahun

1930-an karena kondisi ekonomi, sosial politik dunia sedang krisis dan masa

perjuangan Indonesia membawa dampak kemunduran bagi Pabrik Gula Ponggok

dan akhirnya operasional pabrik gula ditutup.

Diantara peninggalan kejayaan Pabrik Gula Ponggok yang sekarang masih

ada adalah Umbul Ponggok. Dahulu Umbul Ponggok adalah mata air yang
dijadikan sebuah water reservoir yang berfungsi sebagai tampungan air untuk

kebutuhan operasional Pabrik Gula Ponggok dan Pabrik Gula Karanganom, selain

itu untuk pengairan perkebunan tebu di wilayah Polanharjo, Karanganom, Ceper.

Setelah pabrik gula tidak beroperasional lagi, keberadaan water reservoir

Ponggok masih difungsikan sebagai pengairan sawah dan perkebunan sampai

sekarang. Masyarakat sekitar lebih sering menyebutnya Umbul Ponggok (mata air

Ponggok) karena sumber airnya memang berasal dari mata air alami yang

mempunyai kualitas bagus dan untuk kebutuhan air minum warga sekitar.

Seiring dengan perkembangan jaman, Umbul Ponggok merupakan objek

yang memiliki potensi luar biasa, selain untuk kebutuhan seperti pengairan sawah

dan air minum, dapat juga sebagai objek wisata. Pemerintah Desa Ponggok bersama

masyarakat kemudian berinovasi dan berkreasi dengan mengubah umbul tersebut

menjadi objek wisata yang unik dengan tema snorkling, diving dan foto

underwater. Untuk menarik minat wisatawan maka umbul ponggok mengklain

dirinya dengan slogan “Bunaken van Klaten“- sensasi menyelam dalam air,

menikmati keindahan underwater dengan rasa air tawar yang segar dan dingin

seperti snorkling dan diving di Bunaken.

2.3 Visi dan Misi Objek Wisata Umbul Ponggok

Objek Wisata Umbul Ponggok merupakan objek wisata yang dikelola oleh

Badan Usaha Milik Desa. Visi dan Misi Objek Wisata Umbul Ponggok tidak jauh

berbeda dengan visi dan misi yang dimiliki oleh BUMDes Ponggok. Kesamaan visi

dan misi tersebut dikarenakan Umbul Ponggok merupakan salah satu unit usaha
milik BUMDes Ponggok.

Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh Umbul Ponggok yaitu :

2.3.1 Visi Objek Wisata Umbul Ponggok

Mewujudkan desa wisata yang mandiri melalui keunggulan potensial

spasial yang dimiliki oleh desa Ponggok. Membantu pembangunan berkelanjutan

desa ponggok demi menciptakan masyarakat yang sejahtera, berkualitas,

berbudaya, maju, adil, dan demokratis serta peduli terhadap lingkungan. Menjadi

objek wisata pilihan utama masyarakat dalam melepaskan kepenatan akan rutinitas

harian mereka. Menjadi objek wisata yang dapat memberikan kesejahteraan bagi

perusahaan, pengelola, karyawan, dan masyarakat sekitar.

2.3.2 Misi Objek Wisata Umbul Ponggok

Untuk mencapai suatu visi dibutuhkan tindakan nyata yang perlu dilakukan

oleh suatu organisasi. Tindakan nyata tersebut biasa dikenal dengan misi. Untuk

mencapai tujuan organisasi Umbul Ponggok memiliki beberapa misi diantaranya :

1. Menciptakan keunikan dari jasa pariwisata yang ditawarkan.

2. Memberikan pelayanan dan penetapan harga yang tepat untuk meraih

perhatian konsumen.

3. Meningkatkan pelayanan guna mempertahankan dan memperluas pasar

sasaran.

4. Meningkatkan Perekonomian Dan Kesejahteraan Masyarakat.


2.4 peran masyarakat dalam memanfaatkan sumber mata air sebagai

tempat wisata unggulan di desa Ponggok, Polanharjo, Klaten tahun 2019

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran masyarakat sangat berpengaruh dalam

kegiatan pemanfaatan sumber mata air sebagai tempat wisata unggulan. Peran

masyarakat mampu mempengaruhi keberlangsungan suatu kegiatan kepariwisataan

yang mana masyarakat merupakan unsur utama dan terpenting dalam

penyelenggaraan kegiataan kepariwisataan. Keterlibatan masyarakat dalam hal ini

tidak dapat dipungkiri jika seluruh kegiatan kepariwisataan pasti memerlukan adanya

peran masyarakat dalam setiap kegiatannya.

Dengan adanya peran masyarakat dalam kegiatan kepariwisataan membawa

dampak yang cukup signifikan untuk pariwisata itu sendiri. Dampak tersebut dapat

dilihat dari tabel jumlah pengunjung wisata berikut.

Tabel 1. Jumlah Pengunjung Objek Wisata Umbul Ponggok tahun 2019

BULAN JUMLAH PENGUNJUNG


JANUARI 19914
FEBUARI 8834
MARET 9783
APRIL 11021
MEI 6313
JUNI 22562
JULI 12235
AGUSTUS 12325
SEPTEMBER -
OKTOBER -
NOVEMBER -
DESEMBER -
Sumber : Data BUMDES Desa Ponggok

Dari keterangan tabel diatas dapat disimpulan bahwa pengunjung objek wisata

umbul ponggok melebihi 5000 pengunjung setiap bulannya. Pengunjung akan


melonjak derastis apabila waktu libur sekolah tiba. Dampak yang begitu terasa akibat

adanya kegiatan pengembangan pariwisata di Umbul Ponggok diantaranya adalah:

2.5 Peningkatan kegiatan perekonomian

Peningkatan kegiatan perekonomian sebagai akibat dampak dibangunnya sarana dan

prasarana demi pengembangan pariwisata daerah tersebut, hal itu bisa dilihat dari

semakin banyaknya masyarakat Desa Ponggok melakukan kegiatan ekonomi di

lokasi objek wisata seperti berjualan dan bekerja sebagai tenaga formal maupun tidak

formal di objek wisata tersebut.

2.6 Mendorong industri-industri kreatif untuk tumbuh di lokasi wisata.

Adanya wisata umbul ponggok yang kian berkembang membuat peluang usaha

semakin besar. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh perempuan-perempuan di Desa

Ponggok untuk mengembangkan UKM (Usaha Kecil Menengah) dengan mengolah

berbagai produk olahan makanan yang kemudian didistribusikan untuk dijadikan

oleh-oleh yang menjadi ciri khas makanan yang ada di Desa Ponggok. Adapun

contoh olahan makanan tersebut sebagaimana berikut:

Gambar 1. Oleh-Oleh Khas Desa Ponggok

2.7 Meningkatkan hasil perikanan.

Desa Ponggok diberkahi dengan sumber mata air yang sangat melimpah hal ini

kemudian dimanfaatkan oleh warga sekitar dengan cara membudidayakan ikan. Desa

Ponggok selain sebagai desa wisata juga dikenal sebagai desa budidaya ikan nila
dengan pendapatan yang cukup menjanjikan. Adanya air yang sangat melimpah

membuat masyarakat sekitar tidak menemukan hambatan dalam pelaksanaan

pembudidayaan ikan. Hasil dari budidaya ikan ini kemudian di pasarkan pada para

pengusaha rumah makan, pemancingan dan disalurkan kepada pengelola UKM untuk

dijadikan bahan baku utama sebagai olahan bahan makanan yang terbuat dari ikan.

2.8 Peningkatan penjualan merchandise

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka masyarakat disekitar tempat wisata

tentunya mempunyai peluang besar untuk memasarkan barang-barang dagangannya

baik itu berupa pernak-pernik, aksesoris, bahkan baju. Hal ini dapat terjadi

dikarenakan semakin banyaknya pengunjung yang mendatangi objek wisata Umbul

Ponggok. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Tempat Penjualan Merchandise

2.9 Membuka lapangan pekerjaan serta kesempatan untuk berusaha

seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa Umbul Ponggok berdampak positif

terhadap pengurangan angka pengangguran, selain itu dapat mendorong masyarakat

untuk melakukan kegiatan ekonomi.


B. Hubungan struktur antar lembaga desa

 Lembaga Desa Pemerintah Desa Ponggok

Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya. Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Lainnya. Salah
satu perangkat desa adalah Sekretaris Desa, yang diisi dari Pegawai Negri Sipil. Sekretaris
Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota. Perangkat
Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa, yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa. Perangkat Desa juga mempunyai tugas untuk mengayomi
kepentingan masyarakatnya. Berikut data pemerintah Desa Ponggok tahun 2007-2013 :

Sumber: Pemerintah Desa Ponggok Tahun 2017

Menurut tabel diatas dijabarkan data pemerintahan Desa Ponggok menurut SK sejak
tahun 2007 hingga tahun 2013. Dari data pemerintahan Desa Ponggok terdapat 1 Kepala Desa
dan 6 Perangkat Desa yang membantu Kepala Desa. Namun untuk jabatan Kadus I dan Kadus
II sudah habis masa jabatannya sehingga perangkat desa yang masih aktif yaitu 4 orang
Perangkat Desa.
Berikut bagan struktur organisasi pemerintah Desa Ponggok Tahun 2017:
Struktur Pemerintah Desa Ponggok Tahun 2017

 Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Berikut daftar nama anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ponggok:

Sumber : Pemerintah Desa Tahun Ponggok 2017

Tabel diatas merupakan data pengurus dan anggota BPD yang merupakan perwakilan
dari beberapa dukuh/dusun. Pemilihan pengurus dan anggota BPD ini meruaka hasil dari
musyawarah warga dan seluruh masyarakat Desa Ponggok untuk mengawasi kinerja Kepala
Desa dan Perangkat Desa Ponggok.
Struktur Kepengurusan BPD Desa Ponggok Tahun 2017

Menurut Keputusan Camat Polanharjo Nomor 144.1/16/2012 tentang Peresmian


Calon Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Terpilih Menjadi Anggota Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) Se-Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten terdapat 3
pengurus dan 4 anggota perwakilan BPD yang ada di Desa Pongok ini. Dari 3 pengurus inti ini
ada yang bertugas sebagai ketua, wakil dan sekretaris merangkap bendahara, kemudian 4
anggota yang bertugas membantu kegiatan BPD.

 Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD

Berikut bagan struktur organisasi LKMD Ponggok:

Struktur Kepengurusan LKMD Ponggok


Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) mempunyai tugas menyusun rencana
pembangunan secara partisipatif, menggerakkan swadaya gotong-royong masyarakat,
melaksanakan dan mengendalikan pembangunan. LKMD di Desa Ponggok sekarang ini sudah
tidak ada pengurus intinya hanya saja masih terdapat penanggung jawab dan ketua sebagai
pelaksana tugas. Ketua LKMD ini pertanggung jawabannya kepada Kepala Desa atau Lurah,
kemudian tugas dari ketua ini menyalurkan dan mengawasi setiap kegiatan pembangunan
yang ada disetiap RW.

 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

BUMDes Ponggok ini resmi didirikan pada tanggal 15 Desember 2009, bernama
Badan Usaha Milik Desa disingkat (BUMDes) Tirta Mandiri. BUMDes ini berbentuk badan
usaha yang merupakan milik dari Pemerintahan Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo
Kabupaten Klaten. BUMDes ini bersifat mengelola potensi dan aset desa dan mengembangkan
perekonomian desa yang menguntungkan. Sebagai usaha desa, pembentukan BUMDes
bertujuan untuk:

 Mendorong berkembangnya kegiatan perekonomian masyarakar desa.

 Meningkatkan kreativitas dan peluang usaha ekonomi produktif (berwirausaha)


anggota masyarakat desa yang berpenghasilan rendah.

 Mendorong berkembangnya usaha kecil untuk penyerapan tenaga kerja bagi


masyarakat di desa yang terbebas dari pengaruh–pengaruh renternir.
Struktur Organisasi BUMDes, Sumber: AD/ART BUMDes Tirta Mandiri

 Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM)

Desa Ponggok memiliki LKM yang diberi nama Tirta Mandiri, sama seperti nama
badan usaha yang dimiliki oleh desa. Pemilihan anggota BKM/LKM di Desa Ponggok pada
dasarnya adalah dipilih dari warga setempat oleh warga setempat. Mewakili sifat-sifat baik
manusia (dapat dipercaya, jujur, adil, rendah hati, dsb), artinya tidak ada perwakilan golongan,
wilayah atau kepentingan-kepentingan.

 Organisasi Masyarakat

Organisasi Kemasyarakatan atau disingkat Ormas adalah organisasi yang didirikan


dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak,
kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi
tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

 Karang Taruna

Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang


tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat
khususnya generasi muda di wilayah Desa/Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang
terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan
Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan
generasi muda dalam upaya mengembangkan kegiatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan
usaha ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan
baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada.

C. Pembentukan BumDes di desa ponggok klaten

BUMDes merupakan instrumen pendayagunaan ekonomi lokal


dengan berbagai ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama
bertujuan untuk peningkatan kesejahteran ekonomi warga desa melalui
pengembangan usaha ekonomi mereka. Disamping itu, keberadaan BUMDes
juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber pendapatan asli desa
yang memungkinkan desa mampu melaksanakan pembangunan dan
peningkatan kesejahteraan rakyat secara optimal.

Badan Usaha Milik Desa adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola
aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa. BUMDesa dikelola dengan semangat kekeluargaan dan
kegotongroyongan dan dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi dan/atau
pelayanan umum sesuai dengan ketentuan perarturan perundang-undangan.
Hasil usaha BUMDesa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha dan
pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa, dan pemberian bantuan
untuk masyarakat miskin melalui hibah, bantuan sosial, dan kegiatan dana
bergulir yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Desa mendorong perkembangan BUMDesa

Sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan pendirian BUMDes, maka


berdasarkan Pasal 78 PP 72 Tahun 2005 Tentang Desa, Bahwa Pemerintah
Kabupaten Klaten dengan Perda Nomor 20 Tahun 2006 menetapkan tentang
Badan Usaha Milik Desa. Satu di antara BUMDes yang ada di Kabupaten
Klaten ditetapkan sebagai BUMDes terbaik tingkat nasional, yaitu BUMDes
Ponggok Tirta Mandiri yang terletak di Desa Ponggok, Kecamatan
Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.10 Desa dengan luas wilayah
77,2255 Ha ini memiliki jumlah penduduk 2.036 jiwa yang terbagi menjadi 4
dukuh dan terbagi dalam 6 RW dan 12 RT dengan bermacam potensi
kekayaan desa yang sudah dimanfaatkan secara maksimal diantaranya adalah

Pengelolaan Air Bersih, Perikanan (penyediaan kolam), Pariwisata Umbul


Ponggok, Perkreditan, dan Kios Kuliner dan Toko.11
BUMDes Ponggok Tirta Mandiri merupakan salah satu BUMDes
yang terbaik di Indonesia dan dijadikan BUMDes percontohan atas saran dari
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.12
Menurut Kepala Desa Ponggok, Junaedhi Mulyono, pendapatan BUMDes
Tirta Mandiri pada tahun 2015 mencapai Rp 6,1 miliar, dan pada tahun 2016
ditargetkan akan mencapai Rp 9 miliar. Dalam proses berjalannya, BUMDes
Ponggok Tirta Mandiri memberdayakan masyarakat yang tinggal di Desa
Ponggok dan bukan berasal dari luar desa. Hal ini ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi jumlah masyarakat
yang hidup dibawah garis kemiskinan di Desa Ponggok itu sendiri.
Pemberian penghargaan sebagai Desa Trendy dilakukan oleh Kementerian
Desa Dan Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Kementerian
Desa PDTT). Merupakan sebuah prestasi yang memuaskan dari hasil kinerja
maksimal setiap bagian di Desa Ponggok dan BUMDes Tirta Mandiri. Dalam
mendukung Undang-Undang Desa, Kementerian Desa PDTT memberikan
penghargaan kepada desa-desa yang berhasil dalam membangun desanya
sendiri, diantaranya mendirikan suatu usaha, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, dan menurunkan angka pengangguran.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Kawasan umbul ponggok memiliki potensi untuk

dikembangkan sebagai wisata unggulan. Hal ini jelas karena objek wisata umbul

ponggok memiliki daya tarik yang sangat mengagumkan serta didukung dengan

adanya sarana dan prasarana yang mampu menunjang kegiatan kepariwisataan.

Adanya potensi air yang sangat melimpah bahkan didukung dengan kelengkapan

lainnya tidak dapat diragukan lagi jika umbul ponggok mampu menjadi wisata

unggulan yang mandiri kemudian Peran Masyarakat Desa Ponggok Dalam

Pemanfaatan Sumber Mata Air Sebagai Tempat Wisata Unggulan dapat dilihat

dalam 4 (empat) aspek yaitu: Peran masyarakat desa ponggok dalam proses

pengambilan keputusan. Peran masyarakat desa ponggok dalam melaksankan

kegiatan. Peran masyarakat desa ponggok dalam melakukan evaluasi. Peran

masyarakat desa ponggok dalam memanfaatkan hasil (pemanfaatan hasil)


DAFTAR PUSTAKA

Raho Bernard. 2007, Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar

Budaya. Sekretariat Negara. Jakarta. 1992

Riyadi. 2002. Perencanaan Pembangunan Daerah Strategi Mengendalikan Potensi

Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta: Gramedia.

Soerjono Soekanto. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada

http://www.kemendesa.go.id/index.php/view/detil/1932/40-bumdes-raih-omzet-ratusan-
juta-hingga-rp8-miliar-per-tahun

Anda mungkin juga menyukai