Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MAKALAH

“PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU 2021”

Mata Kuliah : Antropologi Pendidikan

Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna


Ujian Mid Semester (MID) Tahun Ajaran 2021/2022

OLEH :
RANI ABNI
206710083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK TARI


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
T.A. 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu kita ucapkan atas kehadiran Allah, yang selalu mencurahkan
rahmat dan karunia Nya kepada kita dan terutama kepada penulis makalah ini, karena berkat
rahmat dan karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Perkembangan
Kehidupan Masyarakat Dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau 2021” dalam
mata kuliah ” Antropologi Pendidikan”.

Keberhasilan peneliti menyelesaikan makalah ini tidak lepas dari bantuan,bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengungkapkan banyak
terimakasih kepada :

1. Dr. Nurmalinda, S.Kar, M.Pd sekalu Dosen Mata Kuliah Antropologi Seni Prodi
Pendidikan Sendratasik Universitas Islam Riau
2. Bapak Abdul Sanek selaku orang tua dan mustakim STP Kepala Desa dan
narasumber yang telah membatu penulis untuk menyelesaikan penulisan Laporan
Makalah ini.
3. Teman-Teman kelas 3B yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa setiap karya dan usaha yang telah dilakukan terhadap mata
kuliah ini tentu masih banyak mengandung kekurangan dan kedangkalan, oleh karena itu, saran,
kritik, komentar, dan tegur sapa yang membangun senantiasa diharapkan sebagai umpan balik
yang positif demi kebaikan dimasa mendatang.

Riau, 08 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................iii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1. LATAR BELAKANG......................................................................................................1

1.2. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................2

1.3. TUJUAN PENELITIAN...................................................................................................2

1.4. MANFAAT PENELITIAN...............................................................................................3

1.5. SISTIMATIKA PENULISAN..........................................................................................3

BAB II.............................................................................................................................................4

PEMBAHASAN..............................................................................................................................4

1.1 BAHASA..........................................................................................................................4

1.2 SISTIM PENGETAHUAN...............................................................................................4

1.2.1 Pengetahuan Tentang Alam Sekitar...........................................................................4

1.2.2 Pengetahuan Tentang Alam Flora Nya......................................................................5

1.2.3 Pengetahuan Tentang Alam Fauna Nya....................................................................6

1.2.4 Pengetahuan Tentang Zat Mentah Dan Benda Dalam Lingkungan Nya...................7

1.2.5 Pengetahuan Tentang Tubuh Manusia.......................................................................7

1.2.6 Pengetahuan Tentang Sesama Manusia.....................................................................8

1.2.7 Pengetahuan Tentang Ruang Dan Waktu..................................................................8

1.3 SISTIM TEKNOLOGI PERALATAN.............................................................................9

1.4 SISTIM KESENIAN.........................................................................................................9

ii
1.5 SISTIM MATA PENCAHARIAN HIDUP....................................................................13

1.6 SISTIM RELIGI.............................................................................................................13

1.7 ORGANISASI SOSIAL.................................................................................................13

BAB III..........................................................................................................................................15

PENUTUP.....................................................................................................................................15

3.1. KESIMPULAN...............................................................................................................15

3.2. SARAN...........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bunga Raflesia...............................................................................................................5


Gambar 2. Ikan Barau (Hampala)....................................................................................................6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pembentukan Kabupaten Indragiri Hulu pada awainya ditetapkan dengan UU No. 12
Tahun 1956 tentang pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten dalam lingkungan Propinsi
Sumatera Tengah yang diberi nama Kabupaten Indragiri yang meliputi wilayah Rengat dan
Tembilahan di sebelah Hilir. Pada tahun 1965 Kabupaten Indragiri telah dimekarkan menjadi
Kabupaten Indragiri Hulu dan Hilir berdasarkan UU No. 6 Tahun 1965. Tahun 1999
Kabupaten Indragiri Hulu dimekarkan lagi menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Kuantan
Singingi dan Kabupaten Indragiri Hulu.

Setelah pemekaran Kabupaten Indragiri Hulu menjadi 2 kabupaten. Satu tahun


kemudian tepatnya tahun 2008 kecamatan yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu dimekarkan
pula, waktu pemekaran Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 1999 kecamatan di Kabupaten
Indragiri Hulu tinggal 6 kecamatan. Setelah dimekarkan 3 kecamatan, maka kecamatan di
Kabupaten Indragiri Hulu sekarang menjadi 9 kecamatan berdasarkan PERDA No. 9 Tahun
2000.

Kabupaten Indragiri Hulu adalah salah satu daerah yang mempunyai potensi sumber
daya minyak dan gas bumi di Provinsi Riau. Dalam beberapa dekade terakhir daerah ini
mengalami perubahan yang signifikan untuk menjadi sebuah daerah sentra baru bagi
pengembangan sektor perkebunan dan pertanian.

Secara geografis Kabupaten Indragiri Hulu berada pada posisi 0° LU- 120’ LS dan
102-10’ BT - 102-48” BB meliputi wilayah seluas 7.676,26 km 2 (767.626,66 Ha). Kabupaten
ini ditandai dengan iklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 23.20 C - 31.70 C. Rata-
rata curah hujan pada tahun 2008 adalah 2.520,8 mm/tahun. Musim kemarau terjadi pada
bulan Maret hingga Agustus.

Berikut ini adalah batasan-batasan Kabupaten Indragiri Hulu:

1
Barat : Kabupaten Kuantan Singingi
Timor : Kabupaten Indragiri Hilir
Utara : Kabupaten Pelalawan
Selatan : Kabupaten Muara Tebo, Provinsi Jambi
Ibu Kota Kabupaten ini adalah Kota Rengat tetapi aktivitas administrasi berlangsung
di Pematang Reba dengan jarak 18 km dari Kota Rengat. Kabupaten ini dibagi ke dalam 14
daerah kecamatan, 154 desa dan 11 kelurahan. Hingga tahun 2008 populasi penduduk
tercatat sebanyak 295.291 jiwa dengan rata-rata keadatan penduduk 38.47 jiwa/km 2.
Penduduknya terdiri atas suku Melayu sebagai kelompok mayoritas, Jawa, Minang, Batak
dan keturunan Cina. Sebagian besar penduduk beragama Islam dan sebagian kecil Protestan,
Katolik, Budha dan penganut Animisme.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Bahasa Yang Digunakan Di Indragiri Hulu
2. Sistim Pengetahuan Yang Ada DiIndragiri Hulu
3. Sistim Teknologi Peralatan Yang Ada Di Indragiri Hulu
4. Sistim Kesenian Yang ada di Indragiri Hulu
5. Sistim Mata Pencaharian Yang Ada Di Indragiri Hulu
6. Hidup Sistim Religi Yang Ada Di Indragiri Hulu
7. Organisasi Soasial Yang Ada Di Indragiri Hulu

1.3. TUJUAN PENELITIAN


1. Mengetahui Bahasa Yang Digunakan Di Indragiri Hulu
2. Mengetahui Sistim Pengetahuan Yang Ada Di Indragiri Hulu
3. Mengetahui Sistim Teknologi Peralatan Yang Ada Di Indragiri Hulu
4. Mengetahui Sistim Kesenian Sistim Mata Pencaharian Yang Ada Di Indragiri Hulu
5. Mengetahui Sistim Mata Pencaharian Yang Ada Di Indragiri Hulu
6. Mengetahui Hidup Sistim Religi Yang Ada Di Indragiri Hulu
7. Mengetahui Organisasi Soasial Yang Ada Di Indragiri Hulu

2
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian yang akan dilakukan ini, diantaranya adalah sebagai
berikut :

1. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Perkembangan


Kehidupan Masyarakat dan Kebudayaan di Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau
2021
2. Untuk menambah wawasan para pembaca supaya lebih tau tentang kehidupan
masyarakat dan kebudayaan di Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau 2021
3. Sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Tengah Semester pada mata kuliah Antropologi
Seni

1.5. SISTIMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan ini disusun supaya dalam penulisan makalah lebih teratur serta
sesuai dengan tujuan yang diharapkan, berikut sistematika penulisan makalah ini :

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan

BAB II : PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang Bahasa Yang Digunakan Di Ujungbatu, Sistim
Pengetahuan Yang Ada Di Ujungbatu Sistim Teknologi Peralatan Yang Ada Di
Ujungbatu, Sistim Kesenian Sistim Mata Pencaharian Yang Ada Di Ujungbatu,
Hidup Sistim Religi Yang Ada Di Ujungbatu, Organisasi Soasial Yang Ada Di
Ujungbatu

BAB III : PENUTUP


Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

3
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 BAHASA
Pada Kabupaten Indragiri Hulu Bahasa yang umu dipakai adalah bahasa melayu
namun untuk bahasa resmi yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia .Bahasa Melayu Riau
mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Melayu.

Indonesia terlepas diakui atau tidaknya status itu. Maka tentu para pendatang,
wisatawan yang datang ke bumi lancang kuning akan mencari budaya tersebut, budaya
melayu, berarti mereka mencari bahasa. Namun jika penduduk pendatang kebanyakan
menggunakan bahasa daerah masing-masing.

1.2 SISTIM PENGETAHUAN.

1.2.1 Pengetahuan Tentang Alam Sekitar


Alam sekitar di kabupaten Indragiri hulu sangat terjaga, kita akan banyak
menjumpai kebun getah maupun sawit, di Kabupaten Indragiri hulu juga terdapat
beberapa sungai, salah satunya adalah sungai Batang Gansal. Sungai Batang Gansal
merupakan sungai yang ada di Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu.
Sungai ini diapit oleh beberapa desa seperti Desa Belimbing, Desa Penyaguhan, dan
sebagainya. Sungai ini memiliki beberapa keistimewaan hingga masuk dalam daftar peta
wisata Riau untuk daerah Kabupaten Indragiri Hulu.

Sungai Batang Gansal merupakan aliran sungai yang menyimpan banyak


kekayaan seperti ikan-ikan mahal dengan ukuran yang besar. Salah satu tujuan orang
berkunjung ke sungai ini salah satunya adalah untuk memancing. Dengan menggunakan
perahu kayuh yang terbuat dari kayu, banyak para pemancing dari berbagai daerah yang
turun menyusuri Sungai Batang Gansal. Warna air sungai yang jernih dan sedikit hijau
menjadi pemandangan eksotik yang

4
1.2.2 Pengetahuan Tentang Alam Flora Nya

Gambar 1. Bunga Raflesia

Padma raksasa (Latin: Rafflesia arnoldii) adalah tumbuhan parasit obligat


(tumbuhan yang sepenuhnya menggantungkan sumber energi pada tumbuhan inang),
Bunga Rafflesia sangat terkenal karena merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di
jaringan tumbuhan merambat (liana), tetrastigma, dan tidak memiliki daun sehingga tidak
mampu berfotosintesis. Penamaan Bunga Rafflesia ini tidak terlepas oleh sejarah
penemuannya pertama kali pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu di suatu tempat
dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.
Karena hal tersebutlah Bengkulu disebut sebagai Bumi Rafflesia. Nama Rafflesia arnoldii
berasal dari gabungan dari nama Dr. Joseph Arnold yang merupakan penemunya,
sekaligus pemandu seorang pimpinan ekspedisi, Thomas Stamford Raffles. Bunga
Rafflesia endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan
Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama
spesies ini. Bunga Rafflesia jenis ini serta genusnya yang lain sudah berstatus terancam
karena banyaknya penggundulan hutan.

Bunga Rafflesia arnoldii merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan
tidak bertangkai. Diameternya ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat

5
sekitar 11 kilogram. Bunga Rafflesia arnoldii menghisap unsur anorganik dan organik
dari tanaman inang Tetrastigma. Bunga Rafflesia arnoldii juga mempunyai lima daun
mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar Bunga
Rafflesia arnoldii, terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik
bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuknya adalah
lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan Bunga Rafflesia arnoldii. Bunga
Rafflesia arnoldii hanya berumur sekitar satu minggu, setelah itu akan layu dan mati.
Persentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang
bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang
membuahinya. Bunga Rafflesia arnoldi sering dikacaukan dengan bunga bangkai karena
memang sama-sama mengeluarkan bau busuk.

1.2.3 Pengetahuan Tentang Alam Fauna Nya

Gambar 2. Ikan Barau (Hampala)

Ikan hampala dikenal di Indonesia dengan nama ikan hampal, ikan adungan atau
ikan kebarau. Ikan ini termasuk dalam jenis ikan air tawar dan paling sering dijumpai di
kepulauan Indonesia bagian barat. Ikan berukuran sedang sampai besar ini sangat
menyukai air sungai yang bersih, jernih, berarus deras, dan dasar yang berpasir atau

6
berlumpur. Makanan ikan hampala ini merupakan ikan-ikan yang ukurannya lebih kecil
sehingga bisa dikatakan bahwa ikan hampala merupakan ikan predator.

Di daerah lingkungan hidup ikan hampala, keberadaannya sangat penting karena


masyarakat sekitar menjadikan ikan ini sebagai ikan konsumsi. Belum lagi ikan hampala
sangat digemari oleh para pemancing sebagai ikan pancingan. Manfaat lain dari ikan
hampala ini adalah sebagai berikut:

Terdapat penelitan yang mengemukakan bahwa dengan mengkonsumsi ikan


sebanyak satu kali setiap minggu dapat membantu menjaga bagian otak yang berkaitan
dengan memori dan kognisi. Para ilmuan percaya bahwa hal tersebut juga berkaitan
dengan penurunan resiko terkena penyakit Alzheimer. Hanya saja pengolahannya adalah
dengan cara dikukus atau di panggang, tidak digoreng. Penelitian lain menemukan bahwa
kandungan omega 3 pada ikan dapat mengurangi kadar lemak pada darah dan cukup
efektif berperan untuk mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Ditemukan pula
bahwa mereka yang jarang memakan ikan dapat sampai 3 kali lipat memiliki resiko
terhadap penyakit yang mematikan ini daripada mereka yang sering mengkonsumsi ikan.

1.2.4 Pengetahuan Tentang Zat Mentah Dan Benda Dalam Lingkungan Nya
Kabupaten Indragiri Hulu adalah salah satu daerah yang mempunyai potensi
sumber daya minyak dan gas bumi di Provinsi Riau. Dalam beberapa dekade terakhir
daerah ini mengalami perubahan yang signifikan untuk menjadi sebuah daerah sentra
baru bagi pengembangan sektor perkebunan dan pertanian.

1.2.5 Pengetahuan Tentang Tubuh Manusia


Tubuh manusia merupakan keseluruhan struktur fisik organisme manusia. Tubuh
manusia terdiri atas kepala, leher, batang badan, 2 lengan dan 2 kaki. Ketinggian rata-rata
tubuh manusia dewasa sekitar 1,6 m (5-6 kaki). Ukuran tubuh manusia biasanya
ditentukan oleh gen. Jenis dan komposisi tubuh dipengaruhi oleh faktor pascakelahiran
seperti diet dan olahraga.

7
Pada saat manusia mencapai kedewasaan, tubuh terdiri dari hampir
100.000.000.000 sel. Masing-masing merupakan bagian sistem organ yang dirancang
untuk melakukan fungsi kehidupan yang esensial. Sistem organ tubuh termasuk:
kardiovaskular, kekebalan tubuh, pencernaan, pernapasan, ekskresi, perkemihan,
muskuloskeletal, saraf, endokrin, dan reproduksi.

1.2.6 Pengetahuan Tentang Sesama Manusia


Seperti yang kita ketahui manusia merupakan mahkluk social, yang artinya saling
membutuhkan. Pada masyarakat Kabupaten Rokan Hulu hidup gotong royong dan
kerjasama yang sangat tinggi, walaupun berbeda etnis dan berbeda kepercayaan. Seperti
dalam pekerjaan sehari-hari, mereka saling bantu membantu misalnya dalam mengelola
hasil alam seperti buah kelapa dan durian.

1.2.7 Pengetahuan Tentang Ruang Dan Waktu.


Konsep ruang berarti lokasi (tempat) terjadinya peristiwa dan kejadian sejarah.
Secara umum pengertian konsep dimensi spasial dalam mengungkap (mempelajari)
sejarah adalah sebagai berikut: Ruang merupakan tempat berbagai macam kejadian dan
peristiwa berlangsung dalam perjalanan waktu. Penelaahan peristiwa atau kejadian
berdasarkan dimensi waktu yang tidak dapat terlepas dari ruang dan waktu
keberlangsungannya.

Konsep waktu bertumpu kepada kapan peristiwa atau kejadian tersebut terjadi di
waktu lampau. Sedangkan konsep ruang berfokus kepada di mana peristiwa atau kejadian
sejarah tersebut pernah terjadi sebelumnya. Konsep waktu memiliki dua jenis dalam
maknanya, yaitu makna denotatif yang berarti waktu dalam satu kesatuan seperti detik,
menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan lainnya. Sedangkan makna konotatif yaitu
konsep waktu sebagai suatu konsep. Peninggalan Sejarah :

8
 Kompleks makan raja-raja Inderagiri di Pasir Penyu. Terbuat dari batu alam yang
diukir bermacam motif, serta terawat dengan baik. Di Rengat ada makam Sultan
Muda, tapi tinggal bekasnya saja.
 Rumah Pembesar Kerajaan Inderagiri, terdapat di kota Rengat. Bangunan ini masih
baik sehingga dipakai untuk asrama guru.
 Benteng, yakni Benteng Kota Lama di Pasir Penyu. Benteng terbuat dari tanah yang
ditinggikan, lalu ditanami dengan aur
 Ada lagi beberapa jenis barang seperti merian, pasu, piring, senjata, dan alat upacara
tradisional, yang tersimpan di Pasir Penyu atau pada berbagai rumah penduduk. Tapi
karena sering dibeli oleh penggemar barang antik, maka barang-barang ini semakin
habis.

1.3 SISTIM TEKNOLOGI PERALATAN


Pada awalnya sistem teknologinya yang masih sederhana dalam pengolahan dan
pemeliharaannya. Namun seiring berkembangnya waktu teknologi peralatan yang ada di
Kabupaten Indragiri Hulu terus berkemang dengan mengikuti perkembangan zaman yang
ada

1.4 SISTIM KESENIAN


1) Tarian
a) Cecah Inai, terdapat di Kecamatan Rengat. Tarian ini dilakukan ketika pasangan
mempelai akan diberi pencecahan inai dalam upacara nikah-kawin.
b) Tari mayat, ada di Rengat dan Pasir Penyu. Inilah tarian dari puak Melayu Talang
Mamak, dalam upacara kematian.
c) Tari dabus, memakai senjata tajam untuk menusuk diri penari. Terdapat di
Rengat.
d) Tari lukah, merupakan tarian dari Talang Mamak. Peralatannya sama dengan tari
lukah di tempat lainnya.

9
2) Nyanyian
a) Nandong, merupakan nyanyian ibu rumah tangga menidurkan anaknya. Nandong
berisi bermacam pantun nyair, dilagukan begitu rupa, sehingga anak tertidur
dalam pesan-pesan agama, pendidikan dan akhlak. Nandong ini hampir merata di
daerah Indragiri Hulu.
b) Berzanji dilakukan untuk berbagai upacara keagamaan.
c) Berdah sudah merupakan seni Islam yang hampir merata di Riau. Berdah
merupakan pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW dengan iringan rebana.
Biasanya ketika kisah sampai pada Nabi masuk Madinah, maka seniman berdah
berdiri, sebagai tanda memberi hormat kepada Nabi.
d) Nyanyian Sialang, dilakukan oleh para bomo dari puak Melayu Talang Mamak
dan Petalangan. Nyanyian yang menjadi mantera ini, dilagukan ketika akan
mengambil madu lebah dari pohon sialang. Nyanyian yang juga digunakan untuk
mengambil air enau yang akan dipotong untuk diambil airnya. Sambil membuai
tandan enau yang akan dipotong untuk diambil airnya, penyadap enau itu
melagukan pula berbagai pantun yang diharapkan memberikan semangat batin.
e) Surat Kapal, adalah semacam nyanyian yang berisi berbagai pantun sewaktu
melepas keberangkatan mempelai (lelaki) ke rumah pengantin (perempuan). Jika
Surat Kapal dipakai untuk rakyat biasa, maka untuk kalangan bangsawan disebut
Pas Cenderawasih. Isinya berbagai nasehat kepada pasangan suami isteri tersebut.
3) Seni Kerajinan Tradisional
a) Tenunan Indragiri, dapat ditemukan di Kecamatan Rengat. Sayang sekali
kerajinan ini telah ditinggalkan oleh puak Melayu di tempat ini, karena bahan
bakunya yang mahal, sehingga sulit mencari pasaran.
b) Tekat, juga sama jenisnya dengan tekat di Siak dan Pekanbaru. Kerajinan ini
masih dikerjakan oleh puak Melayu di Rengat dan Pasir Penyu.
c) Masih ada lagi berbagai barang anyaman yang terbuat dari berbagai bahan, seperti
bambu, rotan, rumbai, mengkuang, pandan dsb. Dari bamboo dapat dibuat
misalnya tadir untuk dinding rumah dan tempat padi, lukah dan balai-balai. Dari
rotan dibuat tangguk, kursi, sangkar burung dsb. Dari rumbai, mengkuang, dan

10
pandan bisa dibuat bakul, kembut, kampil, tudung saji, lapik, dan banyak lagi.
Dari benang dibuat jala, ambai dsb.
4) Upacara Tradisional
a) Upacara sunat rasul, merata di segala kecamatan. Pada masa dulu upacara sunat
rasul diadakan di bulan puasa, sebab ketika itu anak-anak yang disunat sudah libur
sekolah. Di samping itu, pada bulan puasa mudah pula ibu-bapak menjaga anak-
anak itu, sebab dalam bulan puasa orang hanya sedikit tidur. Anak yang akan
disunat secara tradisional biasanya disuruh mandi sekitar 1 jam pada beberapa saat
sebelum bersunat. Untuk menghilangkan rasa gentar (takut) anak-anak itu disuruh
oleh tukang sunat makan sirih kerucut. Anak yang akan disunat duduk diatas
batang pisang atau sebuah tempat duduk. Tukang sunat memotong kulup (penutup
kemaluan anak lelaki) dengan pisau tipis yang tajam. Kulup lebih dahulu dijepit
dengan bilah, agar bagian dalam kemaluan anak tidak luka oleh pisau. Luka itu
diobati dengan tembakau atau obat-obatan lainnya.
b) Upacara turun mandi dan cukur rambut untuk anak yang berumur 7 hari, terutama
untuk anak pertama (sulung). Upacara ini merata di kabupaten ini. Ketika ibu dan
anak dimandikan oleh bidan kampong, ada juga diikutkan dengan memandikan
ayam, menghanyutkan punting di sungai serta menanam keladi di tepian tempat
mandi. Setelah itu anak ditidurkan di buaian oleh bidan, di nandongkan dengan
suara yang merdu.
c) Upacara tolak bala, masih dilakukan sampai tahun 1950-an. Sekarang sudah hampir
hilang. Upacara ini disebut juga ditempat lain dengan ratib berjalan, membuang
lancing, dan sebagainya. Lancang dihanyutkan sebagai kias daripada pengusiran
hantu yang dianggap mendatangkan penyakit. Hantu diusir oleh dukun dengan
ucapan : Pergilah kau ke laut yang tidak berombak, ke padang yang tidak
bertunggul, ke gunung yang tidak berangin.
d) Upacara khatam Qur’an, merupakan upacara yang amat disukai di kabupaten ini,
terutama dalam tahun 1950-an ketika harga getah di daerah tersebut mahal. Anak
yang khatam, dimasukkan keranda yang indah-indah dengan bermacam motif,
diarak keliling kampong dengan rarak atau bermacam alat bunyian. Upacara

11
ditutup dengan tiap peserta membaca ayat Qur’an sebagai tanda khatam, lalu
makan besama dan do’a selamat.
5) Cerita Rakyat
1) Telur Tembakul, suatu cerita rakyat di Rengat dan Pasir Penyu. Pada suatu ketika
seorang anak melahap telur tembakul tanpa meninggalkan sedikitpun untuk
ibunya yang sedang bekerja keras di ladang. Ketika sang ibu pulang kerumah
alangkah masgulnya hati orang tua ini. Dia merajuk, kemudian menenggelamkan
dirinya pada batu belah bertangkup. Disitu sang ibu melagu berhiba hati.
2) Putri Tujuh, cerita rakyat di Pasir Penyu. Cerita ini mirip cerita Malin Deman.
Tujuh orang puteri telah turun dari khayangan, seorang diantaranya telah kawin
dengan pemuda di tempat itu. Inilah konon yang menjadi nenek moyang negeri
Khayangan, sebuah negeri di kecamatan itu.
3) Rakit Kulim, merupakan cerita rakyat yang popular di kabupaten ini. Di Rengat
dan Pasir Penyu, rakit kulim dikisahkan sebagai alat upacara untuk menjemput
Raja Inderagiri ke Malaka.
4) Kolom Loyang (Keloyang), cerita di Pasir Penyu. Konon ada mata air yang
keliahtan kuning emas di sebuah kolam di negeri Keloyang sekarang ini. Karena
itu kolam kelihatan seperti Loyang. Tiap Raja Inderagiri yang akan dinobatkan,
konon harus lebih dulu dimandikan di kolam ini.
6) Permainan Rakyat
a) Pacu sampan, bisa dijumpai di Rengat, dilakukan ketika ada perayaan hari besar
seperti hari kemerdekaan.
b) Ranggung, permainan rakyat dari puak Melayu Talang Mamak. Anak-anak
yang sudah dimanterai oleh bomo, akan melakukan apa saja yang diperintahkan
oleh bomo.
c) Main rago tinggi, pernah popular tahun 1930-an. Pemain rago (raga) terdiri dari
4 orang. Dalam permainan ini di mana raga itu jatuh atau tidak tertangkis oleh
lawan dialah yang kalah. Permainan ini jadi ajang pula untuk pergaulan muda-
mudi.
d) Permainan untuk kalangan dewasa (lelaki) ialah ganja (domino). Biasa
dilakukan di kedai-kedai sambil minum kopi.

12
e) Permainan lain yang pernah popular masih banyak. Di antaranya ialah main
gasing, kelereng, bola, layang-layang, cukil (patok lele), main nas, main segala
(cakbur), main tali dsb.

1.5 SISTIM MATA PENCAHARIAN HIDUP


Sektor yang paling menyerap tenaga kerja di Kabupaten Indragiri Hulu adalah
pertanian, kehutanan, perikanan dan peternakan 67,77%, perdagangan 2.43%, industri
12,54% dan sektor lainnya adalah 17,29%.

Kemudian disektor perladangan, pada umumnya telah dikelola dengan penanaman


padi, rata-rata kepemilikan ladang, berkisar 1 – 4 jalur padi yang sudah dipanen pada
umumnya untuk dikonsumsi sendiri, bahwa hasil panen tersebut tidak cukup sampai pada
musim panen berikutnya, sehingga petani harus membeli beras hingga musim panen tiba.

1.6 SISTIM RELIGI


Agama, religi atau kepercayaan suatu hal yang bersifat Universal yang selalu ada
dalam setiap masyarakat dimanapun. Berbagai bentuk agama, religi atau kebudayaan dapat
kita jumpai pada seluruh masyarakat yang kadang memiliki perbedaan dan cara-cara
tersendiri dalam bentuk pelaksanaan ritualnya.

Terkait dengan hal tersebut diatas, agama yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu
antara lain adalah : Islam, Kristen, budha, hindu dan khatolik. Namun memang mayoritas
agama yang dianut oleh masyarakat adalah agama islam.

1.7 ORGANISASI SOSIAL


Ciri masyarakat Indragiri Hulu yang mudah beradaptasi dengan masyarakat
sekitarnya, sebenarnya modal utama dalam mengembangkan kehidupannya. Sifat dan
sistem kekerabatan yang longgar telah membawa dampak yang cukup baik bagi proses
adaptasi yang berhubungan dengan sistem perekonomian.

13
Secara spesifik pranata yang mengatur hubungan sosial di Indragiri Hulu belum
ada, namun dalam segala aktivitas mempunyai nilai gotong royong dan kerjasama yang
sangat tinggi, walaupun berbeda etnis dan berbeda kepercayaan. Seperti dalam pekerjaan
sehari-hari, mereka saling bantu membantu misalnya dalam mengelola hasil alam seperti
buah kelapa dan durian.

Kepemilikan lahan tidak mengenal tanah ulayat, melainkan tanah milik pribadi
walaupun belum bisa dibuktikan hak kepemilikannya. Bagi warga untuk memiliki lahan
bisa dengan cara membuka hutan, pemberian / warisan atau dengan cara dibeli. Bagi siapa
yang dapat membuka lahan secara luas, mereka itulah dianggap memiliki kekuasaan besar
atas tanah tersebut.

14
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Alam sekitar di kabupaten Indragiri hulu sangat terjaga, kita akan banyak menjumpai
kebun getah maupun sawit, di Kabupaten Indragiri hulu juga terdapat beberapa sungai, salah
satunya adalah sungai Batang Gansal. Sungai Batang Gansal merupakan sungai yang ada di
Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu. Sungai ini diapit oleh beberapa desa
seperti Desa Belimbing, Desa Penyaguhan, dan sebagainya. Sungai ini memiliki beberapa
keistimewaan hingga masuk dalam daftar peta wisata Riau untuk daerah Kabupaten Indragiri
Hulu.
Ciri masyarakat Indragiri Hulu yang mudah beradaptasi dengan masyarakat
sekitarnya, sebenarnya modal utama dalam mengembangkan kehidupannya. Sifat dan sistem
kekerabatan yang longgar telah membawa dampak yang cukup baik bagi proses adaptasi
yang berhubungan dengan sistem perekonomian.
Secara spesifik pranata yang mengatur hubungan sosial di Indragiri Hulu belum ada,
namun dalam segala aktivitas mempunyai nilai gotong royong dan kerjasama yang sangat
tinggi, walaupun berbeda etnis dan berbeda kepercayaan. Seperti dalam pekerjaan sehari-
hari, mereka saling bantu membantu misalnya dalam mengelola hasil alam seperti buah
kelapa dan durian.

3.2. SARAN
Dengan semua keanekaragaman yang ada di Kabupaten Rokan Hulu ini hendaknya
seluruh masyarkat menjaga dan melestariskan nya. Dan diharapkan juga kita semua mampu
untuk menyerap semua aspek-aspek positif yang ada pada penelitian kali ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.riaumagz.com/2019/11/sungai-batang-gansal-indragiri-hulu.html?m=1

https://brainly.co.id/tugas/30574248

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hampal

https://journal.uny.ac.id/index.php/imaji/article/view/18297

16

Anda mungkin juga menyukai