OLEH :
RANI ABNI
206710083
Puji dan syukur selalu kita ucapkan atas kehadiran Allah, yang selalu mencurahkan
rahmat dan karunia Nya kepada kita dan terutama kepada penulis makalah ini, karena berkat
rahmat dan karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Perkembangan
Kehidupan Masyarakat Dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau 2021” dalam
mata kuliah ” Antropologi Pendidikan”.
Keberhasilan peneliti menyelesaikan makalah ini tidak lepas dari bantuan,bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengungkapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Dr. Nurmalinda, S.Kar, M.Pd sekalu Dosen Mata Kuliah Antropologi Seni Prodi
Pendidikan Sendratasik Universitas Islam Riau
2. Bapak Abdul Sanek selaku orang tua dan mustakim STP Kepala Desa dan
narasumber yang telah membatu penulis untuk menyelesaikan penulisan Laporan
Makalah ini.
3. Teman-Teman kelas 3B yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa setiap karya dan usaha yang telah dilakukan terhadap mata
kuliah ini tentu masih banyak mengandung kekurangan dan kedangkalan, oleh karena itu, saran,
kritik, komentar, dan tegur sapa yang membangun senantiasa diharapkan sebagai umpan balik
yang positif demi kebaikan dimasa mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
1.1 BAHASA..........................................................................................................................4
1.2.4 Pengetahuan Tentang Zat Mentah Dan Benda Dalam Lingkungan Nya...................7
ii
1.5 SISTIM MATA PENCAHARIAN HIDUP....................................................................13
BAB III..........................................................................................................................................15
PENUTUP.....................................................................................................................................15
3.1. KESIMPULAN...............................................................................................................15
3.2. SARAN...........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Kabupaten Indragiri Hulu adalah salah satu daerah yang mempunyai potensi sumber
daya minyak dan gas bumi di Provinsi Riau. Dalam beberapa dekade terakhir daerah ini
mengalami perubahan yang signifikan untuk menjadi sebuah daerah sentra baru bagi
pengembangan sektor perkebunan dan pertanian.
Secara geografis Kabupaten Indragiri Hulu berada pada posisi 0° LU- 120’ LS dan
102-10’ BT - 102-48” BB meliputi wilayah seluas 7.676,26 km 2 (767.626,66 Ha). Kabupaten
ini ditandai dengan iklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 23.20 C - 31.70 C. Rata-
rata curah hujan pada tahun 2008 adalah 2.520,8 mm/tahun. Musim kemarau terjadi pada
bulan Maret hingga Agustus.
1
Barat : Kabupaten Kuantan Singingi
Timor : Kabupaten Indragiri Hilir
Utara : Kabupaten Pelalawan
Selatan : Kabupaten Muara Tebo, Provinsi Jambi
Ibu Kota Kabupaten ini adalah Kota Rengat tetapi aktivitas administrasi berlangsung
di Pematang Reba dengan jarak 18 km dari Kota Rengat. Kabupaten ini dibagi ke dalam 14
daerah kecamatan, 154 desa dan 11 kelurahan. Hingga tahun 2008 populasi penduduk
tercatat sebanyak 295.291 jiwa dengan rata-rata keadatan penduduk 38.47 jiwa/km 2.
Penduduknya terdiri atas suku Melayu sebagai kelompok mayoritas, Jawa, Minang, Batak
dan keturunan Cina. Sebagian besar penduduk beragama Islam dan sebagian kecil Protestan,
Katolik, Budha dan penganut Animisme.
2
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian yang akan dilakukan ini, diantaranya adalah sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan
BAB II : PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang Bahasa Yang Digunakan Di Ujungbatu, Sistim
Pengetahuan Yang Ada Di Ujungbatu Sistim Teknologi Peralatan Yang Ada Di
Ujungbatu, Sistim Kesenian Sistim Mata Pencaharian Yang Ada Di Ujungbatu,
Hidup Sistim Religi Yang Ada Di Ujungbatu, Organisasi Soasial Yang Ada Di
Ujungbatu
3
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 BAHASA
Pada Kabupaten Indragiri Hulu Bahasa yang umu dipakai adalah bahasa melayu
namun untuk bahasa resmi yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia .Bahasa Melayu Riau
mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Melayu.
Indonesia terlepas diakui atau tidaknya status itu. Maka tentu para pendatang,
wisatawan yang datang ke bumi lancang kuning akan mencari budaya tersebut, budaya
melayu, berarti mereka mencari bahasa. Namun jika penduduk pendatang kebanyakan
menggunakan bahasa daerah masing-masing.
4
1.2.2 Pengetahuan Tentang Alam Flora Nya
Bunga Rafflesia arnoldii merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan
tidak bertangkai. Diameternya ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat
5
sekitar 11 kilogram. Bunga Rafflesia arnoldii menghisap unsur anorganik dan organik
dari tanaman inang Tetrastigma. Bunga Rafflesia arnoldii juga mempunyai lima daun
mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar Bunga
Rafflesia arnoldii, terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik
bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuknya adalah
lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan Bunga Rafflesia arnoldii. Bunga
Rafflesia arnoldii hanya berumur sekitar satu minggu, setelah itu akan layu dan mati.
Persentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang
bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang
membuahinya. Bunga Rafflesia arnoldi sering dikacaukan dengan bunga bangkai karena
memang sama-sama mengeluarkan bau busuk.
Ikan hampala dikenal di Indonesia dengan nama ikan hampal, ikan adungan atau
ikan kebarau. Ikan ini termasuk dalam jenis ikan air tawar dan paling sering dijumpai di
kepulauan Indonesia bagian barat. Ikan berukuran sedang sampai besar ini sangat
menyukai air sungai yang bersih, jernih, berarus deras, dan dasar yang berpasir atau
6
berlumpur. Makanan ikan hampala ini merupakan ikan-ikan yang ukurannya lebih kecil
sehingga bisa dikatakan bahwa ikan hampala merupakan ikan predator.
1.2.4 Pengetahuan Tentang Zat Mentah Dan Benda Dalam Lingkungan Nya
Kabupaten Indragiri Hulu adalah salah satu daerah yang mempunyai potensi
sumber daya minyak dan gas bumi di Provinsi Riau. Dalam beberapa dekade terakhir
daerah ini mengalami perubahan yang signifikan untuk menjadi sebuah daerah sentra
baru bagi pengembangan sektor perkebunan dan pertanian.
7
Pada saat manusia mencapai kedewasaan, tubuh terdiri dari hampir
100.000.000.000 sel. Masing-masing merupakan bagian sistem organ yang dirancang
untuk melakukan fungsi kehidupan yang esensial. Sistem organ tubuh termasuk:
kardiovaskular, kekebalan tubuh, pencernaan, pernapasan, ekskresi, perkemihan,
muskuloskeletal, saraf, endokrin, dan reproduksi.
Konsep waktu bertumpu kepada kapan peristiwa atau kejadian tersebut terjadi di
waktu lampau. Sedangkan konsep ruang berfokus kepada di mana peristiwa atau kejadian
sejarah tersebut pernah terjadi sebelumnya. Konsep waktu memiliki dua jenis dalam
maknanya, yaitu makna denotatif yang berarti waktu dalam satu kesatuan seperti detik,
menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan lainnya. Sedangkan makna konotatif yaitu
konsep waktu sebagai suatu konsep. Peninggalan Sejarah :
8
Kompleks makan raja-raja Inderagiri di Pasir Penyu. Terbuat dari batu alam yang
diukir bermacam motif, serta terawat dengan baik. Di Rengat ada makam Sultan
Muda, tapi tinggal bekasnya saja.
Rumah Pembesar Kerajaan Inderagiri, terdapat di kota Rengat. Bangunan ini masih
baik sehingga dipakai untuk asrama guru.
Benteng, yakni Benteng Kota Lama di Pasir Penyu. Benteng terbuat dari tanah yang
ditinggikan, lalu ditanami dengan aur
Ada lagi beberapa jenis barang seperti merian, pasu, piring, senjata, dan alat upacara
tradisional, yang tersimpan di Pasir Penyu atau pada berbagai rumah penduduk. Tapi
karena sering dibeli oleh penggemar barang antik, maka barang-barang ini semakin
habis.
9
2) Nyanyian
a) Nandong, merupakan nyanyian ibu rumah tangga menidurkan anaknya. Nandong
berisi bermacam pantun nyair, dilagukan begitu rupa, sehingga anak tertidur
dalam pesan-pesan agama, pendidikan dan akhlak. Nandong ini hampir merata di
daerah Indragiri Hulu.
b) Berzanji dilakukan untuk berbagai upacara keagamaan.
c) Berdah sudah merupakan seni Islam yang hampir merata di Riau. Berdah
merupakan pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW dengan iringan rebana.
Biasanya ketika kisah sampai pada Nabi masuk Madinah, maka seniman berdah
berdiri, sebagai tanda memberi hormat kepada Nabi.
d) Nyanyian Sialang, dilakukan oleh para bomo dari puak Melayu Talang Mamak
dan Petalangan. Nyanyian yang menjadi mantera ini, dilagukan ketika akan
mengambil madu lebah dari pohon sialang. Nyanyian yang juga digunakan untuk
mengambil air enau yang akan dipotong untuk diambil airnya. Sambil membuai
tandan enau yang akan dipotong untuk diambil airnya, penyadap enau itu
melagukan pula berbagai pantun yang diharapkan memberikan semangat batin.
e) Surat Kapal, adalah semacam nyanyian yang berisi berbagai pantun sewaktu
melepas keberangkatan mempelai (lelaki) ke rumah pengantin (perempuan). Jika
Surat Kapal dipakai untuk rakyat biasa, maka untuk kalangan bangsawan disebut
Pas Cenderawasih. Isinya berbagai nasehat kepada pasangan suami isteri tersebut.
3) Seni Kerajinan Tradisional
a) Tenunan Indragiri, dapat ditemukan di Kecamatan Rengat. Sayang sekali
kerajinan ini telah ditinggalkan oleh puak Melayu di tempat ini, karena bahan
bakunya yang mahal, sehingga sulit mencari pasaran.
b) Tekat, juga sama jenisnya dengan tekat di Siak dan Pekanbaru. Kerajinan ini
masih dikerjakan oleh puak Melayu di Rengat dan Pasir Penyu.
c) Masih ada lagi berbagai barang anyaman yang terbuat dari berbagai bahan, seperti
bambu, rotan, rumbai, mengkuang, pandan dsb. Dari bamboo dapat dibuat
misalnya tadir untuk dinding rumah dan tempat padi, lukah dan balai-balai. Dari
rotan dibuat tangguk, kursi, sangkar burung dsb. Dari rumbai, mengkuang, dan
10
pandan bisa dibuat bakul, kembut, kampil, tudung saji, lapik, dan banyak lagi.
Dari benang dibuat jala, ambai dsb.
4) Upacara Tradisional
a) Upacara sunat rasul, merata di segala kecamatan. Pada masa dulu upacara sunat
rasul diadakan di bulan puasa, sebab ketika itu anak-anak yang disunat sudah libur
sekolah. Di samping itu, pada bulan puasa mudah pula ibu-bapak menjaga anak-
anak itu, sebab dalam bulan puasa orang hanya sedikit tidur. Anak yang akan
disunat secara tradisional biasanya disuruh mandi sekitar 1 jam pada beberapa saat
sebelum bersunat. Untuk menghilangkan rasa gentar (takut) anak-anak itu disuruh
oleh tukang sunat makan sirih kerucut. Anak yang akan disunat duduk diatas
batang pisang atau sebuah tempat duduk. Tukang sunat memotong kulup (penutup
kemaluan anak lelaki) dengan pisau tipis yang tajam. Kulup lebih dahulu dijepit
dengan bilah, agar bagian dalam kemaluan anak tidak luka oleh pisau. Luka itu
diobati dengan tembakau atau obat-obatan lainnya.
b) Upacara turun mandi dan cukur rambut untuk anak yang berumur 7 hari, terutama
untuk anak pertama (sulung). Upacara ini merata di kabupaten ini. Ketika ibu dan
anak dimandikan oleh bidan kampong, ada juga diikutkan dengan memandikan
ayam, menghanyutkan punting di sungai serta menanam keladi di tepian tempat
mandi. Setelah itu anak ditidurkan di buaian oleh bidan, di nandongkan dengan
suara yang merdu.
c) Upacara tolak bala, masih dilakukan sampai tahun 1950-an. Sekarang sudah hampir
hilang. Upacara ini disebut juga ditempat lain dengan ratib berjalan, membuang
lancing, dan sebagainya. Lancang dihanyutkan sebagai kias daripada pengusiran
hantu yang dianggap mendatangkan penyakit. Hantu diusir oleh dukun dengan
ucapan : Pergilah kau ke laut yang tidak berombak, ke padang yang tidak
bertunggul, ke gunung yang tidak berangin.
d) Upacara khatam Qur’an, merupakan upacara yang amat disukai di kabupaten ini,
terutama dalam tahun 1950-an ketika harga getah di daerah tersebut mahal. Anak
yang khatam, dimasukkan keranda yang indah-indah dengan bermacam motif,
diarak keliling kampong dengan rarak atau bermacam alat bunyian. Upacara
11
ditutup dengan tiap peserta membaca ayat Qur’an sebagai tanda khatam, lalu
makan besama dan do’a selamat.
5) Cerita Rakyat
1) Telur Tembakul, suatu cerita rakyat di Rengat dan Pasir Penyu. Pada suatu ketika
seorang anak melahap telur tembakul tanpa meninggalkan sedikitpun untuk
ibunya yang sedang bekerja keras di ladang. Ketika sang ibu pulang kerumah
alangkah masgulnya hati orang tua ini. Dia merajuk, kemudian menenggelamkan
dirinya pada batu belah bertangkup. Disitu sang ibu melagu berhiba hati.
2) Putri Tujuh, cerita rakyat di Pasir Penyu. Cerita ini mirip cerita Malin Deman.
Tujuh orang puteri telah turun dari khayangan, seorang diantaranya telah kawin
dengan pemuda di tempat itu. Inilah konon yang menjadi nenek moyang negeri
Khayangan, sebuah negeri di kecamatan itu.
3) Rakit Kulim, merupakan cerita rakyat yang popular di kabupaten ini. Di Rengat
dan Pasir Penyu, rakit kulim dikisahkan sebagai alat upacara untuk menjemput
Raja Inderagiri ke Malaka.
4) Kolom Loyang (Keloyang), cerita di Pasir Penyu. Konon ada mata air yang
keliahtan kuning emas di sebuah kolam di negeri Keloyang sekarang ini. Karena
itu kolam kelihatan seperti Loyang. Tiap Raja Inderagiri yang akan dinobatkan,
konon harus lebih dulu dimandikan di kolam ini.
6) Permainan Rakyat
a) Pacu sampan, bisa dijumpai di Rengat, dilakukan ketika ada perayaan hari besar
seperti hari kemerdekaan.
b) Ranggung, permainan rakyat dari puak Melayu Talang Mamak. Anak-anak
yang sudah dimanterai oleh bomo, akan melakukan apa saja yang diperintahkan
oleh bomo.
c) Main rago tinggi, pernah popular tahun 1930-an. Pemain rago (raga) terdiri dari
4 orang. Dalam permainan ini di mana raga itu jatuh atau tidak tertangkis oleh
lawan dialah yang kalah. Permainan ini jadi ajang pula untuk pergaulan muda-
mudi.
d) Permainan untuk kalangan dewasa (lelaki) ialah ganja (domino). Biasa
dilakukan di kedai-kedai sambil minum kopi.
12
e) Permainan lain yang pernah popular masih banyak. Di antaranya ialah main
gasing, kelereng, bola, layang-layang, cukil (patok lele), main nas, main segala
(cakbur), main tali dsb.
Terkait dengan hal tersebut diatas, agama yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu
antara lain adalah : Islam, Kristen, budha, hindu dan khatolik. Namun memang mayoritas
agama yang dianut oleh masyarakat adalah agama islam.
13
Secara spesifik pranata yang mengatur hubungan sosial di Indragiri Hulu belum
ada, namun dalam segala aktivitas mempunyai nilai gotong royong dan kerjasama yang
sangat tinggi, walaupun berbeda etnis dan berbeda kepercayaan. Seperti dalam pekerjaan
sehari-hari, mereka saling bantu membantu misalnya dalam mengelola hasil alam seperti
buah kelapa dan durian.
Kepemilikan lahan tidak mengenal tanah ulayat, melainkan tanah milik pribadi
walaupun belum bisa dibuktikan hak kepemilikannya. Bagi warga untuk memiliki lahan
bisa dengan cara membuka hutan, pemberian / warisan atau dengan cara dibeli. Bagi siapa
yang dapat membuka lahan secara luas, mereka itulah dianggap memiliki kekuasaan besar
atas tanah tersebut.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Alam sekitar di kabupaten Indragiri hulu sangat terjaga, kita akan banyak menjumpai
kebun getah maupun sawit, di Kabupaten Indragiri hulu juga terdapat beberapa sungai, salah
satunya adalah sungai Batang Gansal. Sungai Batang Gansal merupakan sungai yang ada di
Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu. Sungai ini diapit oleh beberapa desa
seperti Desa Belimbing, Desa Penyaguhan, dan sebagainya. Sungai ini memiliki beberapa
keistimewaan hingga masuk dalam daftar peta wisata Riau untuk daerah Kabupaten Indragiri
Hulu.
Ciri masyarakat Indragiri Hulu yang mudah beradaptasi dengan masyarakat
sekitarnya, sebenarnya modal utama dalam mengembangkan kehidupannya. Sifat dan sistem
kekerabatan yang longgar telah membawa dampak yang cukup baik bagi proses adaptasi
yang berhubungan dengan sistem perekonomian.
Secara spesifik pranata yang mengatur hubungan sosial di Indragiri Hulu belum ada,
namun dalam segala aktivitas mempunyai nilai gotong royong dan kerjasama yang sangat
tinggi, walaupun berbeda etnis dan berbeda kepercayaan. Seperti dalam pekerjaan sehari-
hari, mereka saling bantu membantu misalnya dalam mengelola hasil alam seperti buah
kelapa dan durian.
3.2. SARAN
Dengan semua keanekaragaman yang ada di Kabupaten Rokan Hulu ini hendaknya
seluruh masyarkat menjaga dan melestariskan nya. Dan diharapkan juga kita semua mampu
untuk menyerap semua aspek-aspek positif yang ada pada penelitian kali ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.riaumagz.com/2019/11/sungai-batang-gansal-indragiri-hulu.html?m=1
https://brainly.co.id/tugas/30574248
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hampal
https://journal.uny.ac.id/index.php/imaji/article/view/18297
16