Oleh:
1. Diah Yashinta Ruknih (A1D018142)
2. Kania Nicitta (A1D018164)
Oleh:
1. Diah Yashinta Ruknih (A1D018164)
2. Kania Nicitta (A1D018164)
Mengetahui,
Dosen Pengampu
Sisno Sujana
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulisan Makalah Evaluasi Sumberdaya Lahan ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah sebagai
syarat untuk memenuhi komponen penilaian Mata Kuliah Evaluasi Sumberdaya
Lahan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan laporan praktikum sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik. Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih kurang sempurna.
Meskipun demikian, penulis berharap agar tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukannya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v
I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ....................................................................................... 2
1.3. Metode Kajian ................................................................................................ 3
II. PEMBAHASAN ............................................................................................ 4
2.1. Pertumbuhan Perekonomian Daerah Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19
........................................................................................................................ 4
2.2. Potensi Sumberdaya Lahan untuk Prospek Pengembangan Destinasi Desa . 4
2.3. Analisis SWOT untuk Alternatif Macam Destinasi Desa yang Dipilih......... 5
2.4. Peta Perencanaan Destinasi Desa................................................................... 6
2.5. Prospek Pengembangan ................................................................................. 6
III. KESIMPULAN .............................................................................................. 8
IV. SARAN DAN IMPLEMENTASI.................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10
LAMPIRAN ........................................................................................................ 11
iv
DAFTAR GAMBAR
halaman
1. Gambar 1. Peta perencanaan destinasi wisata Desa Ketenger ..........................6
2. Gambar 2. Foto Anggota Kelompok ...............................................................11
3. Gambar 3. Curug Bayan .................................................................................11
4. Gambar 4. Villa Curug Bayan.........................................................................11
v
I. PENDAHULUAN
1
dilakukan dengan menutup sementara tempat wisata, termasuk di Desa Wisata
Ketenger.
c. Kebijakan Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19
Desa Wisata Ketenger yang ditutup sementara akibat pandemi covid-19,
sekarang sudah dibuka kembali di era new normal ini. Akibat ditutup sementara,
membuat penghasilan masyarakat yang bekerja di desa wisata tersebut menjadi
menurun. Wisatawan yang datang hanya sedikit bahkan ketika sudah dibuka
kembali di era new normal.
d. Sasaran dan Ruang Lingkup Kajian
Makalah ini dibuat dengan mengkaji pemanfaatan sumberdaya lahan sebagai
desa wisata oleh masyarakat. Lokasi yang diamati yaitu di Desa Ketenger,
Kecamatan Baturraden. Pemanfaatan sumberdaya lahan di desa ini dirasa sudah
sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari berkembangnya beberapa tempat wisata
yang ada di Desa Ketenger, salah satunya Curug Bayan. Sasaran dibuatnya makalah
ini adalah untuk mengetahui dampak dari adanya pandemi Covid-19 terhadap
perubahan perekonomian desa wisata di Ketenger.
e. Dasar Hukum
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang
kepariwisataan, wisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh
individu atau kelompok mengunjungi suatu tempat dan bertujuan untuk rekreasi,
pengembangan pribadi, atau untuk mempelajari keunikan daya tarik suatu tempat
wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara. Desa wisata merujuk pada suatu
objek sedangkan wisata desa merupakan kegiatannya. Keduanya merupakan
potensi besar yang dimiliki berbagai desa lain di Indonesia yang saat ini sedang
semarak berkembang menjadi potensi dalam peningkatan ekonomi pedesaan.
Berdasar dari konsep wisata bisa diambil kesimpulan bahwa, wisata desa adalah
kegiatan wisata yang berlangsung di desa atau kawasan pedesaan.
1.2. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Mengetahui tentang pemanfaatan sumberdaya lahan di Desa Ketenger sebagai
destinasi wisata.
2
b. Manfaat
Diperoleh informasi mengenai pemanfaatan sumberdaya lahan yang ada di
Desa Ketenger sebagai destinasi wisata.
1.3. Metode Kajian
a. Kajian Pustaka
Mencari informasi dari sumber bacaan atau literatur mengenai pemanfaatan
sumberdaya lahan di Desa Wisata Ketenger.
b. Kajian Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek wisata yang terdapat
di Desa Ketenger yang memanfaatkan evaluasi sumberdaya lahan.
3
II. PEMBAHASAN
4
terjun serta keramahtamahan penduduknya merupakan modal besar bagi
pengembangan pariwisata di desa tersebut yang akan membuat daya tarik tersendiri.
Potensi lain yang dimiliki desa Ketenger adalah kondisi alam yang masih alami,
suasana yang masih asri dan sejuk serta pasokan air tawar yang melipah, bahkan
pada musim kemarau tidak kering. Masyarakat Desa Ketenger juga masih
melestarikan budaya dan tradisi nenek moyang seperti Sedekah Bumi, Ruwat,
Ngupati, Mitoni dan Iringan Sunatan serta beberapa kesenian daerah yang masih
dilestarikan seperti Gamelan, Calung, dan Kenthongan (Budiyah, 2020).
2.3. Analisis SWOT Perencanaan untuk Alternatif Macam Destinasi Desa
yang Dipilih
Desa Ketenger merupakan salah satu desa penyangga wisata di Kawasan
Wisata Baturraden. Dengan potensi wisata alam yang dimilikinya mulai dari air
terjun yang terbentang di dua sungai besar yang mengapit desa ini, yaitu Sungai
Gumawang dan Sungai Banjaran, hingga wisata sejarah yaitu sisa-sisa peninggalan
Belanda berupa rel Lori dan jejak-jejak peninggalan Jepang berupa dam atau
bendungan.
Pengembangan desa wisata di suatu daerah tentunya akan berimplikasi
kepada masyarakat lokal secara ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan sekitar.
Berbicara tentang implikasi pengembangan desa wisata terhadap peningkatan
ekonomi masyarakat lokal tidak terlepas dari keberadaan wisatawan yang datang
berkunjung ke desa wisata tersebut. Ketika ada wisatawan yang datang tentunya
akan terjadi perputaran ekonomi di desa tersebut. Besar kecilnya perputaran
ekonomi yang terjadi di wilayah desa wisata tergantung bagaimana pemerintah desa
dan masyarakatnya mengelola obyek wisatanya termasuk bagaimana
mempromosikan wisata yang ada di desa tersebut agar dikenal masyarakat luas.
Proses pengembangan Desa Ketenger menjadi desa Wisata menghadapi
beberapa kendala. Kendala pada sumber daya manusia dimana sumber daya
manusia yang dimiliki desa Ketenger yang masih rendah dan belum profesional
dalam mengelola desa Ketenger sebagai desa wisata. Selain kendala pada sumber
daya manusia, kendala lain yang dihadapi dalam pengembangan desa Ketenger
5
sebagai desa wisata adalah sarana dan prasarana pendukung tercapainya visi desa
Ketenger sebagai desa wisata (Budiyah, 2020).
2.4. Peta Perencanaan Destinasi Desa
6
secara alami dan menarik sehingga daya tarik perdesaan dapat menggerakkan
kunjungan wisatawan ke desa tersebut.
Pengembangan kepariwisataan di desa Ketenger dapat terwujud jika semua
elemen yang terkait seperti pemerintah desa dan masyarakat desa setempat serta
semua potensi desa disinergikan sehingga kepariwisataan bisa memberikan dampak
ekonomi yang tinggi bagi masyarakat di desa tersebut. Tentunya diharapkan dengan
adanya desa wisata maka dampak ekonomi tidak hanya dirasakan oleh masyarakat
desa tersebut tetapi bisa lebih luas sampai pada tingkat nasional (Budiyah, 2020).
7
III. KESIMPULAN
Desa Ketenger merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Baturraden
Kabupaten Banyumas yang memiliki potensi alam dan sumberdaya lahannya yang
melimpah, sehingga dapat dijadikan sebagai desa wisata. Pelibatan masyarakat desa
setempat dalam pengembangan desa wisata merupakan salah satu proses penguatan
potensi desa. Proses penguatan potensi desa merupakan sebuah keniscayaan yang
mutlak dilakukan dalam pengembangan sebuah kawasan menjadi desa wisata.
8
IV. SARAN DAN IMPLEMENTASI
Desa wisata yang telah dikunjungi adalah Desa Ketenger tepatnya di Curug
Bayan. Dari segi kebersihan dan perawatan sudah baik, namun dari segi pelayanan
masih harus ditingkatkan lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
11
Link Video Youtube
https://youtu.be/8T8v8SWIEnQ
12