JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KALTARA
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan laporan ini bisa kami selesaikan
dengan baik. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membukakan cahaya pengetahuan dan kebaikan
kepada seluruh umat manusia dimuka bumi.
Kami membuat laporan ini untuk menyelesaikan tugas praktek lapangan mata
kuliah Pengantar Pembangunan Pedesaan dengan Tema “Perencanaan
Pemanfaatan Potensi Lokal dalam Membangun Desa Wisata dengan
Pendekatan Konsep Community Based Tourism (CBT) di Desa Bumi
Rahayu”. Kegiatan ini di selenggarakan di Desa Bumi Rahayu bersama dengan
pihak desa dan masyarakat di desa Bumi Rahayu.
Terlebih dahulu kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ika niswatin
Budiarti S.Psi, M.M selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar Pembangunan
Pedesaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang yang kami tekuni ini.
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, diharapkan
kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang membangun demi
kebaikan dan kesempurnaan Laporan selanjutnya. Akhirnya, mudah-mudahan
Laporan ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Tujuan Kegiatan..............................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Pembangunan Pedesaan...................................................................................3
2.1.1 Definisi Pembangunan Pedesaan........................................................3
2.1.2 Ruang Lingkup Pembangunan Pedesaan (Fisik-Non Fisik)...............4
2.1.3 Tujuan Pembangunan Pedesaan.........................................................5
2.1.4 Indikator dan Strategi Keberhasilan Pembangunan Desa...................7
2.2 Potensi Desa....................................................................................................7
2.2.1 Definsi Potensi Desa...........................................................................7
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Potensi Desa......................................................9
2.2.3 Indikator Potensi Desa........................................................................10
2.3 Desa Wisata.....................................................................................................10
2.3.1 Definisi Desa Wisata..........................................................................10
2.3.2 Tujuan dan Manfaat Desa Wisata.......................................................11
2.3.3 Indikator Keberhasilan Desa Wisata..................................................12
2.3.4 Teori Pendekatan Konsep Community Based Tourism......................13
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................14
3.1 Peserta......................................................................................................14
3.2 Waktu dan Tempat...................................................................................14
3.3 Susunan Panitia/Kelompok......................................................................14
3.4 Pra Kegiatan.............................................................................................14
3.5 Kegiatan....................................................................................................15
BAB IV PENUTUP..............................................................................................17
4.1 Kesimpulan...............................................................................................17
4.2 Saran.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
untuk rafting dan jetski giram.
Desa Bumi Rahayu merupakan desa yang berencana membangun dan
mengembangkan desa wisata dengan memanfaatkan potensi lokal sumber daya
alam yang dimiliki. Desa Bumi Rahayu memiliki sumber daya alam yang
melimpah, udara yang sejuk dan segar, salah satunya adalah aliran sungai yang
berpotensi untuk dikelola menjadi lokasi wisata. Disisi lain masyarakat Desa
Bumi Rahayu mayoritas pekerjaan petani dan berternak. Di desa ini masih kental
dengan adat jawanya dan suku lainnya, dalam rangka program ini pembuatan desa
wisata para pemuda desa bekerjasama yaitu bergotong royong untuk membuat
wisata tersebut, yang berlokasi di lahan hutan. Dalam program ini bertujuan untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat lokal dan memajukan sumber daya
manusia desa. Pengelolaan atau pengembangan kegiatan wisata sangat diperlukan
dalam rangka menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama di daerah tujuan
wisata dan bagaimana wisatawan membelanjakan uang sebanyak-banyaknya.
memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi dirangkaian dimana potensi
tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata yang memiliki banyak
potensi dan sumber daya alam yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik
wisata.
Desa Bumi Rahayu nantinya akan dibuat wisata yang mempuyai
edukasi,yang bermanfaat bagi pengunjung. Dalam pembuatan wisata ini lebih
dibesarkan untuk permaian outbond dan bumi perkemahan selain itu juga
ditambahkan spot-spot selfie yang nantinya akan menarik para wisatawan.
Pengembangan desa-desa wisata yang diharapkan mampu mendukung
diversifikasikan perdesaan.dan untuk pengelola juga membangun tempat singgah
atau bisa dikenal Gazebo, dan juga bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk
membangun tempat berjualan untuk dijadikan UMKM agar meningkatkan
perekonomiannya.
v
Tourism, kami bertujuan untuk memperkuat keterlibatan komunitas lokal dalam
pengelolaan destinasi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, serta
melestarikan budaya dan lingkungan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
vi
maksimal dan mendapatkan hasil yang memuaskan. (Mahardhani, 2014: 63).
Hasil dari pembangunan diharapkan harus bisa dinikmati oleh seluruh
masyarakat Desa. Sebisa mungkin pembangunan Desa dilakukan dengan
memanfaatkan segala potensi yang ada di Desa demi kualitas hidup
masyarakat Desa.
Karakteristik masyarakat Desa berbeda dengan karakteristik masyarakat
yang tinggal di kota. Masyarakat yang tinggal di pedesaan cenderung
memegang erat adat istiadat. Perkembangan pada masyarakat Desa juga
berjalan lambat. Beberapa permasalahan juga dialami di Desa salah satunya
tentang kemiskinan.
Terkait dengan masalah kemiskinan, ternyata sebagian besar
masyarakat yang mengalami permasalahan tersebut berada di Desa. Sehingga
sudah sewajarnya untuk mengatasi hal tersebut pembangunan difokuskan di
Desa. Selama ini pembangunan terfokus di daerah kota sehingga banyak
masyarakat Desa yang akhirnya melakukan urbanisasi. Masyarakat Desa
mengadu nasib di kota dengan keterbatasan yang dimiliki dan pada akhirnya
menjadi persoalan di kota. (Mahardhani, 2014: 54).
vii
c) Pasar
d) Pertanian dan
e) Irigrasi
Kondisi fisik ini dapat berupa letak geografis, dan sumber- sumber daya
alam. Letak geografis sebuah desa sangat menentukan sekali percepatan
didalam sebuah pembangunan. Letaknya strategis, dalam arti tidak sulit untuk
dijangkau akibat relif geografisnya. Kecepatan proses pembangunan dan
perkembangan suatu kelurahan juga sangat ditentukan oleh intensitas
hubungannya dengan dunia luar, mobilitas manusia dan budaya akan
mempercepat perkembangan desa itu sendiri.
Sumber daya alam yang terdapat dimasing-masing desa. Dimana sebuah
desa yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang banyak dari pada
desa-desa lainnya, sehingga untuk mengembangkan atau dalam proses
pembangunan desa akan jauh lebih baik dari pada desa yang sedikit
mempunyai sumber daya alam,atau tidak ada sama sekali.
2) Pembangunan Non Fisik
Didalam pembangunan suatu wilayah bukan hanya melakukan program
pembangunan yang bergerak dibidang pembanguan fisik saja tetapi juga
harus bergerak dibidang pembangunan non fisik atau sosial. Bachtiar Effendi
(2002:114) oleh karena itu, pembangunan hendaknya harus adanya
keseimbangan antara pembangunan fisik ataupun pembangunan non fisiknya.
Yang menjadi bagian dari pembangunan non fisik atau sosial yaitu :
a) Pendidikan
b) Ekonomi
c) Kesehatan
viii
pertanian berskala produktif, pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat
guna, dan peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat desa.
Pembangunan desa yaitu pembangunan yang mempunyai peranan yang
strategis dalam rangka pembangunan nasional dan daerah, karena desa
beserta masyarakatnya merupakan landasan atau basis dari kekuatan
ekonomi, politik, sosial-budaya dan pertahanan keamanan. Menurut Nur
Rozuqi dikutip dari Direktur PusBimtek Palira berikut beberapa tujuan dari
pembangunan desa, antara lain:
ix
sektoral dan regional yang dilaksanakan di wilayah pedesaan.
x
lembaga pendidikan, dan organisasi sosial desa, serta aparatur
dan pamong desa. Dikutip dari Drs. Abdurokhman M. Pd. (2014) secara lebih
rinci potensi desa dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Potensi Fisik
a) Tanah mencakup berbagai macam kandungan kekayaan yang terdapat di
dalamnya. misalnya kesuburan tanah, bahan tambang, dan mineral.
b) Air meliputi sumber air dan fungsinya sebagai pendukung kehidupan
manusia. Air sangat dibutuhkan oleh setiap mahkluk hidup untuk bertahan
hidup dan juga aktivitas sehari-hari.
c) Iklim sangat erat kaitannya dengan temperatur dan curah hujan yang
sangat mempengaruhi setiap daerah, sehingga corak iklim sangat
mempengaruhi kehidupan masyarakat desa agraris.
d) Lingkungan geografis, seperti letak desa secara geografis, luas wilayah,
jenis tanah, tingkat kesuburan, sumber daya alam, dan penggunaan lahan
sangat mempengaruhi pengembangan suatu desa.
e) Ternak berfungsi sebagai sumber tenaga dan sumber gizi bagi masyarakat
pedesaan. pada desa agraris ternak juga dapat menjadi investasi dan
sumber pupuk.
f) Manusia merupakan sumber tenaga dalam proses pengolahan lahan
petani, sehingga manusia sebagai potensi yang sangat berharga bagi suatu
wilayah untuk mengelolah sumber daya alam yang ada. Tingkat
pendidikan, ketrampilan dan semangat hidup masyarakat menjadi faktor
yang sangat menentukan dalam pembangunan desa.
2. Potensi Nonfisik
a) Masyarakat desa cirinya memiliki semangat kegotongroyongan yang
tinggi dalam ikatan kekeluargaan yang erat (gemeinschaft) merupakan
landasan yang kokoh bagi kelangsungan program pembangunan.
b) Lembaga desa, seperti Badan Perwakilan Desa (BPD), Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Tim Penggerak PKK, Rukun
Warga (RW), Rukun Tetangga (RT), Karang Taruna dan lain-lain.
xi
c) Lembaga pendidikan, seperti sekolah, perpustakaan desa, kelompencapir,
penyuluhan, simulasi,dan lain-lain.
d) Lembaga Kesehatan, seperti puskesmas, posyandu, dan BKIA.
e) Lembaga Ekonomi, seperti Koperasi Unit Desa (KUD), Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes), Pasar Desa, dan lumbung desa.
f) Aparatur dan pamong desa merupakan sarana pendukung kelancaran dan
ketertiban pemerintahan desa. peranannya sangat penting bagi perubahan
dan tingkat perkembangan desa.
xii
e) Mengembangkan potensi ekonomi unggulan Desa/Kelurahan yang
disesuaikan dengan karateristik tipologi Desa/Kelurahan.
f) Mendorong terwujudnya keterpaduan peran dan kemitraan antar
Dinas/Instansi Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun stakeholders lainnya
sebagai pelaku dan fasilitator program.
xiii
2.3 Desa Wisata
2.3.1 Definisi Desa Wisata
Desa Wisata dalam konteks wisata pedesaan adalah aset kepariwisataan
yang berbasis pada potensi pedesaan dengan segala keunikan dan daya
tariknya yang dapat diberdayakan dan dikembangkan sebagai produk wisata
untuk menarik kunjungan wisatawan ke lokasi desa tersebut. Mengutip
pernyataan Hadiwijoyo (2012), desa wisata memiliki kriteria sebagai berikut.
1) Aksesbilitasnya baik, sehingga mudah dikunjungi wisatawan dengan
menggunakan berbagai jenis alat transportasi.
2) Memiliki objek-objek menarik berupa alam, seni budaya, legenda,
makanan lokal, dan sebagainya untuk dikembangkan sebagai objek wisata.
3) Masyarakat dan aparat desanya menerima dan memberikan dukungan yang
tinggi terhadap desa wisata serta para wisatawan yang dating ke desanya.
4) Keamanan di desa tersebut terjamin.
5) Tersedia akomodasi, telekomunikasi, dan tenaga kerja yang memadai
6) Beriklim sejuk atau dingin
7) Berhubungan dengan objek wisata lain yang sudah dikenal oleh
masyarakat luas.
Masyarakat lokal berperan penting dalam pengembangan desa wisata
karena sumber daya dan keunikan tradisi dan budaya yang melekat pada
komunitas tersebut merupakan unsur penggerak utama kegiatan desa wisata.
Di lain pihak, komunitas lokal yang tumbuh dan hidup berdampingan dengan
suatu objek wisata menjadi bagian dari sistem ekologi yang saling kait
mengait. Keberhasilan pengembangan desa wisata tergantung pada tingkat
penerimaan dan dukungan masyarakat lokal (Wearing, 2001). Masyarakat
lokal berperan sebagai tuan rumah dan menjadi pelaku penting dalam
pengembangan desa wisata dalam keseluruhan tahapan mulai tahap
perencanaan, pengawasan, dan implementasi. Ilustrasi yang dikemukakan
Wearing (2001) tersebut menegaskan bahwa masyarakat lokal berkedudukan
sama penting dengan pemerintah dan swasta sebagai salah satu pemangku
kepentingan dalam pengembangan pariwisata.
xiv
2.3.2 Tujuan dan Manfaat Desa Wisata
Tujuan dari adanya pengembangan desa wisatanya sendiri adalah untuk
melestarikan suatu kondisi lingkungan dan memacu terjadinya pertumbuhan
ekonomi lokal di suatu daerah sehingga melalui konsep desa wisata ini dapat
menjadi salah satu bentuk pariwisata yang ramah lingkungan di masa depan
(Juwita dalam Warpani, 2010).
Manfaat desa wisata dari aspek alam didapatkan beberapa poin penting
yang menjadi indikator manfaat pengembangan Desa Wisata Bumi Rahayu.
Penatahan terhadap alam/lingkungan, di mana selain alam dan lingkungan
dapat dijadikan daya tarik wisata juga sebagai tempat mata pencaharian
masyarakat desa karena kehidupan di desa masih dominan merupakan
kehidupan agraris, di mana faktor alam dan lingkungan ini sangat penting dan
merupakan faktor utama. Di samping itu, kehidupan keseharian masyarakat
(way of life) juga tidak bisa lepas dari ketersediaan dan kelestarian alam dan
lingkungan. Sehingga, dapat disajikan beberapa manfaat desa wisata dari
aspek alam, yaitu:
1) Mengurangi alih fungsi lahan,
2) Terjaganya kawasan konservasi,
3) Terjaganya sumber-sumber air,
4) Kepedulian terhadap alam meningkat,
5) Terjaganya kualitas lingkungan,
6) Mengurangi tingkat pencemaran, dan
7) Kesadaran masyarakat dalam membuang sampah
xv
dikatakan berhasil Berdasarkan hasil riset di lapangan dan berdasarkan teori
dari Amirullah (2015) memaparkan bahwa untuk melihat perencanaan itu
terdapat empat (4) faktor yang mesti diperhatikan antara lain:
1) Menentukan tujuan dan target desa wisata.
2) Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target desa wisata.
3) Proses menentukan sumber daya manusia yang dibutuhkan.
4) Menetapkan standar atau indicator keberhasilan dalam pencapaina tujuan.
xvi
BAB III
KEGIATAN
3.1 Peserta
Mahasiswa Universitas Kaltara
Staf desa Bumi Rahayu
Masyarakat setempat.
3.3 Susunan/Kelompok
Dosen Pengampu MK : Ika Niswatin Budiarti, S.Psi., M.M
Ketua Panitia : Muhammad Alfiansyah
Sekretaris Panitia : Ramadhan Rishma Novriza
Bendahara Panitia : Muhammad Nabil
xvii
kawasan tersebut menjadi destinasi wisata warga Kabupaten Bulungan dengan
keindahan alam, sungai dan aneka ragam tanaman. Dengan adanya kawasan
wisata tersebut juga dapat membantu peningkatan perekonomian UMKM
warga Desa Bumi Rahayu. Setelah mendapatkan ijin pada tanggal 25
Desember 2023 kami meninjau lahan yang akan dibuat wisata, sembari kami
menelusuri jalur sungai tersebut dan merintis jalan untuk bisa masuk. Bersama
masyarakat desa kami melihat dan meninjau lahan serta melakukan diskusi
mengenai konsep yang akan kami buat untuk wisata tersebut. Dalam hal ini
juga kami meminta saran kepada pihak desa maupun masyarakat setempat
pada wisata tersebut apa saja yang ingin di buat, yang nantinya akan kami
masukan di dalam konsep tersebut. Pada tanggal 11 - 14 Januari 2024 kami
menelusuri lagi lahan tersebut karena pada hari-hari sebelumnya kami belum
bisa masuk lebih jauh dikarenakan terlalu tingginya semak dan pohon-pohon
yang rimbun. Kurang lebih 500 M kami meninjau lahan tersebut dan
merancang apa saja yang akan kami buat disana.
3.5 Kegiatan
Pada tanggal 24 Januari 2024 kami mengadakan pertemuan bersama pihak
desa yang diwakili oleh Bapak Syaiful Hidayat Kesra dari Desa Bumi Rahayu.
Dalam hal ini kami mempresentasikan hasil gambaran konsep desa wisata
yang sudah kami buat. Dalam penjelasan tersebut kami mendapatkan
masukan/saran mengenai gambaran konsep yaitu, dari konsep tersebut kami
belum memasukkan adanya tempat sampah itu yang menjadi masukan dari
pihak desa.
Setelah itu kami melanjutkan presentasi kami mengenai gambaran konsep
Desa Wisata yang didalamnya berisi: Parkiran dengan luas 50x50 m, gerbang
masuk, ada tujuh UMKM, terdapat juga 4 spot foto bagi para pengunjung,
area outbond dengan luas 100x50 m, 4 toilet juga disediakan , ada juga
wahana perahu dan disediakan juga rest area setiap 200 m, bumi perkemahan
pemanfaatannya seperti anak-anak sekolah jika ada kegiatan dan juga untuk
pengunjung yang ingin berkemah dengan luas 250x100 m, kami juga sediakan
sewa ban dan pelampung untuk para pengunjung, terdapat juga gazebo untuk
xviii
bersantai.
Pada pembuatan gazebo dan UMKM yaitu dari ecobrick pemanfaatan
sampah plastik, tentu tidak hanya dari sampah saja, melainkan sebagian
kerangka bangunan ada yang menggunakan kayu agar tetap kokoh. Selain itu
untuk UMKM diberdayakan masyarakat desa untuk memperkenalkan atau
memasarkan produk unggulannya seperti Amplang lele, keripik pepaya dan
keripik pisang di isi dengan produk-produk unggulan Desa Bumi Rahayu.
Untuk spot foto dibuat juga dari pemanfaatan limbah plastik atau kayu ulin.
Rest area guna untuk tempat beristirahat dan sekaligus bersantai bagi
pengunjung yang bermain di wahana perahu.
Dalam perencanaan dan pembangunan desa wisata Bumi Rahayu
masyarakat setempat tentunya sebagai pelaku utama dalam menunjang
terjaganya kebersihan, keasrian alamnya dan keamanan Sehingga tempat
wisata ini akan terus berkembang agar masuk dalam salah satu destinasi
wisata di Provinsi Kalimantan Utara yang terkenal yang tentunya akan
menambah pendapatan masyarakat setempat.
Mengenai gambaran konsep yang dipresentasikan kami mendapatkan
apresiasi atas konsep yang telah kami buat, tidak hanya itu dari pihak desa
juga memberitahu bahwa mereka ingin menanam pohon di sekitaran pinggir
area sungai agar tidak terjadi longsor atau erosi. Akan tetapi di tahun ini pihak
desa memfokuskan pada penanaman nya saja dikarenakan proses nya yang
bertahap secara pelan-pelan.
xix
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perencanaan pemanfaatan potensi lokal dengan pendekatan Community Based
Tourism (CBT) di Desa Bumi Rahayu memiliki tujuan untuk membangun desa
wisata secara berkelanjutan. Melalui kolaborasi dengan komunitas lokal, rencana
ini bertujuan mengoptimalkan sumber daya dan warisan lokal, menciptakan
peluang ekonomi, serta mempromosikan interaksi positif antara wisatawan dan
masyarakat setempat.
Kesimpulannya , perencanaan ini mendukung pembangunan desa wisata yang
inklusif dan berdaya saing.
4.2 Saran
Saran kami selama melakukan observasi di kawasan sungai desa Bumi
Rahayu adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah desa segera merealisasikan pembukaan jalan di area sungai.
2. Pemerintah desa dan masyarakat setempat melakukan gotong royong setiap
seminggu sekali agar kebersihan area pinggiran sungai tetap terjaga dan
mengurangi adanya semak yang tinggi.
xx
DAFTAR PUSTAKA
xxi
LAMPIRAN
1. DOKUMENTASI
xxii
2. Anggaran Dana yang Digunakan
Untuk rincian biaya kami selama satu bulan melakukan observasi
kelapangan diantaranya, bensin Rp. 200.000,- lima kali perjalanan untuk
observasi, snack dan minuman Rp. 50.000,-
xxiii
3. Foto Konsep
xxiv
xxv