Disusun Oleh :
Kelompok 9
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................2
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................2
1.2 Tujuan Dan Manfaat......................................................................................................4
1.3 Hasil yang diharapkan...................................................................................................5
BAB II METODOLOGI........................................................................................................6
2.1 Jurnal Pengelolaan Agrowisata Berbasis Masyarakat Di Desa Sidomulyo, Kota Batu.6
2.2 Jurnal Strategi Pengelolaan Agrowisata Kebun Kopi Di Desa Purworejo Timur,
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur..............................................................................7
2.3 Jurnal Agrowisata Berbasis Usahatani Padi Sawah Tradisional Sebagai Edukasi
Pertanian (Studi Kasus Desa Wisata Pentingsari)................................................................7
2.4 Jurnal Pengembangan Model Agrowisata Salak Berbasis Masyarakat Di Desa Sibetan
.............................................................................................................................................7
BAB III HASIL DAN PERENCANAAN.............................................................................8
3.1 Kriteria Agrowisata.......................................................................................................8
3.2 Komponen Pengembangan Agrowisata.........................................................................8
3.3 Pengembangan Agrowisata...........................................................................................9
3.4 Perencanaan pengembangan kawasan agrowisata harus memenuhi prinsip-prinsip
tertentu yaitu:.....................................................................................................................10
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................11
4.1 kesimpulan..................................................................................................................11
4.2 Rekomendasi...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Nurhidayati (2011) menemukan bahwa faktor yang memengaruhi
penerapan prinsip ekonomi Community Based Tourism (CBT) adalah struktur
perekonomian Kota Batu, dan peran pemerintah. Faktor yang
mempengaruhi penerapan prinsip sosial adalah status kekhususan Kota Batu,
kekayaan sumber daya alam, dan kekuatan budaya setempat. Faktor yang
memengaruhi penerapan prinsip budaya adalah berkembangnya budaya multikultur,
keterbukaan terhadap informasi, dan etos kerja lokal. Faktor-faktor yang
memengaruhi penerapan prinsip lingkungan CBT adalah kondisi lingkungan
global dan kearifan lokal komunitas. Penelitian ini tidak secara spesifik
mengungkapkan pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dilakukan oleh
pengelola dalam hal penggunaan lahan penegakan disiplin pengunjung, serta
konsep pengembangan kawasan agrowisata yang berkelanjutan.
Hal ini menunjukkan bahwa agrowisata bukan saja menawarkan produk hasil
- hasil pertanian kepada pengunjung, tetapi juga menawarkan jasa untuk membuat
pengunjung merasa puas dan terhibur bahkan dapat memiliki kemampuan untuk lebih
memahami lagi tentang sektor pertanian.
3
Peranan pemerintah sangat membantu terwujudnya obyek wisata. Pemerintah
berkewajiban mengatur pemanfaatan ruang melalui distribusi dan alokasi menurut
kebutuhan. Mengelola berbagai kepentingan secara proporsional dan tidak ada pihak
yang selalu dirugikan atau selalu diuntungkan dalam kaitannya dengan pengalokasian
ruang wisata. Kebijakan pengelolaan tata ruang tidak hanya mengatur yang boleh dan
yang tidak boleh dibangun saja, namun terkandung banyak aspek kepastian arah
pembangunan. Merubah potensi ekonomi menjadi peluang nyata, memproteksi ruang
terbuka hijau bagi keseimbangan lingkungan, merupakan beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam upaya pengalokasian ruang.
1. Tujuan
Tujuan dari agrowisata adalah untuk memperluas pengetahuan,
pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Serta
memiliki tujuan agar lebih memahami pentingnya pembinaan agro
wisata sebagai salah satu alternatif dan cara membina masyarakat
dalam mewujudkan sinergitas pariwisata dengan pertanian yang dapat
menghasilkan pertumbuhan sosial, ekonomi dan organisasi
masyarakat.
2. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan nilai estetika
dan keindahan alam, memberikan nilai rekreasi, meningkatkan
kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan. Serta manfaat
yang diperoleh bagi mahasiswa dalam membaca jurnal atau makalah
ini bisa menjadi referensi pengetahuan bagi mahasiswa untuk
mengetahui bagaimana system cara mengelolah serta mengembangkan
usaha atau bisnis agrowisata.
4
1.3 Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari setiap studi kasus pada jurnal adalah tersusunnya
beberapa arahan yang berpengaruh terhadap pengelolaan pengembangan kawasan
agrowisata serta mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan menyerap
tenaga kerja lokal secara lebih baik.Singga pengelolaan agrowisata dilakukan secara
bersama oleh masyarakat dengan melibatkan peran pemerintah sebagai fasilitator
guna memajukan perkembangan wilayah terutama di perdesaan.
5
BAB II
METODOLOGI
6
2.2 Jurnal Strategi Pengelolaan Agrowisata Kebun Kopi Di Desa Purworejo
Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Metodologi yang digunakan, yaitu :
Metode deskriptif dan evaluatif. Metode deskriptif menggunakan data
hasil survey serta metode evaluatif digunakan untuk menilai persepsi
masyarakat.
7
BAB III
HASIL PERENCANAAN
Menurut R.S Damaji (1995) dalam N.C Bangun (2003) agrowisata merupakan
wisata pertanian dengan objek kunjungan daerah pertanian atau pekerbunan yang
khas, yang telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga jenis tumbuhan yang
dibudidayakan itu telah menimbulkan motivasi dan daya tarik bagi wisatawan untuk
mengunjunginya. Aspek-aspek tersebut antara lain, jenis komoditas pertanian yang
khas, cara budi daya dan pengolahan produknya, penggunaan teknik dan
teknologinya, aspek kesejarahannya, lingkungan alam, dan juga sosial budaya di
sekelilingnya
8
a. Komponen Sediaan (Supply) Wisata Agro Komponen ini merupakan
sesuatu yang ditawarkan oleh objek wisata agro meliputi daya tarik,
sarana-prasarana, transportasi, dan aksesibilitas.
b. Komponen Permintaan (Demand) Wisata Agro Wisatawan dalam wisata
agro adalah pengunjung yang memiliki ketertarikan terhadap pertanian.
Ketertarikan tersebut dapat berupa ketertarikan terhadap jenis
pertaniannya, budidaya pertanian ataupun budidaya para petaninya.
1) Attraction (atraksi)
Atraksi wisata diartikan yang mencakup daya tarik alam, budaya, maupun
buatan/ artificial, seperti event atau yang sering disebut sebagai minat
khusus (special interest (Sunaryo, 2013)
2) Accessibility (aksesibilitas)
Faktor-faktor yang penting didalam aksesibilitas meliputi: transportasi
umum, terminal bus, tarif kendaraan, serta denah perjalanan wisata
3) Amenity (fasilitas)
Fasilitas-fasilitas dasar atau pendukung yang berada di obyek wisata yang
ditujukan untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan. Fasilitas
9
yang dimaksud adalah fasilitas yang memberikan kemudahan bagi
wisatawan dalam menikmati kegiatan wisata.
4) Ancillary (komponen tambahan wisata)
Dalam hal ini komponen tambahan wisata berupa kerjasama kelembagaan
mengelolah wisata agro dan upaya promosi agrowisata
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Karakteristik agrowisata dapat dibentuk oleh berbagai sumber daya sebagai
suatu potensi yang dapat dikembangkan guna mendukung kegiatan pariwisata baik
secara langsung maupun tidak langsung dan umumnya berupa sumber daya alam,
sumber daya manusia serta sumber daya budaya
Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa strategi pengembangan ekonomi
kreatif terhadap hasil dimana strategi yang dapat dilakukan ialah menjalin kerjasama
antara pengelola dengan masyarakat sekitar dan pihak-pihak terkait dalam proses
pengembangan agrowisata, juga perencanaan pengembangan kawasan agrowisata
harus memenuhi prinsip-prinsip tertentu, serta mengoptimalkan daya tarik yang
dimiliki dengan memanfaatkan dukungan yang diberikan oleh pemerintah. Wisata
tengah sawah sendiri mempunyai peranan yang sangat baik bagi masyarakat, pemilik,
pengunjung maupun pemerintah desa setempat khususnya pada bidang pariwisata
yaitu menyediakan tempat wisata dan meningkatkan pendapatan, menciptakan
pekerjaan, dan sekaligus mempromosikan kepedulian sosial, keragaman budaya, dan
pengembangan manusia.
4.2 Rekomendasi
Hasil Penelitian ini diharapkan dalam menerapkan strategi pengembangan
agrowisata harus dilakuakan secara berkesinambungan mendahulukan program
kegiatan yang mendesak seperti pengadaan sarana dan prasarana. Serta Pemerintah
hendaknya dapat melakukan pengawasan yang optimal dalam pengembangan
kawasan agrowisata nantinya. Juga masyarakat lokal disarankan untuk berperan serta
dalam menjaga dan melestarikan sumber daya yang ada dan membudidayakan hasil
pertanian dan perkebunan dengan baik. Agar Tetap menjaga lingkungan untuk
menambah keindahan dan terpeliharanya lingkungan alami
11
DAFTAR PUSTAKA
12