Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS

MASYARAKAT

SEMINAR 1

YUDISTHIRA KAPISO

19031107025

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNVERSITAS SAM RATULAGI

MANADO

2022
LEMBAR PENGESAHAN MAKALAH SEMINAR 1

Judul : Implementasi Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat


Nama : Yudisthira Kapiso
NIM 19031107025
Program Studi : Kehutanan

Makalah Ini Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima oleh Dosen Pembimbing

Ir. Josephus I. Kalangi, MS


NIP: 19610423 198703 1 001

Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah Seminar 1

Ir. Euis F. S. Pangemanan, MSi


NIP : 19660426 198903 2 001

Tanggal Seminar : Jumat, 27 Mei 2022


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................2

PENDAHULUAN.........................................................................................................3

1.1 Latar Belakang................................................................................................3

1.2 Tujuan Penulisan.............................................................................................4

1.3 Mamfaat Penulisan.........................................................................................4

PEMBAHASAN............................................................................................................5

2.1 Pengertian Ekowisata......................................................................................5

2.2 Prinsip Ekowisata Berbasis Masyarakat.........................................................5

2.3 Implementasi ekowisata berbasis masyarakat................................................6

2.4 Tinjauan beberapa contoh sukses ekowisata berbasis masyarakat.................8

KESIMPULAN.............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Pengembangan ekowisata merupakan salah satu upaya pemanfaatan


sumberdaya lokal yang optimal. Dalam konteks ini wisata yang dilakukan
memiliki bagian yang tidak terpisahkan dengan upaya-upaya konservasi,
pemberdayaan ekonomi lokal dan mendorong respek yang lebih tinggi
terhadap perbedaan kultur atau budaya. Ekowisata menghubungkan antara
perjalanan wisata alam yang memiliki visi dan misi konservasi dan kecintaan
terhadap lingkungan. Hal ini dapat terjadi karena keuntungan finansial yang
didapat dari biaya perjalanan wisata digunakan juga untuk kebutuhan
konservasi alam serta perbaikan kesejahteraan penduduk lokal.
Salah satu bentuk ekowisata yang lebih spesifik yaitu ekowisata
berbasis masyarakat. Masyarakat lokal memiliki kontrol terhadap
pengembangan dan pengelolaan sehingga banyak memperoleh manfaat baik
secara ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, kesehatan maupun manfaat
terhadap konservasi lingkungan alam. Konsep ekowisata berbasis masyarakat
ini merupakan sebuah konsep ekowisata yang menekankan pada sisi
pengembangan masyarakat dalam mengelola pariwisata yang ada. Konsep ini
sering disebut community based tourism (CBT). Perbedaan pariwisata biasa
dengan CBT adalah adanya tujuan lain dari pariwisata, yang bukan semata-
semata sebagai bisnis dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari
investor atau pengunjung, melainkan sebagai sarana untuk menguatkan suatu
organisasi sosial masyarakat dalam mengatur sumber daya pariwisata dengan
partisipasi langsung dari warga lokal (Suansri, 2003).
Ekowisata berbasis masyarakat merupakan pendekatan perencanaan
pembangunan partisipasi alternatif yang bersifat partisipatif, dimana
masyarakat secara aktif terlibat dalam kegiatan ekowisata. Ekowisata berbasis
masyarakat dapat menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat,
dan mengurangi kemiskinan, di mana penghasilan ekowisata adalah dari jasa-
jasa wisata untuk turis. Namun dalam pengembangannya tidak dapat dihindari
masyarakat memiliki pemahaman yang belum matang mengenai implementasi
pengelolaan ekowisata.

I.2 Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui implementasi


pengembangan ekowisata berbasis masyarakat.

I.3 Mamfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu


1. Secara teoritis sebagai sumbangsi pemikiran bahan studi yang mengarah
kepada ilmu pengetahuan kemudian dapat dikembangkan.
2. Secara praktis untuk menambah wawasan yang lebih luas, sebagai bahan
acuan dengan harapan dapat meningkatkan pengembangan ekowisata
berbasis masyarakat dengan harapan hasil yang lebih efektif. Sebagai
sumber informasi yang kemudian dapat lebih disempurnakan.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekowisata

Ekowisata (Ecotourism) dalam bahasa Indonesia biasa diartikan


sebagai pariwisata berwawasan lingkungan. Maksudnya, melalui aktivitas
yang berkaitan dengan alam, wisatawan diajak melihat dan menyaksikan alam
dari dekat, menikmati keaslian alam dan lingkungannya sehingga
membuatnya tergugah untuk mencintai alam.
Ekowisata merupakan bentuk pariwisata yang berfokus pada
menyusuri alam dan menekankan daya tariknya pada pelestarian lingkungan
(Bjork dalam Chiu, 2014). Ekowisata memiliki hubungan yang kuat dengan
pariwisata berkelanjutan. Keberlanjutan itu tergantung pada hubungan antara
pariwisata dan lingkungan. Pengelolaan yang baik dalam pengembangan
ekowisata merupakan yang penting untuk melestarikan dan menjaga kekayaan
hayati daerah serta meningkatkan ekonomi masyarakat setempat
(Bunruamkaew, 2011).
Berbeda dengan pariwisata (tourism) yang kita kenal, ekowisata dalam
penyelenggaraannya tidak menuntut tersedianya fasilitas akomodasi yang
modern atau luks yang dilengkapi dengan perlengkapan yang mewah atau
bangunan artifisial yang berlebihan, semuanya disesuaikan dengan alam
disekitarnya. Pada dasarnya penyelenggaraanya dilakukan secara sederhana,
yang menonjol adalah memelihara keaslian seni budaya tradisional
masyarakat, dan terciptanya ketenangan, sehingga tercipta keseimbangan
antara kehidupan manusia dengan alam sekitarnya.

2.2 Prinsip Ekowisata Berbasis Masyarakat

Ekowisata berbasis masyarakat (community based tourism) merupakan


usaha ekowisata yang menitikberatkan peran aktif masyarakat. Hal tersebut
didasarkan kepada kenyataan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan
tentang alam serta budaya yang menjadi potensi dan nilai jual sebagai daya
tarik wisata, sehingga pelibatan masyarakat menjadi mutlak. Pola ekowisata
berbasis masyarakat mengakui hak masyarakat lokal dalam mengelola
kegiatan wisata di kawasan yang mereka miliki secara adat ataupun sebagai
pengelola (Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF- Indonesia,
2009).
Ekowisata berbasis masyarakat dapat menciptakan kesempatan kerja
bagi masyarakat setempat, dan mengurangi kemiskinan, di mana penghasilan
ekowisata adalah dari jasa-jasa wisata untuk turis: fee pemandu; ongkos
transportasi; homestay; menjual kerajinan, dll. Ekowisata membawa dampak
positif terhadap pelestarian lingkungan dan budaya asli setempat yang pada
akhirnya diharapkan akan mampu menumbuhkan jati diri dan rasa bangga
antar penduduk setempat yang tumbuh akibat peningkatan kegiatan
ekowisata.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF-Indonesia, (2009)
memberikan beberapa aspek kunci dalam ekowisata berbasis masyarakat
adalah:
1. Masyarakat membentuk panitia atau lembaga untuk pengelolaan kegiatan
ekowisata di daerahnya, dengan dukungan dari pemerintah dan organisasi
masyarakat (nilai partisipasi masyarakat dan edukasi)
2. Prinsip local ownership (pengelolaan dan kepemilikan oleh masyarakat
setempat) diterapkan sedapat mungkin terhadap sarana dan pra-sarana
ekowisata, kawasan ekowisata, dll (nilai partisipasi masyarakat)
3. Homestay menjadi pilihan utama untuk sarana akomodasi di lokasi wisata
(nilai ekonomi dan edukasi)
4. Pemandu adalah orang setempat (nilai partisipasi masyarakat)
5. Perintisan, pengelolaan dan pemeliharaan obyek wisata menjadi
tanggungjawab masyarakat setempat, termasuk penentuan biaya (fee) untuk
wisatawan (nilai ekonomi dan wisata).

2.3 Implementasi ekowisata berbasis masyarakat

Partisipatif
Pendekatan yang dapat digunakan untuk penyempurnaan suatu
rencana pengembangan ekowisata melalui partisipatif dapat digunakan untuk
pelaksanaan dan pemantauan serta evaluasi keberhasilan kegiatan
pengembangan.

Table 1. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata


Pesan yang disampaikan pada
Pendekatan Deskripsi Teknik yang dgunakan
masyarakat
1. Pendidikan
atau memberikan Memberikan pemahaman Masyarakat mengerti tentang
Penyuluhan, media massa
informasi kepada terhadap suatu keputusan ekowisata
masyarakat
Pemahaman sebelum Diskusi terfokus dengan Masyarakat mengerti dan
2. Informasi balik
keputusan kelompok aspek tertentu mendukung program

Memahami keinginan Pertemuan masyarakat


Memahami dan menghargai
3. Konsultasi masyarakat dan terlibat dalam rangka pemecahan
saran masyarakat
dalam diskusi masalah

4.Mendorong Mengetahui pengaruh


Kelompok kerja, Dapat
keterlibatan terhadap suatu keputusan
kelompok mempraktekan/melaksanakan
masyarakat yang itu, terhadap masyarakat
pembimbing saran masyarakat
lebih luas atau kelompok yang lain

5.Rencana Berkomitmen penuh dalam


Konsultasi, mediasi,
pengembangan Menyetujui keputusan melaksanakan seluruh
negoisasi
yang partisipatif keputusan

Kerjasama kemitraan
Keberhasilan pengembangan ekowisata secara umum membutuhkan
keterlibatan berbagai pihak dalam memberikan kontribusi yang konstruktif
dari berbagai komponen yang ada, dan harus bertanggungjawab atas rencana
pengembangan yang disusun. Oleh karena itu mengembangkan kerjasama
kemitraan dari berbagai pihak (stakeholder) merupakan elemen penting untuk
mencapai kesuksesan.
Dalam kerjasama kemitraan ini masing-masing pihak diberikan
pemahaman tentang visi dan misi kegiatan ekowisata, karena setiap kelompok
mempunyai motivasi dan pandangan yang berbeda terhadap manfaat
ekowisata. Selanjutnya program-program pengembangan yang ada
disinergikan dengan rencana induk pengembangan pariwisata daerah.

2.4 Tinjauan beberapa contoh sukses ekowisata berbasis masyarakat

Hasil penelitian Andreas (2018) salah satu bukti nyata bahwa ekowisata
berbasis masyarakat berdampak postif bagi masyarakat di Desa Waturaka,
terutama pada sektor ekonomi. Sebelum adanya ekowisata yang di
kambangkan di Desa Waturaka, pendapatan sebagian besar responden
berkisar 1-2 juta perbulan. Namun setelah dikembangkannya ekowisata di
Desa Waturaka, pendapatan meningkat 2-3 juta perbulan. Pengembangan
ekowisata memberikan peluang kerja yang cukup besar bagi masyarakat
setempat. Namun peluang kerja ini lebih bersifat tidak langsung atau tidak
tetap. Hal ini disebabkan karena masyarakat cenderung tetap berprofesi
sebagai petani sebagai pekerjaan tetapnya, sedangkan pekerjaan di bidang
ekowisata dilakukan secara sambilan/tidak tetap. Ada yang bekerja sebagai
pemandu wisata, pengelola wisata pengelola home stay, pengelola kesenian
tradisional. Hasil dari pekerjaan sampingan ini sangat membantu menambah
penghasilan mereka.

Kabupaten Banyuwangi menyebat gelar juara pertama dalam ajang


Trisakti Tourism Award kategori ekowisata 2019. Karena Banyuwangi
berhasil mengembangkan ekowisata dan meningkatkan kesejatraan
masyarakat. Beberapa daerah yang dulunya mengalami kemiskinan sekarang
kesejatraannya mulai naik. Itu karena ekowisata memang menekankan pada
aspek pastisipasi warga setempat. Masyarakat tidak hanya menjadi objek
turistik melainkan subjek pariwisata. Masyarakat local membuat kerjinan,
memasak kuliner local, menyediakan kamar (home stay) mengajar budaya dan
kearifan local pada wisatawan, sekaligus belajar pada wisatawan tentang hal-
hal baru. Pemerintah Banyuwangi juga mengeluarkan kebijakan larangan
pembangunan hotel bintang tiga kebawah, agar masyarakat bisa
mengembangkan home stay.
KESIMPULAN
1. Ekowisata berbasis maysarakat adalah ekowisata yang dikelola langsung oleh
masyarakat serta pemerintah dan organisasi mayarakat setempat sebagai
pembina dan penganggung jawab.
2. Dalam implementasi ekowisata berbasis masyarakat ada dua aspek yang harus
dilakukan.

Parsitipatif

Partisipatif adalah upaya pendekatan untuk mendorang partisipasi


masyarakat dalam pengembangan ekowisata. Upaya pendekatan yang
dilakukan adalah memberikan informasi terkait ekowisata kepada masyarakat
agar masyarakat mendukungan dan ikut serta dalam pengembangan ekowisata
berbasisi masyarakat.

Kerjasama kemitraan

Kerjasama kemitraan untuk tujuan mencapai kesuksesan pengelolaan


ekowisata bersasis masyarakat. karena pengelolaan ekowisata membutuhkan
kontribusi dari berbagai pihak. Seperti kerja sama dengan pemerintah daerah,
bila dilihat dari beberapa pengelolaha CBT beberapa daerah diatas kontribusi
pemerintah daerah sangat membantu dalam pengembangan ekowisata
berbasis masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Andreas, G.W. 2018. Pengaruh Pengembangan Ekowisata Berbasis Mayarakat
Terhadap Perubahan Kondisi Ekologi, Sosial Budaya Dan Ekonomi Di Desa
Wisata Waturaka, Daerah Penyanggah Taman Nasional Kalimutu, Daerah
Kabupaten Endeh, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jurnal Wana Lestari, 1(1): 7-
8.

Chatarina, M. S. Santosa, dan S. Prihadi. 2020. Ekowisata Berbasis Masyarakat.


CV.Pramudita Press. Sukoharjo.

Mersiana, S. 2016. Implementasi Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat Di


Hutan Lindung Gunung Sirimau Kota Ambon. Skripsi. Universitas Pattimura.
Ambon.

Untari R. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Zona


Wisata Bogor Barat Kabupaten Bogor. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.

WWF Indonesia. 2009. Prinsip dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat. WWF.
Jakarta, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai