Anda di halaman 1dari 6

Bidang Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa

TATA KELOLA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


WISATA BAHARI DI PULAU GILI LABAK
BERBASIS COMMUNITY BASE ECOTOURISM (CBE)

Diusulkan
Oleh

NUR WAHYUNI / 2020.05.1.0023


AFIFAH DINA FATIN / 2020.05.1.0032

UNIVERSITAS HANG TUAH


SURABAYA
2023
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Tulisan : Tata Kelola Pembangunan Berkelanjutan di Wisata


Bahari Pulau Gili Labak Berbasis Community Based
Ecotourism (CBE)
2. Ketua
Nama Lengkap : Nur Wahyuni
NIM : 2020.05.1.0023
Jurusan/Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas : Universitas Hang Tuah Surabaya
Alamat Rumah :
Nomor HP/WA : 081234995700
E-mail :
3. Anggota Penulis/Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap : Afifah Dina Fatin
N I M/Fakultas : 2020.05.1.0032 / Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
4. Dosen Pembimbing
Nama Lengkap dan Gelar :
NIP :
Alamat Rumah :
Nomor Ponsel/HP. :

Surabaya, ……. Agustus 2023

Menyetujui

Dosen Pembimbing, Ketua,

………………………………… ………………………….
NIP. NIM.

Mengetahui,
Pimpinan Fakultas/Departemen

………………………………………
NIP.

i
A. PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan industri yang dapat berperan bagi pertumbuhan ekonomi
suatu negara atau daerah. Pariwisata dikatakan sebagai industri karena terdapat
sekelompok usaha yang bergerak secara khusus di bidang jasa (produk) yang
memberikan pelayanan kepada konsumen (wisatawan). Keberadaan pariwisata juga
dapat berperan sebagai alternatif pariwisata memperluas kesempatan kerja, mendorong
dan menyeimbangkan pembangunan daerah, serta membantu meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Dasar utama pengembangan pariwisata adalah
memiliki potensi wisata untuk kemudian berkembang menjadi objek tujuan wisata.
Selain tersedianya potensi wisata yang dapat dikembangkan, faktor pendukung lain yang
juga diperlukan adalah tersedianya sarana, prasarana, dan infrastruktur yang didukung
oleh peran pemangku kepentingan (stakeholder) pariwisata dalam pengembangan
pariwisata (Anita & Supriono, 2018).
Gili Labak adalah sebuah pulau kecil di ujung timur Pulau Madura dan secara
administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep, Madura. Pengembangan
pembangunan pariwisata di Pulau Gili Labak harus dirancang secara berkelanjutan
(Praharsi, 2016). Gili Labak yang terletak di Desa Kombeng Talango, Kabupaten
Sumenep, Provinsi Jawa Timur memiliki salah satu objek wisata yang menarik banyak
pengunjung, diantaranya adalah wisata bahari. Pengembangan pariwisata yang baik akan
membawa manfaat ekonomi, sosial dan budaya bagi masyarakat sekitar destinasi.
Melalui pengembangan CBT, diharapkan industri pariwisata dapat menjadi alat
pembangunan yang lebih sejahtera bagi masyarakat.
Konsep CBT juga diadaptasi dalam ekowisata sehingga dikenal istilah tersebut
Ekowisata berbasis masyarakat (CBE) juga dikenal sebagai ekowisata berbasis
masyarakat (Fatmawati et al., 2018). Ekowisata berbasis masyarakat merupakan usaha
ekowisata yang mengedepankan peran aktif masyarakat Untuk mendukung
pengembangan pariwisata di Gili Labak melalui aspek CBE diperlukan suatu sistem
yang dapat menjawab permasalahan kawasan Gili Labak secara tepat dan efektif serta
mengintegrasikannya ke dalam persepsi publik. Secara umum, prinsip-prinsip CBE
belum diimplementasikan secara serius dalam pengelolaan ekowisata di Gili Labak.
Prinsip-prinsip konservasi tidak dianggap penting oleh tim pengelola, dan hal ini
terabaikan karena fokus mereka terkonsentrasi pada upaya untuk menarik wisatawan
sebanyak-banyaknya. Selain itu, ada juga ketidak cukupan dalam upaya pelestarian

1
budaya dan kurangnya pengetahuan dan keterampilan tim manajemen terkait masalah
ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tata kelola pembangunan berkelanjutan wisata bahari di Pulau Gili
Labak yang berbasis Community Based Ecotourism (CBE) ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam tata kelola pembangunan
berkelanjutan wisata bahari di Pulau Gili Labak yang berbasis Community Based
Ecotourism (CBE) ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui tata kelola pembangunan berkelanjutan wisata bahari di Pulau Gili
Labak yang berbasis Community Based Ecotourism (CBE).
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam tata kelola pembangunan
berkelanjutan wisata bahari di Pulau Gili Labak yang berbasis Community Based
Ecotourism (CBE).

D. MANFAAT

E. TINJAUAN PUSTAKA

F. METODE PENELITIAN
Penelitian tentang tata kelola pembangunan berkelanjutan wisata bahari di Pulau
Gili Labak yang berbasis Community Based Ecotourism (CBE) ini menggunakan metode
kualitatif. Alasan peneliti mengguanakan metode penelitian kualitatif karena penelitian
kualitatif memecahkan masalah dari sebuah isu atau gambaran kompleks yang di teliti,
sesuai dengan kompleksitas objek yang diteliti yaitu pengembangan wisata Bahari di
Pulau Gili Labak yang berbasis Community Based Ecotourism (CBE). Penelitian
kualitatif ini akan membutuhkan sumber data serta peneliti berperan sebagai informan
kunci yang akan mengumpulkan data-data di lapangan (Creswell:2016).
Teknik pengumpulan data adalah proses penting dalam suatu penelitian karena
tujuan Utama penelitian adalah mendapatkan data yang andal. Miles dan Huberman
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif
dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas

2
dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta
penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification), (Miles,
Huberman dan Saldana:2014).
Kegiatan pengumpulan data primer akan dilakukan di Pulau Gili Labak pada
tahun 2023. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari berbagai publikasi terpercaya
seperti majalah, surat kabar, surat kabar, dokumen resmi dan artikel lainnya dari seluruh
internet. Kemudian semua data disusun dan disesuaikan dengan fokus penelitian ini,
kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori Community Based Ecotourism (CBE) menurut Priono (2012) dalam
(Husamah & Hudha, 2018) yang memuat lima variabel, diantaranya yaitu (1) Prinsip
Konservasi (Prinsip Konservasi Alam dan Prinsip Konservasi Budaya), (2) Prinsip
Partisipasi Masyarakat, (3) Prinsip Ekonomi, (4) Prinsip Edukasi , dan (5) Prinsip
Wisata.

G. PEMBAHASAN

H. SIMPULAN

I. DAFTAR PUSTAKA
Anita, D. M. D., & Supriono, S. (2018). Analisis Partisipasi Masyarakat Lokal dalam
Pengembangan Pariwisata di Pulau Gili Labak Kabupaten Sumenep. Jurnal
Administrasi Bisnis, 61(4), 29–38.
Fatmawati, D., Setyawan, D., & Jaya Miharja, F. (2018). Prosiding Seminar Nasional IV
2018 Peran Biologi dan Pendidikan Biologi dalam Revolusi Industri 4.0 dan
Mendukung Pencapaian Sustainability Development Goals (SDG’s) Problematika
pengelolaan ekowisata Gili Iyang: Perspektif community based ecotourism. 225–
236.
Husamah, H., & Hudha, A. M. (2018). Evaluasi Implementasi Prinsip Ekowisata
Berbasis Masyarakat Dalam Pengelolaan Clungup Mangrove Conservation
Sumbermanjing Wetan, Malang. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan
Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 8(1),
86–95. https://doi.org/10.29244/jpsl.8.1.86-95
Praharsi, Y. (2016). Membangun Pariwisata Pantai Gili Labak Secara Berkelanjutan
dengan Knowledge Management System. Seminar Nasional Maritim, Sains, Dan

3
Teknologi Terapan, 1(November), 1–5.

J. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai