BIDANG KEGIATAN
PKM -PENGABDIAN MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
i
PENGESAHAN PKM PENGABDIAN MASYARAKAT
(Dra. Desak Nyoman Budiningsih, MSi) (Maria Angelica Ayu Gloria J.W)
NIP. 19681106 199303 2 002 NIM. 1801842050009
(Ir. I Made Sastra WIbawa M. Erg) (Dr.Drs Cornelius Sri Murdo Yuwono, M.Si.)
NIP/NIK. 826390178 NIDK. 8812011019
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I. PENDAHULUAN
Suatu obyek wisata dan daerah tujuan wisata atau destinasi menjadi
majudan berkembang, kesiapan sisi Supply (penyedia) dan sisi Demand (peminta)
dalam hal ini adalah wisatawan menjadi sentral perhatian. Agar kedatangan
wisatawan berjumlah banyak dan bersifat dinamis lama tinggal (length of stay)
panjang, dibutuhkan kesiapan perilaku dan sikap pelayan usaha jasa wisata yang
menarik atau dikenal dengan suasana ber-Sapta Pesona yakni: Aman, Tertib,
Bersih, Sejuk, Indah, Ramah Tamah, dan Kenangan. Makna terkandung dalam
Sapta Pesona meliputi aspek fisik, dan sosial budaya (lingkungan), lingkungan fisik
harus indah, bersih dan sejuk, lingkungan sosial budaya harus aman, tertib, sejuk,
pelayanan ramah sehingga keseluruhan kondisi lingkungan memberikan kenangan
menyenangkan dan sifatnya positif.
Pulau Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata yang memiliki banyak
objek wisata alam dan budaya. Keindahan Pulau Bali sudah terkenal ke
mancanegara, bahkan Bali lebih terkenal daripada Indonesia (Juliartini, 2012).
Menurut Saputra (2010) sektor pariwisata di Bali berperan sebagai leading sector
atau sektor basis penopang perekonomian Bali. Hal tersebut dibuktikan oleh
sumbangan tertinggi yang diberikan sektor pariwisata, dalam hal ini diwakili oleh
sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) terhadap PDRB Provinsi Bali. Data
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Tahun 2013 menunjukkan laju
pertumbuhan sektor PHR selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 terus
meningkat, hingga di tahun 2012 mencapai 10,57 persen atau mengalami
peningkatan 3,23% dari tahun 2007. Menurut Erawan (1994:31), peran sektor
pariwisata sebagai leading sector perekonomian Bali mempunyai kelebihan
dibandingkan sektor lainnya, karena mampu memberikan efek ganda atau
multiplier effect yang relatif besar dan tersebar luas baik pada masyarakat kota
maupun pedesaan yang berupa berkembang pesatnya beranekaragam usaha-usaha
kecil dalam skala rumah tangga. Usaha-usaha yang tercipta akibat kegiatan
pariwisata tersebut lebih banyak mengarah kepada usaha pada sektor informal
(Rini, 2012) yang selanjutnya dipasarkan kembali oleh masyarakat lokal atau
pedagang-pedagang di daerah tempat tujuan wisata sebagai produk pariwisata
kepada wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Menurut Saputra (2010) setiap Kabupaten di Bali memiliki faktor produksi
berupa daya tarik pariwisata tersendiri sesuai dengan keadaan alam dan kebiasaan
atau budaya masyarakatnya, salah satu contohnya adalah Kabupaten Badung yang
terkenal dengan keindahan pantai-pantainya. Kabupaten Badung merupakan salah
satu Kabupaten di Provinsi Bali yang memiliki potensi pariwisata sangat baik di
antara Kabupaten atau Kota lainnya dan pariwisata Badung menjadi sektor yang
paling di unggulkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung (Badung dalam Angka,
2013). Menurut Peraturan Bupati Badung No. 7 Tahun 2005 tanggal 7 Februari
2005 (Badung dalam Angka, 2013) tentang objek wisata dan daya tarik wisata yang
ada di Kabupaten Badung, objek wisata yang ada di Kabupaten Badung adalah
2
sebanyak 33 objek wisata yang terbagi atas empat klasifikasi lokasi wisata, dengan
rincian 6 lokasi wisata budaya, 1 lokasi wisata buatan, 1 lokasi wisata remaja, dan
sisanya sebanyak 25 lokasi wisata alam yang tersebar di semua kecamatan dan
umumnya berupa pantai. Pantai yang menjadi icon dan paling banyak dikunjungi
oleh wisatawan adalah Pantai Legian dan Pantai Kuta yang berada di Kecamatan
Kuta. Keberadaan objek wisata pantai di Kabupaten Badung tidak hanya
menguntungkan pemerintah daerah, tetapi juga bagi masyarakat disekitar kawasan
objek wisata tersebut (Apriliani, 2012). Hal ini karena objek wisata pantai mampu
menciptakan sektor-sektor informal yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Peluang dari terciptanya lapangan kerja disektor informal yang disebabkan oleh
adanya aktivitas pariwisata menjadi perhatian khusus bagi para pencari kerja lokal
maupun pendatang (Saputra, 2010).
Keberadaan sektor informal bukan merupakan pengganggu dalam
perekonomian suatu bangsa tetapi merupakan sektor penguat yang mampu
memberikan kesempatan kerja lebih banyak, menciptakan kemandirian penghasilan
bagi masyarakat dan umumnya digunakan sebagai media penyalur dari kegemaran
masyarakat yang memiliki unsur komersialitas (Ngiba, 2009). Salah satu sektor
informal sebagai penopang hidup bagi masyarakat sekitar objek wisata pantai
Kabupaten Badung adalah menjadi pedagang acung (Juliartini, 2012).
Kecamatan Kuta sendiri memiliki dua pantai yang menjadi lokasi berdagang
para penjaja keliling yakni Pantai Kuta dan Pantai Legian (Juliartini,2012).
Beberapa penjaja keliling tersebut menawarkan jasa pijat, sewa papan selancar,
kepang rambut, dan lain lain. Akan tetapi pada kasus dilapangan penjaja keliling di
Kawasan pantai Kuta acap kali kurang mengerti dan memahami akan Standar
Operasional Sistem untuk sebuah jasa yang mereka bangun pada sektor pariwisata.
Misalnya saat menawarkan sebuah jasa, seringkali penjaja keliling langsung
menawarkan jasanya, tanpa memperhatikan kesopanan. Sehingga seringkali penjaja
keliling di Kawasan Pantai Kuta kurang dalam melaksanakan pemberian pelayanan
sehari – hari kepada wisatawan asing yang berkunjung.
SOP (Standar Operasonal Sistem) pada dasarnya adalah pedoman yang berisi
prosedur-prosedur operasional standar yang ada di dalam suatu organisasi yang
digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta
penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang di dalam
organisasi yang merupakan anggota organisasi agar berjalan efektif dan efisien,
konsisten, standar dan sistematis (Tambunan, 2013). SOP disusun untuk
memudahkan, merapikan, dan menertibkan pekerjaan, .sistem ini merupakan suatu
proses yang berurutan untuk melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
Membuat SOP bagi pelaku usaha maupun bisnis tidaklah sulit dan cukup
didasarkan atas kemauan dan upaya – upaya untuk memetakan proses suatu usaha
maupun bisnis yang dijalankan. Seperti halnya Kelompok PKMM dari Universitas
Mahasaraswati Denpasar sebagai generasi muda ingin berperan serta dalam
membangun SDM dibidang Pariwisata dalam bentuk Pelatihan Standar Operasional
3
Prosedur (SOP) untuk berkomunikasi dengan baik bagi para jasa Kepang Rambut
para Wisatawan Asing di kawasan pantai Kuta Bali. Agar menjadikan kelompok ini
dikemudian hari mempunyai kemampuan dalam jasa tersebut (SDM) lebih baik dari
sebelumnya, serta dengan tersusunnya Standar Operasional Prosedur dalam bentuk
buku saku bagi penjual jasa dapat ditularkan kepada kelompok jasa lain yang ada
di kawasan pantai kuta Bali.
Luaran dalam kegiatan PKMM yang akan dilaksanakan adalah
terbentuknya kelompok Jasa Kepang Rambut Turis Asing di kawasan Pantai Kuta
Bali yang dapat berkomunikasi dengan Bahasa Inggris baik; sehingga berakibat
pada penambahan ekonomi keluarga menjadikan keluarga lebih sejahtera; selain itu
tersusunya buku saku sederahana dalam bentuk SOP yang dapat digunakan oleh
seluruh penjual jasa di Kawasan Pantai Kuta Bali, serta diterbitkannya artikel
Ilmiah tentang PKMM dalam Jurnal Pengabdian pada Masyarakat yang direbitkan
oleh LPPM Universitas Mahasaraswati Denpasar .
Kondisi geografis Pantai Kuta Bali yang berada dipinggir pantai dan
merupakan Kawasan Wilayah Pariwisata Pantai Kuta terletak di bagian barat Pulau
Bali, tepatnya di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Salah satu hal yang
membuat pantai ini selalu ramai, selain karena keindahan yang dimiliki, adalah
karena letaknya yang strategis. Memasuki wilayah pantai, pengunjung akan
disambut sebuah gapura megah berbentuk candi bentar. Gapura ini merupakan
penanda sisi paling selatan dari kawasan Kuta. Setelahnya, pengunjung akan
terpesona dengan garis pantai yang panjang dan hamparan pasir yang lembut. Pantai
Kuta dapat ditempuh mlalui Jalan Udara maupu Jalan Darat, jika melalui jalan
udara Pantai Kuta terletak tidak jauh dari Bandara Internasional Ngurah Rai,
perjalanan hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. dapat menggunakan Jasa
transpotasi darat yang disediakan oleh Bandara Udara Internasional Ngurah
Rai,Jika melalui jalur darat dapat turun dari angukat umum di Terminal Nengwi
dan terminal Ubung Denapasar, untuk mencapai Pantai Kuta dapat menggunakan
transportasi darat dengan waktu sekitar 120 menit. Welcome To Pantai Kuta Bali
sering menjadi Kebanggaan tesendiri bagi apara wisatawan sehingga muncul
logan” Belum Kebali kalua Belum ke Pantai Kuta” Tingginya intensitas kedatangan
wisatawan ke Pantai Kuta memang ibarat sisi mata uang. Di mana mempunyai sisi
yang sangat membantu dalam menambah pendapatan daerah,
Masyarakat Kuta yang ada di Desa Adat Kuta, Kecamatan Kuta dengan
kondisi geografis yang berada di pinggir pantai dan merupakan Kawasan wilayah
Pariwisata. Para Ibu – Ibu Rumah Tangga merasa ada kesempatan untuk melakukan
suatu kegiatan dalam menambah perekonomian keluarga dengan cara salah satunya
adalah penjual jasa Kepang Rambut bagi Wisatawan Asing dengan komunikasi
4
Bahasa Inggris yang belum baik serta keberanian diri untuk menjual jasa tersebut,
ternyata berakibat kurang baik dalam proses penjualan jasa tersebut. Dengan
rendahnya pemahaman mereka mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP)
dalam penawaran jasa kepada konsumen terutama wisata asing dalam berbahasa
Inggris yang benar dalam berkomunikasi membuat pelayanan menjadi tidak efektif
dan efisien. Kelompok PKKM dari Universitas Mahasaraswati Denpasar dengan
bidang keilmuan dalam berbahasa Inggris yang ada pada kelompok PKKM tergerak
untuk memberikan penyuluhan, bagaimana berkomunikasi dengan baik dalam
menjajakan jasanya terhadap wisatawan asing yang berkunjung ke Pantai Kuta Bali
melalui SOP dalam bentuk buku saku yang mudah untuk dibaca atau dipelajari jika
mereka lupa.
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Biologi
4 NIM 1801842050005
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-M
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Biologi
4 NIM 1801842050015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-M
A. Identitas Anggota 2
1 Nama Lengkap Putu Ayu Nanda Candrika
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Biologi
4 NIM 1801842050023
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-M
A. Identitas Anggota 3
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
4 NIM 1908792020017
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-M
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Biologi
4 NIM 1901842050020
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-M
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Pendidikan Biologi
4 NIP/NIDN/NIDK 8812011019
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi UKSW Salatiga IPB Bogor Univ. Negeri
Malang (UM)
C.1 Pendidikan/Pengajaran
6 Seminar Wajib 3
13
C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Outdoor Learning dalam Pembelajaran Universitas 2017
Rekontekstualisasi Prinsip 4F (Food, Feed, Fuel,
dan Fertilizer) Sistem Pertanian Terintegrasi
(Simantri)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-M
- Lainnya
UNIVERSITASMAHASARASWATI DENPASAR
(UNMAS)
Sekretariat: jl. Kamboja 11A, Telp/Faks. (0361) 227019
DENPASAR - BALI
Web Site:http://unmas.ac.id, E-mail: info@unmas.ac.id
Mengetahui,
Wakil/Pembantu Dekan atau
Ketua Jurusan/Departemen/Program
Yang menyatakan
Studi/ Pembimbing Unit Kegiatan
Mahasiswa,
Ni Made Gariani
19