Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


(PKL)

MANAJEMEN DI ATAS KAPAL PADA KM.NELAYAN


DI PELABUHAN PERIKANAN TENDA

OLEH

NAMA : AFDAL
LAPATAU
NIS : 0042923926
BIDANG STUDI KEAHLIAN : KEMARITIMAN
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 POPAYATO


DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
PROVINSI GORONTALO
T.A. 2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

NAMA : AFDAL LAPATAU

NIS : 0042923926

BIDANG KEAHLIAN : KEMARITIMAN

PROGRAM KEAHLIAN : NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

JUDUL : MANAJEMEN DI ATAS KAPAL PADA


KM.NELAYAN DI PELABUHAN PERIKANAN
TENDA

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

AHMAD SETIADI, S.S.T.Pi Masna, S.Pd


NIP.19910808201402 1 001

MENGETAHUI
KETUA PROGRAM KEAHLIAN
NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

AHMAD SETIADI, S.S.T.Pi


NIP. 19910808 201402 1 001

i
LEMBAR PENGESAHAN

Hari/tanggal : Selasa ,12 April 2022


Waktu :11:00 -
Nama peserta prakerin : AFDAL LAPATAU
NIS : 0042923926

NO NAMA PENGUJI TANDA TANGAN

1 YOGIALDI WIZUL, S.Pd Gr 1


NIP.198807042017081001

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Hj.OLYS HARUN, SE, M.Pd


NIP. 196807042005012008

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ii
MOTTO

Diamku Lebih Penting Daripada Kata-kata Yang Tak Bermakna

PERSEMBAHAN

Aku persembahkan hasil karya ku untuk kuruku yang selalu sabar membimbing saya

KATA PENGANTAR

iii
Puji sukur kami panjatkan kepada allah SWT, atas segala berkah dan rahmat-Nya
yang senantiasa dilimpahkan kepada kami, sehingga dalam penyusunan Laporan hasil
kegiatan Praktek Kerja Lapangan(PKL) dapat terselsaikan dengan baik. PKL yang dilakukan
salama dua bulan mempunyai tujuan tersendiri bagi penuli, selain sebagai pemenuhan
kurikulum yang diterapkan di SMK N 1 POPAYATO, juga bertujuan agar penulis dapat
mengaplikasikan dan juga menambah wawasan ilmu dan pengalaman bagi penulis. Dengan
tersusunnya laporan ini penulis tak lupa menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Hj. Olys Harun, SE, M.Pd selaku kepala SMK N 1 POPAYATO
2. Bapak Ir, Hamkah hamid selaku kepala UPTD PPI TENDA
3. Bapak Saman S.Rahim selaku kapten KM.Nelayan
4. Bapak Ahmad Setiadi, S.S.T.PI selaku ketua jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan
(NKPI) sekaligus selaku pembimbing I
5. Ibu Masna S.Pd selaku pembimbing II
6. Bapak dan ibu guru SMK Negeri 1 Popayato, yang telah banyak membantu
memberikan motivasi dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
7. Kedua orang tua yang memberikan dukungan moral dan moril sehingga kami bisa
menyelesaikanPKL dan laporan ini.

Popayato, April 2022

PENULIS

iv
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan Pembimbing........................................................................................i

Lembar Pengesahan Sekolah...............................................................................................ii

Motto dan Persembahan......................................................................................................iii

Kata Pengantar.....................................................................................................................iv

Daftar Isi..............................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1

1.3 Tujuan..................................................................................................................1

1.4 Waktu dan Tempat...............................................................................................1

BAB II PROFIL PERUSAHAAN.......................................................................................2

2.1 Sejarah Perusahaan..............................................................................................2

2.2 Visi dan Misi.......................................................................................................2

2.3 Struktur Organisasi..............................................................................................3

2.4 Denah Perusahaan................................................................................................4

BAB III KAJIAN TEORI....................................................................................................5

BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................................6

BAB V PENUTUP..............................................................................................................8

5.1 Kesimpulan.......................................................................................................
5.2 Saran.................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Manajemen operasi penangkapan ikan merupakan aplikasi manajemen dalam suatu
kegiatan tertentu bidang perikanan yang bertujuan ekonomis. Operasi penangkapan
ikan merupakan operasi yang utama dalam pemanfaatan sumber daya perikanan.
Dalam mengoptimalkan kegiatan operasi penangkapan ikan, maka diperlukan
pengendalian pada lingkup manajemen. Nelayan sebagai pelaku utama operasi
penangkapan ikan di laut, keuangan adalah energi atau penggerak jalannya operasi
penangkapan ikan. pemasaran adalah tujuan akhir operasi penangkapan ikan yang
menggambarkan penerimaan konsumen terhadap hasil tangkapan (Mudrajat, 2001).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka di dapatkan rumusan masalah yaitu
bagaimana manajemen di atas kapal di KM.Nelayan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah agar dapat mengetahui manajemen di atas
kapal di KM.Nelayan

1.4 Waktu Dan Tempat


pelaksana PKL yaitu selama waktu 2( bulan)dari tanggal 01 febuari sampai dengan
tanggal 01 april 2022 tempat di UPTD pelabuhan perikanan Tenda provinsi Gorontalo
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah UPTD PP Tenda

Gorontalo di apit oleh dua perairan yakni perairan teluk tomini di sebelah selatan
Gorontalo dan di sebelah utara laut Sulawesi. Kedua perairan laut tersebut sesuai dengan
keputusan mentri kelautan dan perikanan Republik Indonesia nomor:kep.45/men/2011tentang
estimetis produk sumber daya Ikan di Wilayah pengolaan perikanan Republik Indonesia
(WPPRI) masuk dalamWPPRI 7.15 yang melputi perairan Teluk ,Laut Maluku Laut
Halmahera, Laut seru dan Teluk Berau di perikanan potensi lestarinya 379.400Ton/Tahun,
sendangkan untuk perairan laut Sulawesi termasuk pada wilayah WPPRI 7.15 yang meliputi
Laut Sulawesi dan perairan Utara pulau Halmahera di perikanan memiliki potensi 230.900
Ton/Tahun.

Pemanfaatan potensi sumber daya Ikan di WPPRI 7.15 tersebut di atas di lakukan
oleh masyarkat nelayan yang berada di pesisir perairan yang mendiami WPPRI 7.15
termasuk nelayan yang berada berdomisi di kota Gorontalo Provinsi Gorontalo.jenis alat
tangkap yang di gunakan sebagian besar nelayan adalah pukat cicin,jaring (Purse
Seine),pancing (handine), dan pukat Nike hasil tangkapan ikan masyarakat nelayan kota
Gorontalo di daratkan di pelabuahan perikanan Tenda.

2
Pangkalan pendaratan ikan Tenda Terletak 0030’38.28 lintang utara dan 1230’35.61
Bujur Timur dan merupakan satu-satunya pangkalan s pendaratan ikan/ppi yang ada di kota
Gorontalo, Beralamat di jalan Yos sudarso kelurahan tenda kecamatan hulontalangi.
Pengoprasian PPI sesuai SK Gubernur Sulawesi utara No.234 Tahun 1985. Pendaratan ikan
Tenda sejak Tahun 1985 melalui dana Tugas Pembatuan (TP)dan dana Aokasi khusus (DAK)
Provinsi Gorontalo dan Kota Gorontalo dilakukan pembangunannya yang meliputi fasilitas
pokok,fasilitas fungsional dan fasilitas penunjung, namun masi dalam kondisi minimal.

Pemanfaatan tempat pendaratan ikan tenda sejak Tahun 1985 sampai saat dengan
melakukan funsi pelayanan pelabuhan perikanan Nomor.PER.80/MEN/2012 Tentang
pelabuhan perikanan yakni fungsi pemerintahan dan fungsi pengusahan tetapi baru beberapa
fungsi yang di lakukan dan di kelola oleh pemerintah pusat,daerah provinsi dan daerah
Kabupaten/Kota pada urusan kelautan dan perikanan adalah menjadi urusan kewenangan
Kabupaten/Kota adalah pengolahan tempat pelelangan ikan. Atas dasar kewenangan tersebut
di atas, maka pemerintahprovinsi dalam hal ini dinas kelawuatan dan perikanan akan
melakukan pengolaan pelabuhan perikanan .

Pembagian kewenangan urusan di bidang kelautan dan perikanan untuk daerah


provinsi adalah urusan perikanan tangkap pengawasan serta pesisir laut,dengan kewenagan
tersebut maka unsur pengolan perikanan tangkap, pengawasan dan pesisirlaut menjadi
tangung jawab tersebut diimplikasikan dalam bentuk pelayanan terhadap masyarakat mulai
menyiapkan perangkat sarana dan prasarana dan fasilitas kepentingan masyarakat perikanan.

Sebagaimana peraturan daerah provinsi Gorontalo No 11 Tahun 2016 tentang


pembentukan dan susunan perangkat daerah provinsi gorontalo yang salah satunya
pembentukan dinas kelautan dan perikanan provinsi gorontalo serta peraturan gubernur
gorontalo No 70 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan. Organisasi petugas dan fungsi
serta tata kerja dinas kelautan dan perikanan provinsi gorontalo mengamankan secara umum
untuk mengoptimikan pelayanan publik (public service) pemberdayaan masyarakat
(Emporwing) dan pengembangan ekonomi (economic develovment) bidang kelautan dan
perikanan .

Dengan melihat ketiga tugas tersebut tertentunya harus di laksanakan secara tepat
efektif dan efisien akan sulit terlaksana mengingat kondisi geografis provinsi Gorontalo yang
begitu luas dan jumlah masyarakat pesisir begitu banyak tidak mungkin bisa di layani secara

3
cepat rentang kendalinya cukup jauh. Berangkat dari kondisi tersebut di atas maka untuk
mewujudkan tujuan dibentuknya dinas kelautan dan perikan provinsi Gorontalo perlu
membentuk unit pelaksanaan teknis sesuai dengan peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 57
Tahun 2017 Tentang pembentukan UPTD Pelabuhan Perikan Tenda yang berfungsi
melaksanankan sebagian tugas dinas di bidang pelayanan terhadap masyarakat
pesisir/perikanan masyarakat kan lebih terlayani dengan mudah,cepat,murah dan tepat
sasaran.

2.2 VISI DAN MISI UPTD

Visi perusahaan UPTD PP TENDA;

Terwujudnya pelabuahan perikanan tenda sebagai pusat perekonomian masyarakat


pesisir dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang bertangung jawab

Misi perusahaan UPTD PP TENDA

1.Menciptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif

2.Pemerdayaan masyarakat perikanan

3.Mengingkatkan mutu, keamanan pangan,dan nilai tambah produk perikanan

4.Menyediakan sumber data dan informasi dan informasi perikanan

5.Meningkatkan pengawasan dan pengedanlain sumber daya perikanan

4
2.3 Sturktur Organisasi UPTD PP Tenda

2.4 Denah UPTD PP Tenda

BAB III

5
BAB III

KAJIAN TEORI

3.1 Pengertian Manajemen

Kindangen (2010), menjelaskan manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen didefinisikan sebagai bekerja
dengan orang-orang untuk menentukan dan mengiterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan
organisasi dengan melaksana-kan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian penyusunan
personalia, pengarahan dan kepemimpinan maupun pengawasan. Dapat disimpulkan bahwa
tugas manajemen adalah mengadakan koordinasi dengan sejumlah aktivitas atau kegiatan
orang lain yang meliputi Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organiz-ing),
Pelaksanaan (Actuating), dan Pengendalian (Controlling).

3.2 Pengertian Manajemen Operasi

Selanjutnya Umar (2003), mengatakan bahwa manajemen operasi adalah suatu fungsi atau
kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pengarahan
dan pengawasan terhadap operasi perusahaan.

3.3 Fungsi Manajemen Operasi

Menurut Assauri (1999), ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi

dan operasi, yaitu:

1) Proses pengolahan (operasi)

Proses produksi dan operasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat di- olah menjadi keluaran berupa
barang atau jasa yang akhirnya dapat dijual kepada pelanggan dengan harapan perusahaan
akan mendapatkan keuntungan.
2) Jasa-jasa penunjang

Jasa-jasa penunjang produksi dan operasi ini meliputi pengetahuan dan teknologi yang
dibutuhkan untuk diorganisir serta dikomunikasikan agar proses dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.

3) Perencanaan

Perencanaan berfungsi agar kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dapat terarah
bagi pencapaian tujuan produksi dan operasi, serta fungsi produksi dapat terlaksana secara
efektif dan efisien.

4) Pengendalian dan pengawasan

Pengendalian dan pengawasan merupakan kegiatan yang telah dilakukan untuk menjamin
agar kegiatan operasi dan produksi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan, dan apabila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat
dikoreksi sehingga apa yang diinginkan dapat tercapai.

3.4 Struktur Organisasi Kapal

Struktur organisasi kapal terdiri dari seorang Nakhoda selaku pimpinan umum di atas
kapal dan Anak Buah kapal yang terdiri dari para perwira kapal dan non perwira/bawahan
(subordinate crew).

Struktur organisasi kapal bukanlah struktur yang baku, karena tiap kapal bisa berbeda
struktur organisaninya tergantung jenis, fungsi dan kondisi kapal tersebut.

Selain jabatan-jabatan tersebut dalam contoh struktur organisasi kapal diatas, masih
banyak lagi jenis jabatan di kapal, diluar jabatan Nakhoda. Misalnya di kapal pesiar ada
jabatan-jabatan Bar-tender, cabin-boy, swimming-pool boy, general purpose dan lain
sebagainya. Dikapal lain misalnya terdapat jabatan juru listrik (electrician), greaser dan lain
sebagainya.

Semua orang yang mempunyai jabatan di atas kapal itu disebut Awak kapal, termasuk
Nakhoda, tetapi Anak kapal atau Anak Buah Kapal (ABK) adalah semua orang yang
mempunyai jabatan diatas kapal kecuali jabatan Nakhoda. Nakhoda.

7
Untuk kapal penangkap ikan masih ada jabatan lain yaitu Fishing master, Boy-boy
(pembuang umpan, untuk kapal penangkap pole and Line (cakalang), dlsb.

3.5 Nakhoda Kapal

8
UU. No.21 Th. 1992 dan juga pasal 341.b KUHD dengan tegas menyatakan bahwa
Nakhoda adalah pemimpin kapal, kemudian dengan menelaah pasal 341 KUHD dan pasal 1
ayat 12 UU. No.21 Th.1992, maka definisi dari Nakhoda adalah sebagai berikut : “

Nakhoda kapal ialah seseorang yang sudah menanda tangani Perjanjian Kerja Laut
(PKL) dengan Pengusaha Kapal dimana dinyatakan sebagai Nakhoda, serta
memenuhi syarat sebagai Nakhoda dalam arti untuk memimpin kapal sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku “

Pasal 342 KUHD secara ekplisit menyatakan bahwa tanggung jawab atas kapal hanya
berada pada tangan Nakhoda, tidak ada yang lain. Jadi apapun yang terjadi diatas kapal
menjadi tanggung jawab Nakhoda, kecuali perbuatan kriminal.

Misalkan seorang Mualim sedang bertugas dianjungan sewaktu kapal mengalami


kekandasan. Meskipun pada saat itu Nakhoda tidak berada di anjungan, akibat kekandasan itu
tetap menjadi tanggung jawab Nakhoda. Contoh yang lain seorang Masinis sedang bertugas
di Kamar Mesin ketika tiba-tiba terjadi kebakaran dari kamar mesin. Maka akibat yang terjadi
karena kebakaran itu tetap menjadi tanggung jawab Nakhoda. Dengan demikian secara
ringkas tanggung jawab Nakhoda.

Dengan demikian secara ringkas tanggung jawab Nakhoda kapal dapat dirinci antara
lain :

1. Memperlengkapi kapalnya dengan sempurna

2. Mengawaki kapalnya secara layak sesuai prosedur/aturan

3. Membuat kapalnya layak laut (seaworthy)

4. Bertanggung jawab atas keselamatan pelayaran

5. Bertanggung jawab atas keselamatan para pelayar yang ada diatas kapalnya

6. Mematuhi perintah Pengusaha kapal selama tidak menyimpang dari peraturan


perundang undangan yang berlaku

3.6 Anak Buah Kapal (ABK)

9
3.6.1 Hak-hak Anak Buah Kapal

1. Hak Atas Upah ·


2. Hak Atas Tempat Tinggal dan Makan ·
3. Hak Atas Perawatan waktu sakit/kecelakaan ·
4. Hak Atas Cuti ·
5. Hak Atas Pengangkutan untuk dipulangkan

3.6.2 Kewajiban Anak Buah Kapal Kewajiban-kewajiban Anak Buah Kapal antara lain : ·

1. Taat kepada perintah atasan, teristimewa terhadap perintah Nakhoda ·


2. Meninggalkan kapal (turun ke darat) harus dengan ijin Nakhoda atau yang
mewakilinya ·
3. Tidak membawa barang dagangan, minum-minuman keras, dan senjata (api) di atas
kapal 546 ·
4. Melakukan tugas tambahan atau kerja lembur jika dianggap perlu oleh Nakhoda ·
5. Turut membantu menyelamatakan kapal, penumpang, dan muatannya, dalam
kecelakaan kapal ·
6. Berprilaku sopan, serta tidak mabuk-mabukan di kapal dalam rangka turut
menciptakan keamanan dan ketertiban diatas kapal 1

3.7 Peraturan Pengawakan Kapal

Dengan diberlakukannya Amandemen International Convention on Standard of


Training Certification and Watchkeeping for Seafarers (STCW) 1995 sebagai
penyempurnaan STCW 1978, maka Menteri Perhubungan menetapkan peraturan dalam
bentuk Keputusan Menteri Perhubungan No.70 Th.1998 tanggal, 21 Oktober 1998 tentang
Pengawakan Kapal Niaga.

Pada BAB.II Pasal 2 ayat (1) dan (2) bahwa pada setiap kapal niaga yang berlayar
harus diawaki dengan susunan terdiri dari : seorang Nakhoda, sejumlah perwira, sejumlah
rating. Susunan awak kapal didasarkan pada : daerah pelayaran, tonase kotor kapal (gross
tonnage/GT) dan ukuran tenaga penggerak kapal (kilowatt/KW).

Pada pasal 8 menetapkan dan memperjelas bahwa awak kapal yang mengawaki kapal
niaga sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :

10
a. bagi Nakhoda, Mualim atau Masinis harus memiliki sertifikat keahlian pelaut yang jenis
dan tingkat sertifikatnya sesuai dengan daerah pelayaran, tonase kotor dan ukuran tenaga
penggerak kapal dan memiliki sertifikat ketrampilan pelaut

b. bagi operator radio harus memiliki sertifikat keahlian pelaut bidang radio yang jenis dan
tingkat sertifikatnya sesuai dengan peralatan radio yang ada di kapal dan memiliki sertifikat
ketrampilan pelaut

c. bagi rating harus memiliki sertifikat keahlian pelaut dan sertifikat ketrampilan pelaut yang
jenis sertifikatnya sesuai dengan jenis tugas, ukuran dan jenis kapal serta tata susunan kapal

11
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Data-data kapal di KM NELAYAN

4.1.1 Identitas kapal

Kapal Motor (KM) Nelayan merupakan kapal penangkap ikan dengan alat tangkap

Purse Seine. Adapun tentang KM.Nelayan

a. Data Kapal

Nama Kapal : KM.NELAYAN

Tanda Selar : GT 30 NO 1138 LLA

Mesin : Yanmar 90 PK

Bentuk Kapal : Tipe V Bottom

Panjang Kapal : 19,12 Meter

Lebar Kapal : 04,20 Meter

Dalam Kapal : 01,75 Meter

Alat Navigasi :GPS

Alat Keselamatan : Life Jacket

Jumlah ABK :20 orang

4.1.2 ALAT TANGKAP

Nama alat tangkap :Pukat cincin

Jenis alat tangkap : jarring

Panjang jaring : 215 m

Lebar jaring : 57 m
Banyak pelampung : 1.200 buah

Banyak pemberat : 350 buah

4.1.3 MESIN KAPAL

*Mesin utama (main Engine)

Daya mesin :6 slayer

Merek/ buatan : yanmar 170 hp

Daya jelajah :4.000 mil

*Mesin bantu (Auxilary Engine)

Mesin tempel : 15 pk

13
4.2 Manajemen Kapal Di Km.Nelayan

Kapal di persiapkan untuk sebuah trip pemberangkatan penangkapan. Pada mulanya


kami menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan surat surat kapal. Maka kapten
dan orang yang bertanggung jawab dengan kapal melapor ke bagian ke syahbandaran untuk
mndapatkan izin terkait kegiatan kami.

Setelah semua persyaratan sudah dilakukan secara prosedur maka kami menyiapkan
keperluan selanjutnya yaitu solar sebagai bahan bakar kapal dan bahan bahan makanan
kebutuhan selama kami d atas kapal.

Kegiatan persiapan ini dilakukan oleh semua ABK tidak terkecuali kapten yang
sebenarnya tidak sering terlihat mengakibatkan ada sajahal hal kecil yang tidak diinginkan
terjadi atau terlupakan.

Setelah dirasa persiapan sudah matang maka kami mempersiapkan agar kapal bisa
segera meninggalkan dermaga untuk menuju ke lokasi yang ditunjuk sebagai target
penangkapan.

4.3 Organisasi Di Atas Kapal Km.Nelayan

Pada bagian organisasi di atas kapal seperti yang sudah di tampilkan di BAB III ,
Namun pada KM.Nelayan ini hanya di isi oleh jabatan jabatan tertentu saja karena dalam segi
jumlah, jumlah ABK hanya sedikit dibandingkan dengan teori yang sudah di tampilkan.
Nakhoda sebagai pemimpin tertinggi di atas kapal jelas ada di setiap kapal, bagitupun juga di
kapal kami. Sebagai penanggung jawab penuh di kamar mesin yaitu ada Kepala Kamar
Mesin. Ada juga koki yang bertugas menyiapkan konsumsi kami di atas kapal. Berikutnya
ada ABK yang siap selalu dalam mempersiapkan kegiatan penangkapan samapai ikan sampai
kembali ke pangkalan dan siap di bongkar.

14
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Manajemen di atas kapal khususnya pada Kapal Penangkap ikan merupakan
otak dari proses berjalannya suatu kapal dari perencanaan sampai dengan selesai
menjalankan aktifitas. Dalam menjalankan kegiatan di atas kapal. Dapat disimpulkan
bahwa tugas manajemen adalah mengadakan koordinasi dengan sejumlah aktivitas
atau kegiatan orang lain yang meliputi Perencanaan sampai dengan pengawasan.
Dalam menjalankan tugasnya ,Nakhoda di KM.Nelayan sebagai pengambil
keputusan dan kebijakan tertinggi di atas kapal mempunyai peran yang amat penting
agar tujuan awal dalam suatu kegiatan bias tercapai dan juga bias mengatur rekan
rekan kerja yang lain sesuai tugas dan tupoksinya masing masing.

5.2 Saran
Dalam menjalankan fungs Manajemen di atas kapal ada baiknya Nakhoda
melakukan pengcekan langsung terhadap kondisi kapal walaupun sudah ada anggota
atau ABK yang ditunjuk dalam mengerjakan sesuatu hal. Perhitungan- perhitungan
juga harusnya lebih matang agar bias menghemat pekerjaan dan tenaga.

15
DAFTAR PUSTAKA

Setiono Bambang. 2008. Nautika Kapal Penangkap Ikan untuk SMK Jilid 3 Untuk
SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan
Nasional.

Wahyono A. 2011. Manajemen Kapal Perikanan . Semarang (ID) :


BPPI, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan
dan Perika

16
Lampiran

Tampak Bagian depan KM.NELAYAN

Tampak Bagian dalam Ruang Kemudi KM.Nelayan

17
CURICULUM VITAE

AFDAL Lapatau lahir ,10.april .2004 anak ke 6 dari saprudin lapatau dan ibu sarce
masulili saya mengawali pendidikan formal di SDN 01 sambung , kemudian melanjutkan ke
tingakat Sekolah Menengah Pertama di SMP 03 POPAYATO BARAT, kemudian saya
melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMKN 01 POPAYATO dengan
mengambil jurusan NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN (NKPI)

Dalam proses kegiatan akademik penulis telah mengikuti kegiatan antara lain

1) Penerima Tamu Ambalan (PTA) Tahun 2021/2022


2) ANGGOTA TABAPALA ANGKATAN 05 di SMKN 01 POPAYATO
3) Menjadi Peserta PKL Tahun 2022

18

Anda mungkin juga menyukai