Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)
TEKNIK PENANGKAPAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN PURSE SEINE
DI KAPAL KM INKA MINA 469

NAMA : FAHRI
NIS : 0770
BIDANG KEAHLIAN : KEMARITIMAN
PAKET KEAHLIAN : PELAYARAN KAPAL PERIKANAN
PROGRAM KEAHLIAN : NAUTIKA KAPAL PENGKAPAN IKAN

DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 POPAYATO
KABUPATEN POHUWATO
PROVINSI GORONTALO
2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

NAMA : FAHRI
NIS : 0770
BIDANG KEAHLIAN : Kemaritiman
PROGRAM KEAHLIAN : Nautika Kapal Penangkap Ikan
JUDUL :TEKNIK PENAGKAPAN IKAN PURSE SEINE DI
KM ARMINA JAYA

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

AHMAD SETIADI S.S.T.Pi UDY MARTHA NINGSIH S.Pd


NIP.19910808 201402 1 0001 NIP.19810303 201001 2 004

MENGETAHUI
KETUA PROGRAM KEAHLIAN
NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

AHMAD SETIADI, S.S.T.Pi


NIP. 19910808 201402 1 001

i
LEMBAR PENGESAHAN

Hari/tanggal : Jum’at 17 Mei 2019


Waktu : 09:00-12:00
Nama peserta prakerin : FAHRI
NIS : 0770

NO NAMA PENGUJI TANDA TANGAN

1 YOGIALDI WIZUL S.pd.gr 1


NIP.198807042017081001

2 NI MADE SURIATI S.pd 2


NIP.19850401201101201

Mengetahui,
Kepala Sekolah

DEDE WANGSA, S.ST.Pi


NIP. 19790718 201001 1 004

ii
MOTO

Tidaklah sempurna suatu pekerjaan jikalau tidak diiringi dengan doa ikhtiar, sabar
serta tawakal kunci dalam meraih kesuksesan, teguh pada pendirian dan berpegangan
pada prinsip diri merupakan kunci kesuksesan.

PERSEMBAHAN

Laporan praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini saya persembakan kepada


1) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Popayato, Yang dipimpin oleh Bapak DEDE
WANGSA S.ST.Pi.
2) Orang tua dan keluarga yang telah mendukung dalam materi serta memberikan
semangat sampai selesainya pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini
3) Pimpinan, Pembimbing dan semua karyawan di UPTD PELABUHAN
PERIKANAN TENDA GORONTALO yang memberikan pelajaran, pengetahuan
dan pengalaman kerja.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala berkah dan
rahmat-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga dalam penyusunan
Laporan hasil kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dapat terselesaikan dengan
baik. PRAKERIN yang dilakukan salama 3 bulan mempunyai tujuan tersendiri bagi
penulis, selain sebagai pemenuhan kurikulum yang diterapkan di SMKN 1
POPAYATO, juga bertujuan agar penulis dapat mengaplikasikan dan juga menambah
wawasan ilmu dan pengalaman bagi penulis. Dengan tersusunnya laporan ini penulis
tak lupa menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dede Wangsa, S.ST.Pi, selaku kepala sekolah SMKN 1 POPAYATO
2. Bapak Ir Hamka Hamid, selaku kepala UPTD PELABUHAN PERIKANAN
TENDA GORONTALO
3. Bapak Erwin, selaku Nakhoda ARMINA JAYA
4. Bapak Ahmad Setiadi, S.S.T.Pi selaku ketua Jurusan NAUTIKA KAPAL
PENANGKAPAN IKAN (NKPI) dan Pembimbing I
5. Ibu Udy Martha Ningsih, S.Pd, selaku Pembimbing II
6. Bapak dan Ibu guru SMK Negeri 1 Popayato, yang telah banyak membantu
memberikan motivasi dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
7. Kedua orang tua yang memberikan dukungan moral dan moril sehingga kami
bisa menyelesaikan PRAKERIN dan laporan ini.

Popayato,20 April 2019

PENULIS

iv
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan Pembimbing i


Lembar Pengesahan Sekolah ii
Motto dan Persembahan iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
1.4 Waktu dan Tempat 1
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2
2.1 Sejarah Perusahaan 2
2.2 Visi dan Misi 2
2.3 Struktur Organisasi 3
2.4 Denah Perusahaan 4
BAB III KAJIAN TEORI 5
BAB IV PEMBAHASAN 6
4.1 persiapan 6
4.1.1 persiapan di darat
4.2 Susunan Disposisi Secara Umum 6
4.3 Macam-macam Disposisi di PPS Bitung 7
BAB V PENUTUP 8
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki zona maritim yang sangat luas,
yaitu 5,8 juta km2 yang terdiri atas perairan dan kepulauan 2,3 jut km 2 laut teritorial 0,8
juta km2 dan perairan zona ekonomi eksklusif 2,7 km2 indonesia mempunyai potensi
perikanan tangkap sebesar 6,4 juta ton per tahun. Baru termamfaatkan (exploitation
rate) terlihat masi lebih jauh dari potensi lestarinya (deparemen kelautan dan perikanan,
2009).
Tehnik penagkapan ikan adalah metode yg di gunakan untuk menagkap ikan
yang terdiri dari tankap tangan,tombak,jaring,rawai dan jebakan ikan. Purse seine
adalah alat penagkapan ikan yang bagian utamanya adalah jaring, di pergunakn untuk
menagkap ikan pelagis ukuran kecil sesuai degan ukuran dan jumlah yang banyak. Alat
penagkap ikan jenis purse sein terdiri dari kantong (bag, bunt), badan jaring,tepi jaring,
pelamampung, (float),tali pelampung (float line), sayap (wing), pemberat (singker
lead), tali penarik (purse line), tali cincin (tali kang), cincin (ring), dan selvage ikan
yang jadi tujuan penagkapn dari purse seine adalah ikan - ikan pelagis yang
membentuk grombolan /kawanan beda dekat permukaan air (sea surface). sangat di
harapkan pula densitas shoal (grombolan/kawanan), tersebut tingi, yang berati jarak
ikan dengan ikan yang lainya harus sedekat mungkin.
Purse seine di operasikan degan cara melingkarkan jaring mengelilingi kawanan
ikan, sehingga kawanan ikan tdak dapat meloloskan diri secara horizontal. Setelah
pelingkaran selesai jaring di kerutkan dengen cara menarik tali kerut , sampai tali
pemberat menyatu dan bagian bawah jaring tertutup, sehinga kawanan ikan tdak dapat
meloloskan diri secara vertical maupun horizontal. Kawanan ikan digiring ke bagin
kantong yang terdapat di ujung jaring di salah satu sisih jaring dengan cara menarik
jaring ke kapal dan akhirnya ikan hasil tangkap di angkat ke atas kapal (ayodhyoa
1981).

1
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara melakukan teknik penangkapan ikan di KM. INKAMINA?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui alat alat yang di gunakan
2. Untuk mengetahui jenis ikan apa saja yang di dapatkan
3. Untuk mengetahui alur proses pennagkapan

1,4 waktu dan tempat


1.4.1 Waktu
Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan pada tangal 14 januari
sampai 14 april 2019
1.4.2 Tempat
Adapun tempat pelaksanan PKL yaitu di UPTD, pelabuhan perikanan
tenda Gorontalo,jl yos sudarso,desa tenda, kec hulonthlangi, kota gorontalo.

2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 SEJARAH PERUSAHAN


UPTD PELABUHAN PERIKANAN TENDA GORONTALO terletak 00
30`38`23 lintang utara. Dan 12303`35,61 bujur timur dan satu satunya pangakalan
pendaratan ikan(PPI) yang ada di kota gorontalo, beralamat di jl yos sudaraso, kel tenda
, kec hulonthalangi.pengoperasian PPI tenda ini suda mulai sejak tahun 1985 yang
terbentuk badan pengelolah PPI sesuai SK gubernur, sulawesi utara no. 234 tahun 1985.
Dalam pembangunan perekonomian, kota gorontalo memiliki beberapa
insfakturtur wilayah terkait transportasi yang berperan penting perekonomian yaitu
pelabuhan (penyeberanga) fery , pelabuhan barang (kontainer) , pelabuhan pertamina ,
pelabuhan pangkaln pendaratan ikan. Pelabuhan ini letaknya cukup berdekatan. PPI
tenda letaknya berdampingan dengan dermaga pertamina dan bersebrangan dengan
pelabuhan barang dan pelabuhan fery.

Gambar 1. UPTD PELABUHAN PERIKANAN TENDA

2.2. VISI DAN MISI PERUSAHAAN


Sesuai peraturan gubernur gorontalo tahun 2017 pasal 3 dan 4 menyebutkan
bahwa UPTD merupakan unsur pelaksanaan teknis daerah yang di pimpin oleh seorang
kepala dinas .UPTD mempunyai tugas melaksanankan sebagian tugas dinas mengelola

3
pelabuhan perikanan tenda,dan dalm pasal 5 yang erbunyi dalam melaksanakn
tugasnya, UPTD mempunyai visi dan misi sebagaii berikut :

1) Perencanaan dan penyusunan program pelabuhan perikanan tenda


2) Penyelengaraan pelayanan penyuluhan, pembinaan dan pengembangan masyrakat
nelayan
3) Penyelengaraan pengumpulan data tangkapan dan distribusi pemasaran ikan
4) Penyelenggaraan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan
5) Penyelenggaran pelaksanaan kesyahbandaran perikanan
6) Penyelenggaraan publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan
hasil
penelitian kelautan dan perikanan
7) Penyelenggaraan pengendalianlingkungan di pelabuhan perikanan
8) Penyelenggaraan pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan
9) Penyelenggaraan pelayanan bongkar muat ikan
10) Pelenggaran pemasaran dan distribusi ikan

4
2.3 STRUKTUR ORGANISASI
Adapun struktur organisasi di UPTD PPI Tenda adalah sebagai berikut:

KEPALA UPTD
Ir. hamka hamid

KEPALA SUP BAGIAN


TATA USAHA
LINDAWATI S HAGU S..PI

SEKSI TATA OPRASIONAL KEPALA SEKSI PEN


PELABUHAN DANN AWAS PERIKANAN
KELOMPOK JABATA
KESYABANDARAN ZOHRAWATY HADJU,SP
SITI A.MUDJARRAB, S.IK
FUNGSIONAL

5
2.4 DENAH PELABUHAN

Gambar 2. Denah UPTD Tenda

6
BAB III
KAJIAN TEORI

3.1 Definisi Purse seine

Purse seine yang dalam statistik perikanan Indonesia disebut dengan pukat
cincin. Disebut pukat cincin karena pada bagian bawah dipasangi cincin (ring) yang
berguna untuk mengerutkan bagian bawah jaring sehingga berbentuk kantong, oleh
sebab itu adapula yang menyebut jaring kantong. Alat ini dioperasikan dengan cara
melingkari kawanan (schooling) ikan, sehingga disebut dengan jaring lingkar. Alat ini
digunakan untuk menangkap ikan pelagis, baik pelagis besar maupun kecil.

Istilah “Jaring lingkar” digunakan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI)


Perikanan Tangkap 2005. Alat tangkap ini terdiri dari : sayap, badan dan kantong semu
membentuk empat persegi panjang atau trapesium yang pengoperasiannya melingkari
kawanan ikan. Lebih lanjut dikatakan bahwa purse seine termasuk dalam jaring lingkar
bertali kerut, yaitu jaring lingkar yang dilengkapi cincin dan tali kerut,
pengoperasiannya dengan mengkerutkan jaring pada bagian bawah. (Gambar 3.)

Gambar 3. Jaring lingkar dengan tali kerut

Alat penangkap ikan jaring lingkar pada prinsipnya pada bagian bawah harus
segera tengelam dan bagian atas tetap bertahan dipermukaan karena prinsipnya alat ini
menggurung kawanan ikan pelagis. Alat tangkap pada saat diturunkan dengan
melingkari kawanan ikan harus segera dapat mengurung kawanan ikan tersebut dan
segera menarik tali kerutnya, sehinga ikan tidak dapat meloloskan diri baik secara
vertikal maupun horizontal. Jaring lingkar dengan tali kerut biasanya dibuat dari
lembaran jaring dengan besar mata (mesh size) yang seragam, tetapi menggunakan
ukuran benang jaring yang berbeda-beda.

7
Alat ini merupakan perkembangan dari alat tangkap yang melingkari kawanan
ikan yan g berada di dekat permukaan. Pada jaman Romawi kegiatan menangkap ikan
dengan menggunakan alat tangkap yang melingkari ini disebut dengan ”sagena”, dan
berkembang luas di beberapa negara Benua Eropah. Istilah ’segi’.’saege’, ’zege’
misalnya di Switzerland, Jerman, dan belanda. Di Perancis disebut dengan’seine’ atau
’senne’. Sedangkan di Ingris disebut dengan’ seine net).

Pada masa itu jaring lingkar memilik 2 sayap (wing) dan di tengah-tengahnya
terdapat kantong (bunt atau bag) yang berfungsi untuk mengumpulkan ikan . jaring
ditarik dari kedua sayapnya sehingga ikan terkumpul pada kantong (Gambar 2 dan 3).

Gambar 4. Perikanan jaring lingkar di Mesir sekitar 2575 sebelum Masehi

Gambar 5. Jaring lingkar (a. Tanpa kantong, b kantong di tengah, c kantong di samping)

8
3.2 Rumpon

Gambar 6 Rumpon
3.3 Operasi Penangkapan

Operasi penangkapan ikan dengan alat tangkap jaring lingkar dengan tali kerut
biasanya dilakukan pada malam hari yaitu terutama penangkapan yang mengunakan
alat bantu lampu (cahaya). Sedangkan yang tidak menggunakan lampu dapat
dioperasikan pada siang hari. Pengoperasian penangkapan terdiri dari : Persiapan,
penurunan alat (pelingkaran), menaikan jaring dan menaikan ikan ke atas kapal

3.3.1 Persiapan
Perbekalan dan peralatan yang akan digunakan pada saat operasi
penangkapan harus dipersiapkan secara matang, sehingga pada saat operasi
penangkapan dapat berjalan lancar. Adapun persiapan yang dilaksanakan
meliputi : bahan bakar, minyak pelumas, es (bahan pengawet ikan), bahan
makanan, air tawar, bahan-nahan rumpon, dan penyusunan alat tangkap ikan.

A. Persiapan Alat tangkap

Penyusunan alat tangkap harus sudah dipersiapkan sebelum kapal


berangkat menuju fishing ground. Penataan jaring di atas dek kapal biasanya
antara pelampung badan jaring dan pemberat (termasuk cincin) dipisahkan.
Bagian atas jaring yang berpelampung dipersiapan diturunkan paling awal
kemudian diikuti dengan badan jaring dan selanjutnya pemberat beserta cincin-
cincinnya. Cincin disusun secara berurutan sehingga jaring tidak kusut pada saat
diturunkan (lihat Gambar 7)

9
Gambar 7. Penataan jaring lingkar sebelum dioperasikan

Penataan jaring disesuaikan dengan arah putaran baling-baling


kapal dan arah pelingkaran jaring. Arah putaran baling-baling kapal
kekiri maka penyusunan alat tangkap di bagian lambung kiri kapal,
demikian pula jika putaran baling-baling kekanan, maka alat tangkap
disusun di lambung kanan. Sedangkan penyusunan jaring diburitan dapat
dilakukan pada kapal dengan baling-baling putar kanan maupunkiri.

Gambar 8 Arah putaran baling-baling kapal

3.3.2 Pengoperasian Alat Tangkap Ikan Jaring Lingkar

A. Penurunan Alat tangkap (Setting)

Operasi penangkapan ikan dengan purse seine dimulai dengan


menurunkan alat tangkap. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
melakukan setting yaitu : arah angin, arah arus, arah kawanan ikan, arah
datangnya sinar matahari.

10
Kedudukan kawanan ikan dan jaring harus berada di atas angin,
sehingga kapal berada di bawah angi. Dengan demikian kapal akan
menjauhi jaring. Sedangkan terhadap arah arus sebaliknya, jaring dan
kawanan ikan di bawah arus sedangkan kapal berada di bawah arus.
Terhadap gerakan kawanan ikan jaring harus menghadang didepannya,
sedangkan kapal berada di bawah kawanan ikan.

Operasi penangkapan ikan dengan purse seine pada siang hari


harus memperhatikan arah datangnya sinar matahari, yaitu jaring dan
kawanan ikan harus diletakan ke arah datangnya sinar matahari.

9a 9b

Gambar 9a. Kedudukan kapal terhadap angin. 9b. Kedudukan kapal terhadap arus

11
Gambar 10a. Kedudukan kapal terhadap kawanan ikan. 11b. Kedudukan kapal terhadap matahari

Seting diawali dengan menyatukan tali kerut dengan tali ujung sayap dan
kemudian diikatkat pada sebatang bambu yang diberi pelampung, pada operasi
penangkapan tanpa menggunakan skiff boat pelampung ini dibawa oleh seorang yang
berenang mencebur ke laut . Adapun kegiatan setting sebagai berikut :

1. mula-mula rumpon diangkat ke atas kapal, pada saat itu lampu penerangan
dimatikan dan digantikan dengan lampu bantu yang diturunkan dengan
pelampug disertai dengan rumpon bantu (rumpon yang tidak dijangkarkan ke
dasar perairan)
2. rumpon bantu akan hanyut menjauhi kapal, kira-kira 30 m dari kapal, maka
kapal mengangkat jangkar dan menjauhi rumpon sejauh lebih kurang 50 m.
3. kapak bergerak dengan kecepatan penuh mengelilingi rumpon dengan jarak 50
m sebanyak 1 sampai dengan 2 kali putaran.
4. setelah sesuai posisi yang tepat, seseorang yang memegang tiang bambu
diperintahkan turun ke air
5. kapal tetap melingkari rumpon tersebut menuju ke orang yang memegang tiang
tersebut

12
6. setelah dekat dengan pemegang tiang tersebut kapal berjalan lambat dan mesin
stop ketika tiang telah diambil ke atas kapal
B. Pengangkatan Alat tangkap (Hauling)

Pengangakat jaring dimula setelah ujung jaring yang


diberi tiang dinaikan ke atas kapal. Adapun kegiatan hauling sebagai
berikut :

1. tali kerut dan tali ujung sayap dipisahkan


2. tali kerut ditarik dengan gardan sampai dengan jaring lingkar
mengkerut (seluruh cincin naik ke atas dek)
3. badan jaring ditarik dari kedua ujungnya hingga tinggal bagian
kantongnya saja
4. ikan yang berada dikantong dinaikan keatas kapal
5. setelah ikan naik semua maka jaring disusun kembali dan siap
dioperasikan kembali.

Gambar 11. Operasi penangkapan ikan dengan jaring lingkar

13
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Persiapan
Sebelum melakukan kegiatan penangkapan ada beberapa hal yang harus di
persiapkan agar semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Di samping itu juga
persiapan persiapan adalah hal yang wajip di penuhi sebelum kita akan melakukan
penangkapn ikan.

4.1.1 Persiapan di darat


Kapal yang di gunakan KM INKA MINA 469 tanda selar GT 28
NO. 1065/kkc. Yang berawak 24 orang, terdiri dari 1 orang nahkoda ,1 orang
mualim,18 orang anak buah kapal (ABK).dan 4 orang taruna praktek.sebelum
melakukan pelayaran harus mengecek bahan bakar. Bahan bakar berupa
solar.bahan bakar yang di butuhkan setiap stu trip adalah 5. liter tak lupa pulah
menyiapkan amprak/bahan makanan dan rempah rempah yang mentah. Dan es
untuk mengawetkan ikan hasil tangakp.
Sebelum meniggalkan darat nahkoda harus mempersiapkan dokumen.
Berupa SPB (surat persetujuan berlayar ) yang berisi kuasa syabandar untuk
mengijinkan para crew kapal untuk melakukn operasi penagkapn sesuai dengan
tangal berangkat dan waktu yang di tentukan. setelah itu syahbandar mencetak
STBLK (surat tanda bukti keberangkatan ) untuk mensetujui bahwa perbekalan
kapal yang telah di siapkan sudah sesuai. Kemudian kapal sudah siap untuk
melakukan operasi penagkapan sesuai dengan tangal dan waktu yang berlaku di
SPB.

4.1.2 Persiapan di laut


Mempersiapkan alat tangkap berupa jaring dan pembagian tugas saat
melakukan penagkapan .

14
4.2 Rumpon
`Rumpon yang di gunakan berbahan dasar bambu. Di atasnya terdapat 1
pembakit listrik tenaga surya portable untuk menyalakan lampu. Dan lampu yang
berada di rumpon ada 2 buah lampu.

4.3 Proses Teknik Penangkapan


Sebelum melepskan jaring hal yang harus di perhatikan adalah keberadaan ikan,
biasanya ada dua orang ABK untuk mengecek keberadaan ikan 1 orang ABK
menyelam dan 1 orang lagi mengecek di sekitar rumpon ,sambil menyalaka obor dan
lampu yang berada di rumpon di matikan. Setelah letak dan posisi ikan telah di temukan
kapal akn bergerak agak menjauh dari rumpon dan mengelilingi setengah lingkaan
sambil melempar batu agar mengusik ikan ke arah yang sudah di tentukan, lalu kapal
bergerak melepaskan jaring ke arah ikan di sekitar rumpon.
Ketika melepaskan jaring ada stu orang ABK yang memegang ujung jaring,dan
melopat ke laut saat jaring di buang ketika jaring sudah terbuka di laut. Lalu ujung
jaring di tahan oleh 4 orang ABK dan ujung yang satu lagi di tarik dari laut dengan
mengunakan alat bantu pengkait berupa bambu panjang setelah ujung jaring itu di
dapatkan lalu 4 Abk menarik ujungnya itu di bagian bawah jaring di tarik menggunakan
mesin lalu Abk lainnya menarik isi jaring perlahan-lahan setelah ikan mulai terlihat
ikan tersebut di angkat ke atas kapal dengan menggunakan alat bantu serokan dan jaring
terus di tarik ke aatas kapal setelah itu ikan hasil tangkapan di masukkan ke dalam
palka. Dan di beri es agar bisa bertahan lama. Setelah di beri es lalu palka di tutup raoat,
setelah itu jaring yang di gunakan untuk menangkap ikan itu di atur dan di susun rapih.

4.4 Ikan hasil tangkap


Ikan hasil tangkapan berupa Ikan tongkol, Ikan layang dan Ikan cakalang.

15
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Purse seine adalah alat tangkap jenis jaring yang sangat efektif.di gunakan dalam
menagkap ikan pelagis ukuran kecil, sesuai dengan ukuran dan jumlah yang banyak. Purse
seine di operasikan dengan cara melingkarkan jaring mengelilingi kawanan ikan sehinga
kawanan ikan tdak dapat meloloskan diri secara horizontal setelah pelingkaran selesai jaring
di kerutkan dengan cara menarik tali kerut setelah tali pemberat menyatu dan bagin bawah
jaring tertutup sehinga kawanan ikan tidak dapat meloloskan diri secara fertikal maupun
horizontal kawanan ikan diiringi ke bagian kantong yang terdapat di ujung jaring di salah satu
sisi jaring dengan cara menarik jaring ke kapal dan akhirnya ikan hasil tangkap di angkat ke
atas kapal.

5.2 Saran
Ketika melakukan operasi penagkapan ikan mengunakan alat tangakp purse seine
harus mengikuti tata cara dengan baik agar berjalan dengan lancar selama operasi
penangkapan ikan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ayodhyoa. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor Mutaqin, Nurdin.
Sudirman. Ir, M.Pi dan Achmad, Mallawa. Prof. Dr. Ir.DEA. 2004. Teknik Penangkapan
Ikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Yarni, B. 1987. Fishing With Light. Arragement with FAO. Fishing News Book. Farnham.
Yustom. 1992. Teknik Pengoperasian Alat Tangkap Purse Seine di Perairan Aceh Besar.
KTPA. Akademi Usaha Perikanan

17
LAMPIRAN

Gambar 12. Saat melingkar jaring

Gambar 13. Menarik jaring ke kapa

Gambar 14. Menarik jaring ke atas kapal


Gambar 15.mengangkat ikan hasil tangkapan ke kapal

Gambar 16. Mengakat ikan hasil tangkap ke kapal

Gambar 17. Memasukan ikan ke palka

19
20
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di desa marisa.kecamatan popayato, kabupaten


pohuwato, provinsi gorontalo. Pada tanggal 9 april 2002, Anak
pertama dari pasangan Bapak Saiful Sirullah Dan Ibu Suriati Mayah.
Pendidikan yang telah di tempuh lulus Sekolah Dasar pada tahun
2014 di SDN 09 Popayato Timur, Sekolah Menegah Pertama tahun
2017 di SMP N 1 Popayato Timur dan pada tahun 2017 penulis
terdaftar sebagai taruna smk negeri 1 popayato dengan memilih
Program Studi Nautika Kapal Penangkap Ikan. Pada tahun 2019
penulis melakukan praktek kerja industri (PRAKERIN) di UPTD
Pelabuhan Perikanan Tenda Gorontalo dengan judul “Teknik Penangkapan Ikan, Purse
Seine Di Km Inka Mina 469”dengan bimbingan bapak Ahmad Setiadi S.S.T.Pi dan Ibu
Udy Martha Nigsih S.Pd

Anda mungkin juga menyukai