Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Prakerin


Dalam rangka untuk mendekatkan kesesuaian antara mutu dan tamatan pendidikan
sekolah menengah kejuruan (SMK) perlu adanya isdukungan dari berbagai pihak
terkait dengan bidang keahlian yang di butuhkan oleh lapangan kerja. Salah satu
pihak yang ikut serta dalam menghasilkan tamatan dan mutu pendidikan yang
berkualitas dan berdedikasi tinggi serta berdiaiplin ilmu adalah pihak DU/DI (Dunia
Usaha/Dunia Industri).
Pelajaran praktek yang di dapatkan dari sekolah masih belum ada artinya jika para
siswa tidak di bekali/diberikan praktek kerja industri seperti yang langsung terjadi di
dunia usaha/dunia industri.kegiatan belajar seperti ini masih belum cukup untuk bisa
menyiapkan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya.oleh karena itu perlu
adanya suatu kegiatan belajar dalam bentuk lain di sekolah yang berbentuk Praktek
Kerja Lapangan.
Praktek kerja industri (PRAKERIN) merupakan sarana yang paling tepat bagi para
siswa untuk mengetahui dan mempraktekan secara langsung bagaimana proses
produksi yang sedang berlangsung di sebuah industri dan juga sebagai tahapan awal
untuk beradaptasi sebelum nantinya para siswa bekerja setelah keluar dari sekolah.
Dengan begitu, siswa di harapkan dapat meningkatkan kegiatan belajarnya di sekolah
dengan berpijak bahwa kalau mereka nantinya bekerja di Dunia Usaha/Dunia Industri
sudah betul-betul siap dan matang, sebab para siswa lebih dahulu mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman tentang situasi dan kondisi pada saat melakukan Praktek
Kerja Industri.
1.2. Maksud dan tujuan prakerin
Maksud :
Praktek kerja industri pada pendidikan Menengah Kejuruan di maksudkan pada
ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam:
1. Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang kurikulum SMK yang berisi
bahwa”Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu
pendidikan didalam sekolah dan pendidikan diluar sekolah”

1
2. UU. No 2 tahun 1989 tentang pendidikan nasional yaitu untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi perannya dimasa
akan datang.
3. Peraturan pemerintahan No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
Tujuan :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan
tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunan
lapangan kerja).
2. Meningkatatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional.
3. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi
baru dari lapangan kesekolah dan sebaliknya.
4. Memperkokoh keterkaitan dan keterpaduan antara sekolah dengan usaha/dunia
industri.
Pendidikan di SMK bertujuan:
1. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi dan melaksanakan pendidikan dasar.
2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosia budaya dan
alam sekitar.
3. Meningkatkan kemampuan siswa dapat mengembangkan diri sejalan
dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian
4. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan
sikap profesional
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin
Tempat prakerin : Pelabuhan Juwana
Alamat : Kecamatan Juwana Kabupaten Pati
Waktu kerja : 8 Bulan (1 Agustus2022 s/d 26 Maret2023)
Hari Kerja : Setiap Hari
Jam Kerja : Jam 20.00 s/d 23.00
Jam 03.00 s/d 10.00

2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1.Sejarah Berdirinya CV Samudera Buana Nusantara

Sejarah berdirinya CV Samudera Buana Nusatara dimulai dengan CV Bayu


Samudera Development yang merupakan perusahaan perkapalan dibawah pinpinan
alm.frans sudiarto.CV.bayu samudera development adalah perusahan yang bergerak di
bidang industry kapal penankap ikan.di dalam usaha tersebut ada lembaga khusus yang
menangani para taruna yang akan melaksaakan praktek di kapal perikanan.lembaga ini
bernama LPKS.putra leo development.

LPKS.putra leodevelopment merupakan lembaga penunjang praktek taruna


terbesar yang ada di juwana kb.pati jawa tengah. Tercatat lebih dari 20 sekolah yang
menjalin kerjasama dengan perusdiahaan ini. Namun pada 2020, direktur CV.Bayu
samudera depelopment (Alm.frans sudiarto) meninggal dunia.hal ini menjadi tamparan
keras bagi perusahaan.hingga pada akhirnya terjadi perdebatan didalam internal
perusahaan.singkat cerita, wakili direktur yang dijabat oleh Bpk. Islan naik pemimpin
CV.Bayu samudera depelopment. Namun karena kurangnya solidaritas didalam
perusahaan, akhirnya Bpk. islan memutuskan untuk keluar dari CV.Bayu samudera
depelopment.

Tidak lama kemudian, pada februari 2021 bpk. islan mengajak semua eks rekan
CV.Bayu samudera depelopment yang juga merupakan alumni STP Jakarta untuk
mendirikan perusahaan baru bernama CV.Samudera buana nusantara. Dengan formasi
awal bpk. Islan samudera development dan merupakan perusahaan penerus dari Alm.
Frans sudiarto. Hingga kini sudah 11 sekolah yang telah bekerja sama dengan
CV.Samudera buana nusantara bahkan dalam waktu 1 tahun pendiriannya. Bukan hanya
itu saja, terdapat banyak inovasi baru yang diciptakan oleh CV.Samudera buana
nusantara dimana inovasi itu tidak pernah ada di CV.Bayu samudera depelopment
seperti :

 Pemberian materi sebelum berlayar


 Pembimbingan jurnal prakerin
 Sertifikat cepat tepat
 Serta program pemberdayaan alumni

3
2.2. Identitas Perusahaan / Tempat Lokasi Prakerin
Tempat prakerin : Pelabuhan juwana
Alamat : kecamatan juwana kab.pati
Waktu Pelaksanaan : 08 bulan (1 AGUSTUS 2022 s/d 26 MARET 2023)
Hari kerja : setiap hari
Jam kerja : jam( 20.00 s/d 23.00)
: jam ( 03.00 s/d 10.00)
2.3. Bidang Usaha
Bidang usaha instusi pasangan yang di lakukan oleh penulis dalam melaksanakan
praktik kerja industry bergerak dalam bidang penangkapan ikan. Mayoritas mata
pencaharian sebagai nelayan, karena factor tempat atau daerah pesisir.
2.4. Perkembangan Usaha
Berdasarkan hasil survei lapangan oleh penulis di tempat praktik kerja industri,
pada dasar nya ikan hasil tangkap itu langsung di olah dan di bekukan ke dalam
coldstroge kemudian setelah kapal penuh ikan akan dikirim kepelabuhan dobo
kepulauan aru, Maluku utara melalui box container kemudian di eksplor dalam
negri maupun luar negeri.
2.5. Struktur Organisasi Kapal KM.MINA SAMUDRA 2

No Nama Jabatan
1. Gajo Nahkoda ( Komando Tertinggi Dikapal )
2. M.Juwari Wakil Nahkoda ( Komando Ke 2 Tertinggi Dikapal )
3. Cakto Masinis 1 ( Ketua Departemen Permesinan Dikapal )
4. Eko Masinis 2 ( Wakil Departemen Permesinan Dikapal )
5. Janggut Masinis 3 ( Anggota Departemen Permesinan Dikapal )
6. Susilo Masinis 4 ( Anggota Departemen Permesinan Dikapal )
7. Agus Mualim1 ( Perwira Jaga Kapal Dan Awak Dek Kapal )
8. Ardanis Mualim 2 ( Navigator kapal )
9. Kebo Mualim 3 ( Perwira penyelamatan diatas kapal )
10. Dimas Koki 1
11. Ali fadrian Koki2
12. Rifaldi Abk
13. revan Abk
14. Wisnu Yuga P Abk

4
15. Rahmat Abk
16. Rivaldi Abk
17. Sahida Abk
18. Ropik Abk
19. Indro Abk
20. Om nono Abk
21. Lukito Abk
22. Apip Abk
23. Riski Abk
24. Pak kaji Abk
25. Pak sarwi Abk
26. Mbah nyo Abk
27. Mbah di Abk
28. Sengek Abk
29. Roni Abk
30. Pondesek dian Abk
31. Sondong Abk
32. Supri Abk
33. Tono Abk
34. Rian nyak Abk
35. Arya Praktek
36. Dayat Praktek
37. Afwan Praktek
38. Ahmad Praktek
39. Aidil Praktek

5
2. 6. DATA KAPAL

NAMA KAPAL : KM.MINA SAMUDRA 2 PATI JAWA TENGAH


NO.BKP :10719
TGL.BKP :JUWANA/GT.197 No.2058/Gc
TANDA PENGENAL KAPAL :GT.148/A010719/718-J3/KP-P5
BERAT KOTOR :148 GT
BERAT BERSIH :45 NT
MEREK MESIN :NISSAN DIESEL
NOMOR SERI MESIN :001280

6
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1. Tahap-Tahap Persiapan Penyerokan Ikan
1. Tahap persiapan serok
Serok diambil dati tempatnya yang biasanya di letakkan di deck kiri kapal
dan kemudian di pindahkan ke deck kanan kapal ataupun ke lokasi
penyerokan ikan.
2. Persiapan tali temali
Serok memiliki dua tali yang harus di siapkan sebelum serok di (jock) atau
di jatuhkan ke dalam jaring yaitu tali atas dan bawah. Guna tali atas adalah
untuk menarik serok dari depan ke belakang sebelum serok di jatuhkan
kedalam jaring tali ini di lempar kebelakang terlebih dahulu, sedangkan tali
bawah gunanya untuk mengikat (mengerut) bagian bawah agar ikan tidak
keluar pada saat pengangkatan serok ke atas kapal.
3. Menjatuhkan serok kedalam jaring
Sebelum serok di jock atau dijatuhkan ke dalam jaring ada beberapa hal
yang harus di perhatikan yaitu:
a. Tali temali harus diperhatikan sebelum serok di jatuhkan ke dalam
jaring, dua tali yang harus di perhatikan yaitu tali atas sudah di pastikan
di lempar kebelakang yang gunanya untuk menarik serok dari depan ke
belakang, tali bawah (pengerut) harus di perhatikan apakah bagian
bawah serok sudah mengerut dengan baik.
b. Serok sudah dipastikan menghadap ke belakang agar ikan masuk ke
dalam serok pada saat proses penarikan serok dari depan ke belakang.
c. Serok di jock atau di jatuhkan ke dalam jaring, sebelum serok di jock
atau dijatuhkan ke dalam jaring periksa tali temali sudah dipastikan tidak
adda yang tersangkut di kaki ataupun tidak membahayakan keselamatan
krew kapal (ABK), pada saat menjatuhkan serok kedalam jaring harus
mengasih aba-aba ke pada abk yang ada di dalam jaring agar abk
tersebut tidak tertimpa serok pada saat serok di jatuhkan kedalam jaring,
fungsi dari ABK tersebut adalah untuk memastikan serok tetap
menghadap ke belakang pada saat proses penarikan serok dari depan ke
belakang dan juga mengatur muatan serok tidak lebih dari kapasitas yang
sudah di tentukan.

7
4. Penaikan serok ke atas kapal
Setelah serok sudah di tarik kebelakang kemudian serok yang tadinya
menghadap kebelakang kemudian ditarik menghadap ke atas dan di kaitkan
pada pengait crane (kontrol) kemudian serok ditarik oleh garden kanan yang
berfungsinya mengangkat serok dari dalam jaring sampai posisi sudah sama
tinggi dengan deck kapal agar serok tidak tersangkut di dinding kapal pada
saat serok di geser dari deck kanan kapal ke deck kiri kapal (tempat
penyortiran ikan). Setelah serok sudah sama tinggi dengan deck kapal
barulah crane di tarik dengan gardan kiri ke arah deck kiri kapal sampai
serok berada di posisi penyortiran ikan maupun di letakkan di dalam palka
supaya ikan tidak rusak dan membusuk, biasanya palka yang berisi ikan
yang belum di sortir di namakan palka copcop an. Biasanya di kapal saya
beserta 5 ABK lainnya menarik tali color serok bagian atas sehingga serok
ikan berpindah ke dack kiri kapal atau tempat penyortiran ikan.
5. Penarikan tali kerut serok
Penarikan tali kerut serok dilakukan setelah serok sudah berada di deck kiri
kapal (lokasi penyortiran ikan) tali kerut ini di tarik dengan tujuan supaya
bagian bawah serok yang tertutup terbuka agar ikan yang berada di dalam
serok keluar dari dalam serok.
6. Melepas serok dari pengait crane (kontrol)
Setelah semua ikan yang berada di dalam serok keluar kemudian serok di
lepas dari pengaitnya crane (kontrol) kemudiann serok yang tadinya berada
di deck kanan kapal (lokasi penyerokan ikan). Dan tiang serok yang ditarik
ke kiri di dorong sampai berada di posisi semula.

3.2. Penggunaan Alat-Alat Penyerokan Dengan Baik

1. Cara mengoperasikan alat-alat penyerokan dengan baik dan efek samping


yang terjadi apabila alat-alat penyerokan tidak di operasikan secara efektif.
a. Serok tidak boleh melebihi batas muatan maksimal yang sudah di
tentukan karna dapat mengakibatkan tali temali serok putus pada saat
pengangkatan serok dari dalam jaring ke atas kapal karna tali temali
tersebut mengangkat beban yang diluar kemampuannya.
b. Pada saat penangkatan serok, serok tersebut harus dipastikan sudah sama
tinggi dengan deck kapal agar tidak terjadinya pergesekan serok dengan

8
dinding kapal pada saat serok di geser dari deck kanan kapal ke deck kiri
kapal. Apabila terjadi pergesekan serok dengan dinding kapal serok bisa
menjadi robek akibat pergesekan tersebut.
c. Apabila proses penyerokan sudah selesai dilaksanakan serok di cuci
dengan bersih dan diletakkan kembali di posisi semula, apabila serok
tidak di cuci pada saat penyerokan selesai dilakukan serok akan
menimbulkan pembusukan ikan tertinggal di dalam serok sehingga dapat
menyebabkan bau tidak sedap.
2. Cara mengoperasikan tiang serok (crane) dengan baik dan efek samping
yang terjadi apabila tidak di operasikan secara efektif.
a. Tiang serok (crane) tidak boleh mengangkat muatan serok yang diluar
kemampuannya, efek samping yang terjadi apabila crane mengangkat
muatan yang diluar kemampuannya.
b. Alat-alat pengaman/keselamatan yang harus di pakai pada saat
penyerokan dan kegunaannya dapat mengakibatkan tiang serok (crane)
patah.
c. Menegcat tiang serok (crane) agar crane tidak karatan dan menjadi
keropos, efek yang terjadi apabila crane sudah keropos, crane tidak lagi
mampu mengangkat serok dari dalam jaring ataupun crane patah pada
saat pengangkatan ikan dari dalam jaring.
d. Merapikan kembali tali temali crane apabila selesai di pakai, efek
samping yang terjaddi apabila talii temali crane tidak di rapikan dapat
menggangggu pada saat proses setting dan houling.
3. Cara mengeroperasikan gardan (kapstan) dengan baik dan efek samping
yang terjadi apabila tidak di operasikan secara efektif.
Atribut yang harus di pakai pada saat proses penyerokan :
a. Pakaian yang dipakai saat proses penyerokan harus baju lengan panjang
dan celana panjang gunanya untuk melindungi badan dari ikan yang
memiliki taring dan duri.
b. Sarung tangan gunanya untuk melindungi tangan agar tidak sakit pada
saat proses penarikan tali.
c. Sepatu bot gunanya agar tidak terpleset pada saat kaki menginjak lantai
kapal yang terdapat lendir ikan dan melindungi kaki agar tidak luka saat
menginjak ikan yang berduri pada saat penyerokan ikan.

9
d. Kaos kaki gunanya untuk melindungi kaki pada saat kita masuk ke
dalam jaring.
4. Resiko-resiko pada saat penyerokan dan cara mengatasinya.
a. Tertimpa serok, kejadian ini biasanya terjadi pada orang yang turun
kedalam jaring , kejadian ini terjadi karena kurangnya komikasi orang
yang menjatuhkan serok kedalam jaring dan orang yang berada di dalam
jaring . cara mengatasinya adalah sebelum serok di jatuhkan ke dalam
jaring orang yang menjatuhkan serok kedalam jaring harus
mengontek/mengasih aba-aba kepada orang yang ada di dalam jaring
agar dia menjauh dari tempat serok jatuh, setelah semua di pastikan
aman berulah serok di jatuhkan ke dalam jaring.
b. Patah tulang bisa terjadi pada saat tangan terjepit di gardan, cara
mengatasinya, jangan memegang tali yang sedang di tarik gardan agar
tangan tidak tersangkut di tali dan terjepit di tangan.
c. Putus tali bisa terjadi karena masih memakai tali yang tidak layak pakai
dan menarik beban yang di luar kemampuan tali tersebut, kejadian ini
bisa saja memakan korban jiwa ataupun cacat seumur hidup karna
pantulan tali yang putus tersebut mengenai organ tubuh yang terpenting
seperti kepala,mata dan dada. Cara menghindari kejadian tersebut
dengan cara mengganti tali sesuai waktu yang ditentukan dan mengatur
jarak kita dengan tali pada saat proses penarikan tali oleh gardan.

3.3.Tugas Crew Kapal

1. Mengangkat serok dari tempatnya (deck kiri kapal) ke lokasi penyerokan


(deck kanan kapal) biasanya dilakukan oleh dua orang Abk.
2. Mempersiapankan tali temali serok dan menjatuhkan serok ke dalam
jaring biasanya di kerjakan oleh dua orang Abk.
3. Mengatur posisi serok didalam jaring dan mengatur muatan kapasitas
serok, biasanya di kerjakan oleh satu orang Abk.
4. Gardan kanan tugasnya mengangkat serok dari dalam jaring sampai posisi
serok sudah sama tinggi dengan deck kapal biasanya dilakukan satu orang
Abk.
5. Gardan kiri tugasnya menarik crane dan mengareakan serok dimana akan
di letakkan, biasanya di kerjakan oleh satu orang Abk.

10
6. Menarik tali kerut dan mengangkat serok dari tempat penyortiran ikan ke
tempat penyerokan ikan, biasanya di kerjakan oleh dua orang Abk.
7. Mendorong tiang serok (crane) ke posisi semula biasanya di kerjakan oleh
tiga orang Abk..
A. Proses Penaikan Ikan Dalam Jaring Ke Atas Kapal
Penyerokan ikan adalah proses penaikan/pengangkatan ikan dari dalam jaring
ke atas kapal dengan menggunakan serok. Proses penyerokan ikan ini biasanya
di lakukan pada saat penarikan jaring selesai di laksanakan biasanya jam 06.00
pagi. Alat-alat bantu dalam penyerokan dan kegunaanya.
1. Serok adalah alat berbentuk kantong yang terbuat dari poliamida (sutra),
kapasitas 1 ton di bawahnya di pasang tali pengerut yang dijatuhkan ke
dalam jaring gunanya untuk menaikan ikan dari dalam jaring ke atas kapal.
Biasanya tempat saya bekerja padaaa saat penyerokan ini di bagian menarik
kolor serok yang dilakukan dengan 5 sampai 7 orang.
2. Tiang serok (crane) adalah alat bantu penyerokan ikan yang gunanya untuk
menggeser posisi serok dari tempat penyerokan ke tempat penyortiran ikan.
3. Gardan (kapstan) adalah perangkat kapal yang di tempatkan di haluan dan
buritan kapal yang digunakan menarik tali dan mengatur posisi serok
dimana ikan akan diletakkan di deck kiri kapal (tempat penyortiran ikan)
ataupun di palka. Gardan yang diperlukan pada saat penyerokan ikan ada
dua yaitu gardan kanan dan kiri. Fungsi dari gardan kanan yaitu untuk
mengangkat ikan dari dalam jaring ke atas kapal, sedangkan fungsi dari
gardan kiri yaitu untuk mengareakan serok dimana akan di letakkan baik itu
di tempat penyortiran ikan maupun ke dalam palka.
4. Persiapaan ikan setelah di serok yaitu biasanya melaksanakan pemilihan
ikan. Saat pemilihan ikan, ikan yang di serok tidak boleh di gabung karena
dapat merusak proses jual beli. Contohnya apabila jenis ikannya,ikan
layang maka di di dalam keranjang itu wajib berisi ikan layang semua.
B. Hasil Praktik
Jenis ikan yang ditangkap :
1. Ikan tongkol
2. Ikan tenggiri
3. Ikan bukur
4. Ikan banyar

11
5. Ikan mandel
6. Ikan manyung
7. Ikan sero/sarden
8. Ikan tunul
9. Ikan lonco
10. Ikan cui
11. Ikan petek waru
12. Ikan selar
13. Ikan rondo lemu
14. Ikan japoh
15. Ikan bandeng

12
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari prakerin yang telah saya jalankan selama 8 bulan ini. Saya merasa mendapatkan
ilmu yang sangat tak ternilai, banyak ilmu serta keterampilan yang saya dapatkan
salah satunya adalah langkah- langkah menghidupkan mesin dan cara merawat mesin
kapal. Disini saya bisa belajar dan mempraktekan secara langsung bagaimana system
kerja di kapal perikanan,sangat banyak mendapatkan pengalaman yang saya dapatkan.
Dengan demikian saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya atas
dukungan dan bimbingan dari semua pihak terutama dari pihak sekolah dan industri
yang telah memberikan saya kesempatan melaksanakan program prakerin di industry
atau kapal.
4.2. Saran
Setalah melaksanakan proses pembuatan laporan prakerin, maka saya mempunyai
beberapa saran yang ingin disampaikan kepada pihak sekolah dan instansi selaku
pihak yang terkait langsung dengan pelaksanaan kegiatan prakerin, antara lain sebagai
berikut :
1. Jangan pernah takut mencoba hal yang baru dalam pelaksanaan PKL karena
praktik kerja lapangan adalah ajang untuk mengembangkan kemampuan individu
maupun sebagai sarana untuk menilai sejauh mana keberhasilan sekolah dalam
menyiapkan siswa nya untuk diterjunkan kedunia kerja.
2. Sekolah hendaknya membekali ilmu-ilmu dasar yang banyak di aplikasikan di
dunia industri sehingga pada saat siswa melaksanakan kegiatan prekerin,siswa
tidak banyak menghadapi kendala.
3. Saya berharap agar pihak instansi dalam rangka kegiatan prakerin ini merasa puas
dengan apa yang telah saya kerjakan selama prekerin berlansung, dengan
begitunya pihak instansi mau menerima kembali adik-adik kami untuk
melaksanakan prakerin di perusahaan ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=PENGERTIAN+PENYEROKAN+IKAN&oq

https://www.google.com/search?q=tahap+tahap+persiapan+serok&ei

14
TABEL KEGIATAN MAGANG

No Tanggal / Bulan/Tahun Kegiatan

1. 13 Juli 2022 Berangkat dari Bengkulu ke Pati Jawa Tengah.

2. 16 Juli 2022 Sampai di Pati Juwana Jawa Tengah.

3. 17 Juli 2022 Istirahat di Mess PT. Jaya Selalu.

4. 20 Juli 2022 Berangkat dari Pati Jawa Tengah ke laut Papua.

5. 8 Agustus 2022 Sampai di laut Papua Jaya Pura.

6. 10 Agustus 2022 Mulai berkerja di kapal penangkapan ikan setiap hari.

7. 11 Agustus 2022 Nyandar di pulau Dobo Maluku karena Abk tenggelam Saat
Narik balok Jaring.

8. 15 Agustus 2022 Mulai berkerja lagi di kapal penangkapan ikan

9. 11 November 2022 Bongkar ikan hasil tangkapan di laut Dobo Maluku di kapal
Fortuner.

10. 13 November 2022 Nyandar di pulau Dobo Maluku karena ingin membeli
perlengkapan kapal.

11. 15 November 2022 Berkerja seperti biasa lagi menangkap ikan di laut.

12. 2 Januari 2023 Tidak berkerja selama 7 hari karena musim Badai.

13. 8 Januari 2023 Berkerja seperti biasa menangkap ikan.

14. 7 Febuari 2023 Bongkar ikan hasil tangkapan di laut Dobo Maluku di kapal
Fortuna.

15. 8 Febuari 2023 Berkrja seperti biasa lagi menangkap ikan di laut.

16. 20 Maret 2023 Bongkar ikan hasil tangkapan di laut Dobo Maluku di kapal
Fortuna.

17. 26 Maret 2023 Pulang ke kota Pati Jawa Tengah dari pulau papua.

15
18. 16 Afril 2023 Sampai ke kota Pati Jawa Tengah , lalu menginap di rumah
Abk kapal.

19. 18 Afril 2023 Pulang ke kota Bengkulu dari kota Pati Jawa Tengah
menuju Kota Bengkulu.

Tujuan saya mengikuti magang di kapal adalah untuk belajar dan menambah
pengalaman menambah ilmu dan wawasan saya tentang bekerja di kapal dan saya
mendapatkan ilmu saat magang di kapal KM . MINA SAMUDRA 2. Semoga ilmu yang saya
dapakan akan berguna bagi saya suatu hari nanti.

16
LAMPIRAN

Gambar 1 Km mina samudra 2

Gambar 2 Memasukan Ikan Ke Dalam Palka

17
Gambar 3 Proses Sebelum Memasukkan Ikan Ke Dalam Palka

Gambar 4 Proses Penaikan Ikan

18
Gambar 5 Pengumpulan Ikan

Gambar 6 Proses Sebelum Penyerokan

19

Anda mungkin juga menyukai