Disusun Oleh:
ANDRYAN RIVALDO N
NIS: 3203
KELAS: 2M1
Mengetahui:
KA.SMK PERKAPALAN
ANDRYAN RIVALDO N
Mengetahui /Menyetuji:
Laporan ini dapat diselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak.untuk itu dapat
kesempatan ini saya mengucapakan terima kasih kepada:
3.Bapak Andri Trisi Sabella ,S.T selaku kepala sekolah SMK Perkapaln Hang tuah
Penulis menyadari bahwa penyusanan laporan praktek ini masih jauh dari kata
kesempurnaan,untuk itu saya menharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca guna kesempurnaan penyususnanlaporan dimasa yang akan datang dan juga
bermanfaat bagi pembaca dan rekan –rekan seperjuangan maupun adik-adik kelas di
lingkungan SMK PERKAPALAN HANG TUAH TANJUNG UBAN
When/Waktu:
11 Agustus 2018
Where/Lokasi:
Pulau Bintan, Kepulauan Riau
Who/Siapa Terlibat:
Dirjen PRL, Ditjen Perikanan Tangkap, JICA, DKP Provinsi
Kepulauan Riau,
BPSPL Padang, PSDKP Batam, PSDKP Satker Tanjungpinang
dan Kijang
Why/Mengapa/Tujuan:
Mengetahui proses pengolahan dan pemasaran produk perikanan
dari pulauBintan untuk tujuan ekspor ke Singapore dan Malaysia,
sebagai dasar kajian kerjasama KKP-JICA
Kabinet Pembangunan
Dalam Kabinet Pembangunan I dengan sistem presidensiil yang terbentuk
sejak tanggal 6 Juni 1968 sampai dengan 28 Maret 1973, Letjen M. Joesoef sebagai
Menteri Perindustrian sampai berakhirnya Kabinet Pembangunan II dan Prof. Dr.
Soemitro Djojohadikoesoemo sebagai Menteri Perdagangan, kemudian digantikan
oleh Drs. Radioes Prawiro.
Dalam Kabinet Pembangunan III, tanggal 29 Maret 1978 sampai dengan 19 Maret
1983, Ir. A.R. Soehoed sebagai Menteri Perindustrian, Drs. Radioes Prawiro sebagai
dan Menteri Perdagangan dan Koperasi, Bustanil Arifin SH ditunjuk sebagai Menteri
Muda Urusan Koperasi. Selanjutnya sejak tanggal 29 Maret 1983 sampai dengan 19
Maret 1988, Rachmat Saleh, SE ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan, sementara
Bustanil Arifin, SH sebagai Menteri Koperasi.
Dalam Kabinet Pembangunan IV, sebagai Menteri Perindustrian adalah Ir. Hartarto
sampai berakhirnya Kabinet Pembangunan V tanggal 19 Maret 1993. Menteri Muda
Perindustrian dijabat oleh Ir. T. Ariwibowo, Menteri Perdagangan dijabat oleh Dr.
Arifin Siregar dan sebagai Menteri Muda Perdagangan dijabat oleh Dr. Soedradjat
Djiwandono.
Kemudian pada susunan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II (periode 2009 - sekarang)
di bawah kepemimpinan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono dan Wakil
Presiden RI Boediono, Departemen Perindustrian diubah menjadi Kementerian
Perindustrian dengan Mohamad S. Hidayat sebagai Menteri Perindustrian.
Kabinet Kerja
Presiden Joko Widodo secara resmi telah membentuk Kabinet Kerja tanggal
26 Oktober 2014, dan Saleh Husin ditunjuk sebagai Menteri Perindustrian
menggantikan Mohamad S Hidayat yang telah berakhir masa tugasnya.
Sementara itu, penjabaran program dalam Nawa Cita yang terkait sektor
industri adalah meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
FUNGSI
Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian Perindustrian menyelenggarakan fungsi:
RIPIN 2015 -2035 ditetapkan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, memuat
antara lain tentang visi, misi, dan strategi pembangunan industri.
Misi:
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, pembangunan industri nasional mengemban
misi sebagai berikut :
Strategi yang ditempuh untuk mencapai visi dan misi pembangunan industri nasional
adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan industri hulu dan industri antara berbasis sumber daya alam.
2. Melakukan pengendalian ekspor bahan mentah dan sumber energi.
3. Meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas sumber daya manusia (SDM)
industri.
4. Meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas sumber daya manusia (SDM)
industri.
5. Mengembangkan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI), Kawasan
Peruntukan Industri, Kawasan Industri, dan sentra Industri Kecil dan industri
menengah.
6. Menyediakan langkah-langkah afirmatif berupa perumusan kebijakan, penguatan
kapasitas kelembagaan dan pemberian fasilitas kepada industri kecil dan industri
menengah.
7. Melakukan pembangunan sarana dan prasarana industri.
8. Melakukan pembangunan industri hijau.
9. Melakukan pembangunan industri strategis.
10. Melakukan peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan
11. Meningkatkan kerjasama internasional bidang industri.
BAB III
PEMBAHASAAN
3.1. Menjelaskan Prinsip Kerja dan Fungsi Komponen Sistem
Transmisi Daya.
3.1.1.Reduction Gear Adalah komponen yang terdiri dari susunan roda gigi yang
berfungsi untuk menurunkan putaran motor. Fungsi lain yang terdapat dalam sistem
roda gigi itu adalah sistem pembalik putaran (Reversing Gear) dan sistem penerus
putaran yang disebut clutch (kopling). Sistem pembalik putaran digunakan untuk
membalik putaran baling-baling sehingga gerak kapal pun menjadi mundur. Sistem
clutch (kopling) adalah untuk meneruskan atau memutus putaran motor induk ke
poros baling-baling. Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Perawatan dan
Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan 7
3.1.2. Bantalan tekan Adalah bantalan yang menumpu gaya berat arah vertikal dan
gaya aksial dengan arah horisontal. Gaya vertikal adalah gaya yang ditimbulkan oleh
berat poros itu sendiri dan oleh gaya sentrifugal akibat putaran poros. Gaya horisontal
adalah gaya yang ditimbulkan oleh tenaga dorong baling-baling akibat kerja
balingbaling yang mendorong air ke belakang maka kapal terdorong ke depan oleh
poros baling-baling secara horisontal. Gaya dorong yang besar itu bertumpu pada
bantalan tekan.
3.1.3. Kopling Istilah kopling dalam bahasa Indonesia sering dimaksudkan sebagai
clutch. Pengertian ini mungkin tidak salah karena alat untuk menggabungkan dua
ujung bagian poros yang berputar secara semipermanen untuk meneruskan torsi
(momen puntir) dari poros yang satu ke poros yang lain. Bandingkan dengan clutch.
Clutch adalah suatu mekanisme yang siap sedia untuk menggabungkan atau
melepaskan suatu poros dengan poros yang lain. Dengan demikian perbedaan kopling
dan clutch adalah pada cara penggabungan kedua poros yang berputar itu, yang satu
secara semipermanen, yaitu dengan mur dan baut, yang lain secara otomatis yang
biasanya menggunakan piringan gesek atau sabuk kanvas. Pusat Pendidikan Kelautan
dan Perikanan 8 Perawatan dan Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan.
3.1.4. Poros Baling-baling Adalah komponen untuk meneruskan momen putar dari
Reduction Gear hingga baling-baling. Poros yang melekat pada baling-baling disebut
Propeller Shaft (poros baling-baling) dan poros yang salah satu ujungnya bertumpu
pada Thrust Bearing di sebut Thrust Shaft (poros tekan). Di antara kedua poros ini
terkadang ada terdapat Intermediate Shaft (poros antara) jika jarak antara Motor Induk
dengan balingbaling cukup jauh. Poros-poros ini adalah komponen yang akan
meneruskan torsi dari rangkaian transmisi daya yaitu mulai dari motor induk hingga
ke balingbaling.
3.1.5. Bantalan Poros Adalah tempat tumpuan gaya berat poros agar poros senantiasa
lurus terjaga, tidak melengkung. Kelurusan poros sangat berkaitan dengan getaran
yang ditimbulkannya. Poros yang bengkok, baik disebabkan oleh keausan bantalan
ataupun tidak lurus akibat ketidak-tepatan pemasangan sistem poros akan
menyebabkan getaran yang berlebihan saat poros-poros itu berputar.
3.1.6. Tabung Poros (Stern Tube) Adalah tabung laluan poros keluar dari Engine
Room (kamar mesin). Di dalam Stern Tube terdapat juga bantalan yang biasanya
terbuat dari bahan kayu pok atau bahan karet. Pelicin dari bantalan ini ialah air laut
yang biasanya dibiarkan masuk menetes ke dalam Pusat Pendidikan Kelautan dan
Perikanan Perawatan dan Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan 9 Engine
Room. Untuk membatasi jumlah ait laut yang masuk melalui Stern Tube ke dalam
Engine Room maka di pangkal Stern Tube terdapat Gland Packing (perapat berbentuk
tali).
lepas satu per satu magnet dari saringan lalu bersihkan saringan dan
magnet dengan menggunakan solar, bilas dengan air tawar dan semprot
dengan udara tekan;
periksa kondisi seal o-ring penutup, saringan dan magnet, ganti baru
bila ada kerusakan; Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan 10
Perawatan dan Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan
isi rumah saringan dengan minyak pelumas baru sesuai dengan jumlah
yang dikuras;
Tutup saluran air pendingin dan buka cerat pengurasannya pada alat penukar panas;
Buka kedua penutup alat penukar panas, lalu bersihkan tutup tersebut, pada media
pendingin air laut terdapat zink anode yang harus diganti baru pada cover tersebut;
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Perawatan dan Perbaikan Motor
Penggerak Kapal Perikanan
Perhatikan kondisi penutup, berikan lapisan bahan anti karat bila perlu; 5. Ganti
baru packing penutup
. Bersihkan lubang selongsong alat penukar panas satu per satu dengan
menggunakan sikat ataupun rotan sambil menyemprotkan air tawar secukupnya.
Pastikan semua selongsong dalam keadaan bersih
Lakukan tes kebocoran dengan cara melakukan pelumasan awal reduction gear yakni
memberi tekanan pada minyak pelumas. Apabila ada kebocoran maka ganti baru
selongsong tersebut atau tutup rapat kedua lubang selongsong bila keadaan tidak
memungkinkan untuk ganti baru
Pasang kedua penutup tersebut sesuai posisi dan tanda yang diberikan
Buang udara sambil membuka aliran air pendingin dan pastikan tidak ada kebocoran
yang terjadi pada sambungan penutup. Apabila sedang melakukan pengecekan
jumlah minyak pelumas pada reduction gear melalui stik penduga, sebaiknya
diperhatikan juga kondisi minyak pelumas dengan cara melakukan pengetesan
terhadap kemungkinan kebocoran air pendingin dengan cara memberi lapisan
detektor air pada ujung stik penduga, apabila warnanya berubah dari coklat menjadi
merah segera lakukan perawatan dan perbaikan alat penukar panas tersebut dan juga
penggantian minyak pelumas pada reduction gear. Pusat Pendidikan Kelautan dan
Perikanan 12 Perawatan dan Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan
mempersiapkan alat ukur seperti dial gauge, feeler gauge (GAP/SAG) dan batang
penggaris;
Pasang dial gauge pada posisi jarum spindel tegak lurus pada poros, perhatikan
dudukan pemasangan. Lalu putarlah poros secara manual lalu catat penyimpangan
yang terjadi, apabila nilai penyimpangan melebihi standar yang ditentukan maka
harus dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap kopel sambungan dan kondisi
bantalan tersebut; Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Perawatan dan
Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan 13
Gambar 2. Pengukuran Poros 3.
Gunakan feeler gauge dan batang penggaris dalam memeriksa kelurusan kopel
sambungan baik pengukuran pada celah kopel dan kerataan putaran bibir-bibir
kopel. Catat perbedaan celah dan ketidakrataan bibir-bibir kopel serta membuat
tanda. Nilai ukur pada SAG yang diperhatikan adalah perbedaan bacaan dial gauge
harus dikali dua. Contoh SAG=0.2 mm maka ekivalen ukuran dial gauge adalah 2 x
0.2 mm = 0.4 mm. 4. Periksa keausan bantalan dan konstruksi penyangga bantalan.
Apabila nilai penyimpangan kelurusan poros sudah melebihi standar yang ditentukan
maka penyetelan ulang Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan 14 Perawatan dan
Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan sebaiknya dilakukan pada saat kapal
sandar atau di dermaga dan dilakukan oleh ahlinya.
Jika kapal dalam keadaan berhenti kencangkan baut perapat cakram (gland packing)
untuk menghentikan air laut yang terus masuk ke dalam kamar mesin.
Kendorkan baut perapat cakram (gland packing) jika sistem ini akan beroperasi
untuk maksud pelumasan dan pendinginan tabung poros.
Perhatikan dalam pengencangan dan pengendoran baut harus dilakukan secara rata
dan silang, pada ulirnya diberi gemuk. Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
Perawatan dan Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan 15 EVALUASI Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan para Taruna/taruni dalam
menguasai materi modul ini. Petunjuk Ada beberapa hal yang harus dilakukan antara
lain, sebagai berikut :
1. Pelajari kembali Modul Merawat dan Memperbaiki Motor Diesel Penggerak
Kapal Perikanan ini pada Sistem Transmisi Daya
1.Jelaskan prinsip kerja sistem transmisi daya motor diesel penggerak kapal perikanan!
3. Jelaskan tahapan kerja dalam membersihkan alat penukar panas tipe tabung pada oil cooler
reduction gear !
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan 16 Perawatan dan Perbaikan Motor Penggerak
Kapal Perikanan Tes Pengetahuan
Thrust Bearing
Reduction Gear
Coupling
Stern Tube
3. Gaya dorong yang besar ditimbulkan poros akibat kerja propeller bertumpu
pada:
Thrust Bearing
Roda Gila
Cluth
Coupling
4. Salah satu langkah dalam membersihkan alat penukar panas tipe tabung
Adalah,kecuali:
Membersihkan selongsong
Shaft Bearing
Stern Tube
Shaft d. Coupling (Flange) Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokan hasil
jawaban dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian belakang modul ini.
Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus untuk
mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi. Jumlah jawaban benar
Tingkat Penguasaan = x 100 % Jumlah keseluruhan soal Apabila tingkat
pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai 91
% s.d 100 % : Amat Baik 81 % s.d 90,00 % : Baik 71 % s.d 80,99 % : Cukup
61 % s.d 70,99 % : Kurang Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke
atas (kategori “Baik”), maka disarankan mengulang materi. Pusat Pendidikan
Kelautan dan Perikanan 18 Perawatan dan Perbaikan Motor Penggerak Kapal
Perikanan UNIT KOMPETENSI 2 MERAWAT DAN MEMPERBAIKI
SISTEM AIR PENDINGIN Standar Unit Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini siswa mampu merawat sistem air pendingin motor diesel
penggerak kapal perikanan. Indikator Keberhasilan :
Tidak adanya tanda peringatan (alarm) yang terjadi pada suhu sistem air pendingin
saat instalasi tenaga penggerak kapal beroperasi.
Uraian Materi : Ada dua macam sistem air pendingin di kapal ikan yakni Sistem pendingin
langsung dan tidak langsung.
Sistem pendingin langsung merupakan sistem pendinginan pada motor bakar pada
kapal dimana air laut dipakai langsung untuk mendinginkan silinder motor bakar dan
komponen lainnya setelah itu dibuang kembali ke laut. Suhu maksimal yang diijinkan
oleh air laut pada pendinginan motor bakar adalah kurang dari 60°C. Sistem ini
memerlukan material komponen yang tahan terhadap korosi pada mesin terhadap air
laut.
Sistem Pendingin Tidak Langsung merupakan sistem pendingin pada motor bakar
dimana silinder motor bakar dan komponen lainnya didinginkan dengan air tawar
kemudian air Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Perawatan dan Perbaikan
Motor Penggerak Kapal Perikanan 19 tawar tersebut didinginkan oleh air laut secara
terpisah selanjutnya air tawar tersebut dipakai kembali untuk mendinginkan motor
bakar. Jadi yang selalu bergantian adalah air laut sedangkan air tawar selalu beredar
tetap, demikian siklus ini berjalan secara terus menerus. Suhu air tawar efektif pada
sistem pendingin motor bakar adalah 70°C - 80°C.
1. Kingstone Valve (Keran Induk) Kingstone Valve adalah jenis keran yang dipasang
pada dasar kapal. Keran ini melekat pada suatu kotak atau Pusat Pendidikan Kelautan
dan Perikanan 20 Perawatan dan Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan wadah
yang disebut sarangan air laut, menampung air laut yang telah melalui saringan kasar.
Pada sarangan dipasang beberapa pipa-pipa untuk laluan hisap air laut menuju
pompa-pompa. Perawatan pada Kingston Valve adalah pada kekedapannya ketika
ditutup. Perawatan ini dilakukan pada saat docking atau 2 sampai 4 tahun sekali, akan
tetapi dapat dilakukan juga kurang dari itu sesuai kondisi yang diperlukan atau
diadakan perbaikan. Sedangkan zink anode yang terpasang sekitar komponen ini
harus diganti secara berkala tergantung daerah pelayaran.
2. Strainer (Saringan) Adalah suatu alat berbentuk kotak atau silinder yang dipasang
pada pipa ke motor induk, pipa ke mesin bantu atau pada pipa bypass di sisi hisap.
Alat tersebut dipasang filter yang berfungsi sebagai jebakan kotoran dari laut. Pada
strainer terdapat filter, dengan mengetahui debit ataupun tekanan air pendingin dapat
dipastikan sedikit ataupun banyaknya kotoran yang terjebak. Dengan demikian
kotoran yang terjebak dibersihkan baik secara berkala ataupun sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan. Biasanya dilakukan rutin 240 jam sekali. Perbaikan
ataupun penggantian biasanya dilakukan pada filter dan paking yang rusak.
3. Pump (Pompa) Berfungsi menghisap dan menekan suplay air pendingin pada sistem
pendingin. Pompa yang biasa Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Perawatan
dan Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan 21 digunakan adalah jenis
setrifugal. Adapun perawatan pompa yang dilakukan adalah pemeriksaan dan
penggantian komponen-komponen pompa secara berkala seperti mechanical seal,
impeller, kelurusan as, ball bearing, seal o-ring dan busing.
4. Heat Exchanger (Alat Penukar Panas) Adalah suatu alat yang berfungsi
memindahkan panas antara dua fluida yang berbeda temperatur dan dipisahkan oleh
suatu sekat pemisah. Sistem pendingin tidak langsung di atas kapal menggunakan
dua fluida yakni air tawar dan air laut. Perawatan yang dilakukan adalah mengatasi
kotoran hasil endapan dengan melakukan pembersihan secara berkala; meminimalisir
korosif di antaranya pemasangan zink anode; dan mengatasi kebocoran baik yang
disebabkan oleh seal maupun sekat pemisah dengan mengadakan penggantian seal
atau perbaikan sekat.
6. Pipe and Fitting (Pipa-pipa dan Keran) Pipa sebagai penghubung aliran air pendingin
yang bermacam - macam besaran dan bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan dan
fungsinya pada sistem pendingin. Semua sistem perpipaan dalam kamar mesin
dilengkapi katup yang berfungsi sebagai pintu untuk membuka dan menutup aliran
air juga dapat mengatur debit air yang masuk pada sistem pendingin. Perawatan pada
sistem perpipaan adalah hal penting dalam sistem pendingin. Yang perlu diperhatikan
adalah kebocoran dimana penggantian pipa harus segera dilakukan apabila ada
kebocoran sekecil apapun. Perawatan Katup yang sering dilakukan adalah pemberian
gemuk pada ulir katup untuk memudahkan ketika membuka dan menutup katup.
Perbaikan dan penggantian katup dilakukan ketika katup tersebut tidak lagi kedap
khususnya katup induk.
Membersihkan Strainer Prosedur yang dilakukan dalam hal ini adalah sebagai
berikut:
kuras dan bersihkan dudukan paking dan rumah sarangan dari kotoran
dan teritip;
ganti baru zink anode pada rumag saringan itu;
buka keran kingstone sedikit hingga air laut keluar sedikit dari tutup
yang belum dikencangkan itu dengan maksud untuk membuang udara
yang ada di dalam rumah saringan;
buka penuh semua keran, yaitu keran Kingstone dan keran keluar
saringan.
Membersihkan Alat Penukar Panas Air Tawar Selain tipe tabung Cell and Tube
yang sudah dijelaskan, sekarang ini banyak kapal perikanan yang menggunakan
alat penukar panas tipe Plate Hear Exchanger (tipe plat) dengan alasan lebih
efektif juga lebih kecil, jadi tidak banyak memakan ruangan. Adapun prosedur
kerja pembersihan yang dilakukan pada alat penukar panas tipe plat adalah
sebagai berikut (lihat Gambar 4). Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan 24
Perawatan dan Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan Langkah membuka:
Tutup keran-keran air tawar dan air laut lalu cerat pendingin air laut sampai
habis sambil mengecek kekedapan keran air laut. Lalu cerat pendingin air tawar;
periksa batang peluncur dudukan plat, bersihkan terlebih dahulu dari kotoran;
kendorkan dan lepas dahulu batang baut paling atas dan bawah, kecuali ke 4
baut yang tersisa. Pada 4 baut yang tersisa harus dikendorkan secara perlahan
secara Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Perawatan dan Perbaikan
Motor Penggerak Kapal Perikanan 25 diagonal masing-masing 2-3 putaran atau
10-15 mm dan begitu seterusnya;
geser perlahan dudukan plat dan mulai melepas plat satu persatu. Langkah
membersihkan plat:
1. Bersihkan plat dari kotoran dengan menggunakan air tawar dan sikat
dengan sikat halus, jangan melukai plat;
5. dorong dudukan plat tersebut lalu empat pasang baut pengikat untuk
tahanan awal. Kemudian kencangkan perlahan secara diagonal
sambil diukur kedua jarak Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
26 Perawatan dan Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan
dudukan plat sampai ukuran yang ditandai dan dicatat tadi;
Tutup keran-keran air tawar pada tangki atau yang berhubungan dengan
tangki;
tutup lubang-lubang pipa dan bersihkan tangki dengan menggunakan air tawar
dan cek kondisi dalam tangki, apabila ada keretakan atau korosif adakan
perbaikan;
beri pelapis bahan anti karat di dalam tangki; 6. lepas gelas duga dan
bersihkan;
pasang paking pada baut tanam tangki, pasang penutup tangki dan kencangkan
secara diagonal dan rata;
pasang gelas duga dan isi air tawar pada batas yang ditentukan sambil
mengecek kebocoran yang ada. Konfirmasi fungsi alarm. Lalu buka keran-
keran air tawar yang tadi ditutup.
2. Memeriksa Pompa Air Pendingin Pemeriksaan pompa dilakukan secara berkala dan
tercatat sebagai berikut:
Pemeriksaan harian yakni rasakan dengan tangan, dilihat dan dengarkan
permukaan rumah bantalan dan Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan 28
Perawatan dan Perbaikan Motor Penggerak Kapal Perikanan rumah pompa
serta cek alat ukur manometer, vakumeter dan ampermeter;
pemeriksaan enam bulanan yakni mengganti paking tekan dan selubung poros,
setel ulang kelurusan flange kopling poros;
e. buka tutup bantalan dan cabut bantalan bola dengan treker, lumasi
poros terlebih dahulu agar tidak merusak permukaan poros dan ganti
bantalan bola tersebut pada saat pemasangan;
BAB IV
PENUTUP
Demikan laporan praktek kerja industri ini saya buat untuk memenuhi Kriteria yang
ditentukan oleh PT.KAWAL LAUT JAYA.Dengan ini saya mengharapkan kepada pembaca
agar dapat mengambil manfaat dari hasil laporan yang telah saya buat supa bermanfaat buat
kedepannya,dan saya menyadari bahwa banyak terdapat kesalahan dari hasil penulisan
laporan saya ini.Maka saya mohon maaf jika laporan ini kurang memenuhi persyaratan yang
telah di tetapkan, namun saya berusaha mendekati persayaratan-persyaratan tersebut. Untuk
itu saya mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh karyawan PT.KAWAL LAUT
JAYA yang telah membimbing saya dengan baik dalam pelaksanaan praktek kerja industri
maupun pembuatan laporan, dan saya berharap semoga laporan saya ini dapat bermanfaat dan
di terima bagi teman-teman yang membutuh kan untuk dijadikan ilmu dan wawasan.
4.1 Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan Perawatan atau Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yangperlu
dilaksanakan terhadap seluruh obyek baik non-teknis meliputi manajemen dan sumberdaya
manusia agar dapat berfungsi dengan baik teknis meliputi suatu material atau benda
yangbergerak ataupun benda yang tidak bergerak, sehingga material tersebut dapat dipakai
danberfungsi dengan baik serta selalu memenuhi persyaratan internasional.Kegiatan yang
diperlukan untuk mempertahankan manajemen dan material sampai padasuatu tingkat kondisi
tertentu.Segala macam kegiatan yang ditunjukan untuk menjaga agarkapal selalu berada
dalam kondisi baik laik laut dan dapat dioperasikan untuk pengangkutanlaut pada setiap saat
degan kemampuan diatas kondisi minimum tertentuJika pemelihara dilakukan dengan baik
dan sesui prosedur maka dapat dipastikan usiadari material dan usaha kapal ketika berlayar
dapat maksimal dan tidak ada kendala