Anda di halaman 1dari 31

IDENTITAS PESERTA DIDIK

Nama : Belny Ariska


TTL : Kumai, 24 Januari 2005
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Perikanan Air Tawar
Alamat Rumah : Jln. Panglima Utar RT 04 / RW 01 Ds. Sungai Bakau

i
LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH

Telah diperiksa dan disahkan oleh SMK NEGERI 1 KUMAI Kabupaten


Kotawaringin Barat Pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat : SMK NEGERI 1 KUMAI
Desa Teluk Bogam Kecamatan Kumai
Kabupaten Kotawringin Barat Kode Pos 74181

Laporan Hasil Kerja Industri (PRAKERIN) Tahun Pelajaran 2022/2023.

Teluk Bogam, Oktober 2022

Mengetahui :

Ketua Program Guru Pembimbing

TATI, S.Pi EKALELUNI, S.Pi


NIP. 19760605 200903 2 004 NIP. 19761118 200903 2 004

Kepala SMK NEGERI 1 KUMAI Ketua Pokja

Dra. SRI ARFANINGSIH TATI, S.Pi


NIP. 19670521 199203 2 006 NIP. 19760605 200903 2 004

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa sehinggakami
dapat menyelesaikan Laporan yang membahas tentang Kegiatan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN).

Laporan ini disusun sesuai hasil kegiatan yang kami lakukan selama melaksanakan
kegiatan PRAKERIN 27 Juni 2022 Sampai dengan tanggal 3 Oktober 2022

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
memberi bantuan, dorongan, dan arahan kepada penyusun. Ucapan terimakasih tersebut
kami sampaikan kepada:

1. Ibu Kepala Sekolah SMKN-1 KUMAI Dra. SRI ARFANINGSIH, Beserta


Dewan Guru dan Staf Sekolah.
2. Ketua POKJA PRAKERIN yang ikut serta mendukung kegiatan PRAKERIN ini
berlangsung sampai selesai.
3. Ibu EKALELUNI, S,Pi selaku Guru Pembimbing yang telah memberikan saran
dan nasehat yang sangat berguna dalam pelaksanaan PRAKERIN ini.
Dalam penyusunan laporan PRAKERIN ini kami menyadari belum sepenuhnya
sempurna. Oleh karena itu, apapun kritik dan saran bersifat membangun sangat
diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan untuk laporan dimasa yang akan
datang.
Kami mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu dalam menyukseskan pelaksanaan program ini. Demikian laporan hasil
Praktek Kerja Industri kami.

Kumai, Oktober 2022

Belny Ariska

iii

DAFTAR ISI
IDENTITAS PESERTA DIDIK
.......................................................................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN DARI SEKOLAH
.......................................................................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR
.......................................................................................................................................................
iii
DAFTAR ISI
.......................................................................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
.......................................................................................................................................................
1
1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin
.......................................................................................................................................................
1
1.2. Tujuan Praktek Kerja Industri...........................................
.................................................................................................................1
1.3. Manfaat Prakerin.............................................................................................
.................................................................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKERIN
.......................................................................................................................................................
2
2.3. Kegiatan Produksi / Kegiatan Selama Prakerin
.......................................................................................................................................................
2
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
.......................................................................................................................................................
3
3.1. Waktu dan Tempat Prakrin
.......................................................................................................................................................
3
3.2. Materi Kegiatan Prakrin
.......................................................................................................................................................
3
3.3. Pelaksanaan Prakerin
.......................................................................................................................................................
15
3.4. Hambatan
.......................................................................................................................................................
15
3.5. Hasil Yang Dicapai
.......................................................................................................................................................
16
BAB IV PENUTUP
.......................................................................................................................................................
17
5.1. Kesimpulan
.......................................................................................................................................................
17
5.2. Saran
.......................................................................................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA
.......................................................................................................................................................
18
LAMPIRAN.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin


Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan bagian integral yang
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan pada
pendidikan sekolah menengah kejurusan, pendidikan sistem praktek kerja industri
merupakan suatu penjabaran dari kebijakan Departemen Pendidikan Nasional
yang mengacuh pada keterkaitan dan kesepadanan antara kurikulum sekolah
menengah kejuruan dengan tuntutan yang ditentukan oleh dunia kerja, dunia
usaha maupun dunia industri.
Oleh karena itu adanya dilakukan praktek kerja industri telah membawa
perubahan besar pada sistem pendidikan di SMK sekarang ini pada umumnya,
khususnya pada SMK Negeri 1 Kumai, perubahan tersebut mengarah pada
peningkatan mutu sekolah dan siswa tamatan.
Institusi pasangan yang selanjutnya disebut IP adalah dunia usaha dan
dunia industri, lembaga swasta, instansi pemerintah atau masyarakat yang
memproduksi barang atau jasa dan memiliki sumber daya untuk bersama-sama
SMK melaksanakan PRAKERIN.
1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri
 Tujuan umum : Mendapatkan pengalaman kerja dalam mengelolah
pembenihan, dengan berbagai masalah serta penanganannya.
 Tujuan khusus : Dapat mengetahui teknik persiapan bak dan peralatan
penunjang yang di gunakan dalam kegiatan pembenihan, dan mengetahui
teknik pembenihan ikan patin.

1.3. Manfaat prakerin


Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional,
dengan keterampilan, dan pengetahuan kerja yang sesuai dengan tuntutan jaman.
Menjalin kerjasama yang baik antar sekolah dan perusahaan baik dalam dunia
industri maupun dunia usaha serta memberikan keuntungan pada pihak sekolah
dan siswa-siswi.

BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKERIN

2.3. Kegiatan Produksi Kegiatan Selama / Prakerin

Adapun kegiatan selama prakerin yaitu sebagai berikut :


1.) Pendalaman materi
2.) Persiapan alat dan bahan prakerin
3.) Pelaksanaan prakerin
4.) Pembuatan laporan dan evaluasi.
Kegiatan prakerin merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh
peserta didik SMK. Kegiatan ini akan membantu peserta didik saat nanti bekerja
karena sudah memiliki pengalaman. Berikut ini adalah yang dilakukan saat
prakerin.
1. Pengenalan Lingkungan Kerja
Pengenalan lingkungan kerja dengan mengenal terlebih dahulu kegiatan
PRAKERIN yaitu mengenal tempat pelaksanaan PRAKERIN.
2. Pendalaman materi PRAKERIN
Peserta didik mulai melakukan pendalaman materi dengan mempelajari
sesuai dengan tema PRAKERIN yang diambil. Pada pendalaman materi ini,
peserta didik diharapkan siap mengaplikasannya dalam dunia kerja yang
sesungguhnya.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan inti dari PRAKERIN yaitu peserta didik
mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat secara teori di ruang kelas yang
diaplikasikan pada tempat PRAKERIN. Kegiatan ini berlangsung kurang
lebih 3 bulan.
4. Pembuatan Laporan
Setelah kegiatan PRAKERIN selesai, kemudian akan dilakukan pembuatan
laporan. Laporanini berfungsi sebagai rekap dari kegiatan yang dilakukan
selama kegiatan PRAKERIN.

BAB III.

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1. Waktu dan tempat prakrin


Adapun waktu dan tempat prakerin adalah sebagai berikut.

Nama perusahaan : Kolam Budidaya SMKN 1 Kumai

Jenis industry : Budidaya Perikanan

Tempat : Teluk Bogam

Waktu pelaksanaan : Pada pukul 07.00 s.d. selesai.

3.2. Materi kegiatan prakerin

A. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Patin

Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dicari
oleh masyarakat. Ikan ini banyak diminati sebagai menu kuliner karena memiliki
kandungan lemak paling rendah jika dibanding jenis ikan lainnya. Permintaan
pasarnya pun cukup tinggi, sehinga memberikan proses cerah dalam hal
pembudidayaan.

Secara fisik ikan patin mempunyai struktur anatomi atau morfologi mirip
seperti ikan lele namun dengan beberapa perbedaan. Patin sebenarnya terbagi
menjadi berbagai macam spesies yang hidup di negara berbeda. Di Indonesia,
umumnya ikan bernama latin Pangasius djambal atau Pangasius nasutus ini
hidup di sungai besar, muara sungai, dan perairan danau.

1. Ikan Patin ( Pangasius )

Klasifikasi Ikan Patin ( Pangasius )


Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : siluriformes
Famili : Pangasidae
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius Hypothalamus SP

Ikan patin memiliki bentuk tubuh memanjang, berwarna putih perak. Ikan
patin tidak memiliki sisik. Hal ini merupakan ciri utama ikan golongan catfish.
Panjang tubuh dapat mencapai 120 cm. Sirip punggung memiliki sebuah jari –
jari keras yang berubah menjadi patil yang besar serta bergerigi dibelakangnya,
sedangkan jari – jari lunak pada sirip punggungnya terdapat 6 – 7 buah. Pada
permukaan punggung terdapat sirip lemak yang berukuran sangat kecil dan sirip
ekornya membentuk cagak dengan bentuk simetris. Sirip duburnya agak panjang
dan mempunyai 30 – 33 jari – jari lunak, sirip perutnya terdapat 6 jari – jari
lunak. Sedangkan sirip dada terdapat sebuah jari – jari yang berubah menjadi
senjata yang dikenal sebagai patil dan memiliki 12 – 13 jari – jari lunak.

1) Morfologi ikan patin

Berdasarkan bentuk fisiknya, bagian tubuh patin dapat dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu kepala, tubuh, dan sirip. Ciri tubuh patin dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kepala

Pada kepala patin terdapat organ mulut, mata, tutup insang, dan sirip yang tumbuh.
Bagian kepala mempunyai ukuran yang terbilang kecil jika dibandingkan dengan ukuran
tubuhnya. Mulut ikan ini berada di bagian paling ujung dan letaknya segaris horizontal
dengan mata, sedangkan sirip dada yang tumbuh di kepala berada tepat di bawah mata.

Posisi mulut ikan patin juga termasuk dalam salah satu ciri kelompok catfish, karena
selain berada di ujung kepala, posisinya mulutnya agak sedikit ke bawah. Kemudian tepat
di kedua sudut mulut ikan ini tumbuh dua pasangkumis berukuran pendek yang berperan
sebagai indera peraba.
2. Tubuh

Meski ukuran kepala ikan ini tergolong kecil, namun patin memiliki tubuh cukup besar
memanjang. Bahkan dibeberapa penelitian disebutkan bahwa panjang tubuh ikan air tawar
ini bisa mencapai 120 cm atau lebih dari satu meter. Ukuran tersebuttermasuk besar untuk
jenis ikan air tawar pada umumnya.

Warna tubuh ikan patin putih keperakan diseluruh bagiannya, sedangkan pada bagian
punggungnya berwarna agak kebiru-biruan. Menariknya, tubuh ikan patin tidak ditutupi
oleh lapisan sisik. Akan tetapi struktur kulit tubuhnya cukup keras dan tebal yang berguna
untuk melindungi diri dari gangguan luar.

3. Sirip

Tidak jauh berbeda denganikan pada umumnya, ikan patin juga mempunyai sirip yang
berfungis untuk bergerak di dalam air. Sirip yang dimiliki oleh ikan ini berjumlah enam
jenis yang tersebar di sepanjang tubuhnya. Setiap sirip tersebut mempunyai fungsi yang
berbeda-beda.

Keenam sirip ikan patin terdiri atas satu pasang sirip dada (pectoral fin), satu pasang
sirip perut (ventral fin), satu sirip dubur (anal fin), satu sirip ekor (caudal fin), satu sirip
punggung (dorsal fin), serta satu siriptambahan (adpose fin).

Keenam jenis sirip ini tersusun atas tiga struktur penyusun, yaitu jari-jari keras, jari-jari
lunak, dan selaput sirip.

- Satu pasang sirip dada terletak tepat dibagian bawah kepala patin, tepatnya didekat
area mata dan berada pada kedua sisi tubuhnya. Tekstur sirip dada sangat lunak dan
mudah lepas. Sirip ini tersusun atas jari-jari lunak yang berjumlah 12 sampai 13 ruas
dan 1 jari-jari keras yang sewaktu-waktu dapat berubah menjadi senjata yang disebut
patil.

- Satu pasang sirip perut berada dibagian perut. yaitu tepat di tengah-tengah tubuh ikan
patin. Sirip ini berjumlah satu pasang dan mempunyai tekstur lunak karena unsur
penyusunnya adalah jari-jari lunak. Sirip perut berjumlah enam ruas dan mempunyai
fungsi lain sebagai patil.
- Satu sirip dubur dengan ukuran cukup panjang yang membentang mulai dari dekat
sirip perut hingga ke batas batang ekor. Sirip ini mempunyai tekstur sedikit keras
meski sebenarnya terdiri atas jari-jari lunak dengan berumlah 30 hingga 33 ruas.
- Satu sirip ekor yang jika dilihat sepintas berjumlah satu pasang. Akan tetapi
sebenarnya sirip ini hanya berjumlah satu, tetapi bentuknya seperti cagak yang
simetris sehingga seolah-olah ada dua sirip ekor.
- Satu sirip punggung yang terletak di sisi sebelah atas ikan patin dan satu garis vertikal
dengan sirip perut. Sirip punggungmempunyai tekstur yang keras meski hanya
memiliki satu jari-jari keras. Pada waktu tertentusirip ini bisa berubah menjadi patil.
Ukuran sirip punggung membesar di bagian belakang dan mempunyai gerigi.
- Satu sirip tambahan yang terletak di bagian punggung antara sirip punggung dan
batang ekor ikan patin. Sirip tambahan terbentuk dari jaringan lemak yang ukurannya
sangatlah lecil.

B. Habitat dan Sebaran

Sebagai ikan air tawar, ikan patin hidup di habitat perairan air tawar, seperti
kawasan sungai besar, muara sungai, dan danau. Berdasarkan antomimulutnya yang
terletak agak dibawah kepala, maka dapat disimpulkan bahwa ikan ini hidup di dasar
perairan. Posisi mulut seperti itu digunakan untuk mencari makan di lapisan bawah
sungai yang berlumpur.

Ikan patin dikenal sebagai ikan yang tidak terlalu mempersalahkan lingkungan
hidupnya atau dengan kata lain jenis ikan ini cukup mudah beradaptasi. Meski begitu
lingkungan yang paling optimal untuk pertumbuhan patin sangat dipengaruhi oleh
kualitas air, meliputi suhu, kadaroksigen, serta tingkat keasaman.

Suhu air yang paling baik untuk memelihara ikan patin berkisar antara 25 hingga
33 derajat Celcius. Sedangkan tingkat keasaman atau pH paling optimal berada pada
rentang 7 sampai 8,5, akan tetapi ikan ini masih sanggup bertahan hidup pada air dengan
pH 6 dan 9.

Jenis ikan ini dapat ditemukan di sepanjang perairan air tawar di kawasan Asia
Tenggara. Di Indonesia hampir semua wilayah air tawarnya dihuni dengan ikan patin,
mulai dari sungai di Pulau Sumatera, seperti Sungai Musi, sungai di Pulau Kalimantan
seperti Sungai Mahakam, sungai di Pulau Jawa seperti Sungai Brantas, dan berbagai
pulau lainnya.

C. Makanan Ikan Patin

Patin dikenal sebagai kelompok binatang omnivora yang dapat memakan binatang
ataupun tanaman, tetapi berdasarkan kebiasaannya ikan ini cenderung bersifat
karnivora. Pada kondisi normal di wilayah perairan air tawar, ikan patin biasanya lebih
sering memakan binatang kecil.

Makanan yang paling disukai oleh ikan ini adalah udang renik yang
ukurannya sangat kecil, serangga atau insekta, dan binatang lunak atau moluska.
Ketiga jenis tersebut merupakan makanan utama ikan patin selain makanan
pelengkap lain, seperti ikan - ikan kecil, rotifera, dan dedaunan yang tumbuh di
perairan.

D. Kebiasaan Hidup Ikan Patin

Ikan patin adalah salah satu jenis ikan yang hidup secara nokturnal.
Hewan ini mulai melakukan aktivitas setelah masuk waktu malam hari. Pada
siang hari patin menghabiskan waktu untuk bersembunyi di dalam liang tanah
yang berada di tepi sungai. Oleh sebab itu, para pencari ikan patin biasanya
mencari ikan ini pada dini hari.

Selain itu, patin juga dikenal sebagai ikan yang hidup secara bergerombol
atau berjumlah banyak. Hampir semua kegiatan ikan ini dilakukan di bagian

7
dasar sungai, tetapi pada saat menjelang fajar akan dijumpai ikan patin yang
muncul ke permukaan untuk mengambil oksigen di udara

E. Perkembangan dan Budidaya Ikan Patin

Masa kedewasaan ikan patin bergantung pada jenis kelaminnya, sebab ikan
jantan biasanya lebih cepat mencapai kematangan reproduksi dibanding ikan
betina. Sementara itu proses pematangan sel telur dan sperma juga dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan dimana akan lebih cepat jika berada di wilayah tropis
disbanding sub-tropis.

Patin betina mencapai kematangan kelamin pada usia antara dua sampai tiga
tahun setelah berat tubuhnya melebih 2 kg. Bobot tubuh juga mempengaruhi
jumlah telur yang dihasilkan. Misalnya ikan patin betina yang beratnya kurang
lebih 6 kg mampu menghasilkan telur sebanyak satu juta.

Pada kondisi normal atau berada di habitat aslina, musim kawin ikan patin
terjadi pada saat musim hujan antara rentang bulan Maret sampai bulan Mei.
Saat menjelang musim kawin, ikan betina yang siap bereproduksi akan hidup
secara bergerombol dan kemudian mengeluarkan telurnya tepat ketika memasuki
musim penghujan.

Kondisi pada musim penghujan sangat membantu proses bertelur patin,


karena ikan ini akan memanfaatkan arus air yang deras untuk mengaduk
lumpur di dasar sungai. Dengan begitu t elur yang sudah dilepaskan oleh patin
betina dapat dibilas, sehingga siap untuk dibuahi oleh patin jantan.

Telur ikan patin dengan kondisi baik dan matang berwarna putih kekuning-
kuningan. Setelah dibuahi telur – telur tersebut akan segera menetas untuk
menghasilkan individu baru dalam waktu sekitar 18 sampai 24 jam jika berada di
suhu antara 29 sampai 30 derajat Celcius.

8
Akan tetapi jika suhu air pada saat itu antara 26 hingga 28 derajat Celcius, maka
lama waktu penetasan yang dibutuhkan sekitar 27 jam. Ketika pertama kali menetas
larva ikan patin masih membawa kuning telur selama dua hari yang berfungsi sebagai
cadangan makanan.

Sedangkan ikan patin yang hidup di dalam kolam atau dibudidayakan mengalami
masa reproduksi yang berbeda. Patin seperti itu tidak akan bisa melakukan reproduksi
secara alami melainkan membutuhkan bantuan manusia, seperti memberi rangsangan
pada ikan betina, mengurut telur dan sperma, serta mengaduk air secara manual agar
telurnya menetas.

2) Persiapan alat dan bahan Prakerin

Alat adalah sesuatu yg digunakan untuk membuat sesuatu, berupa benda.


Sedangkan bahan adalah sesuatu yg diperlukan dan merupakan bagian dari sesuatu
yang akan dibuat. Adapun alat dan bahan yang digunakan pada prakerin budidaya ikan
patin adalah sebagai berikut

1) Kolam Beton

Budidaya ikan konsumsi bisa dilakukan di berbagai jenis kolam. Mulai


dari kolam terpal, kolam tanah, dan kolam beton. Ketiganya memiliki kelebihan
dan kelemahan masing - masing. Berbeda dengan kolam tanah, kolam beton
memiliki perawatan yang lebih mudah dan murah. Selain itu, keunggulan
kolam beton adalah tidak mudah rusak, terkikis, ataupun berlubang karena
adanya hewan yang bersarang di dinding atau dasar kolam. Sistem pengairan
dapat dibuat dengan baik untuk memaksimalkan sirkulasi air, pengeringan
kolam, dan juga perawatan.

Efisiensi tempat juga bisa dilakukan dengan pembuatan dinding


antarkolam jika punya lebih dari satu kolam. Batas ini akan lebih tipis,
tetapi kuat menahan tekanan air.

9
Ukuran kolam yang dibuat pun bisa lebih tepat, presisi, dan lebih fleksibel
dalam bentuk. Bentuk ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Tidak seperti kolam tanah yang lama saat proses pengeringan,


pengeringan pada kolam beton lebih cepat. Proses ini hanya memakan waktu
satu hingga dua hari. Kolam beton pun mencegah predator dan kompetitor
alami untuk bersarang di dalam kolam secara permanen.

Sayangnya, kolam beton juga punya kelemahan. Keadaan tidak alami ini
membuat Anda harus rajin mengontrol pH dan suhu air dalam kolam. Meskipun
pada kasus tertentu, kolam solid (beton) sudah bisa mengatur sendiri pH dan
suhunya secara alami.

Pertumbuhan plankton dan hewan renik pada kolam tidak bisa mencapai angka
optimal. Hal ini karena media yang digunakan pun tidak alami. Walaupun
perawatannya murah, pembuatan kolam beton relatif lebih mahal. Selain itu, ikan
yang dibudidayakan dalam kolam beton relatif lebih lambat daripada kolam tanah.
Tingkat stres pada ikan di kolam beton pun lebih tinggi. Adapun Panjang kolam
beton yang digunakan pada budidaya ini adalah 2 meter dengan lebar 1 meter
serta kedalaman tinggi air kolam 26 centimeter.

2) Alat Ukur Suhu Air

Kondisi air sangat mempengaruhi pola makan ikan patin maka dari itu
kondisi air perlu dilakukan pengecekan secara rutin, yaitu kadar garam
(salinitas), pH, dan suhu air. Dengan mengetahui kondisi air yang kurang
baik maka dapat diketahui tindakan yang akan dilakukan.

10
Adapun data kualitas air yang dikelola adalah :

No. Parameter Alat Ukur Hasil

1 Suhu Termometer 27 – 30 C

2 pH PH Meter 6–7

3 Salinitas Refraktometer 0 – 5 ppt

Pengamatan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan mata telanjang (visual)
dan dengan menggunakan alat ukur. Adapun alat ukur yang digunakan adalah
thermometer untuk pengukuran suhu dan pH meter untuk pengukuran pH air.

3) Air (Media)

Air digunakan sebagai media budidaya ikan patin. Air berfungsi sebagai
habitat ikan patin dimana akan dicek secara rutin nantinya untuk mendapatkan
hasil budidaya yang maksimal. Jenis air yang digunakan adalah air tawar.

4) Selang

Selang digunakan untuk pemindahan air ke kolam. Selain itu juga berfungsi
sebagai penyemprotan air untuk pembersihan kolam.

5) Baskom

Baskom digunakan sebagai media penyimpanan benih ikan patin selama


masa penyiapan kolam budidaya.

6) Gayung

Digunakan untuk pemindahan pakan ke kolam ikan.

11
7) Pakan

Pakan sebagai sumber makanan ikan. Untuk pemberian pakan dilakukan secara
rutin setiap harinya.

8) Penggaris

Digunakan untuk mengukur panjang benih ikan dan mengukur panjang ikan
setiap seminggu sekali

9) Serok

Digunakan untuk pembersihan kolam.

10) Sikat/penggosok

Digunakan untuk pembersihan kolam.

3) Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan meliputi kegiatan-kegiatan dibawah ini diantaranya adalah :


a. Persiapan / pembersihan Kolam Beton

Persiapan kolam sangat berperan penting dan berpengaruh pada


keberhasilan pemeliharaan benih. Sebelum penebaran benih, terlebih dahulu
kolam budidaya dipersiapkan dengan mencuci. Dalam pencucian harus benar-
benar bersih sehinggah semua kotoran hilang. Adapun Langkah-langkah
persiapan / pembersihan kolam adalah sebagai berikut :

- Siram kolam hingga semua permukaan basah


- Kerok terlebih dahulu lumut yang menempel pada pemukaan kolam
- Kemudian gosok kolam menggunakan sikat sambil menyiram air agar
mempermudah dalam penggosokan

12
- Setelah semua sisi digosok, siram dengan selang hingga benar-benar bersih
- Keringkan kolam, kemudian isi air
- Setelah itu benih siap ditebar di kolam tersebut.

Pencucian bak dilakukan setiap kali selesai pemanenan dan sebelum penebaran
benih.

b. Pengisian Air (Media)

Langkah selanjutnya adalah pengisian air sebagai media hidup benih ikan
patin. Adapun Langkah-langkah dalam pengisian air adalah :

- Sumber air yang didapat berasal dari air sumur bor .


- Memastikan kebersihan kolam kembali agar terhindar dari kotoran dan
organisme lain yang dapat mengganggu pertumbuhan benih ikan patin.
- Debit air 500 ml dan ketinggian air 26 cm dengan waktu pengisian
2 jam.
- Isi kolam sampai kedalaman 26 cm.
c. Penebaran Benih
- Benih dari baskom dihitung kemudian ditebar dengan hati-hati ke
kolam budidaya yang sudah berisi air dengan hati-hati.
- Benih yang ditebar sebanyak 100 ekor dengan rata-rata panjang 5 cm
dan berat bobot ikan 0,7 kg.
- Sebelum ditebar dilakukan aklimatisasi (benih dalam kantong plastik
dibiarkan mengapung diatas air) selama 5-10 menit.
- Penebaran dilakukan pada sore hari.
d. Pemberian Pakan

Benih yang sudah ditebar secara rutin setiap harinya dilakukan


pemberian pakan. Jenis pakan yang diberi berupa pellet. Pemberian pakan
dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pagi pada jam 07.00 WIB, siang pada jam
01.00 WIB, dan sore pada jam 04.00 WIB.

13
Pakan pellet yaitu pakan yang hanya dibuat oleh manusia dengan
menggunakan beberapa bahan baku dan formulasi pakannya disesuaikan
dengan kebutuhan ikan, kriteria pakan pellet yaitu:

- Mudah diperoleh dan mudah diolah


- Harganya relatif murah
- Bukan merupakan makanan pokok manusia
- Ukuran pakan sesuai mulut ikan patin yaitu pellet PF500
- Jenis pellet terapung
- Jumlah pakan yang diberi sebanyak 2,1 kg sesuai bobot ikan dengan
rata – rata 0,7 kg.
e. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pada masa pertumbuhan benih ikan patin tidak akan terlepas dari hama dan
penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan. Adapun jenis hama yang
menyerang adalah ular, burung dan biawak. Cara penanganan ham aini adalah
dengan memasang jaring pada bagian atas kolam. Adapun untuk jenis penyakit
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit, bakteri, dan jamur yang
dapat menular serta penyakit non infeksi yang disebabkan keracunan dan
kekurangan gizi. Cara penanganan penyakit adalah dengan melakukan
pembersihan kolam dan lingkungan kolam secara rutin dan pengecekan terhadap
pakan yang diberikan.

f. Pemanenan

Langkah terakhir dari budidaya ikan patin ini adalah kegiatan


pemanenan. Kegiatan pemanenan dilakukan setelah 6 - 12 bulan pada saat
ikan mencapai berat 1 kilogram.

14
g. Pemeliharaan Lingkungan Kerja

Sebagai seorang manusia yang sadar akan kebersihan dan kelesterian


lingkungan kerja, kita wajib menjaga dan melestarikan lingkungan tempat
kita bekerja, dengan cara :

- Melakukan penghijauan di lingkungan kerja.


- Menjaga dan memelihara bersamaan sarana dan prasarana yang ada di
tempat kerja.
- Membersihkan lingkungan kerja dengan bergotong royong.
- Menjaga lingkungan kerja dengan prinsip aman, sejuk, rindang, dan
indah.
- Menjaga kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja.
3.3. Pelaksanaan prakerin
Prakerin dilaksanakan di SMKN 1 KUMAI selama 3 bulan,terhitung sejak
tanggal 27 juni s.d. 3 oktober 2022 dalam melaksanakan kegiatan prakerin
tersebut, waktu kerja dan kegiatan prakerin ditentukan dan diatur oleh pihak
sekolah.

3.4. Hambatan

Hambatan adalah kendala yang menyebabkan terganggunya pelaksanaan


selama kegiatan Prakerin berlangsung. Adapun beberapa hambatan yang ditemukan
antara lain:

1.) Curah hujan yang deras dan mengakibatkan kualitas air tidak normal,
yang artinya pelaksanaan kegiatan prakerin ditunda sampai cuaca membaik.

2.) Peralatan kosong seperti Ph meter, termometer, dan refraktometer,


yang artinya tidak dapat melakukan untuk mendukung kegiatan
prakerin.

15
3.5. Hasil yang dicapai

- Mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang sesungguhnya tentang


dunia kerja dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk bekerja.
- Dapat menyalurkan keterampilan serta pengetahuan pendidikan yang
diperoleh dari sekolah untuk diterapkan di dunia kerja / dunia usaha
yang lain.
- Mengetahui arti penting disiplin dan tanggung jawab dalam
melaksanakan berbagai tugas.

16
BAB IV

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kami ambil selama menjalani praktek kerja lapangan adalah
sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui bagaimana cara membudidayakan pembesaran ikan patin.


2. Untuk menghadapi era globalisasi para siswa akan mampu bersaing dengan
orang lain karena mendapatkan skil dari praktek kerja lapangan yang telah di
programkan oleh pemerintah.

5.2. Saran

1. Peserta praktek kerja lapangan harus lebih aktif mencari informasi sebanyak
mungkin mengenai komoditas yang di pelajari kerena waktu yang terbatas.
2. Kerja sama antara perusahaan dan sekolah kalau bisa di tingkatkan, hal ini
kaiatanya dengan setelah lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), tidak
bisa meneruskan kejenjang selanjutnya. Bisalangsung dapat pekerjaan yang
tetap.
3. Kedisiplinan Siswa PKL terhadap waktu dan jadwal harus lebih ditingkatkan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Arie. 2009. Agribisnis Ikan Patin. Penebar Swadaya. Jakarta 16 hal.

Effendie H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya Dan Lingkungan
Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Irmawan, T Y. 2014. Strategi Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypothalamus) di


Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Kordi, K. M. G., 2004. Penanggulangan hama dan penyakit ikan, Rineka cipta. Jakarta.

Khairuman dan D. Sudenda. 2009. Budidaya Patin Secara Intensif. PT Agromedia Pustaka.
Jakarta.

18
LAMPIRAN

Pengeringan kolam

Pengisian Air Kolam


Aklimatisasi Penebaran Benih

Penebaran Benih
Pengolahan Pakan

Pengukuran Panjang Benih


Pengukuran Suhu Air

Pengukuran Salinitas Cahaya Air Kolam


Pengukuran Ph Meter Air Kolam

Penimbangan Berat Benih Patin


Pengukuran Kedalaman Tinggi Air Kolam

Pemberian Pakan

Anda mungkin juga menyukai