Anda di halaman 1dari 33

PRAKTIK OLAH GERAK DAN PENGENALAN ALAT-ALAT NAVIGASI DI

KN.ADHARA DI KANTOR DISTRIK NAVIGASI TIPE A KELAS 1 TANJUNG


PINANG

DISUSUN OLEH:

NAMA : SEPTHENIE SANDRA


NIT/NISN : 21166/N

SMK BINA INSAN

BIDANG KEAHLIAN : KEMARITIMAN

PROGRAM KEAHLIAN: PELAYARAN KAPAL NIAGA

KOMPETENSI KEAHLIAN : NAUTIKA KAPAL NIAGA

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


HALAMAN PENGESAHAN
A. JUDUL : Praktik Dinas Jaga Dan Pengenalan Alat-
Alat Navigasi Di kantor Distrik Navigasi
Tipe A Kelas 1 Tanjung Pinang
(KN ADHARA)

B. DIAJUKAN OLEH

1. Nama : Septhenie Sandra


2. NIT : 21166/N
3. Tempat/Tanggal lahir : Kundur Karimun, 28-02-2007
4. Jurusan : Nautika Kapal Niaga
5. Angkatan : 2021/2024
6. Alamat : Dusun III Batu Tumbang
7. Nomor Hp : 081365948539
8. Email : memesandra517@gmail.com

C. GURU PEMBIMBING : M. Riwayudi,A.Md.Pel

Disetujui oleh :

Pembimbing Laporan Ka. Prodi Nautika Kapal Niaga

M.RIWAYUDI,A.Md,Pel EDDI KUSMIRAN,A.Md,Pel

Ka.SMKS Bina insan

AGUSRIONO,SE,MM

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, Ridho, Karunia dan Inayah-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
di SMKS Bina Insan. Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari
sepenuhnya bahwa selesainya laporan ini, penyusun ingin mengucapkan terima
kasih.

1. LINA LUSIANA selaku KASIH ARMADA


2. Capt. ETANI HIA Selaku Kapten KN. ADHARA .
3. Bas RIDHWAN selaku KKM KN.ADHARA.
4. Para Perwira Deck dan Perwira Engine KN.ADHARA.
5. Seluruh ABK KN.ADHARA.
6. Bapak AGUSRIONO SE,MM selaku Kepala Sekolah SMKS Bina Insan.
7. Bapak EDDI KUSMIRAN Amd,Pel selaku Kepala Prodi.
8. Bapak M. RIWAYUDI Amd.Pel selaku guru pembimbing.
9. Ibu SITI HAJAR S,Pd selaku Wali Kelas XII Nautika.
10.Bapak Ibuk guru beserta staf tata usaha SMKS Bina Insan.

Serta pihak-pihak terkait yang berkontribusi dalam perencanaan sampai


pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini. Tiada kata dan ucapan lain
secara tulus yang dapat penyusun berikan kecuali ucapan “Terimakasih” dan
do’a semoga Allah SWT membalas kebaikan tersebut hingga menjadikan amalan
yang bermanfaat. Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk kritik dan
sarana yang bersifat membangun semangat penyusun untuk kesempurnaan
laporan ini. Dan harapan penyusun, laporan ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua. Aamin Ya Robbal Alamin.

Tanjung Batu, November 2023

Septhenie Sandra

ii
DAFTAR ISI

JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar belakang ........................................................................................................................ 1

1.2 Rumusan masalah ................................................................................................................... 2

1.3 Tujuan penyusun laporan ........................................................................................................ 2

BAB II GAMBARAN UMUM ......................................................................................... 3

2.1 Sejarah singkat ........................................................................................................................ 3

2.2 Struktur organisasi Crew Kapal .............................................................................................. 4

2.3 Tugas dan Fungsi ................................................................................................................... 5

2.4 Tanggung jawab Crew Kapal .................................................................................................. 6

BAB III PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS ......................................................... 10

3.1 Kegiatan PKL ......................................................................................................................... 10

3.2 Penjelasan kegiatan ................................................................................................................ 12

3.3 Alat-alat di tempat PKL ......................................................................................................... 14

3.4 Foto-foto kegiatan .................................................................................................................. 21

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 25

4.1 Simpulan .................................................................................................................................. 25

4.2 sarana ....................................................................................................................................... 25

DAFTAR PUSAKA

JURNAL PKL

iii
DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar kapal KN ADHARA 3

2.2 Gambar struktur organisasi crew kapal KN ADHARA 4

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Praktik Kerja lapangan (PKL) adalah Sebuah pelatihan dan pembelajaran


yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan
kompetisi keahlian yang dimilikinya masing-masing, dalam upaya
meningkatkan mutu Sekolah Mengengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah
bekal untuk masa-masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin
banyak serta ketat dalam persaingannya seperti saat ini, selain itu dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru
yang diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau
jasa yang menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapatkan pekerjaan
sehingga tenaga kerja dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka
tetapi juga harus lebih fleksibel dan berwawasan lebih luas inovatif serta
didukung dengan keterampilan kompeten. Maka dengan adanya kegiatan
praktik, Taruna dan Taruni dapat mengasah dan juga mengimplementasi materi
yang didapatkannya di sekolah langsung ke dunia usaha atau dunia industri yang
relevan dengan kemampuannya masing-masing. Dalam upaya untuk
mewujudkan visi dan misi nya, SMKS Bina Insan melaksanakan berbagai
kegiatan demi menjadikan Taruna dan Taruni yang siap memasuki dunia kerja
dan industri (DU/DI), tentunya hal tidak dapat diraih dengan mudah, tidak hanya
dengan belajar berbagai teori yang berada di sekolah, namun seorang Siswa atau
Siswi harus belajar mengenai bagaimana lingkungan yang berada di dunia kerja
dan tentunya bagaimana pekerjaan yang akan dihadapinya nanti selepas lulus
dari sekolah.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Bagai mana pelaksanaan praktek olah gerak kapal di KN.ADHARA
1.2.2 Apa saja alat-alat navigasi yang di gunakan

1.3 TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN


1.3.1 Untuk mengetahui proses pelaksanaan olah gerak kapal di KN.ADHARA
1.3.2 Untuk mengetahui peralatan navigasi yang di gunakan KN.ADHARA

2
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 SEJARAH SINGKAT KAPAL KN. ADHARA

GAMBAR 2.1:Kapal KN ADHARA

KN.ADHARA adalah kapal induk perambuan berperan penting dalam


pemasangan dan pengangkutan sarana bantu navigasi perhubungan (SBNP). Kapal
induk perambuan juga berfungsi sebagai kapal pengangkut petugas menara suar dan
distribusi perbekalan. Kapal ini di dirikan Pada :
Tanggal 04-02-1998
Oleh Galangan PT.JASA MARINA INDAH SEMARANG
Dan Penempatan di Distrik Navigasi Tipe A Kelas 1 tanjung pinang
Panjang Keseluruhan (LOA) : ± 48.28 m Lebar = 9.50 m
Panjang Perpendicular (LPP) : ± 42.60 m
SWL Crane : 7.5 Ton
Sarat (T) : Maksimum 3,0 m
Main Engine : 403 KW ( 540 hp ) X 1600 Rpm Dua
Set.
Dilengkapi dengan peralatan kenavigasian terbaru

3
Memiliki Jumlah Awak Kapal ( Crewlist 19 orang )

2.2 Struktur Organisasi Kapal KN.ADHARA


NKHODA
ETANI HIA

MUALIM 1 KKM
LA KAMBA RIDWAN

MUALIM 2 MASINIS 1
SYAMSURI ANDI SUHARTOPO

MUALIM 3 MASINIS 2
ISWAN ADI
sSSSSSUCRISNA
NURYADIN

MARKONIS MASINIS 3
TAJUDDIN NUR JIKO

KERANI MANDOR MESIN


ARI SISWOYO ABDUL ROSYID

SERANG PELUMAS MESIN


MULYADI TONY
KOESDIYANTO

JURI MUDI 1
EDWAR SUTEJO TEKNISI LISTRIK
AGUS SETIAWAN

JURU MUDI 2
YUDI SUGARA JURU MASAK 1
LUTFI RAMADAN

JURU MASAK 2 JURU MASAK 3


IRFAN RIZKI SUSANTO

GAMBAR 2.2: Struktur organisasi crew kapal KN ADHARA


Sumber : Penyusun

4
2.3 TUGAS DAN FUNGSI KAPAL NAVIGASI

2.3.1 Tugas :

Melaksanakan perencanaan pengoperasian, pengadaan dan pengawasan sarana


bantu navigasi pelayaran, serta kegiatan pengamatan laut, suvey hidrografi, serta
pemantauan alur dan perlintasan dengan menggunakan sarana instansi untuk
kepentingan keselamatan pelayaran.

2.3.2 Fungsi :

Penyusunan Rencana dan Program Pengoperasian, serta Pengawasan Sarana


Bantu Navigasi Pelayaran, Telekomunikasi Pelayaran, Kapal Negara
Kenavigasian, Fasilitas Pangkalan, Bengkel, Pengamatan Laut dan Survey
Hidrografi serta Pemantauan Alur dan Perlintasan; Penyusunan Rencana
Kebutuhan dan Pelaksanaan Pengadaan, Penyimpanan, Penyaluran dan
Penghapusan Perlengkapan dan Peralatan untuk Sarana Bantu Navigasi Pelayaran,
Telekomunikasi Pelayaran, Kapal Negara Kenavigasian, Fasilitas Pangkalan,
Bengkel, Pengamatan Laut dan Survey Hidrografi serta Pemantauan Alur dan
Perlintasan; Pelaksanaan program Pengoperasian dan Pemeliharaan Sarana Bantu
Navigasi Pelayaran, Telekomunikasi Pelayaran, Kapal Negara Kenavigasian, dan
Fasilitas Pangkalan serta Bengkel. Pelaksanaan Pengamatan Laut dan Survei
Hidrografi, serta Pemantauan Alur dan Perlintasan; Pelaksanaan urusan Logistik;
Pelaksanaan Analisis dan Evaluasi Pengoperasian, Pengawakan dan Pemeliharaan
Sarana Bantu Navigasi Pelayaran, Telekomunikasi Pelayaran, Kapal Negara
Kenavigasian, Fasilitas Pangkalan, Bengkel, Pengamatan Laut, Survey Hidrografi
serta Pemantauan Alur dan Perlintasan; Pelaksanaan urusan Keuangan,
Kepegawaian, Ketatausahaan, Kerumah Tanggaan, Hubungan Masyarakat,
Pengumpulan dan Pengolahan Data Dokumentasi serta Penyusunan Laporan.

5
2.4 TANGGUNG JAWAB CREW KAPAL

2.4.1 NAHKODA = MASTER

Tugas seorang nahkoda adalah bertanggung jawab ketika membawa


sebuah kapal dalam pelayaran,baik itu dari pelabuhan menuju ke pelabuhan
lainnya dengan selamat. Tanggung jawab itu meliputi keselamatan seluruh
penumpang atau barang yang ada dalam kapal.

2.4.2 MUALIM 1 = CHIF OFFICER

melaksanakan dinas jaga dan bertanggung jawab kepada nahkoda.


memimpin dinas deck melaksanakan perawatan kapal melaksanakan
administrasi muatan atas perintah nahkoda,memimpin kapal jika nahkoda
berhalangan mualim 1 melaksanakan tugas jaga laut pukul 04.00-08.00 dan
16.00-20.00

2.4.3 MUALIM 2 = SECOND OFFICER

Melaksanakan dinas jaga dan bertanggung jawab kepada nahkoda.


Memelihara/mengoreksi peta laut dan updatepublikasi pelayaran.. Membuat
noon report. Mualim 2 disebut perwira navigasi. Dia bertanggung jawab
memelihara peralatan dan kelengkapan alat navigasi termasuk lampu lampu
navigasi. Mualim 2 juga sebagai perwira medis,bertanggung jawab atas obat
dikapal,mendata keluar masuk obat,membuat laporan secara periodic ke
manajemen.. Mualim 2 melaksanakan tugas dinas jaga laut pada pukul
12.00-16.00 dan 00.00-04.00.

2.4.4 MUALIM 3 = THIRD OFFICER

Melaksanakan dinas jaga dan bertanggung jawab kepada nahkoda.


Memelihara peralatan dan kelengkapan alat keselamatan seperti
lifeboats,liferafts,lifebuoy,lifejackets dll. Memelihara perlengkapan dan
kelengkapan alat keselamatan pemadam. Memelihara kelengkapan bendera.
Membuat laporan ship condition tiba dan berangkat. ,Memegang
6
kewenangan dalam bagian makanan. Mualim 3 melaksanakan tugas jaga
laut pada pukul 08.00-12.00 dan 20.00-00.00.

2.4.5 SERANG/BOSUN = KEPALA KERJA

Paling senior dibagian geladak . Bertanggung jawab atas komponen


komponen lambung kapal. Memiliki tugas harian/ perawatan harian diatas
kapal sesuai order dari chief officer. Bosun memiliki tanggung jawab
kebersihan,peralatan kerja,dan inventaris deck yang berkaitan dengan
peralatan kerja seperti ;cat,gerinda,kuas08.00,safety googles dll. Tugas jaga
harian dari bosun adalah kerja harian dari jam -16.00.

2.4.6 JURU MUDI = SEAMAN

Juru mudi memiliki tugas untuk mengemudikan kapal ketika sedang


berlayar dan membantu bosun kerja harian. Juru mudi memiliki tanggung
jawab atas kebersihan di deck kapal. Ab memiliki tugas dinas jaga seperti
perwira deck akan tetapi akan diroling seuai dengan keputusan bersama sama
AB.

2.4.7MARKONIS = RADIO OFFICER

Bertugas sebagai operator radio/komunikasi Serta bertanggung jawab


menjaga keselamatan kapal dari marabahaya baik itu yang ditimbulkan dari
alam seperti; badai,ada kapal tenggelam dan lain lain.

2.4.8 JENANG = KOKI

Tugas dan fungsi jenang dikapal iyalah sebagai pemasak/kepala dapur.

2.4.9 PEMASAK

Tugas dan fungsi pemasak sama seperti jenang,namun yang


membedakannya adalah, pemasak sebagai membantu jenang dalam mengolah
makanan/dibagian dapur

7
2.4,10 KEPALA KAMAR MESIN(KKM) /CHIEF ENGINER ;

Chief engineer adalah jabatan tertinggi di engine dapartement.


Membuat perencanaan kegiatan operasional engineering Mengontrol
pelaksanaan operasional engineering Melalukan kegiatan operasional
engineering Chief engineer bertanggung jawab penuh atas permesinan dan
kelancaran yang ada di engine room. Tugas dinas jaga dari chief engineer
adalah standbay 24 jam untuk memantau permesinan yang ada di engine
room.

2.4.11 MASINIS 1 ;

Masinis 1 memiliki tanggung jawab sepenuhnya atas main


engine,sistem hidrolis,boiler serta sistem komudi kapal untuk
dipertanggung jawababkan kepada chief engineer. Memantau jadwal
pemeliharaan untuk mesin utama,mesin
bantu,kompresor,pembersih,pompa,dan peralatan lainnya.

2.4.12 MASINIS 2 = SECOND ENGINNER

Sebagai kepala kerja yang mengatur kerja harian kapal dan


maintenance semua machinery. Wajib melapor setiap kejadian yang terjadi
di ruang mesin kepada chief engineer. Apabila chief engineer tidak ada atau
sedang berhalangan 2nd engineer mengganti untuk sementara waktu agar
tidak menghambat operasional kapal Tugas jaga laut jam 00.40-00.08 dan
16.00-20.00 di ruangan mesin. atur kegiatan perawatan dengan mandor
kamar mesin dan berkonsultasi dengan chief engineer terutama keselamatan
kerja. Membuat laporan kerja kamar mesin. pastikan ruang mesin bersih
dan bebas dari residu minyak.

8
2.4.13 MASINIS 3 = THIRD ENGINNER

Masinis 3 diatas kapal memiliki tugas dan tanggung jawab atas sistem
pendingin kapal dan juga perpompaan seperti ;pompa ballas,pompa
got,pompa sanitary. tugas dinas jaga dari asinis 3 adalah jam 08-12.

2.4.14 MANDOR

Penerima pekerjaan yang diberikan masinis 1. mandor mesin juga


memiliki peranan penting sebagai penjaga kebersihan ruang engine.

2.4.15 PELUMAS / OILMAN

Tugas utama dari oilman adalah membantu pekerjaan masinis jaga


termasuk menyerahkan jurnal mesin.. Oilman akan turun ke lapangan untuk
membantu tugas. Sama seperti mandor mesin,seorang oilman juga wajib
menjaga kebersihan engine room.

2.4.16 OPSETER / KELASI

Menjaga kebersihan deck,gang akomodasi Mengetok,menyikat dan


mengecat deck,lambung,raling,pipa pipa. Memantau bongkar muat pada
waktu jaga.

2.4.17 MISTRI ;

Tugas dan tanggung jawab mistri sama dengan opseter.

2.4.18 MONTIR ;

Tugas dan tanggung jawab sebagai montir sama dengan yg dilakukan


opseter.Tugas seorang montir membantu pekerjaan.Pemeliharaan SBNP

9
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 OLAH GERAK KAPAL
Olah gerak kapal adalah menguasai Kapal baik dalam keadaan
diam maupun bergerak untuk mencapai tujuan pelayaran seefisien
mungkin, dengan mempergunakan sarana yang terdapat di Kapal itu
seperti mesin, kemudi dan lain lain. Sarana

Olah Gerak Kapal adalah semua peralatan dikapal yang dapat


digunakan untuk mengolah gerak Kapal sesuai dengan apa yang
dikehendaki, adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan sewaktu olah
gerak seperti. Faktor-faktor dari dalam (interal):

3.1.1 Faktor tetap

a. Bentuk kapal

Perbandinngan antara panjang dan lebar kapal, sangat


berpengaruh terhadap gerakan membelok sebuah kapal. Sebuah
kapal yang pendek pada umumnya lebih mudah untuk
membelok. Sebaliknya kapal yang panjang akan sulit untuk
membelok.

b. Jenis dan kekuatan mesin

Ada berbagai macam mesin penggerak utama, antar lain


adalah di namakan mesin ini di namakan mesin induk,mesin di
ensel, mesin uap dan turbin uap, mesin mesin ini

c. Jumlah, Macam,dan Penempatan baling-baling

Sebuah kapal degan banyak baling-baling ganda, olah


geraknya akan lebih mudah dari pada kapal berbaling-baling
tunggal. Sedangkan fakta bahwa kapal yang di perlengkapi
dengan baling-baling kanan atau kiri senantiasa memerlukan
perhatian.beberapa kapal memiliki daun baling-baling yang dapat
di setel. Dan ini sangat mempengaruhi perilaku kapal. Penepatan

10
baling-baling dan terowongan tabung pancar pendek berpengaruh
besar terhadap sifat-sifat olah gerak
3.4.2.Faktor tidak tetap

a. Sarat kapal

Sarat mempunyai pengaruh besar terhadap kemapuan olah


gerak.
b. Trim Kapal

Kapal yang tonggak (trim by the stern)-nya besar,


maka waktu ada angin dari samping, masih dapat
dikemudikan. Jika tungging (trim by the head), akan sukar
dikemudikan, dan waktu ada angin yang melintang, lebih
sukar dikemudiakan. Tiap kapal mempunyai trim tersendiri
atau tertentu untuk memeroleh kemampuan olah geraknya
yang baik. Apabila tidak, maka akan mengurangi kecepatan
dan kemampuan pengemudiannya.

c. Keadaan muatan

Sebuah kapal yang bermuatan penuh, akan lebih baik


kemampuan olah geraknya dibandingkan dengan kapal
kosong.
d. karang (teritip)
karang adalah kulit kapal yang tebal teritipnya, akan
memperbesar tahanan, akibatnya akan mengurangi kecepatan
kapal, sehinggah mengurangi kemampuan olah geraknya.

11
3.2 PENJELASAN KEGIATAN

Dinas jaga mualim pada saaat berlayar


Dibagi dalam 6 masa yaitu:
Jam 00.00 – 04.00 Jaga larut malam (Dog Watch) -Mualim II
Jam 04.00 – 08.00 Jaga dini hari (Morning Watch) -Mualaim I dan IV
Jam 08.00 – 12.00 Jam jaga pagi hari (Forenoon Watch) -Mualim III
Jam 12.00 – 16.00 Jam jaga siang hari (Afternoon Watch) -Mualim II
Jam 16.00 – 20.00 Jam jaga sore hari (Evening Watch) -Mualim I dan IV
Jam 20.00 – 24.00 Jam jaga malam hari (Night Watch) -Mualim III

Dalam pelaksanaan tugas jaga laut situasi dan kondisi dan hal-hal lain yang harus
diperhatikan adalah :

3.2.1. Jarak tampak keadaan cuaca dilaut.


3.2.2. Kepadatan lalu-lintas dan aktivitas-aktivitas lain yang terjadi didaerah

dimana kapal sedang melakukan navigasi


3.2.3. Perhatian yang perlu jika sedang melakukan navigasi didalam atau dekat

jalur- jalur pemisah lalu-lintas atau langkah-langkah lain yang berkaitan

dengan penentuan rute.


3.2.4. Bahaya-bahaya navigasi.
3.2.5. Kemampuan operasional instrumen-instrumen dan alat-alat pengendali

dianjungan termasuk system bahaya.

3.2.6. Daun kemudi, baling-baling serta sifat olah gerak kapal.

3.2.7. Ukuran kapal dan medan pandang dari tempat pengamatan.

12
maka penjagaan biasanya dilakukan seperti tertera pada daftar di atas.
Pertukaran jaga dilakukan dengan menyerah terimakan jaga dari perwira jaga
lama kepada penggantinya. Perwira jaga baru akan di bangunkan 1/2 jam
sebelumnya Setelah berada di anjungan harus melihat haluan kapal, lampu suar
perintah Nakhoda, membiasakan diri dengan situasi yang ada. Mualim yang
diganti dengan menyerahkan jam jaganya dengan memberikan informasi yang
diperlukan seperti posisi akhir, Cuaca, kapal lain dan hal – hal lain yang
dipandangperlu. ( penjelasan diatas berdasarkan dinas jaga laut yang penulis
pahami pada saat di tempat penulis melaksanakan PKL )

13
3.3 PENGENALAN ALAT – ALAT NAVIGASI

3.3.1 GyroCompass
Ini digunakan untuk menemukan arah/haluan yang benar. Tidak
seperti kompas magnetik, kompas gyro tidak terhambat oleh medan
magnet luar. Ini digunakan untuk menemukan posisi utara yang benar,
yang juga merupakan poros rotasi bumi untuk menyediakan sumber
arah yang stabil. Sistem repeaternya harus ada platform kemudi untuk
kemudi darurat.

3.3.2 Radar
Kapal laut bergantung pada S-band dan sistem radar frekuensi X-
band untuk navigasi karena dapat mendeteksi target dan menampilkan
informasi di layar seperti jarak kapal dari darat, bendamengambang
(pulau, batu, gunung es dll. .), kapal lain, dan rintangan untuk
menghindari tabrakan. Ini adalah antena berputar yang menemukan
sekitar area kapal.

3.3.3 Kompas Magnetik

Kompas magnetik bekerja bersama dengan medan magnet bumi dan


merupakan sarana penting alat penunjuk arah. Ini digunakan untuk
mendapatkan haluan yang direncanakan untuk suatru voyage. Peralatan
navigasi kapal ini biasanya dipasang di garis tengah kapal di monkey
island (diatas deck anjungan) . Kompas tipe transmisi magnetik dipasang
sehingga output dapat ditampilkan di panel anjungan kapal.

3.3.4 Auto Pilot


Tata letak anjungn kapal dipenuhi dengan peralatan dan alat yang
digunakan untuk navigasi. Autopilot dianggap sebagai salah satu
peralatan navigasi dianjungan paling efektif karena membantu perwira
deck dalam mengendalikan kapal dengan menjaga kemudi tetap dalam
autopilot, yang memungkinkan mereka berkonsentrasi pada aspek
operasi yang luas.

14
3.3.5 ARPA
Alat Bantu Radar Otomatis menampilkan posisi kapal dan kapal
lain di sekitarnya. Radar menampilkan posisi kapal di sekitarnya dan
memilih jalur untuk kapal dengan menghindari segala jenis tabrakan.
Peralatan navigasi ini secara konstan memantau sekeliling kapal dan
secara otomatis memperoleh jumlah target, dalam hal ini; kapal, perahu,
kapal yg diam atau benda apung dll., dan memplot kecepatan dan
haluannya masing-masing. Target Ini juga menghadirkan terget sebagai
vektor pada layar tampilan dan terus-menerus memperbarui parameter
dengan setiap putaran antena dengan menghitung titik pendekatan
terdekat mereka untuk kapal sendiri dan juga waktu sebelum ini akan
terjadi.

3.3.6 Automatic Tracking Aid


Sama seperti ARPA, automatic Tracking aid ini menampilkan
informasi tentang target yang dilacak dalam bentuk grafik dan 15tatist
untuk menghasilkan tata letak yang terencana untuk halauan yang lebih
aman dan terhindar dari tabrakan.

3.3.7 Speed & Distance Log Device

Peralatan navigasi ini digunakan untuk mengukur kecepatan dan


jarak yang ditempuh oleh kapal dari set point dengan menghitung yang
sama, ETA kapal disesuaikan atau diberikan kepada agen/otoritas
pelabuhan.

3.4.8 Echo Sounder

Ada banyak alat navigasi kapal modern hadir di kapal dan Echo
sounder adalah salah satu 15tatistic15 yang telah digunakan sejak 15tatis
100 tahun. Ini digunakan untuk mengukur kedalaman air laut di bawah
bagian bawah kapal menggunakan gelombang suara yang bekerja
berdasarkan prinsip transmisi gelombang suara dan pulsa audio yang

15
akan memantul dari lapisan pemantul, kembali sebagai gema ke
sumbernya.

3.3.9 Electronic Chart Display Information System

ECDIS adalah pengembangan dalam sistem peta navigasi yang


digunakan di kapal angkatan laut dan kapal niaga. Dengan menggunakan
peralatan navigasi elektronik, menjadi lebih mudah bagi perwira kapal
untuk menentukan lokasi, dan mendapatkan petunjuk arah lebih mudah
dari sebelumnya.

3.3.10 Automatic Identification system

AIS juga merupakan salah satu dari jenis 16tatis navigasi yang
membantu menentukan posisi dan 16tatistic navigasi kapal lainnya. AIS
menggunakan saluran radio VHF sebagai pemancar dan penerima untuk
mengirim dan menerima pesan antar kapal yang berupaya memenuhi
banyak tanggung jawab. Sesuai peraturan yang diberlakukan oleh
Organisasi Maritim Internasional (IMO), semua kapal penumpang dan
kapal komersial lebih dari 300 Gross Tonnage (GT) berlayar di
internasional untuk membawa transponder AIS Kelas A.

3.3.11 Long Range Tracking and Identification (LRIT) System

LRIT adalah sistem pelacakan dan identifikasi internasional yang


digabungkan oleh IMO di bawah konvensi SOLAS untuk memastikan
sistem pelacakan menyeluruh untuk kapal 300 ton kotor dan di
atasnya dalam pelayaran internasional di seluruh dunia. Peralatan
maritim ini dipasang untuk meningkatkan kesadaran domain maritime.

3.3.12 Rudder Angle Indicator

VDR atau perekam data pelayaran adalah instrumen penting di


antara daftar peralatan navigasi kapal yang dipasang pada kapal untuk
terus merekam informasi penting yang terkait dengan pengoperasian
kapal. Ini berisi sistem rekaman suara untuk jangka waktu setidaknya 12
16
jam terakhir. Rekaman ini didengarkan dan digunakan untuk
penyelidikan jika terjadi kecelakaan. Pentingnya VDR mirip dengan
“kotak hitam” yang dipasang di pesawat.

3.3.13 Rate of turn indicator.

Alat navigasi ini menunjukkan seberapa cepat kapal berputar pada


tingkat yang stabil (berguna selama pilotage dan manuver), biasanya
ditunjukkan ketika sejumlah derajat putaran kapal. Tingkat perputaran
kapal diukur dalam derajat per menit. Alat penting ini membantu
perwira kapala dalam menegemudikan kapal dengan aman.

3.3.14 GPS Receiver

Penerima Global Positioning System (GPS) adalah sistem display


yang digunakan untuk menunjukkan posisi kapal dengan bantuan
Global positioning satelit di orbit bumi. Dengan mencatat posisi kapal,
kecepatan, haluan, dan waktu yang diambil untuk menutupi jarak antara
“dua posisi yang ditandai” dapat dihitung.

3.3.15 Sound Reception System

Sistem akustik ini diperlukan untuk kapal dengan tipe Anjungan


tertutup. Ini memungkinkan petugas navigasi di dalam kabin untuk
mendengarkan sinyal suara (seperti suling kabut atau suling kapal) dari
kapal lain di sekitarnya. Ini dipasang di konsol peralatan anjungan kapal
dan membantu petugas navigasi untuk melakukan tugas pengawasan
sesuai dengan Colreg 1972 atau P2TL.

3.3.16 Navigational Lights

Semua kapal (besar atau kecil) diwajibkan memiliki lampu navigasi


sebagai bagian dari sistem navigasi. Sistem ini diperkenalkan pada
tahun 1838 oleh Amerika Serikat dan kemudian diikuti oleh Inggris
pada tahun 1849. Pada tahun 1889, Konferensi Maritim Internasional
didirikan oleh Amerika Serikat untuk membuat pedoman yang tepat
untuk mencegah kecelakaan laut. Pada tahun 1897, peraturan ini secara
17
resmi diadopsi secara internasional. Lampu navigasi adalah salah satu
peralatan navigasi paling penting yang diperlukan untuk berlayar di laut
lepas karena memungkinkan kapal sendiri terlihat jelas oleh kapal lain
di sekitarnya.

3.3.17 Ship Whistle

Suling kapal dikenal sebagai peluit/klakson dan umumnya


disediakan dalam dua jenis. Satu dioperasikan dengan
menggunkan angin dan yang lainnya dioperasikan secara
elektrik. Suling harus beroperasi secara manual dan elektrik dari
anjungan. Di antara berbagai instrumen yang digunakan dalam navigasi
yang sulit seperti cuaca buruk, kabut, jarak pandang yang buruk, lalu
lintas tinggi dll., Suling kapal membantu dalam menyiagakan kapal-
kapal terdekat. Selama keadaan darurat, suling digunakan untuk
memberi tahu dan mengingatkan awak kapal dan kapal lain di
sekitarnya.

3.3.18 Daylight Signalling Lamp

Adalah perangkat pensinyalan cahaya yang digunakan untuk


pensinyalan darurat di siang hari (dan juga dapat digunakan pada malam
hari). Seperti instrumen kapal darurat lainnya, sumber energi untuk
lampu tidak semata-mata bergantung pada daya utama kapal. Selain itu,
penutup lampu harus tahan cuaca dan material yang tahan air.

3.3.19 Pilot Card

Ini adalah buklet informatif yang disediakan untuk pilot


kapal, yang terdiri dari dimensi, draft, lingkaran putar, manuver,
peralatan propulsi dan daftar alat dan instrumen navigasi kapal lainnya
untuk manuver yang aman.

18
3.3.20 Voyage Plan

Voyage Plan harus ada di atas kapal untuk merujuk rencana voyage
yang lalu atau merencanakan voyage ayang akan datang. Di antara
berbagai bantuan untuk navigasi yang dilakukan di kapal, voyage plan
adalah alat bagi perwira dek untuk memastikan keselamatan kapal dari
perspektif komersial dan hukum. Ini disiapkan dengan mengumpulkan
berbagai informasi seperti cuaca, meteorologi, data kargo saat ini dan
yang akan datang, data navigasi lainnya, dll.

3.3.21 Manoeuvring Booklet

Dalam buklet ini, kinerja propulsi mesin dan kapal selama


bermanuver di cuaca dan situasi yang berbeda dicatat untuk referensi
cepat. Adapun isi dari buklet manuver adalah:

• Deskripsi umum Kapal

• Karakteristik manuver di laut dalam

• Karakteristik berhenti dan kontrol kecepatan di laut dalam

• Karakteristik manuver di laut dangkal

• Karakteristik manuver dalam kondisi angin

• Karakteristik manuver pada kecepatan rendah

•Informasi tambahan

3.3.22 Black Ball Shape

Ini adalah bentuk pensinyalan siang hari yang digunakan untuk


menentukan karakteristik kapal dengan susunan bentuk bola yang
berbeda. Misalnya sebuah kapal yang berlabuh jangkar akan
menunjukkan bola hitam di ujung tiang forcastle dan sebuah kapal yang
tidak terkendalikan (Not under Command) menunjukkan dua bola hitam
dalam garis vertikal pada tiang tertinggi (tiang diatas anjungan)

19
3.3.23 Ship Flags

Berbagai jenis bendera kapal dengan warna dan rambu yang


berbeda digunakan untuk menunjukkan posisi kapal yg bernavigasi.
Bendera sinyal mereka umumnya dikenal, telah digunakan sejak zaman
kuno dan masih digunakan di semua kapal.

20
3.4 PERALATAN NAVIGASI DI ANJUNGAN

NO ALAT NAVIGASI KETERANGAN FOTO

Mengubah dan Menentukan


1 KEMUDI / STERING
Arah Gerak Kapal.

Alat Navigasi Kapal Untuk


Menentukan Arah Kapal
Berupa Sebuah Panah
MAGNETIC Penunjuk Magnetis Yang
2
COMPAS Bebas Menyelaraskan
Dirinya Dengan Medan
Magnet Bumi Secara
Akurat
Untuk Mengurangi
Ketegangan Dan Kelelahan
Mengendalikan kapal
3 AUTO PILOT
Bekerja Selama Waktu
Yang Panjang Dalam
Perjalanan
Alat Navigasi Untuk
Menentukan Posisi Sesuai
Dengan Posisi Kapal, Juga
Dapat Menghitung
4 GPS
Kecepatan Kapal Dan
Waktu Kapan Saja, Siang
atau Malam, Dalam Cuaca
dan Kondisi Apapun.

21
Menentukan Arah Yang
5 GYRO COMPAS
Tepat

Untuk Mentransmisikan
RUDDER ANGEL Informasi Posisi ari Sudut
6
INDICATOR Kemudi Selama Navigasi
Kapal

Berfungsi Untuk Mengatur


7 DIMMER Tingkat Intensitas Cahaya
Penerangan Lampu Pijar

8 ECHOSONDER Mengukur Kedalaman Air

REPEATER GYRO Menentukan Arah Yang


9
COMPAS Tepat

22
10 ELECTRIC HORN Sebagai Isyarat Bunyi

Untuk Menentukan
11 WIND INDICATOR
Kecepatan Angin

Sebagai Penncahayaan
12 SEARCH LIGHT
Lampu Sorot

Mengukur dan Mengetahui


13 CELINOMETER
Kemiringan Kapal

CLEAR VIEW Sebagai Pembersih Jendela


14
SCREEN Kaca Saat Hujan

Untuk Mendeteksi Objek


15 RADAR X BAND
Kapal

23
Membantu Pengaturan Lalu
Lintas Kapal dalam
16 AIS
Mengurangi Bahaya Dalam
Bernavigasi

Sebagai Alat Pengukur Suhu


17 BAROMETER Dan Kelembapan Serta
Perubahan Cuaca

Gambar 3.2: Tabel alat-alat Navigasi

Sumber : Penyusun

24
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Setelah saya mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Distrik


Navigasi Tipe A Kelas 1Tanjung Pinang di kapal KN.ADHARA, penyusun dapat
menyimpulkan bahwa: Dengan mengikuti kegiatan tersebut, penyusun menjadi
tahu bahwa ilmu pengetahuandidunia kerja itu sangat penting dan sangat
dibutuhkan untuk mendapatkan informasi-informasi dan wawasan yang lebih luas
agar kelak kami menjadi seseorang yang handal dan sukses . Selama melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan (PKL), kami selalu belajar dan terus belajar dari kegagalan
kami sendiri saat melaksanakan tugas tersebut. Meskipun demikian, itu semua
karena keterbatasan waktu kami, tetapi kami tidak akan berputus asa untuk
meperdalam pengetahuan lebih banyak lagi.

4.2 SARAN

Sarana yang di tunjukkan kepada pihak sekolah memberikan penekanan


pada budaya kerja yang berlaku pada instalasi pemerintah maupun swasta. Dengan
demikian apabila Taruna-taruni untuk melakukan praktek kerja lapangan (PKL)
pada instalasi yang di maksud para Taruna-taruni dapat menyesuikan diri dengan
mudah. Di harapkan agar kerjasama antar sekolah dengan perusahaan lebih baik
lagi, di tingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada Taruna-taruni SMKS
Bina Insan untuk menjelaskan Praktik kerja lapangan (PKL) bagi tingkatan
selanjutnya

25
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(2010).Mengenai Alat pelayaran.1(3):1.(http://.pc3news


.com/2016/04/mengenal-alat pelayaran.html.diakses pada tanggal 22 november 2018).

Cambel, J P. 1989. Efektifitas Pelayaran, terjemahan Sahat. Simamora. Jakarta:


Erlangga.

Desi. 2009. Penggunaan Kompas Magnit. Diakses, 29 mei 2015 Dari pdf.

Maritim.(2011).StandarPeralatanNavigasiSesuai Dengan
SolasBABVISectionBs.(http://www.maritiminfo.com /2018/11/standar-peralatan-
navigasi-berdasarkan-solas.html.diakses pada tanggal 15 Januari 2018)

Siswanto, 1991 .Alat Navigasi Jawa Timur .Departemen Kelautan dan ilmu
Pelayaran.USD/Departmen Of Voyage.(2016).
NavigationEquipment.(http://www.osha.gov./2017/09/jenis-jenis-kompas-pada-kapal-
dan-cara-perawatan-kompas.html.diakses pada tanggal 16 November 2018).

26
LAMPIRAN

Belajar Membawa Kemudi Kapal

Mengambil Posisi kapal Dalam Pelayaran

Pengamatan Kapal di Dalam Pelayaran

27
Menulis Jurnal Jaga Dalam Pelayaran

Membatu Perawatan Pelampung Suar

Kegiatan ketok karat

Kegiatan pengecetan
28

Anda mungkin juga menyukai