27 JULI 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan perikanan di Sekolah Usaha Perikanan Menengah
(SUPM) Negeri Pontianak merupakan salah satu program guna pembangunan
Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka menyiapkan/menghasilkan sumber
daya manusia kelautan dan perikanan tingkat menengah yang bermoral, berjiwa bahari,
dan wirausaha serta memiliki etos kerja tinggi yang siap memasuki lapangan kerja
serta mengembangkan sikap profesionalisme, sehingga diharapkan dimasa mendatang
dapat menjadi pemuda yang bisa mengembangkan sektor kelautan dan perikanan yang
benar benar menjadi sektor andalan di Asia maupun di Dunia.
Guna mewujudkan harapan tersebut, maka SUPM Negeri Pontianak sebagai
Unit Pelaksanaan Teknis di daerah untuk merealisasikan program ini. Di dalam
pelaksanaan proses balajar mengajar di SUPM Negeri Pontianak menerapkan pola
semester sesuai kurikulum. Dimana perbandingan teori dengan praktek secara
keseluruhan adalah 30% teori berbanding 70% praktek. Salah satu kegiatan praktek
yang dilaksanakan adalah Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa/I Tingkat II (Dua)
Semester IV (Empat) bagi semua program keahlian.
Di dalam pelaksanaan PKL, siswa/I diwajibkan untuk mengintegrasikan diri di
lingkungan masyarakat nelayan dan mengembangkan kecakapan di bidang perikanan
serta permesinan kapal perikanan dalam situasi nyata, baik masalah teknis, maupun
masalah sosial ekonomi, serta memperbandingkan antara teori yang telah dipelajari di
sekolah dengan praktek di lapangan.
SYAH MUHAMMAD NOOR
27 JULI 2011
Permesinan sangat penting bagi kapal kapal perikanan baik yang kecil
maupun yang besar. Apalagi gardan sebagai mesin bantu dikapal perikanan baik kapal
trawl maupun kapal purse seine.
Mesin gardan berfungsi sebagai perarik kolor purse seine atau trawl maupun
kolor jangkar kapal. Mesin gardan masih menggunakan tenaga dari mesin induk untuk
menggerakannya, tetapi bisa diatur waktu pengoperasiannya. Oleh karena itu mesin
gardan sangat dibutuhkan di kapal kapal perikanan, setiap kapal perikanan yg tidak
mempunyai gardan maka kerja awak kapal akan terasa lebih berat.
B. Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk menambah wawasan
dan meningkatkan pola pikir siswa/I kemasa yang akan datang, terealisasi dalam
berintegrasi dengan masyarakat perikanan dan masyarakat di unit unit usaha
perikanan.
Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) diantaranya adalah sebagai
berikkut:
1. Dapat menambah wawasan dan meningkatkan tenaga teknis di bidang permesinan
kapal perikanan yang berkualitas dan mampu memperbaiki dan mengoperasikan
dan merawat mesin perikanan.
2. Agar siswa/I dapat melihat dan mengamati secara langsung cara kerja mesin
gardan dan bagaimana cara merawat dan memperbaikinya jika terjadi kerusakan.
3. Agar siswa/I mendapatkan pengalaman kerja di laut, terutama dibagian permesinan
kapal perikanan serta dapat menerapkan dan memperbandingkan ilmu yang telah
dipelajari di sekolah dengan ilmu yang di dapat waktu praktek di lapangan.
27 JULI 2011
4. Melatih siswa/I agar dapat bekerja sama dengan orang orang yang berada di
lahan praktek dan mengembangkan pengalaman belajar di dunia perikanan dan unit
kerja lainnya, serta melatih siswa/I agar menjadi pribadi yang lebih mandiri.
C. Manfaat
Manfaat yang penulis peroleh selama berada di lahan praktek waktu Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di KM. Tunas Rejeki adalah sebagai berikut:
1. Dapat melihat dan mengetahui secara langsung cara kerja gardan dan system
instalasinya.
2. Mendapat pengalaman kerja di laut, terutama di kapal perikanan di bagian
permesinan dan dapat bekerja sama dengan semua awak kapal serta dapat
mengenal masyarakat perikanan.
3. Menambah wawasan cara kerja purse seine dan permesinan kapal parikanan.
D. Visi dan Misi
1. Visi
2. Misi
27 JULI 2011
27 JULI 2011
BAB II
PERSIAPAN
A. Rencana Kegiatan
Sebelum berangkat ke lokasi praktek, para Insruktur memberikan pengarahan
kepada peserta praktek yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang keadaan
di lapangan dan cara hidup bersosialisasi dengan masyarakat. Peserta praktek
diwajibkan membuat suatu rencana kegiatan praktek kerja lapangan. Tujuannya
adalah memberikan acuan bagi peserta praktek, sehingga peserta praktek mendapat
gambaran untuk melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan. Rencana kegiatan
praktek kerja lapangan dibuat peserta praktek yang bersangkutan dan dikonsultasikan
dengan guru pembimbing intern masing masing, dan harus disetujui serta ditanda
tangani oleh masing masing pembimbing intern dan ketua jurusan.
27 JULI 2011
Bulan/Minggu
No
Uraian Kegiatan
Maret
1
Persiapan
Pembekalan
Konsultasi ke
Pembimbing
Intern
Berangkat ke
lokasi praktek
Tiba di lokasi
praktek
Melapor ke
instansi terkait
Penampatan
kost induk
semang
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Bakti sosial
Penempatan
kapal
Kegiatan
Praktek
Pengumpulan
data
Konsultasi ke
Pembimbing
Ekstern
Penjemputan
pulang
15
Libur lebaran
Menyusun
laporan di
rumah
16
Masuk kampus
17
Seminar
Ujian
Pertanggung
jawaban
Perbaikan
Laporan
Pengumpulan
laporan
18
19
20
April
4
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
4
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
27 JULI 2011
B. Jadwal Kegiatan
Selama melaksanakan praktek kerja lapangan penulis membuat jadwal kegiatan
yang tersusun seperti berikut:
Tabel II
Jadwal Kegiatan
No
Hari/Tanggal
1 7 14 Maret
2011
15 27 Maret
2011
28 31 Maret
2011
1 16 April
2011
17 30 April
2011
1 15 Mei 2011
16 22 Mei
Uraian Kegiatan
Pembekalan.
Konsultasi ke pembimbing
intern.
Pembuatan RKU.
Berangkat ke lokasi praktek.
Tiba di lokasi praktek.
Penempatan induk semang.
Melapor ke instansi terkait.
Berangkat
ke
Dinas
Perikanan Pati.
Pembekalan dari Ketua Dinas
Perikanan Pati.
Penempatan kapal.
Mengisi perbekalan.
Berangkat ke fishing ground.
Tiba di fishing ground.
Pengiperasian alat tangkap.
Penyortiran ikan.
Bersih bersih kapal.
Membekukan ikan ke frezer.
Mengemas ikan.
Memperbaiki jaring.
Istirahat terang bulan.
Pengoperasian alat tangkap.
Penyortiran ikan.
Bersih bersih kapal.
Pembekuan ikan di frezer.
Pengemasan ikan.
Mengisi air tawar.
Pengoperasian alat tangkap.
Penyortiran ikan.
Bersih bersih kapal.
Pembekuan ikan di frezer.
Pengemasan ikan.
Mengecat kamar mesin.
Istirahat ke pulau.
Keterangan
Kampus
Kampus
Kampus
Pelabuhan Pontianak
Pelabuhan Semarang
Desa Bendar
Desa Bendar
Pati
Pati
Pelabuhan Juwana
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
Pulau Kerayaan
2011
23 31 Mei
2011
10
1 13 Juni
2011
11
14 21 Juni
2011
12
22 30 Juni
2011
13
1 13 Juli 2011
14
15
27 JULI 2011
Memperbaiki jarring.
Mengganti tiang geladak atas.
Berngkat ke fishing ground.
Tiba di fishing ground.
Pengoperasian alat tangkap.
Penyortiran ikan.
Bersih bersih kapal.
Pembekuan ikan di frezer.
Pengemasan ikan.
Mengisi air tawar.
Mengisi bahan bakar.
Pengoperasian alat tangkap.
Penyortiran ikan.
Bersih bersih kapal.
Pembekuan ikan di frezer.
Pengemasan ikan.
Memperbaiki jaring.
Istirahat ke pulau.
Bersih bersih kapal.
Menambah perbekalan.
Over haule mesin generator.
Mengisi bahan bakar.
Berangkat ke fishing ground.
Tiba di fishing ground.
Pengoperasian alat tangkap.
Penyortiran ikan.
Bersih bersih kapal.
Pembekuan ikan di frezer.
Pengemasan ikan.
Pengisian air tawar.
Pengoperasian alat tangkap.
Penyortiran ikan.
Bersih bersih kapal.
Pembekuan ikan di frezer.
Pengemasan ikan.
Pulang ke Juwana.
Tiba di TPI Juwana.
Bongkar ikan di TPI
Istirahat di kos.
Penempatan kapal.
Mengisi perbekalan.
Berangkat ke fishing ground.
Tiba di fishing ground.
Pengoperasian alat tangkap.
Penyortiran ikan.
Bersih bersih kapal.
Pembekuan ikan di frezer.
Pulau Kerayaan
Pulau Kerayaan
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
Pulau Kerayaan
Pulau Kerayaan
Pulau Kerayaan
Pulau Kerayaan
Pulau Kerayaan
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
TPI Juwana
TPI Juwana
Desa Bendar
Pelabuhan Juwana
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
KM. Tunas Rejeki
16
1 28 Agustus
2011
17
29 31 Agustus
2011
18
111 September
2011
Pengemasan ikan.
Memperbaiki jaring.
Pengoperasian alat tangkap.
Penyortiranikan.
Bersih bersih kapal.
Pembekuan ikan di frezer.
Pengemasan ikan.
Memperbaiki jaring.
Memperbaiki gardan.
Mengisi air tawar.
Mengisi bahan bakar.
Pengambil data.
Pengumpulan data.
Pulang ke Juwana.
Tiba di TPI Juwana.
Melapor ke instansi terkait.
Membeli tiket kapal.
Pulang ke Pontianak.
Tiba di Pontianak.
Penyusunan laporan.
Pengetikan laporan.
Masuk kampus.
27 JULI 2011
C. Potensi Wilayah
Potensi wilayah yang penulis amati selama melakukan Praktek Kerja Lapangan
( PKL) di daerah Bendar Kecamatan Juwana letaknya sangat strategis, yaitu di
Pelabuhan Juwana merupakan tempatnya kapal kapal berlabuh, seperti kapal - kapal
dari Juwana sendiri, Pekalongan, Rembang, Tegal, dan lain lain.
Di Desa Bendar juga banyak terdapat tambak tambak yang cukup luas,
seperti tambak bandeng, tambak udang, dan lain lain.
DATA PENDUDUK WILAYAH DESA BENDAR KECAMATAN JUWANA
DI AKHIR TAHUN 2010
DESA BENDAR KECAMATAN JUWANA
Jumlah penduduk
: 5.254 Orang
Laki laki
: 2.157 Orang
Perempuan
: 3.097 Orang
27 JULI 2011
Dari 21 RT / 7 RW.
1. Luas dan Batas Wilayah Desa Bendar
a. Luas Desa
: 198,197 Ha
b. Batas Wilayah
-
Sebelah Utara
: Growong Lor
Sebelah Barat
: Bajo Mulyo
Sebelah Timur
: Tri Mulyo
2. Kondisi Geografis
a. Tinggi tanah dari permukaan laut
: 5,80 Meter
: 36,80 Mm/Tahun
c. Topografi
: Pantai
: 34 C
: 14 Km
: 91 Km
: 561 Km
10
27 JULI 2011
11
27 JULI 2011
12
27 JULI 2011
BAB III
PELAKSANAAN
A. Waktu Dan Lokasi
1. Waktu
Sesuai dengan kurikulum pendidikan Sekolah Usaha Perikanan Menengah
(SUPM) Negeri Pontianak, khususnya untuk tingkat II semester IV. Dalam
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sesuai dengan program keahlian
masing masing. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) terhitung mulai dari
tanggal 14 Maret 2011 sampai dengan tanggal 10 September 2011.
2. Lokasi
Adapun lokasi/tempat yang diambil oleh penulis sebagai tempat untuk
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk tingkat II semester IV, yaitu
di Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati Jawa Tengah. Dalam hal ini
penulis mengikuti/melaksanakan prakteknya di KM. Tunas Rejeki yang beroperasi
di Perairan Laut Jawa dan Selat Makassar.
B. Kegiatan Kerja Lapangan
1. Persiapan Produksi
a. Persiapan di Darat
Persiapan di darat sangat penting dilakukan oleh para nelayan untuk
berangkat ke laut, yang harus disiapkan para nelayan antara lain:
-
Persiapan konsumsi seperti: beras, air minum, air tawar, rempah rempah,
buah buahan, jajanan, dan lain lain.
Persiapan bahan bakar seperti: solar, bensin, oli, dan lain lain.
13
27 JULI 2011
SIJIL.
b. Persiapan di Kapal
Persiapan di kapal sangat penting dilakukan oleh para nelayan. Hal
hal yang harus dipersiapkan ialah sebagai berikut:
-
Jalur 1
Jalur 2
Jalur 3
14
27 JULI 2011
15
27 JULI 2011
Cupstant
gga ga
Half shaft
Rumah gardan
Flens
Drive shaft
Motor induk
Gear box
16
27 JULI 2011
perputaran poros motor itu berjumlah 500 1000 putaran. Proses kerjanya
2 langkah atau 4 langkah dengan jumlah silindernya antara 4 8 silinder
berderet, ada yang dilengkapi dengan TC (Turbo Changer) dan ada yang
tidak (jenis khusus marine engine).
Untuk motor putaran tinggi, jumlah putrannya di atas 1000 rpm atau
perputaran dalam waktu 1 menit, perputaran poros motor itu berjujumlah
di atas 1000 putaran. Proses kerjanya 2 langkah atau 4 langkah dengan
jumlah silinder 2 8 silinder berderet atau 8 18 silinder (bentuk V),
dilengkapi dengan TC atau tidak. Yang paling sederhana digunakan pada
kapal penangkap ikan adalah motor 4 langkah 1 silinder.
Fungsi dari motor induk adlah sebagai sumber tenaga pertama dan
utama pada instalasi tenaga penggerak kapal maupun instalasi gardan.
17
27 JULI 2011
handle
kopling
berfungsi
sebagai
sarana
untuk
18
27 JULI 2011
Tali ditarik diatas diatas atau tuas handle kopling berada di atas,
maka roda gigi penyambung/pemutus akan tersambung ke poros
engkol motor induk yang membuat gardan akan menjadi bergerak.
5. Poros Gardan
Fungsi dari poros gardan adalah sebagai penerus tenaga dari motor
induk ke gardan. Berdasarkan letak dan kedudukannya, poros gardan
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
19
27 JULI 2011
Drive Shaft
Drive shaft atau poros penggerak dihubungkan dari kotak handle
kopling sampai dengan rumah gardan yang berfungsi meneruskan
putaran dari motor induk. Adapun ukurannya sebagai berikut:
Panjang
: 145 cm
Diameter
: 4,7 cm
Half Shaft
Half shaft atau poros penggerak cupstant ini terdiri dari 2 bagian
yaitu kanan dan kiri yang tersambung dari rumah gardan sampai
dengan gardan yang berfungsi sebagai penerus putaran dari poros
bawah gardan. Adapun ukurannya sebagai berikut:
Panjang
: 152 cm
Diameter
: 5.2 cm
20
27 JULI 2011
6. Rumah Gardan
Rumah gardan berfungsi sebagai penerus putaran dari drive shaft
diteruskan ke half shaft atau poros penggerak cupstant seperti traktor,
yaitu 1 poros yang berputar menjadi 2 poros sekaligus berputar secara
langsung. Daya rumah gardan ini ialah 160 DK, rationya dari kotak handle
kopling sampai ke rumah gardan adalah 3 : 1.
Gambar 11 : Rumah Gardan
21
27 JULI 2011
: 47 cm
Diameter
: 51 cm
22
27 JULI 2011
Penutup Cupstant
Penutup cupstant berfungsi sebagai penahan cupstant supaya
tidak lepas dari porosnya dan los ataupun imbal pada saat
dioperasikan. Penutup cupstant juga terdapat 2 buah di lambung
kanan dan kiri kapal. Adapun jumlah baut penutup cupstant
berjumlah 4 buah dan berukuran 14 untuk kunci pas dan ring.
C. Hasil Tangkapan
Adapun hasil tangkapan di KM. Tunas Rejeki adalah seperti berikut:
a. Ikan layang
b. Ikan tongkol
c. Ikan lonco
d. Ikan kembung/banyar
e. Ikan mata besar/bentong
f. Ikan tenggiri
g. Ikan sarden/sero
h. Ikan bawal/dorang
i. Ikan semar
j. Ikan barakuda/tunul
SYAH MUHAMMAD NOOR
23
27 JULI 2011
k. Ikan merah
l. Ikan kakap merah
Gambar 15 : Jenis jenis ikan hasil tangkapan
Ikan merah
Ikan barakuda/tunul
Ikan kembung/banyar
Ikan sero/sarden
Ikan layang
Ikan semar
24
27 JULI 2011
4. Sesudah nampan dimasukan di dalam palkah, baru bersih bersih kapal habis
selesai penyortiran. Sesudah beku, nampan yang berisi ikan dikeluarkan satu
persatu, lalu ikan yang sudah beku dipisahkan dari nampan untuk dikemas ke
dalam plastik.
5. Sesudah dikemas di dalam plastik, ikan dimasukkan ke dalam palkah untuk
disimpan hingga pulang ke darat. Suhu palkah harus dijaga antara suhu 50 C
sampai -100 C. suhunya tidak boleh melebihi dari 50 C, agar ikan yang sudah beku
tidak mencair lagi, akan terjadi kebusukan pada ikan tersebut.
E. Proses Pemasaran
Proses pemasaran hasil tangkap di KM. Tunas Rejeki ialah sebagai berikut:
Hasil Tangkapan Dilelang di TPI.
Setelah kapal bersandar di TPI, kemudian hasil tangkapan yang ada di dalam
palkah dibongkar untuk dilelang ke Agen Besar di TPI. Kemudian, Agen Besar
menjual kembali hasil tangkapan kepada Pengecer dan di Pasar pasar, ikan lalu
SYAH MUHAMMAD NOOR
25
27 JULI 2011
Agen Besar
Pengecer
Konsumen
Pasar
Konsumen
Konsumen
26
27 JULI 2011
BAB IV
MASALAH DAN PEMECAHAN
A. Masalah
Adapun masalah masalah yang dihadapi penulis selama malaksanakanPraktek
Kerja Lapangan (PKL), tepatnya di KM. Tunas Rejeki adalah sebagai berikut:
1. Patahnya poros gardan bawah pada sambungan bekas pengelasannya, disebabkan
kencangnya kolor purse seine waktu gardan menariknya, diakibatkan ombak yang
besar dan juga ikan yang banyak.
B. Pemecahan
1. Poros gardan bawah yang patah dilepas, yaitu baut baut yang menyambung di
flens yang terletak di bawah rumah gardan, dan juga baut baut yang menyatu di
kotak handle kopling dilepas satu persatu.
Sesudah semuanya dilepas, kepala tengkorak atau spider poros gardan bawah
diganti dengan yang baru karena rusak akibat patahnya poros gardan bawah.
Setelah selesai poros gardan bawah dilepas dan diganti kepala tengkorak atau
spider dengan yang baru, poros yang patah dilas kembali supaya bisa tersambung
dengan baik, setelah selesai dilas, poros gardan bawah dipasang lagi seperti
semula, baut baut yang menyambung ke flans dan baut baut yang
menyambung ke kotak handle kopling dipasang satu persatu hingga kencang dan
selesai.
Adapun ukuran baut baut di flans berjumlah 8 buah dengan ukuran kunci 15
untuk kunci pas dan ring, juga sama dengan ukuran dan jumlah baut baut di
handle kopling.
27
27 JULI 2011
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan penulis dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
KM. Tunas Rejeki adalah sebagai berikut, yaitu:
1. Dapat membandingkan antara teori yang didapat di sekolah dengan praktek di
lapangan serta dapat menambah pengetahuan lebih dalam dibidang permesinan.
2. Gardan sangat penting untuk kapal perikanan seperti kapal purse seine, trawl,
bubu, cantrang, dan lain lain.
3. Fungsi mesin gardan sangat penting sekali dalam pengoperasian alat tangkap,
karena memudahkan pekerjaan nelayan dalam menangkap ikan dengan
menggunakan kapal kapal dan alat tangkap sekala besar.
B. Saran
Demi kebaikan bagi seluruh nelayan di Kecamatan Juwana, penulis
memberikan saran antara lain sebagai berikut:
1. Setiap Nahkoda dan KKM disetiap kapal diusahakan memiliki sertifikat
ANKAPIN dan ATKAPIN, supaya tidak ada terjadi hal hal yang tdak diinginkan
seperi terkena razia oleh Petugas Pengawas Perikanan Laut.
2. Sebaiknya kapal kapal yang tonasenya tidak sesuai dengan ukuran kapalnya,
harus disesuaikan agar tidak merugikan Negara waktu saat pembayaran pajak.
3. Setiap pengoperasian alat tangkap sebaiknya nelayan harus memperhatikan jalur
yang diperbolehkan dengan yang tidak, karena disetiap kapal sudah ada
28
27 JULI 2011
peratuannya, sesuai dengan Peraturan Menteri No. 2 Tahun 2011 tentang Batas
Jalur Penangkapan Ikan.
4. Sebaiknya bila ada kerusakan di tengah laut, harusnya segera ditangani
semampunya sebelum dibawa pulang ke darat.
5. Sebaiknya disetiap kapal kapal purse seine dilengkapi dengan purse winch untuk
menarik kolor jangkar sendiri.
29
27 JULI 2011
2. Nama pemilik
: Supeno
3. Nama Nahkoda
: H. Danuri
4. Tanda selar
5. Tahun pembuatan
: 1993
6. Kecepatan
: 8,5 Knot
7. Panjang kapal
: 27,73 Meter
8. Lebar kapal
: 8,19 Meter
9. Dalam kapal
: 3,07 Meter
10. GT
: 133
11. NT
: 56
12. Konstruksi
: Kayu
13. Buatan
: Juwana
: 38 Orang
: Hidrolik
: Purse Seine
30
27 JULI 2011
: Nissan Diesel
2. Tipe
: RD 10
3. Model
: Bentuk V
4. Daya
: 280 PK
5. RPM
: 2.200 RPM
6. Buatan
: Jepang
7. System start
8. System pendingin
: Tak langsung
9. System pelumasan
: Sump Basah
10. Ratio
: 5:1
11. F.O
: 1R-1L-5R-5L-2R-2L-3R-3L-4R-4L
: 10 silinder
: SAE 40
14. No
: 14568
: Solar
31
27 JULI 2011
32
27 JULI 2011
Mesin induk
Generator
33
27 JULI 2011
GPS
Fishfander
Kompas
VMS
34
27 JULI 2011
Lampu galaxy
Dewi - dewi
35
27 JULI 2011
Karyanto, E., (2002). Panduan Reparasi Mesin Diesel, Dasar Operasi Service, Jakarta
: CV. Pedoman Ilmu Jaya.
Karyanto, E., (2001). Teknik Perbaikan, Penyetelan, Pemeliharaan, Trouble Shooting
Motor Diesel, Jakarat : CV. Pedoman Ilmu Jaya.
Karyanto, E., (2003). System Instalasi Gardan, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya.
Nugroho, Amien., (2005). Ensiklopedi Otomotif, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Maleev, V.L., (1991). Operasi Dan Pemeliharaan Mesin Diesel, Jakarta : PT. Erlangga.
Aliredjo, Subroto., (2006). Pengetahuan Mesin Kapal Perikanan, Diktat Pelatihan
(tidak dipublikasikan), Jakarta : Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan,
Departemen Kelautan dan Perikanan.
Anonimous., (1980). Buku Petunjuk 3 Mesin Diesel Nissan, Jakarta : Nissan.
Arismunandar, Wiranto dan Tsuda, Koichi., (2004). Motor Diesel Putaran Tinggi,
Jakarta : PT. Pradya Paramita.
36
27 JULI 2011
Dwiyatmo, Emil Fris., (2006). Rangkaian Gardan, Diktat Kuliah (tidak dipublikasikan),
Jakarta : Sekolah Tinggi Perikanan.
Peraturan Menteri No. 2., (2011). Batas Jalur Penangkapan, Jakarta : Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
Modul OPKR 30 013B,. (2004). Pemeliharaan / Servis Poros Penggerak Roda,
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
37
27 JULI 2011
38