PENDAHULUAN
Banyaknya jenis ikan dengan segala sifatnya yang hidup di perairan yang
lingkungannya berbeda-beda menimbulkan cara penangkapan dan
penggunaan alat penangkapan yang berbeda pula. Selanjutnya juga
dikatakan bahwa sudah merupakan sifat dari ikan pelagis yang umumnya
termasuk ikan perenang cepat itu selalu berpindah-pindah tempat, baik
terbatas hanya pada satu daerah maupun beruaya jarak jauh bahkan
melintasi perairan Negara (Subani dan H.R Barus,1988).
Negara Indonesia memiliki banyak alat tangkap baik untuk ikan, udang
maupun biota laut lainya. Kehadiran alat tangkap tersebut untuk tiap-tiap
daerah perikanan tidak terjadi secara bersamaan, tetapi memakan waktu
yang lebih lama bahkan ratusan tahun dan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan, perkembangan usaha perikanan dan menurut komoditi yang
diperlukan, untuk mengekploitasi sumber daya perikanan digunakan
bermacam-macam alat tangkap yang besifat tradisional oleh nelayan
1
2
Indonesia, juga alat tangkap modern yang merupakan alat tangkap lebih
produktif dan efisien.
Alat tangkap purse seine merupakan alat tangkap yang sangat dikenal di
kalangan nelayan Indonesia karena pengoperasianya sangat mudah dan hasil
tangkapannya banyak terutama untuk menangkap ikan-ikan pelagis (Farid
A,1989).
PT. Putra Ali Sentosa (PAS) merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang penangkapan ikan dengan menggunakan alat
penangkapan purse seine yang dapat membantu perekonomian masyarakat
di Sibolga khususnya Desa Ujung Batu.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu tugas akademik bagi
setiap mahasiswa Diploma IV Kerjasama antara Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kerja (PPPPTK) Pertanian Cianjur
dengan Politeknik Negeri Jember. Ini merupakan salah satu strategi yang
dilaksanakan untuk memenuhi dan mengantisipasi tuntutan ketersediaan
tenaga kerja yang berkopetensi dan profesional, khususnya di bidang
kelautan (penangkapan ikan), sehingga pemanfaatan sumber daya perikanan
(ikan) bisa lebih optimal. Salah satu sisi kebutuhan tersebut adalah untuk
memenuhi kebutuhan sesuai permintaan kebutuhan tenaga kerja yang
profesional. Tamatan yang berdaya saing tinggi merupakan suatu tuntutan
dunia profesi yang tidak dapat dihindari karena kompetensi tenaga kerja
selalu berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara global.
3
1.2. Tujuan
1.3 Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah
sebagai berikut:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2. Kapal
Kapal pukat cincin biasanya disebut dengan purse seiner, sebagai faktor
pendukung biasanya panjang purse seine bergantung pada dimensi kapal,
waktu operasi dan jenis ikan yang akan ditangkap. Adapun untuk
menangkap ikan yang termasuk perenang cepat termasuk jenis tuna, purse
seine harus lebih panjang. Kapal purse seine atau kapal pukat cincin harus
mampu bergerak cepat terutama saat mengejar ikan dan juga pada saat
proses pelingkaran jaring dan tentunya harus memiliki mesin yang
mempunyai daya yang kuat. Kapal pukat cincin ini juga harus memiliki
stabilitas kapal yang tinggi, sehingga pada saat kapal menerima beban dari
bagian samping mampu menahan beban dengan baik.
Purse Seine adalah alat (gear) yang digunakan untuk menangkap ikan
pelagis yang membentuk gerombol (schoaling). Pukat cincin digolongkan
kepada alat tangkap “Jaring lingkar” dengan tali kerut (purse sine) yang
merupakan alat tangkap ikan pelagis yang hidupnya bergerombol dan
perenang cepat seperti ikan Tongkol, Layang, Kembung dan Cakalang.
Prinsip penangkapan ikan dengan purse seine yaitu dengan cara melingkari
gerombolan ikan, sehingga jaring tersebut membentuk dinding vertikal,
dengan demikian gerakan ikan kearah horizontal dapat dihalangi. Setelah
itu, bagian bawah jaring dikerucutkan untuk mencegah ikan lari kearah
bawah jaring, karena semakin kecilnya ruang lingkup ikan maka akan
semakin dalam cakupan alat tersebut.
7
1. Jaring Utama
Pada pukat cincin (purse seine), ukuran mata jaring pada tiap-tiap
bagian berbeda-beda dan adapula yang sama. Bagian yang sama
biasanya terdapat pada bagian sayap dengan ukuran mata jaring yang
besar. Dan pada kantong ukuran mata jaringnya kecil. Karena kantong
tersebut tempat berkumpulnya ikan. Biasanya ukuran benangnya
semakin besar, demikian pula sebaliknya, biasanya besarnya mata
jaring ditentukan oleh ikan yang akan ditangkap.
8
2. Badan jaring
Bagian ini terletak ditengah jaring, diapit oleh dua sayap jaring. Selain
berfungsi sebagai dinding jaring, bagian ini juga berfungsi untuk
memperkuat bagian pinggiran jaring utama yang selalu mendapat
gesekan dan tarikan yang kuat. Besar mata jaring bagian ini lebih
besar dari pada bagian kantong, dan besar keseluruhan bagian badan ±
30% dari keseluruhan jaring.
3. Sayap (wing)
Bagian ini terletak antara badan dan jaring penguat, terdiri atas
beberapa bagian yang banyak formasi dan jumlah kontruksinya.
Bagian ini selain berfungsi sebagai dinding sewaktu operasi
penangkapan juga berfungsi sebagai dinding untuk mencegah supaya
ikan tidak lolos dari bagian kantong. Besar bagian sayap ± 10% dari
keseluruhan bagian jaring.
4. Pelampung
Gambar 3. Pelampung
5. Pemberat
Gambar 4. Pemberat
6. Cincin/ Ring
Cincin-cincin itu dipasang pada tali ris bawah dengan tali khusus
disebut tali cincin/bordle line. Cincin-cincin itu dilalui/dimasuki tali
kolor yang dipergunakan untuk menutup bagian bawah dari purse
seine itu. Untuk membuat ring pilihlah bahan yang kuat dan tahan
terhadap karat, mudah didapat serta harganya murah. Bahan yang
biasanya dipakai adalah kuningan, baja putih dan besi yang
digalvanisir.
10
7. Tali Ris
Tali ris ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu tali ris atas dan tali ris
bawah, yang mana tali ris atas untuk pelampung sedangkan tali ris
bawah untuk pemberat. Untuk tali ris purse seine sebaiknya
menggunakan bahan yang sifatnya sama dengan sifat jaring yang
digunakan, terutama sifat-sifat dalam airnya. Ris atas dan tali
pelampung baiknya menggunakan arah pintalan yang berlawanan, ris
bawah dan tali pemberat.
8. Tali Ring
Tali ring adalah tali penghubung antara cincin dengan tali ris bawah,
tali ring biasanya terbuat dari bahan yang sama dengan tali ris atas
atau tali ris bawah.
9. Tali Kerut
Tali kerut gunanya untuk menutup bagian bawah jaring pada saat
dioperasikannya alat tangkap, digunakan tali kolor untuk dilewatkan
pada cincin. Untuk membentuk sebuah kantong maka tali kerut
tersebut ditarik supaya ring dapat berkumpul.
10. Selvedge
Bagian ini terdapat pada tali ris atas dan tali ris bawah. Selvedge
merupakan mata jaring penguat yang dipasang untuk melindungi
bagian pinggir dari jaring utama agar jaring tidak mudah robek. Pada
saat pengoperasian alat tangkap ini ukuran mata jaring pada selvedge
ini dua kali lebih besar dibandingkan pada jaring utama, sedangkan
ukuran pada mata benang tiga sampai lima kali lebih besar dari ukuran
mata jaring utama. Adapun bahan yang digunakan membuat selvedge
adalah Polyethyline (PE) atau Nylon (PA).
Metode penangkapan dengan alat tangkap pukat cincin adalah dengan cara
melingkari suatu gerombolan ikan dengan jaring. Setelah itu bagian bawah
jaring dikerutkan supaya ikan-ikan tersebut akan berkumpul di bagian
kantong. Tujuan dari mempersempit ruang lingkup gerak ikan tersebut maka
ikan-ikan tersebut tidak dapat melarikan diri. Fungsi dari mata jaring dan
lembaran jaring hanyalah sebagai dinding penghadang bukan sebagai
penjerat ikan yang akan di tangkap (Ayodhyoa,1988).
12
1 1. Dewi-dewi
6
2. Winch
2
3. Power block
5 4. Tempat menyusun jaring
5. Rumah kemudi
3
6. Palkah
8 7 7. Pelampung
4 8. Cincin
2.5.1. Rumpon
Rumpon dapat dibagi menjadi rumpon laut dangkal dan rumpon laut
dalam. Rumpon laut dangkal biasanya dipasang pada kedalaman laut
14
Sangat diharapkan pula agar densitas scoal itu tinggi, yang berarti jarak
antara ikan dengan ikan lainnya harus sedekat mungkin.
Kriteria daerah penangkapan yang cocok untuk pukat cincin adalah sebagai
berikut :
2) Arus perairan tersebut harus teratur arahnya serta tidak terlalu deras
kecepatannya.
Setelah ikan di tangkap, hal yang tidak kalah pentingnya adalah penanganan
ikan selama berada di atas kapal. Dengan kandungan protein dan kadar air
yang cukup tinggi, ikan merupakan komoditi yang mudah mengalami
pembusukan (higly perishable). Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan
konsumen yang selalu mengharapkan ikan segar, penanganan ikan perlu di
lakukan agar bisa sampai ke tangan konsumen atau pabrik pengelolaan
dalam keadaan segar atau mendekati segar (Affriato.E,dan
Liviawaty.E,1989).
BAB III
METODE PELAKSANAAN PKL
Dalam pelaksanaan PKL dilakukan hanya satu tempat saja yaitu di Sibolga,
Sumatera Utara dengan pelaksanaan kerja penangkapan ikan dalam
pengoperasian alat tangkap purse seine yang dilaksanakan selama 6 bulan
dari bulan September 2008 sampai dengan bulan Januari 2009 dengan
menghasilkan beberapa jenis ikan pelagis.
Adapun jadwal PKL akan diterangkan pada tabel berikut :
3.2.1. Orientasi
19
3.2.2. Observasi
3.2.3. Adaptasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kota madya Sibolga merupakan salah satu pusat usaha perikanan yang ada
di Sumatera Utara, sebab kota ini berlokasi di tepi pantai dan sebagian besar
penduduknya berkerja sebagai nelayan. Hasil tangkapan ikan di kota ini ada
yang di impor keberbagai Negara tetangga, selain itu juga di kota ini banyak
terdapat berbagai perusahaan perikanan dimana sampai saat ini perusahaan-
perusahaan tersebut semakin maju.
PT.
PAS
Kapal penangkap ikan yang penulis ikuti selama praktik adalah KM.
Karya Maju. Dengan data kapal sebagai berikut:
Material : Kayu
Isi kotor : 90 GT
Kecepatan : 380 PK
Daya : 8 knot
Merk : Dompeng 20 PK
4.2. Pembahasan
KM. Karya Maju, juga memiliki deck kerja pada bagian depan kapal,
anjungan kapal terletak pada bagian tengah kapal, yang mana bagian
anjungan kapal tersebut bisa digunakan oleh ABK sebagai tempat
tinggal/ istirahat, ruang akomodasi serta ruang kamar mesin, pada
bagian buritan kapal terdapat takal dan bagian dek kerja kapal
ditempatkan alat bantu penangkapan seperti purse winch, purse davit,
dan cargo boom.
Keterangan gambar :
4.2.3.1. Serok
Serok adalah alat yang berbentuk kantong dan terbuat dari jaring
dengan kerangka besi berbentuk lingkaran sebagai pembuka
mulutnya. Ujung dari kantong tersebut dilengkapi dengan ring
dan tali kerut sehingga dapat di buka dan di tutup untuk
mempermudah proses pemindahan ikan dari kantong jaring
geladak kapal.
4.2.4.1. Rumpon
Jangkar arus atau parasut adalah alat bantu yang digunakan pada
saat terjadi cuaca buruk agar kapal tidak terbawa angin terlalu
jauh.
4.2.5.1. Kompas
30
4.2.5.4. Echosounder
- Nias
- Aceh selatan
- Simeulu
- Arah arus.
- Arah angin.
1 Belanja 5.000.000,00
2 Bahan bakar (solar) 35.000.000,00
40
3 Oli 1.500.000,00
4 Minyak tanah 790.000,00
5 Es 3.570.000,00
6 Air 210.000,00
7 Obat-obatan 300.000,00
8 Lain-lain 3.550.000,00
Jumlah 51.920.000,00
= Rp. 41.320.000,00
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
www.Google.com